• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN..."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 i

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR GRAFIK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi ... 2

C. Sistematika Laporan ... 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 16

A. Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024 ... 16

B. Rencana Kinerja Tahun 2020 ... 22

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ... 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

A. Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 26

B. Realisasi Anggaran Tahun 2020 ... 47

BAB IV PENUTUP ... 50 LAMPIRAN

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 ii

Tabel Keterangan Hal

Tabel 2.1. Indikator Kinerja ... 20

Tabel 2.2. Penjabaran Sasaran dan Indikator Kinerja ... 21

Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun ... 23

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun ... 24

Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Kuala KurunTahun 2020 ... 27

Tabel 3.2. Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel ... 29

Tabel 3.3. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan ... 30

Tabel 3.4. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Tahun 2019-2020 ... 31

Tabel 3.5. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu... 32

Tabel 3.6. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding ... 33

Tabel 3.7. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi ... 33

Tabel 3.8. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali ... 34

Tabel 3.9. Persentase Perkara Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi ... 36

Tabel 3.10. Indeks Kepuasan Pencari Keadilan ... 37

Tabel 3.11. Peningkatan Efektivitas pengelolaan Penyelesaian perkara ... 37

Tabel 3.12. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020-2018 pada Sasaran Stategis Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ... 38

Tabel 3.13. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Kepada Para Pihak tepat waktu Tahun 2020-2019 ... 39

Tabel 3.14. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Tahun 2019-2020 . 40 Tabel 3.15. Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK Secara Lengkap Dan Tepat Waktu Tahun 2020-2018 ... 41

Tabel 3.16. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus ... 42

Tabel 3.17. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan 43 Tabel 3.18. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan ... 44

Tabel 3.19. Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan ... 45

Tabel 3.20. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan . Bantuan Hukum (Posbakum) ... 46

Tabel 3.21. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ... 46

Tabel 3.22. Realisasi Anggaran DIPA 01 Badan Urusan Administrasi ... 47

Tabel 3.23. Realisasi Anggaran DIPA 03 Dijen Badan Peradilan Umum ... 48

Tabel 3.24. Sasaran Strategis, Anggaran dan Realisasi Tahun 2020 ... 48

DAFTAR TABEL

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 iii

Gambar Keterangan Hal

Gambar 1.1. Peta administratif Kabupaten Gunung Mas ... 3

DAFTAR GAMBAR

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 iv

Grafik Keterangan Hal

Grafik 3.1. Capaian Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

Akuntabel Tahun 2019-2020 ... 30 Grafik 3.2. Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian

Perkara Tahun 2019 – 2020 ... 38 Grafik 3.3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan

Tahun 2019-2020 ... 43 Grafik 3.4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Tahun 2019-2020. ... 47

DAFTAR GRAFIK

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 v Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), serta Permenpan Nomor 53 Tahun 2014, yang kemudian di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung R.I Nomor 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 Nopember 2020 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 kepada seluruh Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama pada Empat Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia, perihal Penyampaian Dokumen SAKIP.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Kuala Kurun, selain memenuhi agenda reformasi birokrasi juga merupakan suatu kewajiban pertanggung jawaban akuntabilitas. Sasaran pokoknya adalah penyelenggaraan peradilan yang profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas KKN, serta integritas pengabdian di bidang penegakan hukum dan keadilan untuk mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri.

Pada akhirnya dengan telah disusunnya LKjIP Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020 kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pengadilan Negeri Kuala Kurun dan semua komponen Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang telah membantu terlaksananya hingga tersusunnya LKjIP Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020, semoga dengan tersusunnya LKjIP tahun 2020 ini akan memacu kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun menjadi lebih baik pada tahun-tahun mendatang.

Kuala Kurun, 1 Februari 2021

KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN,

RUDY RUSWOYO, S.H., M.H. NIP. 19761018 200112 1 002

KATA PENGANTAR

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun Tahun 2020 ini disusun. LKjIP Tahun 2020 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visinya yaitu “Terwujudnya Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang Agung”.

Pengadilan Negeri Kuala Kurun telah menetapkan 2 (dua) tujuan sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2020. Kedua tujuan sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 4 indikator kinerja dan 18 target kinerja

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 4 (empat) sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020, terdapat 3 (tiga) Sasaran Strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (≥100%), yaitu Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara, dan Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Sedangkan sasaran strategis lainnya belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik (≤100%), yaitu Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah sebesar 81,15%.

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

Sasaran Strategis I

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 vii

Sasaran Strategis I

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :

- Perdata - Pidana 90% 90% 100% 100% 111,1% 111,1%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

- Perdata - Pidana 90% 90% 97,5% 100% 108% 111,1% c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

 Banding  Kasasi  PK 70% 70% 70% 96,33% 96,33% 100% 137,6% 137,6% 142%

d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi 1% 0% 0%

e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95% 100 % 105,2% %

Rata-Rata Capaian Kinerja

Pada Sasaran Strategis I

118,6%

Sasaran Strategis II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat

waktu 90% 100% 111,1%

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 2% 0% 0%

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100% 100% 100%

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus

90% 100% 111,1%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 106%

Sasaran Strategis III

Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 viii

Sasaran Strategis III

Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 0% 0% 0%

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 100%

Sasaran Strategis IV

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) 5% 0% 0%

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 1

A. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran.Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah – langkah pada tahun berikutnya.Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahunan merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat di tarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung sebagai Lembaga Pemerintah yang memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang di amanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.

Pelaporan Kinerja dimaksudkan untuk menginformasikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Salah satu unsur pokok penjabaran pada Sistem ini adalah penyusunan Rencana Strategi (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, untuk mewujudkan kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan terukur dan teruji. Pelaksanaan birokrasi peradilan akan terwujud apabila ditata dalam suatu sistem perencanaan disertai dengan perwujudan sistem akuntabilitas. Oleh karena itu, perencanaan dan akuntabilitas mutlak adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan jawaban dalam birokrasi melalui program program yang telah disusun untuk penyelenggaraan kehidupan berKuala Kurun yang baik dari segala aspek, serta berpedoman kepadan peraturan yang baru yaitu Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Kuala Kurun yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum Penyelenggaraan Kuala Kurun meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas

BAB I

PENDAHULUAN

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 2 Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Kuala Kurun/pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan pertanggung jawaban dari tugas dan fungsi yang diemban dalam melaksanakan kegiatan operasional yang disusun dengan mengacu pada penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta surat Sekretaris Mahkamah Agung R.I Nomor 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 Nopember 2020 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 kepada seluruh Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama pada Empat Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia, perihal Penyampaian Dokumen SAKIP.

B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I., (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945). Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan badan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 3 perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986) Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang. Pengadilan Negeri Kuala Kurun Kelas II adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten Klaten berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan. Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Kuala Kurun yaitu :

a. Kedudukan

Pengadilan Negeri Negara merupakan pengadilan tingkat pertama dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Palangka Raya dan berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Kuala Kurun bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama di wilayah hukum Kabupaten Gunung Mas. Pengadilan Negeri Kuala Kurun beralamat Di Jl. Bayangkara, Tampang Tumbang Anjir, Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah 74571 Telp/Fax. 0537-3033713 Website : www.pn-kualakurun.go.id , e-Mail : pn.kkn1@gmail.co.id.

- Letak geografis

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 4 Kabupaten Gunung Mas adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kabupaten ini secara astronomi terletak pada ± 0° 18’ 00” - 01° 40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” - 114° 01’ 00” Bujur Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010). Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002. Ibukotanya adalah Kuala Kurun.

Luas wilayah kabupaten Gunung Mas adalah 10.804 km² dan merupakan kabupaten terluas keenam dari 14 kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah (7,04% dari luas Provinsi Kalimantan Tengah).

Wilayah Gunung Mas termasuk dataran tinggi yang memiliki potensi untuk dijadikan daerah perkebunan.

Daerah utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara ± 100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringan ± 8-15° serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan ± 15-25°. Pada daerah tersebut terdapat pegunungan Muller dan pegunungan Schwaner dengan puncak tertinggi (Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dari permukaan laut.

Bagian selatan terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa yang sering mengalami banjir pada musim hujan. Kabupaten Gunung Mas juga memiliki wilayah perairan yang meliputi danau, rawa-rawa dan terdapat 4 jalur sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu:

1. Sungai Manuhing dengan panjang ± 28,75 km; 2. Sungai Rungan dengan panjang ± 86,25 km; 3. Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km; dan 4. Sungai Miri.

- Wilayah

Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini merupakan bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, Batas wilayah kabupaten Gunung Mas adalah :

Utara Kabupaten Murung Raya Timur Kabupaten Kapuas

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 5 Barat Kabupaten Katingan dan Provinsi Kalimantan Barat

12 Kecamatan di Kabupaten Gunung Mas meliputi : Kecamatan Damang Batu 8 (Delapan) Desa : 1. Desa Tumbang Marikoi;

2. Desa Tumbang Posu; 3. Desa Tumbang Maraya; 4. Desa Lawang Kanji;

5. Desa Karetau Rembangun; 6. Desa Tumbang Anui; 7. Desa Tumbang Sarian; 8. Desa Tumbang Mahuroi.

Kecamatan Miri Manasa 11 (Sebelas) Desa : 1. Desa Tumbang Lapan;

2. Desa Tumbang Siruk; 3. Desa Tumbang Napoi; 4. Desa Tumbang Koroi; 5. Desa Bontoi;

6. Desa Mangkuhung; 7. Desa Tumbang Manyoi; 8. Desa Tumbang Masukih; 9. Desa Tumbang Hatung; 10. Desa Rangan Hiran; 11. Desa Harowu.

Kecamatan Kurun 16 (Enam Belas) Desa : 1. Desa Kuala Kurun;

2. Desa Tumbang Anjir; 3. Desa Petak Bahandang; 4. Desa Tanjung Riu; 5. Desa Penda Pilang; 6. Desa Tumbang Tambirah; 7. Desa Tumbang Manyangan; 8. Desa Teluk Nyatu;

9. Desa Tewang Pajangan; 10. Desa Tumbang Miwan; 11. Desa Tumbang Tariak;

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 6 12. Desa Tumbang Hakau;

13. Desa Penda Pilang; 14. Desa Hurung Bunut;

15. Desa Tumbang Lampahung; 16. Desa Pilang Munduk.

Kecamatan Manuhing 12 (Dua Belas) Desa : 1. Desa Tangki Dahuyan;

2. Desa Tumbang Talaken; 3. Desa Gohong;

4. Desa Tumbang Jalemu; 5. Desa Belawan Mulia; 6. Desa Tumbang Sepan; 7. Desa Taringen;

8. Desa Bereng Belawan; 9. Desa Fajar Harapan; 10. Desa Bangun Sari; 11. Desa Bereng Jun; 12. Desa Takaras.

Kecamatan Manuhing Raya 6 (Enam) Desa : 1. Desa Tumbang Mantuhe;

2. Desa Putat Durei; 3. Desa Tumbang Samui; 4. Desa Tumbang Oroi; 5. Desa Luwuk Tukau; 6. Desa Tehang.

Kecamatan Rungan 14 (Empat Belas) Desa : 1. Desa Tumbang Malahoi;

2. Desa Tumbang Baringei; 3. Desa Linau;

4. Desa Jakatan Raya; 5. Desa Tumbang Jutuh; 6. Desa Tumbang Bunut; 7. Desa Luwuk Kantor; 8. Desa Karya bakti; 9. Desa Tumbang Kajuei;

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 7 10. Desa Luwuk Langkuas;

11. Desa Talangkah; 12. Desa Bereng Baru; 13. Desa Parempei; 14. Desa Bereng Malaka.

Kecamatan Rungan Barat 11 (Sebelas) Desa : 1. Desa Tusang;

2. Desa Rabambang; 3. Desa Tumbang Kuayan; 4. Desa Jalemu Masulan; 5. Desa Jalemu Raya; 6. Desa Tumbang Jalemu; 7. Desa Tumbang Mangkawuk; 8. Desa Tajah Antang Raya; 9. Desa Tumbang Langgah; 10. Desa Tumbang Bahanei; 11. Desa Hujung Pata.

Kecamatan Rungan Hulu 9 (Sembilan) Desa : 1. Desa Tumbang Mujai;

2. Desa Hantapang;

3. Desa Tumbang Rahuyan; 4. Desa Sei Antai;

5. Desa Batu Puter; 6. Desa Sangal;

7. Desa Tumbang Tuwe; 8. Desa Tumbang Lapan; 9. Desa Jangkit.

Kecamatan Sepang 7 (Tujuh) Desa : 1. Desa Sepang Kota;

2. Desa Luwuk Andan; 3. Desa Tanjung Karitak; 4. Desa Tewai Baru; 5. Desa Sepang Simin; 6. Desa Tampelas; 7. Desa Pematang Linau.

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 8 Kecamatan Mihing Raya 7 (Tujuh) Desa :

1. Desa Tumbang Danau; 2. Desa Dahian Tambuk; 3. Desa Kampuri;

4. Desa Rangan Tate; 5. Desa Tumbang Empas; 6. Desa Tuyun;

7. Desa Rabauh.

Kecamatan Tewah 16 (Enam Belas) Desa : 1. Desa Tewah;

2. Desa Sarerangan;

3. Desa Tumbang Pajangei; 4. Desa Batu Nyapau; 5. Desa Kasintu; 6. Desa Upon Batu; 7. Desa Batu Nyiwuh; 8. Desa Tumbang Habaon; 9. Desa Rangan Mihing; 10. Desa Tanjung Untung; 11. Desa Sei Riang; 12. Desa Tajau Urap; 13. Desa Teluk Lawah; 14. Desa Sandung Tambun; 15. Desa Karason Raya; 16. Desa Sumur Mas.

Kecamatan Kahayan Hulu Utara 12 (Dua Belas) Desa : 1. Desa Tumbang Pasangon;

2. Desa Teluk Kenduri; 3. Desa Tumbang Miri; 4. Desa Dandang; 5. Desa Batu Tangkui;

6. Desa Tumbang Hamputung; 7. Desa Tumbang Tanjungan; 8. Desa Penda Rangas; 9. Desa Tumbang Sian;

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 9 10. Desa Tumbang Takaoi;

11. Desa Tumbang Korik; 12. Desa Tumbang Ponyoi.

Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan lingkungan Peradilan Umum Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah di Palangka Raya yang menjadi Kawal Depan (Voorj post) Mahkamah Agung Republik Indonesia, sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri Kuala Kurun sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.

b. Wewenang dan fungsi

Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri Kuala Kurun sebagai kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor8 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum antara lain :

- Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.

- Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi perencanaan/ teknologi informasi, umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

- Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 10 - Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum

kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

- Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (perencanaan / teknologi informasi / pelaporan, kepegawaian / organisasi / tatalaksana, dan keuangan / umum / perlengakapan).

- Fungsi Lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas- luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan Pengadilan Tingkat Pertama mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Hukum, Kasubbag Perencanaan, IT dan Pelaporan, Kasubbag Kepegawaian Organisasi Tata Laksana, Kasubbag Umum Keuangan, Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Ketua Pengadilan Negeri

Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun bertugas mangadakan pengawasan atau pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya, melakukan pengawasan atas pekerjaan penasihat hukum dan notaris di daerah hukumnya dan melaporkan hasil pengawasannya kepada Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman dan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah didaerah apabila diminta.

2. Wakil Ketua Pengadilan Negeri

Wakil Ketua Pengadilan Negeri bertugas melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 11 3. Hakim

Hakim bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata ditingkat pertama dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan yang ditugaskan kepadanya.

4. Panitera

Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan dibidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Panitera menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan Koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan dibidang teknis;

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata; c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara pidana; d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara khusus;

e. Pelaksanaan penggelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara;

f. Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evalkuasi dan administrasi kepaniteraan;

g. Pelaksanaan mediasi;

h. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;

i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri;

5. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kuala Kurun.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, sekretrais menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran; b. Pelaksanaan urusan kepegawaian;

c. Pelaksanaan urusan keuangan;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana; e. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

f. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan, dan;

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 12 g. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta

pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kuala Kurun;

6. Panitera Muda Perdata

Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara dibidang perdata.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Panitera Muda perdata menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pemerikasaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata;

b. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;

c. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregisater untuk diteruskan kepada Ketua Majelis hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

d. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas yang sudah diputus dan diminutasi; e. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak

yang atidak hadir;

f. Pelaksanaan penyampaian pemberituahuan putusan tingkat banding, kasasi, dan peninjauan kembali kepada para pihak;

g. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

h. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;

i. Pelaksanaan penerimaan konsinyasi;

j. Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;

k. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

l. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum;

m. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan; n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;

7. Panitera Muda Pidana

Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana.

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 13 a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara

pidana;

b. Pelaksanaan registrasi perkara pidana;

c. Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada termohon;

d. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregistrasi untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

e. Pelaksanaan perhitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;

f. Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari penyidik;

g. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi ;

h. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir;

i. Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali kepada para pihak;

j. Pelaksanaan penerima dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

8. Panitera Muda Hukum

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Panitera Muda Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara; b. Pelaksanaan penyajian statistik perkara;

c. Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;

d. Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;

e. Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan transparansi perkara;

f. Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masayarakat, hubungan masyarakat, dan;

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 14 9. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan serta pengelolaan keuangan.

10. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana.

11. Kepala Sub Bagian Perencenaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

C. Sistematika Laporan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja pengadilan selama satu tahun, penyusunan LKjIP perlu dibuat secara sistematis agar mudah dipahami dan dimengerti. Untuk itu sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 telah dibuat outline LKjIP sebagaimana dimaksud, yakni sebagai berikut :

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Pengadilan Negeri Kuala Kurun dan sekilas pengantar lainnya.

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 15 Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan

perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Pengadilan Negeri Kuala Kurun, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

Bab IV PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari seluruh sajian LAKIP serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun di masa mendatang.

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 16

A. Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024

Rencana Kinerja Tahunan adalah penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) yang penyusunan rencananya di setiap awal tahun anggaran. Untuk menetapkan target kinerja maka tidak terlepas core bussines Peradilan Umum yaitu menerima,

memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang harus dilaksanakan yang

didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi dan berimbang untuk menyelesaikan perkara yang diterima dari para pencari keadilan sampai menjadi putusan yang seadil adilnya.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) Nasional 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Adapun visi dari Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah: “Terwujudnya Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang Agung”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

Visi dan Misi Pengadilan Negeri Kuala Kurun

V i s i

Visi Pengadilan Negeri Kuala Kurun mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yang berhasil dirumuskan pada kesimpulan Rakernas Mahakamah Agung beberapa tahun lalu tepatnya pada 10 September 2009 dan masih ditetapkan pada rakernas berikutnya.

Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Negeri Kuala Kurun sebagai Institusi yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara. Visi Badan Peradilan

BAB II

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 17 tersebut di atas, dirumuskan dengan merajuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama

alinea kedua dan alinea keempat, sebagai tujuan Negara Republik Indonesia. Visi merupakan harapan dan cita-cita Pengadilan Negeri Kuala Kurun khususnya dan Mahkamah Agung pada umumnya. Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka perlu peningkatan Sumber Daya Manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Serta sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

Misi

Untuk Visi dari suatu organisasi, maka perlu dijabarkan dalam bentuk Misi yang harus dijalankan. Adapun Misi Pengadilan Negeri Kuala Kurun, sesuai dengan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Kuala Kurun.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Kuala Kurun.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Kuala Kurun.

Penjelasan keempat misi Badan Peradilan yang digagas, dalam rangka memastikan “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” adalah sebagai berikut :

a. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan

Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian instutional), serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif. Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, dimana badan peradilan telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi, administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan organisasi, administrasi dan finansial seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasi kinerja dan penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan penyelenggaraan pengadilan diseluruh Indonesia. Selain kemandirian Instutional, kemandirian

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 18 badan peradilan juga mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus

(kemandirian individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan peradilan. Tujuan penyelenggaraan peradilan yang dimaksud adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil setiap manusia. Selain itu juga perlu dibangun pemahaman dan kemampuan yang setara diantara hakim mengenai masalah-masalah hukum yang berkembang.

b. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Oleh karenanya orientasi perbaikan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung harus mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Dengan demikian adalah keharusan bagi setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak. Perbaikan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung, selain menyentuh aspek yudisial, yaitu substansi putusan yang dapat dipertanggung jawabkan, juga akan meliputi peningkatan pelayanan administratif sebagai penunjang berjalannya proses yang adil. Sebagai contoh adalah adanya pengumuman jadwal sidang secara terbuka dan pemberian salinan putusan, sebagai bentuk jaminan akses bagi pencari keadilan.

c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan

Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan pergerakan perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap, peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non teknis (yudisial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area non-teknis, secara operasional, Pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain Pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan nonyudisial. Demi terlaksananya upaya-upaya tersebut, Mahkamah Agung akan menitikberatkan peningkatan kualitas

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 19 kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan mengembangkan

kompetensi teknis yudisial dan nonyudisial.

d. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan

Kredibilitas dan transparansi badan peradilan merupakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pembinaan, pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat dipertanggngjawabkan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan atau pun hukuman yang mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparans, pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritasnya.

