• Tidak ada hasil yang ditemukan

746448915.doc 186.56KB 2015-10-12 00:18:12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "746448915.doc 186.56KB 2015-10-12 00:18:12"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI SMART LIGHT FARM

DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR PASSIVE INFRARED (PIR) UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN TIKUS PADA LAHAN PERTANIAN PADI

BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA (KC)

Diusulkan oleh:

Azizah Munawaroh (5302412050 Tahun Angkatan 2012) Ghozi Dzikri Robbani (5302412074 Tahun Angkatan 2012) Riris Yuniaratri (5302412064 Tahun Angkatan 2012) Arum Amartiwi (5302412052 Tahun Angkatan 2012)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Pengaplikasian Teknologi Smart Light Farm Dengan

Menggunakan Sistem Sensor Passive Infrared (PIR) Untuk Mendeteksi Keberadaan Tikus Pada Lahan Pertanian Padi 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (√) PKMKC

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Balekambang 01/01 Kec. Selomerto Kabupaten Wonosobo / 085743365975

f. Alamat email : aziizah.munawaroh@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4(empat) orang 5. Dosen Pendamping

a. DIKTI : Rp.

6.500.000,00,-b. Sumber lain :

-Semarang, Juni 2015

Menyetujui,

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Program

Drs. Suryono, M.T. Azizah Munawaroh

NIP. 195503161985031001 NIM. 5302412050

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan

Dr. Masrukhi, M.Pd. ……….

(3)

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki iklim tropis oleh karena itu, sebagai negara agraris Indonesia memiliki struktur lahan subur yang memungkinkan untuk bertani dan menanam segala macam tumbuhan untuk mendukung perekonomian dalam bidang pertanian. Dengan keadaan yang demikian, sangatlah memungkinkan bahwa kegiatan perekonomian di Indonesia bertumpu pada bidang pertanian karena hampir seluruh wilayah di Kepulauan Indonesia menghasilkan sumber daya dalam bidang pertanian. Potensi di bidang pertanian ini harus didukung dengan tersedianya segala sumber daya yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan sektor pertanian, sehingga Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus berkembang dalam upaya mengoptimalkan hasil pertanian agar lebih baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini. 2. Orang tua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat

dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.

3. Bapak Drs. Agus Suryanto, M.T dari Jurusan Teknik Elektro UNNES yang selalu membimbing kami.

4. Teman-teman yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Semarang, Juni 2015

(4)

DAFTAR ISI 2.1 Analisis Sistem yang digunakan ……... 4

2.2 Rancangan sistem ... 6

Metode Pelaksanaan 3.1 Persiapan ... 7

3.2 Pelaksanaan ... 8

3.3 Pengembangan Produk dan Evaluasi Akhir ... 8

Biaya dan Jadwal Kegiatan 4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 10

Daftar Pustaka ... 10

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota Kelompok ... 11

2.Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 15

3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ... 17

4.Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ... 19

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap tahun, musibah gagal panen atau merosotnya jumlah panen sudah menjadi kejadian tahunan bagi para petani Indonesia. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani terutama padi. Padahal jika luas lahan yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal, Indonesia sudah tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan para petani padi gagal panen, salah satu diantaranya adalah banyaknya populasi tikus yang selalu menyerang lahan pertanian warga. Sulitnya mengendalikan populasi tikus menyebabkan para petani kewalahan, bahkan di Daerah Istimewa Yogyakarta pemerintah setempat sampai harus melepaskan puluhan ular phyton di area lahan pertanian padi untuk membasmi tikus-tikus tersebut.

Belum adanya langkah pasti yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tikus-tikus pengganggu ini selalu menjadi keluhan bagi para petani. Oleh sebab itu kami menghadirkan gagasan baru untuk solusi permasalahan tersebut dengan menerapkan TEKNOLOGI SMART LIGHT FARM DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR PASSIVE INFRARED (PIR) UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN TIKUS PADA LAHAN PERTANIAN PADI . Sehingga diharapkan dengan adanya gagasan ini, bisa menjadi solusi yang efektif untuk mengendalikan populasi tikus yang menjadi pengganggu pada tanaman padi .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :

1. Bagaimana cara mengefektifkan pemeliharaan tanaman padi dari serangan hama tikus ?

2. Apa keuntungan dari penerapan teknologi SMART PIR (Passive Infrared) bagi peningkatan kualitas hasil tanaman padi?

3. Bagaimana teknik yang diterapkan untuk mempermudah menghindarkan tanaman padi dari hama tikus ?

(6)

Dengan melihat permasalahan yang pelik terjadi di wilayah Indonesia ini munculah sebuah gagasan serta inovasi baru untuk memberi solusi dalam segi pertanian yang sering menjadi keluhan bagi para petani padi di Indonesia terkait semakin banyaknya populasi tikus pengganggu.

1.4

Kegunaan

Dengan adanya SMART PIR ini akan membantu para petani dalam meningkatkan hasil panen mereka tanpa perlu lagi mengkhawatirkan adanya hama tikus pengganggu karena adanya alat yang dapat dengan mudah dijangkau oleh para petani karena alat ini dibekali dengan mikrokontroler dan sensor infrared yang memiliki harga relatif murah dan dapat dengan mudah digunakan oleh para petani padi.

1.5 Luaran Yang Diharapkan

Dengan adanya Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-K) yang mengembangkan produk kreatif sebagai upaya meningkatkan hasil pertanian, diharapkan memperoleh luaran sebagai berikut :

1. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana menjada tanaman padi dari serangan hama tikus.

2. Adanya pengembangan kreativitas guna memperoleh keuntungan dari penerapan SMART PIR bagi peningkatan hasil pertanian warga.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1. Analisis Sistem yang Digunakan

a) Sensor Passive Infrared

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Gambar Sensor Infrared

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

- Lensa Fresnel

(8)

Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia).

(9)

BAB III

METODE PELAKSANAAN 3.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi pembuatan rancangan sistem informasi pada PC dan sensor PIR, rancangan sistem osilasi frekuensi, rancangan sistem proteksi.

Berikut persiapan pelaksanaan SMART LIGHT FARM :

1. Rancangan sistem informasi pada PC dan sensor PIR

Mempersiapkan semua komponen yang dibutuhkan untuk membuat rancangan dari pelaksanaan sistem informasi melalui PC maupun pada pada proses pembuatan rangkaian sensor.

2. Rancangan sistem osilasi frekuensi

Sistem osilasi frekuensi ini dirancang untuk menentukan frekuensi yang tepat untuk mendeteksi keberadaan mahluk yang akan diolah dengan sensor, penentuan tingkat frekuensi yang tepat, agar sistem bisa merancang pada frekuensi berapa proteksi dapat diberikan pada sistem.

3. Rancangan Sistem Proteksi

Setelah rancangan sistem sensor dan osilasi selesai dilaksanakan, langkah yang paling penting adalah merancang sistem proteksi untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama tikus, berupa pemberian arus frekuensi yang mampu mengganggu pendengaran hama tersebut.

3.2 Tahap Pelaksanaan

1. Membuat rangkaian sensor PIR

(10)

2. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengecek keterkaitan antara sensor, proses osilasi, serta sistem proteksi untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama.

3. Penerapan sistem dengan Sensor PIR

Penerapan sistem deteksi dan perlindungan tanaman padi dari hama tikus dengan menggunakan SMART LIGHT FARM

4. Analisis Sistem

Melakukan analisis sistem untuk mengetahui sejauh mana sistem dapat bekerja secara efektif untuk mendeteksi keberadaan hama tikus pada lahan pertanian warga. \

3.3 Pengembangan Produk dan Evaluasi Akhir

(11)

BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Tabel rincian anggaran biaya dalam satu tahun produksi

No Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1. Bahan Utama

a) Sensor PIR 6 buah 250.000 1.500.000

b) Arduino Mega 4 buah 200.000 800.000

c) Kabel Jumper 1 paket 150.000 150.000

d) IC CA3130 5 buah 50.000 250.000

e) IC CD0407 5 buah 50.000 250.000

f) IC3 5 buah 50.000 250.000

g) Power supply 10 buah 75.000 750.000

h) Resistor 20 buah 5.000 100.000

i) Lampu LED 100 buah 5.000 500.000

j) Transistor BD 20 buah 35.000 700.000

k) Kabel listrik 20 buah 15.000 300.000

l) solder 2 buah 50.000 100.000

m) papan pcb 1 set 50.000 50.000

(12)

o) Alat tulis 1 set 100.000 100.000

p) VR1 5 buah 100.000 500.000

q) LCD Screen 1 set 1.500.000 1.500.000

2. Sistem Pendukung

b) Biaya Konsumsi 5 bulan 100.000 500.000 c) Laporan akhir

kegiatan

1 berkas 200.000 200.000

TOTAL BIAYA Rp 6.500.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Bulan

I II III IV

1 Rancangan Pembuatan SMART PIR a) Perancangan pembuatan produk b) Merancang strategi penerapan c) Memilih bahan untuk pembuatan

produk

d) Melakukan tinjauan lokasi yang digunakan untuk penerapan produk d) Uji kelayakan produk yang

(13)

e) Pemasangan produk hasil uji kelayakan

f) Penyusunan laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5894300/INDONESIA_NEGERI_AGRARIS Diakses pada 19 Februari 2015

http://m.covesia.com/berita/5741/27-hektare-lahan-pertanian-terancam-hama-tikus-di-pasaman.html Diakses pada 20 Februari 2015

https://www.maduraterkini.com/berita-pamekasan/50-hektare-diserang-hama-gagal-panen.html Diakses pada 20 Februari 2015

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved=0CD8QFjAH&url=http%3A%2F %2Felib.unikom.ac.id%2Ffiles%2Fdisk1%2F535%2Fjbptunikompp-gdl-indrapurna-

26711-5-unikom_i-i.pdf&ei=yL3_VKHkJ8ze8AWEq4CwCw&usg=AFQjCNG4_l3GfKXFpfqMLpRFsM65 wVNbXw&sig2=1xmpmRv7TD13Z3_3DpI_dg Mikrokontroler AVR ATMega8. Repositori Unikom Indrapurna.

(14)

Gambar

Gambar Sensor Infrared
Gambar jangkauan kerja sensor
Tabel rincian anggaran biaya dalam satu tahun produksi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan dari pembuatan software EMS (Employee Management System) berbasis SaaS, dapat menyampaikan informasi untuk pihak administrasi

 Bagaimana langkah-langkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji contoh karya ilmiah dari berbagai sumber.. pertumbuhan dan

Dalam hal apapun juga, pernyataan ini hanya memberikan pendapat mengenai keadaan pada tanggal siaran pers ini, dan kami tidak berkewajiban untuk memutakhirkan atau merevisinya,

The test results of the solar radiation absorption system on the photovoltaic module expressed in graphical form illustrated in Figure 2 to Figure 4.Figure 2 shows

Factors that could cause actual results to differ include, but are not limited to, economic, social and political conditions in Indonesia; the state of the property industry

PT Link Net Tbk ("Link Net"), established in 1996, is the largest provider of services via cable in Indonesia, providing subscription of high quality television

Dalam proses pelaksanaan strategi pembelajaran dengan media elektronik pada madrasah diniyah di pondok pesantren An-Nur II tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana atau

Masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf b hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan.