• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pai Kelas X Semester 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Pai Kelas X Semester 1"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PAI KELAS X SEMESTER 1 MATERI PAI KELAS X SEMESTER 1

BAB I BAB I

MANUSIA DAN TUGASNYA DI MUKA BUMI MANUSIA DAN TUGASNYA DI MUKA BUMI A. Manusia Sebagai Khalifah

A. Manusia Sebagai Khalifah 1. Surah al-Baqoroh Ayat 30 1. Surah al-Baqoroh Ayat 30

Artinya:"Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat,“ Aku Artinya:"Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat,“ Aku hendak menjadikan khalifah di

hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,“Apakah Engkau hendak bumi.” Mereka berkata,“Apakah Engkau hendak  menjadikan orang yang merusak dan

menjadikan orang yang merusak dan menumpahkamenumpahkan darah n darah di sanah, sedangkan kamidi sanah, sedangkan kami  bertasbih memuji-Mu dan

 bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”sungguh,Akumenyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”sungguh,Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.al-Baqarah (2): 30)

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.al-Baqarah (2): 30) Kandungan Surah al-Baqarah Ayat 30

Kandungan Surah al-Baqarah Ayat 30

Berdasarkan terjemah diatas dapat disimpulkan: Berdasarkan terjemah diatas dapat disimpulkan:

a. Rencana Allah untuk menciptakan khalifah dimuka bumi

a. Rencana Allah untuk menciptakan khalifah dimuka bumi yang akan diperankanyang akan diperankan oleh manusia

oleh manusia

 b. Malaikat menyaksikan kemampuan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi  b. Malaikat menyaksikan kemampuan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi

Allah meyakinkannya. Dengan diberi karunia

Allah meyakinkannya. Dengan diberi karunia akal manusia dapatakal manusia dapat mengkonstruksi pengetahuan dan

mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.keterampilan. c. Tugas manusia di muka

c. Tugas manusia di muka bumi adalah melestarikan dan memanfaatkan segalabumi adalah melestarikan dan memanfaatkan segala isinya dengan tetap

isinya dengan tetap menjaga keseimbangamenjaga keseimbangan alamnya.n alamnya.

Ayat diatas menyatakan keterkejutan malaikat ketika diberitahu bahwa Allah Ayat diatas menyatakan keterkejutan malaikat ketika diberitahu bahwa Allah SWT. Akan menjadikan Adam sebagai khalifah di

SWT. Akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepadabumi. Mereka bertanya kepada Allah SWT., mengapa Adam yang akan di

Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adamangkat menjadi khalifah, padahal Adam dan keturunanya, adalah makhluk yang

dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.berbuat kerusakan dan pertumpahan darah. Sebaliknya, para malaikat menganggap bahwa dirinya

Sebaliknya, para malaikat menganggap bahwa dirinya lebih pantas memangkulebih pantas memangku  jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT.  jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT.

Sepanjang hidupnya. Allah SWT.

Sepanjang hidupnya. Allah SWT. Tidak membenarkan anggapan para malaikatTidak membenarkan anggapan para malaikat tersebut. Allah SWT.

tersebut. Allah SWT. Melakukan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan danMelakukan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan dan Hikmah-Nya. Allah SWT. Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh Hikmah-Nya. Allah SWT. Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh  para malaikat dan semua makhluk-Nya.

 para malaikat dan semua makhluk-Nya.

Khalifah adalah seorang yang di jadikan pengganti atau seseorang yang di Khalifah adalah seorang yang di jadikan pengganti atau seseorang yang di beriberi wewenang untuk bertindak atau

wewenang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dariberbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari yang memberi wewenang. Adapun yang

yang memberi wewenang. Adapun yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam adalahdimaksud dengan kekhalifahan Adam adalah kedudukan sebagai wakil Allah

kedudukan sebagai wakil Allah SWT. Dibumi. Ia SWT. Dibumi. Ia berkewajiban melaksanaberkewajiban melaksanakankan  perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta

 perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yangmemanfaatkan segala yang ada padanya. Hal itulah

ada padanya. Hal itulah yang memunculkan ungkapan bahwa manusia adalahyang memunculkan ungkapan bahwa manusia adalah khalifahtullah di bumi.

khalifahtullah di bumi.

2. Surah al-Mu`minun Ayat 12-14 2. Surah al-Mu`minun Ayat 12-14 Artinya: "Dan sungguh, kami telah

Artinya: "Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari patimenciptakan manusia dari sari pati (berasal)dari tanah kemudian kami menjadikan

(berasal)dari tanah kemudian kami menjadikannya air mani ( nya air mani ( yang di simpan )yang di simpan ) dalam tempat yang kukuh ( rahim ). Kemudian mani itu

dalam tempat yang kukuh ( rahim ). Kemudian mani itu kami jadikan sesuatu yangkami jadikan sesuatu yang melekat itu kami

melekat itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpjadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu al daging itu kami jadikankami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu

tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging,kami bungkus dengan daging, kemudia, kami menjadikan nya makhluk yang (

kemudia, kami menjadikan nya makhluk yang ( berbentuk lain ) maha suci berbentuk lain ) maha suci Allah,Allah,  pencipta yang paling baik". (Q.S. al-Mu`Minun

(2)

Kandungan Surah al-Mu`minun ayat 12-14 Kandungan Surah al-Mu`minun ayat 12-14

Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap sebagai Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap sebagai  berikut.

 berikut.

a. Sulalatin min

a. Sulalatin min tin adalah sari pati tin adalah sari pati tanah yang didapatkan melalui makanantanah yang didapatkan melalui makanan yang di komsumsi oleh Manusia, baik

yang di komsumsi oleh Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhanberupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan..  b. Nutfah adalah sel sperma yang di jadiakan Allah SWT. Dari sari pati

 b. Nutfah adalah sel sperma yang di jadiakan Allah SWT. Dari sari pati tanah.tanah. c. Fi qurarin makin adalah tempat yang kukuh atau rahim. Sel sperma yang c. Fi qurarin makin adalah tempat yang kukuh atau rahim. Sel sperma yang dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim sehingga terjadi

sehingga terjadi pembuahanpembuahan..

d. `Alaqah adalah embrio yang merupakan hasil

d. `Alaqah adalah embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berwujud gumpalanpembuahan dan berwujud gumpalan darah. Embrio ini terbentuk

darah. Embrio ini terbentuk pada hari kesembilan sampai hari kesebelaspada hari kesembilan sampai hari kesebelas setelah pebuahan.

setelah pebuahan.

e. Mudgah adalah segumpal daging yang berbentuk dari `alaqah. e. Mudgah adalah segumpal daging yang berbentuk dari `alaqah. f. 'Izam adalah mudgah yangtelah di

f. 'Izam adalah mudgah yangtelah di berikan tulang atau kerangka oleh Allahberikan tulang atau kerangka oleh Allah SWT.

SWT.

g. Khalqan akhara adalah makhluk dalam bentuk yang lain,atau manusia yang baru. g. Khalqan akhara adalah makhluk dalam bentuk yang lain,atau manusia yang baru. Ayat di atas menegaskan bahwa manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah )

Ayat di atas menegaskan bahwa manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah ) dari tanah ( tin ).

dari tanah ( tin ). Allah SWT. Menciptakan manusia dari tanah. Makna ayatAllah SWT. Menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat tersebut adalah bahwa Allah SWT. Menjadikan manusia dari

tersebut adalah bahwa Allah SWT. Menjadikan manusia dari sari pati yangsari pati yang  berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu

 berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengomsumsi makanan yangmengomsumsi makanan yang  berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

 berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup denganbinatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu

mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakanmemakan tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di

tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi selmakan bapak menjadi sel sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu

sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Selmenjadi sel telur. Sel sperma dan sel telur

sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahanpembuahan.. Peristiwa itu merupakan awal dari

Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.proses terciptanya manusia. 3. Surah adz-Zariyat Ayat 56

3. Surah adz-Zariyat Ayat 56

∃∃

Artinya: "Aku tidak menciptakan jin Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar merekadan manusia melainkan agar mereka  beribadah kepada-Ku." (Q.S. az-Zariyat (51) :56)

 beribadah kepada-Ku." (Q.S. az-Zariyat (51) :56) Kandungan Surah adz-Zariyat Ayat 56

Kandungan Surah adz-Zariyat Ayat 56 Isi kandungan surah diatas sebagai berikut: Isi kandungan surah diatas sebagai berikut:

a. Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah ( beribadah )

a. Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah ( beribadah ) kepada-Nya.kepada-Nya.  baik beribadah secara langsung ( hablum minallah )

 baik beribadah secara langsung ( hablum minallah ) yaitu hubungan kepadayaitu hubungan kepada Allah seperti sholat, berdo`a dan

Allah seperti sholat, berdo`a dan sebagainya yang disebut mahdah, maupunsebagainya yang disebut mahdah, maupun  beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas )

 beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas ) yaitu hubungan kepadayaitu hubungan kepada sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah

sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah SWT. Yang disebut IbadahSWT. Yang disebut Ibadah gairu mahdah.

gairu mahdah.

 b. Jin diciptakan Allah

 b. Jin diciptakan Allah agar mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Allahagar mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT.

SWT.

Al-Qur`an surat az-Zariyat Ayat

Al-Qur`an surat az-Zariyat Ayat 56 tersebut menjelaskan bahwa Allah56 tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT. Tidak menjadikan jin dan

SWT. Tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Nyamanusia melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan. Jin dan manusia di jadikan Allah SWT.

manusia di jadikan Allah SWT. Untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya.Untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Hal itu di

Hal itu di wujudkan dengan menaati semua peraturan Allah SWT. Serta menerimawujudkan dengan menaati semua peraturan Allah SWT. Serta menerima segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk  segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk  selalu berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.

(3)

4. Surah al-Nahl Ayat: 78

Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak  mengetahui sesuatupun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur". (Q.S. An- Nahl (16): 78)

Kandungan Ayat

Berdasarkan terjemahan surat diatas dapat disimpulkan kandungannya; bahwa Allah membekali manusia 3 (tiga) hal :

a. Pendengaran  b. Penglihatan

c. Hati Nurani.

Al-Qur`an surah an-Nahl ayat 78 tersebut menegaskan bahwa kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak mengerti apa-apa. Kita lahir dalam keadaan lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, kita membutuhkan bantuan orang lain sesaat setelah dilahirkan, seperti bidan, perawat dan orang tua kita. Itulah

sesungguhnya pada awal kehidupan kita. Dengan menyadari hal itu, kita akan terjauh dari sifat sombong dan takabur.

Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah membekali manusia dengan tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut,

manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Dalam ayat itu, pendengaran di sebutkan terlebih dahulu daripada penglihatan. Menurut para ulama, hal itu menyiratkan makna bahwa pendengaran lebih di muliakan dari pada penglihatan. Para ulama memberikan dua alasan, mengenai hal itu alasan pertama bahwa telinga merupakan alat untuk mendengarkan seruan di dunia dan di akhirat. Alasan kedua adalah bahwa telinga bayi lebih dulu ber  fungsi dari pada matanya.

Dewasa ini, hal itu mendapatkan penjelasan melalui penelitian ilmiah di bidang kedokteran. Dengan menggunakan teknologi yang telah maju, anatomi tubuh manusia dapat diketahui dengan jelas hingga gambaran yang paling detail. Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas  beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan

 belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia. Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan penglihatan, para Ilmuan menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang  berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian  belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada  penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara

tepat.

Fakta yang lain di tunjukan oleh ilmu imbriologin. Dalam ilmu imbriologi, di  jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk   janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat

(4)

kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara,tetapi belum mampu melihat berbagai cahaya dan gambar.

B. Ikhlas dalam beribadah

1. Surah al-An`am ayat 162-163

Artinya: "Katakanlah (Muhammad).”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama  berserah diri (muslim)” (Q.S. al-Ana`am (6) :162-163 )

Kandungan Surah al- An`am ayat 162-163 Isi kandungan surah diatas sebagai berikut :

a. Kepasrahan jiwa dan raga untuk mengharap ridla Allah SWT.  b. Menghindarkan diri dari kemusyrikan .

Dalam ayat tersebut, Allah SWT. Memerintahkan Nabi Muhammad saw. Supaya mengatakan bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah semata-mata untuk tuhan semesta alam. Dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah SWT.

Kepada Nabi Muhammad saw. Yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu  berisi cara hidup seorang muslim didunia ini bahwa semua amal ibadah harus

dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah SWT.

Seorang muslim harus meyakini kodrat dan iradat Allah SWT. Hal itu disebabkan Allah SWT. Adalah dzat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena itu, seorang muslim tidak takut mati dalam berjihad dijalan Allah SWT.

Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukan atau jabatan dalam menyampaikan dakwah Islamiyah.

2. Surat al-Bayyinah Ayat 5

∃!

Artinya: "Padahal mereka diperintah menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya, semata-mata karena ( menjalankan ) agama, dan juga agar 

melakukan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus ( benar )". (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)

Kandungan Surat al-Bayyinah ayat 5

Isi Surah kandungan diatas sebagai berikut :

a. Manusia di ciptakan hanya untuk menyembah kepada Allah.

 b. Memurnikan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan dari syirik 

c. Sebagai tolok ukur ketaatan kepada Allah SWT.adalah menjalankan sholat dan memberikan sebagian hartanya yang di anugrahkan oleh Allah SWT.

Dalam ayat tersebut,Allah SWT. Menegakan bahwa manusia tidak di perintah, kecuali untuk beribadah kepada Allah. SWT. Perintah yang di tujukan kepada manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai

kebahagiaan dunia dan akherat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti kepada Allah SWT.dengan melaksanakan ibadah secara iklas lahir dan batin. Hal itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah SWT.

(5)

Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata-mata mengharap ridla Allah SWT. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut Mukhlis.

Apabila dalam ibadah ada motif selain karena Allah SWT. Semata, ibadah tersebut akan di warnai oleh sikap ria, sum`ah, sombong, angkuh dan ujub. Berapa keuntungan sikap ikhlas adalah sebagai berikut.

a. Ikhlas merupakan syarat mutlak di terima atau tidaknya suatu ibadah.  b. Orang yang ikhlas akan menjalankan ibadah dengan semangat, baik dilihat

orang maupun tidak. Hal ini disebabkan ia beribadah bukan mengharapkan  pujian dan sanjungan orang lain.

c. Orang yang ikhlas senantiasa sabar,tabah, teguh pendirian dan tidak kecil hati. Ia akan tetap melakukan walaupun banyak orang yang mencemooh dan mencelanya.

d. Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan sanjuangan dari orang lain.

e. keiklasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjaukan diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan

orang yang iklas.

C. Pengayaan materi tentang Ilmu Tajwid 1. Makhraj

Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf-huruf arab pada lesan atau mulut

manusia. Masing-masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing-masing huruf. Dalam ilmu tajwid, ada lima macam makhraj sebagai berikut.

a. Lubang tenggorokan dan mulut  b. Tenggorokan

c. Lidah

d. Kedua bibir  e. Pangkal hidung 2. Qolqolah

Qolqolah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul darai makraj khurufnya. Khuruf qolqolah adalima kalimat tersebut adalah sebagai berikut. a. Qolqolah sugra ialah jika huruf qolqolah mendapat harakat sukun di tengah sukun kata. Pantulan dari qolqolah sugra itu tidak terlalu kuat atau hanya sedikit.

 b. Qolqolah qubra ialah jika huruf qolqolah mendapat kharokat sukun di akhir  kata atau karena waqof ( berhenti ). Pantulan qolqolah qubra lebih besar 

dari pada qolqolah sugra terutama jika berada sesudah huruf mad dan lebih  besar lagi apabial huruf qolqolah bertasdid.

3. Ghunnah

Ghunnah adalah membaca dengung karena tasjid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan nun.

