• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABORATORIUM INOVASI KABUPATEN MAJALENGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LABORATORIUM INOVASI KABUPATEN MAJALENGKA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1

0

INAGARA

LABORATORIUM INOVASI

KABUPATEN MAJALENGKA

Pusat Inovasi Pelayanan Publik

Kedeputian Bidang Inovasi Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara

(2)

INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

LABORATORIUM INOVASI

KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DEPUTI INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

PUSAT INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Jakarta – Veteran , 8 Januari 2016

(3)

10 INAGARA INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

LABORATORIUM INOVASI KABUPATEN MAJALENGKA

Bibliografi ISBN :

Hak Cipta pada ©

Pusat Inovasi Pelayanan Publik - LAN

Diterbitkan Oleh:

Pusat Inovasi Pelayanan Publik

Kedeputian Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara

Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110

CETAKAN PERTAMA, Penyunting :

Erfi Muthmainah, Menik Noviati, Teguh Henry Prayitno Desain sampul :

Isni Kartika Larasati

--- Cet.1.Jakarta,PIPP-LAN,2014 .... hal : ilus : 21x 29,7 cm

Sanksi pelanggaran Pasal 44, UU 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta: 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk

itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(4)

Tri Widodo Wahyu Utomo

Erfi Muthmainah

Kania Damayanti (Almh)

Menik Noviati

Teguh Henry Prayitno

Ria Veriani

Harditya Bayu Kusuma

Gunanta

Isni Kartika Larasati

Dewi Oktaviani

Deddy Cahyadi

(5)

Kedeputian Inovasi Administrasi Negara melalui Pusat Inovasi Pelayanan Publik bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka menyelenggarakan Laboratorium Inovasi Kabupaten Majalengka pada tahun 2015.

Atas Rahmat Tuhan YME, pengimplementasian Laboratorium inovasi Kabupaten Majalengka dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil dari penyelenggaraan laboratorium inovasi ini adalah menghasilkan produk inovasi administrasi negara di Kabupaten Majalengka.

Dukungan dan komitmen yang tinggi oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka menyebabkan penyelenggaraan Laboratorium Inovasi Kabupaten Majalengka dapat berlangsung tanpa kendala berarti dimulai dari tahap Drum up hingga sampai tahap Display (penyelenggaraan pameran).

Selama proses pelaksanaan laboratorium inovasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menghasilkan 56 ide dan rencana aksi inovasi. Ide dan rencana aksi yang dihasilkan berasal dari 53 SKPD dan kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Majalengka.

Inovasi yang telah dihasilkan sebanyak sejumlah 53 ide dan rencana aksi inovasi tentu membutuhkan dokumentasi inovasi yang efektif. Dokumentasi inovasi yang dilakukan hanya sejumlah 10 ide dan rencana aksi. Pemilihan ide dan rencana aksi dilakukan berdasarkan kelengkapan data, kebaharuan, kemanfaatan, keberlanjutan dan replikasi.

Penerapan dokumentasi inovasi dilakukan untuk sarana pembelajaran bagi pihak LAN dan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka penyempurnaan Laboratorium Inovasi di masa mendatang. Bahkan, dokumentasi inovasi dapat digunakan sebagai bahan replikasi bagi stakeholder yang ingin memanfaatkan ide inovasi yang telah direkam ke dalam dokumentasi inovasi.

(6)

Dalam perkembangannya, tim penyusun terus melakukan penyempurnaan langkah dan metode untuk membangun Laboratorium Inovasi. Semoga dokumentasi inovasi dapat memberikan sarana pengetahuan bagi para agen perubahan (inovator) di instansi masing-masing

Kepala Pusat Inovasi Pelayanan Publik Erfi Muthmainah

(7)

Kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak menjadi jaminan bahwa bangsa Indonesia bisa mengalami pembangunan yang sangat pesat, terutama dalam hal kemandirian dan kemakmuran bangsa itu sendiri. Belum lagi negara kita masih dihadapkan dengan persoalan yang rumit seperti masalah membludaknya tenaga pencari kerja yang tidak diimbangi dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia, kemiskinan yang merata hampir di setiap daerah, dan banyak lagi persoalan lainnya yang menyebabkan Indonesia semakin sulit bersaing dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

Tantangan Indonesia dalam waktu dekat adalah mulai bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Era MEA mengharuskan setiap negara di kawasan ASEAN membuka pintu perekonomian seluas-luasnya tanpa mengenal batas antar negara. Dalam beberapa survei menunjukkan bahwa Indonesia masih kurang siap untuk menjadi pemain dalam era MEA.

Untuk menanggapi permasalahan MEA dan masalah internal di atas, Indonesia harus melakukan langkah cepat. Solusi untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan melakukan percepatan inovasi di beberapa daerah. Inovasi dan kreativitas merupakan faktor terpenting dalam menentukan keunggulan bangsa dibandingka dengan faktor jejaring kerjasama, perkembangan teknologi dan kekayaaan sumber daya yang tersedia.

Akserasi Inovasi harus didukung oleh jaminan Undang-Undang dan komitmen dari seluruh elemen bangsa, khususnya dari sektor pemerintah daerah. Pengimplementasian Undang-Undang sangat penting dilakukan untuk memberikan perlindungan bagi setiap kalangan yang ingin melakukan kegiatan inovatif dan menghilangkan kekhawatiran akan adanya pelanggaran hukum untuk menerapkan inovasi di setiap daerah. Komiten pemerintah daerah dalam melakukan inovasi diperlukan untuk meningkatkan daya saing daerah di level nasional maupun internasional.

Percepatan daerah dalam melakukan inovasi telah diupayakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) melalui Kedeputian Inovasi Administrasi Negara adalah pengembangan laboratorium inovasi. Salah satu daerah binaan LAN dalam laboratorium inovasi adalah Kabupaten Majalengka.

(8)

Kabupaten Majalengka adalah kabupaten dengan potensi besar dalam pengembangan inovasi. Dengan adanya laboratorium inovasi, diharapkan Kabupaten Majalengka dapat selalu terdepan dalam penerapan inovasi di daerahnya. Di samping itu, Kabupaten Majalengka sudah siap dalam menyongsong sebagai kabupaten yang mendukung inovasi pada tahun ini. Semoga Kabupaten Majalengka dapat lebih memacu pertumbuhan inovasi demi mensukseskan visi misi daerah tersebut.

Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo Wahyu Utomo

(9)

HALAMAN COVER ii

HALAMAN JUDUL iii

TIM PENYUSUN iv

KATA PENGANTAR v

SAMBUTAN vii

DAFTAR ISI ix

PENDAHULUAN xi

Sambung Rasa Kopi Darat

A. Apa Itu Sambung Rasa Kopi Darat

B. Pentingnya Menjalin Komunikasi Dua Arah antara Pemerintah dan Masyarakat

C. Mekanisme Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat D. Manfaat Inovasi Sambung Rasa

E. Keberlanjutan Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat

1 1 2 3 4

Pelayanan Kaka Primas

A. Definisi Inovasi Pelayanan Kaka Primas B. Urgensi Pelayanan Prima Kantor Kecamatan C. Mekanisme Inovasi Pelayanan Kaka Primas D. Manfaat Inovasi Pelayanan Kaka Primas E. Keberlanjutan Inovasi Pelayanan Kaka Primas

5 5 6 8 8

Ipin Beruang Berdasi

A. Sekilas Tentang Inovasi Ipin Beruang Berdasi B. Identifikasi Inovasi Ipin Beruang Berdasi

C. Pentingnya Menjaga Higienitas Tangan di Rumah Sakit D. Mekanisme Inovasi Ipin Beruang Berdasi

E. Dampak Inovasi Ipin Beruang Berdasi F. Keberlanjutan Inovasi Ipin Beruang Berdasi

9 9 10 11 12 12 Kawitwangi My Destiny

A. Definisi Inovasi Kawitwangi My Destiny B. Keunikan Inovasi Kawitwangi My Destiny C. Menyoroti Sektor Pariwisata

D. Mekanisme Inovasi Kawitwangi My Destiny E. Dampak Inovasi Kawitwangi My Destiny F. Keberlanjutan Inovasi Kawitwangi My Destiny

13 13 14 16 16 17

Membangun Komunitas Koma

A. Definisi Inovasi Membangun Komunitas Koma B. Pentingnya Inovasi Membangun Komunitas Koma C. Menanggapi Pencegahan Kebakaran Hutan

D. Mekanisme Inovasi Membangun Komunitas Koma E. Dampak Inovasi Membangun Komunitas Koma F. Keberlanjutan Inovasi Membangun Komunitas KOMA

18 18 19 20 21 21

Daftar Isi

(10)

Simplifikasi Sistem Agenda Dan Informasi

A. Review Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda Dan Informasi B. Mengulik Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi C. Pentingnya Pengelolaan Agenda Dan Informasi

D. Mekanisme Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi E. Dampak Inovasi Simplifikasi Agenda dan Arsip

F. Keberlanjutan Inovasi Simplifikasi Agenda dan Arsip

22 22 23 25 27 27

Senyumku Obat Bagimu

A. Menilik Inovasi Senyumku Obat Bagimu B. Relevansi Inovasi Senyumku Obat Bagimu

C. Aspek Keramahan dalam Rumah Sakit Sebagai Instansi PelayananPublik

D. Mekanisme Inovasi Senyumku Obat Bagimu E. Dampak Inovasi Senyumku Obat Bagimu F. Keberlanjutan Inovasi Senyumku Obat Bagimu

28 28 29 29 29 30 30

Gema Tancap Vasektomi

A. Menggali Lebih Dalam Inovasi Gema Tancap Vasektomi B. Pentingnya Inovasi Gema Tancap Vasektomi

C. Mekanisme Inovasi Gema Tancap Vasektomi D. Dampak Inovasi Gema Tancap Vasektomi E. Keberlanjutan Inovasi Gema Tancap Vasektomi

32 32 33 34 35 RKPD Berbasis Networking

A. Sekilas Terkait RKPD Berbasis Networking B. Pentingnya RKPD Berbasis Networking

C. Mekanisme Inovasi RKPD Berbasis Networking D. Dampak Inovasi RKPD Berbasis Networking E. Keberlanjutan Inovasi RKPD Berbasis Networking

36 36 38 39 40 Digitalisasi SIPP

A. Review Inovasi Digitalisasi SIPP B. Esensi Inovasi Digitalisasi SIPP C. Mekanisme Inovasi Digitalisasi SIPP D. Manfaat Inovasi Digitalisasi SIPP E. Kendala dan Alternatif Solusi F. Dampak Inovasi Digitalisasi SIPP G. Keberlanjutan Inovasi Digitalisasi SIPP

41 41 42 43 43 44 44 Penutup Kesimpulan Rekomendasi 45 45

(11)

Saat ini belum banyak pemerintah pusat atau swasta yang memfasilitasi metode / teknik berinovasi di lingkungan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Lembaga Administrasi Negara memiliki fungsi salah satunya adalah pengembangan inovasi administrasi negara di bidang tata pemerintahan, pelayanan publik, serta kelembagaan dan sumber daya aparatur. Untuk menjalankan fungsi tersebut dibentuk Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara (DIAN) mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan pengembangan inovasi administrasi negara. Selanjutnya untuk menjalankan tugas tersebut, DIAN memiliki fungsi merumuskan, melaksanakan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi kebijakan, memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi inovasi administrasi negara.

Pada tahun 2015 ini, Kedeputian Inovasi Administrasi Negara (DIAN) telah memfasilitasi dan mendorong beberapa pemerintah daerah untuk membuat terobosan / inovasi dengan menjadi Laboratorium Inovasi Administrasi Negara (LIAN). Tahapan LIAN yang dilaksanakan pada setiap laboratorium meliputi 5 tahap yakni drum-up, diagnose, design, deliver, dan display (lihat pada gambar). Pemerintah daerah yang menjadi laboratorium meliputi Kota Yogyakarta, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dari LIAN tersebut telah menghasilkan 232 ide inovasi dan 202 rencana aksi inovasi.

Selain mendapatkan output berbagai inovasi pada pemerintah daerah seperti disebut diatas, Fasilitasi LIAN ke pemerintah daerah juga sebagai sarana mendapatkan ”Knowledge

Creation” dari berbagai inovasi yang telah diciptakan dalam LIAN. Hal lainnya adalah

mengembangkan Manajemen LIAN sebagai handbook atau practice book yang dapat digunakan oleh seluruh instansi pemerintah dalam berinovasi.

Dengan mempertimbangkan setiap wilayah indonesia memiliki karakteristik dan variasi sumber daya yang berbeda-beda. Maka ”Knowledge Creation” Manajemen LIAN saat ini perlu memperkaya dengan berbagai studi kasus inovasi di wilayah timur Indonesia. Pemilihan wilayah timur, selain sebagai upaya memperkaya studi kasus inovasi juga sebagai kontribusi

(12)

DIAN-LAN mendorong dan mengembangkan inovasi di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

Salah satu daerah yang menjadi lokus tujuan LIAN yaitu Kabupaten Majalengka adalah daerah potensial mencetuskan beragam ide inovasi. Komitmen yang tinggi dari Bupati Majalengka selaku pimpinan daerah turut mengapresiasi pihak LAN karena telah menetapkan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pilot project (proyek percontohan) daerah penerapan LIAN.

Kabupaten Majalengka terletak di daerah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Majalengka adalah sebuah Kabupaten yang mempunyai potensi sektor agraris yang sangat mendukung. Hal ini dapat diketahui dari populernya salah satu komoditi buah-buahan yaitu buah mangga. Di samping itu, letak geografis kabupaten tersebut di sebelah utara terdapat kabupaten Indramayu dan Cirebon. Kabupaten Majalengka yang mendapat julukan kabupaten pensiun karena roda perekonomiannya yang statis kini mulai melakukan perubahan, diantaranya adalah pembangunan jalan tol, supermarket, dan akses publik seperti car free day dan jalan lingkar. Penerapan inovasi tersebut sebagai percepatan kegiatan menuju Kabupaten Majalengka Makmur sesuai dengan slogan daerah.

(13)
(14)

A. Apa itu Sambung Rasa Kopi Darat

Sambung Rasa Kopi Darat adalah kepanjangan dari Sambung Rasa Komunikasi Pimpinan Pemerintah Daerah dan Rakyatnya. Inovasi ini didasari oleh visi Kabupaten Majalengka yang sedang gencar-gencarnya membangun di semua sektor dengan slogan MAKMUR (Mandiri Aman Kondusif maju Unggul dan Religius). Kondisi ini harus didukung dengan adanya upaya silahturahmi dalam bentuk sambung rasa antara pemerintah daerah dengan tokoh masyarakat, ulama, petani, pemuda dan insan pers. Forum Sambung Rasa Kopi Darat ditujukan untuk sarana membangun komunikasi dan menyampaikan informasi serta aspirasi demi terwujudnya situasi yang aman dan kondusif.

Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat diinisiasi oleh Bagian Humas Setda Majalengka. Program Sambung Rasa ini merupakan perwujudan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh pemerintah dan rakyat.

B. Pentingnya Menjalin Komunikasi Dua Arah antara Pemerintah dan Masyarakat

Komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat menunjukkan terjadinya akses Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dengan demikian, pembangunan daerah di Kabupaten Majalengka berjalan dengan baik sesuai dengan visi daerah yang telah ditetapkan yaitu “Terwujudnya Suatu Tatanan Masyarakat, Pemerintahan dan Pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius (MAKMUR)”.

KIP yang telah dicapai menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten Majalengka telah mendistribukan informasi kepada publik sehingga hasil pembangunan yang telah dicapai oleh Kabupaten Majalengka dapat langsung diketahui secara luas oleh publik. Masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi dua arah dapat mudah menyebarluaskan informasi yang telah diterima kepada masyarakat lainnya. Bahkan, masyarakat mampu menjadikan informasi itu sebagai acuan pembenahan diri guna peningkatan kualiatas taraf hidup mereka.

Program dan kebijakan yang telah dijalankan oleh pemerintah dapat berjalan baik dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat jika sudah terjalin komunikasi dua arah dengan masyarakat. Komunikasi dua arah akan membenahi hubungan masyarakat dengan pemerintah supaya tidak ada konflik dan menghilangkan kesan masyarakat

(15)

bahwa mereka kurang diperhatikan sekaligus bisa dijadikan sebagai sarana bahwa pemerintah selalu hadir di tengah masyarakat.

C. Mekanisme Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat

Inovasi sambung rasa KOPI DARAT (Komunikasi Pimpinan Pemerintah Daerah dan Rakyatnya) dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah antara pemerintah dengan rakyatnya sehingga rakyat secara langsung bisa menyampaikan permasalahan terkait dengan pelaksanaan pembangunan di Majalengka.

Program Sambung Rasa Kopi Darat bertujuan untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat agar terwujudnya pencerahan dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap berbagai kebijakan publik dan program pembangunan di kabupaten Majalengka sehingga meningkatnya kepedulian dan peran aktif masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan melalui elemen-elemen terkait sesuai judul/unggulan yang akan dibahas dan disiarkan oleh RRI yang dipancar luaskan di seluruh wilayah Indonesia, di radio swasta di Majalengka, disiarkan di TV lokal, di upload di web majalengkakab.go.id

1. Tahapan Pengelolaan Sambung Rasa Kopi Darat

Dalam penerapan inovasi Sambung Rasa Kopi Darat, dibutuhkan tahapan-tahapan yang tepat dalam rangka menjamin keberhasilan program. Kronologi/tahapan pelaksanaan sambung rasa Kopi Darat, yaitu :

• Bekerjasama dengan RRI Cirebon

• Pengajuan proposal dan penandatanganan kesepakatan (MoU) antara pemerintah dan RRI Cirebon

• Penentuan waktu, isu yang akan dibahas dan lokasi acara sambung rasa kopi darat

• Koordinasi dengan OPD yang berkaitan dengan isu yang dibahas • Melaksanakan rapat persiapan

• Peninjauan lapangan bersama OPD terkait • Laporan persiapan pelaksanaan kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan Sambung Rasa Kopi Darat

2. Strategi Penerapan Sambung Rasa Kopi Darat

Salah satu tujuan penerapan strategi adalah mengupayakan agar seluruh inovasi yang telah diterapkan dapat bersinergi dengan semua kepentingan dimulai dari awal hingga akhir program. Urgensi strategi juga dibutuhkan dalam penerapan

(16)

inovasi Sambung Rasa Kopi Darat. Penerapan inovasi Sambung Rasa Kopi Darat memiliki strategi yangdilaksanakan berupa

• Komunikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Majalengka dan masyarakat dapat berlangsung dua arah

• Menghadirkan stakeholder dan leading sector dalam rangka menggalang solusi yang cepat terhadap permasalahan yang muncul

• Pemilihan lokasi Sambung Rasa Kopi Darat yang tepat sesuai isu yang dibahas

• Melibatkan pers sehingga output sambung rasa bisa terinformasikan secara luas kepada masyarakat.

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan sambung rasa ini diantaranya OPD, camat, kepala desa dan tokoh masyarakat yang terkait isu yang dibahas. Sumber daya yang digunakan dalam kegiatan sambung rasa ini selain personil Humas juga melibatkan insan pers sebagai penyebar informasi.

Output dari kegiatan sambung rasa adalah solusi terhadap semua permasalahan atau isu yang dibahas, misalnya isu tentang kebutuhan masyarakat akan perbaikan jalan menuju tempat wisata, maka outputnya adalah perbaikan jalan.

Sistem evaluasi yang diterapkan yaitu dengan membuat tabel capaian kegiatan dari mulai perencanaan sampai selesainya pelaksanaan sambung rasa.

Kendala yang dihadapi dalam penerapan Inovasi Sambung Rasa diantaranya adalah menentukan lokasi acara yang sesuai dengan tema dan menentukan tema yang sesuai dengan isu yang sedang hangat.

D. Manfaat Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat

Manfaat yang bisa diperoleh dari pelaksanaan Inovasi Sambung Rasa yaitu : • Terselenggaranya komunikasi pimpinan pemerintah daerah dan rakyatnya • Terinformasikannya isu yang dibahas terhadap masyarakat secara langsung.

Dengan adanya Inovasi Sambung Rasa, masyarakat merasakan manfaat secara langsung. Masyarakat merasa dilibatkan dalam setiap program yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka. Di samping itu, manfaat yang secara langsung dirasakan adalah kontribusi RRI Cirebon dalam pengembangan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan masyarakatnya. RRI Cirebon sukses menjadi agen yang menghubungkan komunikasi

(17)

kedua kepentingan. Radio tersebut juga semakin dirasakan eksitensinya di tengah-tengah masyarakat.

E. Keberlanjutan Inovasi Sambung Rasa Kopi Darat

Inovasi Sambung Rasa yang telah dijalankan telah berhasil membuat model komunikasi baru antara pemerintah dengan masyarakat. Hubungan komunikasi Inovasi sepenuhnya didukung pada tahun mendatang karena telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka mendukung program-program pemerintah Kabupaten Majalengka.

Komunikasi Pimpinan Pemerintah Daerah dan Rakyatnya perlu dibangun melalui Inovasi Sambung Rasa agar rencana dan program pemerintah dapat tersampaikansecara langsung.

Kesuksesan penerapan inovasi Sambung Rasa di Kabupaten Majalengka tentunya dapat diapdosi oleh instansi dan pemerintah daerah lainnya agar hubungan berlangsung dengan baik.

(18)

A. Definisi Inovasi Pelayanan Kaka Primas

Inovasi Pelayanan Kaka Primas memiliki akronim yaitu Inovasi Pelayanan Kartu Keluarga Yang Prima Sehingga Masyarakat Menjadi Puas. Inovasi ini diinisiasi oleh Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka . Ide inovasi timbul berdasarkan keadaan faktual yang terjadi, dimana pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang berada pada tingkat kecamatan membutuhkan waktu yang relatif lama. Melihat hal tersebut, Sekretaris Kecamatan mengusulkan sebuah inovasi mengenai pelayanan KK yang prima dan efektif untuk mempercepat pengurusan KK pada tingkat Kecamatan.

Pelayanan Kaka Primas adalah suatu program pelayanan dalam pembuatan KK pada tingkat kecamatan. Inovasi ini ditujukan untuk pengimplementasian pelayanan yang dapat diperoleh secara gratis, cepat, dan tepat. Hal ini adalah suatu terobosan dalam pembuatan KK yang biasanya relatif lama menjadi cepat dan tepat. Hal-hal utama yang harus dilakukan untuk pengimplementasian Pelayanan Kaka Primas adalah menyempurnakan sistem online yang berada pada lingkup kantor kecamatan setempat. Pembenahan sistem yang dilakukan adalah instalasi hardware dan software, penyusunan dan pemeriksaan berkas-berkas ajuan KK, penandatanganan berkas yang bersangkutan, dan penandatanganan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Majalengka.

B. Urgensi Pelayanan Prima Kantor Kecamatan

Pelayanan prima pada dasarnya merupakan aktivitas yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan dilakukan dengan cara terbaik, sehingga hasilnya lebih dari yang diharapkan.

Pelayanan Prima adalah suatu pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik, dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, dalam hal ini adalah masyarakat Kecamatan Palasah. Hal ini karena sesuai dengan standar pelayanan prima sesuai dengan tugas dan fungsinya, yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan.

Tugas dan fungsi utama pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat, tidak terkecuali di tingkat kecamatan. Tolak ukur dalam pelayanan prima di antaranya yaitu transparan, cepat, tepat, mudah, murah,

(19)

professional, jujur, adil dan merata serta bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme (KKN).

Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah

1. Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa kebanggaan terhadap pekerjaan 2. Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan

3. Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan

4. Sikap pelayanan prima adalah: ”benar atau salah tetap perusahaan saya

Prinsip pelayanan prima terdapat beberapa indikator di dalamnya yang pada intinya adalah bagaimana ”Mendahulukan Kepentingan Pelanggan”, yang mempunyai beberapa acuan, antara lain :

1. Memuaskan Pelanggan. 2. Tidak ada keluhan pelanggan.

3. Orang pelayanan wajib menanggapi dari permasalahan/keluhan pelanggan. 4. Mengetahui sumber-sumber keluhan pelanggan dan mengetahui cara mengatasi

keluhan tersebut.

Karakteristik Pelayanan Prima yang harus dimiliki oleh Kecamatan Palasah antara lain :

1. Mudah dan Cepat 2. Keterbukaan 3. Kebutuhan 4. Akrab

Dari beberapa konsep di atas, sekiranya dapat menggambarkan bagaimana pentingnya penerapan Inovasi Kaka Primas di Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka

C. Mekanisme Inovasi Pelayanan Kaka Primas

Kronologi kunci pelaksanaan inovasi Sambung Rasa dilaksanakan sebagai berikut :

 Membentuk tim, yang terdiri dari Tim Inti dan Tim Teknis

 Koordinasi dengan tim dan stakeholders

 Penyusunan database KK

 Pendataan keluarga yang belum mempunyai KK

 Penyusunan SOP Kaka Primas

 Penyempurnaan SOP

(20)

 Membangun Sistem Pelayanan Kaka Primas

 Uji Coba Kaka Primas

 Penyempurnaan Sistem Kaka Primas

 Launching Kaka Primas

 Implementasi Kaka Primas

 Monitoring dan evaluasi

 Koordinasi hasil monitoring dan evaluasi

 Implementasi hasil monitoring dan evaluasi

Berikutnya, perlu diperhatikan bagaimana penerapan strategi dalam Inovasi Pelayanan Kaka Primas. Strategi pelaksanaan inovasi Pelayanan Kaka Primas dilakukan dengan membentuk tim inovasi. Hal ini untuk mempermudah pengkoordinasian dalam pelaksanaan penerapan inovasi. Setelah itu, poin yang harus dilakukan adalah pendataan secara langsung melalui desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Palasah. Teknik pendataan dilakukan dengan melibatkan stakeholders baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam pembuatan KK. Setelah didapat database yang valid, strategi selanjutnya adalah pembuatan SOP sebagai acuan pelaksanaan inovasi supaya lebih terarah dan tepat sasaran. Setelah SOP dibuat dan direvisi, strategi selanjutnya adalah melakukan uji coba pelaksanaan inovasi berikut sistem inovasi serta monitoring dan evaluasi yang menyeluruh terhadap inovasi yang dilakukan.

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan Inovasi Kaka Primas adalah masyarakat, perangkat desa, kecamatan dan Disdukcapil.

Sumberdaya yang digunakan dalam pengimplementasian inovasi Kaka Primas adalah meliputi:

 Peralatan/hardware komputer termasuk didalamnya adalah sistem online, berikut pemeliharaan secara berkala

 Sumberdaya manusia, hal ini berperan penting dalam pemeriksaan berkas-berkas ajuan KK, data entry database serta penandatanganan KK.

Output yang dihasilkan adalah terciptanya pelayanan prima dalam pembuatan KK. Sedangkan, Sistem yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan adalah sistem terpadu, dimana setiap permasalahan dideteksi atau dianalisis secara dini, kemudian secara segera dicarikan solusi dan dievaluasi secara bertahap dan berkesinambungan. Kendala yang dihadapi adalah proses pendataan

(21)

database dan penandatangan KK di Disdukcapil yang masih membutuhkan waktu lama.

D. Manfaat Inovasi Pelayanan Kaka Primas

Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya Inovasi Pelayanan Kaka Primas adalah sebagai berikut :

 Mempercepat durasi pembuatan KK yang biasanya sampai satu minggu, sekarang bisa diselesaikan hanya dalam kurun waktu 4 hari kerja.

 Angka Partisipasi pembuatan KK meningkat dari semula hanya 200 blanko per bulan menjadi 300 blanko per bulan

Kedua indikator di atas menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat mengalami peningkatan dalam kepengurusan KK di kantor kecamatan. Upaya pengembangan pelayanan KK diharapkan dapat mampu menular kepada pelayanan lainnya seperti kepengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Pindah dan lain sebagainya.

E. Keberlanjutan Inovasi Pelayanan Kaka Primas

Pembelajaran yang diperoleh dari inovasi Pelayanan Kaka Primas tersebut adalah:

 Ringkas, yaitu prosedur tidak terlalu panjang atau berbelit-belit dalam pembuatan KK.

 Proses yang cepat, dimana proses membuat KK tidak membutuhkan waktu yang lama.

Tersedia checklist, dimana dimaksudkan untuk mempersingkat proses evaluasi pembuatan KK.

Pendekatan problem solving, ketika ada masalah yang muncul maka diperlukan adanya manajemen problem solving untuk memecahkan masalah yang ada.

 Prosedur yang kontinyu, dengan maksud agar membuat tim menjadi terbiasa dan proses ini menjadi budaya yang bukan menjadi kewajiban melainkan kebutuhan.

Coaching dan bimbingan terus menerus oleh Project Manager terkait tugasnya

untuk pembinaan dalam proses pelaksanaan inovasi Kaka Primas.

Inovasi ini sangat mudah bisa direplikasi ditempat lain, karena pada dasarnya inovasi ini hanya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari proses pelaksanaan pembuatan KK yang sudah secara rutin.

(22)

A. Sekilas Tentang Inovasi Ipin Beruang Berdasi

Ipin Beruang Berdasi merupakan kepanjangan dari Intensifikasi Pengendalian Infeksi Nosokmial Melalui Kebersihan Ruangan Kebersihan Tangan dan Gelang Identifikasi Pasien

Ide ini muncul dari Direktur RSUD Majalengka yang telah mengeluarkan kebijakannya tentang upaya menurunkan angka infeksi Nosokomial melalui peningkatan kepedulian petugas tentang kebersihan lingkungan RS. Pemberlakuan standar prosedur operasional kebersihan tangan dan pemasangan gelang identifikasi. Namun hal ini dilaksanakan dan dipatuhi secara belum optimal oleh petugas - petugas RSUD Majalengka. Sehingga dibuat gagasan inovasi untuk melakukan penilaian – penilaian kesadaran akan kebersihan ruangan. Kepatuhan terhadap SOP mencuci tangan dan gelang identifikasi melalui program inovasi yang berjudul Ipin Beruang Berdasi (Intensifikasi Pengendalian Infeksi Nosokmial Melalui Kebersihan Ruangan Kebersihan Tangan dan Gelang Identifikasi Pasien) Tujuan membudayakan perilaku petugas untuk menjaga lingkungan bersih di RS dan patuh pada satndar operasional prosedur yang telah dikeluarkan oleh Direktur RSUD Majalengka khususnya tentang kebersihan tangan dan pemakaian gelang identifikasi pasien.

B. Identifikasi Inovasi Ipin Beruang Berdasi

Rumah sakit adalah instansi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan kuratif dan rehablitatif tanpa mengesampingkan promotif dan preventif. Dalam upaya pelayanan kuratif / pengobatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan pasien yaitupenegakanogsa yang tepat, pengobatan yang tepat sterilitas alat dan obat serta kebersihan pemberian pelayanan dan kebersihan ruangan.

Apabila kebersihan pemberi pelayanan dan kebersihan ruangan kurang maka akan memperlambat penyembuhan penyakit bahkan memungkinkan yterjadinya infeksi osoomial seperti; adanya kejadian phebitis. Saat ini i Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka terdapat kejadian Phebitis (0.89%), angka tersebut melebihi angka standar, yaitu tidak lebih dari 0.5%. untuk itu maka diperlukan upaya yang intensif untuk melakukan pengendalian infeksi dan menekan angka kejadian kasus tersebut.

(23)

Rumah Sakit harus bisa menjamin keselamatan pasien dan karyawannya dari infeksi Nosokomial.

Dalam hal peningkatan upaya pelayanan kuratif diperlukan pengobatan yang tepat. Gelang Indentifikasi diperlukan agar tepat mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat pemberian tranfusi darah sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan penunjang Laboraorium dan Radiologi dan lain-lain apabila hal itu dapat dilakukan oleh semua petugas Rumah Sakit sesuai dengan standar prosedur operasional maka diharapkan hasil pelayanan lebih meningkat dan tingkat kesembuhan lebih tinggi. Kebijakan Rumah Sakit yang telah dikeluarkan oleh Direktur SRUD Majalengka tentang upaya menurunkan angka infeksi Nosokomial melalui peningkatan kepedulian petugas tentang kebersiahan lingkungan Rumah Sakit. Pemberlakukan standar prosedur operasional kebersihan tangan dan pemasangan gelang identifikasi dalam pelaksanaanya belum dipatuhi oleh petugas-petugas RSUD Majalengka.

C. Pentingnya Menjaga Higienitas Tangan di Rumah Sakit

Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. World Health Organization (WHO) telah mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan risiko infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah mayor yang dihadapi rumah sakit karena dapat mengakibatkan pasien lebih lama berada di rumah sakit serta meningkatkan biaya pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, terutama melalui tangan para petugas kesehatan. Petugas Kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke petugas. Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah persebaran infeksi melalui kontak tangan ini adalah cuci tangan (hand hygiene). Secara global hasil penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan dapat menurunkan kejadian infeksi nosokomial sebesar 30%.

Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh orang yang terlibat dalam perawatan pasien, khususnya dokter dan perawat. Lima momen cuci tangan yang ditetapkan oleh WHO adalah:

 Sebelum bersentuhan dengan pasien

 Sebelum melakukan prosedur bersih/steril

(24)

 Setelah bersentuhan dengan pasien

 Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Kebersihan tangan mengacu pada proses membersihkan tangan dengan melakukan cuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol. Dalam pengaturan kesehatan, cuci tangan yang benar adalah cara paling sederhana untuk mengurangi lintas transmisi mikroorganisme yang terkait dengan infeksi yang menyebabkan peningkatan lama waktu dirawat , peningkatan biaya perawatan, dan bahkan kematian.

D. Mekanisme Inovasi Ipin Beruang Berdasi

Penilaian kesadaran akan kebersihan ruangan kepatuhan terhadap SOP mencuci tangan dan gelang identifikasi merupakan intervensi untuk mengubah perilaku petugas RSUD Majalengka.

Tahapan yang harus ditempuh dalam rangka pengimplementasian Inovasi Ipin Beruang Berdasi adalah :

 Membentuk Tim yang terdiri Tim Inti dan Tim Teknis

 Membuat Pedoman Kegiatan

 Membuat/Penyempurnaan SOP dan Panduan

 Membuat Format Penilaian

 Sosialisasi SOP dan Panduan

 Merancang/Membuat Bendera dan Piagam Penghargaan

 Uji Coba Kegiatan

 Penyempurnaan kegiatan

 Launcing kegiatan

 Implementasi kegiatan

 Evaluasi

Metode yang harus dilakukan dalam penerapaan Inovasi Ipin Beruang Berdasi adalah sebagai berikut :

 Menetukan waktu Penilaian yang berkisar antara bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015

 Membatasi objek yang akan dinilai yaitu pembagian grup dan masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang leader.

(25)

 Membentuk Tim Penilai dengan kategori Kebersihan Ruangan, Kepatuhan Petugas tentang kebersihan tangan dan Kepatuhan Petugas tentang pemasangan Gelang dentifikasi pasien.

 Menentukan Kriteria Kelulusan ditentukan berdasarkan nilai standar dan kepatuhan petugas dalam kebersihan tangan

 Menerapkan teknik penilaian melalui observasi, wawancara dan praktek

E. Dampak Inovasi Ipin Beruang Berdasi

Penerapan Inovasi Ipin Beruang Berdasi terbukti dapat menurunkan angka infeksi Nosokomial yang ada di RSUD Majalengka. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Majalengka yang secara tidak langsung

F. Keberlanjutan Inovasi Ipin Beruang Berdasi

Inovasi Ipin Beruang Berdasi mampu mengubah perilaku manusia/petugas yang semula malas cuci tangan di rumah sakit. Awalnya mengubah kebiasaan seseorang untuk mencuci tangan adalah hal yang sulit, akan tetapi melalui program ini perubahan kebiasaan itu dapat dilakukan oleh petugas di rumah sakit.

Saat ini perilaku petugas dalam melakukan kegiatan cuci tangan tidak harus dipaksa bahkan bangga dengan penghargaan yang didapatkannya;

Pembelajaran yang dapat dipetik dari inovasi Ipin Beruang Berdasi adalah melakukan inovasi tidak selalu datang dari ide luar biasa. Inovasi sudah cukup dengan ide sederhana tetapi dapat membawa dampak yang besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang mudah dengan mencuci tangan. Kegiatan cuci tangan dapat menekan penyebaran penyakit dan menjaga kebersihan Rumah Sakit.

Inovasi Ipin Beruang Berdasi yang sangat mudah dilakukan memungkinkan untuk menjadi bahan replikasi di instansi kesehatan lain yang tengah fokus pada penekanan infeksi nosokomial.

(26)

A. Definisi Inovasi Kawitwangi My Destiny

Inovasi Kawitwangi My Destiny adalah kepanjangan dari Kawasan Wisata Sindangwangi dan Daerah wisata Tertib, Indah dan Nyaman. Inovasi ini diusulkan oleh Kecamatan Sindangwangi

Inovasi ini bertujuan untuk :

 Menarik wisatawan untuk berkunjung ke setiap tempat-tempat wisata di Kecamatan Sindangwangi.

 Tersebarnya informasi seluruh tempat-tempat wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi

Adapun sisi kreatif dan inovatif dari inovasi Kawitwangi My Destiny yaitu membuat sarana promosi dalam bentuk website untuk menyebarluaskan informasi tempat-tempat wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi. Hal ini dimaksudkan untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Langkagh yang diambil yaitu mendirikan stand-stand pelayanan informasi daerah wisata Kecamatan Sindangwangi di Obyek Wisata Waterboom Tirta Indah sebagai pusat wisata di Kecamatan Sindangwangi.

B. Keunikan Inovasi Kawitwangi My Destiny

Kondisi saat ini Kecamatan Sindangwangi memiliki banyak sekali potensi wisata yang perlu dikembangkan diantaranya adalah Wisata Alam Curug Cipeuteuy, Talaga Herang, Waterboom Tirta IndahCurug Baligo, Wisata Mancing Situ Cikuda, Wisata Kuliner dan Alam Agro Wisata Kebun Durian, Batu Luhur, dan beberapa bumi perkemahan. Dalam perkembangannya, tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Wisata Alam Curug Cipeuteuy Dan Waterboom Tirta Indah. Akan tetapi, masih banyak tempat-tempat yang tidak kalah menariknya seperti Wisata Kuliner dan Alam Agro Wisata Kebun Durian maupun Wisata Mancing Situ Cikuda, hal ini terjadi karena banyak wisatawan yang belum mengetahui bahwa di Kecamatan Sindangwangi memiliki banyak sekali tempat wisata.

Dalam hal ini aspek penyebarluasan informasi daerah wisata sangat penting dalam memajukan daerah wisata tersebut, pada saat ini penyebarluasan informasi daerah wisata di Kecamatan Sindangwangi hanya disampaikan dari mulut ke mulut sehingga

(27)

penyebaran informasi tidak cukup luas, oleh karena itu untuk mendukung penyebaran informasi daerah wisata di Kecamatan Sindangwangi perlu disediakan wadah untuk menyebarluaskan informasi tempat-tempat wisata di Kecamatan Sindangwangi.

Dari uraian di atas maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

 Sepinya pengunjung di beberapa tempat wisata;

 Belum adanya media promosi wisata yang dapat menarik para wisatawan;

 Masih banyaknya objek-objek wisata yang belum dikembangkan padahal memiliki potensi yang bagus untuk para wisatawan.

C. Menyoroti Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik. Hal tersebut sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa.

Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama berwisata, wisatawan berbelanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan pasar barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara tidak langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan untuk berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut. Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan restoran dan lain-lain.

(28)

Sejalan dengan hal tersebut dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokkan oleh menjadi delapan kelompok besar, yaitu (1) dampak terhadap penerimaan devisa, (2) dampak terhadap pendapatan masyarakat, (3) dampak terhadap kesempatan kerja, (4) dampak terhadap harga-harga, (5) dampak terhadap distribusi masyarakat atau keuntungan, (6) dampak terhadap kepemilikan dan control, (7) dampak terhadap pembangunan pada umumnya dan (8) dampak terhadap pendapatan pemerintah. Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan peningkatan pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah besar.

Industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar baik bagi negara, bagi wilayah setempat yang bersangkutan, maupun bagi negara asal dari para wisatawan yang datang berkunjung. Hal itu sejalan dengan tujuan dari didirikannya sebuah negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea keempat yang menyebutkan bahwa tujuan dari didirikannya suatu negara Indonesia adalah untuk : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Atas dasar hal itu pemerintah dalam menjalankan dan melaksanakan tujuan dari negaranya tersebut, tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya didukung oleh partisipasi dari rakyat yaitu dari masyarakat Indonesia sendiri. Salah satu bentuk dari partisipasi masyarakat Indonesia itu di antaranya adalah dengan cara setiap daerah / wilayah memajukan sektor pariwisata di daerahnya dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menarik para wisatawan yang ada di dalam negeri maupun wisatawan asing untuk berkunjung dan berwisata ke daerahnya.

Dengan demikian hal itu dapat menjadikan pendapatan perekonomian dari wilayah tersebut dapat meningkat dan sejalan dengan meningkatnya perekonomian di masing-masing wilayah Indonesia maka secara otomatis meningkat pula perekonomian di

(29)

negara Indonesia sehingga salah satu tujuan dari didirikannya negara Indonesia dapat tercapai.

D. Mekanisme Inovasi Kawitwangi My Destiny

Mekanisme kegiatan dimulai dengan berkoordinasi dengan pengurus obyek-obyek wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi, melakukan pendataan obyek wisata dan tempat wisata, pembuatan peta lokasi wisata di Kecamatan Sindangwangi, sosialisasi pengelolaan dan promosi tempat wisata. Selanjutnya pembuatan outlet tempat wisata se-Kecamatan Sindangwangi di Tirta Indah sebagai pusat wisata di Kecamatan Sindangwangi.

Kawitwangi My Destiny untuk mencapai tujuan tersebut menggunakn strategi dengan menyebarkan informasi tempat wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi dengan menggunakan media website dan mendirikan stand-stand pelayanan informasi daerah wisata Kecamatan Sindangwangi di Obyek Wisata Waterboom Tirta Indah sebagai pusat wisata di Kecamatan Sindangwangi.

Adapun pemangku kepentingan yang terlibat adalah pengurus obyek-obyek wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi.

Sumber daya yang digunakan yaitu berupa sumber daya teknologi informasi untuk menarik minat wisatawan yang ada di luar daerah maupun yang ada di luar negeri, sumber daya manusia untuk mengelola stand pelayanan informasi daerah wisata Kecamatan Sindangwangi.

Adapun output yang dihasilkan yaitu meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke setiap tempat-tempat wisata di Kecamatan Sindangwangi dan tersebarnya informasi seluruh tempat-tempat wisata di Kecamatan Sindangwangi serta meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Majalengka

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan inovasi ini diantaranya (1) Kurangnya sumber daya manusia dalam pengelolaan inovasi Kawitwangi My Destiny; (2) Minimnya sarana dan prasarana; dan (3) Kurangnya kepedulian pengelola tempat wisata untuk meningkatkan wisatawan/pengunjung.

E. Dampak Inovasi Kawitwangi My Destiny

Dengan adanya inovasi Kawitwangi My Destiny dapat berdampak pada peningkatan pengunjung yang datang ke tiap-tiap obyek wisata yang ada di Kecamatan Sindangwangi yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar obyek-obyek wisata tersebut dan dapat meningkatkan PAD Kabupaten Majalengka.

(30)

F. Keberlanjutan Inovasi Kawitwangi My Destiny

Kontinuitas pengelolaan inovasi Kawitwangi My Destiny dapat dilihat dari kuantitas para pengelola obyek wisata yang mengetahui cara meningkatkan penunjung / wisatawan dengan memanfaatkan media teknologi informasi. Dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, inovasi Kawitwangi My Destiny memungkinkan sekali diterapkan atau direplikasi oleh tempat lain.

(31)

A. Definisi Inovasi Membangun Komunitas Koma

Inovasi membangun komunitas koma adalah kepanjangan dari inovasi membangun komunitas masyarakat anti api. Inovasi ini tercetus inisiasi dan ide dari Dinas Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Majalengka

Penerapan inovasi membangun komunitas masyarakat anti api dimaksudkan sebagai sarana penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan secara terintegrasi, dengan melibatkan para pihak terkait (stakeholder)

Inovasi koma dilakukan dengan cara membentuk anggota Koma pada berbagai tingkatan dimulai dari tingkat Desa, Kecamatan, sampai pada Kabupaten. Tentunya, metode tersebut tetap memperhatikan luasan wilayah kerja yang berbeda sesuai kewenangannya

B. Pentingnya Inovasi Membangun Komunitas Koma

Konferensi PBB Perubahan Iklim ke-18 dari para pihak UNFCC (COP-18/CMP-18) di Doha, Qatar, yang dimulai 26 November sampai 8 Desember 2012 telah berakhir, dengan dikeluarkannya Doha Climate Gateway sebagai komitmen kedua selama 8 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013. Beberapa keputusan penting pertemuan Doha tersebut, diantaranya keberlanjutan Protokol Kyoto (Komitmen pertama), pengurangan emisi dengan ambisi lebih besar, serta pelaksanaan komitmen penyediaan pendanaan jangka panjang oleh negara maju membantu melaksanakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hasil dari Pertemuan Doha yang telah berlalu tersebut jelas belum memuaskan banyak pihak terutama negara berkembang yang menuntut lebih banyak kepada negara maju untuk mengurangi emisi karbonnya. Akan tetapi itulah hasil perundingan yang melelahkan dan selanjutnya membutuhkan aksi langsung masyarakat global, yakni melakukan kegiatan mitigasi dan adaptasi. Konferensi ini mempunyai nilai penting bagi masa depan dan peradaban manusia di planet bumi. Pertemuan Doha telah mewarnai dinamika pesimisme dan optimisme tentang komitmen baru serta aksi jangka panjang dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) guna menjaga stabilitas iklim. Konferensi UNFCC bertujuan penting bagi penduduk bumi, yaitu menstabilkan konsentrasi volume gas rumah kaca guna menghindari tingkat yang membahayakan bertambahnya emisi yang disebabkan

(32)

manusia. Upaya yang sedang dilakukan untuk membatasi kenaikan suhu global maksimal 2oC atau bahkan lebih rendah yaitu 1,5oC pada akhir abad 21.

Berdasarkan hal tersebut di atas, yang menginspirasi untuk membentuk KOMA (Komunitas Masyarakat Anti Api). KOMA adalah merupakan Komunitas Masyarakat Anti Api yang berupaya untuk memperkecil emisi gas rumah kaca dari aktivitas pembukaan lahan, pembersihan lahan, dan kebakaran alamiah pada kawasan hutan dan lahan. Dengan demikian, KOMA adalah komunitas yang perlu diperjuangkan sebagai Unit Komunitas yang berhak untuk mendapatkan insentif dan benefit dari upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim (climate change).

C. Menanggapi Pencegahan Kebakaran Hutan

Sejak kebakaran hutan yang cukup besar yang terjadi pada tahun 1982/83 yang kemudian diikuti rentetan kebakaran hutan beberapa tahun berikutnya, sebenarnya telah dilaksanakan beberapa langkah, baik bersifat antisipatif (pencegahan) maupun penanggulangannya.

Kebakaran hutan yang hampir tiap tahun terjadi merupakan salah satu ancaman terhadap kelestarian hutan di Indonesia, disamping telah mengakibatkan berbagai kerusakan yang merugikan manusia. Peristiwa kebakaran hutan pada umumnya terjadi pada musim kemarau, terutama pada musim kemarau yang panjang. Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab utama yang menghambat keberhasilan pembangunan kehutanan, disamping pencurian kayu, dan kegagalan yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit.

Kebakaran hutan yang besar berakibat sangat merugikan bagi negara dan masyarakat. Ratusan ribu bahkan jutaan pohon dan tumbuhan hutan lainnya yang bernilai ekonomis musnah. Beraneka ragam hidupan liar dari jasad renik sampai satwa besar penghuni hutan mati, ekosistem kehidupan manusia rusak, mata air mengering dan kerusakan lainnya yang tidak dapat dihitung dengan uang. Akibat yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah adanya asap yang menggangu dari adanya kebakaran hutan.. Akibat ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di dekat lokasi kebakaran hutan, tetapi juga masyarakat di negara tetangga.

“Lebih baik mencegah daripada memadamkan”, begitulah prinsip yang perlu kita pegang dalam menghadapi masalah kebakaran hutan. Sebagaimana telah diketahui bahwa kebakaran hutan pada umumnya disebabkan oleh ulah manusia. Oleh karenanya pengetahuan mengenai pencegahan kebakaran hutan sangatlah penting

(33)

untuk disebarluaskan kemasyarakat disamping kegiatan-kegiatan teknis dalam mengantisipasi kebakaran hutan.

Pengembangan usaha perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit merupakan faktor penting dalam konversi hutan yang berpengaruh pada kebakaran.

Kebakaran lahan dan kebun, baik yang merupakan milik masyarakat maupun milik perusahaan perkebunan selalu terjadi pada setiap tahunnya sehingga menimbulkan banyak kerugian dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.

D. Mekanisme Inovasi Membangun Komunitas KOMA

Langkah awal dalam penerapan inovasi membangun komunitas KOMA adalah dengan pengadaan Rapat Pembentukan Komunitas Masyarakat Anti Api (KOMA). Rapat tersebut membahas mengenai pengurusan SK Bupati tentang KOMA ke Bagian Hukum Setda, pengesahan SK Bupati tentang KOMA dan Sosialisasi KOMA

Setelah melakukan sosialisasi inovasi KOMA, diperlukan pengembangan partisipasi masyarakat terkait sistem ronda anti api. Hal itu dilakukan dengan cara melakukan pengembangan kapasitas SDM KOMA

Aktor yang terlibat dalam mendukung keberhasilan masyarakat KOMA adalah Pemerintah Pusat dan Daerah serta Masyarakat sekitar Kawasan Hutan

Sumber daya yang dibutuhkan dalam pengimplementasian komunitas KOMA adalah Handy Talkie, Kentongan, Masker, Sarung Tangan Anti Api dan Sepatu Anti Api

Tujuan yang ingin dicapai dari Inovasi membangun komunitas KOMA adalah terwujudnya sistem penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan secara terintegrasi berbasis masyarakat

Output dari pengimplementasian inovasi KOMA adalah Sistem Ronda Anti Api. Diharapkan sistem ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan serta meningkatkan Kekuatan Personel Tenaga Pemadaman jika kebakaran tetap terjadi

Kendala yang ditemui selama proses inovasi KOMA adalah

 Belum memadainya sarana dan prasarana untuk penanggulanngan bencana kebakaran hutan dan lahan, serta solusinya dengan mengajukan usulan program dan kegiatan KOMA melalui mekanisme Musrenbang

 Kesadaran masyarakat akan pentingnya Kelestarian Sumber Daya Hutan dan Lahan masih rendah, solusinya melalui Sosialisasi dan Kampanye

(34)

E. Dampak Inovasi Membangun Komunitas KOMA

Dampak yang telah dirasakan dari penerapan inovasi membangun komunitas KOMA adalah Penyusunan Baseline Pengembangan KOMA sebagai Institusi Partisipasi Penurun Emisi Gas Rumah Kaca dan Kebakaran Hutan dan Lahan, sehingga diharapkan adanya income tambahan bagi masyarakat sekitar hutan dalam penyelenggaraan Ragam Skema Perdagangan Korban Dunia (Carbon Trade).

F. Keberlanjutan Inovasi Membangun Komunitas KOMA

Perjalanan inovasi KOMA diharapkan mampu membiayai Sistem Ronda Anti Api dan Sistem Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan secara Mandiri. Dengan demikian, upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat terlaksana dengan baik

Melihat kesuksesan pelaksanaan inovasi KOMA, hal ini menunjukkan inovasi dari dinas kehutanan sangat dimungkinkan untuk dijadikan bahan replikasi sesuai karakteristik wilayah.

(35)

A. Review Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda Dan Informasi

Sejalan semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini menuntut suatu organisasi atau instansi membutuhkan sistem media komputer atau elektronik. Kecamatan Rajagaluh dalam rangka memberikan informasi yang cepat mengenai agenda kegiatan dan Pelaporan Agenda Kegiatan untuk mendorong pada kinerja pegawai dan pelayanan yang optimal. Hal ini masih terkendala yaitu

 Tidak terhimpunnya dan terkelolanya data agenda kegiatan dari para kasi subag, sekretaris camat dan camat

 Informasi masih menggunakan Papan Manual (White Board) yang kadang tidak dituliskan secara lengkap

 Belum terkendalinya seluruh agenda kegiatan dari para kasi, kasubag, Sekcam dan camat

Beranjak dari masalah tersebut, pimpinan (camat) memandang perlu adanya solusi dengan menugaskan kesekretariatan kecamatan melalui sekretaris camat untuk membuat inovasi Simplifikasi Sistem Agenda Dan Informasi.

B. Mengulik Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi

Inovasi yang diusung oleh kecamatan Rajagaluh mengenai Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi. Tujuan inovasi ini adalah untuk memberikan layanan informasi mengenai agenda kegiatan dan informasi Pelaporan kecamatan yang harus terinformasikan setiap hari. Bentuk pelaporan kegiatan dapat dijadikan sebagai perwujudan dari kinerja pegawai kecamatan dalam rangka memberikan layanan pada masyarakat, Namun ada kendala yang dapat menghambat inovasi yang dikarenakan oleh informasi yang jarang tersampaikan dan belum adanya pengelolaan agenda serta lambatnya laporan kegiatan yang diinformasikan. Media yang ada sementara masih menggunakan papan informasi manual yang kadang tidak secara utuh disampaikan dalam penyampaian agenda kegiatan kecamatan. Penyampaian agenda kecamatan secara utuh dan akurat seharusnya dilakukan dengan cara (1) menghimpun data agenda kegiatan dari para kasi, kasubag, sekretaris camat dan camat; (2) Pengelolaan data melalui Computer dengan layar monitor sebagai papan informasi elektronik

(36)

komputer; dan (3) Pembuatan format yang mempunyai aplikasi yang akan ditayangkan langsung

Tujuan dari penerapan inovasi tersebut adalah (1) membuat layanan informasi agenda kegiatan dan Pelaporan kegiatan melalui Media elektronik berupa layar monitor; (2) informasi layanan seluruh data dan informasi laporan kegiatan kecamatan tersampaikan melalui media elektronik.

Pihak yang akan mendapat keuntungan atau manfaat dari penerapan inovasi Simplikasi agenda dan pelaporan adalah

 Adanya pengelolaan data agenda kegiatan yang tertib tersusun dan tersampaikan dalam bentuk informasi

 Kinerja pegawai dapat dilihat dari laporan melalui format isian yang dibagikan setiap minggu, hal ini dapat mendorong pada kinerja pegawai untuk memberikan pelayanan optimal pada masyarakat

 Informasi dapat langsung diterima oleh masyarakat yang berkunjung ke kantor kecamatan

Cara menyajikan sisi kreatif dan inovatif dari simplifikasi agenda dan pelaporan adalah dengan cara pembuatan Format yang mempunyai aplikasi. Selanjutnya, format isian disampaikan kepada para kasi dan kasubag mengenai data agenda, rencana dan laporan kegiatan para kasi, kasubag, Sekretaris Camat dan Camat.

Jenis Data yang dikelola dalam inovasi simplifikasi agenda dan arsip adalah

 Data Rencana Program Kegiatan dan Laporan Pencapaian

 data jadwal kegiatan dari para kasi, kasubag, sekretaris camat, dan Camat

 Data informasi seperti : pengumuman, instruksi himbauan yang sifatnya segera untuk diinformasikan

Penyajian yang utama adalah agenda kegiatan dan laporan kegiatan kecamatan tersampaikan melalui media IT yaitu melalui media layar monitor yang ditempatkan di ruang Pelayanan Kantor Kecamatan Rajagaluh.

C. Pentingnya Pengelolaan Agenda dan Informasi

Bagi kita dan kebanyakan orang lain masih beranggapan bahwa informasi hanyalah sesuatu yang mungkin merepotkan untuk mengelola dan mendapatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya informasi adalah modal utama keberhasilan perencanaan sebuah pekerjaan, baik yang berada di swasta maupun instansi pemerintah/birokrasi. Informasi boleh disebut sebagai “tongkat pemandu” untuk menentukan arah dalam melaksanakan roda suatu pekerjaan.

(37)

Namun bagi instansi (pegawai) Informasi kadang dianggap sebagai sesuatu yang asing dan tidak menjadi prioritas, bahkan tak terpikirkan sama sekali. Padahal dengan informasi, kita bisa memprediksi, mengkalkulasi dan sampai bisa menguasai apapun yang kita rencanakan. Tentu dengan asumsi bahwa strategi kita tepat dengan sasaran penggunaannya.

Keterbukaan Informasi Publik menjadi awal baru bagi Pemerintah dan masyarakat Indonesia di dalam memproses informasi. Paradigma lama yang menyatakan “informasi merupakan milik pemerintah, kecuali yang dibuka kepada masyarakat”, kini telah menjadi “informasi milik masyarakat, kecuali yang dinyatakan tertutup/rahasia oleh pemerintah”. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi aparatur pemerintah agar mampu mengelola informasi publik dengan baik kepada publik, sehingga tidak ada penyalahgunaan informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Informasi memiliki fungsi yang sangat penting bagi kinerja dan kelancaran kerja suatu instansi pemerintah.Instansi Pemerintah membutuhkan penyusunan informasi yang baik agar dapat membantu para pimpinan/pengambil kebijakan dalam menyusun rencana kegiatan dan mengambil sebuah keputusan.

Untuk menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga informasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Beberapa kegunaan Informasi bagi instansi pemerintah antara lain :

 Sebagai bahan/alat dalam pengambilan keputusan;

 Menentukan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan;

 Alternatif/metode untuk melaksanakan kegiatan;

 Seberapa besar lingkup kegiatan;

 Penentu SDM pelaksanaan kegiatan;

 Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan;

 Kapan waktu yang tepat untuk memulai kegiatan;

 Dapat memprediksi besaran anggaran yang dibutuhkan;

Mulai sekarang hargailah akan pentingnya informasi. Karena dari informasi, akan bermanfaat untuk dijadikan sebagai fakta-fakta yang bisa kita gunakan untuk membuat perencanan dan mengatur langkah strategis ke depannya.

(38)

D. Mekanisme Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi

Kronologi / tahapan kunci pelaksanaan Inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi adalah dengan melakukan konsultasi dengan pimpinan. Konsultasi mengenai Sarana Prasarana bertujuan untuk memberikan jalan keluar oleh pimpinan. Sedangkan, konsultasi dengan para kasi dan kasubag dan staf untuk perancangan format laporan dan rencana kegiatan. Kemudian, sosialisasi dengan para pegawai kecamatan. Selepas melakukan sosialisasi, maka dibentuklah pembuatan tim perancang aplikasi dan konseptor inovasi. Terakhir, dilakukan pendataan dan menghimpun data seluruh agenda kegiatan dan laporan.

Strategi yang dilaksanakan dalam pengimplementasian inovasi Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi adalah sebagai berikut :

 Meyakinkan keinginan pimpinan kepada seluruh pegawai dan pemerintahan desa se kecamatan Rajagaluh bahwa : Dengan sistem pengelolaan data agenda kegiatan dan pelaporan melalui komputer sebagai sumber informasi kantor kecamatan serta informasi penting perlu disampaikan lebih cepat dan akurat

 Pengelolaan agenda kegiatan melalui komputer akan lebih efektif dan aman agar memudahkan kembali pencarian data bila dibutuhkan

 Untuk kelancaran Pembuatan Inovasi ini ditunjuk salah seorang pegawai kesekretariatan yang menguasai IT dan bertindak untuk perawatan sarana yang ada dan sebagai operator

Dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan pembuatan inovasi tidak lepas dari pengaruh pemangku jabatan baik intern maupun eksternal. Dari sisi internal terdapat Camat Rajagaluh, para kasi dan kasubag, pengelola data agenda kegiatan, dan pelaksana administrasi / operator komputer. Sedangkan dari sisi eksternal adalah para kepala desa se kecamatan Rajagaluh dan para perangkat desa se kecamatan Rajagaluh.

Sumber daya manusia adalah faktor terpenting yang mempunyai kemampuan IT dan persiapan sarana perangkat dimobilisasi dengan cara :

 Memberikan motivasi kepada operator dan membuat kader operator bila sewaktu-waktu berhalangan atau tugas lain

 Setiap minggu memberikan format isian pada para kasi, kasubag dan selalu mengingatkan akan pengisian format agenda kegiatan para kasi, kasubag

(39)

Output yang hendak dicapai dari inovasi Simplifikasi Agenda dan Informasi adalah :

 Terkelolanya data di sebuah aplikasi Data rencana dan laporan kegiatan masing kasi, kasubag, sekretaris camat dan camat biasanya terkumpul di masing-masing bagian sekarang terkumpul pada satu pengelolaan data yang disusun dari laporan mingguan melalui format isian

 Tersedianya format aplikasi yaitu : Format isian untuk menghimpun data dari para kasi, kasubag, sekcam dan pimpinan di input ke komputer yang mempunyai aplikasi, sehingga terkelolanya data agenda kecamatan

 Terbuatnya Inovasi “Sistem Agenda Kegiatan dan Informasi Pelaporan Aparatur Mudah dan Aman di Kecamatan Rajagaluh yaitu media yang merupakan pengganti papan informasi dan papan kegiatan yang masih manual (papan tulis) sebagai media informasi melalui media elektronik

Sistem yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan Simplifikasi Agenda dan Informasi adalah :

 Pengawasan rutin dari pimpinan/sekretaris camat tentang pelaporan mingguan dari para kasi dan input data dari pelaporan mingguan dari format isian yang dibagikan setiap minggu

 Melakukan prosedur back up aplikasi secara berkala pada perangkat komputer dan monitor sebagai tempat aplikasi atau perawatan perangkat elektronik

Dalam penerapan inovasi tersebut tentunya ditemukan kendala yang terdiri dari kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal meliputi Kendala internal : (1) kedisiplinan operator komputer pada bagian pengelolaan data dan aplikasi tayangan monitor setiap hari; (2) Terlambatnya penyampaian isian format dari para kasi dan kasubag untuk pengisian format isian setiap minggu; (3) Rusaknya perangkat komputer dan monitor atau errornya perangkat elektronik; dan (4) Kurangnya komunikasi agendaris dengan operator. Sedangkan kendala eksternal yang dihadapi adalah Adanya gangguan aliran listrik secara mendadak.

Antisipasi kendala internal meliputi (1) Memberikan motivasi kepada operator dan membuat kader operator bila sewaktu-waktu berhalangan atau tugas lain; (2) Setiap minggu memberikan format isian pada para kasi, kasubag, dan selalu mengingatkan akan pengisian format agenda kegiatan para kasi, kasubag; (3) diupayakan terus komunikasi antara agendaris dan operator; dan (4) melakukan prosedur back up

(40)

aplikasin secara berkala para perangkat komputer dan monitor sebagai tempat aplikasi atau perawatan perangkat elektronik. Sedangkan, antisipasi kendala eksternal yaitu persiapan genset / diesel untuk pengganti aliran listrik dan monitor sebagai tempat aplikasi perawatan perangkat elektronik.

E. Dampak Inovasi Simplifikasi Agenda dan Arsip

Dampak inovasi yang dirasakan adalah

 Camat sebagai pimpinan dapat memonitor seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perangkat kecamatan melalui layar

 Camat dapat memantau perkembangan kinerja pegawai dari pelaporan dan rencana kegiatan dari para kasi, kasubag dan sekretaris camat

 camat dapat melihat jadwal kegiatan

 peningkatan kinerja pegawai sebagai tindak lanjut jangka panjang inovasi ini dapat memberikan informasi kegiatan dan informasi pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mengejar pelayanan PATEN sebagai upaya pelayanan yang optimal kepada masyarakat

F. Keberlanjutan Inovasi Simplifikasi Agenda dan Arsip

Pembelajaran penyusunan dan pembuatan aplikasi ini adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk sebuah organisasi dalam memperoleh manfaat yang besar dari program ini.

Dimana hal ini sebagai upaya menyambut momentum perubahan birokrasi khususnya pada area sumber daya birokrasi untuk perubahan UU kepegawaian menjadi UU ASN sebaiknya program ini dapat dimanfaatkan sebagai perubahan paradigma pengelolaan sumber daya aparatur. Program ini banyak pembelajaran yang bermanfaat yang kontemporer dalam mengikuti perkembangan zaman.

Dari paparan mulai permasalahan dan solusi yang dilakukan inovasi ini dapat direplikasikan di tempat lain bahkan bukan saja di kecamatan bahkan dinas pun dapat dilakukan karena isi aplikasi ini bukan saja tentang pelaporan, agenda kegiatan, jadwal kegiatan bahkan sarana SMS gateway pun sudah ada sarananya. Karena apllikasi ini merupakan sumber informasi agenda kegiatan suatu organisasi.

(41)

A. Menilik Inovasi Senyumku Obat Bagimu

Adanya keluhan dan masukan dari masyarakat pengguna Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres yang menyatakan masih ada petugas RSUD yang memberikan pelayanan tidak ramah. Ini menjadi masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan RS, sehubungan dengan itu RS dapat menganalisis apa penyebab terjadinya masalah tersebut sehingga segera dapat dibahas dan ditindaklanjuti pemecahan masalahnya.

Tujuan inovasi ini adalah adanya kesadaran dari setiap petugas dalam memberikan pelayanan untuk bersikap lebih ramah dan bersaing untuk menjadi petugas yang dinilai paling ramah oleh stakeholders terutama pasien dan keluarga pasien. Sehingga mutu pelayanan sesuai dengan target mutu pelayanan yang telah ditetapkan serta sesuai dengan salah satu tugas pokok rumah sakit yang harus dilaksanakan. Apabila pemberian layanan telah dinilai baik, menyenangkan pasien maka pasien dan keluarga pasien akan percaya terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSUD Cideres, dan akan meningkatkan jumlah kunjungan baik kunjungan rawat jalan, kunjungan ke IGD maupun kunjungan ke rawat Inap. Peningkatan kunjungan akan berdampak terhadap peningktan pendapatan rumah sakit yang akan menjadi peningkatan pendapatan asl daerah, dan secara internal rumah sakit akan meingkatkan kesejahteraan bagi seluruh pegawai rumah sakit. Jadi keuntungan dari perubahan seluruh sikap perilaku pegawai yang ramah dan mudah tersenyum, bukan hanya pada kelompok pada masyarakat yang menjadi pengguna rumah sakait akan merasa senang, merasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan tapi juga adanya peningkatan kesejahteraan seluruh pegawai rumah sakit.

B. Relevansi Inovasi Senyumku Obat Bagimu

Inovasi ini dilatarbelakangi oleh keinginan RSUD Cideres untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang datang dari penilaian pasien dan keluarga pasien terhadap petugas RS, sehingga diciptakan inovasi layanan SMS center serta ditindaklanjuti dengan pelatihan terhadap petugas untuk bersikap ramah dalam pelayanan. Sikap petugas akan berdampak terhadap kenyamanan dan penyembuhan pasien. Selama ini masih banyak permasalahan diantaranya petugas yang belum mengikuti pelatihan costumer service, belum ditetapkan secara tegas reward dan punishment bagi petugas

Referensi

Dokumen terkait

Dari kedua pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan metode angket dalam penelitian ini adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan serangkaian

Di antara seri obligasi korporasi yang outstanding, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 memperoleh return 7,1%, dan merupakan

secara tegas, demi menjamin kepastian hukum dan keadilan; (2) Hakim harus bisa memilah mana yang benar secara hukum, Ditjen HKI bisa memberikan sertifikat paten sederhana

Oleh karena itu, jagung merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis seperti halnya beras (Anonimous a , 2010). Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang

Kapasitas gateway internet PT Telkom juga sebagai yang terbesar di Indonesia, saat ini sudah lebih dari 106,4 Gbps merupakan salah satu dari rentetan langkah menuju perusahaan

Menurut US Forest Service (1956 dalam Brown dan Davis 1973), kebakaran hutan didefinisikan sebagai suatu proses pembakaran yang menyebar secara bebas yang

Faktor pendukung Pemerintah Daerah dalam melakukan inovasi pengelolaan terumbu karang di Kabupaten Wakatobi adalah hal-hal yang dapat mendukung keberhasilan Pemerintah Daerah