• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matrik Rkl Rpl Cct2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Matrik Rkl Rpl Cct2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MATRIK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)

Lokasi Kegiatan

: Ruas Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2

Kegiatan

: Tahap konstruksi

Laporan bulan

: Maret 2017

Pemrakarsa

: PT. Sarana Multi Daya

Pelaksana Fisik

: PT.Waskita Karya

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 1. Penurunan Kualitas Udara Aktifitas : a. Pekerjaan galian & buang b. PekerjaanStruktur : - Jembatan - OP - UP - Box Culvert - RCP c.Pembuatan Batching Plant ●PeraturanPemerintah No.41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambien ●Parameter yang

dipantau :CO, SO2, NOx, HC, Pb dan Debu di udara ●Kep. MenteriNegara

Lingkungan Hidup No..45 Th 1986

 Penggunaan peralatan dan kendaraan layak pakai (lulus uji emisi)  Penjadwalan dan

pembatasan kecepatan kendaraan proyek  Pemeliharaan mesin

peralatan dan kendaraan secara teratur

 Mencuci ban kendaraan proyek

 Penutupan bak truk pengangkut material dengan terpal.  Melakukan pengukuran

kualitas udara ambient dilokasi proyek dan sekitar pemukiman penduduk  Pada musum kering, polusi

debu sudah mulai mengganggu

 Tidak ada penyiraman airkarena tdk disediakan Truk tangki air u/ menyiram debu di lokasi proyek oleh Kontraktor.

 Wajib pakai masker bagi pekerja proyekuntuk melindungi polusi

udara(debu) gas buang alat berat proyek.

 Penggunaan peralatan dan mesin kendaraan dumptruck layak pakai

 Pembatasan kecepatan kendaraan di proyekyang melintas.

 Pemeliharaan dan perawatan komponenmesin kendaraan secara teratur

 Kontrakto/pemrakarsa agar melaksanakan

pengukuran kualitas udara. ▪ Dumptruk pengangkut tanah

baknya harus ditutup terpal

◙Kondisi kualitas udara ambien di wilayah permukiman mulai meningkat ◙Saat pekerjaan berlangsung debu yang berterbangan diudara cukup mengganggu, agardilakukan penyiraman air dengan truk tangki air 2 kali sehari (pagi dan siang) ◙Dibagikan Masker Debu u/Pekerja. a. Lokasi pengelolaan berada di tapak proyek Desa Sambong , Tamping Mojo, Kedung Agung dan Desa Kasreman b. Periodepelaksanaan pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksiberlangsun g c. Pengukuran kualitas udara belum dilakukanpd lokasi sekitar permukiman, komplekperumahan . a. Tidak b. PT. ADHI KARYA dan PT. Hutama Karya

(2)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 2. Peningkatan kebisingan a. Pekerjaan galian & buang b. Pekerjaan struktur : - Jembatan - OP - UP - Box Culvert - RCP c. Pembuatan Batching Plant ●Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan ●Terganggunya kenyamanan sekitar tempat tinggal (perumahan), kantor, Sekolah, tempat ibadah di sepanjang tapak proyek ●Meningkatnya kebisingan yang diterima sehingga mengganggu warga sekitar lokasi proyek. Kep.Menneg. L.H No.45 Th 1986

 Menghindari pekerjaan lembur terutama kegiatan pemancangan tiang pondasi dan pekerjaan tanah

 Penggunaan peralatan dan kendaraan layak pakai (suara mesin relatif halus)  Peggunaan alat pelindung diri earplug bagi operator  Pemeliharaan mesin

peralatan dan kendaraan secara teratur

 Pemakaian operasional kendaraan dumptruk yang masih keluaran tahun baru.  Tidak mengoperasikan alat

breaker , Borpile dan Dozer yang mengeluarkan suara yang bising

 Keamanan operator alat berat dalam masalah kebisingan yg melibihi 55 dB.