(6)

MATERI PAI KELAS X SEMESTER GENAP

BAB I

ASPEK AL-QURAN HADITS

AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG DEMOKRASI A. Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Memahami ayat-ayat al-qur’an tentang demokrasi 2. Kompetensi Dasar 

a. Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38

 b. Menyebutkan arti QS Ali Imran 159 dan QS Asy Syura: 38

c. Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran: 159, dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari

3. Indikator 

a. Membaca Al Quran surat surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38 dengan baik  dan benar 

 b. Mengidentifikasi tajwid (nun mati dan Mim mati) surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38 dengan benar 

c. Mengartikan perkata Al Quran surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38 d. Mengartikan perayat surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38

e. Mendiskusikan terjemahan Al Quran surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38 f. Menggali kandungan Al Quran tentang sikap demokratif 

B. Materi Pembelajaran

1. Membaca Surat Ali Imran ayat 159 dan Surat Asy Syura ayat 38 tentang musyawarah dalam berdemokrasi

QS. Ali Imran : 159

 σ6 ∈ ϑ ψ ∃  ξ = ∈ 〈 ξ  σ ◊ ∃ .™ΨΜ| ρ υ 9 σ θ   ( 9σ γ⇓ Ν   9∉ΖΜ|

#∃!↔ Β ι ∉ ζ υ µ  ϑ ψ π 7 ρ υ # ∃ ⌠ Γ τ ⌠  ∉   

©τ ]  κ ∑ Ν   σ ∃

∃©#⇓ ( µ ψ θ  9 ∉7 ψ  Β∉ ω] Ρ ξ ® θ # ( #∃9  ) σ =  = ⊃ ©τ?ν

 σ Γ τ θ υ . ♥ ≅   ©τ ζ Β  Μ |  σ ∗ ∈ σ #( #∃{Φ∆  ⊆  ∈

ρ υ♥ ξ ∃ ρ ⊆  δ  Ν  

;µ λ  Ν  ∪®∈⊇∩ #∃9 ϑ ⇓ Γ τ θ υ . ϕ ∉ # ∈,  τ

™ τ ∉ =

#∃!♥ )∈ β

4 #∃!↔

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

(7)

QS. Ali Imran : 159

ρ υ # ∃!♥%∉  τ ρ υ& ρ Β  © δ  Ν  

#∃9ℑ′ = ν θ 4 ο ν ρ υ & ρ

% σ ∃ Β © θ # ( 9∉ τ 5 η ⊆ κ ⊆ Ν  #∃ ⌠ Γ τ φ ψ ∃ /  θ # (© Ζ ∉ ) ◊ θ β τ

υ ψ %  Ζ υ ≈ γ ⇓ Ν  

ρ υ Β∉ ϑ ≤ ∃ / τ  Ζ υ η  Ν  

♥™ θ υ 3

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan

mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”

2. Arti kata-kata / Mufradat yang penting

υ µ  ϑ ψ π

Kasih sayang ٍ

ρ υ # ∃!♥%∉  

Dan orang-orang yang

9∉Ζ 

ْ

Μ

Lemah lembut َMereka menerima seruan

#∃ ⌠ Γ τ φ ψ ∃ /  θ #

 σ ◊ ∃

Bersikap keras Dan mereka mendirikan

ρ υ & ρ % σ ∃ Β © θ #

#∃9  ) σ =  = ⊃  ξ = ∈ 〈 ξ

Berhati kasar Dan dengan urusan mereka

ρ υ& ρ Β  © δ  Ν

ω] Ρ ξ ® θ #

Tentu mereka berpaling

♥™ θ υ

Bermusyawarah

 σ ∃ ∃© #

Maka maafkanlah ُ

υ ψ %  Ζ υ ≈ γ ⇓ Ν

Rizki yang kami berikan  pada mereka

ρ υ # ∃ ⌠ Γ τ ⌠  ∉

Dan minta ampunkan ْ

© Ζ ∉ )◊ θ β

Mereka menafkahkan

ρ υ♥ ξ ∃ ρ ⊆  δ  Ν

Bermusyawarahlah dengan mereka ْ

#∃{Φ∆ 

Dalam suatu urusan ِ

© τ ζ Β  Μ

Kamu telah membulatkan tekat َ

3. Hukum Tajwid Nun Mati dan Mim Mati Pada Surat Ali Imran ayat 159 dan Surat Asy Syura ayat 38

Kasroh tanwin bertemu mim

[idghom bighunnah] نَمّ ةٍ َحْرَ Mim mati bertemu fa’

 ∈

ρ υ♥ ξ ∃ ρ ⊆  δ  Ν  

[idzhar syafawi]  Nun mati bertemu ta’

[ikhfa’] تَ ـْلِ Mim mati bertemu ta’ [Idzhar syafawi] تَ مْزَعَ

Fathah tanwin bertemu ghoin

 ξ = ∈ 〈 ξ  σ ◊ ∃

[idzhar] Mim mati bertemu syin

♥™ θ υ 3

δ  Ν  

[Idzhar syafawi]  Nun mati bertemu fa’

ω] Ρ ξ ® θ # (

[ikhfa’] Mim mati bertemu ya’

© Ζ ∉ ) ◊ θ β τ

υ ψ %  Ζ υ ≈ γ ⇓ Ν  

[idzhar syafawi]  Nun mati bertemu ha’

© τ]  κ ∑ Ν  

[idzhar] وَ 4. Isi dan kandungan surat

Dalam surat Ali ‘Imron ayat 159, terdapat 4 prinsip bermusyawarah menurut islam, yaitu :

a. Bermusyawarah dengan hati yang bersih  b. Selalu punya jiwa pemaaf yang besar 

(8)

c. Berserah diri pada Allah setelah memutuskan suatu masalah d. Menjalankan hasil musyawarah dengan rasa tanggung jawab

Sedangkan pada surat Asy-Syura ayat 38 menerangkan ciri-ciri orang yang beriman, yaitu :

a. Senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya  b. Disiplin dalam mengerjakan shalat yang hukumnya wajib

c. Selalu bermusyawarah, dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan (urusan dunia) d. Menafkahkan sebagian rizki yang dikaruniakan Allah, untuk hal-hal yang diridhai- Nya

5. Sikap dan Perilaku

a. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia dan tidak memaksakan kehendak 

 b. Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan pendapat dan menyampaikan informasi

c. Ikhlas memberikan maaf atas kesalahan orang lain walaupun tanpa diminta d. Menghormati atau menghargai pendapat dan saran orang lain meskipun merasa dirinya benar 

e. Mendahulukan cara musyawarah dalam mencari mufakat atau solusi

f. Mampu mengendalikan emosi di setiap keadaan, menjauhi sikap egois dan tidak  otoriter 

C. Soal Ulangan

Jawablah dengan tepat dan jelas!

1. Sebutkan 4 cara bermusyawarah yang islami, seperti yang tercantum dalam kandungan isi surat Ali-‘Imron ayat 159 !

2. Artikan 2 dari 5 potongan ayat berikut !

#∃!↔ Β ι ∉ ζ υ µ  ϑ ψ π 7

9σ γ⇓ Ν   9∉ΖΜ|

© τ]  κ ∑ Ν    σ ∃ ∃© #⇓

;µ λ  Ν   ρ υ # ∃ ⌠ Γ τ ⌠  ∉   

ρ υ♥ ξ ∃ ρ ⊆  δ  Ν

3. Tulislah kembali potongan ayat berikut, kemudian tulis ulang dengan huruf arab  putus-putus !

9∉ τ 5 η ⊆ κ ⊆ Ν   #∃ ⌠ Γ τ φ ψ ∃ /  θ # ( ρ υ # ∃!♥%∉  τ

a)

/ τ  Ζ υ η  Ν    ♥™ θ υ 3

ρ υ& ρ Β  © δ  Ν  

 b)

© Ζ ∉ ) ◊ θ β τ

υ ψ %  Ζ υ ≈ γ ⇓ Ν  

ρ υ Β∉ ϑ ≤ ∃

c)

4. Berilah hukum bacaan dari ayat berikut, hanya pada kata yang digaris bawahi! Pilihlah 7 kata dari 10 kata yang digaris bawahi!

 σ6 ∈ ϑ ψ ∃  ξ = ∈ 〈 ξ  σ ◊ ∃ .™ΨΜ| ρ υ 9 σ θ   ( 9σ γ⇓ Ν  

9∉ΖΜ| #∃!↔ Β ι ∉ ζ υ µ  ϑ ψ π 7

ρ υ # ∃ ⌠ Γ τ ⌠  ∉   

© τ]  κ ∑ Ν    σ ∃ ∃© #⇓ ( µ ψ θ  9 ∉7 ψ  Β∉ ω] Ρ ξ ® θ # (

#∃9  ) σ =  = ⊃ ©τ?ν

 σ Γ τ θ υ . ♥ ≅   ©τ ζ Β  Μ |  σ ∗ ∈ σ #

( #∃{Φ∆  ⊆

 ∈

ρ υ♥ ξ ∃ ρ ⊆  δ  Ν  

;µ λ  Ν  

∃9  ϑ ⇓ Γ τ θ υ . ϕ ∉ # ∈,  τ ™ τ ∉ =

#∃!♥ )∈ β

4 #∃!↔

BAB II

(9)

ASPEK AQIDAH

IMAN KEPADA MALAIKAT A. Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Meningkatkan keimanan kepada malaikat 2. Kompetensi Dasar 

a. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat

 b. Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat

c. Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari

3. Indikator 

a. Menjelaskan hakikat dari malaikat

 b. Menjelaskan pengertian keimanan kepada malaikat c. Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada malaikat

d. Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat. e. Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat f. Menyebutkan contoh perbuatan beriman kepada malaikat

g. Mendeskripsikan hikmah beriman kepada malaikat B. Materi Pembelajaran

Iman kepada malaikat adalah Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman tsb.

1. Fungsi Iman Kepada Malaikat

Malaikat adalah mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT:

Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (AlBaqarah/2:2-3)

Dalam ayat tersebut tetdapat kata “ghaib”, yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang lainnya. Sebagai mahkluk “ghaib” dimensi malaikat tentu berbeda dengan dimensi manusia. Misalnya, dalam hal waktu, “satu hari malaikat = 50.000 tahun manusia”.

Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan pengetahuan indra manusia kepada  pengetahuan yang berada dibelakang benda atau materi yang disebut dengan

 pengetahuan metafisika. Namun, terkadang terjadi salah penafsiran yang

mengakibatkan mereka terjerumus dalam cerita khurafat, dan tahayul yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut yang tidak beralasan. Untuk menghilangkan rasa takut itu, mereka menyediakan bermacam-macam sesajian, seperti melalui upacara “menanam kepala kerbau” yang di yakini dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, dengan mengimani adanya malaikat dan hal-hal ghaib lainnya yang diterangkan dalam Al Qur’an dan hadist Nabi Saw. Jiwa manusia akan terbebas dari rasa takut yang tidak beralasan, khurafat, dan tahayul.

Iman kepada malaikat menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya karena mereka yakin ada dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi

(10)

kehidupan seseorang, antara lain sebagai berikut:

a. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT.

 b. Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.

c. Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat d. Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat  perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.

e. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu dan mendoakan kita.

Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam 2 buah hadits berikut:

a. Bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan  bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali Ada

seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat.”  b. Bersabda Nabi SAW: “Masuk ke dalam baitul Ma’mur pada setiap harinya

70.000 malaikat Dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.”

Tapi jumlah malaikat yang patut diketahui manusia hanyalah 10 nama, yaitu: a. Jibril, menyampaikan wahyu

 b. Mikal atau sering disebut Mikail, menyebarkan rizki c. Israfil, meniup sangkakala jika sudah pada waktunya

d. Izrail atau sering disebut dengan Malakul Maut, mencabut nyawa makhluk hidup di dunia

e. Munkar, menanyai dalam kubur  f. Nakir, menyiksa dalam kubur  g. Raqib, mencatat amal baik  h. Atid, mencatat amal buruk 

i. Malik atau Zabaniyah, menjaga neraka  j. Ridwan, menjaga surga

2. Perbedaan manusia dengan malaikat

Perbedaan manusia dan malaikat dapat di lihat dari berbagai segi.  NO SEGI PERBEDAAN MALAIKAT MANUSIA

1 Dalam asal kejadian Dari nur/ cahaya Dari sari pati tanah 2

Dalam sifat-sifatnya Tidak punya akal, nafsu dan perasaan Punya akal, nafsu dan  perasaan

Mahkluk ghoib yang tidak perlu makan dan minum, tidak berjenis kelamin, serta tidak  melakukan perkawinan Mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum,

 berlainan jenis, serta melakukan perkawinan

Semuanya taat pada perintah Allah Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka Dapat berubah-ubah wujud Manusia tidak dapat berubah wujud

3. Contoh perilaku beriman kepada malaikat

a. Selalu berkata baik dan jika tidak mampu lebih baik dia diam saja

 b. Perilakunya senantiasa termasuk akhlak mulia yang mendatangkan manfaat bagi  pelakunya dan orang lain

(11)

c. Perilaku orang beriman dengan orang beriman yang lainnya akan selalu saling membantu dan saling menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah SWT d. Perilaku orang beriman itu kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan  bersyukur, sedangkan kalau berada pada situasi musibah, ia akan bersabar dan tidak 

gelisah dan berkeluh kesah

e. Selain itu, orang yang beriman kepada malaikat akan memuliakan malaikat dan merasa malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatan dosanya selalu disaksikan oleh malaikat

4. Penerapan Iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku, diantaranya:

a. Gemar melaksanakan sholat berjamaah, disebabkan adanya keyakinan bahwa para malaikat selalu ikut dalam salat berjamaah

 b. Gemar berperilaku dermawan, yakni membelanjakan hartanya untuk kebaikan seperti bersodaqoh dan menyantuni anak yatim, dan memberi bantuan harta kepada fakir miskin

c. Gemar berperilaku menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu  pengetahuan tentang islam

d. Gemar membaca al-quran C. Soal Ulangan

1. Sebutkan 4 perbedaan malaikat dengan manusia!

2. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat mikail? 3. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat jibril? 4. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat rokib ‘atid? 5. Mengapa iman kepada malaikat menjadi motivasi bagi seorang muslim untuk  mematuhi ajaran agama?

6. Jelaskan fungsi iman kepada Malaekat!

7. Sebutkan mahkluk-mahkluk ghaib ciptaan Allah dan dari apa asalnya! 8. Jelaskan sifat-sifat para malaikat sebagai mahkluk Allah!

9. Apakah kelebihan malaikat di banding mahkluk lain? 10. Sebutkan 5 malaikat serta tugas-tugasnya!

BAB III

ASPEK AKHLAK 

MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

ADAB DALAM BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN, BERTAMU DAN ATAU MENERIMA TAMU

A. Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Membiasakan perilaku terpuji 2. Kompetensi Dasar 

a. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu

 b. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau menerima tamu

c. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari

(12)

3. Indikator 

a. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian.  b. Menjelaskan pengertian adab dalam berhias

c. Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.

d. Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu e. Menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.

f. Menunjukkan contoh adab dalam berhias. g. Menunjukkan contoh adab dalam perjalanan

h. Menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu B. Materi Pembelajaran

1. Tata krama Berpakaian a. Fungsi berpakaian

Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara  pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali

muka dan telapak tangan.  b. Adab berpakaian

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:  

ٌ  َ يْ ِمُ  ٌ ا َرِاعَ  ٌ ايَسِ اكَ ءٌا َ ِ وَ .  َ ا ل اه َبِ  َ ْبُ ِضْ  َ  ِقَ َلْ  ِ ا َذْَ اك َ طٌايَسِ  ٌ ْ َ ا َُرََ  ْلَ رِا ل  ِْَ نْمِ  ِ اقَ ْصِ م ور)ًكَ وَ ًكَ ِ َيْ ِ مَ نْمِ  ُخَ ْيُلَ اهَ َ  ْرِ  َ  ْ ِ  َ َ وَ ةَ جَلْ نَ ْخُدْ َ َ ِ َ ئِا َلْ تِ ْ  ُلْ ةِ َ ِشْأَكَ ن هُسَوْؤَرَ) Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk  unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal  bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)

Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu sebagai berikut: 1) Maksud kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi ialah

perempuan- perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa), dengan maksud agar rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita lainnya. Selanjutnya, yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta adalah sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya. Kedua macam cara tersebut (memakai cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tecela dalam Islam

2) Mereka dikatakan berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena itu, mereka dikatakan telanjang. Pada zaman modern seperti sekarang ini, amat  banyak manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna

kulitnya tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai  pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehinga bentuk lekuk tubuhnya

terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat) termasuk   perkara yang dilarang dalam Islam.

Ciri-ciri pakaian wanita Islam di luar rumah ialah:

1) Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat.

2) Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.

3) Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.

(13)

4) Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang. 5) Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum

6) Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’ (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki-laki-laki.

7) Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik. 8) Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk  atau berhias-hias.

2. Tata krama berhias

Beberapa ketentuan islam tentang berhias adalah sebagai berikut: a. Laki-laki dilarang memakai cincin emas

Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki, Khalifah Ali r.a pernah berkata:

 

ِفَ ْ  َ ُلْ  ِ ا َ ِ ْعَ وَ ى ّقَلْ  ِ ا َلِ نْعَ وَ  ِ َ لاب ِ  ِ ُ َ ل ن ِ عَ   ِ  ُ ْسُرَ ى ِاهَ َ (ىل ور)

Artinya: “ Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan ashfar.” (HR Thabrani)

 b. Jangan bertato dan mengikir gigi

Pada zaman jahiliyah banyak wanita Arab yang menato sebagian besar tubuhnya, muka dan tangannya dengan warna biru dalam bentuk ukiran. Pada zaman sekarang ini (khususnya di lingkungan masyrakat kita) bertato banyak dilakukan oleh kaum lelaki. Dengan bertato ini, mereka merasa mempunyai kelebihan dari orang lain. Adapun yang dimaksud dengan mengikir gigi ialah memendekkan dan merapikan gigi. Mengikir gigi banyak dilakukan oleh kaum perempuan dengan maksud agar  tampak rapi dan cantik. Rasulullah SAW bersabda;

ىل ور) َ َشِ ْ َ ْ ُلْوَ َ َشِ َلْ وَ ةَ َشِ ْ َ ْ ُلْ وَ ةَ َشِ َلْَ   ِ  ُ ْسُرَ نَ َلَ)

Artinya: “Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato, yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR At Thabrani)

c. Jangan menyambung rambut

Selain hadits yang tersebut di depan (dalam hal menyambung rambut) terdapat pula riwayat sebagai berikut:

؟ ِيْ ِ  ُصِ أَ ََ اهَ ُ ْو  َ  ّِوَ اَ ُ ْشَ  َ  َمْاَ َ ةُيَ ْ  ِ لْ اه َ ْبَاصَ َ  ِ َبْ   ِ ِ  ُ ِسُرَ ا َ تْلَاقَ َ      ِ ل ََ َمْِ تْلَاَسَ راجل و) ةَ َصِ  ْ َ ْ ُلْ وَ ةَ َصِ  َلْ ِ نَ َلَ :  َاقَ َ)

Artinya: “Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah,

sesunguhnya anak saya tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh saya menyambung rambutnya?. Rasulullah menjawab: Allah melaknat perempuan yang melaknat perempuan yang melaknat rambutnya.” (HR Bukhari)

d. Jangan berlebih-lebihan dalam berhias

Berlebih lebihan ialah melewati batas yang wajar dalam menikmati yang halal. Berhias secara berlebih-lebihan cenderung kepada sombong dan bermegah-megahan yang sangat tercela dalam Islam. Setipa muslim dan muslimat harus dapat

menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan kesombongan, baik dalam  berpakaian maupun dalam berhias bentuk yang lain. Memoles wajah dengan bahan

make-up terlampau banyak serta menggunakan perhiasan emas pada leher, kedua tangan dan kedua kaki secara mencolok termasuk berlebih-lebihan. Perbuatan yang demikian itu tidak lain adalah bermaksud untuk menarik perhatian pihak lain,

(14)

suaminya maka hal itu baik untuk dilakukan. Akan tetapi, apabila yang dimaksud itu semua orang (selain suami) maka hal itu termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam. Selain menjurus kepada sikap sombong, berlebih-lebihan termasuk perbuatan tabzir, sedangkan tabzir dilarang oleh Allah SWT.

3. Tata krama dalam perjalanan

a. Rencanakan dengan matang perjalanan tersebut dan persiapkan bekal dengan cukup agar tidak mendapat kesulitan

 b. Berdoa

c. Selalu menjaga kesucian

d. Menghindari dari sikap tergesa-gesa 4. Tata krama bertamu dan menerima tamu

Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut: a. Berpakaian yang rapi dan pantas

 b. Memberi isyarat dan salam ketika datang c. Jangan mengintip ke dalam rumah

d. Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali e. Memperkenalkan diri sebelum masuk 

f. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita

g. Masuk dan duduk dengan sopan

h. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati

i. Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah

 j. Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili k. Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran

l. Segeralah pulang setelah selesai urusan

m. Waktu bertamu paling lama 3 hari, Waktu tersebut dikatakan sebagai hak bertamu. Setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika tuan rumah menghendakinya. Dengan pembatasan waktu tiga hari tiga malam itu, beban tuan rumah tidak telampau berat dalam menjamu tamunya.

Tata Krama Menerima Tamu a. Berpakaian yang pantas

 b. Menerima tamu dengan sikap yang baik  c. Menjamu tamu sesuai kemampuan

d. Tidak perlu mengada-adakan

e. Lama waktu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari, termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya

f. Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang

C. Ulangan

Berikanlah tanggapanmu dengan mengisi kolom berikut ini!  No. Masalah Pendapat Islam dan alasannya

1 Pakaian jilbab bagi wanita 2 Laki-laki memakai gelang

3 Berkerudung dan berpakaian ketat bagi wanita 4 Pemakaian gigi palsu

5 Memakai susuk kecantikan

(15)

7 Berboncengan lain jenis dan bukan muhrim 8 Menjamak qoshor sholat waktu bepergian jauh 9 Menjawab ucapan salam

10 Ghibah (Membicarakan orang lain) saat bertamu

Kerjakan 10 soal dari 12 soal berikut ini dengan jawaban yang singkat dan tepat! 1. Sebutkan sedikitnya tiga fungsi pakaian!

2. Jelaskan batas aurat wanita dan laki-laki!

3. Seorang laki-laki dilarang memakai pakaian dan perhiasan yang terbuat dari apa saja? Sebutkan!

4. Sebutkan 5 dari 12 adab bertamu! 5. Tuliskan doa keluar rumah!

6. Apakah hiasan utama dan paling baik bagi seorang muslim dalam rumah tangga? 7. Berapa lama kewajiban mengormati tamu?

8. Bolehkah orang Islam laki-laki dan perempuan menyambung rambut? Jelaskan dengan alasan!

9. Sebutkan sedikitnya tiga cara menerima tamu yang baik!

10. Kenapa seorang isteri dilarang menerima tamu lelaki tanpa seizin suaminya? Jelaskan!

11. Kenapa bertamu dibatasi sampai 3 malam? Jelaskan! 12. Jelaskan tata cara berhias!

BAB IV

ASPEK AKHLAK 

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

HASAD, RIYA, ANIAYA DAN DISKRIMINASI A. Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Menghindari perilaku tercela 2. Kompetensi Dasar 

a. Menjelaskan pengertian hasad, riya, aniaya dan diskriminasi

 b. Menyebutkan contoh perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi

c. Menghindari perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari

3. Indikator 

a. Menjelaskan pengertian hasad  b. Menjelaskan pengertian riya

c. Menjelaskan pengertian aniaya. d. Menjelaskan pengertian diskriminasi e. Menjelaskan contoh perilaku hasad f. Menjelaskan contoh perilaku riya g. Menjelaskan contoh perilaku aniaya

h. Menjelaskan contoh perilaku diskriminasi B. Materi Pembelajaran

(16)

1. Hasad

Kata hasad/ hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki. Dengki adalah satu sikap mental seseorang tidak senang orang lain mendapat

kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya, sifat ini harus dihindari oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW telah bersabda:

Artinya: “Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR  Ahmad dan Turmidzi)

Bahaya Perbuatan Hasud

Sifat hasud sangat membahayakan kehidupan manusia antara lain:

a. Menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan memikirkan bagaimana keadaan itu dapat hilang dari seseorang.

 b. Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka menfitnah

c. Menghancurkan kebaikan yang ada padanya. Rasulullah SAW bersabda:

ور) ل رال كأ اك ال كأ دل ا ,دل و كا    سر ا : ا  ىب نع و ب)

Artinya: “Dari Abu Hurairah katanya: Telah bersabda rasullah SAW : Hendaklah engkau menjauhkan diri dari sifat hasud, sebab sifat hasud memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar.” (HR Abu Daud)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa kita diperintahkan menjauhi sifat hasud, karena sifat hasud dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

Cara Menghindari Hasud

Cara menghindari hasud antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT

 b. Menyadari bahwa pemberiya’n dari Allah kepada manusia tidaklah sama, sesuai dengan kehendaknya

c. Menyadari bahwa hasud dapat menghapuskan kebaikan. 2. Riya

Riya’ artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya

diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap  perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan

ikhlas karena Allah. Riya’ itu bisa terjadi dalam niat, yaitu ketika akan melakukan  pekerjaan. Bisa juga terjadi ketika melakukan pekerjaan atau setelah selesai

melakukan suatu pekerjaan

Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, ”Banyak orang yang  berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan

dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak 

mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.” Begitu dahsyatnya penyakit riya ini, hingga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, ”Apakah

keselamatan itu?” Jawab Rasulullah, ”Apabila kamu tidak menipu Allah.” Orang tersebut bertanya lagi, ”Bagaimana menipu Allah itu?” Rasulullah menjawab,

”Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul- Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu untuk selain Allah.” Meskipun

riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh penyakit hati ini. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik dalam

(17)

masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda antara satu dan lainnya, tujuannya tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya, ibadah, dan segala aktivitasnya di hadapan manusia.

Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau, ”Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat  beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika

dirinya dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.” Secara tegas Rasulullah pernah bersabda, ”Takutlah kamu kepada syirik kecil.” Para shahabat  bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil?” Rasulullah  berkata, ”Yaitu sifat riya. Kelak di hari pembalasan, Allah mengatakan kepada

mereka yang memiliki sifat riya, ‘pergilah kalian kepada mereka, di mana kalian  pernah memperlihatkan amal kalian kepada mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah

kalian memperoleh imbalan pahala dari mereka’? Pembagian riya’

a. Riya dalam niat

Riya’ dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk  mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah. Padahal niat itu sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.

 b. Riya’ dalam perbuatan

Riya’ dalam perbuatan ini, misalnya ketika mengerjakan shalat dan bersedekah.

Orang riya’ ini dalam mengerjakan shalat biasanya dai memperlihatkan kesungguhan, kerajinan dan kekhusyukannya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jamaah. Sehingga orang lain melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan sebagainya. Dai shalat dengan tekun itu mengharapkan perhatian, sanjungan dan pujian orang lain agar dia dianggap sebagai orang yang taat dan tekun beribadah

Bahaya riya’

a. Terhadap diri sendiri, bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya berupa ketidak   puasan, rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Ketika orang lain tidak menghargai,

tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya. Padahal ia telah

menolong orang lain, bersedekah dan sebagainya. Akhirnya, jiwa akan sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya

 b. Terhadap orang lain akan diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau memberinya dengan riya’ itu. Dia mengumpat dan mencaci itu karena keinginan

untuk disanjung dan dipuji tidak dipenuhi sesuai dengan kehendaknya. Orang yang telah diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah

 perselisihan antara keduanya.

c. Perbuatan riya’ sangat merugikan, karena Allah tidak akan menerima dan memberi  pahala atas perbuatannya.

3. Aniaya

Aniaya dalam bahasa arab disebut zalim, yang berarti melampaui batas, keterlaluan atau menempatkan sesuatu seperti mengucapkan, bertindak, atau beriktikad yang tidak pada tempatnya. Kezaliman dapat diartikan perbuatan yang melampaui batas- batas kemanusiaan dan menentang/ menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan

Allah swt.

Ada 3 bentuk kezaliman :

a. Kezaliman terhadap Allah swt., yaitu kufur terhadap Allah swt., seperti mengaku  beriman tapi munafik. Murtad dari Islam.

 b. Kezaliman terhadap diri sendiri, yaitu berbuat kedurhakaan atau melakukan  perbuatan dosa seperti berzina, mabuk, meninggalkan shalat, malas belajar.

(18)

tumbuh-tumbuhan, lingkungan dan menyiksa hewan.

 Nabi bersabda, bahwa karena seekor kucing seorang wanita masuk ke neraka. Dia memelihara kucing, kucing itu diikatnya dan tidak diberi makan sampai mati.

Kezaliman terhadap lingkungan sering terjadi dikalangan kita, seperti yang dilakukan  para pelajar yang katanya berasal dari kaum terpelajar. Bus yang mereka tumpangi

dulunya bersih dan mereka corat-coret, tembok-tembok pinggir jalan yang di pilox. Perbuatan zalim terhadap orang lain dapat berupa penganiayaan fisik seperti

merampok, mencederai, melukai dan juga dapat berbentuk non fisik, seperti mengganggu ketenangan, memfitnah dll.

 Nabi bersabda,”sesungguhnya Allah swt. Mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Bila kamu membunuh hewan, baik-baiklah cara membunuhnya. Bila

menyembelih binatang, baik-baiklah cara menyembelihnya. Hendaklah salah seorang di antara kamu manajamkan pisaunya, dan hendaklah ia mempercepat mati binatang sembelihannya (HR Muslim)

Untuk menghindari sifat aniaya kita hendaknya senantiasa mengingat pesan Allah swt., yaitu bahwa Allah swt. Mengharamkan segala bentuk perselisihan, permusuhan, kedengkian dan mengadakan perusakan terhadap sesama manusia dan alam semesta. Penganiayaan/ zalim tidak akan dilakukan seseoran jika ia mengharga hak asasi manusia dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt.

4. Diskriminasi

Diskriminasi berasal dari bahasa inggris, yaitu discrimination yang artinya “perbedaan  perlakuan.” Dalam bahasa arab disebut dengan tafriq dan merupakan sifat tercela.

Beberapa perlakuan diskriminasi antara lain sebagai berikut :

a. Diskriminasi jenis kelamin, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang lain berdasarkan perbedaan/ persamaan jenis kelamin. Contohnya dahulu waktu zaman jahiliyah, bangsa arab sangat menganggap rendah perempuan, sampai-sampai  bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan harus dikubur hidup-hidup.

 b. Diskriminasi ras, yaitu pembedaan perlakuan berdasarkan asal bangsa. Contohnya orang quraisy zaman dahulu menganggap kaumnya adalah kaum terpilih, derajatnya  paling tinggi

c. Diskriminasi sosial, yaitu pembedaan orang terhadap sesama warga berdasarkan status sosial, seperti kaya dan miskin, buruh dan tuan, pejabat dan rakyat biasa

d. Diskriminasi warna kulit, yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit. Seperti yang terjadi pada bangsa kulit putih dan negro/ kulit hitam di amerika

Sejarah mencatat bahwa ajaran Islam tidak menyukai adanya diskriminasi. Hal tersebut seperti diperjuangkan oleh beberapa nabi, contohnya:

a. Nabi Ibrahim menjadikan siti hajar (seorang budak dari etiopia yang dianggap hina) sebagai istrinya karena siti hajar tersebut mempunyai kepribadian yang mulia

 b. Pada zaman nabi Muhammad saw. nabi selalu menggembor-gemborkan untuk  menghapus perbudakan sedikit-demi sedikit, juga dengan memerdekakan budak  seperri bilal bin rabbah.

Itulah diantara contoh ajaran Islam tentang perjuangan para nabi menghapuskan diskriminasi yang sudah berkembang di masyarakatnya. Perilaku diskriminasi

hendaknya dihindari oleh orang Islam dalam kehidupan sehari-hari, dengan berbagai cara. Diantaranya :

a. Gemar bersilaturahmi

 b. Tidak suka menyalahkan orang lain dan merasa benar sendiri

c. Tidak suka mengolok-olok orang lain, dan jangan memfitnah satu kelompok  dengan kelompok lain

(19)

d. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, karena bangsa kita terdapat  banyak keanekaragaman

e. Menyembah dan mendekatkan diri hanya pada Allah swt. dan tidak  menyekutukannya dengan sesuatu apapun

f. Menumbuhkan sikap toleran terhadap agama lain

g. Ikut serta dan aktif dalam kegiatan yang memiliki tujuan menghapuskan diskriminasi, seperti memberi pelayanan yang baik terhadap masyarakat tanpa membeda-bedakan jenis kulit, ras, maupun status sosial

C. Ulangan Harian

1. Sebutkanlah pengertian riya’ yang dibenci Allah! 2. Jelaskanlah pengertian hasud atau dengki!

3. Sebutkan contoh yang berkaitan dengan riya’ dalam perbuatan! 4. Jelaskan perbedaan antar hasud dengan riya’!

5. Sebutkan cara-cara menghindari penyakit hati! 6. Apa yang dimaksud dengan aniaya? Jelaskan!

7. Sebutkan 5 cara untuk menghindari sikap diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari!

8. Sebutkan 4 macam diskriminasi!

9. Kezaliman ada 3 bentuk. Sebutkan dan beri contoh masing-masing 2 buah! 10. Sebutkan 3 cara menghindari sifat hasud!

BAB V

ASPEK FIQIH

HUKUM ISLAM TENTANG ZAKAT, HAJI DAN WAKAF A. Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Memahami hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf  2. Kompetensi Dasar 

a. Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan wakaf   b. Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan zakat, haji dan wakaf 

c. Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan wakaf 

3. Indikator 

a. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan zakat  b. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan haji

c. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan wakaf  d. Menyebutkan contoh pengelolaan zakat

e. Menyebutkan contoh pengelolaan haji f. Menyebutkan contoh pengelolaan wakaf 

g. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan zakat h. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan haji i. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan wakaf  B. Materi Pembelajaran

1. Zakat a. Pengertian

Zakat menurut bahasa artinya bersih, tumbuh dan terpuji. Menurut istilah, zakat

adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang kepada orang-orang yang  berhak menerimanya (mustahik) dengan beberapa ketentuan yang tertentu, bertujuan

(20)

untuk mensucikan harta / jiwa.  b. Dasar-dasar kewajiban zakat

Dasar hukum perintah zakat adalah firman Allah swt. dalam surat At-taubah :103 ...

5 ⊆ κ π ∃ ρ υ ?  τ . ϕ ∉ κ ⊆ Ν?⇐ σ γ δ ∈ © δ  Ν  

≠| ψ % σ π Ζ 

&ρ Β  θ υ ≡ ; ∈ λ ∉ Ν   Β∉ { ⌡

ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...

Hukum membayar zakat adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang memenuhi syarat.

c. Golongan yang berhak menerima zakat

• Fakir : orang yang tidak punya harta dan tidak memiliki pekerjaan

• Miskin : keluarga pra sejahtera/ memiliki pekerjaan dan harta tapi masih kurang mencukupi untuk kebutuhan hidupnya

• Amil : pengurus harta penerimaan zakat • Muallaf : orang yang baru masuk Islam

• Riqab : memerdekakan budak yang beriman pada Allah swt.

• Garim : orang yang banyak hutang, tapi tidak dalam maksiat pada Allah swt. • Sabilillah : perjuangan di jalan Allah swt./ sekolah, panti asuhan dll

• Ibnu sabil : musafir yang kehabisan bekal dan tidak dalam perjalanan maksiat d. Macam-macam zakat

Secara garis besar, zakat dibagi 2, yaitu:

1) Zakat fitrah, zakat pribadi yang dikeluarkan pada sebelum shalat iedul fitri. Wajib dikeluarkan oleh setiap orang yang masih hidup sampai malam idul fitri dan

mempunyai kelebihan bahan makanan. Bentuknya adalah bahan makanan pokok   perjiwa 2,5 Kg beras/ makanan pokok yang lain senilai 2,5 kg beras. Tujuannya

adalah untuk mensucikan jiwa. 2) Zakat Mal

Zakat harta yang wajib dibayarkan oleh seseorang yang sudah mencapai nisab dan  batas waktunya. Tujuannya adalah untuk mensucikan harta.

e. Seputar Zakat Mal 1) Syarat wajib zakat mal

Islam, merdeka, harta itu milik sendiri, cukup nisab dan cukup waktunya. 2) Rukun zakat mal

Muzaki [orang yang mengeluarkan zakat], mustahik [penerima zakat], harta yang dizakati dan dizakatkan, sighot ijab qobul

3) Macam-macam zakat mal

• Zakat an’am (binatang ternak). Adapun yang wajib dizakati adalah sapi, kerbau, kambing dan unta

• Zakat zuru’ (bahan makanan pokok). Adalah zakat bahan makanan yang mengenyangkan/ yang dizakati adalah hasil pertaniannya

• Zakat buah-buahan. Ini meliputi kurma dan anggur  • Zakat perniagaan, zakat hasil perdagangan

• Zakat madin. Zakat hasil tambang emas dan perak  • Zakat rikaz. Yaitu penemuan harta terpendam

(21)

4) Nisab dan waktu zakat

 NO Zakat Mal Nisab Jml Zakat Waktu Zakat

1 Emas 20 misqal/ 93,6 gram emas murni 24 karat 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun

2 Perak 200 dirham/ 624 gram perak murni 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun 3 Uang Seharga emas 93,6 gr 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun

4 Unta 5 – 9 ekor 1 ekor kambing umur 2 th lebih Setelah dimiliki selama 1 tahun 10 – 14 ekor 2 ekor kambing umur 2 th lebih

15 – 19 ekor 3 ekor kambing umur 2 th lebih 20 – 24 ekor 4 ekor kambing umur 2 th lebih 25 – 35 ekor 1 ekor anak unta umur 1 th lebih

5 Kerbau/ sapi 30-39 1 ekor anak sapi/kerbau 1 th lebih Setelah dimiliki selama 1 tahun

40-59 1 ekor anak sapi/kerbau 2 th lebih 60-69 2 ekor anak sapi/kerbau 1 th lebih 70 2 ekor anak sapi/kerbau 2 th lebih

6 Kambing 40-120 1 ekor kambing betina 2 th lebih Setelah dimiliki selama 1 tahun 121-200 2 ekor kambing betina 2 th lebih

201-399 3 ekor kambing betina 2 th lebih 400 4 ekor kambing betina 2 th lebih

7 Hasil Bumi 5 wasaq/ 750 Kg/ 930 liter 10% jika pengairannya dengan air hujan 5% jika pengairannya dengan biaya Pada waktu panen

8 Perusahaan perniagaan Seharga 93,6 gr emas 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun 9 Harta rikaz/ temuan/ karun Tidak dibatas 20% Pada waktu menemukannya

f. Perilaku cerminan Hikmah zakat

1) Melaksanakan zakat fitrah dan mal secara rutin

2) Menunjukkan kepekaan terhadap fakir miskin/ kaum dhuafa 3) Mengutamakan keikhlasan dalam beramal

4) Berpartisipasi dalam kepanitiaan zakat, di masyarakat / di sekolah 5) Menjauhi sifat ego, kikir dan sombong

2. Haji dan Umrah a. Pengertian

Menurut bahasa, haji berarti menyengaja ziarah ke Ka’bah atau mengalahkan dengan alasan, sedangkan menurut istilah, haji adalah sengaja mengunjungi baitulah di

Mekah dengan niat beribadah kepada Allah pada waktu tertentu, serta dengan syarat-syarat dan cara tertentu. Haji hukumnya fardhu’ain bagi orang islam yang sudah memenuhi syarat-syaratnya.

Sedangkan umrah adalah mengunjungi baitullah dengan niat ibadah dengan syarat dan rukun tertentu, tetapi waktunya adalah sepanjang tahun, dan hukumnya adalah

tatowwu’/ mutabahah, artinya sangat baik dan mendapat pahala besar jika dilakukan, tapi jika tidak juga tidak mendapat dosa.

 b. Syarat-syarat haji dan umrah

1) Islam, orang non-Islam tidak boleh mengerjakan haji 2) Berakal, orang yang gila tidak sah hajinya

3) Baligh atau dewasa, anak kecil jika sudah berhaji, jika dewasa hendaknya mengerjakan haji lagi

(22)

5) Kuasa atau mampu, arti mampu disini ialah: a) Segi jasmani

Tidak terlalu tua, agar tidak kesulitan dalam melakukan haji atau umrah

Tidak dalam keadaan sakit ( sakit lumpuh ) yang diperkirakan sulit untuk sembuh

Tidak berpenyakit menular, hal tersebut akan membahayakan

 b) Segi rohani

Mengetahui hukum dan manasik haji atau umrah

Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melakukan ibadah haji atau umrah dengan perjalanan yang jauh

c) Segi ekonomi

Mampu membayar ONH ( Ongkos Naik Haji ) dengan harta yang halal, bukan hasil  penjualan rumah, tanah, sawah, perusahaan yang kesemuaya itu menjadi satu-satunya

sumber kehidupan

Memiliki biaya hidup bagi

keluarga yang menjadi tanggungannya, meliputi sandang, pangan, papan, dan biaya-biaya lainnya termasuk biaya pendidikan d) Segi keamanan