Motto

Selain Visi dan Misi diatas, guna meningkatkan semangat budaya kerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun juga telah mempunyai Motto yang dituangkan dalam kalimat “PASTI” yang merupakan kepanjangan atau penjabaran dari : (Profesional, Adil, Sistematis, Transparan, Inovatif)

Tujuan dan Sasaran Strategis

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, selanjutnya dirumuskan tujuan strategis Pengadilan Negeri Kuala Kurun.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai 5 (lima) tahun. Oleh karena itu, setiap tujuan strategis yang ditetapkan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Dengan diformulasikan tujuan strategis Pengadilan Negeri Kuala Kurun akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai dengan lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 20 berdasarkan visi dan misi dari organisasi. Adapun tujuan yang hendak dicapai

Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya kepercayaan publik atas layanan peradilan; 2. Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas Mahkamah Agung;

Dan tujuan strategis diatas dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 2.1. Indikator Kinerja

No Tujuan Indikator Kinerja Target

1 Terwujudnya Kepercayaan Publik atas layanan Pengadilan Negeri Kuala Kurun

Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

90%

Persentase perkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya / Prodeo

0%

Persentase perkara yang diselesaikan melalui siding keliling/Zitting Plats

0%

Persentase perkara yang terlayani melalui Posbakum

100%

Persentase kepuasan para pencari keadilan terhadap layanan peradilan

95%

Nilai Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Kuala Kurun

A

2 Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas Mahkamah Agung

Persentase pelaksanaan

pengawasan kinerja pada Pengadilan Negeri Kuala Kurun

100%

Persentase Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan Teknis dan Administrasi umum 60% Persentase transparansi Pengelolaan Keuangan 100% Persentase transparansi Pengelolaan Aset 100%

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai dalam rentang waktu tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Sesuai dengan arah pembangunan bidang hokum yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2024 serta

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 21 dalam rangka mewujudkan Visi Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung, maka

Mahkamah Agung telah menetapkan sasaran strategis sebagaimana termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Mahkamah Agung 2020-2024.

Sasaran strategis yang akan dicapai Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan 4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Terdapat penambahan pada sasaran strategis “Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara” indikator kinerja utama “Persentase salinan putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu” dengan target tahun 2021 adalah “90%”, sesuai dengan Renstra Mahkamah Agung tahun 2020-2024.

Secara lebih rinci sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2. Penjabaran Sasaran dan Indikator Kinerja

No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target

(%)

1 Terwujudnya proses

peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan :

- Perdata - Pidana

90 90 Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu : - Perdata

- Pidana

90 90 Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - PK 70 70 70 Persentase perkara pidana anak

yang diselesaikan melalui Diversi

1

Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 22

layanan peradilan

2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Persentase salinan putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

90

Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

2

Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

90

3 Meningkatnya akses

peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

0

Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

0

Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat

layanan bantuan hukum

(Posbakum)

100

4 Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)

5

B. Rencana Kinerja Tahun 2020

Rencana Kinerja Tahunan adalah penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) yang penyusunan rencananya di setiap awal tahun anggaran. Untuk menetapkan target kinerja maka tidak terlepas core bussines Peradilan Umum yaitu menerima,

memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang harus dilaksanakan yang

didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi dan berimbang untuk menyelesaikan perkara yang diterima dari para pencari keadilan sampai menjadi putusan yang seadil

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 23 adilnya. Untuk tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan rencana kinerja

tahunan sebagai berikut :

Tabel : 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2020. Sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Pengadilan Negeri

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :

- Perdata - Pidana

90% 90% b. Persentase perkara yang diselesaikan

tepat waktu : - Perdata - Pidana

90% 90% c. Persentase Putusan Perkara yang

Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

 Banding  Kasasi  PK 70% 70% 70%

d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi

1%

e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95%

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

90%

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

2% c. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100%

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus

90%

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

0%

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

0%

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100%

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 24 Kuala Kurun tahun 2020 yang dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2020,

dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama dapat diperinci sebagai berikut :

Tabel : 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

% 1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

90

2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang

Diselesaikan

90

3. Persentase Perkara Perdata yang

Diselesaikan Tepat Waktu

90

4. Persentase perkara pidana yang

diselesaikan tepat waktu

90

5. Persentase Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

70

6. Persentase Perkara Yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

70

7. Persentase perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

70

8. Persentase Perkara Pidana Anak yang

Diselesaikan dengan Diversi

1

9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95

10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

90

11. Persentase Salinan Putusan Perkara

Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

90

12. Persentase Perkara yang Diselesaikan

Melalui Mediasi

2

13. Persentase Berkas Perkara yang

Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

100

14. Persentase Putusan Perkara yang

Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

90

15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin

Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan

0

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 25 dan Terpinggirkan di Luar Gedung Pengadilan

17. Persentase Pencari Keadilan Golongan

Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

100

18. Meningkatnya

Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

5

Kegiatan :

1. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi.

