KABUPATEN
: GUNUNGKIDUL
TAHUN ANGGARAN
: 2014
NO. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET SATUAN JUMLAH
1 Sentra produksi
memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.
1 Persentase sentra produksi yang memiliki air bersih yang handal
persen 73,16
2 Persentase keterjangkauan air
kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau
persen 100
3 Persentase lahan pertanian
yang terairi secara kontinyu
persen 22,56
4 Jumlah pemanfaatan
air/sungai bawah tanah (sumur pompa):
a. Irigasi sumur 57
b
.
Air Minum sumur 35
5 Panjang Jaringan Irigasi
(Jaringan irigasi tersier, irigasi
perdesaan dan Jaringan
Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura)
meter 30.400
6 Jumlah penyediaan
penampung air (Embung dan damparit): a. Tanaman Pangan 1) Embung Tanaman Pangan unit 25
2) Dam Parit unit 23
b. Kehutanan dan
Perkebunan
1) Dam penahan (DPn) unit 54
2) Gullyplug unit 94
3) Irigasi air permukaan unit 11
4) Irigasi air
dangkal/sumur dangkal
unit 65
5) Sumur resapan unit 135
6) Embung Hutbun unit 55
7) Teras meter 48.000 8) Rorak unit 80 9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 8.000 10) SPT (Saluran
Pembuangan Air Tanah)
2 Kawasan permukiman
memiliki infrastruktur air yang handal
1 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki air bersih yang handal.
persen 73,16
3 Sentra produksi
memiliki infrastruktur transportasi, energi, air,
telekomunikasi dan
sanitasi yang handal.
1 Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada sentra produksi
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
meter 77.250
2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada sentra produksi perkebunan
km 14
3 Persentase pemenuhan
kebutuhan pupuk organik.
persen 60
4 Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi
Tanaman Pangan dan
hortikultura:
a. Jumlah Unit Penyewaan
Jasa Alsintan (UPJA)
unit 80
b. Jumlah Alsintan lainnya :
1) Traktor roda dua unit 196
2) Pompa Air unit 244
3) Power Threser unit 72
4) Pedal Threser unit 7.862
5) APPO unit 24
5 Jumlah RPH, TPH, dan RPA
yang memiliki sarana
pengolahan limbah, sanitasi dan drainase a. RPH unit 1 b. TPH unit 12 c. RPA unit 20
6 Jumlah kawasan peternakan
yang memiliki jalan produksi
kawasan 55
7 Persentase kecamatan yang
memiliki puskeswan dengan infrastruktur yang handal
persen 67
8 Persentase sentra produksi
perikanan yang memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase
persen 90
9 Jumlah PPI,UPR dan BBI.
a. PRI unit 8
b. UPR unit 90
c. BBI unit 2
10 Jumlah dan jenis sarana
tangkap ikan.
b. Jenis Sarana jenis 4
11 Jumlah sentra produksi yang
memiliki unit pengolahan hasil.
a. Kakao unit 30
b. Kotak Fermentasi unit 42
c. Cut Chip unit 35
d. Pengepres buah semu
mete
unit 4
e. Alat perajang tembakau
rakyat
unit 12
f. Alat perenteng tembakau vike
unit 55
g. Pengolah limbah kakao unit 5
12 Persentase sentra produksi
yang memiliki sarana listrik yang cukup
persen 100
13 Persentase sentra produksi
yang memiliki layanan
transportasi umum yang tertib, aman lancar dan laik jalan.
persen 73
14 Rasio ketersediaan fasilitas
lalu lintas jalan.
persen 80
15 Persentase sentra produksi
yang memenuhi standar
kesehatan
persen 72
16 Persentase ketersediaan lahan
untuk pembangunan
persen 100
17 Persentase sentra produksi
yang memiliki jalan,
jembatan, sanitasi dan
drainase yang handal.
a. Presentase sentra produksi
yang memiliki jalan (jalan kabupaten) yang handal
persen 68,3
b. Persentase sentra produksi
yang memiliki jembatan yang handal
persen 76,8
c. Persentase sentra produksi
yang memiliki sanitasi persampahan yang handal
persen 43,28
d. Persentase sentra produksi
yang memiliki sanitasi
pengelolaan limbah
rumah tangga (MCK)
yang handal
persen 41,54
e. Persentase sentra produksi
yang memiliki drainase yang handal
persen 90,52
18 Panjang Jaringan Jalan Lintas
Selatan (JJLS) terbangun
4 Kawasan permukiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi. 1 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki jalan ,jembatan dan fasum-fasos.
a. Persentase kawasan
permukiman yang
memiliki jalan (poros desa)
persen 58,27
b. Persentase kawasan
permukiman yang
memiliki fasilitas umum dan Fasilitas Sosial
persen 35,79
2 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki sanitasi dan drainase
a. Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga persen 55,86 b. Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah persen 27,33 c. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki drainase yang handal
persen 90,52
3 Rasio ruang terbuka hijau persen 77
4 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki sarana listrik dan energi yang cukup
persen 80
5 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki pelayanan transportasi umum yang tertib, aman dan lancar
persen 73
6 Persentase kawasan
permukiman yang memiliki akses telekomunikasi
persen 85
7 Persentase kawasan
permukiman, fasum dan fasos
yang memenuhi standar
kesehatan
a. Tempat-tempat Umum persen 80
b. Rmh Sehat/permukiman persen 65
8 Jumlah rumah yang dibangun dan direhabilitasi untuk RTM
rumah/th 5.000
9 Jumlah stimulan dan swadaya
masyarakat dalam
membangun infrastruktur
perdesaan
a. Jumlah stimulan (aspal)
dalam membangun
infrastruktur perdesaan
drum 350
b. Jumlah stimulan (semen)
dalam membangun infrastruktur perdesaan sak 120.000 c. Jumlah swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan milyar 11
d. Jumlah Desa lokasi
TMMD
desa 94
e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI
desa 22
f. Jumlah Padukuhan yang difasilitasi stimulan material untuk pembangunan Infrastruktur padukuhan padukuhan 365 5 Peningkatan daya dukung dan produktivitas Pantai Sadeng sebagai kawasan minapolitan untuk memacu pengembangan kawasan Pantai Selatan 1 Persentase kelengkapan
Fasilitas Lalulintas dan
Angkutan Jalan menuju
Pelabuhan Sadeng
persen 90
2 Persentase jalan, jembatan dan
air bersih di/menuju
Pelabuhan Sadeng yang
memadai
a. Persentase jalan
di/menuju Pelabuhan
Sadeng yang memadai
persen 60,98
b. Persentase jembatan
di/menuju Pelabuhan
Sadeng yang memadai
persen 73,44
c. Persentase air bersih di Pelabuhan Sadeng yang memadai
persen 100
3 Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan Sadeng
persen 100
4 Penambahan jumlah Kapal
Motor unit 2 5 Persentase kelengkapan sarana TPI persen 75
6 Volume perdagangan hasil
perikanan melalui TPI Sadeng
persen 75
7 Persentase kelengkapan
infrastruktur minapolitan yang memenuhi standar di pantai Sadeng
persen 70
8 Volume hasil tangkap
perikanan di Pelabuhan
Sadeng
6 Seluruh potensi sumber
daya alam dipetakan
dan dipromosikan
secara tepat sasaran dengan data yang akurat
untuk mendorong
investasi.
1 Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan potensi secara up-to-date dan akurat
persen 100
2 Pertambahan persetujuan
prinsip PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya
buah 3
3 Pertambahan jumlah
PMA/PMDN fasilitasi setiap tahunnya
buah 2
4 Persentase potensi yang
disajikan secara on-line
dengan data yang up-to-date dan akurat.
persen 80
5 Jumlah potensi bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan
energi yang memiliki
pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 22.500
6 Jumlah potensi bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang dikembangkan
unit 2.511
sentra 71
7 Jumlah potensi bidang
kelautan dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
a. Bidang kelautan (tuna, lobster)
potensi 6
b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 6 c. Pengolahan dan Pemasaran (abon, dsb) potensi 12
8 Persentase potensi bidang kelautan dan perikanan yang dikembangkan
persen 60
9 Jumlah potensi tanaman
pangan dan hortikultura yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 7
10 Persentase potensi bidang
tanaman pangan dan
hortikultura yang
dikembangkan
a. Tanaman Pangan persen 97
b. Hortikultura persen 22,5
11 Jumlah potensi kehutanan dan perkebunan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
12 Luas lahan potensi bidang kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan
a. Luas lahan kritis ha 18.249
b. Luas lahan pengembangan kakao ha 1.360 c. Luas lahan pengembangan mete ha 8.135 d. Luas lahan pengembangan tembakau (rakyat, vike, virginia)
ha 2.990 e. Luas lahan pengembangan kelapa ha 4.556 f. Luas lahan pengembangan kapas ha 9.750
13 Jumlah potensi peternakan
yang memiliki pemetaan
secara rinci, akurat, dan
up-to-date
potensi 6
14 Persentase potensi bidang
peternakan yang
dikembangkan
persen 58
15 Persentase kelengkapan data informasi status lingkungan hidup daerah
persen 75
16 Persentase komoditas
unggulan yang terpetakan data produksi dan penjualan secara
up-to-date di setiap kecamatan
persen 85
17 Jumlah potensi dengan
informasi harga pasar,
persediaan, volume
permintaan, volume
penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses secara on-line dan up-to-date.
potensi 7
18 Pertambahan realisasi
investasi PMA/PMDN
Fasilitasi setiap tahunnya
milyar 15
19 Jumlah kemitraan strategis nasional dan internasional dalam pengembangan potensi Gunungkidul
Nasional buah 6
Internasional buah 2
I Kesepakatan Bersama buah 7
Kerja sama antar daerah buah 2
Kerja sama Luar Negeri buah 1
Kerja sama Pihak Ketiga buah 4
II Perjanjian Kerja sama buah 6
Kerja sama antar daerah buah 1
Kerja sama Luar Negeri buah 1
20 Persentase potensi wilayah yang dipromosikan dengan data yang up-to-date dan akurat
persen 100
21 Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara
up-to-date di setiap kecamatan
a. Data Potensi Komoditas di setiap kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan perkebunan persen 100 5) Perikanan dan Kelautan persen 100 6) Peternakan persen 100
b. Data Produksi di setiap Kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan Perkebunan persen 100 5) Perikanan dan Kelautan persen 100 6) Peternakan persen 100 7 Setiap kecamatan memiliki komoditas
unggulan yang dikelola secara lestari dengan menerapkan teknologi
produksi dan
pengolahan yang tepat guna.
1 Ragam komoditas unggulan
tanaman pangan dan
hortikultura yang menerapkan teknologi tepat guna.
komoditas 8
2 Persentase Peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta
produk olahan tanaman
pangan dan hortikultura.
a. Tanaman Pangan persen 2,5
b. Hortikultura persen 2
3 Ragam komoditas unggulan
peternakan yang menerapkan teknologi tepat guna.
komoditas 4
4 Persentase Peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan peternakan.
a. S/C persen 1,5
b. IB (Dosis) persen 44
d. Telur (Kg) kg 1.870.713
5 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan.
a. Pengolahan Pakan jenis 3
b. Reproduksi jenis 2
c. Pengolahan Kotoran jenis 3
d. Pasca Panen jenis 3
6 Ragam komoditas unggulan
kelautan & perikanan yang menerapkan teknologi tepat guna.
jenis 14
7 Persentase Peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan. a. Produksi komoditas unggulan persen 70 b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen 50
c. Produk olahan persen 70
8 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan yang
digunakan (budidaya,
tangkap, pengolahan)
jenis 17
9 Ragam komoditas unggulan
kehutanan dan perkebunan yang menerapkan teknologi tepat guna.
jenis 6
10 Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas
unggulan serta produk olahan kehutanan dan perkebunan.
a. Jumlah kayu jati yg
diproduksi
m3 114.128.450
b. Jumlah kayu mahoni yg diproduksi
m3 8.048.752
c. Jumlah kayu sonokeling yg diproduksi m3 3.538.724 d. Jumlah madu yg diproduksi liter 395.325 e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 391.310 f. Jumlah mete yg diproduksi ton/glondo ng 598.000 g. Jumlah tembakau yg diproduksi
1) Rakyat ton kering 90.000
2) Vike ton kering 850.000
3) VR ton kering 300.000
h. Jumlah kelapa yg
diproduksi
11 Jenis konservasi pada habitat khusus
a. Luas penghijauan sumber air ha 125 b. Luas penghijauan sempadan pantai ha 698 c. Luas penghijauan sempadan sungai ha 138
d. Luas penghijauan telaga ha 242
e. Luas konservasi kera ekor panjang
ha 117
f. Luas konservasi kawasan hutan lindung
ha 60
12 Ragam komoditas unggulan perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna. jenis 9 13 Persentase Peningkatan produktivitas komoditas unggulan perindustrian,
pertambangan, dan energi.
persen 8
14 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan.
a. Ragam teknologi tepat
guna perindustrian,
pertambangan dan energi yang digunakan.
jenis 1
b. Jumlah unit usaha
perindustrian,
pertambangan dan energi
yang menerapkan
teknologi tepat guna.
unit 2.510
15 Persentase masyarakat
pedesaan yang memanfaatkan teknologi tepat guna.
persen 38
16 Jumlah desa Prima
(Perempuan Indonesia Maju & Mandiri)
persen 13
17 Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas unggulan yang direkomendasikan. a. Kaji Terap 1) Perkebunan jenis/unit 4 2) Kehutanan jenis/unit 7 3) Ternak jenis/unit 20
4) Tanaman Pangan dan Hortikultura
jenis/unit 30
5) Perikanan jenis/unit 12
b. Demplot
2) Ternak jenis/unit 41
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 153 4) Perikanan jenis/unit 45 c. Percontohan di lahan BPP 1) Perkebunan jenis/unit 3 2) Ternak jenis/unit 10
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura
jenis/unit 16
4) Perikanan jenis/unit 11
18 Jumlah sumber mata air yang dikonservasi
buah 10
19 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan
a. Pengelola Sampah kelompok 11
b. Prokasih kelompok 17 c. Pokdarling/konservasi kelompok 10 d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) sekolah 40 e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 7 8 Setiap kecamatan memiliki Unit
Pelayanan Bisnis dan
lembaga pembiayaan
yang mampu
memfasilitasi pengembangan komoditas unggulan.
1 Jumlah kecamatan yang
memiliki Unit Pelayanan
Bisnis.
kecamatan 15
2 Jumlah kelompok usaha
industri, perdagangan dan
pertambangan yang
memperoleh permodalan.
kelompok 125
3 Jumlah komoditas unggulan
yang dikembangkan dan
dipasarkan melalui Unit
Pelayanan Bisnis.
komoditas 8
4 Persentase desa yang memiliki koperasi berkualifikasi sehat.
persen 80
5 Persentase peningkatan
produktivitas kelompok usaha industri, perdagangan dan pertambangan.
persen 6
6 Jumlah kelompok simpan
pinjam untuk perempuan.
kelompok 2.407
7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 66
8 Jumlah kelompok usaha
produktif perdesaan yang
menerima manfaat dana
bergulir secara tertib dan lancar.
a. Kelompok BKM aktif kelompok 17
b. Kelompok UEP & SPP aktif
kelompok 1.618
9 Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh permodalan
kelompok 44
10 Jumlah kelompok usaha
peternakan yang memperoleh permodalan
kelompok 300
11 Jumlah kelompok usaha
perikanan yang memperoleh permodalan.
kelompok 261
12 Persentase kecamatan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUBE) aktif.
persen 100
13 Jumlah BPP yang memiliki klinik konsultasi agribisnis.
unit 14
9 Setiap kecamatan
memiliki pasar yang
mampu menjamin
ketersediaan kebutuhan
pokok dan sarana
produksi serta penjualan
komoditas di
wilayahnya.
1 Persentase kebutuhan pokok dan input produksi yang
terjamin ketersediaannya
dengan harga terjangkau
persen 85
2 Persentase pasar pemerintah daerah yang representatif dan
mampu memfasilitasi
kebutuhan masyarakat
Gunungkidul dan sekitarnya
persen 10,26
3 Jumlah tempat pelelangan
ikan, pasar ikan & kedai pesisir
a. TPI unit 8
b. Pasar ikan unit 11
c. Kedai pesisir unit 4
4 Jumlah Pasar Desa yang
memiliki bangunan permanen
pasar desa 28
10 Kabupaten
Gunungkidul mencapai ketahanan pangan.