Aman di perjalanan selama melaksanakan ibadah haji dan umrah

Keamanan bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah haji atau umrah. Untuk menjamin keamanan jiwa dan harta calon haji wanita, maka menjadi syarat wajib baginya pergi bersama suami atau muhrimnya, atau

dengan wanita yang dipercaya. c. Rukun Haji

1) Ihram, yaitu berniat menunaikan haji dengan memakai kain putih tidak berjahit dari miqatnya. Miqat ada 2, yaiut:

Miqat zamani, yaitu batas waktu dibolehkannya mulai ikhram, yaitu mulai bulan syawal sampai terbit fajar tgl 10 dzulhijjah

ϖ

ϖ

Miqat makani, yaitu batas tempat dimana para calon haji wajib memulai memakai  baju ihram. Bagi jamaah haji yang dari Indonesia dimulai pada bukit yalamlam

2) Wukuf, adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijjah sampai terbit fajar 10 dzulhijjah

3) Tawaf, yaitu mengelilingi ka’bah 7 kali. Dalam melaksanakan thawaf, tidak perlu dengan niat sendiri karena sudah terkandung dalam ihram

4) Sa’i, Sa’i ialah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwa sebanyak tujuh kali dengan syarat-syarat :

Dimulai di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwa.

ϖ

Sai dilakukan sebanyak tujuh kali.

ϖ

Waktu sa’i hendaklah sesudah thawaf, baik thawaf ifadhah maupun tawaf sunah

ϖ

5) Tahalul, ialah mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda telah bebas dari larangan-larangan haji atau umrah. Sedikitnya 3 helai rambut.

6) Tertib

*) rukun umrah hanya ihram, tawaf, sa’i dan tahalul d. Perilaku cerminan hikmah haji dan umrah

1) Mempelajari serta memahami ibadah haji dan umrah

2) Memahami sejarah nabi-nabi , khususnya nabi Ibrahim dan Ismail karena berkaitan dengan ibadah haji

3) Menghayati ajaran para nabi yang pada intinya mengajarkan ketaqwaan pada Allah swt.

(23)

melaksanakan ibadah haji

5) Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hari disertai

6) Melatih kesabaran dan berbuat baik disertai komitmen melaksanakan rukun Islam dengan ikhlas

3. Wakaf  a. Pengertian

Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syarak, ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk  kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak  dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja

Pengertian wakaf menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 1977 adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya. Bagi

kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam

Hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya maka  berwakaf bukan sekedar berderma (sedekah) biasa, tetapi lebih besar pahala dan

manfaatnya terhadap orang yang berwakaf. Pahala yang diterima mengalir terus menerus selama barang atau benda yang diwakafkan itu masih berguna dan  bermanfaat. Hukum wakaf adalah sunah

 b. Syarat Wakaf 

Syarat-syarat harta yang diwakafkan sebagai berikut:

1) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu tertentu (disebut takbid). 2) Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan datang. Misalnya, “Saya wakafkan bila dapat keuntungan yang lebih besar dari usaha yang akan datang”. Hal ini disebut tanjiz

3) Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang yang diwakafkan (mauquf) itu

c. Rukun Wakaf 

1) Orang yang berwakaf (wakif), syaratnya; Kehendak sendiri

ϖ

Berhak berbuat baik walaupun non Islam

ϖ

2) Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf), syartanya;

barang yang dimilki dapat dipindahkan dan tetap zaknya, berfaedah saat diberikan maupun dikemudian hari

ϖ

ϖ

milki sendiri walaupun hanya sebagian yang diwakafkan atau musya (bercampur  dan tidak dapat dipindahkan dengan bagian yang lain

3) Tempat berwakaf (yang berhak menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang memilki sesuatu, anak dalam kandungan tidak syah.

4) Akad, misalnya: “Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak  mampu dan sebagainya” tidak perlu qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi (bukan bersifat umum)

d. Pelaksanaan Wakaf di Indonesia 1) Landasan

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik 

ϖ

Peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 Tahun 1977 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah mengenai Perwakafan Tanah Milik 

ϖ

(24)

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik 

ϖ

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No. Kep/P/75/1978

tentang Formulir dan Pedoman Peraturan-Peraturan tentang Perwakafan Tanah Milik  2) Tata Cara Perwakafan Tanah Milik 

Calon wakif dari

ϖ

pihak yang hendak mewakafkan tanah miliknya harus datang dihadapan Pejabat Pembantu Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) untuk melaksanakan ikrar  wakaf.

Untuk mewakafkan tanah miliknya, calon wakif harus

ϖ

mengikrarkan secara lisan,  jelas dan tegas kepada nadir yang telah disyahkan dihadapan PPAIW yang

mewilayahi tanah wakaf. Pengikraran tersebut harus dihadiri saksi-saksi dan menuangkannya dalam bentuk tertulis atau surat

Calon wakif yang tidak dapat datang di hadapan

ϖ

PPAIW membuat ikrar wakaf  secara tertulis dengan persetujuan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kotamadya yang mewilayahi tanah wakaf. Ikrar ini dibacakan kepada nadir 

dihadapan PPAIW yang mewilayahi tanah wakaf serta diketahui saksi

Tanah yang diwakafkan baik 

ϖ

sebagian atau seluruhnya harus merupakan tanah milik. Tanah yang diwakafkan harus bebas dari bahan ikatan, jaminan, sitaan atau sengketa

ϖ

Saksi ikrar wakaf sekurang-kurangnya dua orang yang telah dewasa, dan sehat akalnya. Segera setelah ikrar wakaf, PPAIW membuat Ata Ikrar Wakaf Tanah e. Hikmah Wakaf 

1) Melaksanakan perintah Allah SWT untuk selalu berbuat baik. 2) Memanfaatkan harta atau barang tempo yang tidak terbatas

3) Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi C. Ulangan Harian

Jawablah dengan tepat dan jelas!

1. Jelaskan maksud dari golongan yang berhak menerima zakat berikut ini: a. Fakir 

 b. Amil c. sabilillah

2. Jelaskan maksud kata-kata berikut ini: a. Zakat zuru’

 b. Zakat madin c. Zakat an’am

3. Apa itu zakat fitrah? Jelaskan! 4. Apa itu zakat mal? Jelaskan! 5. Sebutkan 5 syarat haji dan umrah! 6. Sebutkan 6 rukun haji dengan urut!

7. Berapakah nisab dan haul bagi emas sehingga wajib dizakati? 8. Berapakah nisab dan haul bagi perak sehingga wajib dizakati? 9. Apa itu tawaf? Jelaskan!

10. Apa itu sa’i? Jelaskan! BAB VI

ASPEK SEJARAH ISLAM ISLAM PERIODE MADINAH A. Kompetensi

Referensi

Dokumen terkait

Kemungkinan perang demikian - seperti halnya di Libia - akan menjadi suatu perang udara (Bld.:luchtoorlog), karena AS setelah kampanye yang sangat berat di Irak mengetahui bahwa

Tujuan penelitian ini untuk mengukur hubungan antara kadar iodium dalam garam beriodium di rumah tangga dengan kecukupan iodium berdasarkan nilai ekskresi iodium urin

Keadaan tersebut di atas , khususnya pada sapi kontrol dan sapi yang mendapat injeksi bST harian telah terjadi mobilisasi cadangan lemak tubuh untuk mensuplai sintesis susu,

Keluarga merupakan situasi sosial terkecil dalam kehidupan umat manusia sebagai makhluk sosial dan merupakan unit pertama dalam masyarakat. Dalam keluarga

Keterangan: Pada PPK ini setiap pelayanan/tindakan diberikan kode dalam kurung kurawal { }, yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan sesuai dengan tingkat

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan yang dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial, maka hasil yang diperoleh yaitu analisis deskriptif

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proporsi petis : gula merah berpengaruh nyata (α=0.05) terhadap total mikroba, kadar air, kadar lemak, bilangan

The objective of this research are first To describe the functions of narratology structuralism according to Vladimir Propp theory in the novel Specials by