Rp. 2.937.858.000 2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di

Lingkungan Mahkamah Agung RI.

Rp. 5.028.550.000 3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Rp. 63.700.000 TOTAL ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2020 Rp. 8.030.108.000

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020

A. Capaian Kinerja Tahun 2020

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2020. Secara umum, dari hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan telah dicapai tahun 2020. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan, masih belum mencapai target pencapaian 2020. Maka hal itu, akan diupayakan agar pencapaiannya dapat ditingkatkan pada tahun 2021.

Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan 4 (empat) sasaran yang akan dicapai. Ke empat sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 18 (delapan belas) indikator kinerja, realisasi pada akhir tahun 2020, sebagai berikut :

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 27 Tabel : 3.1. Pengukuran Kinerja

Pengadilan Negeri Kuala KurunTahun 2020

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana 90% 90% 100% 100% 111,1% 111,1%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Perdata - Pidana 90% 90% 97,5% 100% 108% 111,1% c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :  Banding  Kasasi  PK 70% 70% 70% 96,33% 96,33% 100% 137,6% 137,6% 142% d. Persentase Perkara Pidana

Anak yang diselesaikan

secara Diversi 1% 0% 0%

e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95% 100% 105,2 % 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

90% 100% 111,1%

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

2% 0% 0%

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100% 100% 100%

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus

90% 100% 111,1%

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

0% 0% 0%

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

(37)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 28

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) 100% 100% 100% 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

5% 0% 0%

*

Capaian :

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran strategis :

Sasaran 1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaran penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 5 (lima) indikator. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2020, dapat digambarkan sebagai berikut :

Realisasi

X 100% Target

(38)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 29 Tabel : 3.2.

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana 90% 90% 100% 100% 111,1% 111,1%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Perdata - Pidana 90% 90% 97,5% 100% 108% 111,1% c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :  Banding  Kasasi  PK 70% 70% 70% 96,33% 96,33% 100% 137,6% 137,6% 142% d. Persentase Perkara Pidana

Anak yang diselesaikan

secara Diversi 1% 0% 0%

e. Index Kepuasan Pencari Keadilan

95% 95% 100%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 118,6%

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: Sasaran 1

Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

- Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.

- Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelesaian sisa perkara di tahun 2020.

- Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada saat periode pelaporan dilakukan

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-1

(39)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 30 Sisa perkara adalah jumlah perkara yang belum selesai di tahun sebelumnya.

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.

Tabel 3.3:

Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

2020 2019

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana 90% 90% 100% 100% 111,1% 111,1% 108% 105% Grafik 3.1.

Capaian Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Tahun 2019-2020 101% 102% 103% 104% 105% 106% 107% 108% 109% 110% 111% 112% 2019 2020 Perdata Pidana

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-1

Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Sisa perkara adalah jumlah perkara yang belum selesai di tahun sebelumnya. Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.

Grafik diatas menggambarkan setiap tahun Pengadilan Negeri Kuala Kurun terus berupaya melakukan peningkatan produktifitas penyelesaian perkara, terbukti rentang capaian selama 2 (dua) tahun melebihi 100%. Hal ini menunjukan adanya konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam mewujudkan peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

(40)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 31 Tabel : 3.4.

Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Tahun 2019-2020

Tahun Jenis Perkara Sisa Perkara Yang Harus Diselesaikan Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Target Realisasi Capaian

2020 Perdata 7 7 90% 100% 111,1%

Pidana 3 3 90% 100% 111,1%

2019 Perdata 4 4 80% 100% 125%

Pidana 2 2 90% 100% 111,1%

Sisa perkara pidana tahun 2019 adalah sebanyak 2 perkara dan perkara perdata 4 perkara Dari jumlah tersebut telah diselesaikan semuanya di tahun 2020, sehingga jumlah capaian untuk indikator persentase sisa perkara yang diselesaikan tahun 2020 sebesar 111,1%.

(Analisa tercapai atau tidak tercapai) :

- Pada tahun 2020, realisasi penyelesaian sisa perkara pidana, perdata mencapai 111,1%. Adanya sisa perkara pada tahun sebelumnya sering disebabkan karena perkara yang masuk pada akhir tahun, dan tidak dapat diselesaikan pada tahun berjalan serta belum disiplinnya ketepatan penyelesaian perkara dalam waktu 5 (lima) bulan.

- Jumlah sisa perkara pada tahun 2019 adalah 2 perkara pidana, 4 perkara perdata, dan seluruh sisa perkara pidana tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2020 sehingga tidak menjadi tunggakan lagi di tahun 2021.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-2

Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.

Secara umum, rata-rata capaian persentase penyelesaian perkara pidana dan perdata sepanjang tahun 2019 s.d. tahun 2020 sesuai dengan tabel di atas cenderung stabil dan meningkat. Angka ini menunjukan bahwa produktifitas penyelesaian perkara tepat waktu di Pengadilan Negeri Kuala Kurun cenderung mencapai target yang diinginkan.

(41)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 32 Tabel : 3.5.

Persentase Perkara Yang DiselesaikanTepat Waktu

Tahun Jenis Perkara Perkara Yang Harus Diselesaikan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Target Realisasi Capaian

2020 Perdata 41 40 90% 97.5% 108%

Pidana 86 86 90% 100% 111,1%

2019 Perdata 22 22 80% 100% 100%

Pidana 72 72 90% 100% 100%

Perkara yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 126 perkara, perkara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 127 perkara. Sehingga realisasi persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 99.21 % dan capaiannya sebesar 97,2%. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya karenakan ada satu perkara perdata yg melebihi waktu penyelesaian lebih dari 5 (lima) bulan.

(Analisa tercapai atau tidak tercapai)

- Perkara perdata yang melebihi 5 (lima) bulan dikarenakan adanya penundaan sidang penyebabnya para pihak yang tidak hadir, sakit dan lainnya.

- Penerapan standar operasional prosedur (SOP) perkara yang mengatur bahwa penyelesaian perkara pidana di tingkat pertama adalah 3 (tiga) bulan sejak perkara masuk hingga perkara minutasi. Dan penyelesaian perkara perdata di tingkat pertama adalah 5 (lima) bulan sejak perkara masuk hingga minutasi.

- Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses percepatan penyelesaian perkara, sejak perkara masuk hingga putus, melalui aplikasi Sistem Informasi Penelurusan Perkara (SIPP).

- Adanya pelaksanaan monitoring penyelesaian perkara secara rutin dan berkala, baik melalui aplikasi MIS (Monitoring Implementasi SIPP), whatsapp grup Pengadilan maupun melalui rapat bulanan.

- Penggunaan court calender dalam proses persidangan.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-3

Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Gambar

Grafik         Keterangan                        Hal
Gambar 1.1 Peta administratif Kabupaten Gunung Mas
Tabel 2.1. Indikator Kinerja
Tabel 2.2. Penjabaran Sasaran dan Indikator Kinerja
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nilai sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator Kinerja, yaitu meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan

Nilai modulus tanah pasiran tersementasi tersebut dari korelasi empirik relatif lebih rendah dibandingkan dengan analisis balik dengan metode elemen hingga. Hal ini menunjukkan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan untuk turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang

Formulir Pengalihan Unit Penyertaan dari REKSA DANA BNP PARIBAS SOLARIS yang diterima secara lengkap dan benar oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek REKSA DANA BNP

GRAFIKIV.15 PERKEMBANGAN PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN KESEHATANUSIALANJUTDI KOTA BANDUNG. TAHUN 2009 – 2012

Analisis data dilakukan dengan menggunakan: (1) tabel silang distribusi frekuensi berdasarkan berbagai karakteristik sosial ekonomi responden dan rumahtangga,

Berdasarkan hasil validasi tahun 2007 yang berada dalam deliniasi data geologi karst, kawasan karst yang teridentifikasi menggunakan metode polarimetrik merupakan

Visi Ditjen PAUDNI yakni “terselenggaranya layanan pendidikan untuk mewujudkan insan Indonesia yang cerdas, terampil, mandiri dan profesional”. Hal ini merupakan cita-cita