1 Jumlah desa rawan pangan desa 30
2 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) konsumsi
persen 87
3 Persentase skor ketersediaan pangan ideal
persen 88
4 Persentase pangan segar yang aman
persen 87
5 Persentase konsumsi pangan lokal umbi-umbian
persen 95
6 Jumlah lembaga pengelola
cadangan pangan masyarakat yang difasilitasi gudang lumbung
unit 46
7 Ketersediaan informasi harga pangan strategis
persen 100
8 Jumlah RTM yang
memperoleh distribusi raskin
rumah tangga
11 Kabupaten Gunungkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infrastruktur yang handal.
1 Persentase objek wisata yang
memiliki infrastruktur
pariwisata yang handal.
persen 32
2 Jumlah usaha pariwisata yang
memenuhi standar
buah 9
3 Persentase objek wisata yang
memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan
persen 32
4 Jumlah kunjungan wisman
dan wisnus.
orang 1.050.000
5 Jumlah Tourism Information
Services (TIS)
buah 9
6 Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang dikelola secara profesional
buah 11
7 Jumlah kelompok sadar wisata kelompok 18
8 Persentase objek wisata yang dapat diakses oleh sarana transportasi yang nyaman
persen 70
9 Persentase objek wisata yang memiliki listrik
persen 92
10 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan
100
a. Persentase objek wisata yang memiliki air bersih
persen 32
b. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi pengolahan limbah rumah tangga
persen 36
c. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi penanganan sampah
persen 32
d. Persentase objek wisata yang memiliki akses jalan
persen 68
11 Persentase objek wisata yang
dapat akses sarana
komunikasi. persen 100 12 Pengembangan wisata budaya berbasis pemberdayaan masyarakat.
1 Jumlah atraksi/festival budaya
unggulan daerah sebagai
sarana promosi wisata
kali 10
2 Jumlah Desa Budaya/kawasan
wisata budaya yang difasilitasi
desa/ kawasan
10
3 Jumlah upacara adat/tradisi
yang menjadi paket
wisata/Calender of event
13 Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan
dan dipromosikan
secara tepat sasaran dengan data yang akurat
untuk mendorong
investasi.
1 Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date.
buah 23
2 Persentase potensi di bidang kebudayaan dan pariwisata yang dikembangkan.
persen 60
14 Anak Usia Dini terlayani PAUD
Persentase Anak Usia Dini
terlayani PAUD formal dan non formal.
persen 79
15 Pendidikan Dasar,
Menengah dan Anak
usia sekolah lulus
SLTA dan memiliki
keterampilan Bahasa
Inggris, komputer,
agrobisnis dan
kewirausahaan.
1 APK dan APM di setiap
kecamatan. a. APK(Angka Partisipasi Kasar) 1) APK TK persen 91,08 2) APK SD termasuk PAKET A persen 100 3) APK SMP termasuk Paket B persen 100 4) APK SM termasuk Paket C persen 74,38
b. APM (Angka Partisipasi Murni)
1) APM SD persen 88,95
2) APM SMP persen 78,1
3) APM SM/MA persen 54,42
2 Rasio ketersediaan ruang
kelas untuk SD, SLTP dan SLTA. a. SD 1:28 b. SMP 1:32 c. SM 1:32 3 Rasio murid/rombongan
belajar dengan guru per bidang studi. a. SD 1:20 b. SMP 1:20 c. SM 1:13
4 Persentase sekolah yang
menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan.
persen 100
5 Persentase Anak
Berkebutuhan khusus (ABK) yang terlayani pendidikan formal.
persen 84
6 Jumlah sekolah yang
memenuhi standar mutu
(SSN). sekolah 55 7 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA.
a. SD Tingkat Provinsi 4
b. SMP Tingkat Provinsi 4
c. SMA tingkat Provinsi 4
d. SMK tingkat Provinsi 1
8 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA.
a. SD persen 99,95
b. SLTP persen 92,73
c. SLTA persen 95,11
9 Persentase pendidikan non
formal yang memenuhi
standar mutu.
persen 83,42
10 Persentase anak putus sekolah yang menyelesaikan kejar paket A, B dan C.
persen 20,11
11 Jumlah buta aksara.
a. Buta Aksara Dasar orang 0
b. Buta Aksara Lanjutan orang 19.500
12 Persentase guru yang
memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi.
persen 82,21
13 Persentase desa yang
memperoleh layanan
perpustakaan.
a. Pembentukan Perpustakan persen 69
b. Layanan Perpus keliling persen 17
14 Ragam dan jumlah buku perpustakaan.
a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13.633 b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 54.532
15 Jumlah pustakawan dan
pemustaka.
a. Jumlah pustakawan orang 35
b. Jumlah Pemustaka orang 60.281
16 Angkatan kerja menjadi pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya.
1 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan.
a. Jumlah peserta pelatihan di setiap Kecamatan
orang/th 16
b. Jumlah jenis pelatihan di setiap Kecamatan
jenis 1
2 Jumlah pengangguran yang
menjadi pekerja profesional atau wirausaha.
a. Jumlah pengangguran
yang menjadi pekerja
profesional.
orang 30
b. Jumlah pengangguran
yang menjadi wirausaha.
orang 400
c. Persentase pengangguran yang mempunyai usaha mandiri.
