PRAKTEK PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI HAK ATAS TANAH BERDASARKAN AKTA NOTARIS DI JAKARTA TIMUR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Dokumen terkait
Proses jual beli dengan akta pengikatan jual beli secara cicilan belum merupakan tindakan jual beli tunai dan terang seperti yang dimaskud oleh hukum tanah nasional melainkan
TANGGUNG JAWAB NOTARIS ATAS PEMALSUAN SURAT KUASA DIBAWAH TANGAN YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN PERIKATANi. JUAL BELI HAK
Dari hasil penelitian ini disimpulkan, Kekuatan hukum dari akta perjanjian pengikatan jual beli hak atas tanah yang dibuat dibawah tangan, khususnya yang dibuat oleh PT Bukit
Pembuatan Perjanjian Pengikatan untuk Jual Beli (PPJB) dalam perbuatan hukum peralihan hak atas tanah mempunyai kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para pihak yang
Karena itu akta pengikatan jual beli yang dibuat dihadapan notaris hanya merupakan perjanjian pendahuluan untuk mengikat kedua belah pihak pada suatu waktu-waktu nanti
Pengikatan jual beli secara cicilan belum dapat disebut sebagai jual beli yang disebut dalam pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata karena perjanjian jual beli yang dimaksud
Perjanjian pengikatan untuk Jual Beli dapat dikatakan adalah sebagai instrument yang dapat memberikan kekuatan hukum bagi para pihak yang akan melaksanakan
Perjanjian pengikatan jual beli sendiri dapat dibuat bawah tangan antar para pihak, dengan saksi-saksi, atau dapat pula dibuat dalam bentuk akta otentik yang dibuat dihadapan Notaris