 Penggunaan peralatan dan kendaraan layak pakai (suara mesin relatif halus)

 Peggunaan alat pelindung diri

earplug bagi operator,

melakukan pemeliharaan mesin peralatan dan kendaraan secara teratur  Base camp, plan

machine,concrete machine

yang agak jauh dari permukiman / komplek perumahan penduduk  Belum ada pengukuran

terhadap kebisingan. ●Tidak mengoperasikan alat

berat pada malam hari. ● Semua operator alat berat

wajib menggunakan APD lengkap termasuk earplug

●Kondisi kebisingan di sekitar permukiman masih relatif kecil, belum mengganggu kenyaman penduduk ●Kondisi diatas karena belum begitu banyak aktifitas proyek ● Pondasi menggunakan bore plle ●Letak Basecamp dan Plan machine, bathching plan jaraknya agak jauh dr. lokasi perumahan warga ( jarak> 200 meter). a. Lokasi pengelolaan/penguku ran kebisingan berada di tapak proyek yang ada aktifitas pekerjaan diutamakan sekitar komplek perumahan, kantor dan sekolah. b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung sepanjang ruas a. Tidak b. PT. Adhi Karya dan PT. Hutama Karya

(3)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 3. Kuantitas air Tanah (sumur), kualitas air sumur pendudukdan polusiair sungai, air danau/situ ●Pekerjaan tanah : galian tanah, pengurugan dan pemadatan tanah. ●Pekerjaan tanah dibuang ( Disposal area ●Pekerjaan pembangunan jembatan di kedung jati ●Sepanjang tapak proyek ruas tol

●Penurunan permukaan air sumur penduduk (airsumur kering ) sekitar tapak proyek jalan tol ●Terjadi penurunan

kualitas air meliputi : Suhu, pH, warna, dan kekeruhan air atau rasa yang berubah. ●Terjadi pencemaran air Adanya kegiatan pembangunan jembatan . ●Peraturan pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang kualitas air dan pengendalian pencemaran air  Menginventarisasi jumlah sumber air yang ada di sekitar tapak proyek jalan tol  Membuat fasilitas sumber air

baru bila ada gangguan terhadap sumur da mata air penduduk sekiatar proyek  Melakukan pemeriksaan air

sumur penduduk yang mengelami perubahan warna atau perubahan air jadi keruh  Memantau debit air

sungai&tetap bersih tidak tercmar buangan limbah dari basecamp dan buangan dari mesin batchingplan.  Memantau kualitas air sungai

agar tidak tercemari bagi kehidupan ikan dan biota air.  Segera dilakukan penanganan

jika dalam penggalian tanah pada badan jalan tol ditemukan sumber mata air. Sehingga tidak mengganggu akuifer permukaan air tanah.  Pembangunan jembatan

dikelola sedemikian rupa agar tidak mencemari air sungai

 Menginventarisasi jumlah sumber air yang ada di sekitar tapak proyek jalan tol  Melakukan sampling kualitas

air sumur warga yang letaknya berdekatan dengan lokasi proyek jalan tol

 Melakukan wawancara dengan beberapa warga terhadap kuantitas dan kualitas air sumur selama masa konstruksi pembangunan jalan Tol  Agar mencermati polusi atau

kualitas air sungai baik kehidupan ikannya maupun hewan aquatic lainnyadi situ Pengarengan yang nantinya akan di bangun jembatan diatas..

 Pembuangan ceceran limbah di Basecamp Batchingplan (mesin pencapur semen) harus dibuat kolam retensi pengendap lumpur sebelum dialirkan ke sungai.  Disarankan kontraktor

membuat kolam pengendap lumpur bathcing plan, sebelum aliran air semen dibuang ke sungai terjadi pencemaran air sungai.

● Pada saat pelaksanakan tahap konstruksi belum ada warga atau masyarakat yang sumurnya tercemar atau belum ada data yang masuk mengenai komplain sumur milik warga ●Pada aktifitas

pembangunan jembatan kondisi air sungai belum ada laporan tercemar airnya

●Terjadi buangan material bore pile dan ada erosi sehingga badan sungai mulai menyempit ●Batching Plant di

Sukorejo dan Kedung Jati belum ada pengolahan air buangan

a. Lokasi pengelolaan berada di tapak proyek dan sumur milik warga yang berdekatan dengan lokasi proyek tol b. Belum ada aktifitas di

Batching Plant c. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Tidak b. PT.AK dan PT. HK c. (belum ada laporan Pengukuran secara resmi dari Supervisi, pemrakarsa)

(4)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 4. Longsoran Tanah pada kemiringan tertentu dan galian tanah pada trace jalan Tol

●Pekerjaan galian tanahdi kanan & kiri ruas tol

●Peningkatan erosi tanah pada tanah miring.

●Ada tidaknya longsoran tanah ●Keamanan lereng pada lokasi yang rawan longsor

 Menyediakan disposal area untuk tanah yang mencukupi lokasi tanah yang dibuang  Membuat fasilitas drainase

yang memadai

 Pelandaian lereng yang terjal.  Membuat saluran drainase dan

subdrainase pada tanah yang dibuat terasering

 Menutup permukaan lereng jalan dengan shotcrete agar air tidak masuk kedalam permukaan lereng.

◙ Membuat saluran subdrain dan tali air pada lereng tebing. ●Pada tanah yang miring maka

harus dibuat terasering dan penanaman kebalan rumput ●Pada lokasi tempat gaian tanah

harus di beri rambu dan pagar agar tidak membahayakan thd penduduk/warga sekitarnya.

 Menyediakan disposal area untuk tanah yang cukup memadai

 Membuat fasilitas drainase yang memadai

 Pelandaian tebing yang aman memadai dan dibuat tali air & sub drain yang memadai  Pemadatan dan perataan

tanah pada lokasi disposal  Pekerjaan galian tanah sekitar

rumah/tanah yang belum bebas sangat mebahayakan warga/anak-2 karena kedalaman galian lebih dari 3 meter agar Ini menjadi perhatian pihak proyek.  Pada lereng tebing kiri – kanan

trace jalan tol yang relatif terjal harus dibuat terasering dan ditanami gebalan rumput di perengnya untuk penahan erosi tanah.

 Tindakan penyiraman rumput agar rumput tidak cepat mati.

● Sampai saat ini belum ada laporan terjadi longsoran tanah, pada pek. Galian tanah di trace jalan sangat rawan terhadap kecelakaan karena tidak ada pagar pengaman terutama pd lokasi yang

tanah/rumah warga belum bebas. ●Saluran drainase di

samping area sawah warga di desa klumutan tertutup galian ●Belum dilakukan

pemagaran keliling pada lokasi tanah ( tracejalan) di gali, rawan kecelakaan. a. Pembuatan saluran drainase jalan dan subdrainase (tali air) yang baik dan memadai b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Ya b. PT. AK dan PT. HK

(5)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 5.  Gangguan Terhadap kelancaran Akses Jalan

●OP Kedung Rejo, OP Sukorejo

●Kegiatan pada box tunnel, box drainase dan Culvert

●Tundakan lalulitas akibat kemacetan lalu litas dan gangguan pembangunan jalan tol ●Adanya Peningkatan kecelakaan baik kecelakaan tunggal maupun kecelakaan akibat tabrakan. ●Memasang Rambo lalulintas dan rambu peringatan pengurangan kecepatan. ●memasang lampu Haszart dan rambu peringatan memasuki area kegiatan proyek..

●Pembuatan akses jalan untuk penduduk terutama pada perpotongan jalan penduduk dengan jalan tol

●Pelakukan pengaturan lalulintas jalan dan menempatkan flagman terutama pada persimpangan (intercection) jalan yang sangat ramai ●Kontraktor membuat rencana

Managemen Traffiq, keselamat di jalan dengan memasang rambu, lampu peringatan yang mudah dilihat dan dipahami oleh penggunan jalan. ● Mencatat semua kerusakan

fasilitas umum dan sgera memperbaikinya. ● Memasang rambu-rambu

peringatan terhadap pemakai jalan dan lampu-lampu hazard terutama pada malam hari.

●Pembuatan akses jalan untuk penduduk khususnya akses intersection jalan ke permukiman

 Jalan keluar masuk kendaraanBasecampharus ada penjaga/Petugas flaghtman.

● Penempatan petugas flagtman untuk mengatur lalu lintas kendaraan proyek/kendaraan umum.

● Masih terdapat adanya gangguan terhadap akses jalan penduduk pada saat penyelesaian pembuatan overpass jalan. Tiidak terlihat flagman di akses jalan kedung rojo dan desa kasreman

●Penempatan petugas pengatur lalulintas ( flaghtman) pada lokasi intersection yang padat lalulitasnya seperti di : ●Pengaturan lalulintas

padat pada jam pagi hari, dan sore hari

a. Lokasi pengelolaan berada di setiap pertemuan jalan akses masuk lokasi proyek b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Ya b. PT. AK dan PT. HK

(6)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 6. Gangguan Lalu-Lintas ●Mobilisasi peralatan

Exavator,Borpile dan Dumptruk load material tanah. ●Pekerjaan galian

tanah dan saluran drainase jalan sepanjang tapak proyek ●Kemacetan lalulintas tundaan pada lokasi perpotongan jalan lokasl dengan Ruas Tol ●Kemacetan dan tundaan lalu-lintas sertameningkatny a kecelakaan lalu-lintas ●Peningkatan angka kecelakaan yang disebabkan oleh penggalian tanah dan penumpukan material pinggir jalan ● Kecelakaan yang disebabkan pningkatan lalu lalang kendaraan proyek pd konstruksi atau pengangkutan material konstruksi jalan tol

 Mobilisasi peralatan berat agar dikawal oleh POLANTAS  Pemasangan rambu-rambu

lalu-lintas yang cukup memadai  Pengaturan lalu-lintas bekerja

sama dengan Polantas setempat

 Pembuatan jalan darurat  Pembatasan / pembuatan

pagar proyek

 Mengetahui dan melakukan pemantuan pada titik –titik yang rawan terhadap kemacetan lalu lintas

 Melakukan pengaturan buka tutup arus lalulitas pada saat jam padat lalu litas untuk melancarkan

 Koordinasi dengan POLANTAS dan DLLAJR terkait kegiatan mobilisasi kendaraan, peralatan berat, dan material.

 Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas dan penempatan petugas Flaghtman  Pengaturan lalu-lintas pada

lokasi persimpangan jalan ( Intersection)

 Pembersihan ceceran tanah di jalan-jalan yang dilalui kendaraan proyek untuk kebersihan jalan.  Implementasi pada Trafic

Management dan Healt Savety Enviromental (TMHSE) penanganan masalah gangguan tundaan lalu lintas.

 Melakukan survei management trafic pd intersection jalan yang cukup padat. ● Volume pekerjaan meningkat sehingga banyak kendaraan proyek yang dioperasikan. ● Di ruas jalan nasional

Ngawiakses masuk ke tapak proyek setiap hari ada potensi terjadi kemacetan dan tundaan lalu-lintas serta perlu dipantau tingkat kecelakaan lalu-lintas.

a. Lokasi pengelolaan berada di jalan-jalan yang dilalui kendaraan angkut jalan pemukiman b. Penempatan petugas Flaghtman pada intersection c. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Tidak b. PT. AK dan PT. HK

(7)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 7 Gangguan genangan air (banjir)

●Saluran air alami yang terganggu dengan kegiatan pekerjaan penggalian proyek jalan tol . ●Munculnya

genangan air baru pada lokasi ruas jalan

● Topografi yang relatif rata serta beberpa tempat relatif rendah rawan genangan air. ●Munculnya genagan baru ● Terjadi Peningkatan tinggi muka air. ● Terganggunya fungsi saluran drainase yang terpotong oleh pekerjaan trace jalan tol ●Memperhitungkan saluran drainase samping jalan Tol dengan kemampuan debit air yang memadai dan dibuang ke sungai terdekat

●Integrasi rencana sistim drainasi dan gambar disain ●Jika diperlukan membuat

kolam penyangga untuk menjamin pengendalian terjadinya genangan air sekitar proyek.

●Pengamatan visual lokasi genagan air dengan membuat saluran sudetan.

●Membuat saluran sudetan pada lokasi yang terjadi genangan air.

●Memperbaiki saluran yang tidak lancar alirannya dengan menggali dan membersihkan sumbatan saluran

●Membangun saluran baru yang memadai terutama pada lokasi rawan banjir pd musim penghujan.

● Mengurangi gangguan genangan air denga pembuatan aluran dan gorong-gorong.

●Memantau genagan air / banjir pada peleksanaan konstruksi.

●Dibuatkan saluran Sudetan pada aliran sungai Sugutamu ●Saluran drainase di

desa klumutan tertutup galian

● Saluran drainase di desa kasreman tertutup galian

a. Lokasi pengelolaan genagan air ( banjir) disepanjang jalan tapak proyek b. Pengamat wil.rawan genagan air dengan integrasi rencana sistim dg. melakukan tracking record dilapangan. c. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Ya/Tdk b. PT.AK dan PT. HK

(8)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 8. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha warga sekitar proyek ● Partisipasi warga sekitar proyek dalam rekruitmen tenaga kerja proyeki, pek. buruh kasar, pek. tukang batu dan tenaga keamanan diterima kerja diproyek ● Besarnya peluang usaha masyarakat bidang usaha warungan, sewa kamar (kost) & toko kelontong.

●Banyak sedikitnya tenaga kerja warga sekitar lokasi proyek yang ikut bekerja dan dan terserap dalam kebutuhan tenaga buruh kasar proyek jalan tol ●Memberikan peluang bagi warga seperti usaha Warungan, membe rikan peluang berusaha warga sewa tempat tgal.

 Memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan dan keahlian

 Memberikan kesempatan berusaha di sektor informal seperti jasa warungan dan tempat tinggal bagi pekerja buruh proyek

 Memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi penduduk sekitar proyek yang ingin memasuk material bangunan seperti batu, bata, pasir dll untuk pekerjaan gorong-gorong, saluran drainase, penguatan dinding tepi kanan-kiri proyek jalan tol

 Memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan dan keahlian sesuai kebutuhan proyek.

 Memberikan peluang berusaha di sektor penyediaan material bangunan, sewa rumah, kost dll.

 Memberikan peluang berusaha di sektor informal seperti jasa warungan dan tempat tinggal.  Melibatkan penduduk

setempat untuk diangkat sebagai tenaga keamanan di Gardu Pos, Keamanana proyek dan tenaga bangunan.

● Kondisi tenaga kerja lokal yang bekerja di proyek Tol masih relatif sedikit dan kesempatan yang ada usaha warungan makanan. ● Peningkatan jasa sewa

tempat tinggal untuk penyediaan tenaga kerja proyek.

● Telah melaksanakan penerimaan tenaga kerja berasal dari sekitar lokasi proyek. a. Lokasi pengelolaan berada dipermukiman sekitar tapak proyek tol b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi jalan tol berlangsung a. Ya b. PT. AK dan PT. HK 9. Persepsi Masyarakat  Meliputi seluruh kegiatan konstruksi jalan tol : dari tahapan pekerjaan tanah, pek. subgrade, perkerasan jalan Rigid), pekerjaan struktur jembatan, Box Tunnel dan Overpass ●Keresahan warga pemilik tanah yg belum dibebas. ●Persepsi masyarakat & potensi konfik masyarakat thd. Pembangunan jalan tol . ● Tingkat keluhan&ketidak nyamanan masyarakat , protes masy, sikap setuju dan tidak setuju terhadap proyek tol

●Pengelolaan dampak udara, bising, lalu-lintas, kualitas dan kualitas air, kerusakan jalan, stabiltas lereng dan, kesempatan kerja dan peluang usaha diberikan bagi warga penduduk sekitar lokasi proyek jalan tol ●Melakukan pengobatan gratis

terhadap terhadap warga sekitar lokasi proyek yang mengalami sakit ISPA .

● Dengan melaksanakan pengelolaan terhadap dampak udara, bising, lalu-lintas, kualitas dan kuantitas air, kerusakan jalan, pembuatan akses jalan, stabiltas lereng dan hidrogeologi, kesempatan kerja & berusaha.

● Di desa Wonoayu kedung rejo, warga minta agar akses jalan eksisting yang terkena trace jalan tol agar di buatkan akses pengganti a. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a.Tidak b.PT. AK dan PT. HK

(9)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a)Ya / Tidak b)Pelaksana. 10. Sanitasi Lingkungan dan Gangguan Kesehatan ●Meliputi seluruh tahapan proses kegiatan konstruksi pada tapak proyek pembangunan jalan tol yang berkaitan dengan sampah, material sisa bangunan, genangan air, saluran drainase, basecamp, barak kerja, saluran limbah dan perkantoran administrasi kontraktor. ●Base camp bathcing

plane dan areal stoke material pasir, batu split dan fasilitas saluran pembuangan limbah semen. ●Kondisi buruk saluran drainase, adanya genangan air baru,peningkatan polusi debu, kebisingan, penurunan kualitas dan kuantitas air sumur dan sungai, penumpukan sampah yang tidak segera dibersihkan dan peningkatan penyakit ISPA ,Wabah Malaria, Diare dan penyakit mata akibat sanitasi lingkungan yang kotor. ●Sikap Menolak warga penduduk sekitar proyek adanya aktifitas kegiatan konstruksi pembangunan jalan tol ●Pengelolaan drainase, sumur/mata air, persampahan.. ●Memantau penurunan kesehatan

penduduk sekitar lokasi kegiatan proyek

●Memantau apakah ada timbulnya wabah penyakit dilingkungan penduduk sekitar proyek seperti Warga yang banyak sakit ISPA , batuk dan radang tenggorokan dan sakit mata akibat polusi debu diudara.

●Memantau keluhan masyarakat berkaitan dengan sanitasi lingkungan, sampah yang menumpuk, genangan air pada tempat tertentu, saluran drainase sekitar warga yang mampet akibat terpotong oleh pembangunan jalan tol . ●Fasilitas sanitasi untuk

basecamp, saluran limbah proyek dan saluran air kotor,bak tampung sampah, penyediaan air bersih untuk karyawan dan fasilitas MCK dengan menggunakan septictank.

● Telah melaksanakan pengelolaan terhadap infiltrasi tanah, pembuatan saluran drainase di lokasi proyek. ●Membersihkan sampah dan sisa

puing bangunan yang menumpuk

●Melakukan pengelolaan pembuangan sampah dari basecamp dan permukiman penduduk bekerja sama dengan Dinas Kebersihan jawa Barat. ● Sampah dan sisa puing bekas bangunan segera dibersihkan agar tidak mengganggu dari segi estetika & kebersihan. ●Membuat kolam khusus

pengendap limbah cair yang tercampur minyak dll ● Limbah padat, cair dan zat

kimia berasal dari laboratorium uji beton tdak dibuang disembarang tempat. ●Menyediakan barak untuk

pekerja dengan fasilitas CMK bersih dan sehat

● Kondisi debu, persampahan, kuantitas dan kualitas air bersih sudah baik

● Kondisi kesehatan masyarakat sekitar pemukiman tidak terpengaruh secara signifikan oleh kegiatan pembangunan jalan tol

a. Lokasi pengelolaan berada di tapak proyek dan permukiman sekitar tapak proyek b. Basecamp PT Hutama Karya c. Bacecamp Machine concrete, stock pile material

d. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung a. Ya. b. PT. AK dan PT. HK

(10)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a) Ya / Tidak b) Pelaksana

11. Gangguan getaran a. Pekerjaan galian, timbunan &pemadatan subgrade tanah. b. Pekerjaan Box Tunnel, dan Overpass jalan c. Pekerjaan pemancangan tiang Jembatan, Kegiatan Bor pile jembatan

●Peningkatan gangguan keretaan dinding rumah milik penduduk sekitar lokasi proyek adanya kegiatan pekerjaan pemancangan tiang pancang, pengerasan tanah dan penggalian tanah. ●Terjadi peningkatan getaran yang dirasakan penduduk yang tinggal di komplek perumahan warga kayangan akibat operasionalnya alat berat di jalan tol ●Gangguan kenyaman masyarakat akibat getaran tanah sekitar lokasi pemukiman.

 Memantau tingkat getaran dan tingkat kerusakan bangunan milik penduduk yang ada disekitar lokasi proyek pembangunan jalan tol  Memantau tingkat gangguan

getaran yang di alami oleh warga disekitar lokasi proyek  Dan besaran luasnya dampak

yang dialami oleh warga sekitar aktifitas pembangunan jalan tol

 Pemilihan dengan Borpile bila akan membangunan tiang pancang.

 Dilakukan sosialisasi rencana pelaksanaan pemacangan pile Jembatan

 Pendataan terhadap jenis dan jumlah bangunan sekitar lokasi proyek yang diprediksi terjadi retak dan rawan retak.

 Membuat kesepakatan ganti rugi terhadap kerusakan bangunan , fasilitas umum sesuai tingkat keusakan  Memilih dan menggunakan

peralatan pemancangan yang tingkat getarannya relative rendah dengan methode bor pile dll.

●Pengelolaan getaran juga dilakukan pada lokasi pembangunan Jembatan ds kedung rojo ●Pada pekerjaan pembangunan Overpass juga dilakukan pelaksanaan pemancangan tiang pancang a. Lokasi pengelolaan berada di seluruh aktifitas kegiatan alat berat /fibro, & kendaraan di sepanjang tapak proyek. Jalan tol b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi jalan Tolberlangsung. a. Ya b. PT. AK dan PT. HK

(11)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a) Ya / Tidak b) Pelaksana. 12. Pencemaran

air sungai a. Pekerjaan pile &pondasi jembatan j b. Pekerjaan struktur atas jembatan c. Pekerjaan rigid lantai beton jembatan dan pengecatan jembatan. ●Keputusan Menteri Negara Lingkunga nHidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat pencemaran air situ /danau Pengarengan. ●Pencemaran air danau/situakibat tumpahnya cairan semen, material pasir/batu & pendangkalan pd dasar danau kegiatan pondasi/ pier jembatan situ Pengarengan. ●Matinya ikan didanau dan matinya biota perairan karena pencemaran air danau oleh bahan minyak yang tumpah sehingga menyebabkan

 Dilakukan pengelolaan lingkungan pada lokasi , agar kondisi sungai tetap mempunyai manfaat penting bagi masyarakat sekitarnya dan tetap terjaga kelestarian fungsi situ/danaunya

 Menjaga dan mengelolaan air sungai tidak tercemari oleh bahan pencemar apapun sehingga kehidupan ikan, satwa aquatic danau tidak terusik dan tidak mengganggu kehidupannya.  Pengelolaan dan pemeliharaan

kebersihan danau dari tumbuhan air ( enceng gondok dll) kondisinya agar tetap baik dan tidak terjadi pendangkalan dan berfungsi sebagai lokasi penampungan luapan air pada musim pengujan

 Pada pembangunan jembatan yang melintas perlu memperhatikan :

▪Pelestarian sungai agar tetap berfungsi baik

▪Pada saat dilakukan pekerjaan pondasi jembatan dan pemacangan tiang pancang jembatan tidak mengganggu kehidupan ikan tidak mencemari air

●Diupayakan tidak ada ceceran

tanah dan adonan semen beton ( cement concrete) tidak masuk kedalam perairan

●Pada tahap pelaksanaan struktur atas jembatan diupayakan tidak banyak material bangunan yang jatuh mengotori perairan dengan cara memasang terpal atau jarring-jaring terpal di bawah lantai jembatan

●Kegiatan pembangunan jembatan belum dilaksanakan masih dalam tahap pondasi dengan bore pile ●Pengawasan dan

pemantauan pembangunan jembatan dilakukan secara intensif sampai dengan kontruksi terus berlangsung.

a. Lokasi pengelolaan berada di desa kedung rojo dan sambong b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi jembatan berlangsung a. Tidak b. PT AK dan PT. HK

(12)

No. Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup / Pelaksanaan RKL Kondisi Lingkungan Hasil Pelaksanaan RKL Lokasi Pengelolaan dan Periode Pengelolaan Realisasi pelaksanaan a) Ya / Tidak b) Pelaksana. 13. Keselamatan danKesehatan Kerja atau K-3 ● Meliputi kegiatan operator/ pekerja pembangunan jalan Tol : ●Operator alat berat

Excavator, Crane, Dozer, Mesin Borpile ●Pekerja jembatan

pada bekerja pada ketinggian > 3 meter ●Pekerja pengelasan besi baja jembatan dll ●Kelengkapan pakaian alat pengaman diri (APD)bagiOperator, buruh kasar dan pekerja Jembatan,seperti Helem. Sepatu, Rompi, masker, savetybelt, kaos tangan, earplug kacamata anti silau dll.