3 Jumlah pengangguran dan kk
miskin yang menjadi
transmigran.
persen 40
4 Jumlah wirausaha baru di bidang perindagkop di setiap kecamatan.
orang 1.500
5 Jumlah wirausaha baru di
bidang kehutanan dan
perkebunan di setiap
kecamatan.
a. Pedagang kayu orang 90
b. Industri primer pengolahan hasil hutan/kayu unit usaha 56
6 Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di setiap kecamatan.
orang 206
7 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di setiap kecamatan.
orang 30
8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan
hortikultura di setiap
kecamatan.
orang 54
9 Jumlah wirausaha baru di
bidang kelautan dan
perikanan.
kelompok 970
10 Jumlah wirausaha baru di
bidang kebudayaan dan
pariwisata.
a. Budaya (Sanggar Seni) kelompok 8
b. Pariwisata unit 20
11 Jumlah wirausaha baru
kelompok masyarakat PNPM mandiri perdesaan.
kelompok 152
12 Persentase partisipasi
angkatan kerja perempuan.
persen 58,5 13 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan. a. KECAMATAN WONOSARI orang 7.495 b. KECAMATAN KARANGMOJO orang 5.160 c. KECAMATAN SEMANU orang 4.017 d. KECAMATAN PONJONG orang 4.918
e. KECAMATAN SEMIN orang 4.238
f. KECAMATAN NGAWEN orang 3.957 g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3.154
h. KECAMATAN PLAYEN orang 5.015
i. KECAMATAN
PALIYAN
j. KECAMATAN
PANGGANG
orang 2.115
k. KECAMATAN PATUK orang 3.955
l. KECAMATAN TEPUS orang 1.573
m. KECAMATAN RONGKOP orang 1.818 n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1.472 o. KECAMATAN TANJUNGSARI orang 1.763 p. KECAMATAN SAPTOSARI orang 1.971 q. KECAMATAN PURWOSARI orang 1.262 r. KECAMATAN GEDANGSARI orang 3.226 17 Rumah sakit, puskesmas dan jaringannya memenuhi
standar mutu serta
mampu menjangkau/
dijangkau oleh
masyarakat di
wilayahnya.
1 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah yang menerapkan manajemen mutu.
persen 46,66
2 Persentase kunjungan Bumil dengan K4.
persen 95,5
3 Persentase Bumil dengan
komplikasi yang ditangani.
persen 80
4 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan.
persen 90,8
5 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar.
persen 88
6 Persentase neonatal dengan komplikasi ditangani.
persen 75
7 Persentase bayi yang
memperoleh pelayanan.
persen 87
8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa.
persen 89
9 Persentase pelayanan PUS
menjadi peserta KB aktif.
persen 82
10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien Gakin.
persen 69
11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien Gakin.
persen 2
12 Persentase sasaran kesehatan
pemerintah dengan
kemampuan gawat darurat level 1.
persen 100
13 Persentase desa dengan anak UCI.
persen 100
14 Jumlah penemuan dan
penanganan penyakit menular.
a. Jumlah cakupan
penemuan dan
penanganan penderita
AFP (anak < 15 tahun)
b. Cakupan penemuan
penderita Pneumonia
Balita yang ditangani
persen 8 c. Cakupan penemuan penderita Diare persen 41 d. Cakupan penemuan
penderita baru dengan TB BTA (+) persen 43,75 e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD persen 100
f. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita HIV-AIDS persen 60 g. Cakupan penderita malaria ditangani persen 100
15 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam.
persen 100
16 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani (DTKB).
persen 88
17 Persentase Balita Gakin
mendapatkan MP-ASI.
persen 100
18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan.
persen 100
19 Persentase desa siaga aktif. persen 76
20 Status akreditasi yang
diperoleh
buah - status
lulus
21 Persentase RSUD dengan
pencapaian SPM memenuhi target.
a. Instalasi gawat darurat ;
1) Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat darurat
menit ≤5’
2) Kemampuan menangani
live saving anak dan
dewasa
persen 100
3) Jam buka pelayanan
gawat darurat
jam 24
4) Pemberian pelayanan
kegawatdaruratan yang bersertifikasi yang masih
berlaku; ATLS/BTLS/
ACLS/PPGD
persen 100
5) Kematian pasien lebih kurang 24 jam
2/ 1000
6) Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar uang muka persen 100 7) Ketersedian tim penanggulangan bencana tim 1
b. Instalasi rawat jalan
1) Dokter pemberi pelayanan di poliklinik adalah spesialis persen 100 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik persen 100
3) Jam buka pelayanan di poliklinik
- Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu jam 5 - Jumat jam 3 4) Waktu tunggu di poliklinik menit 60' 5) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 60 6) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
persen 100
7) Kepuasan pelanggan persen 90
c. Rawat inap
1) Pemberi pelayanan di
rawat inap adalah
spesialis dan perawat minimal D3
persen 100
2) Dokter penanggungjawab pasien di rawat inap
persen 100 3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap persen 100
4) Jam visite dokter spesialis (setiap hari kerja)
08.00 s.d
14.00
5) Kejadian infeksi pasca operasi persen <1,5 6) Kejadian infeksi nasokomial persen <1,5
7) Tidak ada kejadian pasien
jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian.
persen 100
8) Kematian pasien > 48 jam persen ≤0,24
9) Kejadian pulang paksa persen ≤5
10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 100 11) Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
persen 100
12) Kepuasan pelanggan persen 80
d. Bedah sentral
1) Waktu tunggu operasi
elektif hari ≤ 2 2) Kejadian kematian di meja operasi persen ≤1
3) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
persen 100
4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang
persen 100
5) Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
persen 100
6) Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi.
persen 100
7) Komplikasi anestesi
karena overdosis, reaksi
anestesi dan salah
penempatan endotracheal tube persen ≤6 f. Persalinan dan peritanologi
1) Kejadian kematian ibu karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a. ≤1 b) Preeclamsi ≤30% persen b. ≤30 c) Sepsis ≤ 9,2% persen c. ≤9,2 2) Pemberi pelayanan persalinan normal persen 100 3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit persen 100 4) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi persen 100 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr persen 100 6) Pertolongan persalinan melalui sektio cesaria
persen ≤20
7) Presentase KB vasektomi
dan tubektomi yang
dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih persen 100 8) Presentase peserta KB mantap yang mendapat
konseling KB mantab
oleh bidan terlatih
persen 100
9) Kepuasan pelanggan persen ≥80
g. Unit Perawatan Intensif
1) Rata-rata pasien yang
kembali keperawatan
intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam
persen ≤3
2) Pemberi pelayanan Unit Intensif
b) D3 Sps persen 100
h. Radiologi
1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
jam <3
2) Pelaksana ekspertisi persen 100
3) Kejadian kegagalan pelayanan Rotgen
persen <2
4) Kepuasan pelanggan persen >80
i. Laboratorium patologi klinik
1) Waktu tunggu hasil
pelayanan thorax foto
menit 140’
2) Pelaksana ekspertisi persen 100
3) Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium
persen 100
4) Kepuasan pelanggan persen >80
j. Rehabilitasi medik
1) Kejadian drop out pasien
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang direncanakan
persen <50
2) Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi medik
persen 100
3) Kepuasan pelanggan persen 80
k. Farmasi
1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obati racikan
a) Jadi menit 30'
b) Racikan menit 60'
2) Tidak adanya kesalahan pemberian obat
persen 100
3) Penulisan resep sesuai dengan formularium
persen 100
4) Kepuasan pelanggan persen 80
l. Gizi 1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien persen >90
2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
persen 20
3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
persen 100
m. Transfusi darah
1) Kebutuhan darah bagi
setiap pelayanan transfusi
persen 100
2) Kejadian reaksi transfusi persen 0,01
n. Pelayanan GAKIN
1) Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
2) Persentase pelayanan
terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap
persen 100
o. Rekam Medik
1) Kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam setelah pelayanan
persen 100
2) Kelengkapan informed
concent setelah mendapat
informasi yang jelas
persen 100
3) Waktu penyediaan
dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
menit 10'
4) Waktu penyediaan
dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
menit 15'
p. Pengelolaan limbah
1) Baku mutu limbah cair
a) BOD50 (mg/lt) persen 100
b) COD95 persen 100
c) TSS30 persen 100
2) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan yang ada
persen 100 q. Administarasi dan manajemen 1) Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi persen 100 2) Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja persen 100 3) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat persen 100 4) Ketepatan waktu
pengurusan gaji berkala
persen 100
5) Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun
persen 60
6) Cost recovery persen 40
7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan persen 100 8) Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang tagihan pasien rawat inap jam ≤2jam 9) Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu persen 100 r. Ambulan / kereta jenazah
1) Waktu pelayanan
ambulan / kereta jenazah
jam 24 jam 2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS menit <30’
3) Response time pelayanan ambulan / kereta jenazah oleh masyarakat yang membutuhkan
persen 100
s. Pemulasaraan jenazah
1) Waktu tanggap (response
time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
jam ≤2
t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
1) Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat persen <80 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen 100 3) Peralatan laboratorium
dan alat ukur yang
digunakan dalam
pelayanan kalibrasi tepat
waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi
persen 100
u. Pelayanan laundry
1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang
persen 100
2) Ketepatan waktu
penyediaan linen untuk ruang rawat inap
persen 100 v. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
1) Ada anggota tim PPI yang terlatih
persen 75
2) Tersedia APD di setiap instalasi/department
persen >70
3) Kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi
nasokomial/HAI (Health
care Associated
Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)
persen 75
22 Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap.
persen 98
18 Keluarga sadar gizi, berperilaku hidup bersih sehat, dan menerapkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
1 Persentase gizi kurang pada balita.
persen 9
2 Persentase Bumil KEK persen 10,5
3 Persentase Bumil / Bufas Anemia
4 Persentase keluarga sadar gizi persen 85
5 Persentase Posyandu aktif persen 90
6 Persentase rumahtangga ber-PHBS
persen 47
7 Jumlah Kecamatan Sayang
Ibu
kecamatan 14
8 Jumlah kelompok masyarakat yang aktif dalam kesetaraan gender (P2WKSS)
kelompok 73
9 Persentase dasa wisma aktif di setiap desa.
persen 85
10 Persentase keluarga ikut KB aktif. persen 82,1 a. Persentase Kualitas kesertaan KB persen 54,25 b. Persentase Kesertaan KB pria persen 2,3
11 Persentase kecamatan yang memiliki PIKKRR.
persen 16
12 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga 285
13 Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga 86
14 Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga 103
15 Persentase siswa SD/MI yang
mendapatkan makanan
tambahan (PMT-AS).
persen 76
16 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang menjadi KS2.
persen 51 19 Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan internasional.
1 Jumlah pemuda-pemudi yang meraih prestasi regional dan internasional.
orang 2
2 Jumlah prestasi regional dan internasional yang diraih.
jenis/ cabang
0
3 Jumlah event olahraga, iptek,
seni-budaya dan imtaq
berskala regional dan
internasional di Gunungkidul.
kali 4
4 Jumlah organisasi
kepemudaan dan sarana
kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi.
a. Organisasi Kepemudaan kelompok 28
b. Jumlah sarana
kepemudaan
3
c. Jumlah Olahraga yang meraih prestasi jenis/ cabang 5 5 Jumlah pemuda-pemudi
penggiat seni-budaya dan sanggar seni.
orang 41
6 Jumlah seni-budaya
Gunungkidul yang tampil di
forum nasional dan
internasional.
b. Internasional 0
7 Persentase karangtaruna aktif yang menjadi pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan.
persen 22,22
20 Seluruh SKPD dan
pemerintahan desa
memiliki aparatur yang
kompeten sesuai
kebutuhan serta
menerapkan
akuntabilitas kinerja dan bebas KKN.
1 Persentase aparatur yang
memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.
persen 98
2 Persentase aparatur yang
memperoleh penghargaan dan sanksi yang jelas.
persen 100
3 Persentase aparatur yang
memperoleh pengembangan
karir yang tepat waktu.
persen 98
4 Persentase SKPD yang
memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan.
persen 90
5 Persentase pemerintahan desa yang melaksanakan siklus tahunan desa secara tertib.
persen 88
6 Persentase kepala desa dan perangkat desa yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.
persen 88
7 Persentase SKPD yang
memiliki analisis jabatan,
ABK dan Standar
Kompetensi.
a. Anjab persen 100
b. ABK persen 100
c. Standar Kompetensi persen 100
8 Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya persen 100 21 Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data yang akurat
1 Persentase SKPD yang
menerapkan perencanaan
secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang up-to-date dan akurat.
persen 100
2 Persentase SKPD yang
menerapkan sistem informasi
perencanaan dan monev
terintegrasi secara on-line.
persen 100
3 Teridentifikasinya faktor
penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik.
a. Faktor keberhasilan persen 100
b. Faktor Kegagalan persen 100
4 Persentase SKPD yang taat aturan dan tepat waktu dalam melaksanakan program dan kegiatan.
5 Persentase penyelesaian
tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan aparat
pengawas internal dan
eksternal.
persen 97,5
6 Persentase penyelesaian kasus pengaduan masyarakat.
persen 100
7 Persentase SKPD penghasil
PAD yang melaporkan
pendapatan secara akuntabel dan tepat waktu.
persen 100
8 Persentase SKPD yang
melakukan pengelolaan dan pelaporan keuangan secara
tepat waktu dan sesuai
standar.
persen 100
9 Persentase Asset daerah yang diinventarisir, dinilai dan dikelola secara tepat.
persen 100
10 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan Umum secara e-procurement dan taat aturan.
persen 90
11 Persentase desa yang
menyusun profil desa secara lengkap dan akurat
persen 100
12 Persentase penduduk yang
memiliki dokumen
kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
13 Persentase kecamatan yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
14 Persentase desa yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
15 Persentase kecamatan yang melaksanakan SIAK secara
on-line.
persen 100
16 Persentase SKPD yang
terintegrasi dalam jaringan komunikasi online
persen 80
17 Persentase pembangunan yang
dilaksanakan secara
terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan tepat manfaat.
persen 100
18 Persentase SKPD yang
menyampaikan RKT, LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu.
persen 100
19 Persentase LPPD, LKPD, dan
evaluasi penyelenggaraan
pemerintah daerah secara benar dan tepat waktu.
20 Persentase kelancaran
operasional Bupati dan Wakil Bupati.
persen 100
21 Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat.
persen 90
22 Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu.
persen 100
22 Pelayanan publik
dilaksanakan sesuai
standar pelayanan prima serta menciptakan iklim usaha yang kondusif
1 Persentase SKPD yang
menerapkan SOP.
persen 90
2 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). indeks 76 23 Masyarakat memperoleh perlindungan dan
kepastian hukum dalam melaksanakan
kegiatannya secara
tertib dan damai.
1 Persentase penurunan pelanggaran perda. persen 100 2 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja. persen 86 3 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial. buah 53 4 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan
kegiatan Bupati, Wakil
Bupati, Pejabat Daerah dan Tamu Daerah. persen 100 5 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan, pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi). persen 100
6 Persentase penurunan angka kriminalitas.
persen 2,1
7 Jumlah konflik antar
masyarakat.
kasus 4
8 Persentase daerah rawan
bencana yang memiliki sistem pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana secara efektif.
persen 75
9 Persentase daerah rawan
bencana yang memiliki
kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.
persen 25
10 Persentase partisipasi
masyarakat dalam pendidikan politik dan bela negara.
persen 70
11 Perentase organisasi
kemasyarakatan dan LSM
yang memperoleh fasilitasi pemerintah daerah.
12 Persentase jumlah laporan/ pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti.
persen 100
13 Jumlah Unit usaha / kegiatan
yang memiliki dokumen
pengelolaan lingkungan.
unit 354
14 Persentase penyelesaian kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak dan
trafficking.
unit 90
15 Persentase perusahaan dan tenaga kerja yang mematuhi UU ketenagakerjaan.
persen 100
16 Persentase penyelesaian kasus
ketenagakerjaan dan hubungan industrial. persen 100 17 Persentase PMKS yang memperoleh pembinaan. persen 10
18 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata.
persen 64
19 Persentase penurunan
pelanggaran angkutan jalan.
persen 30
20 Persentase ketaatan
pembayaran pajak dan
retribusi. persen 91 21 Persentase penurunan penambangan liar. persen 77,5
22 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa.
12
23 Persentase peternak yang
mematuhi ketentuan
peternakan.
persen 100
24 Persentase bibit yang
bersertifikasi.
− Kambing Bligon persen 0,12
25 Persentase produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi.
persen 0
26 Persentase nelayan yang
menggunakan alat tangkap dan bahan yang memenuhi ketentuan.
persen 90
27 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran aparatur secara tepat waktu.
persen 100
28 Jumlah rancangan produk
hukum daerah yang diajukan secara tepat waktu.
a. PERDA buah 15
b. PERBUP buah 22
29 Persentase PNS dan perangkat
desa yang mendapatkan
bantuan konsultasi hukum.
persen 100
30 Persentase akurasi informasi pemerintah yang beredar di masyarakat.
persen 100
31 Jumlah tempat peribadatan dan organisasi keagamaan
yang mendapatkan
pembinaan.
a. Tempat Ibadah buah 159
b. Organisasi Keagamaan buah 16
Program Anggaran
1 Pengembangan Lingkungan Sehat Rp. 1.425.756.000,00
2 Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp. 13.699.800.000,00
3 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Rp. 6.305.485.000,00
4 Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Rp. 3.523.543.000,00
5 Pengembangan Kinerja Pengelolahan Air Minum Dan Air Limbah
Rp. 2.284.115.000,00
6 Lingkungan Sehat Perumahan Rp. 2.253.715.000,00
7 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Rp. 339.350.000,00
8 Pengembangan Data/Informasi Rp. 211.270.000,00
9 Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Rp. 604.775.000,00
10 Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum dan Barang Rp. 1.633.504.000,00
11 Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Rp. 1.249.590.000,00
12 Pembangunan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp. 512.375.000,00
13 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup
Rp. 27.610.000,00
14 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp. 856.860.000,00
15 Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Rp. 3.261.597.000,00
16 Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Rp. 94.490.000,00
17 Peningkatan Kinerja Kelembagaan Pemerintah Daerah Rp. 744.740.000,00
18 Kerja sama Pembangunan Rp. 42.250.000,00
19 Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah
Rp. 23.554.836.200,00
20 Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) Rp. 7.014.399.370,00
21 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rp. 1.133.732.600,00
22 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp. 19.046.440.000,00
23 Pengembangan Perumahan Rp. 238.400.000,00
24 Pengembangan Pos dan Telekomunikasi Rp. 33.712.500,00
25 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp. 286.707.500,00
26 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Rp. 503.849.000,00
Usaha Kecil Menengah
30 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah
Rp. 70.620.000,00
31 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp. 152.270.000,00
32 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Rp. 65.100.000,00
33 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Rp. 1.711.863.000,00
34 Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Rp. 116.479.500,00
35 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp. 265.630.000,00
36 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Rp. 882.297.500,00
37 Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp. 84.155.000,00
38 Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Rp. 2.365.090.000,00
39 Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Rp. 226.540.000,00
40 Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Rp. 1.646.065.000,00
41 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Rp. 16.475.915.000,00
42 Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Rp. 192.190.000,00
43 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Rp. 128.865.000,00
44 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Rp. 2.183.760.200,00
45 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp. 219.375.000,00
46 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp. 2.064.642.500,00
47 Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Rp. 280.300.000,00
48 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Rp. 178.422.000,00
49 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Rp. 87.517.000,00
50 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan
Rp. 498.505.500,00
51 Pengembangan Budidaya Perikanan Rp. 3.686.675.000,00
52 Pengembangan Perikanan Tangkap Rp. 1.551.025.000,00
53 Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Rp. 484.395.000,00
54 Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Rp. 3.404.488.000,00
55 Peningkatan Pemesaran Hasil Produksi Peternakan Rp. 845.230.000,00
56 Pengembangan Nilai Budaya Rp. 320.400.000,00
57 Pengelolaan Kekayaan Budaya Rp. 88.727.500,00
58 Pengelolaan Keanekaragaman Budaya Rp. 877.505.000,00
59 Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp. 495.430.000,00
60 Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp. 5.168.195.000,00
61 Pendidikan Anak Usia Dini Rp. 5.288.233.500,00
62 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp. 62.171.731.100,00
63 Pendidikan Menengah Rp. 13.469.634.700,00
64 Pendidikan Non Formal Rp. 1.143.113.500,00
65 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rp. 780.706.000,00
66 Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp. 5.509.021.200,00
71 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp. 1.634.783.500,00
72 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 1.160.930.500,00
73 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rp. 623.417.000,00
74 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Rp. 10.060.600.000,00
75 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan jaringannya
Rp. 4.078.460.300,00
76 Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp. 242.905.000,00
77 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana rumah sakit/RSJ/RS paru/RS Mata
Rp. 17.122.151.000,00
78 Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/RSJ/RS paru/RS Mata
Rp. 313.290.000,00
79 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rp. 104.535.000,00
80 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp. 1.108.695.000,00
81 Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 4.992.675.000,00
82 Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp. 518.785.000,00
83 Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Rp. 169.040.000,00
84 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Rp. 216.325.000,00
85 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Rp. 157.885.000,00
86 Keluarga Berencana Rp. 928.600.100,00
87 Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rp. 535.885.000,00
88 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 941.306.500,00
89 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Rp. 4.488.353.500,00
90 Perencanaan Pembangunan Daerah Rp. 618.035.000,00
91 Penataan Administrasi Kependudukan Rp. 3.161.584.500,00
92 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp. 262.175.000,00
93 Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan
Rp. 309.457.500,00
94 Pengembangan Kemitraan Rp. 89.835.000,00
95 Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rp. 481.500.000,00
96 Pendidikan Politik Masyarakat Rp. 363.990.000,00
97 Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Rp. 535.245.000,00
98 Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Rp. 4.451.077.500,00
99 Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal Rp. 142.225.000,00
100 Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Rp. 20.360.000,00
101 Penegakan Peraturan Daerah Rp. 144.230.000,00
102 Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Rp. 481.047.100,00
103 Penataan Peraturan Perundang-undangan Rp. 719.992.500,00
104 Pengembangan Otonomi Daerah dan Desa Rp. 1.509.105.000,00
105 Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Rp. 328.500.000,00
109 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp. 166.125.000,00 110 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Rp. 811.685.000,00
111 Pendidikan Kedinasan Rp. 17.585.000,00
112 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 2.719.702.500,00
113 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp. 1.260.237.500,00