• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VII"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA

SISWA TUNARUNGU KELAS VII

Rischi Cahyasari 081044019 dan Wagino

(Pendidikan Luar Biasa, FIP, UNESA, e-mail: [email protected])

Abstract

Based on the pre tes conducted at Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo, the seveth grade students get difficulties in describing the pictures into descriptive test. The interesting and understandable method is used to improve their descriptive writing skill. One of methods is study tour.

This research aims to find out the effect of study tour method for the descriptive writing skill. The approach used is quantitative approarch. There are 8 students of seventh grade of Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo become the subjects of this research. This research uses pre experiment research by using pe test – post tes design. Non parametic statistic analysis is used to analyze the data. Post tes is given after the subjects were given study tour treatment in six meeting.

The result of the pre tes is still low. The subjects are given intervention in six meetings. Each meeting consists of 90 minutes. The children’s scores are better in the post tes then in the pre test. The score is analyzed by using sign test (ZH), Ztable 5%, and two sides test of 1,96. Z score from the data precess is ZH = 2,47. Therefore, it can be concluded that “There is a significant effect of study tour method for the descriptive writing skill of seventh grade students at Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo”, the score of ZH=2,47 >Z table of 5%

The conclusion of the research is that there is an improvement of descriptive writing skill after the student are given study tour method. Before the study tour is applied, the score of pre tes is not satisfying. After the students are given study tour method, their score are satisfying.

Kata Kunci : Metode Karyawisata, Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi, Siswa Tunarungu

PENDAHULUAN

Kurikulum pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha - usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses – proses yang mendasari

pikiran. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Dari observasi yang dilakukan kepada

(2)

anak tuna rungu bahwa keterampilan menulis adalah hal yang paling sulit dilakukan anak tunarungu karena keterbatasan dari indera pendengarannya sehingga sulit untuk menyampaikan angannya dalam bentuk tulisan.

Dalam hal ini Tarigan (1982:3) menyatakan bahwa : “ menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain.”

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Keterampilan menulis sangat berguna dalam kehidupan sekarang ini. Kita harus memberikan kesempatan pada anak didik untuk mendapatkan posisi kehidupan di masyarakat. Menulis bagi anak tunarungu sangat bermanfaat karena dapat melatih anak untuk mengembangkan daya pikir, imajinasi, kreatifitas dan mengembangkan potensi anak. Anak tunarungu mengalami gangguan dalam pendengaran sehingga sedikit kosakata yang dimilikinya. Untuk membuat sebuah kalimat pun kadang bahasanya tidak sesuai dengan aturan tata bahasa sehingga perlu meningkatkan struktur bahasa untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya. Kemampuan berbahasa sangat berguna dalam kehidupan karena dengan bahasa seseorang dapat menyatakan atau mengungkapkan ekspresi diri,

berkomunikasi dengan orang lain, mengadakan integrasi dan adaptasi sosial serta untuk mengadakan kontrol sosial (Gorys,K. 1984:3)

Karena keterbatasan pendengaran, anak tunarungu sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan sebuah kalimat maupun mendeskripsikannya dalam bentuk tulisan sehingga mempengaruhi dalam proses pemahaman terhadap suatu kata yang menyebabkan sulitnya untuk menuangkan angannya dalam bentuk tulisan.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan lawan bicara atau orang lain. Menulis bukan hanya kegiatan menyalin tulisan, tetapi juga mengekspresikan pikiran, kehendak, dan perasaan ke dalam lambang – lambang tulis yang dapat dipahami oleh orang lain. Tulisan sebagai sumber bahasa sangat penting peranannya bagi kehidupan seseorang. Melalui tulisan seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh di suatu tempat, baik melalui surat ataupun pesan singkat. Melalui tulisan seseorang juga dapat menggali ilmu, baik itu ilmu teoritis maupun praktis.

Bagi anak tunarungu keterampilan menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang sangat penting dan perlu dikembangkan, karena keterampilan menulis tidak hanya melibatkan kemampuan visual namun juga daya imajinasi dan kemampuan intrapersonal yang menunjukkan kemampuan abstraksi dari dalam diri anak tunarungu.

Keterampilan menulis karangan yang diajarkan sekolah selama ini menggunakan

(3)

metode klasikal yaitu ceramah tanpa disertai upaya yang dapat menarik perhatian siswa. Hal tersebut seringkali membuat kejenuhan dalam diri siswa sehingga karya yang dihasilkan kurang maksimal. Seringkali metode klasikal yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung hanya dengan menggunakan acuan buku pelajaran sehingga kurang membantu menumbuhkan minat siswa.

Dengan menghadapkan siswa pada objek nyata akan menstimulus siswa untuk menulis karangan dengan tingkat kesulitan menjadi berkurang. Pemanfaatan objek secara nyata akan memberikan rangsangan yang penting bagi siswa dalam mempelajari tugas yang bersifat keterampilan, termasuk keterampilan menulis (Anderson 1994:181). Menulis karangan merupakan salah satu jenis tulisan nonfiksi, dapat menceritakan tentang peristiwa yang pernah dialami. Keterampilan menulis karangan merupakan bagian dari aspek komponen penggunaan dalam kurikulum bertujuan agar siswa mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra melalui sebuah karangan,deskripsi dan menciptakan karya sastra berdasarkan berbagai setting atau latar. Keterampilan menulis karangan deskripsi bagi siswa tunarungu merupakan bahasa yang diindikasikan sulit sehingga memerlukan banyak latihan. Peran seorang guru sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dan mengatasi kesulitan-kesulitannya.

Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut adalah dengan

menggunakan metode karyawisata. Penggunaan metode karya wisata merupakan salah satu alternatif untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi. Metode karya wisata dapat memudahkan siswa untuk mendapatkan imajinasi yang nantinya akan digunakan untuk bahan penulisan karangan deskripsi. Melalui pengamatan pada objek yang sesungguhnya juga akan menambah motifasi belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dan sekaligus dapat menambah pengalaman edukatif.

Metode karyawisata sangat tepat untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dengan mengajak siswa ke suatu tempat, siswa akan lebih mudah mendapatkan pengalaman sekaligus terangsang untuk mengadakan pengamatan yang nantinya akan dijadikan bahan penulisan karangan deskripsi. Penggunaan metode karyawisata dapat membantu siswa dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikiranya ataupun pengalaman pribadinya untuk memaparkan suatu keadaan atau suatu tempat. Melalui metode karyawisata siswa mampu menyimpan pengetahuan baru tentang apa yang dilihatnya. Melaksanakan karyawisata tentu akan membangkitkan rasa senang pada diri siswa karena dengan metode karyawisata siswa dapat menemukan hal baru sehingga akan mendapatkan pengetahuan baru yang berguna untuk memperbanyak pengetahuan yang dimiliki. Dalam hal ini keterampilan menulis karangan deskripsi dapat diwujudkan dengan penggunaan metode karyawisata. Karena dengan metode karyawisata siswa dapat menemukan hal baru yang lebih nyata dan

(4)

dapat mengembangkan keterampilan berbahasa.

METODE

Metode penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (pra eksperimen) dengan disain penelitian one

group pre test post test karena hanya

terdapat satu kelompok. Jadi kelompok yang sama dijadikan sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data diolah secara statistik dengan menggunakan rumus uji tanda. Subjek penelitian ini adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti (Arikunto, 2002 : 108). Dalam penelitian ini subjek penelitian semua siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo, sedangkan teknik pengumpulannya adalah observasi dan tes. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik non parametik jenis “Uji Tanda” (Sign Test Zh).

Arikunto (2010:27) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada penggunaan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.Desain penelitian yang digunakan yaitu “the one group pre

tes-postest” karena untuk membandingkan

keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Desain penelitian pretes-postes dilakukan observasi sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah diberikan perlakuan/treatment (Arikunto, 2006:85), rancangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pretes Perlakuan Postes

Prosedur:

O1: Pre test untuk mengukur kemampuan mengarang deskripsi siswa tunarungu sebelum diberikan Metode Karyawisata. Tes yang diberikan berupa membuat karangan deskripsi berdasarkan gambar

X: Treeatment atau perlakuan pada subjek yang diberikan pada saat proses pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan Metode Karyawisata.

O2: Post test untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah diberikan Metode Karyawisata

Sampel dalam penelitian ini adalah anak tunarungu di SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo, sejumlah 8 siswa. Sumber data penelitian diperoleh dari pre tes dan pos tes. Data pre tes dilakukan untuk menilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo sebelum diberikan perlakuan metode karyawisata. Data pos tes dilakukan untuk menilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo setelah diberikan perlakuan metode karyawisata. Teknik pengumpulan data menggunakan tes perbuatan. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik menggunakan uji tanda, dengan rumus sebagai berikut :

(5)

(Saleh, 1996:5) Keterangan:

: Nilai hasil pengujian statistik sign test X : Hasil pengamatan, yakni jumlah tanda

plus (+) – (0,5) : Mean (nilai rata-rata) =

: Probalitas untuk memperoleh tanda (+) atau (-) = 0,5 karena nilai kritis 5% : Jumlah subyek

σ : Standar deviasi =

: 1 – = 0,5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik non parametrik menggunakan uji tanda (sign test). Teknik ini digunakan karena syarat normal dan distribusi bebas pada variabel tidak terpenuhi, dan jumlah sampel paling sedikit. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik non parametik karena datanya kuantitatif yaitu dalam bentuk bilangan. Sedangkan subjek penelitiannya kecil, kurang dari 10 orang. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sutrisno Hadi (1993:332) bahwa “suatu sampel yang n-nya lebih kecil dari 30, kita sebut sampel kecil”, maka rumus yang digunakan untuk menganalisis data adalah rumus statistik non parametik jenis uji tanda (Sign Test ZH) (Saleh,1996).

Adapun tabel hasil kerja serta perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Perubahan tanda pre tes dan pos tes keterampilan menulis karangan

deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo.

No Nama Nilai Perubahan

tanda Pretes Postes 1 EN 1,2 2,6 + 2 MW 1,2 2,3 + 3 RW 1,4 3,6 + 4 RP 1,2 2,3 + 5 SL 1,2 2,3 + 6 HA 1,4 3,6 + 7 AM 1,4 3,6 + 8 AD 1,4 3,6 +

Data-data hasil penelitian yang berupa nilai pre tes dan pos tes yang telah dimasukkan ke dalam tabel kerja perubahan di atas kemudian di analisis menggunakan rumus uji tanda (ZH) sebagai berikut.

Perubahan diatas kemudian dianalisis menggunakan rumus sign tes (ZH). Adapun

rumus ZH = . Ada beberapa yang

diperlukan untuk mendapatkan nilai ZH yaitu :

a. Mencari nilai P dan q

P atau probabilitas adalah kemungkinan untuk memperoleh tanda (+) atau tanda (-), jadi besar probabilitas (p) adalah 0,5 Untuk memperoleh nilai q digunakan rumus 1 – p q = 1 – p q = 1 – 0,5 q = 0,5

(6)

b. Mencari nilai ambang batas tanda + X

Dari hasil tabel diatas di dapatkan jumlah (+) adalah 8, maka ambang batas tanda (+) dapat dihitung dengan rumus

= 7,5

Maka X terletak pada X = 7,5 c. Mencari mean (µ) µ = n . p µ = 8 . 0,5 µ = 4 d. Mencari standar deviasi σ = σ = σ = σ = 1,414 e. Menghitung ZH

Setelah semua tahapan dilalui maka langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai yang telah didapat dengan rumus ZH =

ZH =

ZH = 2,475 ZH = 2,47

Pada perhitungan nilai kritis untuk = 5% (pengujian dilakukan dengan dua sisi), maka nilai kritis = ± Z ½ α = ± 1, 96. Ho diterima bila – 1, 96 ≤ ZH ≤ + 1, 96. Ho ditolak bila ZH > + 1,96 atau ZH < - 1, 96.

Intepretasi data

a. Nilai kritis untuk α = 5% (satu sisi

pengujian), maka nilai kritis Z = 1,64

HO diterima bila ZH ≤ 1,64

HO ditolak bila ZH ≥ 1,64

Kesimpulan :

Dari hasil perhitungan ZH diatas

didapatkan hasil 2,47. Jadi dalam penelitian ini HO karena ZH lebih

besar dari 1,64 maka hal ini berarti bahwa Ha diterima, dimana Ha

berbunyi ada pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan

menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita

Sidoarjo. b. Nilai kritis bila

Nilai kritis bila α = 5% (pengujian

dilakukan dua sisi) maka nilai kritis = ±

Z α = ± 1,96

HO diterima bila -1,96 ≤ ZH ≤ + 1,96

HO ditolak bila ZH > + 1,96 atau ZH < -1,96

Kesimpulan :

Dari hasil perhitungan ZH diatas didapatkan hasil 2,47. Jadi dalam penelitian ini HO ditolak karena ZH > 1,96 yang berarti bahwa Ha diterima, mana Ha berbunyi ada pengaruh metode karyawista terhadap

(7)

keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo.

Kemampuan berbahasa sangat berguna dalam kehidupan karena dengan bahasa seseorang dapat menyatakan atau mengungkapkan ekspresi diri, berkomunikasi dengan orang lain, mengadakan integrasi dan adaptasi sosial serta untuk mengadakan kontol sosial (Gorys,K. 1984:3). Menulis karangan deskripsi dapat mengutarakan pikiran, perasaan, dan tujuan dalam bentuk tulisan. Dengan menulis karangan deskripsi siswa tunarungu dapat mengembangkan struktur kalimat berbahasanya. Pengetahuan baru akan menambah kosakata baru dalam berbahasa. Dalam kehidupan sosial siswa tunarungu dalam membuat karangan deskripsi mengalami kesulitan karena mereka tidak mampu mengutarakan maksud dan tujuan karangan deskripsi. Oleh karena itu adanya gambar, pengamatan objek langsung, dan kalimat-kalimat bantuan dapat membantu siswa dalam pembuatan karangan deskripsi.

Struktur kalimat yang baku dan teratur sulit diungkapkan pada siswa tunarungu karena mereka hanya mampu memahami kalimat perkata saja sehingga dalam membentuk suatu paragraf yang teratur dan berstruktur siswa tunarungu harus diberi bantuan kata penghubung maupun sebuah kalimat yang baku.

Metode karyawisata diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu. Dalam kegiatan karyawisata siswa mendapat bimbingan tentang hal baru di luar

pembelajaran kelas. Kegiatan karyawisata dapat menumbuhkan rasa senang pada diri siswa karena siswa dapat menemukan pengalaman baru yang mungkin selama ini dia belum mengerti nama dari suatu benda dengan karyawisata siswa dapat menambah kosakata mereka.

Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus uji tanda sign test, penelitian ini menggunakan dua jenis nilai kritis untuk mengetahui pengaruh metode karywisata terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. Dari hasil pengujian nilai kritis yang telah dilakukan, kedua nilai kritis yang telah dianalisis menunjukkan bahwa nilai Z yang diperoleh dalam hitungan 2,47 lebih besar daripada nilai Z sau sisi 5% yaitu 1,64 dan juga lebih besar daripada nilai Z dua sisi yaitu 1,96 sehingga diketahui bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hal ini berarti ada peningkatan yang signifikan dalam keterampila menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo

.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian tentang pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu, menunjukkan bahwa kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo sebelum dilaksanakan

(8)

intervensi dan sesudah dilaksanakan intervensi yaitu dengan menggunakan metode karyawisata

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan bahwa penggunaan metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu. Oleh karena itu disarankan kepada :

1. Guru

Penggunaan metode karyawisata dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sebagai referensi dalam pemilihan metode keterampilan menulis karangan deskripsi di sekolah. Metode karyawisata dapat menumbuhkan pengalaman baru bagi siswa dan dapat memotivasi siswa sehingga tercipta memori yang kuat karena siswa belajar

dengan menyenangkan.

Mengumpulkan ide dengan memanfaatkan visualisasi akan menjadi pembelajaran baru yang menyenangkan bagi siswa tunarungu.

2. Sekolah

Lembaga sekolah dapat

mengoptimalkan hasil penelitian dengan memanfaatkan sumber belajar dan fasilitas yang tersedia dengan maksimal agar dapat mengoptimlkan kemampuan siswa

3. Peneliti lanjutan

Untuk peneliti lanjutan jika akan meneliti tentang penelitian yang sama disaranan agar,

a. Memahami sasaran dan tujuan dalam pemilihan metode karyawisata

b. Menentukan metode yang sesuai dengan sasaran dan tujuan c. Memahami kondisi sampel

penelitian yang diberikan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin. 2006. Dasar-Dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimin. 1997. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimin. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta

Budi, Eka Setya. 2006. Peningkatan Menulis Cerpen dengan Metode Karyawisata Siswa Kelas X MA Al Asror Semarang, Skripsi : FBS UNNES. Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995.Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi

Belajar, Jakarta : Rineka Cipta

Eneste, Pamusuk. 1983. Cerpen Indonesia

Mutakhir, Antologi Esai dan Kritik.

Jakarta : Gramedia.

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa

Indonesia. Jakarta : Insan Mulia

Fatoni, 2005. Peningkatan Kemampuan

Menulis Puisi dengan Metode Karya Wisata pada kelas II MA Nahdlatus-Syubban Sayung Kabupaten Demak.

(9)

Skripsi : FBS UNNES. Tidak diterbitkan.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Jamaludin.2003. Problematika

Pembelajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya

Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Kurikulum Pendidikan Luarbiasa. 2006.

Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMPLB-B. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Moeslichatoen, 1998. Metode Pengajaran di

Taman Kanak – Kanak. Jakarta :

Rineka Cipta.

Notosusanto, Nugroho. 1975. Tiga Kata. Jakarta: Balai Pustaka.

Rianawati, Rina. 2012. Model Pembelajaran

Menulis Karangan Deskripsi

Menggunakan Pendekatan

Kontekstual (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4. Makalah

STKIP Siliwangi Bandung: tidak diterbitkan

Sadjah, Edja dan Sukarja, 1995. Bina

Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama.

Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Non

Parametrik Edisi 2. Yogyakarta :

BPF

Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak

Luar Biasa. Bandung: Refika

Aditama.

Somat, Parmanaria dan Herawati. 1996.

Ortopedagogik Anak Tuanarungu,

Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suharianto, S. 1982. Dasar-dasar Teori

Sastra. Surakarta: Widya Duta.

Sumardjo, Jakob.1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Syafie’ie, Imam. 1988. Retorika Dalam

Menulis. Jakarta : P2LPTK

Depdikbud

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis

Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henri Guntur. 1886. Menyimak

Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Teguh, 2006. Penggunaan Metode

Karyawisata dalam Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa pada Bidang Studi Agama Islam, Jakarta : Skripsi Sarjana UIN

Jakarta. Tidak diterbitkan.

Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis

Cerita Pendek. Bandung : Angkasa

Tim penyusun. 2006. Panduan Penulisan

Skripsi Universitas Negeri Surabaya.

Surabaya: UNESA pers.

Tuminah, 2000. Penggunaan Metode Karya

Wisata untuk Peningkatan

Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IA Cawu 2 SLTP Taman

Siswa Bojo Tahun Anggaran

2000/2001, Skripsi : FBS UNNES.

Tidak diterbitkan.

Wahyudi, Ari, 2009. Metodologi Penelitian

Pendidikan Luar Biasa. Surabaya :

Gambar

Tabel 1. Perubahan tanda pre tes dan  pos  tes  keterampilan  menulis  karangan

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Think-Talk-Write , Bahasa Indonesia Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode karyawisata dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan.. Metode

Karangan deskripsimerupakan salah satu keterampilan menulis yang perlu diajarkan pada siswa sekolah dasar. Apabila keterampilan menulis deskripsi ini tidak diajarkandengan

Pembelajaran menulis karangan deskripsi menurut Dalman (2015:94), “Karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis karangan deskripsi melalui penelitian dengan judul

Bentuk keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa yaitu menulis karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dalam hal ini penulis memilih

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan tingkat keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X-1 SMA N 1 Enam Lingkung

PENGARUH MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP YAYASAN BAKTI PRABUMULIH SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah