• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 20 Th. XIII, Minggu, 23 Mei 2010, Hari Raya Pentakosta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 20 Th. XIII, Minggu, 23 Mei 2010, Hari Raya Pentakosta"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2 Renungan:

DATANGNYA ROH KUDUS 5 Kegiatan:

Seminar "Mazmur Sebagai Ungkapan Doa Syukur Kepada Tuhan”

6 Artikel:

Perayaan PENTAKOSTA 8 Jadwal:

Petugas Liturgi

No. 20 Th. XIII, Minggu, 23 Mei 2010, Hari Raya Pentakosta

Warta Thomas

"“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”(Yoh

(2)

Halaman 2 Warta Thomas Nomor 20 Tahun XIII Penanggungjawab

DPP Paroki St. Thomas-Komsos

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Koordinator Kristiono-08161633442

Pelaksana Tim Warta Paroki Angga-081807007937 Silvi-08128502221 Susan-085781892080 Yandi-085710482988 Yudis-085691868904 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000

Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space

kosong.

Redaksi menerima sumbangan tuli-san, karikatur, atau kreasi lain.

Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:

Warta @thomas.keuskupanbogor.or.id Website thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta Thomas

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas

Ujud Bulan Mei

Ujud Umum : Sadar akan besarnya jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, semoga semua pihak bekerja sama mem-berantas perdagangan manusia dalam segala bentuknya. Ujud Misi : Semoga kaum rohani-wan, biarawan-biarawati, maupun para pemuka umat mampu mengo-barkan sikap dan semangat misioner dalam hati umat yang mereka layani.

Ujud Gereja Indonesia : Semoga Hari Kebangkitan nasional (20 Mei) mengobarkan kembali nasionalisme putra-putri Ibu Pertiwi, demi ke-satuan bangsa.

DATANGNYA ROH KUDUS

Di kalangan umat Perjanjian Lama, Pentakosta (artinya "hari ke-50") dirayakan 7 minggu sete-lah panen gandum, seperti disebutkan dalam Im 23:15-21 dan Ul 16:9-12. Perayaan ini juga disebut dalam hubungan dengan perayaan lain, lihat Kel 23:14-17; 34:22; Bil 28:26-31 dan 2Taw 8:13. Dalam perkembangan selanjutnya, hari "ke-50" ini dihitung dari tanggal 14 Nisan, yaitu Paskah Yahudi. Hari itu kemudian juga dipakai untuk memperingati turunnya Taurat kepada Musa. Di kalangan umat Kristen, perin-gatan "hari ke-50" ini terjadi 7 minggu setelah kebangkitan Yesus dan dirayakan sebagai hari turunnya Roh Kudus kepada para murid seperti digambarkan dalam Kis 2:1-11. Jadi perayaan 7 minggu setelah panen dari dunia Perjanjian Lama itu diterapkan dalam Perjanjian Baru pada panenan rohani yang kini mulai melimpah.

Pembicaraan kali ini lebih berpusat pada bacaan pertama hari raya Penta-kosta, yakni Kis 2:1-11. Injilnya, Yoh 14:15-16.23b-26, sudah dibicarakan sehubungan dengan Minggu Paskah VI tahun C tgl. 9 Mei 2010. BERBICARA DALAM PELBAGAI BAHASA

GUS: Luc, kisah mengenai hari Pentakosta menarik, terdengar suara seperti angin taufan dari langit masuk ke ruangan para murid berkumpul, muncul lidah-lidah api menghinggapi mereka, dan mereka mulai berbicara dalam banyak bahasa. Betulkah begitu kejadiannya?

LUC: Jauh lebih menarik kalau dicari maknanya dan tidak segera ditanya-kan apa dulu-dulunya memang ada kejadian menakjubditanya-kan itu. Aku sendiri tidak di sana. Begini maksudku. Saat itu murid-murid mengalami adanya kekuatan yang membuat hati mereka berkobar-kobar. Ini sudah sedikit kusinggung dalam cerita mengenai dua murid ke Emaus. Suatu ketika mereka saling berkata, "hati kita berkobar-kobar" (Luk 24:32), artinya pikiran (diungkapkan dengan "hati") mereka tidak lagi ciut memudar, melainkan hidup menyala-nyala. Dan sekarang kejadian ini dialami semua murid yang lain. Inilah pengalaman memahami Kitab Suci dari dalam, tidak berhenti di luar-luarnya saja.

GUS: Jadi bisa dikatakan orang melihat peristiwa-peristiwa yang tak kasat mata?

Renungan Oleh Romo Gianto

(3)

LUC: Ehm, bukan itu saja, tetapi memahaminya sampai bisa menyampaikannya kembali dengan cara yang dimengerti banyak orang.

GUS: Itukah yang kau maksud dengan berbicara pelbagai bahasa.

LUC: Nangkap kan akhirnya! Memang murid-murid bukannya tiba-tiba menjadi kaum poliglot yang lan-car sekian bahasa sampai tak terhitung jari.

GUS: Tentunya kau tidak berpikir mengenai kejadian yang disebut Mark sebagai "bicara dalam bahasa-bahasa baru" (Mrk 16:17) atau yang disebut Paulus sebagai "bahasa lidah" (1Kor 14). Yang ini kan yang biasanya dilakukan orang dulu dengan bergumam. LUC: Itu bukan yang terjadi pada hari Pentakosta. Kata-kata para murid hari itu memakai bahasa biasa yang mengungkapkan pemahaman batin. Dan ini terolah matang sampai bisa disampaikan kepada ban-yak orang. Aku juga tahu apa itu yang dinamai "bahasa lidah", lihat saja Kis 10:46 dan 19:6. Di situ orang mulai bergumam bukan dengan kata-kata ba-hasa. Tapi hal tidak bisa sebarangan ditiru atau diang-gap cara menghayati Roh.

GUS: Paulus menjelaskan, gumaman bahasa lidah ini terarah kepada Tuhan, bukan kepada orang lain (1Kor 14:2), dan bukan untuk berkomunikasi dengan orang lain (1Kor 14:4), karenanya perlu ada orang yang mampu menjelaskan (1Kor 14:5-19 dan 27). Bahasa lidah itu menjadi tanda kehadiran roh di ha-dapan orang yang belum beriman (1Kor 14:22). Pau-lus membandingkannya dengan anugerah bernubuat yang bisa langsung dimengerti orang lain dan yang berperan menguatkan iman orang banyak. LUC: Betul! Sampaikan kepada rekan-rekan agar mereka tidak menghubung-hubungkan yang terjadi pada hari Pentakosta dengan hal berbicara "bahasa lidah" tadi.

GUS: Baik, nanti pesanmu kukirim ke Internos. Tapi nanti kalau ada yang ingin konsultasi langsung sama kamu gimana?

LUC: [Sedikit angkat bahu, seolah-olah mau bilang ndak perlu, tapi terserah situ.] Semua kan sudah kuceritakan. Kalau butuh penjelasan lebih jauh, tanya sama ekseget saja. Atau tanya ekseget yang tinggal di dalam batin kalian - seperti para murid yang ke Emaus dan murid-murid lain pada hari Pentakosta! Oma Miryam sudah lama men-jalankannya, ia "menyimpan dalam hati" (Luk 2:19 dan 51). Kan pernah kaubicarakan juga hal ini se-hubungan dengan Injil Keluarga Kudus tahun lalu? GUS: [Pura-pura heran.] Ikut baca juga? Ada hal lain nih. Pada hari Pentakosta itu juga khotbah Petrus membuat tiga ribu orang lagi menjadi percaya (Kis 2:41) dan mereka ini kemudian tumbuh men-jadi umat yang pertama. Bagaimana bisa diaktualkan bagi zaman ini? Bisakah dikatakan Gereja perlu terus belajar menyampaikan kesaksiannya dengan cara berungkap yang bisa diterima banyak orang? LUC: [Sorot matanya mulai berbinar-binar.] Nah, itulah tafsir yang sehat! Tidak membuat orang ber-pikir cupet ngutak-utik teks belaka tanpa memban-gun kaitan dengan kehidupan.

