DAFTAR PUSTAKA
Anomin. Coronary Artery Disease. Tanggal Akses: 20 November 2011. http//www.nhlbi.nih.gov/health/dci/diseases/cad/CAD_All.html.
Aslam, M., Tan, C.K., dan Prayitno, A. (2003). Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy), Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal. 15–54.
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 477-489, 504-509, 618-645.
Depkes RI. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.
Depkes RI. (2006). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.
Depkes RI. (2007). Pelayanan Informasi Obat. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.
Ghanie, A. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Kelima. Jilid II. Jakarta: InternalPublishing. Hal. 1596.
Gilman dan Goodman. (2006). Dasar Farmakologi Terapi. Edisi Kesepuluh. Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1648-1669.
Gunawan, S.G. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 299- 313, 481-490.
Hardjosaputra, P. (2008). Daftar Obat Indonesia. Edisi Kesebelas. Jakarta: Mulia Purna Jaya Terbit. Hal. 79, 506.
Jota, S. (2002). Diagnosa Penyakit Jantung. Cetakan Pertama. Jakarta: Widya Medika. Hal. 6.
Katzung, B.G. (2001). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Pertama. Jilid I. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Hal. 350-370.
Kelling, D., Baglin, T., Tait, C., Watson, H., Baglin, C., Perry, D., Kitchen, S., dan Makris, M. (2011). Guidelines on Oral Anticoagulation with Warfarin. Edisi Keempat. Oxford: Blackwell Publishing. Hal. 1-14.
Komite Medis RSUP H. Adam Malik. Standar Pelayanan Medis (Penyakit Dalam). Medan: RSUP H. Adam Malik. Hal. 81.
McEvoy, G.K. (2004). AHFS Drug Information. Bethesda: American Society of Health System Pharmacists. Hal. 1409, 1605, 1658, 1703, 1853, 1952, 2404, 2850, 3706.
Mycek, M.J. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Jilid II. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Hal. 110.
Price, S.A., dan Wilson, L.M. (2005). Patofisiologi. Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Edisi Keenam. Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 594–609.
Renardi dan Sutomo. (1992). Pengantar Cardiologi. Cetakan I. Jakarta: Widya Medika. Hal. 12.
Sjaifoellah, H.M. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Hal. 857, 871.
Stein, J.H. (2001). Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Cetakan I. Jakarta: EGC. Hal. 65-80.
Stockley, I.H. (2008). Drug Interaction, A Source Book of Interactions, Their Mechanism, Clinical, Importance and Management. Edisi Ketujuh. London: Pharmaceutical Press. Hal. 1023.
Sukandar, Y.E. (2008). ISO Farmakoterapi. Cetakan I. Jakarta: PT. ISFI Penerbit. Hal. 887.
Tatro, D.S. (2003). A to Z Drug Facts. San Francisco: Facts and Comparisons. http://books.google.co.id/books/about/A_to_Z_drug_facts.html?hl=id&id= uBJtAAAAMAAJ.
Tierney, L.M., McPhee, S.J., dan Papadakis, M.A. (2002). Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Hal. 326-344, 380.
Tjay, T.H., dan Raharja, K. (2007). Obat-Obat Penting. Edisi Keenam. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal. 560, 596, 610-618.
