• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETROGRAFI BATUAN METAMORF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETROGRAFI BATUAN METAMORF"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PETROGRAFI BATUAN METAMORF

PETROGRAFI BATUAN METAMORF

Pengertian Batuan Metamorf  Pengertian Batuan Metamorf 

Ba

Batutuan an memetamtamororf f adadalalah ah babatuatuan n yayang ng beberasrasal al dadari ri babatutuan an ininduduk k (b(batatuauan n bebekuku,, sedimen, maupun batuan metamorf) yang telah mengalami perubahan minerologi, tekstur dan sedimen, maupun batuan metamorf) yang telah mengalami perubahan minerologi, tekstur dan struktur akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.

struktur akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi. Kata “metamorf” berasal dari Yu

Kata “metamorf” berasal dari Yunani, “MEnani, “ME!” " perubahan, !” " perubahan, “M#$%&” " bentuk,“M#$%&” " bentuk,  'adi meta

 'adi metamorf adalah morf adalah perubahan bentuk. perubahan bentuk. alam ilmu alam ilmu geologi, metamorf geologi, metamorf khusus men'elaskankhusus men'elaskan  perubahan

 perubahan kumpulan kumpulan dan dan tekstur tekstur mineral mineral dimana dimana hasilnya hasilnya berasal berasal dari dari inti inti batuan batuan berupaberupa tekanan dan perbedaan temperature dari bentuk batuan dasar. iagenesis 'uga men'elaskan tekanan dan perbedaan temperature dari bentuk batuan dasar. iagenesis 'uga men'elaskan  perubahan

 perubahan bentuk bentuk dari dari batuan batuan sediment. sediment. idalam idalam geologi geologi proses proses diagenesa diagenesa terbentuk terbentuk padapada temperature kurang lebih **

temperature kurang lebih ****  +, dan tekanan kurang dari **Mpa standard Mpa berupa  +, dan tekanan kurang dari **Mpa standard Mpa berupa meg

mega a paspas-al -al dendengan ei/agan ei/alen len tektekanaanan n berberkiskisar ar ***** * atm.atm. Metamorfisme Metamorfisme terbentuk padaterbentuk pada temperature dan tekanan minimal lebih dari **

temperature dan tekanan minimal lebih dari **** + dan lebih dari ** Mpa. Batuan dapat + dan lebih dari ** Mpa. Batuan dapat  'uga te

 'uga terbentuk pada rbentuk pada temperature temperature dan tekanan dan tekanan yang tinggi, yang tinggi, seperti seperti halnya batuan halnya batuan yang beradayang berada diba0

diba0ah pada suatu kedalaman di dalam bumi.ah pada suatu kedalaman di dalam bumi. Burial Burial biasanya  biasanya berada berada pada pada suatu suatu tempattempat seperti hasil dari proses tektonik, misalnya tumbukan benua ( 1ubduksi ). Batas tertinggi dari seperti hasil dari proses tektonik, misalnya tumbukan benua ( 1ubduksi ). Batas tertinggi dari metamorfisme ter'adi pada tekanan dan temperature yang menyebabkan

metamorfisme ter'adi pada tekanan dan temperature yang menyebabkan Partial melting  Partial melting ..

%etrogenesa atau

%etrogenesa atau  Metamorfisme Metamorfisme terbentuk pada temperature dan tekanan minimal lebih dariterbentuk pada temperature dan tekanan minimal lebih dari **

**** + dan lebih dari ** Mpa.Metamorfisme adalah proses perubahan struktur dan + dan lebih dari ** Mpa.Metamorfisme adalah proses perubahan struktur dan

mineralogy batuan yang berlangsung pada fase padatan, sebagai tanggapan atas kondisi kimia mineralogy batuan yang berlangsung pada fase padatan, sebagai tanggapan atas kondisi kimia dan fisika yang berbeda dari kondisi batuan tesebut sebelumnya. Metamorfosa tidak temasuk dan fisika yang berbeda dari kondisi batuan tesebut sebelumnya. Metamorfosa tidak temasuk  pada proses pelapukan dan diagenesa. 2

 pada proses pelapukan dan diagenesa. 2ilayah proses berada antara suasana akhir prosesilayah proses berada antara suasana akhir proses diagenesa dan permulaan proses peleburan batuan men'adi tubuh magma.

(2)

3ambar penampang yang memperlihatkan lokasi batuan metamorf (3illen, 456).

3ambar Klasifikasi Batuan Metamorf berdasarkan tekanan dan suhu (#7unn dan 1ill,4568).

(3)

Metamorfisme

Metamorfisme adalah proses perubahan struktur dan mineralogy batuan yang  berlangsung pada fase padatan, sebagai tanggapan atas kondisi kimia dan fisika yang berbeda dari kondisi batuan tesebut sebelumnya. Metamorfosa tidak temasuk pada proses pelapukan dan diagenesa. 2ilayah proses berada antara suasana akhir proses diagenesa dan permulaan  proses peleburan batuan men'adi tubuh magma.

Berdasarkan penyebabnya batuan metamorf dibagi men'adi empat yaitu

(1) Metamorfisme kontak/ terma! "engaru# T $ominan

er'adi pada batuan terpanasi leh intrusi magma yang besar. %an-aran panas tersebut akan semakin menurun bila semakin 'auh dari tubuh intrusinya.

(4)

(%) Metamorfisme $inamo/ katakastik/$isokasi/kinematik! "engaru# P $ominan! erbatas  pada sekitar sesar, dengan penghan-uran mekanik dan tekanan shear menyebabkan  perubahan fabri- batuan. Batuan hasil kataklastik seperti breksi sesar, milonit, filonit,

dinamai berkaitan dengan ukuran butirnya.

(&) Metamorfisme regiona! ter"engaru# P ' T! serta $aera# uas 1ering dikaitkan dengan  'alur orogenesa, berlangsung berkaitan dengan gerak 9 gerak penekanan. &al ini

dibuktikan dengan struktur siskositas.

() Metamorfisme Regiona Be*an! Metamorfisme ini tidak berkaitan dengan orogenesa atau intrusi magma. 1uatu sediment pada -ekungan yang dalam akan terbebani material diatasnya. 1uhunya hingga pada kedalaman yang besar yang berkisar antara :** *+ 9  :;**+.

3ambar iagram skematik yang memperlihatkan hubungan antara  < % untuk 'enis='enis metamorfosa yang berbeda (2inkler, 458>).

(5)

Tekstur +e,ara Petrografi

1e-ara umum kandungan mineral didalam batuan metamorf akan men-erminkan tekstur, -ontoh melimpahnya mika akan memberikan tekstur skistose pada batuannya. engan demikian tekstur dan minerologi memegang peranan penting di dalam penamaan  batuan metamorf. engan mun-ulnya konsep fasies, penamaan batuan kadang 9 kadang ran-u dengan pengertian fasies. Mineral dalam batuan metamorf disebut mineral metamorfisme yang ter'adi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat dan batuan mengkristal dalam lingkungan -air. ekstur yang berkembang selama proses metamorfisme se-ara tipikal penamaanya mengikuti kata=kata yang mempunyai akhiran -blastik . +ontohnya, batuan metamorf yang berkomposisi kristal=kristal berukuran seragam disebut dengan granoblastik . 1e-ara umum satu atau lebih mineral yang hadir berbeda lebih besar  dari rata=rata? kristal yang lebih besar tersebut dinamakan porphiroblast .

!tau 'uga menun'ukkan batuan asalnya misal a0alan “meta” untuk memberikan nama suatu batuan metamorfisem apabila masih dapat dikenali sifat dari batuan asalnya -ontoh @ metasedimen, metaklastik, metagray0a-ke, meta/olkanik,dan lain= lain.Aika batuan masih terlihat tekstur sisa maka tekstur diakhiri akhiran “Blasto” misal blasto porfiritik, dan memakai akhiran”blastik” apabila ataun asal maupan sisa bataun sudah tidak kelihatan lagi karena telah mengalami proses rekristalisasi -ontoh “3ranolobastik” dan lain lain.

1 Bentuk 

I$io*astik! merupakan suatu Kristal asal metamorfisme yang dibatasi oleh muka Kristal itu sendiri

-eno*astik! merupakan suatu Kristal asal metamorfisme yang dibatasi bukan oleh muka kristalnya sendiri, ini eki/alen dan anhedral.

% Orientasi

a Orientasi .ang ti$ak kuat

Batuan euigranuler yaitu batuan dengan butiran 9 butiran mineral yang hampir  sama ukurannya.

Tekstur mosaik   @ kristalnya eiudimensional, pada umumnya berbentuk polygonal dengan  batas 9 batas Kristal lurus atau melengkung.

Tekstur suture @ kristalnya euidimensional atau lentikuler, mempunyai batas 9 batas tak  teratur, banyak diantaranya saling menembus terhadap butir 9 butir disampingnya. Aika  batuan enoblastik sangat interlo-king disebut suture.

(6)

Tekstur m.enitik  @ suatu penghan-uran mekanik, berbutir amat halus tanpa rekristalisasi mineral 9 mineral primer dan beberapa batuannya memperlihatkan kenampakan berarah sebagai lapisan 9 lapisan tipis material terhan-urkan dapat terlitifikasi oleh proses sementasi larutan hidrotermal.

Tekstur #ornfesik  @ suatu 'enis yang berkembang dalam batuan sedimen pelitik oleh metamorfisme termal. 1hale dan batuan karbonat berubah se-ara luas tetapi batupasir  memperlihatkan sedikit men'adi kuarsit. %er0u'udan nyata berupa pembentukan mika dan klorit yang terlihat sebagai bintik 9 bintik.

Tekstur kristao*astik  @ suatu tekstur kristalin yang terbentuk oleh kristalisasi metamorfisme

• -enono*stik , bila kristalnya subhedral dan unhedral. • I$io*astik , bila kristalnya euhedral.

• e"i$o*astik , bila orientasi mineral = mineral pipih atu tabular  menun'ukkan hampir paralel atau paralel.

• Nemato*astik , bila susunan paralel atu hampir parallel merupakan mineral  9 mineral prismatik atau fibrous.

Tekstur "orfiri*astik  @ merupakan tekstur kristoblastik yang tersusun oleh  mineral atau lebih. Berbeda ukuran butirnya dan eki/alen dengan tekstur porfiritik dalam batuan beku, kristal 9 kristal yang besar yang besar (tunggal) disebut porfiroblast.

3ambar @ ekstur %orfiroblast

Tekstur "oikio*astik  @ istilah lain dari tekstur saringan ”sie/e” yang di-irakan oleh  porfiroblast 9 porfiroblast yang mengandung se'umlah butiran 9 butiran yang lebih ke-il

(7)

3ambar ekstur poikiloblastik 

Tekstur Porphyroklas: tekstur batuan metamorf yang dicirikan oleh adanya kristal besar (umumnya K-feldspar) dalam massa dasar mineral yang lebih halus. Bedanya dengan porphyroblastik adalah, porphyroklastik  tidak tumbuh secara in-situ, tetapi sebagai fragment sebelum mineral-mineral tersebut hancur / terubah saat prosesn

metamorfisme, contoh: blastomylonit dalam gniss granitik.

GambarVI.18. ekstur porfiroklastik

Retrogradasi eklogit: tekstur batuan metamorf yang dibentuk oleh adanya mineral amfibol (biasanya horenblende) yang berreaksi dengan mineral lain. !alam

Gambar VI.19 adalah retrogradasi klinopirosen amfibole pada sisi kanan atas.

(8)

Tekstur Schistose: foliasi sangat kuat, atau terdapat penjajaran butiran, terutama mika, dalam batuan metamorf berbutir kasar.

GambarVI.20. ekstur schistose

Tekstur Phyllitik : foliasi kuat dalam batuan metamorf berbutir halus.

GambarVI.21. ekstur phylitik

7. ekstur !ranoblastik: massi"e, tak#terfoliasi, tekstur e$uigranular dalam batuan metamorf.

GambarVI.22. ekstur granoblastik pada batuan metamorf 

Tekstur $e$ussate  @ merupakan tekstur kristoblastik pada batuan polimineral yang tidak  menun'ukkan butiran 9 butir terorientasi. Biotit melimpah dalam hornfels dan umumnya tersusun sembarangan.

(9)

Tekstur katakastik  atau autoklastik @ dihasilkan oleh penghan-uran mekanik tanpa disertai  proses rekristalisasi yang esensial. Batuan dapat atau tanpa memperlihatkan kenampakan  berarah.

Tekstur morta @ suatu tekstur yang terdiri dari fregmen mineral lebih besar di dalam masa dasar material terhan-urkan dan tersusun oleh Kristal 9 Kristal yang sama. 1etiap indi/idu mineral mineral sering memperlihatkan pembengkokan mekanik, bagian tepi terhan-ur. 1truktur mortar berkembang sebagai tekstur kataklastik dalam batuan uartCtose atau uartC feldspar.

+truktur

1truktur dalam batuan metamorf adalah kenampakan pada batuan yang tediri dari  bentuk, ukuran dan orientasi kesatuan banyak butir mineral. 1e-ara umum dapat dibedakan

men'adi @ struktur foliasi dan struktur non foliasi. +truktur Foiasi

a. +truktur  Skistose0 struktur yang memperlihatkan pen'a'aran mineral pipih (biotit, musko/it, felspar) lebih banyak dibanding mineral butiran.

 b. +truktur Gneisik 0 struktur yang memperlihatkan pen'a'aran mineral granular, 'umlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.

-. +truktur Slatycleavage0 sama dengan struktur skistose, kesan kese'a'aran mineraloginya sangat halus (dalam mineral lempung).

d. +truktur  Phylitic0 sama dengan struktur slaty-lea/age, hanya mineral dan kese'a'arannya sudah mulai agak kasar.

(10)

3ambar @ iagram yang mempersentasikan /ariasi unsur=unsur kemas untuk mendefinisikan foliasi (&oobs et al.45>8)

3ambar @ 1ayatan tipis batuan metamorf yang memperlihatkan struktur foliasi (pen'a'aran mineral pipih) pada kuarsit

% +truktur Non Foiasi

a. +truktur  Hornfelsik 0 struktur yang memperlihatkan butiran=butiran mineral relatif  seragam.

 b. +truktur 2atakastik0  struktur yang memperlihatkan adanya penghan-uran terhadap  batuan asal.

-. +truktur Milonitik 0 struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus.

d. +truktur Pilonitik 0 struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang  berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur milonitik, malah

mendekati tipe struktur filit.

e. +truktur Flaser 0 sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.

f. +truktur  Augen0 sama struktur flaser, hanya lensa=lensanya terdiri dari butir=butir  felspar dalam masa dasar yang lebih halus.

g. +truktur Granulose0 sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran  beragam.

h. +truktur Liniasi 0 struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk 'arus atau fibrous.

(11)

3ambar @ 1ayatan ipis batuan metamorf yang memperlihatkan non foliasi pada 3neiss.

2asifikasi

Aenis batuan metamorf penamaannya hanya berdasarkan pada komposisi mineral, seperti@ Marmer disusun hampir semuanya dari kalsit atau dolomit? se-ara tipikal bertekstur  granoblastik. Kuarsit  adalah batuan metamorfik bertekstur granobastik dengan komposisi utama adalah kuarsa, dibentuk oleh rekristalisasi dari batupasir atau -hertDri'ang.

1e-ara umum 'enis batuan metamorfik yang lain adalah sebagai berikut@

•   Amphibolit @ Batuan yang berbutir sedang sampai kasar komposisi utamanya adalah

ampibol (biasanya hornblende) dan plagioklas.

•   Eclogit @ Batuan yang berbutir sedang komposisi utama adalah piroksin klino

ompasit tanpa plagioklas felspar (sodium dan diopsit kaya alumina) dan garnet kaya  pyrop. E-logit mempunyai komposisi kimia seperti basal, tetapi mengandung fase

yang lebih berat. Beberapa e-logit berasal dari batuan beku.

•   Granulit @ Batuan yang berbutir merata terdiri dari mineral (terutama kuarsa, felspar,

sedikit garnet dan piroksin) mempunyai tekstur granoblastik. %erkembangan struktur  gnessiknya lemah mungkin terdiri dari lensa=lensa datar kuarsa danDatau felspar.

•   Hornfels@ Berbutir halus, batuan metamorfisme thermal terdiri dari butiran=butiran

yang euidimensional dalam orientasi a-ak. Beberapa porphiroblast atau sisa fenokris mungkin ada. Butiran=butiran kasar yang sama disebut granofels.

•   Milonit @ +erat berbutir halus atau kumpulan batuan yang dihasilkan oleh pembutiran

atau aliran dari batuan yang lebih kasar. Batuan mungkin men'adi protomilonit, milonit, atau ultramilomit, tergantung atas 'umlah dari fragmen yang tersisa.

(12)

Bilamana batuan mempunyai skistosity dengan kilap permukaan sutera, rekristralisasi mika, batuannya disebut philonit .

•   Serpentinit @ Batuan yang hampir seluruhnya terdiri dari mineral=mineral dari kelompok serpentin. Mineral asesori meliputi klorit, talk, dan karbonat. Serpentinit 

dihasilkan dari alterasi mineral silikat feromagnesium yang terlebih dahulu ada, seperti oli/in dan piroksen.

•   Skarn@ Marmer yang tidak bersihDkotor yang mengandung kristal dari mineral kapur= silikat seperti garnet, epidot, dan sebagainya. 1karn ter'adi karena perubahan komposisi batuan penutup (country rock ) pada kontak batuan beku.

(13)

Gambar

Gambar VI.19  adalah retrogradasi klinopirosen amfibole pada sisi kanan atas.
Gambar VI.20 . ekstur schistose

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.28 Interpretasi profil analisis kimia laterit nikel dari precursor yang berbeda .... 62 Tabel 4.4 Persentase komposisi mineral dunit dari conto batuan

Penelitian ini merupakan studi hubungan kuantitatif struktur aktivitas (HKSA) yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara perubahan struktur, sifat kimia fisika

Singkapan batuan beku berstruktur kekar tiang ini memiliki warna abu-abu hingga kehitaman dengan kondisi litologi terhindar dari pelapukan (Gambar 6). Struktur batuan yang

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda.. Contoh reaksi kimia

Cekungan Sumatera Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah telitian meliputi geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi serta karakteristik

Mempertimbangkan faktor biodegradasi dan keberadaan struktur perlu kajian dengan metode yang berbeda untuk mengetahui potensi Formasi Kerek sebagai reservoir atau batuan

Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, yang akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati dan akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan

16 Tabel 2.1 Efek perubahan hidrotermal pada beberapa batuan pada kondisi temperatur yang berbeda Bateman, 1950 dalam Riyanto,1988 Kondisi Batuan samping Beberapa hasil alterasi