GUS: Orang zaman kini lain.

LUC: Emangnya masih ada yang ambil serius wacana besar-besar dan serba menyeluruh mengenai Gereja, umat, keselamatan, dst.? Mau lebih nyata. Lagipula, kalau yang ditawarkan itu gagasan basi yang diulang-ulang ya tentu tak tecerna, malah seret rasanya.

DUNIA GEREJA PERDANA

Kurang jelas apa Luc hendak mengutarakan penda-patnya mengenai pemahaman diri Gereja sekarang atau mengajak melihat eklesiologi dalam Kisah Para Rasul. Mungkin kedua-duanya. Tapi sore itu ia rada mengelak bila ditanya-tanya. Sahabat yang satu ini orangnya gampang-gampang sukar. Maklum, seni-man.

Salah satu hal yang kami singgung menyangkut Lanjut hal 4

(4)

Halaman 4 Warta Thomas Nomor 20 Tahun XIII

kehidupan umat perdana di tengah-tengah budaya waktu itu. Bukan terutama hal yang diutarakannya secara ideal seperti dalam Kis 2:42-47 (terlalu ideal!), melainkan segi-segi kehidupan nyata yang terselip di sana sini dalam Kisah Para Rasul. Misalnya mengenai praktek "kebatinan" yang waktu itu dianggap lum-rah. Konteksnya begini. Di kalangan intelektual waktu itu ada keyakinan bahwa kehidupan ini terus-terusan terancam kekuatan jahat yang siap mener-kam. Maka banyak yang berusaha menjinakkannya dengan pelbagai cara. Ilmu mengenali kekuatan-kekuatan tak terlihat itu berkembang di kalangan kaum terpelajar, semacam kebatinan tingkat tinggi. Mereka mendalaminya. Sekali lagi ini terjadi di antara kaum terdidik, kalangan atas, bukan di kalan-gan orang sederhana. Terlalu pelik dan mewah bagi kaum sederhana. Luc paham betul alam pikiran itu. Dan memang umat Kristen pertama kebanyakan berasal dari kalangan rada atas dengan warisan rohani seperti itu.

Alam pikiran kebatinan yang disebut-sebut di atas berbeda dengan dunia "perdukunan" yang intinya upaya mengendalikan kekuatan-kekuatan yang bisa diisikan ke badan atau dikeluarkan dari orang ter-tentu. Memang magi seperti itu juga ada, tetapi tidak berkembang subur di kalangan masyarakat terpelajar waktu itu. Jadi dunia dhemit, jimat, aji-aji, susuk, tenung, ilmu "namengi" santet tidak amat diminati kebanyakan dari mereka.

Luc menulis dua bukunya untuk mulai berdialog dengan orang-orang yang sebetulnya sudah enggan mempersoalkan lagi mengapa "yang jahat" selalu menyertai manusia. Mereka beranggapan yang jahat tak bisa dihalau. Yang mereka cari ialah kepintaran bagaimana bisa hidup terus dalam keadaan itu. Ke-kuatan-kekuatan jahat itu pergi datang, yang penting ialah tahu gelagat kapan mulai kuat, kapan sedang surut menghimpun tenaga dan tiba-tiba menghun-jam lagi. Dalam Injilnya Luc sebetulnya juga meny-inggung hal ini ketika mengatakan Iblis pergi dari Yesus menunggu saat yang baik untuk kembali (Luk 4:13). Dengan menceritakan kelakuan Iblis ini, Luc sebetulnya mau berbicara khusus kepada orang-orang yang hidup dalam alam pikiran tadi. Maklum banyak

di antara mereka kini tertarik oleh figur Yesus dan ingin belajar bagaimana bisa menghadapi kekuatan gelap tadi. Orang-orang berminat memahami gera-kan-gerakan yang bila tidak dikenali akan men-gacaukan hidup mereka. Dan pribadi Yesus yang berwibawa atas kuasa yang jahat itu, terutama den-gan kebangkitan dan kenaikannya ke surga, mem-buat banyak orang makin ingin mengenalnya. Penjelasan Luc, khususnya dalam hubungan dengan peristiwa Pentakosta, seperti berikut. Orang-orang yang percaya kepada Yesus dan dibaptis dalam na-manya itu kini hidup dalam lindungan kekuatan yang datang dari atas, dari tempat Yesus kini berada. Itulah Roh Kudus. Kekuatan ini memberi kebijak-sanaan, membuat budi wening dan menuntun orang di jalan yang benar. Juga memberi kepekaan untuk bergaul dengan dunia yang tak terlihat. Roh Kudus ini jugalah yang memimpin para rasul ke seluruh penjuru dunia. Roh yang sama itulah yang kini ada di tengah-tengah orang-orang yang percaya. Orang tidak lagi perlu merasa terancam kekuatan-kekuatan gelap yang pergi datang begitu saja. Ada kekuatan baru yang tak terpikirkan sebelumnya. Ini membuat alam pikiran orang zaman itu berubah. Terbuka dunia baru. Dan ini akan terus berkembang sampai Yesus datang kembali. Inilah gagasan pokok yang disampaikan Luc dalam Kisah Para Rasul. Orang-orang yang demikian ini kemudian juga diajaknya peduli kepada orang-orang di sekitar, dibuatnya mengerti penderitaan orang, juga orang-orang dari kalangan lain, kalangan sederhana. Dan mereka mau. Mereka sudah merasa bebas dan bisa berbuat banyak. Gereja perdana itu jadi Gereja kaum yang peduli akan keadaan di masyarakat luas. Tidak me-lulu sibuk dengan urusan-urusan sendiri. Rangkuman di atas saya ceritakan kepada Luc. Ia mendengarkan. "Ada tambahan, Luc?" Bibirnya berkerut menahan kata. Tiba-tiba ia menatap den-gan sorot mata yang mbeling, tersenyum, lalu melambaikan tangan dan jalan terus entah ke mana. Bergegas saya pulang dan mencatat inti pembicaraan tadi.

(5)

Pada tanggal 16 Mei 2010 yang lalu di paroki St. Thomas diadakan seminar "Mazmur Sebagai Ungkapan Doa Syukur Kepada Tuhan". Seminar yang diselenggara-kan oleh Sie. Kera-sulan dan Kitab Suci ini bertujuan supaya kita dalam mem-bawakan mazmur tidak asal bunyi saja melainkan kita bisa memberikan nilai, penekanan dan penghayatan dalam mazmur yang kita bawakan sehingga mazmur yang kita bawakan mengena arti-nya bagi yang mendengar. Seminar yang dibawakan oleh Rm. T.A.Deshi Rahmadhani, SJ ini dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta (sesuai dengan yang diharapkan panitia). Para peserta cukup antusias, hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dalam sesi tanya jawab.

Adapun hal-hal yang bisa kita dapat dalam seminar tersebut secara garis besar mengenai mazmur adalah sebagai berikut:

1. Kitab Suci adalah perkataan Allah yang dalam terang Roh Kudus telah dituliskan. Kitab Mazmur adalah bagian dari perkataan Allah yang dalam ter-ang Roh Kudus telah dituliskan. Kitab Mazmur berisi banyak perkataan manusia kepada Allah. Bermazmur berarti berbicara kepada Tuhan dengan meminjam perkataan Tuhan sendiri.

2. Biasanya dikatakan, bahwa kalau kamu beriman, kamu tidak boleh mengeluh. Pemazmur akan tidak setuju dengan ini. Ia akan mengatakan, justru hanya orang berimanlah yang bisa mengeluh dengan jujur tanpa kehilangan imannya (sepertiga dari 150

maz-mur adalah keluhan).

3. Mazmur berangkat dari keluhan kepada Pujian. 4. Hal yang diajarkan dalam Mazmur:

* Mengajarkan agar manusia bersikap "jujur" dalam kekaguman akan Allah:

- Mengagumi langit/surga sebagai tempat kediaman Allah yang Maha Tinggi (Mzm 113)

- Nama Allah layak dimuliakan; Allah Maha besar, Manusia maha kecil (Mzm 8)

- Allah menguasai seluruh alam sebagai Raja; takut akan Allah (Mzm 99)

- Kehendak Allah yang sungguh mulia dan berkuasa dan meraja itu pasti dan harus terlaksana; pasrah dan berterima kasih (Mzm 97, 116)

* Mengajarkan agar manusia bersikap "jujur" dalam kebutuhan hidup, keberdosaan, kesedihan, kesuli-tan, kekecewaan.

- Percaya akan Allah sebagai penyelenggara ke-hidupan; pemberi makan (mzm 23, 136)

- Mengakui situasi manusia yang berdosa (Mzm 51, 130)

- Mengakui kuasa kejahatan di dalam dan di luar diri manusia (Mzm 13, 22, 55, 109)

Dari uraian di atas tanpa disadari bahwa kita setiap individu bisa menjadi seorang pemazmur. Bagai-mana caranya agar mazmur yang dibawakan di-mengerti maknanya oleh pendengar itu tergantung dari bagaimana caranya si pemazmur membawa-kannya. Semoga dengan diadakannya seminar ini apa yang diharapkan oleh Sie. Kerasulan dan Kitab Suci dalam hal ini sebagai penyelenggara dapat tercapai. (SSN)

Seminar "Mazmur Sebagai Ungkapan Doa Syukur Kepada Tuhan"

Kegiatan

(6)

Halaman 6 Warta Thomas Nomor 20 Tahun XIII "Kisah Para Rasul 2:1, Apabila sampai hari

Pante-kosta, maka mereka itu sekalipun berhimpun ber-sama-sama."

Perayaan pentakosta adalah perayaan dimana kita mengenang turunnya roh kudus atas para rasul. asal kata Pentakosta adalah berasal dari bahasa Yunani PENTEKOSTE yang berarti "Hari yang ke lima puluh". hari yang ke lima puluh dari kebangkitan Yesus setelah Ia disalibkan. pada hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu

bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah dimana para murid yesus duduk. lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api ber-tebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. apa makna pentakosta bagi kita umat Kristiani? apakah benar roh Kudus akan turun ke dalam kita? bagi kita, turunnya roh kudus bagi hidup kita dalam Gereja berarti turunnya roh Kristus dalam hidup kita dan kita hidup dalam sikaptaat dan setia pada-Nya. dan ini artinya bahkan tanpa harus mengalami peristiwa turun-nya roh kudus dalam diri kita,

sebenarnya roh kudus itu sudah mendiami diri kita. kehadiran roh kudus dapat kita kenali dengan ba-hasa roh yang kita keluarkan. ada yang mengatakan bahasa bahasa yang kita tidak mengerti atau karisma yang memungkinkan seseorang untuk men-yembuhkan dan lain-lain. tetapi menurut saya, ba-hasa roh adalah pencerminan yesus itu sendiri dalam hidup kita. sikap peduli sesama, tenggang rasa, atau setiap hal baik yang kita lakukan dan dapat menjadi berkat bagi orang lain dengan adanya kehadiran kita merupakan bahasa Roh kudus yang keluar dari diri kita. Menurut saya itulah arti nyata turunnya roh kudus dalam diri kita semua. Apa makna kebangkitan Yesus bagi kita semua terutama kaum muda?Diantara kita mungkin tdak mengerti makna kebangkitan Yesus secara baik. Bahkan mungkin yang kita tahu hanyalah warna merah pada kalender kita. Karena Indonesia masih

menghargai hari kenaikan Yesus ke surga menjadi sebuah hari yang penting bagi kita umat Kristiani. Saya hanya mengingat bahwa kisah Yesus semen-jak Ia lahir ke dunia terhenti ketika ia wafat dan bangkit di hari ketiga. Dan fakta bahwa selama 40 hari penampakan Yesus pada umat manusia melalui beberapa orang sampai pesan-Nya sebelum ia diangkat ke surga kurang kita resapi lebih dalam. Yesus yang menampakkan diri-Nya pada beberapa orang menunjukkan keilahian-Nya dan menggenapi

perkataan-Nya bahwa akan bang-kit pada hari yang ketiga. Ini juga memberikan pembuktian pada orang –orang yang meragukan dan menolak kebangkitannya. Bahkan kepada muridnya sendiri yaitu Thomas. Kabar yang tersebar dari mulut ke mulut tentang penam-pakannya membuat orang – orang yang meragukan dan menolak kebangkitannya menjadi percaya. Ibarat seseorang yang ingin men-inggal dunia biasanya menmen-inggal- meninggal-kan pesan terakhir kepada orang-orang sekitar atau keluarga ter-dekatnya. Sama dengan hal itu semenjak 40 hari kabangkitannya, Yesus mengirimkan pesan pada kita semua untuk percaya kepadanya melalui penampakan-penampakannya. Dan yang terpenting adalah pesan terakhirnya kepada kita melalui murid-muridnya yang turut mengantarkan Dia hingga diangkat ke Surga adalah untuk menjadi saksi-Nya dan menye-barkan berita dan mewartakan cerita-Nya ke yerusa-lem dan di seluruh yudea dan sampai ke ujung dunia.

Apa yang menginspirasi kita kaum muda dengan peristiwa Kenaikan yesus ke surga? Dalam benak saya, kisah kenaikan Yesus menginspirasikan saya untuk mampu mewartakan yesus kepada setiap orang. Pertanyaannya, bagaimana cara kita melaku-kannya? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, tetapi mungkin cara yang paling mudah adalah dengan menginspirasikan yesus itu sendiri dalam diri kita sehingga figur yesus tercermin dalam diri kita. Kasih-Nya pada setiap orang, mampu menjadi

Perayaan PENTAKOSTA

Artikel

(7)

Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.

Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.

Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua

setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB. Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00

pagi.

Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.

Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Berita Paroki

Minggu, 23 Mei :

Pkl.10.00. Pelajaran Komuni Pertama di Gereja • Rabu, 26 Mei :

Peringatan Wajib St.Filipus Neri, Imam. Minggu, 30 Mei :

Pkl.18.00. Pembaharuan janji perkawinan.

Acara2 Rutin Paroki

24 Mei 2010 : Hari Biasa

1Ptr. 1:3-9; Mzm. 111:1-2,5-6,9,10c; Mrk. 10:17-27

25 Mei 2010 : Hari Biasa

1Ptr. 1:10-16; Mzm. 98:1,2-3ab,3c-4; Mrk. 10:28-3 1

26 Mei 2010 : Pw S. Filipus Neri

1Ptr. 1:18-25; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Mrk. 10:32-45; atau dr RUybs

27 Mei 2010 : Hari Biasa

1Ptr. 2:2-5,9-12; Mzm. 100:2,3,4,5; Mrk. 10:46-52

28 Mei 2010 : Hari Biasa

1Ptr. 4:7-13; Mzm. 96:10,11-12,13; Mrk.11:11-26

29 Mei 2010 : Hari Biasa

Yud. 17:20b-25; Mzm. 63:2,3-4,5-6; Mrk. 11:27-33

30 Mei 2010 : HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS Ams. 8:22-31; Mzm. 8:4-5,6-7,8-9; Rm. 5:1-5; Yoh. 16:12-15

Bacaan Harian

Pengumuman kedua

Yanuarius Andri Septriwibowo dari Paroki ST.Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan Antonia Marianne Kristavani dari

Lingkungan St.Maria.

