• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI - Pengaruh Posisi Sikat Terhadap Waktu Pengereman pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II DASAR TEORI - Pengaruh Posisi Sikat Terhadap Waktu Pengereman pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Umum(1,2,4)

Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu

mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran pada

bagian yang disebut rotor. Pada prinsipnya operasi motor arus searah sangat

identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja sebagai

generator arus searah akan dapat bekerja sebagai motor arus searah. Oleh sebab

itu, sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah

maupun generator arus searah.

Secara umum motor arus searah terdiri dari bagian stator (bagian yang

diam) dan bagian rotor (bagian yang berputar). Pada bagian yang diam (stator)

merupakan tempat diletakkannya kumparan medan yang berfungsi untuk

menghasilkan fluksi magnet, sedangkan bagian yang berputar (rotor) ditempati

oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan sikat.

Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi

magnetik. Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang

arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan jangkar akan

menghasilkan fluksi magnet yang melingkar. Interaksi antara kedua fluksi magnet

ini menimbulkan suatu gaya. Gaya yang timbul tersebut akan menghasilkan

putaran atau torsi.

Motor arus searah digunakan secara luas pada berbagai motor penggerak

(2)

dinamis dan keadaan steady-state. Motor arus searah mempunyai pengaturan yang

sangat mudah dilakukan dalam berbagai kecepatan dan beban yang bervariasi. Itu

sebabnya motor arus searah digunakan pada berbagai aplikasi tersebut.

Pengaturan kecepatan ini dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil

arus yang mengalir pada jangkar menggunakan sebuah tahanan.

2.2 Konstruksi Motor Arus Searah(1,2,7)

Secara umum motor arus searah memiliki konstruksi yang sama, terbagi

atas dua bagian, yaitu : bagian yang diam dan bagian yang bergerak. Bagian yang

diam disebut stator dan bagian yang berputar/bergerak disebut rotor. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:

(3)

Gambar 2.2 Konstruksi Motor Arus Searah(DC) Bagian Stator

Gambar 2.3 Konstruksi Motor Arus Searah (DC) Bagian Rotor

1. Badan Motor (Rangka)

Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar

komponen mesin dan melindungi bagian mesin. Untuk itu rangka harus dirancang

(4)

mesin tersebut. Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga

mesin-mesin listrik lainnya secara umum memiliki dua fungsi, yaitu:

1. Untuk membawa fluks magnetik yang dihasilkan oleh kutub-kutub

magnet.

2. Merupakan sarana pendukung mekanik untuk mesin secara keseluruhan.

Rangka dibuat dengan menggunakan bahan ferromagnetik yang memiliki

permeabilitas tinggi. Rangka biasanya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau baja

lembaran (rolled steel) yang berfungsi sebagai penopang mekanis dan juga

sebagai bagian dari rangkaian magnet. Biasanya pada badan (rangka) motor

terdapat papan nama (name plate) yang bertuliskan spesifikasi umum atau

data-data teknik dari mesin tersebut.

2. Kutub Medan

Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang

berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Dimana

fungsinya adalah untuk menahan kumparan medan di tempatnya dan

menghasilkan distribusi fluksi yang lebih baik yang tersebar di seluruh jangkar

dengan menggunakan permukaan yang melengkung.

(5)

Inti kutub terbuat dari laminasi pelat-pelat baja yang terisolasi satu sama

lain. Sepatu kutub dilaminasi dan dibaut ke inti kutub. Maka kutub medan (inti

kutub dan sepatu kutub) direkatkan bersama-sama kemudian dibaut pada rangka.

Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan medan yang terbuat dari kawat tembaga

yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnetik.

3. Sikat

Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana

permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan

arus listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi.

Sikat-sikat terbuat dari bahan karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-macam

dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat

harus lebih lunak daripada segmen-segmen komutator supaya gesekan yang

terjadi antara segmen-segmen komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya

komutator.

Gambar 2.5 Sikat Pada Motor DC

4. Kumparan Medan

Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti

(6)

bulat atapun persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi

utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutub. Pada aplikasinya rangkaian

medan dapat dihubungkan dengan kumparan jangkar baik seri maupun paralel dan

juga dihubungkan tersendiri langsung kepada sumber tegangan sesuai dengan

jenis penguatan pada motor.

5. Kumparan Jangkar

Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat

dibangkitkannya ggl induksi. Pada motor arus searah penguatan kompon pendek

kumparan medan serinya diparalel terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada

motor arus searah penguatan kompon panjang kumparan medan serinya diserikan

terhadap kumparan jangkar. Konstruksi kumparan jangkar pada rotor ada tiga

macam yaitu:

berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat

melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar terbuat

dari bahan ferromagnetik, dengan maksud agar komponen-komponen (lilitan

jangkar) terletak dalam daerah yang induksi magnetnya besar supaya ggl induksi

dapat bertambah besar. Bahan yang digunakan untuk jangkar ini merupakan

sejenis campuran baja silicon. Seperti halnya inti kutub magnet maka jangkar

(7)

terbentuk karena adanya arus linier seperti ditunjukkan pada Gambar 2. di bawah

ini.

Gambar 2.6 Inti Jangkar yang Berlapis-lapis

7. Komutator

Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang

disebut komutator dan sikat. Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus

dari konduktor jangkar, sebagai penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan

sikat membuat sesuatu kerjasama yang disebut komutasi. Komutator terdiri dari

sejumlah segmen tembaga yang berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke

dalam silinder yang terpasang pada poros. Di mana tiap-tiap lempengan atau

segmen-segmen komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainnya. Bahan

isolasi yang digunakan pada komutator adalah mika. Agar dihasilkan tegangan

arus searah yang konstan, maka komutator yang digunakan hendaknya dalam

(8)

Gambar 2.7 Komutator

8. Celah Udara

Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan

permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan

sepatu kutub.

2.3 Prinsip Kerja Motor Arus Searah(3,4,7)

Sebuah konduktor mempunyai medan magnet disekelilingnya apabila

konduktor tersebut dialiri oleh arus listrik. Pada saat konduktor yang dialiri arus

listrik ditempatkan pada suatu medan magnet, maka konduktor akan mengalami

gaya mekanik, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8 di bawah.

Gambar 2.8 Pengaruh Penempatan Konduktor yang Dialiri Arus Listrik

(9)

Pada Gambar 2.8.a menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus

listrik menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang

dihasilkan oleh konduktor dapat diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan

kanan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 2.9 berikut ini.

Gambar 2.9 Kaidah tangan kanan

Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir pada konduktor.

Sedangkan Gambar 2.8.b menunjukkan sebuah medan magnet yang diakibatkan

oleh kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan magnet adalah dari kutub

utara menuju kutub selatan.

Pada saat konduktor dengan arah menjauhi pembaca ditempatkan di dalam

medan magnet seragam, maka medan gabungnya akan seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 2.8.c. Daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor

adalah dari kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama.

Sementara di bawahnya, garis-garis magnet dari konduktor arahnya berlawanan

dengan medan utama. Hasilnya adalah memperkuat medan atau menambah

kerapatan fluksi di atas konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi

kerapatan fluksi di bawah konduktor.

Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang kerapatannya

(10)

mengurangi kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami gaya

berupa dorongan ke arah bawah. Begitu juga halnya bila arah arus dalam

konduktor dibalik. Kerapatan fluksi yang berada di bawah konduktor akan

bertambah sedangkan kerapatan fluksi di atas konduktor berkurang. Sehingga

konduktor akan mendapatkan gaya tolak ke arah atas. Konduktor yang

mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak tegak lurus terhadap

medan.

Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar

berikut.

Gambar 2.10 Prinsip perputaran motor arus searah

Saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan, mengalir

arus medan If pada kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga

menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan.

Sedangkan pada kumparan jangkar mengalir arus jangkar Ia, sehingga pada

(11)

ini akan memotong fluksi dari kumparan medan sehingga menyebabkan

perubahan kerapatan fluksi dari medan utama. Hal ini menyebabkan jangkar

mengalami gaya sehingga menimbulakn torsi.

Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari sebuah jangkar,

merupakan akibat aksi gabungan medan utama dan medan di sekeliling

konduktor. Gaya yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar fluksi medan

utama dan kuat medan di sekeliling konduktor. Medan di sekeliling

masing-masing konduktor jangkar tergantung pada besarnya arus jangkar yang mengalir

pada konduktor tersebut. Arah gaya ini dapat ditentukan dengan kaidah tangan

kiri.

Gambar 2.11 Aturan tangan kiri untuk prinsip kerja motor DC

Besarnya gaya F = B . I . l . sin θ, karena arus jangkar I tegak lurus dengan

arah induksi magnetik B maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang

mengalir pada konduktor jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan magnet

adalah : F = B . I . l Newton . . . . . . . . .(2.1)

Dimana :

F = gaya Lorentz [Newton]

I = arus [Ampere]

(12)

B = kerapatan fluksi [Webber/m2]

Sedangkan torsi yang dihasilkan motor adalah :

T = F . r . . . . . . .(2.2)

Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka

motor akan berputar. Besar torsi beban dapat dituliskan dengan:

T = K .Φ. Ia . . . . . . .(2.3)

K = 𝑃 .𝑍

2 𝜋 𝑎 . . . . . . . . . .(2.4)

Dimana : T = torsi [N-m]

r = jari-jari [m]

K = konstanta [tergantung pada ukuran fisik motor]

Φ = fluksi setiap kutub Ia = arus jangkar [A]

p = jumlah kutub

z = jumlah konduktor

a = cabang paralel

2.4 Gaya Gerak Listrik Lawan Pada Motor Arus Searah (1,2,6,7)

Ketika jangkar motor berputar konduktornya juga berputar dan memotong

fluksi utama. Sesuai dengan hukum faraday, akibat gerakan konduktor di dalam

suatu medan magnetik maka pada konduktor tersebut akan timbul GGL induksi

yang diinduksikan pada konduktor tersebut dimana arahnya berlawanan dengan

tegangan yang diberikan pada konduktor. Karena arahnya berlawanan, maka hal

tersebut dinamakan GGL lawan. Besar tegangan yang diinduksikan tersebut

(13)

Eb = 𝑃 𝑍

𝑎 60

𝑛 𝜙

(volt)

. . . (2.5)

Persamaan tegangan secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

Eb =

𝐾′ . 𝑛 . 𝜙

. . . (2.6)

Dimana: 𝐾′ = konstanta = 𝑃 𝑍

𝑎 60

. . . .(2.7)

2.5 Reaksi Jangkar (1,2,4,7)

Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh

mengalirnya arus pada jangkar, dimana jangkar tersebut berada di dalam medan

magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya dua hal seperti :

1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama

2. Magnetisasi silang.

Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak

dialiri oleh arus, maka dengan mangabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi

ideal untuk kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara

menuju kutub selatan seperti pada Gambar 2.12 berikut.

(14)

Dari Gambar 2.12 dapat dijelaskan bahwa :

1. Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis.

2. Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.

Bidang netral magnetis didefenisikan sebagai bidang di dalam motor

dimana konduktor bergerak sejajar dengan garis gaya magnet sehingga gaya gerak

listrik induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Bidang netral magnetis

juga disebut sebagai sumbu komutasi karena pembalikan arah arus jangkar berada

pada bidang tersebut. Vektor OFM mewakili besar dan arah dari fluksi medan

utama, dimana vektor ini tegak lurus terhadap bidang netral magnetis.

Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik

sementara kumparan medan tidak dieksitasi, maka disekeliling konduktor jangkar

timbul ggm atau fluksi. Arah garis gaya magnet dapat dilihat pada Gambar 2.13

berikut.

Gambar 2.13 Fluksi yang Dihasilakn oleh Kumparan Jangkar

Penentuan arah dari garis gaya magnet yang diakibatkan oleh arus jangkar

ditentukan dengan aturanputaran sekrup. Besar dan arah garis gaya magnet

tersebut diwakili oleh vektor OFA yang sejajar dengan bidang netral magnetis.

(15)

konduktor medan sama-sama dialiri oleh arus listrik. Distribusi fluksi resultan

diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut. Oleh karenanya distribusi

fluksi medan utama yang melalui jangkar tidak lagi simetris tetapi sudah

mengalami pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal

tersebut dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat pada Gambar

2.14.

Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang

fluksi medan utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan

memperkuat fluksi medan utama pada setengah bagian yang lainnya. Hal ini jelas

akan menyebabkan penurunan kerapatan fluksi pada setengah bagian dari salah

satu kutubnya dan terjadi kenaikan pada setengah bagian yang lain di kutub yang

sama. Efek dari intensitas medan magnet atau lintasan fluksi pada jangkar yang

memotong lintasan fluksi medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar

magnetisasi silang (cross magnetization).

Gambar 2.14 Hasil Kombinasi antara Fluksi Medan dan Fluksi Jangkar

Magnetisasi silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada

(16)

serta posisi bidang netral magnetis yang baru, dimana selalu tegak lurus terhadap

vektor OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser sejauh β karena

posisi bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus terhadap vektor OF. Dengan

pergeseran bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh pergeseran

bidang netral magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen

komutator dekat sikat.

2.6 Mengatasi Masalah Reaksi Jangkar(1,2,6,9)

Ada tiga cara untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat reaksi

jangkar, yaitu:

1. Pergeseran sikat (brush shifting)

2. Kutub bantu (interpole)

3. Belitan kompensasi (compensating windings)

2.6.1 Pergeseran Sikat (Brush Shifting)

Ide dasarnya adalah memindahkan sikat seirama dengan perpindahan

bidang netral untuk menghindari percikan bunga api yang mungkin timbul.

Namun dalam penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan bidang

netralnya sangat ditentukan oleh besarnya beban yang dipikul oleh mesin

sehingga sikat harus juga diubah setiap saat, seirama dengan perubahan jarak

perpindahan bidang netral. Selain itu pergeseran sikat ini akan memperburuk

melemahnya fluksi akibat reaksi jangkar mesin. Seperti yang terlihat pada

(17)

(a) (b)

Gambar 2.15 Pelemahan GGM Akibat Pergeseran Bidang Netral

Pada Gambar 2.15(a) diperlihatkan kondisi ketika bidang netral mesin

bergeser (lihat gambar segitiga ggm), sedangkan pada Gambar 2.15(b) terlihat

bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya sikat mesin. Akibat

pergeseran tersebut terlihat ggm resultannya melemah sedemikian rupa.

Masalah yang sering timbul dalam motor DC adalah peletakan dari posisi

sikat. Adanya reaksi medan magnit pada jangkar membuat posisi sikat pada

komutator motor DC berubah. Ada motor DC yang posisi sikatnya dapat diatur

sesuai kondisi yang diinginkan. Pengaturan posisi sikat dalam mengantisipasi

reaksi jangkar ternyata berpengaruh pada unjuk kerja, efisiensi dan torsi dari

motor tersebut. Maka dengan mengatur posisi sikat-sikat pada komutator akan

dapat meningkatkan performansi dari motor DC tersebut sehingga motor DC

(18)

berpengaruh terhadap besar kecilnya arus yang mengalir pada jangkarnya. Dengan

berubahnya besar nilai arus pada jangkar akan sangat mempengaruhi terhadap

cepat lambatnya waktu pengereman.

2.6.2 Kutub Bantu (Interpole)

Jika nilai tegangan pada kawat-kawat yang sedang melakukan proses

penyearahan dibuat nol, maka tidak akan terdapat percikan bunga api pada

sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutub-kutub kecil yang disebut kutub komutasi

ditempatkan ditengah-tengah diantara kutub-kutub utama. Interpole ini

dihubungkan seri terhadap kumparan rotor. Sehingga dengan adanya fluks dari

interpole ini akan dapat mencegah atau mengurangi adanya tegangan yang

muncul pada kawat-kawat yang sedang melakukan proses komutasi.

Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus rotor pun meningkat,

besarnya perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan

menyebabkan timbulnya tegangan pada konduktor-konduktor yang sedang

melakukan komutasi. Pada saat itu fluks interpole juga meningkat, menghasilkan

tegangan pada konduktor-konduktor tersebut dan berlawanan dengan tegangan

yang timbul akibat pergeseran bidang netral.

(19)

2.6.3 Belitan Kompensasi (Compensating Windings)

Untuk kerja motor yang berat masalah pelemahan fluksi menjadi sangat

penting. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan menambah

belitan kompensasi. Belitan kompensasi ini dihubungkan seri terhadap kumparan

jangkar. Belitan kompensasi ini bertujuan untuk mengurangi penyimpangan yang

timbul akibat reaksi jangkar.

2.7 Jenis - Jenis Motor Arus Searah(1,2,3,4)

Jenis-jenis motor arus searah dapat dibedakan berdasarkan jenis penguatannya,

yaitu hubungan rangkaian kumparan medan dengan kumparan jangkar. Sehingga

motor arus searah dibedakan menjadi:

2.7.1 Motor Arus Searah Penguatan Bebas

Motor arus searah penguatan bebas adalah motor arus searah yang sumber

tegangan penguatannya berasal dari luar motor. Di mana kumparan medan

disuplai dari sumber tegangan DC tersendiri. Rangkaian ekivalen motor arus

searah penguatan bebas dapat dilihat pada Gambar 2.17 di bawah ini:

(20)

Persamaan umum motor arus searah penguatan bebas :

Vt = Ea + Ia Ra . . . .(2.8)

Vf = If . Rf . . . .(2.9)

Dimana : Vt = tegangan terminal jangkar motor arus searah (Volt)

Ia = arus jangkar (A)

Ra = tahanan jangkar (Ohm)

If = arus medan penguatan bebas (A)

Rf = tahanan medan penguatan bebas (Ohm)

Vf = tegangan terminal medan penguatan bebas (Volt)

Ea = gaya gerak listrik motor arus searah (Volt)

2.7.2 Motor Arus Searah Penguatan Sendiri

Motor arus searah penguatan sendiri dibagi atas tiga, yaitu:

1. Motor arus searah penguatan shunt

Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi kumparan

medan terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu sumber yang sama

digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan kumparan rotor. Oleh karena

itu, total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus jangkar.

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt dapat dilihat pada Gambar

(21)

Gambar 2.18 Motor Arus Searah Penguatan Shunt

Persamaan umum motor arus searah penguatan shunt :

Vt = Ea + Ia Ra . . . .(2.10)

Vsh = Vt = Ish . Rsh. . . (2.11)

IL = Ia + Ish. . . (2.12)

Dimana :

Ish = arus kumparan medan shunt (A)

Vsh = tegangan terminal medan motor arus searah (Volt)

Rsh = tahanan medan shunt (Ohm)

IL = arus beban (A)

2.7.2.2 Motor Arus Searah Penguatan Seri

Kumparan medan dihubungkan secara seri dengan kumparan jangkar.

Oleh karena itu arus medan sama dengan arus jangkar. Pada saat kondisi awal,

arus starting pada motor DC jenis ini akan sangat besar. Untuk itu, pada saat

menjalankan motor harus disertai beban sebab apabila tanpa beban motor akan

(22)

Gambar 2.19 Motor Arus Searah Penguatan Seri

Kumparan medan terbuat dari sejumlah kecil kumparan dengan penampang kawat

yang besar. Tipe demikian dirancang untuk mengalirkan arus besar dan terhubung

seri dengan kumparan rotor. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri

dapat dilihat pada Gambar 2.19.

Persamaan umum motor arus searah penguatan seri :

Vt = Ea + Ia ( Ra + Rs ) . . . .(2.13)

Ia =

[

𝑉𝑡 − 𝐸𝑎

𝑅𝑎+ 𝑅𝑠

]

. . . (2.14)

Ia = IL. . . .(2.15)

2.7.2.3 Motor Arus Searah Penguatan Kompond

Konfigurasi motor arus searah tipe ini menggunakan gabungan dari

kumparan seri dan shunt/paralel. Pada motor arus searah jenis ini, kumparan

medan dihubungkan secara paralel dan seri dengan kumparan jangkar. Dengan

demikian, motor arus searah jenis ini akan memiliki torsi penyalaan awal yang

baik dan kecepatan yang stabil. Semakin tinggi persentase penggabungan, yaitu

(23)

pula torsi penyalaan awal yang dapat ditangani. Motor arus searah penguatan

kompond terbagi atas dua, yaitu :

1. Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek

Pada motor arus searah penguatan kompon pendek, kumparan medan

serinya terhubung secara paralel terhadap kumparan jangkar dan kumparan medan

shunt. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond pendek dapat

dilihat pada Gambar 2.20 berikut :

Gambar 2.20 Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek

Persamaan umum motor arus searah penguatan kompon pendek :

IL = Ia + Ish. . . .(2.16)

Vt = Ea + IL . Rs + Ia . Ra. . . (2.17)

Pin = Vt . IL. . . .(2.18)

Dimana :

IL . Rs = tegangan jatuh pada kumparan seri

(24)

2. Motor Arus Searah Penguatan Kompon Panjang

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond panjang dapat

dilihat pada Gambar 2.21 berikut :

Gambar 2.21 Motor Arus Searah Penguatan Kompond Panjang

Pada motor arus searah penguatan kompon panjang, kumparan medan serinya

tehubung secara seri terhadap kumparan jangkarnya dan terhubung paralel

terhadap kumparan medan shunt.

Persamaan umum motor arus searah penguatan kompon panjang :

IL = Ia + Ish . . . (2.19)

Vt = Ea + Ia (Rs + Ra) . . . (2.20)

Pin = Vt . IL . . . .(2.21)

Gambar

Gambar 2.12 Fluksi yang Dihasilkan oleh Kumparan Medan
Gambar 2.14 terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA dan OFM,
Gambar 2.15 Pelemahan GGM Akibat Pergeseran Bidang Netral
Gambar 2.19 Motor Arus Searah Penguatan Seri
+3

Referensi

Dokumen terkait

“Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan.” Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995

Pokja ULP Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana/Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan

Untuk mendapatkan ekspresi gen pada tahap F 0 dari penelitian ini masih menunggu sampai ikan komet menjadi induk dan matang gonad sehingga akan dilihat dengan PCR jaringan

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh simpulan penelitian yaitu: penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TSTS terbukti dapat meningkatkan hasil

Sehingga bentuk perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru bidang studi masih.

Pengarsipan dan pendataan yang rapi akan mempermudah asisten kepala laboratorium dalam pencarian dan pengolahan data secara singkat dan lebih efisien terhadap

Tujuan pembelajaran ilmu pendidikan sosial (IPS) adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat. Kenyataan di

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Bersahabat yang dilakukan mahasiswa dalam melakukan perilaku yang baik dikalangan mahasiswa sangat efektif karena dengan adanya