Berikut ini contoh penilaian autentik: 1. Pengamatan langsung (observasi)
Sesungguhnya pengamatan langsung ini sering kita lakukan dalam kegiatan pembelajaran, namun dengan dipersiapkan secara nyata akan lebih membantu dalam melakukan pengamatan, walaupun sekedar menyiapkan catatan. Contoh dari hasil pengamatan kelas didapatkan
Nama Siswa Hasil Pengamatan
Jabar Jabar tidak begitu menanggapi jika ditanya teman sebangkunya
Alfa
Alfa tidak memahami pencoretan dalam persamaan, karena untuk menentukan nilai x dia melakukan pengerjaan:
Trigono Trigono sering keliru dalam mengalikan dan menjumlah kan pecahan Gamma Gamma berpikirnya divergen dan sangat terampil dalammenggunakan jangka. ... dst
2. Tanya jawab
Wujud dari tanya jawab ini boleh saja berupa kegiatan presentasi oleh siswa atau tanya jawab secara personal.
3. Tugas
wawancara. Misalnya siswa diminta mengukur tinggi tiang bendera dengan menggunakan identiitas trigonometri.
4. Tes
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, tes dilakukan setelah proses pembelajaran atau kegiatan selesai. Sayangnya tes seperti biasanya berujung pada penyekoran. Pragmatis penyekoran sering sebagai pertimbangan, sehingga cenderung mangabaikan proses. Pada kenyataannya, model pilihan ganda yang paling banyak digunakan. Untuk memberikan ruang bagi penilaian autentik maka pilihan ganda perlu ditambah dengan cara pengerjaan.
5. Portofolio
Bahasa sederhana dari potofolio adalah kumpulan pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa. Di dalamnya bisa termasuk tugas, hasil tes, laporan, catatan guru, dan sebagainya. Portofolio merupakan sumber data yang sangat baik bagi guru. Selain itu portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat perkembangan yang terjadi terhadap dirinya dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu setiap portofolio harus diberi catatan tanggal penyusunannya