Pengumuman terakhir

Antonius Harry Utomo dari Lingkungan St.Gregorius Agung dengan Angela Merici Pipit Raya Cening dari Paroki

ST.Paulus Miki, Salatiga.

Agustinus Widyo Parokoso dari Lingkungan Keluarga Kudus dengan Maria Sri Kristiana Rahayu dari Ambarawa

Stefanus Ferry Liswandono dari Lingkungan St.Aloysius dengan Vincentia Maya Puspita dari Paroki Maria

Assumpta-Gamping, Yogyakarta.

Hubertus Notrian Krissanto dari Lingkungan RPD dengan Laurensia Tanesi Lalong dari Paroki St.Petrus dan Paulus,

Babadan, Sleman, Yogyakarta

Perkawinan

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahu-kan kepada Pastor Paroki.

(8)

Halaman 8 Warta Thomas Nomor 20 Tahun XIII

Kolekte Minggu Lalu

Kolekte : Rp. 15.686.100,-

Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR

Sabtu, 29/05/2010 Minggu, 30/05/2010 Minggu, 30/05/2010 18.00 06.00 08.00 18.00 07.00 Koor Bunda Penebus Yohannes De Britto Matius Maria Dionisius Penyambut Jemaat Wilayah XI Ign.Loyola Markus Pius X Bunda Pencipta

Prodiakon

PS Trimo Syukur Ign Kikim Jonni Ign Harry Respatyo P Dolat Barus JBJ Soehardi J Ricky Wattimena JB Muratno St Diyono V Hadi Mulyanto P Sri Basukiyanto A Matheus Agustinus B Agus Rahmucahyo E Suyanto M Soedomo Lesman JM Siregar FX Ngadinu A Rachmat Sen-tosa G Klemu Hala Y Subaryo JB Lystyawan HW H Sukardi Y Menang Sembiring F Gito Purwanto Bunga Nicolas PENGUMUMAN

⇒ Komisi kepemudaan akan melaksanakan YOUTH CAMP untuk anak Remaja usia sekolah SMP/SMA pada tanggal 25—27 Juni 2010. Pendaftran dilaksanakan 16-23 Mei didepan Sekretariat Paroki.

⇒ Para ketua lingkungan dimohon segera mendaftarkan wakil Pasutri yang akan mengi-kuti temu akbar Pasutri di Bogor, Sabtu 26 Juni 2010. Pendaftaran paling lambat 23 Mei 2010.

DIKONTRAKAN Rumah di Perum Mekarsari Lt.150 m Listrik 2200, 1 Line Telp

Kondisi Bagus & Siap Huni Air Jet Pump Hub : Fani 0812 821 9687

MOBIL DISEWAKAN

Avanza atau APV, mulai Rp. 200 ribu per 8 jam sudah termasuk supir, belum termasuk bensin-Jasa Toll–Parkir(Overtime Rp.25 ribu/jam) BANDARA SOEKARNO HATTA

Melayani antar jemput Bandara Soekarno Hatta mulai Rp.150.000, sudah termasuk Supir-Bensin-Jasa toll-Parkir.(all in)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak

Mempertimbangkan meningkatnya aktivitas masyarakat, konversi lahan maka perlu dilakukan monitoring kualitas air sungai tidak hanya dengan melakukan pengukuran parameter

Penelitian ini akan berfokus dan spesifik menguji pada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Kualitas Produk dan Harga terhadap keputusan

Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk