• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi(lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi(lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Radio merupakan media massa elektronik yang paling tua yang pernah ada, radio telah lebih dahulu ada jauh sebelum televisi muncul. Radio sendiri adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambing komunikasi yang berbunyi(Lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada audiens / pendengar apabila gelombang-gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata-kata terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama (Kertapati 1981).

Setiap media massa pastinya memiliki keunikannya tersendiri agar terlihat berbeda dibandingkan media massa lainnya, begitupula dengan media massa radio. Setiap radio pastilah memiliki keunikannya tersendiri yang membuat begitu orang mendengarkan siaran tersebut orang akan tau bahwa itu adalah radio A. adapun keunikhan dan ciri khas dari radio itu sendiri di dapat dari bahasa kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam penyampaian informasi ,musik/lagu , efek/suara, dan yang terutama yang harus dimiliki radio siaran adalah jingle radio , Semua hal tersebut merupakan kunci utama identitas stasiun radio dalam menyajikan informasi / program untuk memikat para pendengarnya.

(2)

sangat terkenal pada eranya dan hampir semua radio memiliki program tersebut,yaitu program drama radio atau radio play.drama radio atau radio play ialah suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan/dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu yang dibawakan dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu, serta efek suara tertentu (Triartanto, 2010, hal.146).

Program drama radio marak di tahun 80an, ketika stasiun televisi hanya TVRI. Misalnya Prambors dengan program drama radio “Catatan Si Boy”, atau "Tutur Tinular", "Saur Sepuh" serta beberapa drama seri radio linnya yang disiarkan di beberapa stasiun radio di seluruh Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1989 ketika RCTI mulai beroperasi yang diikuti oleh TV swasta lainnya, drama radio mulai ditinggalkan, digantikan dengan sinetron. Sandiwara radio yang masih bertahan sampai sekarang, hanya "Balada Cinta Ramadan" di Prambors. Itupun hanya ada pada bulan ramadan saja. Akan tetapi belakangan ini program drama radio mulai muncul kembali ke dunia penyiaran radio dengan beragam alur cerita mulai dari percintaan, komedi, dsb.

Radio dengan nama perusahaan PT. Radio Safari Bina Budaya, dibentuk pertama kali dengan nama Radio Otomotion pada tahun 2005. Izin penyiaran radio tersebut keluar pada Mei 2005. Lokasi radio ini bertempat di Gedung Kontan Lt.2 Jalan Kebayoran Lama No.1119, Jakarta Selatan. Yang menempati frekuensi 97,5 MHz memiliki beragam program ungulan, salah satu program yang baru mereka buat dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para pendengarnya ialah program acara drama radio (radio play) “ASAL USUL

(3)

PANDAWA DAN KURAWA”, yang diputar setiap hari kerja, yakni senin hingga jumat dengan jam pemutaran episode baru pada hari Senin, Rabu, Jumat pukul 07.20 WIB dengan siaran ulang pada pukul 12.20, 17.20, dan 20.20 pada hari Senin, Rabu, Jumat dan pukul 09.20, 14.20, 18.20, dan 21.20 pada hari Selasa dan Kamis.

“ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA” merupakan sebuah program drama radio (radio play) dari Motion Radio Jakarta yang diambil dari kisah pewayangan mahakarya Mahabarata dari tanah jawa yang dikemas dengan cara yang baru yakni pengabungan antara unsur tradisional dan modern (eklektik) yang alur ceritanya dibuat sesuai dengan pola hidup orang kota jakarta serta keadaan yang terjadi di Indonesia yang penuh dengan intrik Politik, Kekuasaan, Percintaan, dsb dan mengubah alur cerita yang serius dan monoton menjadi komedi dan ringan untuk di dengar membuat drama radio ini cepat mendapatkan tempat di hati para pendengar Motion radio, sehingga program radio ini telah sampai kepada season 2.

Keunikan dari drama radio tersebut yang tidak dimiliki oleh radio lain yang membuat peneliti menjadi penasaran mengenai apa saja hal / motif yang mendasari mereka (audience) untuk mendengarkan program drama radio tersebut. Peneliti juga ingin mengetahui apakah motif-motif tersebut memiliki pengaruh / hubungan terhadap tingkat kepuasaan dari para pendengar tersebut. Sebagaimana kita tahu saat ini kebanyakan radio yang memiliki program drama radio pastilah alur ceritanya tidak jauh dari permusuhan, percintaan, balas dendam, keluarga ,dsbnya. Oleh karna itulah peneliti merasa bahwa drama radio

(4)

yang disajikan oleh radio Motion berbeda jauh dari drama radio yang ada di stasiun radio lainnya, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah masyarakat puas dengan program yang diberikan oleh radio Motion, yang mana program tersebut berani untuk tampil beda.

1.2 Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai Hubungan Motif Pendengar dengan Tingkat Kepuasan dalam Mendengar Program Acara Radio khususnya program acara drama radio, yang mana peneliti akan menelitih berdasarkan tanggapan masyarakat mengenai program drama radio tersebut.

Menurut Rosengren (dalam Morissan,2008) kebutuhan individu dianggap sebagai titik awal. Kebutuhan ini kemudian berinteraksi dengan karakteristik individu bersangkutan dan kondisi-kondisi lingkungan sosialnya yang pada akhirnya menimbulkan persoalan. Pada tingkat indovidu,persoalan-persoalan yang muncul dan solusinya dapat memberikan motifasi untuk bertindak. Dalam hal ini,motif dapat diarahkan kepada berbagai tujuan pemenuhan atau solusi atas suatu persoalan. Dengan kata lain,tindakan khalayak yang aktif melibatkan diri dengan media disebabkan karena didorong oleh motif-motif tertentu yang timbul akibat adanya kebutuhan-kebutuhan khalayak untuk mendapat kepuasan.

Dari beberapa klarifikasi motif,peneliti akan menggunakan kategori motif penggunaan media massa menurut McQuail ( dalam Rachmat,2006,pp.213-214). Kategori motif tersebut dibagi atas empat macam,yang antara lain ialah motif informasi,motif identitas personal,motif integrasi,dan motif hiburan. Yang mana

(5)

motif-motif tersebut akan lebih dijelaskan secara detail pada bab selanjutny Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Peneliti membatasi masalah dengan membahas satu program radio saja yakni program drama radio “Asal Usul Pandawa dan

Kurawa”

2. Peneliti akan mengambil responden secara random kepada para pendengar setia motion,dengan menggunakan teori Taro

Yamane.Khususnya para pendengar “ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA”

3. Peneliti akan menggunakan kategori motif pengunaan media massa menurut McQuail(Rachmat, 2006, pp. 213) yakni : motif informasi, motif identitas, motif personal, motif integrasi, dan motif hiburan.

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motif dengan tingkat kepuasan pendengar Motion Radio dalam mendengarkan program acara drama radio “Asal Usul Pandawa dan Kurawa” dan juga sebagai tugas akhir dari perkuliahan si peneliti.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

(6)

Peneliti berharap penelitian ini dapat berguna sebagai sarana pemahaman dan penerapan teori uses and gratification dalam bidang penyiaran radio khususnya program acara drama radio di Motion Radio Jakarta

2. Manfaat Praktis

Sebagai Kontribusi untuk Radio motion Jakarta sehingga bisa mengembangkan dan memajukan serta menciptakan program-program drama radio lainnya. Dengan mengetahui hubungan serta tingkat kepuasan pendengar, maka Motion Radio akan dapat mengevaluasi serta dapat menjadi bahan acuan bila mana mereka akan membuat program drama kembali.

1.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian tsb hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis yang dimaksud dengan data di lapangan.

Selain teori-teori mapan sebagai sumber inspirasi hipotesis, peneliti juga dapat menggunakan pengalaman-pengalaman empiris yang dibangun berdasarkan pengamatan-pengamatan yang sistematis melalui penelitian eksploratif atau bahan-bahan eksploratif yang dibuat oleh orang lain sebagai sumber inspirasi lain hipotesis penelitian. Dengan demikian

(7)

sumber-sumber inspirasi hipotesis adalah teori dan pengalaman empiris peneliti itu sendiri.

Pada dasarnya rancangan penelitian hipotesis dibangun di atas kesadaran keilmuan, sehingga hipotesis harus di pertimbangan validitasnya. Menurut Willian F.Ogburn, bahwa untuk sampai pada validitas hipotesis yang berkemampuan mencapai keilmuan langgeng,harus melalui langkah-langkah, mencapai ide, merumuskan kedalam suatu bentuk hingga dapat di demontrasi dan verifakasi.(Pengantar Methodologly Research, 1982. Hal 86).

Ada 2 jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan ditelitih, yang dibuat dengan kemungkinan besar untuk ditolak, apabila terbukti bahwa hipotesis nol tersebut tidak benar.

Dalam penelitian ini, hipotesis nol (Ho) yang dibuat oleh peneliti ialah, bahwa “tidak adanya hubungan antara motif informasi dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara drama radio”

(8)

Hipotesis alternatif (Ha) merupakan lawan dari Hipotesis nol (Ho), Hipotesis alternatif (Ha) dapat langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian hipotesis nol ditolak.

Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini ialah “terdapat hubungan antara motif informasi dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara drama radio”

1.5 Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti ialah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena social yang dijabarkan ke dalam komponen masalah,variabel,dan indicator. Tujuan utama dari pendekatan kuantitatif adalah melakukan generalisasi,suatu pertanyaan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu (Fauzy,Akhmad,2011:5)

Seperti diketahui bahwa penelitian kuantitatif yang pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Proses penelitiannya bersifat linier dengan langkah-langkah yang jelas,mulai dari perumusan masalah,tujuan

penelitian,konsep atau landasan teoritis,hipotesis,metode penelitian yang

dipergunakan,teknik mengumpulkan data,analisis data serta menarik kesimpulan dan saran-saran yang diajukan peneliti (Rosady,2008:253)

(9)

a Hubungan peneliti dengan subjek jauh. Peneliti mengangap data atau mendata terpisah dan ada diluar dirinya,karena itu harus ada jarak supaya objektif.

b Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis,mendukung atas mendata teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data

c Peneliti harus dapat digeneralisasikan,oleh karena itu menurut sample yang respentatif dari seluruh populasi,operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliable

d Produser penelitian rasional-empiris artinya penelitian berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya

Penelitian kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependen. Yaitu antara pengaruh motif dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara radio.

2. Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi, yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang ditelitih serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Tipe penelitian ini tidak hanya menggambarkan suatu gejala tertentu yang menjadi fokus penelitian,tetapi juga melihat bagaimana hubungan antar gejala yang satu dengan gejala lainnya(Rakhmat :2004)

(10)

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka peneliti berusaha menjelaskan hubungan antara motif orang mendengarkan program radio dengan tingkat kepuasaan yang didapatkan oleh para pendengar radio, dalam hal ini radio yang dimaksud ialah Motion Radio Jakarta.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Krisyantono, 2008, p.59). Kuesioner adalah “daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden”(Krisyantono, 2008, p.95).

Peneliti akan menggunakan model skala Likter. Setiap pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata: Pernah (P), Tidak Pernah (TP), Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), Sangat Tidak Setuju(STS). Peneliti akan meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (undecided). Alasannya karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu (Krisyantono, 2008, p.136-137)

Berikut adalah alasan untuk meniadakan alternatif jawaban ragu-ragu adalah (Sutrisno, 1991, p.20) :

a. Kategori ini memilikiarti ganda, bisa diartikan belum dapat

memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda tidak diharapkan dalam instrumen.

(11)

b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecendrungan menjawab ketengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecendrungan jawabanya.

c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dijaring oleh responden.