●Adanya peningkatan kecelakaan ringan atau kecelakaan berat bagi para pekerja dilapangan. ●Penurunan

kesehatan agi para pekerja akibat fasilitas sanitasi yang buruk ●Peningkatan tenaga

kerja proyek yang tidak masuk karena sakit .

 Melakukan kegiatan yang tujuannya menilai kepatuhan pemrakarsa dalam melaksanakan kewajiban K-3

 Menekan sekicil-kecilnya angka kecelakaan kerja di lapangan  Pengawasan terhadap

pelaksanaan K-3 dan ketaatan pekerja dalam menggunakan APD (Alat Pengaman Diri) selama bekerja di Proyek

 Memberikan pelayanan dan akses yang cepat terhadap tenaga proyek yang terkena musibah  Menyertakan asuransi Jamsostek

untuk semua karyawan dan tenaga kerja proyek.  Melakukan kerjasama dengan

puskesmas atau rumah sakit tertentu dalam pelayanan kesehatan bagi pekerja proyek.  Penilaian Kontraktor terhadap

kepatuhan dalam perlindungan lingkungan hidup.

 Penerapan SOP dan kedisiplinan karyawan thd SOP. Pengendalian bahaya kebakaran, kecelakaan dan menghidari tindakan tidak aman.

 Pengamatan dilapangan terhadap kelengkapan pemakaian Alat Pengaman Diri (APD) seluruh pekerja proyek

 Melaksanakan inspeksi K-3 mengenai penertiban kuwajiban pemakaian APD di proyek ( Helm, Rompi, Sepatu, masker Debu) ●Melaksanakan inspeksi safety

patrol ke seluruh aktifitas kegiatan proyek ●Membuat laporan kegiatan

Keselatan dan Kesehatan kerja (K-3)

●Menerapkan sangsi denda bagi pekerja proyek yang tidak mematuhi kuwajiban pemakaian APD

●Supervisibelum melakukan penilaian terhadap kepatuhan kontraktor sesuai dokumen Amdal, UKL/UPL dan SOP, perlindungan lingkungan hidup. ◙ Menghidari tindakan yang

membahayakan seperti merokok di dekat logistik tangki BBM di Base camp, Bengkel, ware house dll. ●Kontraktor telah menerapkan peraturan dan mensosialisaskan K-3 pada seluruh karyawan/pekerja proyek sudah dilaksanakan, pemasangan baleho/spanduk tentang K-3 dan penertiban wajib APD ●Masih ditemui pekerja

proyek yang tidak patuh terhadap pemakaian APD pada pekerja jalan &jembatan tidak pakai helm, rompi Savety belt dll. a. Seluruh lokasi dimana aktifitas kegiatan proyek pembangunan jalan tol berlangsung b. Periode pengelolaan adalah selama kegiatan konstruksi berlangsung c. Perlunya perhatian

terhadap SOP yang berkaitan dengan penyimpanan terhadap bahan mudah terbakar d. Pengisian dan pemindahan bahan bakar solar ke tangki Solar tidak dilakukan pada siang hari karena resiko kebakaran.

a. Ya b. PT AK

dan PT HK

Referensi

Dokumen terkait

bahwa perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan

Penyusunan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA- Andal), Analisis Dampak Lingkungari (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

2.  Analisis Dampak Lingkungan(ANDAL) 3.  Rencana Pengelolaan Lingkungan(RKL) 4.  Rencana Pemantauan Lingkungan(RPL

mengoreksi, meneliti dan menelaah secara teknis Kerangka Acuan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

k) Berdasarkan sasaran pengelolaan dampak tersebut, maka disusun rancangan pengelolaan dampak penting yang menghasilkan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

Dokumen AMDAL meliputi : Kerangka Acuan (KA-ANDAL), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) clan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) yang digunakan

Jenis Dokumen AMDAL KERANGKA ACUAN (KA-ANDAL) ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL) RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HDUP (RKL) RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HDUP (RPL)

PERSYARATAN PERIZINAN BERUSAHA SURAT KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP - DOKUMEN ANDAL DAN RKL - RPL YANG HARUS DILAMPIRKAN Telah terima berkas Permohonan Pendaftaran Saudara atas