• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR

Arief Rahman Hakim

[email protected]

1

ISI

• Pendahuluan

• Obat-obat utama untuk gangguan jantung dan

pembuluh : ACE Inhibitor, ARB, CCB, Beta

Bloker, Diuretika, Nitrat, Kardiotonik,

antiaritmia

• Obat-obat sekunder untuk gangguan pembuluh

: Alfa 2 Agonis Sentral, Alfa 1 antagonis,

Vasodilator langsung, Antagonis adrenergik

Perifer

(2)

Pendahuluan

• Gangguan pada sistem kardiovaskular :

– Gangguan pada Jantung

• Iskemik : Angina reversibel (angina stabil, angina varian) dan angina irreversibel (angina tidak stabil dan infark Miokard)

• Gagal jantung • Aritmia

– Gangguan pada Vasa :

• Hipertensi • hipotensi

– Gangguan pada Darah :

• Viskositas, • Lipid darah,

• Gangguan keseimbangan asam-basa, • Gangguan keseimbangan elektrolit • Gangguan timbunan flak

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ACEI (ACE INHIBITOR)

15

• Indikasi : hipertensi akut, hipertensi, CHF (gagal jantung kongesti), disfungsi ventrikel kiri setelah infark miokard

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi

(9)
(10)

19 • ESO : – Hiperkalemia (1-11%) – Hipersensitivitas (4-7%) – Skin rash (4-7%) – Hipotensi (1-2,5%) – Batuk kering (0,5-2%) – Proteinuria (1%) • Kontraindikasi : – Hipersensitivitas thd ACEI – Anuria – Riwayat angioudema

– Bilateral renal artery stenosis – Hamil (trimester 2 & 3)

(11)

• Interaksi obat :

– Kontraindikasi : aliskiren

– Serius-gunakan alternative : alupurinol,

candesartan, irbesartan, losartan, potasium fosfat iv, telmisartan, valsartan

– Signifikan-monitor closely : aluminium hidroksida, aspirin, kalsium karbonat, celecoxib, diklofenak, digoksin, furosemid, glipizid, insulin, ibuprofen, preparat kalium

21

HAL-HAL PENTING

• ACEI  dilatasi vena menurunkan tekanan

pengisian (preload) dan dilatasi arteriol

menurunkan afterload  kebutuhan oksigen

miokard turun dan efek vasodilator

• ACEI  batuk kering  peningkatan

bradikinin (ACE berperanan dalam

metabolisme bradikinin)

• ACEI bisa menyebabkan gagal ginjal pada

pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral

(12)

ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER

(ARB)

23

• Indikasi : hipertensi, CHF

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi

(13)

25

• ESO :

– Udem perifer, dizzines, fatigue, abdominal pain, diare, nausea, albuminuria, rhininis, faringitis, bronkhitis, chest pain

• Kontraindikasi :

– Hipersensitivitas

– Penyakit hepar yang parah – Stenosis arteri renal bilateral – Wanita hamil

(14)

• Interaksi obat :

– Kontraindikasi : aliskiren

– Serius-use alternative : ACEI, litium, potasium fosfat iv

– Signifikan-monitor closely : acebutolol, aspirin, atenolol, bisoprolol, celecoxib, diklofenak, digoksin, furosemid, gentamisin

27

(15)

• Indikasi : hipertensi, CHF, antiangina

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi 29

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi

(16)
(17)

• ESO : >10% •Edema (1.8-10.8%) 1-10% •Headache (7.3%) •Fatigue (4.5%) •Palpitations (0.7-4.5%) •Dizziness (1.1-3.4%) •Nausea (2.9%) •Flushing (0.7-2.6%) •Abdominal pain (1.6%) 33 • Contraindications – Hypersensitivity • Cautions

– Congestive heart failure (CHF)

– Persistent progressive dermatologic reactions

– Symptomatic hypotension possible, particularly with severe aortic stenosis

– Worsening of angina and acute myocardial infarction (MI) can develop after dose is started or increased, particularly with severe obstructive CAD

– Edema may develop within 2-3 weeks of starting therapy

(18)

• Interaksi obat :

• Contraindicated (1)

– dantrolene

• Serious - Use Alternative (4)

– diltiazem – Simvastatin

• Significant - Monitor Closely (81)

– Acebutolol – Atenolol – Carvedilol dll

35

(19)

• Indikasi : Antiangina, CHF

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi 37

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi

(20)
(21)

>10% •Tiredness (13%) 1-10% • Hypotension (10%) • Bradycardia (8%) • Cold extremities (0.5- 7%) • Postural hypotension (2-4%) • Depression (3%) • Nausea (2-3%) • Dreaming (2%) • Drowsiness (2%) • Diarrhea (1-2%) • Fatigue (1-2%) • Leg pain (1-2%) • Lethargy (1-2%) • Lightheadedness (1-2%) • Vertigo (1-2%) • Dyspnea (0.4-2%) 41

• Contraindications

– 2°/3° heart block in patients without pacemaker – Cardiogenic shock

– Sinus bradycardia – Sinus node dysfunction – Hypersensitivity

– Uncompensated cardiac failure – Pulmonary edema

(22)

• Interaksi obat :

• Contraindicated (0)

• Serious - Use Alternative (17)

– beta bloker

• Significant - Monitor Closely (184)

– valdecoxib – valsartan – verapamil

43

(23)
(24)

• Indikasi : Hipertensi, CHF

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi 47

• Jenis obat :

mg/hari Frekuensi

(25)

49

Umum

• Diuretik  bekerja pada ginjal untuk

meningkatkan ekskresi air dan natrium klorida

• Secara normal, reabsorpsi garam dan air

dikendalikan oleh aldosteron dan vasopresin

(hormon antidiuretik, ADH)

• Diuretik  menurunkan reabsorpsi elektrolit

di tubulus  ekskresi elektrolit meningkat

diikuti ekskresi air

(26)

Tiazid

• Digunakan untuk terapi hipertensi

• Bekerja terutama pada tubulus distal  menghambat reabsorpsi NaCl dg terikat pada sinporter untuk kotranspor Na+/Cl-

• ESO :

– kelemahan, impotensi, ruam kulit

– Hipokalemia  aritmia jantung (tu +digitalis)

– Hiperuresemia  kompetisi sekresi tiazid & asam urat – Toleransi glukosa  KI pada pasien DM tipe 2

– Kadar kolesterol meningkat

51

Diuretik Loop

• Digunakan mengurangi udem perifer dan paru pada gagal jantung sedang sampai berat

• Efektif pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal • Kerja  menghambat reabsorpsi NaCl di ansa Henle

asendens segmen tebal  mempunya kapasitas besar untuk mengabsorpsi NaCl  dapat menyebabkan diuresis yang hebat

• Mekanisme  menghambat kotranspor Na+/K+/2Cl-

• ESO :

– hiponatremia, hipotensi, hipovolemia, hipokalemia – Ekskresi kalsium dan magnesium meningkat

– Penggunaan berlebih (dosis tinggi, pemberian iv) dapat menyebabkan ketulian irrreversibel

(27)

Diuretik hemat kalium

• Bekerja pada segmen yang berespon terhadap aldosteron pada nefron distal, dimana

homeostasis K+ dikendalikan

• Menurunkan reabsorpsi Na+ dengan

mengantagonis aldosteron (spironolakton) atau memblok kana Na+ (amilorid & triamteren)

• Dapat menyebabkan hiperkalemia berat tu pada pasien gagal ginjal atau terapi bersama ACEI

53

(28)

• Indikasi : Angina

• Ada 2 Golongan : Nitrat kerja cepat dan Nitrat

kerja panjang

55

• Mekanisme kerja :

– Metabolisme nitrat  ion nitrit (NO2-) (membutuhkan tiol jaringan)

– di dalam sel nitrit  nitrat oksida (NO), mengaktivasi guanilat siklase  peningkatan konsentrasi cGMP (guanosin monofosfat siklik) intraseluler pada otot polos vaskular

– Menurunkan ion Ca2+ bebas dalam sitosol  defosforilasi miosin rantai pendek (MLC)

(29)

57

• Nitrate therapy  untuk mengakhiri acute anginal attack dan untuk mencegah serangan.

– Sublingual, buccal, or spray nitroglycerin products  produk untuk serangan akut

– prophylactic  oral or transdermal products  development of tolerance

• ESO :

– Postural hypotension, reflex tachycardia, headaches and flushing, and occasional nausea.

(30)

KARDIOTONIK/INOTROPIK

59

• Obat inotropik positif  digoksin

• Efek mekanis dan manfaat terapi :

– meningkatkan kontraksi otot jantung dan meningkatkan curah jantung  akibat peningkatan konsentrasi kalsium sitoplasma – Terapi kombinasi untuk gagal jantung yang telah

menerima terapi diuretik dan ACEI

– Diindikasikan pada gagal jantung akibat fibrilasi atrium

(31)

• Mekanisme kerja :

– Menghambat Na+/K+-ATPase membran (berperan

dalam pertukaran Na+/K+)

– meningkatkan Na+ intraseluler  Ca2+ intraseluler

meningkat  kontraksi otot miokard meningkat

• Digoksin dan ion K

+

berkompetisi untuk

reseptor pada sisi luar membran sel otot, efek

digoksin bisa meningkat membahayakan pada

kondisi hipokalemia

(32)

• Dosis : 0,25 mg QD, lansia 0,125 mg QD

• ESO :

– toksisitas digoksin tjd pada 20% pasien dan 18% meninggal akibat aritmia (ritme kardiak ektopik dan re-entrant dan heart block);

– GI (anoreksia, nausea dan vomit);

– CNS (sakit kepala, fatigue, bingung, disorientasi, gangguan penglihatan)

63

(33)

65

Pengobatan HF akut/parah

(34)

67

(Vaughan Williams, 1984)

• Klasifikasi :

– berdasarkan aksi elektrofisiologi  blok channel Na+, K+ atau Ca +

Klasifikasi (lanjutan)

• Kelas I- bloker kanal cepat Na+

– IA (moderat block) : kinidin, prokainamid, disopiramid (aritmia supraventrikel dan ventrikel)

– IB (weak block) : lidokain, fenitoin, tokainid, meksiletin (aritmia ventrikel > supraventrikel)

– IC (pronounced block) : flecainid, propafenon, moricizin (aritmia ventrikel dan ada resiko proaritmia)

• Kelas II-beta bloker : propranolol, metoprolol, atenolol, acebutolol, pindolol, sotalol, timolol (takikardi sinus & takikardi atrial)

• Kelas III-bloker kanal K+ (fibrilasi ventrikel) – Bretilium, amiodaron, sotalol

(35)
(36)
(37)

73

OBAT-OBAT ALTERNATIF UNTUK

HIPERTENSI

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Pada terapi farmakologi gagal jantung obat golongan ACEI digunakan sebagai first line terapi dengan tujuan untuk mencegah remodeling jantung ventrikel kiri

Pertumbuhan miokardium akan meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung sehingga lebih banyak darah yang dapat dipompa keluar jantung dalam setiap denyutan dan jumlah darah

 Sebagai prevensi primer : direkomendasikan pada pasien dengan gagal jantung simtomatik (NYHA II – III) dan EF < 35% walaupun sudah mendapat terapi optimal lebih adri 3

Kardiomiopati kongestif pada fase lanjut terjadi gagal jantung akibat kegagalan ventrikel kiri dengan manifestasi penurunan curah jantung, penurunan perfusi jaringan, dan

Dalam keadaan normal terdapat dua bunyi denyut jantung, yaitu pertama yang dihasilkan akibat adanya kontraksi dan relaksasi dari otot jantung, dan yang kedua adalah hasil

Pertambahan volume akhir diastolik ini akan merangsang ventrikel kiri untuk  mengosongkan isinya dengan lebih kuat sehingga meningkatkan curah sekuncup   jantung akan tetapi

Fungsi kontraksi atrial yang sangat berkurang pada AF akan menurunkan curah jantung dan dapat menyebabkan terjadi gagal jantung kongestif pada pasien dengan disfungsi ventrikel

otot jantung merupakan prinsip dasar untuk meningkatkan pengosongan darah saat ventrikel sistole sehingga menurunkan volume dan tekanan akhir diastole serta meningkatkan