4. Objek Penelitian

Objek Penelitian menurut Namawi adalah sesuatu yang meliput ada dan yang Pomungkin ada. Sesuatu yang ada ialah sesuatu yang dapat disentuh oleh indera, sehingga lebih mudah menunjukkan kebenarannya. Sesuatu yang mungkin adalah sesuatu yang sekarang belum ada akan tetapi tidak mustahil ada setelah melalui proses Objekpembuktian (Namawi,2005)

Objek penelitian dalam pelaksanaan riset ini adalah program acara drama radio “ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA”

5. Populasi dan Sampel Penelitian

“Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang dapat berupa orang, organisasi, kelompok lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dan

(12)

lain-lain”(Rahmat, 2007, p.78). Populasi Penelitian ini adalah para pendengar Motion Radio Jakarta yang mendengarkan drama radio “ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA”

Menurut Rahmat (2002), sampel adalah “bagian yang diamati dari kumpulan objek penelitian atau populasi”(p. 78). Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan analisis (unit analysis) atau unsur-unsur populasi. Riset kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sample yang baik adalah yang memenuhi unsur representatif (Krisyantono, 2008). Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sample tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam kesuluruhan populasi (Krisyantono, 2008, p.152). Sampel penelitian ini adalah para pendengar Motion Radio Jakarta dengan batasan usia 20-35 tahun dengan ketentuan pernah mendengar program siaran drama radio “Asal Usul Pandawa dan Kurawa”.

(13)

Sample menurut Unardjan adalah sebagian dari anggota yang dipilih menggunakan prosedur tertentus ehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Unaradjan,2000:225)

Alasan diambilnya sample menurut Hadari Namawi (2003:144): a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitiahannya b. Peneliti bermaksud menetapkan ruang lingkup berlakunya

generalisasi hasil penelitian baik dalam batas jumlah maupun wilayah populasi berdasarkan karakteristik tertentu yang bersifat kuantitatif

Kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sample : a. Tentukan dahulu daerah generalisasinya

b. Beri batasan-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi c. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi

Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sample sesuai dengan tujuan penelitiannya(Usman,2004, p.44)

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sample dan besar sample.Untuk menentukan beberapa sample yang akan diambil maka kita dapat menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sample. Ada dua teknik pengambilan sample yaitu teknik probability sampling dan non probability sampling.

Probability sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugioni,1999, p.74)

(14)

n =

___N___

Nd2 + 1

Yang termaksuk dalam probability sampling adalah simple random sampling, sampling sistematika, proporitionate stratifiedrandom sampling, disproportionate stratified random sampling,sampling klaster.

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Sedangkan teknik sample proposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (sugiyono, 1999, p.165)

Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non probability sampling dengan teknik pengambilan sample yaitu sampling aksidental yang merupakan teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (sugiyono,1999, p.77)

Bailey(1982)berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sample yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain yang mengangap bahwa sample sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum (Ruslan,2003:140)

Teknik pengambilan sample diambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Kriyantono:2007:hal 160)

(15)

n = _____344000_____ 344000.(0,1)2 +1 n = __3440000__

3441

n = 99,9 (dibulatkan menjadi 100)

Maka dalam hal ini sampel yang harus di berikan pertanyaan atau kuesioner ialah sebanyak 100 orang atau koresponden.

Keterangan : n = jumlah sampel

N = Jumlah Populasi yang diketahui d = Presisi yang ditetapkan (10% = 0,1)

7. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu didapat melalui data primer dan sekunder.

(16)

a. Data Primer

Data Primer adalah “data yang diperoleh secara langsung dari sumber lapangan peneliti” (Ruslan, 2006, p.22). Peneliti memperoleh data utama dengan cara membagikan kuesioner kepada responden secara langsung. Kuesioner adalah “teknik pengumpulan data melalui pembuatan dafta pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti” (Hamidi, 2007, p.140)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah “data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau tersediamelalui publikasi dan informasi dari berbagai sumber” (Ruslan, 2006, p.30). Peneliti memperoleh data pendukung dari berbagai sumber seperti studi kepustakaan, internet, hasil wawancara dengan tim produksi Motion Radio Jakarta dalam acara Asal Usul Panda dan Kurawa, maupun sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang dibahas guna memperoleh bahan-bahan yang dapat melengkapi penelitian ini.

(17)

Teknis analisis data yang peneliti gunakan antara lain (Ruslan, 2006) : a. Pengeditan (editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik. Editing adalah upaya untuk menghindari kesalahan, pengecekan, kelengkapan pengisian kuesioner atau relevansi jawaban, keterbacaan tulisan, dan kejelasan makna serta menelaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan. Tujuan pengeditan data penelitian merupakan jaminan kelengkapan, konsistensi, dan kesiapan data penelitian dalam proses analisis.

b. Pemberian kode (coding)

Coding adalah proses identifikasi dan klarifikasi data penelitian kedalam skor numeric atau karakter symbol-simbol tertentu. Adapun kuesioner akan diukur dengan mengunakan skala Likter. Skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) mendapatkan skor 4

• Setuju (S) mendapatkan skor 3

• Tidak Setuju (TS) mendapatkan skor 2 • Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor 1

(18)

Freqencies

Digunakan untuk menampilkan dan mendeskripsikan data yang terdiri atas satu variabel juga untuk menggambarkan penyebaran data yang berasal dari kuesioner

Interval Kelas

Untuk menentukan kelas kategori dari nilai yang didapat baik dari perolehan nilai motif maupun kepuasaan. Untuk menemukan besarnya kelas dari opini tersebut akan digunakan rumus :

Keterangan :

c = perkiraan besarnya kelas k = banyaknya kelas

Xn = nilai observasi terbesar X1 = nilai observasi terkecil (Supranto, 2000, p.64) • Mean (nilai rata-rata)

Mean adalah nilai tengah dari total bilangan. Digunakan untuk mengetahui motif yang paling menonjol pada program drama radio “Asal Usul Pandawa dan Kurawa” yang akan diamati. Dari hal ini dapat dilihat bahwa hasil

c = Xn – X1 k

(19)

yang akan diharapkan adalah mean yang paling tinggi dan paling rendah munculnya dalam frekuensi.

d. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin , adalah terkait dengan variabel lain, mungkin sikap terhadap pria maupun wanita kesetaraan.

Analisis Bivariat yaitu hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri khas tertentu dengan koefisien kontigensi yang diberi simbol C.

Di dalam peneltian ini analisis bivariat yang digunakan ada 2 jenis yaitu:

Crosstabs (Tabulasi Silang)

Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya

perbedaan/hubungan antara variabel motif dengan kepuasan pendegar Motion radio digunakan analisis chi square, dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka ada

(20)

hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (Agung, 1993)

Korelasi Sederhana

Analisis di atas digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan antara dua peubah. Bilangan yang mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah disebut dengan koefisien korelasi ( r ). Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 sampai dengan 1. r = 1 artinya hubungan antara X dan Y kuat dan searah (positif) ; r = -1 artinya hubungan antara X dan Y kuat dan berlawanan arah (negatif) ; r = 0 artinya hubungan antara X dan Y lemah atau hubungan antara X dan Y bukan hubungan yang linier.

Sebelum dapat melakukan analisis korelasi linier sederhana diperlukan syarat-syarat atau asumsi sebagai berikut :

o Terdapat hubungan logika antara peubah yang akan dikorelasikan

o Skala peubah sekurang-kurangnya skala selang (interval)

o Terdapat studi awal (penelitian, referensi, jurnal, pustaka, dll) yang menunjukan indikasi hubungan antara 2 peubah yang akan dikorelasikan *

(21)

Syarat nomor 3 di atas merupakan opsional, jika penelitian mengenai hubungan antara peubah yang dikorelasikan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Koefisien korelasi pearson ( r ) didapatkan dari rumus sebagai berikut :

e. Kesenjangan GS dan GO (Discrepancy gratification) Digunakan untuk menampilkan kesenjangan kepuasaan atau perbedaan peroleh kepuasaan yang terjadi antara skor GS dan GO. Indikator terjadinya kepuasaan atau tidak adalah sebagai berikut :

a. Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasaan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dengan kebutuhan yang diinginkan. Media tidak memuaskan khalayaknya

b. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi.

c. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS<GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena

(22)

kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya.

d. Jika semakin besar kesenjangan mean skor yang terjadi (GS>GO), maka semakin tidak memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. Sebaliknya sesemakin kecil

kesenjangan mean skor yang terjadi (GS<GO), maka semakin memuaskan media tersebut bagi khalayaknya ( Krisyantono, 2006, p.208)

9. Keabsahan Penelitian a. Reliabilitas

Realibilitas artinya memiliki sifat stabil (tidak berubah-ubah), dapat dipercaya, dan tetap / konsisten. Suatu alat ukur memiliki realibilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atu peneliti lainnya (Krisyantono, 2008, p.142-143). Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha Crombach (a terhadap semua item dalam instrumen yang valid. Kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliable jika alpha crombach >0,6 dan jika alpha crombach <0,6 maka dinyatakan tidak reliable. Pengujian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows version 13.0 (Santoso, 2002, p.280)

(23)

b. Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur, dengan kata lain adalah mengukur sifat-sifat objek (Krisyantono, 2008, p.141). untuk menguji validitas, peneliti akan terlebih dahulu melakukan pre sampling terhadap 30 responden penelitian. Suatu kuesioner dikatakn valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total yang terkoreksi (Corrected Item Total Correlation) menggunakan teknik korelasi product moment (metode interkorelasi) yang dilakukan kepada 30 responden. Itemdalam kuesioner dikatakan valid jika nilai korelasi (r) > r kritik dan apabila nilai korelasi (r) < r kritik , maka pernyataan

dinyatakan tidak valid. Pengujian ini akan dilakukan menggunakan program SPSS for windows version 13.0 (santoso, 2002, p.277)

10. Model Analisis Program Asal Usul Pandawa

(24)

Gambar 0.1. Model Analisis

11. Sistematika Penulisan Bab 1. Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan secara garis besar tentang latar belakang permasalahan mengangkat topik mengenai Program acara drama radio “Asal Usul Pandawa dan Kurawa” di Motion Radio Jakarta.Selain itu terdapat Ruang Lingkup,Tujuan dan Manfaat Penelitian,Metodologi penelitian dan Sistematika Penulisan

Bab 2. Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar yang peneliti gunakan untuk dasar penelitian.Penulis membahas mengenai Media Komunikasi

Motif Pendengar

(25)

Massa,Media Radio,Audience,Penggunaan Media Radio oleh Audience,Pendekatan Uses and Gratification,serta Motif penggunaan Media Radio. Dalam bab ini juga terdapat nisbah antar konsep dan kerangka pemikiran.

Bab 3. Obyek Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai obyek dari pada penelitian seperti : Struktur Organisasi, Prosedur yang Berlaku, Metode Pengumpulan data,Permasalahan yang ada dan Alternatif pemecahan masalah

Bab 4. Hasil penelitian

Berisi Mengenai Hitung-hitungan data yang diperoleh dengan pembagiannya secara berikut : Penyajian data, Pengolahan, Pembahasan Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dimana penlis akan menguraikan secara singkat hasil penelitian yang telah dilaksanakan serta temuan data yang diperoleh.Selain itu bab ini juga berisi saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Me nurut NEMA ( Na tio na l Ele c tric a l Ma nufa c ture se rs Asso c ia tio n ) me mb e ri p e ng e rtia n PLC ya itu “ Suatu peralatan listrik yang beroperasi digital

Dalam skripsi ini, penulis membahas hal-hal yang berhubungan dengan makna simbolik pada torii (pintu gerbang) pada kuil shinto itsukushima. Namun, karena keterbatasan pengetahuan

Pengaruh Metode Eksperimen-Diskusi Terhadap Sikap dan Keyakinan Siswa Pada Pembelajaran Fisika Yang Diukur Dengan Tes CLASS.. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan.. Kemampuan komunikasi interpersonal siswa dengan indikator rasa percaya dan. empati terhadap orang

hubungan antara status sosial ekonomi dan spiritualitas dengan konsep diri. pada lansia di Desa Sudagaran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang kerugian alat kontrasepsi kondom sebagai salah satu pencegahan HIV/AIDS di

Kegiatan peragaan adalah salah satu cara dalam penyajian materi untuk memperjelas cara kerja, bentuk atau konsep. Dalam pelatihan ini, peragaan dimaksudkan untuk pengenalan bahan,

Peneliti menggunakan tujuh indikator kepuasan komunikasi oleh Down dan Hazen dan Beckstrom yaitu kepuasan dengan pekerjaan, kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan