• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 280/PDT/2017/PT BDG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 280/PDT/2017/PT BDG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 280/PDT/2017/PT BDG

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara antara:

1. SITI AISAH, lahir di Malang tanggal 7 Agustus 1981, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, Warganegara Indonesia, beralamat Perumahan Mekarsari Permai Blok AX No. 6, RT 004 RW 008, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I, semula Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat I Dalam Rekonpensi dan

2. ALI MURSYID, lahir di Pacitan, pekerjaan Pedagang, Warganegara Indonesia, beralamat BTN Mekarsari Blok A. 11 No. 4 RT 004 RW 008, Desa Mekarsari, Kecamamatn Cicurug, Kabupaten Sukabumi, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula Tergugat II Dalam Konpensi/Penggugat II Dalam Rekonpensi;

Dalam hal ini keduanya diwakili oleh Kuasanya Rudi Hermawan, S.H., Advokat, beralamat di Jalan Raya Siliwangi Nomor 17 Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Mei 2016 yang telah didaftar di Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 25 Mei 2017 No. 337/Pdt/2016;

(2)

P

PTT BBAANNKK PEPERRKKRREEDDIITTAANN RARAKKYYAATT NNUUSSAANNTTAARRAA BOBONNAA P

PAASSOOGGIITT 1414,, disingkat PT BPR NBP 14, beralamat di Jalan Raya Puncak - Cibogo II, km 74, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya Rawaty Tampubolon, S.E., dan Edwar Lumbang Gaol, masing-masing sebagai Direktur Utama dan Direktur PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NUSANTARA BONA PASIGIT 14 disingkat BPR NBP 14, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 April 2016, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 25 April 2016, No. 267/Pdt/2016, sesellaannjjuuttnnyyaa didisseebbuutt sesebbaaggaaii TeTerrbbaannddiinngg s seemmuullaa PePenngggguuggaatt DaDallaamm KoKonnppeennssii//TTeerrgguuggaatt DaDallaamm R Reekkoonnppeennssii;;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;

Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung tanggal 8 Juni 2017 Nomor:280/PEN/PDT/2017/ PT.BDG., tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 22 April 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 25 April 2016 dalam Register Nomor 106/Pdt.G/2016/ PN.Cbi., dan perubahan gugatan tanggal 19 Juli 2016 telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Pada tanggal 22 September 2015, berdasarkan permohonan kredit atas nama SITI AISAH memohon untuk diberikan fasilitas kredit Rp70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah) dan berdasarkan permohonan tersebut, oleh PT BPR NBP 14 diproses sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku di Bank dalam hal penyaluran kredit kepada masyarakat yang kemudian fasilitas kredit tersebut disetujui Rp65.000.000,00 (enam puluh lima juta rupiah);

(3)

2. Bahwa pada tanggal 25 September 2015, antara Penggugat dan Tergugat telah sepakat dan mengakibatkan diri dalam hubungan hukum perjanjian kredit dengan Pemberian Jaminan hal tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 dan ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat I serta Tergugat II;

3. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit tersebut di atas, Penggugat memberikan fasilitas kredit kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk keperluan konsumtif yaitu untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat/mobil sebesar Rp65.000.000,00 (enam puluh lima juta rupiah) dengan suku bunga 21% pertahun (flate rate) dengan jangka waktu kredit selama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung mulai tanggal 25 September 2015 sampai dengan 25 September 2017, dengan pembayaran angsuran sebesar Rp3.845.900,00 (tiga juta delapan ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus rupiah), pembayaran angsuran tersebut dilakukan setiap bulan dan untuk pertama kalinya pada tanggal 25 Oktober 2015 dan seterusnya sampai dengan jatuh tempo kredit pada tanggal 25 September 2017;

4. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit, juga disepakati apabila Tergugat I dan Tergugat II terlambat membayar angsuran maka Tergugat I dan Tergugat II harus membayar denda keterlambatan kepada Bank sebesar 1% perhari-hari yang dihitung dari jumlah angsuran yang tertunggak dan maksimum denda adalah sebesar 50% dari jumlah angsuran tertunggak; 5. Bahwa sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/

IX/2015 tertanggal 25 September 2015, dengan telah diterimanya uang fasilitas kredit Rp65.000.000,00 (enam puluh lima juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, Tergugat I dan Tergugat II menyerahkan barang jaminan milik Tergugat I dan Tergugat II dengan menandatangani Akta Jaminan Fiducia Nomor 8 tanggal 14 Nopember 2015 dibuat di hadapan Notaris Hazirudin, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor, atas objek jaminan berupa:

- Jenis : Kendaraan bermotor roda 4 (empat)/Mobil Penumpang

Merk dan Tahun Pembuatan : Toyota/Kijang Super LF 80 Long Diesel

No. Polisi : F-1617-AU

(4)

No. BPKB dan Atas Nama : A 8914588 H An. Lina Fransisca, S No. Rangka : MHF11LF8000022016

No. Mesin : 2L9566658 Isi Silinder : 2446 CC

6. Bahwa oleh karena telah disepakati dan disetujui serta telah ditandatangani Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 dan Akta Jaminan Fiducia Nomor 8 tanggal 14 Nopember 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Hazirudin, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor, tanpa unsur paksaan maka perjanjian tersebut adalah sah menurut hokum;

7. Bahwa sejak ditandatangani perjanjian kredit, pembayaran angsuran tidak dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II, yaitu pada tanggal:

1. Pada tanggal 25 Oktober 2015; 2. pada tanggal 25 Desember 2015; 3. pada tanggal 25 Januari 2016; 4. Pada tanggal 25 Maret 2016; 5. Pada tanggal 25 April 2016; 6. Pada tanggal 25 Mei 2016; 7. Pada tanggal 25 Juni 2016;

8. Bahwa berdasarkan point 7 surat gugatan ini, Tergugat I dan Tergugat II tidak melakukan pembayaran angsuran tepat waktu. Tergugat I dan Tergugat II hanya melakukan 2 (dua) kali pembayaran angsuran yaitu pada tanggal 4 Nopember 2015 sebesar Rp3.845.900,00 (tiga juta delapan ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus rupiah). Sedangkan pembayaran angsuran yang belum dibayarkan adalah 7 (tujuh) kali angsuran;

9. Bahwa oleh karena pembayaran sebagaimana disebutkan pada point 8 surat gugatan ini, dan sampai dengan tanggal surat gugatan saat ini fasilitas kredit mengalami kemacetan yang berarti bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak melakukan kewajiban dalam perjanjian kredit sebagaimana yang telah disepakati di dalam perjanjian kredit, maka Penggugat telah mengalami kerugian;

10. Bahwa PT BPR NBP 14 selaku Kreditur telah berupaya untuk menyelamatkan dana masyarakat yang dipergunakan Tergugat I dan Tergugat II dalam bentuk pinjaman uang/fasilitas kredit melalui penyelesaian jalur kekeluargaan dengan melakukan penyampaian surat peringatan agar kiranya dana fasilitas kredit atau pinjaman yang

(5)

dipergunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II dapat dikembalikan dengan pelaksanaan kewajiban pembayaran angsuran tepat waktu, namun upaya tersebut tidak diindahkan oleh Tergugat I dan Tergugat II;

11. Bahwa sebagai tindak lanjut penyelesaian melalui jalur kekeluargaan, Penggugat telah mengirimkan surat kepada Tergugat sebanyak 4 (empat) kali yaitu sebagai berikut:

a. Surat Peringatan Pertama, pada tanggal 2 Desember 2015; b. Surat Peringatan Kedua, pada tanggal 10 Desember 2015;

c. Surat Peringatan Ketiga dan Pengamanan Jaminan, pada tanggal 16 Desember 2015;

d. Terakhir Surat Peringatan Ketiga dan Pengamanan Jaminan, pada tanggal 21 Maret 2016;

12. Bahwa PT BPR NBP 14 selaku Kreditur juga telah berupaya untuk menyelamatkan dana masyarakat yang dipergunakan Tergugat I dan Tergugat II dalam bentuk pinjaman uang/fasilitas kredit melalui penyelesaian jalur perdamaian yang dimediasi oleh Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bogor, namun upaya tersebut tidak diindahkan oleh Tergugat I dan Tergugat II;

13. Bahwa meskipun Tergugat I dan Tergugat II telah menerima peringatan sebanyak 4 (empat) kali secara berturut-turut dari Penggugat, akan tetapi sampai dengan batas waktu yang tertera dalam peringatan, Tergugat I dan Tergugat II tetap tidak bersedia juga memenuhi kewajibannya dan cenderung beritikad tidak baik dan selalu menghindar dari tanggung jawab;

14. Bahwa penyelesaian jalur perdamaian yang dimediasi oleh Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bogor telah dilakukan, akan tetapi Tergugat I dan Tergugat II tetap tidak bersedia juga memenuhi kewajibannya dan cenderung beritikad tidak baik dan selalu menghindar dari tanggung jawabnya dan hanya hadir 1 (satu) kali dalam mediasi perdamaian tersebut;

15. Bahwa melihat ada tanda-tanda Tergugat I dan Tergugat II beritikad tidak baik dan selalu menghindar dari tanggung jawab untuk dalam melaksanakan kewajiban pinjaman atau fasilitas kredit, Penggugat berupaya untuk mengamankan barang jaminan berdasarkan Perjanjian Kredit dan Sertifikat Jaminan Fiducia No. W11.01337908.AH.05.01 Tahun 2015, namun jaminan kendaraan bermotor roda 4 (empat) sudah tidak dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II;

(6)

16. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II tidak melaksanakan kewajiban pembayaran Angsuran sesuai Perjanjian Kredit No. 69722/11248/IX/2015 Pasal 6 (enam) ayat 1 dan 2, dan sampai dengan tanggal surat gugatan saat ini fasilitas kredit mengalami kemacetan yang sebagaimana yang telah disepakati di dalam perjanjian kredit, maka tindakan Tergugat I dan Tergugat II dikualifikasikan perbuatan Ingkar Janji/Wan Prestasi I (Pertama);

17. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit No. 69722/11248/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 yaitu pada Pasal 12, Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Ingkar Janji/Wan Prestasi II (Kedua), yaitu Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan mengalihkan barang jaminan kepada Pihak lain yaitu:

- Jenis : Kendaraan bermotor roda 4 (empat)/Mobil Penumpang

Merk dan Tahun Pembuatan : Toyota/Kijang Super LF 80 Long Diesel

No. Polisi : F-1617-AU

No. STNK : 04660230/JB/2015

No. BPKB dan Atas Nam : A 8914588 H An. Lina Fransisca, S

No. Rangka : MHF11LF8000022016

No. Mesin : 2L9566658

Isi Silinder : 2446 CC

18. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 Pasal 18, disepakati mengenai perjanjian kredit dan segala akibat hukumnya Pihak Penggugat dan Tergugat memilih tempat kediaman hukum yang tetap pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong Kabupaten Bogor;

19. Bahwa berdasarkan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengatur sebagai berikut:

Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat: 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;

2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian; 3. Suatu hal tertentu;

4. Suatu sebab yang halal;

20. Bahwa berdasarkan Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, mengatur sebagai berikut:

(7)

Ayat (1) : Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya;

Ayat (3) : Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik;

berdasarkan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata tersebut di atas, Perjanjian Kredit berlaku sebagai undang-undang bagi Penggugat dan Tergugat sebagai hukum bagi Penggugat dan Tergugat serta harus dilaksanakan dengan itikad baik menurut ketentuan Pasal 1338 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum Perdata; 21. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, oleh karena Penggugat telah

mengalami kerugian material dan immaterial dengan terbukti bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan melakukan pembayaran serta pelunasan kewajiban pinjaman uang atau fasilitas kredit, Penggugat memohon perlindungan hukum dari Pengadilan Negeri Cibinong dengan cara mengajukan pendaftaran gugatan ini;

22. Bahwa adapun kerugian Penggugat baik Material maupun Im Material sebagai akibat dari tidak adanya itikad baik dari Tergugat I dan Tergugat II untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan melakukan pembayaran dan pelunasan kewajiban pinjaman uang atau fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

Kerugian Material:

1. Hutang Pokok yang belum dibayar yaitu Rp59.583.200,00

2. Bunga Kredit sampai dengan jatuh tempo kredit yaitu Rp25.025.000,00 3. Denda yang belum dibayarkan Rp13.460.650,00

Keterangan Perhitungan Denda:

- Jumlah Angsuran Tertunggak X Maksimal 50% adalah: Rp.26.921.300 X 50% = Rp13.460.650,00

Kerugian Immaterial:

Oleh karena tidak dibayarkannya dan dilunasinya angsuran kredit tersebut di atas, mengakibatkan preseden buruk bagi nasabah lainnya untuk tidak membayarkan angsurannya sedangkan dana yang diperoleh untuk disalurkan dalam bentuk kredit adalah dana yang berasal dari masyarakat sendiri yang dihimpun melalui simpanan tabungan dan deposito, sehingga dari dan oleh sebab itu Penggugat mengalami kerugian Im Material yang tidak dapat dihitung dengan uang, namun jika disebutkan dengan rupiah maka kerugian Penggugat sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);

(8)

23. Bahwa akibat tindakan dari Tergugat I dan Tergugat II mengakibatkan kerugian bagi Penggugat baik secara material dan Immaterial yang diperhitungkan seluruhnya sebesar Rp98.068.850,00 (sembilan puluh delapan juta enam puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh rupiah) maka pantas dan layak menurut hukum kerugian tersebut menjadi tanggung renteng oleh Tergugat I dan Tergugat II yang wajib dibayar secara tunai;

24. Bahwa oleh karena selama ini Tergugat I dan Tergugat II selalu beritikad tidak baik, Penggugat khawatir bahwa Tergugat telah mengalihkan maka Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Cibinong Cq. Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini untuk terlebih dahulu menetapkan Sita Jaminan (conservatoir beslag) atas jaminan kredit yang telah diserahkan Tergugat-Tergugat sesuai Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 dan terhadap harta kekayaan milik Tergugat I dan Tergugat II yaitu berupa:

1. Jenis : Kendaraan bermotor roda 4

(empat)/Mobil Penumpang

Merk dan Tahun Pembuatan : Toyota/Kijang Super LF 80 Long Diesel

No. Polisi : F-1617-AU

No. STNK : 04660230/JB/2015

No. BPKB dan Atas Nama : A 8914588 H An. Lina Fransisca, S

No. Rangka : MHF11LF8000022016

No. Mesin : 2L9566658

Isi Silinder : 2446 CC

2. Tanah dan bangunan di perumahan Mekarsari Permai Blok AX Nomor 6, RT 004, RW 008, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat;

3. Tanah dan bangunan di perumahan Mekarsari Permai Blok AX Nomor 4, RT 004, RW 008, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat;

25. Bahwa oleh karena gugatan dimohonkan atas bukti-bukti yang autentik, yang tidak dapat dibantah kebenarannya, serta memenuhi ketentuan Pasal 180 (1) HIR dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000, maka untuk menjamin dilaksanakannya kepentingan Penggugat tersebut, Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Cibinong – Kabupaten Bogor berkenan menyatakan bahwa putusan atas perkara ini

(9)

dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding atau kasasi atau upaya hukum lain dari Tergugat (uitvoerbaar bij voorraad);

Bahwa berdasarkan dalil-dalil serta bukti-bukti pendukung yang diajukan oleh Penggugat di atas, mohon kiranya agar Pengadilan Negeri Cibinong – Kabupaten Bogor dan/atau Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim perkara a quo yang terhormat, berkenan untuk memeriksa perkara ini dan berkenan pula untuk memutuskan sebagai berikut:

Primair:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan sah secara hukum Perjanjian Kredit No. 69722/11248/IX/ 2015 tertanggal 25 September 2015 dan Akta Jaminan Fiducia No. 8 tanggal 14 Nopember 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Hazirudin, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor;

3. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi yang merugikan Penggugat;

4. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar jumlah total kerugian yang diderita oleh Penggugat sebesar Rp148.068.850,00 (seratus empat puluh delapan juta enam puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh rupiah);

5. Menyatakan bahwa sita jaminan yang telah dijalankan dalam perkara ini adalah sah dan berharga;

6. Menyatakan putusan atas perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding, kasasi atau upaya hukum lain dari Tergugat (uitvoerbaar bij voorraad);

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap harinya apabila Tergugat I dan Tergugat II lalai dalam melakukan isi putusan;

8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara; Subsidair:

Atau apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bogor dan/atau Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim perkara a quo yang terhormat berpendapat lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);

(10)

Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan Jawabannya yang berbunyi sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Gugatan Penggugat Eror In Persona:

- Dalam hal ini adalah mengenai Plurium Litis Consortium, dimana gugatan Penggugat kurang pihak karena seharusnya dalam gugatan tersebut ikut digugat pula pihak yang mempunyai hubungan hukum dan akibat hukum dalam perkara perdata ini yaitu mendalilkan bahwa jaminan ada di pihak ketiga, yang telah Para Tergugat jaminkan dan juga semestinya diikutkan pula jadi para pihak;

- Bahwa dengan tidak ikut digugatnya pihak lain yang mempunyai hubungan dan akibat hukum dalam perkara ini maka gugatan Penggugat tersebut harus dinyatakan kekurangan pihak, maka sudah sepatutnya bila Majelis Hakim pemeriksa perkara perdata ini menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat (Niet Onvankelijk verklaard) diterima (Vide Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 216 K/Sip/1975 dan Yurispudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 537 K/AG/1996, tertanggal 28 Oktober 1998;

Gugatan Penggugat Obscuur Libel:

- Dalam hal ini mengenai gugatan wanprestasi (ingkar janji) akan tetapi telah dicampuradukkan dengan perbuatan melawan hukum. hal ini menjadi gugatan tidak jelas poin pertama mendalilkan mengenai jaminan dengan hutang poin 1 sampai dengan poin 2 dan di poin 15 mendalilkan jaminan tersebut mempunyai sertifikat fidusia hal ini sudah bertentangan dengan Undang-undang Jaminan Fidusia yang mana telah jelas Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Jaminan Fiducia Pasal 2 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 130/PMK.010/2012 dan sangat jelas dalam sertifikat jaminan fidusia dicantumkan kata-kata “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” hal ini sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka dengan demikian gugatan Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel);

Tentang Kualitas Penggugat (Onbevoeg):

- Bahwa setelah dicermati gugatan Penggugat sebagaimana yang didalilkan adalah gugatan yang bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku yaitu menetapkan bunga dengan 21%, hal ini bertentangan dengan Pasal 1250 Kitab Undang-undang Hukum Perdata

(11)

dan begitu pula hal yang diperjanjikan sebagaimana dalil Penggugat yang telah diulang-ulang poin 2, poin 6, poin 14, poin 15 dan poin 22, jika mencermati poin 13 di dalam gugatannya mengenai sertifikat fidusia No. W11.01337908.A.H.05.01 Tahun 2015 telah mencatumkan hal tersebut dan dalam perbaikannya diganti dengan poin 12, poin 13 dan poin 14 dan setelah kami cek di webset jaminan fidusia tersebut adalah nama orang lain dan dalil gugatan Penggugat plintat pelitut dan kebohongan publik hal demikian Penggugat tidak mempunyai kualitas sebagai BANK PERKREDITAN RAKYAT sebagaimana undang-undang yang berlaku. Oleh karenanya mohon gugatan dimaksud untuk dinyatakan tidak diterima (niet onvankelijk verklaard);

Berdasarkan keseluruhan alasan dan hal-hal sebagaimana dikemukakan tersebut dengan demikian adalah beralasan dan berdasarkan hukum terhadap eksepsi tersebut, Para Tergugat memohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara gugatan perdata ini, untuk berkenan memutuskan tentang eksepsi sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat tersebut dalam perkara ini untuk seluruhnya;

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa gugatan Penggugat dalam perkara ini tidak dapat diterima;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sepenuhnya;

Atau apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara perdata ini berpendapat lain, maka dalam kesempatan ini pula Para Tergugat mengajukan jawaban tentang pokok perkara adalah sebagai berikut:

Dalam Rekonpensi:

1. Bahwa yang dilakukan Tergugat Rekonpensi melakukan penagihan dengan cara teriak ... teriak Tergugat Rekonpensi sekali penagihan menyuruh dengan 7 orang sewaktu angsur ke-2 (dua) mau ke-3 (tiga) cuma lewat 1 minggu, terus ngancem mau laporin ke Polsek akhirnya Penggugat Rekonpensi merasa mentalnya terganggu (sangat dipermalukan) dan kedatangannya sewaktu salat magrib akhirnya Penggugat malu dengan tetangga dan akhirnya Penggugat Rekonpensi tidak bersemangat usaha;

(12)

2. Bahwa Penggugat Rekonpensi merasa dirugikan dengan bunga sebesar 21% dan denda 50% hal ini bertentangan dengan Pasal 1250 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;

3. Bahwa Tergugat Rekonpensi meminta tanah dan bangunan sebagaimana di dalam poin 24 alinea 1 dan 2 tersebut tidak pernah Penggugat Rekonpensi perjanjikan maka dengan demikian gugatan Tergugat Rekonpensi yang semestinya mengacu kepada peraturan Bank Indonesia Nomor 13/9/PBI/2011 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/18/PBI/2008 huruf b bahwa untuk menjaga kualitas pembiayaan, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan restrukturisasi pembiayaan terhadap nasabah. Dan Penggugat Rekonpensi sudah berupaya meminta untuk dikecilkan setorannya sekaligus bunga yang melilitnya dengan 21% dan itu telah diungkapkan di mediasi;

Bahwa sehubungan dalil Para Tergugat Rekonpensi dalam gugatannya mengakui fakta-fakta yang telah diungkapkan oleh Penggugat Rekonpensi, dengan demikian merupakan pengakuan yang sempurna di hadapan Majelis Hakim yang Terhormat, bahwa Tergugat Rekonpensi telah melakukan perbuatan melawan hukum.

- Bahwa Tergugat Rekonpensi merasa dirugikan dengan akibat penagihan yang teriak-teriak dengan didatangi 7 orang dan mengancam mau melaporkan polisi akhirnya meminjam uang rentenir dengan bunga yang melilit dari pinjaman tersebut juga yang dikenalkan oleh karyawan Tergugat Rekonpensi sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) dengan bunga 50% menjadi Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan juga warung bakso juga ditutup dikarenakan ketakutan akhirnya mengalami kerugian sebesar Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) total kerugian Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

- Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, terlihat bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi merupakan perbuatan yang dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana yang diatur di dalam ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;

- Oleh karena Tergugat Rekonpensi melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat Rekonpensi maka dengan ini Para Penggugat Rekonpensi/Para Tergugat Konpensi menuntut kerugian materil sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) karena telah melakukan penagihan yang tidak wajar dan di waktu bukan jam kerja di sewaktu orang lain beribadah solat magrib sedangkan dengan kejadian itu

(13)

Penggugat Rekonpensi tidak lagi semangat berjualan karena takut didatangi lagi dengan penagihan yang kasar dengan kerugian immateriil sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

P e t i t u m:

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut di atas, maka Tergugat I dalam Konpensi/Penggugat Rekonpensi mohon dengan hormat kepada, Yang Mulia Majelis Hakim pada gugatan a quo untuk menjatuhkan putusan dengan (dictum) sebagai berikut:

Dalam Konpensi: Dalam Eksepsi:

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; 2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard); Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan dalil gugatan Penggugat dengan bunga 21% yang ditentukan bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku;

3. Menyatakan menolak denda 50% karena bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan;

4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul; Dalam Rekonpensi:

1. Menerima gugatan Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat Rekonpensi terbukti melakukan perbuatan melawan hukum;

3. Menyatakan Para Tergugat/nasabah yang beritikad baik;

4. Menyatakan perjanjian yang dibuat belum berakhir dan gugatan Tergugat Rekonpensi prematur;

5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi dengan perlakuan penagihan yang tidak wajar dengan waktu di luar jam kerja selagi beribadah di waktu solat magrib dan juga dengan cara bentak-bentak di tempat jualan Penggugat Rekonpensi, mengakibatkan kerugian materiil sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

6. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi immateril kepada Para Penggugat Rekonpensi akibat tindakan perbuatan melawan

(14)

hukum tersebut secara langsung dan tunai Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

7. Menyatakan atas biaya yang timbul bukan merupakan tanggung jawab Turut Tergugat;

Menyerahkan putusan ini kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan didasari keadilan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Cibinong telah menjatuhkan Putusan Nomor 106/Pdt/G/2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara:

Dalam Konpensi:

1. Mengabulkan gugatan Pengggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan sah secara hukum Perjanjian Kredit Nomor 69722/11248/IX/ 2015 tertanggal 25 September 2015 dan Akta Jaminan Fiducia Nomor 8 tanggal 14 November 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Hazirudin, S.H.,Mkn., Notaris di Kabupaten Bogor;

3. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;

4. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kepada Penggugat sebesar Rp98.068.850,00 (sembilan puluh delapan juta enam puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh rupiah);

5. Menolak gugatan Penggugat selebih dan selainnya; Dalam Rekonpensi:

Menolak gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk seluruhnya;

Dalam Konpensi Dan Rekonpensi:

Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya perkara yang timbul sebesar Rp851.000,00 (delapan ratus lima puluh satu ribu rupiah);

Membaca, Relas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Nomor 106/Pdt.G.2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016 oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Cibinong pada hari Jum’at tanggal 27 Januari 2017

(15)

telah diberitahukan isi putusan tersebut kepada Kuasa Hukum Tergugat I dan Terggugat II;;

Membaca, Surat Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Cibinong Nomor:106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., tanggal 9 Pebruari 2017 yang menerangkan bahwa Kuasa Pembanding I dan II semula Tegugat I dan II Dalam Konpesi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi telah menyatakan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016, permohonan banding tersebut telah diberitahukan secara patut dan seksama kepada Terbanding semula Penggugat Dalam Konpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi pada tanggal 9 Maret 2017;

Membaca, Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage) kepada Kuasa Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi pada tanggal 21 April 2017 yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Cibinong Asep Soma Hidayat, kepada Kuasa Terbanding semula Penggugat Dalam Konpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi pada tanggal 9 Maret 2017 yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Cibinong masing-masing Relas Nomor 106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara (inzage) selama 14 (empat belas hari), sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung untuk diperiksa ditingkat Banding;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Kuasa Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi tidak mengajukan memori banding sesuai dengan Surat Keterangan Panitera Pengadilan Negeri Cibinong No. 106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., tertanggal 23 Mei 2017;

Menimbang, bahwa oleh karena Kuasa Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi tidak mengajukan memori banding maka Pengadilan Tinggi tidak dapat memahami

(16)

apa yang menjadi keberatan Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi atas Putusan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas perkara, baik dari dalil-dalil gugatan Penggugat, alat-alat bukti yang diajukan para pihak dipersidangan, pertimbangan hukum dan kesimpulan Pengadilan Negeri dalam putusannya, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum, pendapat dan kesimpulan Pengadilan Negeri Cibinong dalam putusannya Nomor 106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016 telah tepat dan benar menurut hukum sehingga dapat disetujui dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini pada Tingkat Banding;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa Putusan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 106/Pdt.G/2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016 haruslah dipertahankan dan dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Kuasa Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi tetap berada dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;

Memperhatikan ketentuan Pasal 1320, Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menerima permohonan banding dari Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi; 2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 106/Pdt.

G//2016/PN.Cbi., tanggal 21 Desember 2016 yang dimohonkan banding tersebut;

3. Menghukum Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II Dalam Konpensi/Penggugat I dan II Dalam Rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, pada hari Rabu tanggal 2 Agustus

(17)

2017 oleh Kami ABDUL FATTAH, S.H., M.H., Hakim Tinggi sebagai Ketua Majelis dengan DR. Ridwan Ramli, S.H., M.H., dan Agus Hariyadi, S.H., M.H., sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, Nomor:280/PEN/PDT/ 2017/PT.BDG., tanggal 8 Juni 2017, putusan mana diucapkan pada hari Jum’at tanggal 4 Agustus 2017 dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh U. Yuniati, S.H., C.N., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ttd Ttd

Dr. Ridwan Ramli, S.H., M.H. Abdul Fattah, S.H., M.H. Ttd Agus Haryadi, S.H., M.H. Panitera Pengganti, Ttd U. Yuniati, S.H., C.N.

Perincian biaya perkara:

1. Redaksi Putusan --- Rp 5.000,00 2. Meterai Putusan --- Rp 6.000,00 3. Pemberkasan --- Rp139.000,00+

Referensi

Dokumen terkait

Halaman 26 dari 29 halaman putusan Nomor 568/Pdt/2015/PT.BDG Menimbang, bahwa kepada para pihak yang berperkara telah diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara

Membaca Surat Pemberitahuan Memeriksa berkas perkara (Inzage) yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Cianjur yang menyatakan bahwa telah

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dalam konpensi / Tergugat dalam rekonpensi / Pembanding dinyatakan tidak dapat diterima, maka menurut hemat

Bahwa Penggugat Rekonpensi telah sangat dirugikan oleh Tergugat Konpensi dimana tanah milik yang telah Penggugat Rekonpensi beli dari Tergugat Konpensi pada

Menimbang, bahwa dengan pemberhentian Terbanding I semula Penggugat sebagai karyawan dari Turut Terbanding semula Turut Tergugat oleh Terbanding I semula Penggugat

pertimbangan Majelis adalah sebagai berikut ;--- --- Menimbang, bahwa walaupun kuasa hukum Tergugat I- II / Pembanding tidak mengajukan memori banding sampai

Membaca 4 (empat) Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara, masing-masing bertanggal 03 Nopember 2010, 22 Nopember 2010, 27 Oktober 2010 dan 27 Oktober

Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara Nomor 30/AKTA/PDT.G/2013/PN.BTM JO Nomor 23/Pdt.G/2013/PN.BTM, pihak Tergugat