BAB 13
BAB 13
PEMELIHARAAN MESIN PUNCH
PEMELIHARAAN MESIN PUNCH
PadPada Bab 13 ini akan diura Bab 13 ini akan diuraikaaikan tentan tentang: ng: KonKonstrustruksi mesksi mesinin punc
punch, h, prinprinsip sip kerkerja ja mesimesin n puncpunch, h, proprosedusedur r pengpengoperoperasiaasian n mesmesinin punch, pemeliharaan mesin punch, format pemeliharaan mesin punch punch, pemeliharaan mesin punch, format pemeliharaan mesin punch
13.1 Konstruksi mesin punch
13.1 Konstruksi mesin punch
Mesin punch adalah salah satu mesin yang digunakan Mesin punch adalah salah satu mesin yang digunakan uunnttuuk k mmeenngguurraannggi i vvoolluumme e bbeenndda a kkeerrjja a ((ppllaatt)), , yyaanng g ttiiddaakk men
menghaghasisilklkan an seserpirpih h ataatau u sisisa sa bebenda nda kerkerjaja, , biabiasasanya nya didigungunakaakann untuk membuat benda kerja (plat) secara massal dalam
untuk membuat benda kerja (plat) secara massal dalam bentuk yangbentuk yang sa
samama, , dadan n didikekerjrjakakan an sesecacara ra beberuruntntunun. . AdAda a pupula la memesisin n yayangng digunakan untuk membuat benda kerja tunggal, biasa dioperasikan digunakan untuk membuat benda kerja tunggal, biasa dioperasikan dengan cara manual, mesin punch yang digerakkan dengan cara dengan cara manual, mesin punch yang digerakkan dengan cara manual biasanya menggunakan sistem ulir, seperti dapat dilihat pada manual biasanya menggunakan sistem ulir, seperti dapat dilihat pada ga
gambmbar ar 1313.1.1.1.1, , agagar ar tetenanaga ga yayang ng didikekeluluararkakan n sasaat at memelalakukukakann pen
penceceplplosaosan n titidak dak bebegitgitu u besbesarar, , uliulir r yayang ng didigungunakakan an adaadalalah h uliulir r persegi, karena ulir persegi mempunyai kekuatan yang besar.
persegi, karena ulir persegi mempunyai kekuatan yang besar.
..
Gambar 13.1.1 mesin punch manual Gambar 13.1.1 mesin punch manual
Mesin penceplos atau punch secara prinsip terdiri dari Mesin penceplos atau punch secara prinsip terdiri dari dua bagian utama yaitu punch dan dies, punch merupakan bagian dua bagian utama yaitu punch dan dies, punch merupakan bagian yang mendorong benda kerja dengan bentuk tertentu, sedangkan dies yang mendorong benda kerja dengan bentuk tertentu, sedangkan dies
adalah bagian pembentuk berupa lubang dengan bentuk yang sama dengan punch yang digunakan (Gambar 13.1.2).
Gambar 13.1.2 punch dan dies
13.2 Prinsip kerja mesin punch
Teknik penceplosan adalah pekerjaan bebas serpih (biasanya pengerjaan beruntun) benda kerja sebagai bentuk dengan sepasang perkakas (perkakas atas/punch dan perkakas bawah/dies). Benda kerja yang dikerjakan dengan menggunakan mesin ini adalah benda kerja yang berupa plat, yang dapat diceplos, ditarik dan dikempa, misalnya bentuk lembaran, dan sabuk.
Jenis mesin punch ada beberapa macam, dibagi menurut bagaimana cara memotong atau benda kerja yang dihasilkan, beberapa jenis tersebut antara lain: pemotongan (blanking, piercing, notching, cropping, parting, shaving, trimming) dan pembentukan (bending, flanging, stamping, embosing, deep drawing, curling).
Prinsip kerja mesin punch hampir sama dengan mesin pemotong plat (gunting), mesin menggunakan gaya geser yang digunakan untuk menyayat benda kerja hingga terpotong, hanya saja pada mesin punch mata potong yang digunakan tidak berupa pisau, melainkan punch (atas) dan dies (bawah) digunakan untuk memotong benda kerja. (Gambar 13.2.1)
Gambar 13.2.1 pasangan pelubang
Gambar 13.2.2 Pembentuk
Sedangkan untuk mesin punch yang digunakan untuk pembentukan (stempel)
bekerja seperti halnya mesin press. Punch yang merupakan penekan dari atas dan
mempunyai bentuk tertentu, berpasangan dengan dies yang berada di bawah dan mempunyai bentuk yang serupa dengan punch-nya akan tetapi dengan profil cekung, kebalikan dari punch yang memiliki profil cembung atau sebaliknya. (Gambar 13.2.2)
Prinsip kerja mesin punch adalah benda kerja (3) yang berada di bawah (2) punch yang mempunyai diameter (d ). Punch
(2) ditekan ke bawah kearah landasan atau dies (1) yang mempunyai lubang yang mempunyai ukuran diameter (d+0.1), dan lubang pada dies
berbentuk tirus sehingga punch dapat dengan mudah mendorong sambil melubang benda kerja karena ada celah yang cukup untuk bergerak masuk (Gambar 13.2.3)
Gambar 13.2.3 punch dan dies
13.3 Prosedur pengoperasian mesin punch
13.3.1 Pengecekan
Pengecekan perlu dilakukan sebelum penggunaan mesin punch untuk kelancaran pekerjaan dan diharapkan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang diperintahkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan mesin punch adalah, pengecekan punch dan dies (pisau), pengecekan kesejajaran, pengecekan bagian-bagian yang bergerak, pengecekan clearance dan pengecekan hidrolis (pada mesin punch hidrolik).
Pengecekan sebelum menggunakan mesin punch untuk proses melubang benda kerja adalah mengecek punch dan diesnya terlebih dahulu, punch dan dies berpasangan, perbedaan diameter (ukuran) berkisar antara 0.05 sampai 0.1 mm. Perbedaan ukuran dimaksudkan agar benda kerja yang berupa plat tipis tidak terselip diantara punch dan dies, pastikan juga bagian tepi punch dan bagian dalam dies mempunyai
sisi yang tajam. (Gambar 13.3.1.1) Gambar 13.3.1.1 punch dan dies
Gambar 13.3.1.2 Kesejaran punch dan dies
Pengecekan juga perlu dilakukan pada kesejajaran atau kelurusan antara
sumbu punch dan lubang dies, karena jika keduanya tidak sejajar maka proses penceplosan tidak akan berhasil dan bisa merusak benda kerja bahkan punch itu sendiri. Karena terbentur dengan dies yang keras dan tidak tepat ada
posisinya. (gambar 13.3. 1.2)
Pada mesin punch manual yang digerakkan
dengan menggunakan sistem ulir, perlu diperhatikan keadaan ulirnya, jangan sampai ada yang rusak, ataupun kotor, karena bisa mengganggu proses pelubangan, oleh karenanya perlu diadakan
pemeliharaan dan pembersihan secara teratur. Agar ulir dapat bergerak lancar juga perlu
dilumasi (Gambar 13.3.1.3) Gambar 13.3.1.3 pengecekan ulir
13.3.2 Penyetelan
Penyetelan yang dilakukan sebelum penggunaan mesin punch adalah menyetel kesejajaran sumbu punch dan lubang dies (gambar 13.3.2.1). Setelah keduanya sejajar kunci kedudukan dies dengan
menggunakan klem agar dies tidak bergerak. Ini dimaksudkan agar pada saat pekerjaan melubang benda kerja bisa berlangsung, dan lubang yang dihasilkan baik sesuai dengan gambar
kerja yang diminta. Gambar 13.3.2.1 menyetel kesejajaran
13.3.3 Pengoperasian
Gambar 13.3.3.1 melepas baut pengikat
Penggunaan mesin punch untuk melubangi plat, dimulai dengan memasang punch dan dies pada tempatnya. Punch dipasang pada bagian atas, pertama kendurkan baut pengikat punch yang ada dengan menggunakan kunci pas atau kunci ring (gambar 13.3.3.1). Setelah itu masukkan punch dan kencangkan kembali baut pengikat dengan kunci. Posisi punch jangan terlalu turun, masukkan punch sampai mentok ke atas.
Setelah punch dipasang, kemudian selanjutnya memasang dies pasangan dari punch yang telah terpasang. Dies dipasang harus sejajar dengan punch (Gambar 13.3.3.2), untuk mengetahuinya punch dapat diturunkan hingga menyentuh dies, jika sudah pas pasang dies dan kencangkan dengan mengguna-kan klem, agar pada saat penger- jaan melubang benda kerja dies
tidak bergeser.
13.4 Pemeliharaan mesin punch
13.4.1 Preventive maintenance
Gambar 13.4.1.1 melumasi ulir
Pemeliharaan mesin punch dilakukan salah satunya dengan melumasi ulir yang terdapat pada mesin punch, ulir bisa dilumasi dengan
menggunakan oli, agar ulir bisa berjalan dengan lancar pada saat penggunaan
mesin punch dan ulir lebih awet tidak cepat terkena korosi, karena bagian ini
sering bergesekan dan harus lancar (gambar 13.4.1.1)
Pemeliharaan harian yang penting lainnya adalah penyimpanan punch dan dies ketika tidak digunakan. Agar tidak cepat rusak punch dan dies disimpan dengan rapi dan tidak dicampur, agar punch atau dies tidak rusak dan terluka karena terbentur satu sama lain. Selain itu sebelum disimpan perlu diberi pelumas terlebih dahulu agar punch dan dies bisa awet dan tidak terkena korosi, sehingga dapat digunakan kembali untuk pekerjaan berikutnya. (Gambar 13.4.1.2)
Gambar 13.4.1.2 Penyimpanan punch dan dies manual
Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah penyiapan komponen pengganti, atau sparepart cadangan, karena sewaktu-waktu bisa terjadi kerusakan pada komponen-kopmonen yang mudah rusak, oleh karena itu penyediaan komponen cadangan mutlak dilakukan agar ketika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, bisa segera digantikan dengan yang baru agar proses produksi tidak terhenti.
13.4.2 Komponen yang mudah rusak dan memperbaikinya
Gambar 13.4.2.1 Punch yang rusak
Komponen-komponen yang mudah rusak pada mesin punch manual antara lain adalah punch (penekan atas), karena sering digunakan dan langsung bersentuhan dengan benda kerja komponen ini lebih cepat tumpul, jika sudah tumpul maka akan berat digunakan untuk melubang atau menceplos benda kerja yang berupa plat. Masalah ini dapat diatasi dengan menggerinda kembali bagian bawah dari punch (sesuai dengan sudut potong maksimal yang diperbolehkan) agar bisa dipakai kembali. (Gambar 13.4.2.1).
Demikian pula dengan dies, jika sudah mulai tumpul
pena-nganannya juga sama dengan penanganan punch, yaitu dengan digerinda rata kembali
permukaan atas dari dies (Gambar 13.4.2.2), sesuai dengan sudut potong yang
diperbolehkan agar pemotongan tetap bisa berjalan. Karena jika sudut potong tidak terpenuhi maka pemotongan akan berat, karena seperti halnya gunting plat (guiletine), jika sudut potong
terlalu tumpul atau terlalu lancip maka dapat merusak benda kerja, dan pengoperasiannya
menjadi berat. Gambar 13.4.2.2 Dies yang rusak
13.5 Contoh Format pemeliharaan mesin punch
Nama Sekolah :. ……….
Nama Bengkel :………
Nama Peralatan :………
Tgl Bln Thn Nama Petugas InspeksiNama bagian mesin yang diinspeksi
Paraf/ Catatan Kegiatan pemeliharaan M e m b e r s i h k a n m e s i n M e l u m a s i b a g i a n b e r g e r a k M e n g e c e k p u n c h p e m o t o n g M e n g e c e k d i e s p e m o t o n g M e n g e c e k j a l a n n y a m e s i n M e n g e c e k C l e a r a n c e M e n g e c e k b a u t d i e s / p u n c h . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Catatan: Beri tanda √ pada kolom pemeliharaan yang telah dikerjakan (...) diisi oleh petugas jika ada kegiatan khusus lain.
Petugas 1 Petugas 2
13.6
Keselamatan Kerja
1. Gunakan gep (clearance) yang sesuai pada punch dan dies untuk ketebalan benda kerja (plat) yang akan dilubang.
2. Jangan melubang plat baja yang keras.
3. Asahlah (tajamkan) punch dan dies jika sudah tumpul. 4. Ikutilah prosedur sebelum mengoperasikan mesin.
13.7 Pendalaman
1. Jelaskan, kerusakan jenis apa saja yang mungkin terjadi pada mesin punch?
2. Mengapa jadwal perawatan diperlukan bagi mesin pemotong punch?
3. Terangkan bagaimana cara merawat mesin punch agar usia pakainya menjadi lebih lama?
4. Terangkan bagaimana caranya melepas dan memasang kembali punch dan dies pada mesin?
5. Jelaskan penyebab kerusakan punch dan dies 6. Jelaskan cara mengoperasikan mesin punch.