• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 39 Th. XIII, Minggu, 03 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 39 Th. XIII, Minggu, 03 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVII"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 39 Th. XIII, Minggu, 03 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVII

Warta Thomas

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok

2 Renungan:

TENTANG IMAN DAN BERIMAN

4 Artikel

MEMPERKENALKAN KITAB SUCI PADA BIA I I

5 SEMINAR KEPIMPINAN 6 MAAFKAN AKU TUHAN 6 APA ITU ROSARIO??

"Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." (Lukas 17 : 5)

(2)

Warta Thomas [ 2 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVII

Warta Thomas

Media Pewartaan

Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Koordinator Kristiyono-08161633442

Pelaksana Tim Warta Paroki Adit - 08568409225 Angga - 081807007937 Lia - 08567148553 Silvi - 08128502221 Susan - 085781892080 Yandi - 085710482988 Yudis - 085714842860 Yudis Mahardika - 085691084027 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat

jika masih tersedia space kosong.

Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan

maksimal 400 kata ke email:

Warta@thomas.keuskupanbogor.or.id Warta.thomas@gmail.com

Kami mohom maaf apabila tulisan tidak dapat kami masukkan karena terbatasnnya tempat

Website

thomas.keuskupanbogor.or.id Warta Versi online dapat di baca di www.thomas.keuskupanbogor.or.id/ wpthomas/category/media-cetak

Ujud Bulan Oktober

Ujud Umum : Semoga universitas - universitas Katolik semakin menjadi tempat yang memungkinkan terjadinya harmoni antara iman dan akal budi. Ujud Misi : Semoga Hari Misi Sedunia menjadi kesempatan lebih disadarinya arti penting tugas Gereja mewartakan Kristus bagi kebaikan seluruh umat manusia. Ujud Gereja Indonesia : Semoga cinta bakti kepada Bunda Maria membuat Gereja semakin tersedia dan bersedia menjadi rekan - ziarah bagi para musafir pencari Kebenaran dan Kebahagiaan sejati.

Luk 17:5-10 memuat dua pokok pembicaraan. Yang pertama, ayat 5-6, menyebutkan permintaan para murid agar iman mereka ditambah serta reaksi Yesus terhadap permintaan ini. Yang kedua, ayat 7-10, berisi ajaran agar murid -murid bersikap sebagai hamba yang tak mengenal istirahat dan tidak memikirkan jasa sendiri. Untuk mengerti hubungan di antara kedua bagian itu dan maksud seluruh petikan, marilah kita lihat konteksnya, yaitu beberapa nasihat dalam Luk 17:1-4 yang mendahului petikan ini. Dalam ayat 1 ditampilkan perkataan Yesus bahwa mustahil tidak akan ada hal yang membuat orang berbuat salah. Yesus tampil realistis dan dapat memahami bila orang jatuh ke dalam dosa. Inilah sisi lain pengajarannya yang di sana sini sering terdengar keras dan banyak tuntutannya. Tapi dalam ayat berikutnya ia bersikap tegas terhadap orang yang menyebabkan sesama jatuh ke dalam dosa, terutama yang lemah: "Lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke laut daripada menyebabkan orang-orang kecil ini berbuat dosa!" Selanjutnya dalam ayat 3-4 diberikan nasihat agar para murid menegur orang yang bersalah dan bila menyesal, hendaknya ia dimaafkan sepenuhnya. Tentu saja untuk menerima semua ajaran ini para murid merasa butuh memiliki pegangan yang kuat, paling tidak untuk menaklukkan diri. Untuk itu mereka meminta tambahan iman seperti terungkap dalam ayat 5 yang menjadi awal petikan yang dibacakan hari ini.

MENGAPA MINTA IMAN DITAMBAH?

Para rasul mohon agar iman mereka ditambah. Jawaban Yesus dalam ayat 6 rasanya tidak langsung menanggapi. Ia malah membuat perbandingan. Dikatakannya, jika iman mereka itu besarnya hanya seperti biji sesawi saja - jadi amat kecil - niscaya mereka sudah akan mampu mengerjakan hal-hal yang luar biasa seperti menyuruh pohon ara tercabut dan pindah ke dasar lautan. Apa maksudnya? Acap kali kata-kata Yesus ini dimengerti sebagai gambaran betapa besarnya daya iman. Tidak disangkal bahwa iman memiliki kekuatan luar biasa. Tetapi itukah yang hendak disampaikannya? Bila dipikirkan, akan terasa aneh bahwa Yesus berbicara demikian. Rasul-rasul kan sudah tahu betapa besarnya daya iman. Kita pun tahu. Justru karena itulah mereka minta imannya ditambah. Apa perlunya mereka diberi tahu mengenai besarnya kekuatan iman?

Pembicaraan para rasul dengan Yesus sebaiknya dimengerti dalam rangka pembicaraan antara guru dan murid pada zaman itu. Dalam menanggapi masalah yang diajukan murid, seorang guru akan mencerahkan persoalannya terlebih dahulu sebelum memberi jawaban. Yesus sebenarnya mau mengatakan, "Kalian ini punya anggapan bahwa iman berurusan dengan kemampuan melakukan hal-hal yang menakjubkan. Kalau hanya itu, tak perlu menginginkan iman yang besar. Yang besarnya cuma seukuran biji sesawi pun sudah bisa menjalankan yang mustahil.." Dengan lain kata Yesus mengajak murid-murid makin menyadari bahwa iman itu terutama bukan kesaktian yang bisa dipakai menjalankan hal-hal yang spektakuler. Iman jangan pula dilihat sebagai semata-mata sebagai kekuatan batin untuk menundukkan diri sendiri. Tersirat anjuran agar tidak melihat iman dengan ukuran-ukuran seperti itu.

Kembali ke konteks di dalam Luk 17:1-4. Peringatan agar jangan menyebabkan orang jatuh ke dalam dosa dan ajakan agar mengampuni setulus -tulusnya memang terasa gampang tapi sulit dijalankan. Maka para murid berpikir, untuk itu perlu iman besar. Tetapi jawaban Yesus justru menyangkal penalaran seperti itu. Lalu apa pengertian Yesus mengenai iman?

BAGAIMANA BERIMAN ITU?

Jelas bukan menyandarkan diri pada kesaktian atau jimat. Bahkan bukan pula kebesaran hati dalam mengampuni atau kewaspadaan untuk tidak

Renungan TENTANG IMAN DAN BERIMAN Oleh Romo Gianto.

(3)

membuat orang berdosa. Lalu bagaimana penjelasannya? Jawaban hanya bisa kita temukan bila kita ingat perjalanan Yesus dari awal hingga akhir. Paling tidak begitulah cara Injil Lukas menyampaikannya. Yesus sendiri menemukan imannya dengan berada tetap pada jalannya hingga sampai ke tujuan perjalanan itu. Kunci untuk memahaminya terletak pada penampakan di gunung. Di situ Musa dan Elia berbicara dengan Yesus mengenai "tujuan perjalanan"-nya (Yunaninya "exodos"; Luk 9:31) yang akan digenapinya di Yerusalem.

Kemudian ketika ia bergulat dengan dirinya sendiri di Getsemani ia meminta agar piala itu diambil darinya. Dengan kata lain, ia sampai meminta agar ia tak usah terus hingga ke akhir perjalanan dan melewati penderitaan ditolak orang-orang yang didatanginya, dihukum, dan mati disalib. Namun terlebih dahulu ia mengatakan, asal semua itu kehendak Bapanya, bukan kehendaknya (Luk 22:42).

Kedua peristiwa itu membantu kita mengerti apa iman itu dalam kehidupan Yesus, yakni menuruti kehendak Bapanya sampai akhir, menaruh kehendak Bapa di atas segala sesuatu. Dan dengan itu ia memperoleh kekuatan untuk berjalan terus sampai akhir. Nanti pada saat ia menghembuskan nafas terakhir, ia berseru menyerahkan nyawanya kepada Bapanya (Luk 23:46). Inilah kenyataan orang beriman yang sejati. Bukan barang spektakuler dalam pandangan orang banyak. Malah bagi orang-orang yang lewat di hadapan salib, nasibnya itu mengenaskan belaka. Tetapi di situlah iman hidup. Di situlah kesetiaan mengikuti kehendak Yang Mahakuasa yang dipanggil Bapa itu menunjukkan kekuatan yang sesungguhnya.

