BAB II
PT. BANK MANDIRI CABANG MEDAN IMAM BONJOL
A. Sejarah Singkat Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol
PT. Bank Mandiri (Perero) Tbk. Yang selanjutnya disebut Bank Mandiri
didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan
peraturan pemerintah No. 75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
telah disahkan oleh menteri kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.
C2-561HT. 01. Tahun 98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan
No. 6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember
1998. Pada bulan juli 1999 Bank Mandiri didirikan melalui pengalihan hampir
seluruh Saham Pemerintah Republik Indonesia yaitu PT. Bank Bumi Daya
(Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Expor Indonesia
(Persero), dan PT. Bank Pembangunan Indonesia dan Setoran Tunai Pemerintah.
Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di
Indonesia. Sebelumnya BDN dikenal sebagai Nederlanchsch Indische Escompto
Maaatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1957. Pada tahun
1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960
Escomtobank di nasionalisasi dan berubah menjadi BDN, sebuah bank pemerintah
yang membiayai sector industry dan pertambangan.
Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui suatu proses panjang yang
Bank (sebelumnya adalah bank milik inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank
Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun
1965, Bank Umum Negara digabung kedalam Bank Negara Indonesia Unit IV
beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan
dagang Belanda NV,Nederlanche Handels Maaatschappij yang didirikan pada
tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalkan perusahaan ini pada tahun 1960,
dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara
Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia unit II dipecah menjadi dua unit, salah
satuny adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divis Expor-Impor, yang akhirnya
menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan
impor.
Bank Pembangunan Indinesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri
Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi BIN
adalah mendukung pengembangan sector-sektor ekonomi tertentu, khususnya
perkebunan, industry, dan pertambangan. Bapindo dibantu sebagai bank milik
negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pad atahun
1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui
pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sector manufaktur,
transportasi dan pariwisata.
Pada saat ini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa
masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting
dalam pembangunan ekonomi.
Penerapan dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta No.2 Notaris Sutjipto, SH tanggal 1 juni 2003 tentang
perubahan struktur permidalan perusahaan dan penyasuaian anggaran dasar
perusahaan dengan ketentuan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar
modal dan keputusan ketua badan pengawas pasar modal No. KEP-13/PM/1997
tanggal 30 April 1997 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang
melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan public
berdasarkan perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh menteri
kehakiman dan Hak Azasi Manusia berdasarkan surat keputusan
No.C-12783HT.01.01.TH2003 tanggal 6 Juni 2003 dan Diumumkan pada tambahan
No.517/L dalam Berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 8 Agustus
2003.
PT. Bank Mandiri(Persero) Tbk. Statusnya adalah perseroan yang masuk
golongan Bank Umum. PT. Bank Mandiri mempunyai misi mengutamakan
kepentingan pasar, mengembangkan sumber daya manusia profesional,
memberikan keuntungan yang maksimal bagi nasabah, melaksanakan manajemen
terbuka dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
B. Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol
masing elemen yang bergerak dalam sistem manajemen perusahaan, sehingga
kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan normal dan mempunyai
produktivitas yang tinggi. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dalam hal ini
menggunakan bentuk struktur organisasi gabungan antara struktur organisasi lini
dan fungsional, dimana Direktur sebagai pimpinan tertinggi perusahaan.
Hubungan secara lini terjadi jika bawahan hanya menerima tugas dan tanggung
jawab secara langsung dari atasan, misalnya Kepala Bagian HR dan GA Officer
memberikan instruksi kepada Pelaksana HR dan GA officerberupa tugas untuk
membuat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ketentuan dan
SOM yang telah ditetapkan. Sedangkan hubungan fungsional dimana pembagian
tugas dilakukan menurut fungsi masing-masing, misalnya kepala bagian
marketting officer dan service quality officer.
C. Uraian Pekerjaan
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, suatu organisasi membutuhkan
personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana setiap personil
mempunyai tugas wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas
dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi pada
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Branch Manager
a. Memberikan kebijakan atas kurs transaksi kepada nasabah tertentu
b. Mengusulkan rencana pengembangan jaringan cabang berupa cash
outletatas dasar studi kelayakan.
c. Mewakili Bank Mandiri dalam berhubungan dengan pihak ketiga.
d. Menandatangani/mengesahkan nota jurnal atau pembukaan lainnya yang
berhubungan dengan transaksi di Branch.
e. Menindaklanjuti hasil audit dari auditor inter/ekstern.
f. Mengusulkan officer atau pejabat di Branch sebagai pengganti apabila
Branch Manager berhalangan/cuti dengan wewenang dan tanggung
jawab terbatas atau penuh sebagai Branch Manager.
g. Terlaksananya kontinuitas kerja dan operasi Branch.
h. Kerahasiaan password.
i. Meyakini bahwa seluruh transaksi yang dilaksanakan Branch telah
benar.
j. Melaksanakan tugas-tugas yang secara khusus ditetapkan oleh hubungan
Manager.
2. Customer Service Officer ( CSO )
a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan standar
yang ditentukan Bank Mandiri.
b. Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa Bank
Mandiri antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point dan
produk/jasa lainnya.
d. Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan
membangun jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan terjadinya
transaksi jual beli bank notes sesuai target yang ditetapkan.
e. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan
nasabah.
f. Melaksanakan pelayanan rekening dana.
g. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.
3. CSR ( Customer Service )/Greeter
a. Menerima permohonan pembukaan dan penutupan rekening Tabungan,
Depo sito, Giro Mandiri, ATMandiri, serta jasa-jasa Bank Mandiri lainnya.
b. Memberikan informasi dan penjelasan kepada nasabah sesuai dengan
kewenangan dan ketentuan yang berlaku.
c. Meneruskan permohonan nasabah ke CSO.
d. Kebenaran membuat dan memasukkan data ke dalam komputer.
e. Menjaga kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing
password dengan pegawai lainnya.
f. Menjaga nama baik dan reputasi Bank Mandiri.
g. Mengadministrasikandan mengelola surat-surat berharga dengan baik dan
sesuai ketentuan
h. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh CSO.
i. Melakuka n hubungan baik dengan Bills Processing Center dan Kantor
j. Terlaksananya layanan prima dan advis bidang trade finance and services
kepada nasabah.
k. Dilakukannya proses dokumen ekspor dan impor nasabah sesuai standar
prosedur dan kualitas yang telah ditetapkan.
l. Melaksanakan transaksi trade services sesuai standar prosedur dan kualitas
yang ditetapkan.
m. Mengadministrasikan/membukukan seluruh transaksi trade services sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. CSA ( Customer Service Administration )
a. Melakukan Inputdata tambahan CIF ( additional data ).
b. Melakukan Arsip dokumen pembukaan rekening (tabungan, giro dan
deposito).
c. Penerbitan buku cek dan bilyet giro.
d. Melakukan Completion TT, Outgoing Transfer B2B dan Bank Draft.
e. Pencetakan SPKU (Surat Perintah Kiriman Uang).
f. Menginput Payroll Service/ JPP.
g. Pengiriman konfirmasi rekening reksadana ke nasabah.
h. Input patching CCF sales.
i. Melakukan proses awal bank garansi, cash collateral dan referensi bank.
j. Mengelola surat menyurat ke nasabah.
k. Administrasi sewa (ruang kantor, kendaraan dinas, dll).
l. Merencanakan dan monitoringrealisasi biaya logistik.
n. Administrasi dan mengurus asuransi.
o. Pengadaan Logistic Cabang.
p. Administrasi Cuti, Absensi.
q. Mengelola Petty Cashcabang dan reimbursement pengobatan pegawai.
r. Mengelola dokumen (SE, Surat-surat, Arsip, dll).
5. Head Teller Tunai dan Head Teller Non Tunai.
1. Teller Tunai
a. Menjamin terlaksananya “Standar Pelayanan Teller” sesuai standar yang
ditentukan Bank Mandiri terutama untuk pooling cash.
b. Menjamin ketepatan waktu pembukaan dan penutupan vault / kluis /
khasanah.
c. Mengamankan / menyimpan kunci vault / kluis / khasanah yang menjadi
wewenangnya.
d. Menjamin keamanan dan kerapihan ruang vault/ kluis / khasanah
e. Meyakini kebenaran dalam memeriksa dan melegalisasi kegiatan kas.
f. Meyakini kebenaran dan ketelitian atas pemeriksaan saldo fisik uang
dengan laporan teller-teller.
g. Memberikan persetujuan penarikan (otorisasi) diatas wewenang teller.
h. Menjamin kebenaran dan ketelitian pelaksanaan cash opname.
i. Menjamin kerahasiaan passwordmilik sendiri dan tidak melakukan sharing
j. Membantu Head Teller menjamin keamanan atas penyimpanan blanko
warkat berharga (cek, bilyet giro, bilyet deposito, sertifikat deposito, buku
tabungan).
k. Mengambil langkah kebijakan yang diperlukan.
l. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Spoke / Hubungan
Outlet Manager .
m. Memberikan otorisasi untuk transaksi di atas wewenang teller sampai
dengan limit wewenang Head Teller Pooling Cash
n. Mengatur saldo kas di cabang pada saat operasi.
o. Membantu Head Teller memastikan tersedianya uang tunai di Spoke /
Hubungan Outlet Manager sesuai limit yang ditentukan.
p. Melakukan verifikasi atas transaksi yang dilakukan teller.
6. Teller Tunai dan Teller Non Tunai
a. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai
“Standar Pelayanan Teller”.
b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas
kewenangannya.
c. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes dan warkat
berharga
d. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi.
e. Meyakini kebenaran pembukuan dan validasi.
g. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan
sharing password dengan pegawai lainnya.
h. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal
komputer.
i. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller.
j. Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks.
k. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai, termasuk
warkat-warkat sesuai batas wewenangnya.
l. Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi.
m. Melaksanakan pengambilan dan penghantaran uang ke Cabang
koordinator/Pooling cash atau nasabah.
7. Teller Payment Point.
a. Mengkoordinir kebutuhan suku cadang yang dibutuhkan oleh
peralatan-peralatan apabila mengalami kerusakan.
b. Mengontrol dan menjamin perbaikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan
dalam pengerjaan proyek, dan mekanik yang mengerjakannya.
c. Membuat laporan pembelanjaan suku cadang dari segi biaya dan sumber
pengadaan suku cadang.
8. Verifikator
a. Bertanggung jawab atas terlaksananya verifikasi transaksi-transaksi di
Hubungkan sesuai dengan ketentuan dan SOM yang telah ditetapkan.
D. Transformasi Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia --
dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki
peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai
dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun
memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
1. Konsolidasi dan integrasi
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi
secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang
saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan
26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua
jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu
prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti
platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9
core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank
Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari
platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200
Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking
infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system pengolahan data
straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai
dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang
menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai
institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus
pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan
konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi
dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai
Bank Domestik Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam
langkah-langkah khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di
segmen yang kami fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi
untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank
Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan
diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.
2. Program Transformasi
Periode I (2005 - 2010)
Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan untuk 4 tahun ke depannya hanya
dapat dicapai dengan mengubah organisasi kami untuk dapat beradaptasi
dengan dinamika dan pergerakan pasar. Di tahun 2005, kami berkomitmen
untuk menjalankan program transformasi selama 5 tahun untuk
penjualan, aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program
Transformasi dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Dalam tahapan ini, fokus utama kami adalah
merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa
depan.
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market : Dalam periode ini, Bank Mandiri lebih
menekankan ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang
signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu
melampaui target rata-rata pasar
Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri
untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa
keuangan dan lebih mengutamakan peluang strategi pertumbuhan
non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank
atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah
Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun
2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini
tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:
1) Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net
konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun
2010.
2) Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6
Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan
transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya untuk
menjadi pedoman kerja pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah
dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi service leader perbankan
nasional dengan menempati urutan pertama pelayanan prima selama empat tahun
berturut-turut (tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010) berdasarkan survey Marketing
Research Indonesia (MRI). Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari
berbagai pihak dalam penerapan Good Corporate Governance.
Peningkatan kinerja Bank Mandiri mendapatkan respon positif oleh
investor, tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara
signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada 16 November
2005, menjadi Rp 6.300,- per lembar saham pada 30 September 2011, atau
waktu kurang lebih 6 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat
sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun menjadi Rp 146,9 Triliun.
Program Transformasi Periode II (2010 - 2014)
Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan
tahun 2010-2014, dimana kami telah melakukan revitalisasi visi, yaitu "Menjadi
Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif".
Sejalan dengan visi tersebut, Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai
nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan
pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE
mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio
NPL gross di bawah 4%. Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran
Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014.
Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam
jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi
pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di
Bank Mandiri tahun 2010 - 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
1. Wholesale transaction
Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan
solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan
2. Retail deposit & payment
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di
bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang
unik dan unggul bagi para nasabahnya.
3. Retail Financing
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam
segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di
bisnis kredit perumahan, personal loan, dankartu kredit serta menjadi
salah satu pemain utama di micro banking
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan
peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk management) untuk
memberikan solusi layanan terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri didukung oleh
Sumber Daya Manusia yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan
manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara seksama dan penuh