Yesus mengamalkan seluruh hidupnya untuk membuat manusia tidak gampang dibawahkan ke kedosaan, juga yang paling lemah sekalipun tidak gampang menyerah kepada kedosaan. Sampai akhir hayatnya ia menunjukkan apa itu pengampunan Allah terhadap manusia. Inilah sumber kekuatannya. Begitulah ia juga membaharui kemanusiaan menjadi yang tahan banting dosa dan kuat mengampuni. Dalam bahasa sekarang, tahan menghadapi pelbagai kontradiksi dalam hidup ini dan sedia mengupayakan rekonsiliasi. Jika para murid meminta tambahan iman yang begini ini maka mereka ada di jalan yang benar, ada di jalan yang sedang ditempuh Yesus sendiri. Ini juga pengajaran bagi kita.

"HAMBA-HAMBA YANG TAK BERGUNA" - APA ARTINYA?

Dalam bagian kedua petikan ini, yaitu Luk 17:7-10 Yesus memberi petunjuk kepada murid-muridnya agar hidup sebagai hamba yang selalu siap menjalankan tugas yang diberikan tuannya. Yesus sendiri menjalani hidup yang sepenuhnya mengiakan yang dikehendaki

Bapanya seperti seorang hamba yang siap menjalankan perintah tuannya. Tidak ada istirahat, bahkan setelah menyelesaikan sebuah tugas. Setelah selesai membajak ia disuruh menyediakan makanan bagi tuannya. Baru sesudah itu ia sendiri dapat makan dan minum (ayat 7-8). Hamba itu juga tak usah mengharapkan ucapan terima kasih karena telah menjalankan tugasnya. Sebaliknya ia harus merasa dirinya "tak berguna". Semua yang dilakukannya hanya demi tugas (ayat 8-10).

Menimbang teks aslinya, "hamba-hamba yang tidak berguna" (Luk 17:20) sebetulnya lebih cocok bila dialihbahasakan "hamba-hamba yang tidak dibutuhkan". Maksudnya, sang majikan sebetulnya tidak membutuhkan mereka, semua pekerjaan bisa terjadi dan berjalan dengan baik tanpa hamba-hamba itu. Tetapi toh sang majikan membiarkan mereka menjalankan sesuatu baginya. Inilah upah para hamba itu: mendapat kesempatan menyelesaikan urusan majikan, melayaninya, dan berada di dekatnya, walaupun dia tidak membutuhkannya. Di situlah kebahagiaan para hamba itu tadi. Jadi sebetulnya tidak tepat bila diartikan kebahagiaan di Kerajaan Allah itu jangan dianggap upah bagi jasa perbuatan baik.... menghamba Tuhan itu tak usah mengharapkan ganjaran. Kedengarannya bagus, tapi kurang cocok dengan dunia kehidupan yang terpantul dalam teks-teks Injil. Dalam alam pikiran injili, hamba ya tentu mengharapkan ganjaran. Dan ganjaran biasa diperoleh dengan menjalankan sesuatu. Yang tidak berbuat apa-apa malah kehilangan kesempatan. Namun warta injil meluaskan gagasan tadi dengan menekankan kebesaran sang majikan, yaitu kesukaannya mengajak hamba-hambanya yang tetap menjalani kehambaan agar mereka berada dekat dengannya, agar bisa ikut berbagi kebesarannya. Ini ganjaran dalam arti yang baru baik bagi si hamba dan bagi sang majikan. Dan perkara inilah yang disiarkan sebagai kabar gembira injili, antara lain dalam petikan Injil kali ini.

Para rasul diajak berpikir mengenai apa itu pelayanan iman. Pelayanan ini tidak ada selesainya dan si pelayan sendiri akhirnya mesti mengaku sebagai "orang tak berguna" (ayat 10). Jelas mengapa dalam menanggapi permintaan para rasul agar iman mereka ditambah, Yesus mengetengahkan bahwa yang penting bukanlah berusaha memperoleh sukses dengan kekuatan yang ada pada mereka, tetapi sebaiknya menjadi pelayan yang membaktikan diri sepenuhnya kepada tugas mereka. Ajakan Yesus ini ajakan untuk tetap hidup dalam dunia nyata dan bukan dunia idam-idaman yang spektakuler.

Diterapkan dalam hidup menggereja, maka pelayanan pastoral yang dijiwai dengan ajakan ini ialah pelayanan yang memperhatikan kenyataan-kenyataan yang dialami umat setempat. Yang Mahakuasa berbicara lewat isyarat-isyarat zaman.

(4)

Warta Thomas [ 4 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVII

Memperkenalkan Kitab Suci pada Anak BIA Part II

iman dan menjadi landasan moral menuju kepada remaja yang mandiri.

Ketika mereka sudah masuk usia SD, kelas 1 SD awal mereka dapat membaca.pendamping BIA mem-perkenalkan kitab suci dalam bentuk kitab yang dipegang, dirasa. Secara bertahap dikenalkan bahwa Sabda Tuhan yang dulu mereka dengar dalam se-buah ceritera, gambar, dituangkan dalam sese-buah ceritera yang ditulis. Pada usia ini, masa peralihan menjadi anak yang lebih mandiri, mulai mudah ber-gaul dan merasa nyaman ditengah teman-temannya. Dengan daya konsentrasi yang meningkat mulai mereka diajak membuka kitab suci dengan dibantu pendamping, membaca bersama-sama ataupun bergantian dengan teman-temanya. Pendamping akan membawa bacaan tadi dengan sebuah ceritera dengan kalimat yang sederhana ( Kalimat dalam kitab suci masih susah dimengerti oleh mereka ).

Pada kelas III mereka sudah mampu membuka kitab suci tanpa bantuan pendamping walaupun masih perlahan-lahan, mereka sudah mengetahui letak kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Bagi anak-anak yang rajin hadir setiap minggu mereka sudah tidak kesulitan mencari bacaan yang pendamping inginkan, Contoh: mencari Bacaan perikop Yoh 7: 1 – 12,Mereka diajak mencari Yoh pada lembaran alki-tab,kemudian mencari angka yang besar 7, setelah ketemu mencari angka yang kecil 1 – 12. Membu-tuhkan kesabaran para pendamping memulai menga-jak anak membuka kitab suci, tetapi para pendamping mendampingi dengan kasih dan kesabaran, tulus sehingga para pendamping dan anak binaan terjadi kerjasama yang baik. Pada usia ini mereka sudah diajak diskusi apa saja yang ada dalam bacaan perikop kitab suci, siapa saja tokoh, kejadian.

Memperkenalkan kitab suci pada anak kelas 4 dan 5 SD . Pada usia ini anak-anak sudah mampu men-ceriterakan kembali isi bacaan perikop kitab suci. Pendamping memberikan pertanyaan-pertanyaan pendalaman . Hal ini dapat membuat subyek bina memahami hubungan antara bahan kitab suci dengan metode yang digunakan. Ada dialog dua arah antara pendamping dengan anak binaan. Anak-anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengalaman dan perasaan yang dialami ataupun pengertian yang mereka miliki dari apa yang telah mereka dapatkan dari bacaan kitab suci. Pada akhir pendalaman kitab suci, pendamping akan memberikan benang merah atau kesimpulan dalam bahasa yang dimengerti oleh mereka. Perlu diberi penekanan dan pengulangan agar mereka sungguh memahami pesan yang ada Menjalankan tugas pelayanan juga berarti

menemukan secara kreatif jalan-jalan baru yang makin dapat membuat pelayanan makin hidup dan makin peka menanggapi tanda-tanda yang datang dari atas sana. Kepekaan inilah kekuatan iman yang sebenarnya. Kekuatan ini jugalah yang membuat orang tetap berada pada jalan yang sama dengan jalan yang ditempuh Yesus, pada "exodos"-nya. Di sini dipakai gambaran Perjanjian Lama, yaitu keluar dari perbudakan di Mesir agar dapat mengabdi Allah dengan merdeka. Exodos Yesus itu bertujuan membawa manusia keluar dari kekuatan-kekuatan yang mengurungnya sehingga manusia makin dapat menjadi gambar dan rupa Tuhan yang sungguh.

Salam hangat, A. Gianto

Bulan Kitab Suci Nasional ( BKSN ) baru saja lewat pada bulan September, tetapi semangat memperke-nalkan kitab suci kepada anak-anak terus berjalan setiap saat. Karena pada masa usia ini, usia rentang yang harus mendapatkan perhatian khusus dari gereja. Merekalah masa depan gereja. Agar gereja bertumbuh dan berkembang.

Menaggapi hal tersebut maka pembinaan iman yang ada perlu dipelihara dan disemangati, perlua malakukan pembinaan yang dinamis dan dikembang-kan terus menerus dengan mengikuti perkembangan sekitarnya. Dasar keimanan yang perlu ditanamkan sidini mungkin melalui warta suka cita dalam perte-muan kelompok bina iman .

Memperkenalkan kitab suci pada anak pra sekolah dan TK sudah diuraikan minggu kemarin. Setiap minggu nya sekitar 50 anak datang dalam kegiatan BIA, Anak usia sekolah dasar dibagi menjadi 2 kelas, kelas 1-kelas 3 SD dan kelas 4- kelas 5 SD Pada anak usia SD, usia 6 – 12 tahun, mempunyai daya konsentrasi cukup baik, sekitar 10 – 20 menit untuk usia 6-9 tahun. 15 – 30 menit. Anak usia SD penuh daya kreativitas, mudah bergaul, imanya murni.

Dalam memperkenalkan kitab suci dilakukan lebih sistematis, dengan alat peraga, kesaksian hidup / pengalaman hidup, mengarahkan pada kehidupan rohani yang lebih jelas dan nyata. Pada BKSN 2010 pertemuan III Menumbuhkan dan mengembangkan ketaatan anak kepada orang tua dan kesediaan orang tua mendidik anak ( Ef 6:1-4). Subtema ini sangat bermanfaat dalam kehidupan rohani, anak dapat dibawa pada kesaksian hidup, pengalaman kehidupan sehari-hari yang membawa kepada perkembangan

(5)

dalam kitab suci. Pendamping tidak lupa member pujian kepada anak dalam setiap kegiatan yang telah mereka lakukan.

Untuk membantu anak-anak mengingat kitab suci yang telah mereka peroleh dapat dipilih kitab suci pendek dan mengena. Ayat ini dapat diambil dari bahan bacaan ataupun dari referensi ayat lain dari kitab suci yang memiliki makna agar ayat kitab suci berkumandang setiap saat dalam hidup sehari-hari mereka.

Dalam proses pengajaran masih ada keterbatasan fasiltas tempat, sehingga pendamping terbatas dalam mengadakan permainan /animasi untuk kreatifitas,alat peraga yang kurang lengkap, tidak adanya ruang khususuntuk penyimpanan hasil karya anak bina dan kebutuhan pengajaran BIA. Dalam kondisi yang serba terbatas,ada kebanggaan yang tidak secara langsung sudah terbina bagi anak2 bina. Walau persediaan kitab suci cukup tetapi mereka selalu membawa kitab suci, puji syukur, buku tulis, alat tulis dalam tasnya.

Semangat missioner yang tertanam dalam anak-anak Bina Iman Anak tidak akan surut dengan bertam-bahnya umur dan kedewasaan mereka, sehingga kabar suka cita Tuhan dapat terus disebarkan dimuka bumi melalui semangat anak-anak.Tuhan memberkati.

Astari, Pendamping BIA Paroki

Wanita katholik Republik Indonesia ( WKRI ) ca-bang Santo Thomas , hari minggu menggelar seminar kepemimipinan dengan tema, “ Pemimpin Bijak, Pe-nuh Pelayanan “, dengan pembicara tunggal Bp FX Gus Juwanto, MC ibu Astari.Peserta dari pengurus WKRI cabang Santo Rhomas dan dari utusan WKRI ranting2 di wilayah paroki Santo Thomas dengan jumlah 40 peserta Dalam sambutan pembukaan ketua WKRI cabang Santo Thomas Ibu Endang men-yampaikan bahwa seminar ini untuk merangsang regenerasi dari pengurus yang senior kepada yang lebih muda, bahwa menjadi pengurus ataupun pemim-pin itu bukan sesuatu yang menakutkan tetapi menjadi tanggung jawab bersama demi dalam mengembang-kan organisasi, Acara dibuka oleh Pastor paroki yang diwakili Rm Andreas Brahmantyo, dalam sambutanya rm Andrew mengharapkan agar harapan pemimpin yang bijak dan penuh pelayanan dapat dilaksanakan dengan semangat melayani kepada kesejahteraan anggotanya dan dikembangkan sehingga estafet pergantian pengurus dapat berjalan lancar.

Dengan gaya bahasa yang sehari-hari dan suasana yang santai Bpk Juwanto mampu mengajak peserta untuk menggali pengertian pemimpin pada ibu-ibu WK, Alur dari proses seminar mengalir dimulai dari pengertian pemimpin.sampai akhir acara Pemimpin diukur bukan dari jabatan, wewenang tetapi dari tinda-kan, sikap, kebiasaan, perilaku yang dilakukan. Ke-pemimpinan tumbuh dari dalam, sikap, cermin pribadi. Syarat menjadi pemimpin dapat memimpin diri sendiri, menaklukan diri sendiri ( menaklukan ego yang ada pada diri sendiri ), dapat memimpin orang lain. Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan sebagai pemim-pin, Sebagai pemimpin perlu menumbuhkan nilai kehidupan yang dimiliki dari masing individu dengan : Memberi tanpa minta balasan, Jangan melupakan kebaikan orang lain, Memaafkan, Memiliki kejujuran Proses kepemimpinan:

1.Self Understanding, mengenali diri sendiri, kembali kepada masa lalu, bahwa hidup adalah perjuangan, kepemimpinan ini juga perjuangan.

2.Self Awareness, sadar akan perasaan diri, men-genali dan mengidentifikasikan perasaan , dasar dari kecerdasaan emosi.

3. Self Control, mampu mengontrol diri, sadar dengan apa yang dilakukan.

Proses kepemimpinan dibutuhkan waktu yang lama, dikembangkan terus menerus dari dalam pribadi dan pengaruh dari luar yang mendukung.

1.

1Kepemimpinan yang melayani

1. Fokus utama menumbuhkan rasa kepemimpinan bagi anggotanya untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin baru ( proses regenerasi ) Mementing-kan kepentingan bersama dari pada kepentingan diri sendiri.

2. Bertujuan melayani orang lain, melayani untuk kepentingan bersama

3. Mempunyai konsep pentingnya menhargai segala sesuatu yang dilakukan anggotanya, apapun konstri-busi anggota bermanfaat bagi perkembangan ber-sama

Sebagai warga gereja, umat katholik semangat Ke-pemimpinan melayani didasari dari teladan Yesus melayani, Yesus membasuh ke 12 muridNya

Yang diperlukan bagi Pemimpin yang melayani ● Sikap melayani

● Keteladanan ● Kerendahan hati ● Kerelaan berkurban

(6)

Warta Thomas [ 6 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVII

Sesi ke dua, para pesertta dibagi kelompok dan mendapatkan gulungan kertas yang berisi satu huruf yang nantinya para peserta dari satu huruf memilih kata yang nanti dapat dijabarkan sebagai sikap dari pemimpin.

Ternyata ibu-ibu WK mampu mengumpulkan ban-yak kata sebagai dasar sikap seorang pemimpin, dari menggunakan bahasa jawa Wani, bahasa Indonesia, Lemah lembut, Empati, bahkan kata-kata bahasa Inggris, Faight, educative dsb dan mampu menjelas-kan dengan jelas setiap arti kata yang termenjelas-kandung.

Akhir dari seminar, para peserta merasa puas dan mendapatkan ilmu yang dapat dikembangkan lebih lanjut di kepengurusan WKRI ranting masing-masing. Tuhan memberkati

Astari, Pengurus WKRI Cabang Santo Thomas

yang unik Ia mengutus temanku untuk menegur, dan dengan tuntunan-Nya aku dibawa untuk menemukan firman-Nya yang jitu di Matius 10: 32-33 itu. Terima kasih Tuhan atas kesabaran-Mu membimbing aku yang keras hati ini. Dan sertailah aku di sepanjang jalan hidupku untuk menemukan

kehendak-kehendak-Mu yang lain. Hamba-kehendak-kehendak-Mu mendengarkan. Amin. – Ajehendro -

MAAFKAN AKU TUHAN

Sungguh, ini terjadi di sekitar tahun 1985 dan sebe-lumnya, aku malu membuat Tanda Salib ketika ber-doa sebelum makan di area umum, misalnya rumah makan atau kantin. Biasanya aku menunduk diam dan berdoa dalam hati saja. Pada suatu hari teman karibku menegur, mengapa tidak membuat Tanda salib. Jawabku singkat, “Malu, tidak biasa”. Tapi tegu-ran itu tetap teringat setiap kali aku makan tanpa membuat Tanda Salib. Pada akhirnya pergumulan untuk berani membuat Tanda Salib di depan umum atau cukup berdoa dengan menundukkan kepala saja, terhenti setelah aku membaca Matius 10: 32-33 yang bunyinya:

“Barang siapa mengakui Aku di hadapan orang lain, akan Kuakui di hadapan Bapa-Ku di surga. Dan barang siapa menolak Aku di hadapan orang lain, akan Kutolak di hadapan Bapa-Ku di surga”.

Aku tercenung setelah membaca firman Tuhan itu, yang kuulangi beberapa kali. Wah, celaka kalau be-gini. Tapi . . . , mengapa aku mesti malu mengakui Tuhan Yesus di hadapan orang lain? Mengapa aku mesti malu menunjukkan jati-diriku sebagai orang Katolik? Takut dikatakan sok suci? Tidak juga! Lalu, alasan kuat apa yang membuat aku malu membuat Tanda Salib di depan orang lain? Tidak ada! Kalau begitu, “Maafkan aku Tuhan, karena selama ini aku malu mengakui-Mu di depan orang lain. Dan mulai sekarang juga aku bangga membuat Tanda Salib, tanda kemenangan-Mu atas dosa dan kematian. Aku sangat bersyukur karena walaupun aku pada awalnya malu mengakui Tuhan di hadapan orang lain, tapi Tuhan penuh kasih dan kesabaran. Dengan cara-Nya

Wanita Katolik RI akan menyelenggarakan Ziarek dan Rekoleksi, dalam rangka menutup kegiatan Novena Tiga Salam Maria yang akan diselengarakan :

Waktu : 30 s/d 31 Oktober 2010

Tempat / Acara : 1. Jalan Salib di Tebar Kamulyan, Subang.

2. Rekoleksi dengan tema keluarga, 3. Rekreasi di Kawah Putih, Bandung.

Biaya : Rp. 250.000,- perorang

Bagi yang berminat dapat Mendaftar di depan gereja setiap sebelum dan setelah Novena dengan uang tanda jadi Rp. 100.000,- atau dapat menghubungi Ibu Christian ( 08888325436 ) atau Ibu Iis Bhinukti ( 0818982804 ).

Terimakasih

PENGUMUMAN

R

osario berarti "Mahkota Mawar". Bunda Maria

menyatakan kepada

beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka member-inya sekuntum mawar yang indah dan setiap mendaraskan

Rosario secara lengkap

mereka memberinya sebuah mahkota mawar. Mawar adalah ratu semua bunga, jadi Rosario adalah ratu dari semua devosi, oleh karenanya rosario adalah devosi yang paling penting. Rosario dianggap sebagai doa yang sempurna karena di dalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan.

Sumber : Santo Louis - Marie Grignion de Montort (Guru dan Pembimbing Rohani) dan Marian Centre Indonesia

(7)

Bacaan Harian

Acara Rutin Paroki

● 3 Oktober 2010 : Hari Minggu Biasa XXVII : Hab. 1:2-3; 2:2-4; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; 2Tim. 1:6-8,13-14; Luk. 17:5-10

● 4 Oktober 2010 : Pw S. Fransiskus dr Assisi : Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,1Oc; Luk. 10:25-37; atau dr RUybs

● 5 Oktober 2010 : Hari Biasa : Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42

● 6 Oktober 2010 : Hari Biasa : Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4

● 7 Oktober 2010 : Pw SP Maria Ratu Rosario : Gal. 3:1-5; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13; atau dr RU SP Maria

● 8 Oktober 2010 : Hari Biasa : Gal. 3:7-14; Mzm. 111: 1-2,3-4,5-6; Luk. 11:15-26

● 9 Oktober 2010 : Hari Biasa : Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28

• Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.

• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

• Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

• Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.

• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja

• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja

• PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB.

• Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.

• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.

• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Berita Paroki

Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari

● Minggu, 3 Oktober : Pkl 10.00 Rekoleksi Orang tua calon Baptis Anak. ● Senin, 4 Oktober : Peringatan wajib St. Fransiskus dari Asisi.

● Kamis, 7 Oktober : Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria, Ratu Rosario.

● Jumat, 8 Oktober : Pkl. 18.30 Perayaan Ekaristi Novena 3 Salam Maria, hari keenam. Koor dari Lingkun-gan Laurensius dan Penyambut Jemaat dari LingkunLingkun-gan Matheus. Novena Tiga Salam Maria, diadakan setiap hari jumat : Mulai tangggal 3 September s/d tanggal 29 Oktober 2010. dengan Tema : “ Keluarga dalam Tantangan masa depan ”.

● Kursus Perkawinan di Paroki St. Thomas akan diselengarakan pada tanggal 23, 24, 30 dan 31 Oktober 2010.Pendaftaran dapat di Sekretariat Paroki, setiap jam kerja.

● Mengundang Seluruh Peserta KEP II Santo Thomas dalam acara Malam Inagurasi yang akan diselengara-kan pada Hari : Selasa, Tanggal : 5 Oktober 2010, Jam : 19.00, Tempat : Gereja Santo Thomas.

(8)

Warta Thomas [ 8 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVII

Perkawinan

Pengumuman Pertama

Taripar Simanjuntak dari Paroki St. Antonius Bidaracina dengan Aloysia Kristiningrum dari lingkungan

St. Matheus

Laurence Edwin Pradjanata dari lingkungan Yohanes Pembaptis dengan Priscilla Hertika Kurniawaty

dari Paroki St. Yakobus, Kelapa Gading-Jakarta.

Pengumuman Kedua

Handrias Heru Febri Oktora dari Paroki St. Thomas dengan Yustina Aniek Nuriyani dari Paroki St.

Aloysius Gonzaga Cijantung.

Pengumuman Ketiga

Yohanes Hayoto Widianto dari Lingkungan Bunda Penebus dengan Adela Putriarum dari Lingkungan

St. Lusia.

Rudy Rudolof Julian Pongoh dengan Vincensia Utari Dewi Utanti Keduanya dari Lingkungan Pius X.

Thomas Agung Jonathan dari Lingkungan St. Lusia dengan Angle Kolose dari Jakarta

Handrias Heru Febri Oktora dari Paroki St. Thomas dengan Thomas Yustina Aniek Nuriyani dari

Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung.

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.

Kolekte Minggu Lalu

Kolekte : Rp. 13.527.900 ,- Terima kasih atas karya

serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christo-pharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR

Sabtu, 09/10/2010

Minggu, 10/10/2010 Minggu,

10/10/2010

18.00 06.00 08.00 18.00 07.00

Koor Antonius Yulius Sekoah Permata

Bunda

Keluarga Kudus Bunda Gereja

Penyambut Jemaat

Gregorius Agung

Maria Goretti Bunda Hati Kudus Ignasius Loyola Dionisius

Prodiakon P Musdiyono Th Soegi-yanto P Tony Rusly A Suharsono Fl Chrystian Sukarman Y. Supardi J Ricky Watti-mena F Gito Purwanto Lesman JM Siregar N Bambang Widjoseno AY Hendro Sugianto A. Hendratmo Ign. Suharyono B Agus Rahmucahyo R Sugeng Marsunu J Setyadi Dalimartin A. Matheus Agustinus A Rachmat Sentosa Ign. Kikim Jonni

A Mulianto G Klemu Hala E Suyanto M Kisto Mintardjo

Parkir Will 9 / Wil 11 Wil 10 / Wil 12 Wil 10 / Wil 12 Wil 9 / Wil 11

Bunga Bunda Penebus

Ucapan Syukur

● Terimakasih Serta Puji syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui doa Novena 3 Salam Maria, Doa Novena Hati Kudus Yesus, dan Doa Rosario

Referensi

Dokumen terkait

Elektroplating adalah suatu proses elektrodeposisi untuk memproduksi suatu pelapisan yang padat, homogen dan dapat melekat dengan baik, biasanya digunakan pada

penempatan barang tidak ada yang menggangu jalannya aktivitas atau proses kerja Masih terdapat barang-barang yang ditaruh dilorong-lorong jalan 0 Mengganggu

a. SAVE : Digunakan untuk menambahkan data calon karyawan dan menyimpan data calon karyawan. UPDATE: Digunakan untuk mengubah data calon karyawan dan menyimpan kembali data

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak