BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Lada merupakan salah satu produk rempah-rempah tertua dan terpenting yang
diperdagangkan di dunia. Theophratus (372-287 SM) menyatakan bahwa terdapat
dua jenis lada yang telah digunakan oleh bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi pada
waktu itu yaitu lada hitam (Black pepper) dan lada panjang/cabe (Pepper longlum) (Hasanah,2011).
Selain sebagai rempah-rempah, lada juga berkhasiat untuk pengobatan,
seperti meningkatkan nafsu makan, sebagai peluruh air kencing , rheumatik, dan
masuk angin. Daun lada dapat dimanfaatkan sebagai insektisida terhadap ngengat
dalam lemari pakaian (Rismunandar,2000).
Kadar minyak atsiri dan kadar bahan yang tidak menguap (non-volatile extract) sangat tergantung dari jenis lada. Tinggi rendah kadar minyak lada menentukan tinggi rendah nilai aroma jenis biji lada. Minyak lada yang baik dapat
diperoleh melalui destilasi uap air.
Minyak lada banyak digunakan sebagai pemberi aroma dan rasa pada
berbagai macam industri makanan. Selain itu minyak lada juga dipakai dalam
industri farmasi dan kosmetika (Rismunandar,2003).
Minyak atsiri, minyak mudah menguap, atau minyak terbang merupakan
campuran dari senyawa yang berwujud cairan atau padatan yang memiliki
komposisi maupun titik didih yang beragam. Penyulingan dapat didefinisikan
sebagai proses pemisahan komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas
dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap mereka atau berdasarkan
perbedaan titik didih komponen-komponen senyawa tersebut
(Sastrohamidjojo,2004).
Lada memiliki peran yang sangat banyak di bidang industri makanan,
olahan masakan, obat-obatan, maupun insektisida. Sampai saat ini Indonesia
merupakan salah satu produsen utama lada.
Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah
dengan judul Pengaruh Waktu Destilasi Terhadap Kadar Minyak Atsiri dan
Penentuan Kadar Air pada Lada Hitam, sehingga dapat mengetahui mutu dari
lada hitam yang didapat melalui proses destilasi dari lada hitam yang di dapat di
pasar tradisional dengan berdasarkan pada SNI.
1.2Perumusan Masalah
Permasalahan yang timbul adalah apakah waktu destilasi berpengaruh terhadap
kadar minyak atsiri pada lada hitam dan apakah kadar air pada lada hitam
memenuhi syarat SNI 01-0005-1995.
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah adalah waktu destilasi yang digunakan dalam menentukan kadar
minyak atsiri pada lada hitam yaitu 4, 6, dan 8 jam sedangkan penentuan kadar air
pada lada hitam yaitu 2 jam sesuai dengan SNI 01-0005-1995.
1.4Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap
destilasi minyak atsiri dan mengetahui kadar air pada lada hitam, sehingga dapat
diketahui waktu yang efisien yang digunakan untuk penentuan kadar minyak atsiri
dan kadar air yang didapat apakah masih memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan.
1.5Manfaat
- Untuk mengetahui kenaikan kadar minyak atsiri lada hitam berdasarkan
variasi waktu dan mengetahui kadar air dari lada hitam.
- Untuk melihat secara langsung pengujian mutu terhadap berbagai jenis
rempah-rempah khususnya lada hitam berdasarkan SNI 01-0005-1995.
1.6Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini penulis mengambil data yang dibutuhkan
mengenai pengaruh waktu destilasi minyak atsiri dan penentuan kadar air pada
lada hitam di UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan.
1.7Metodologi Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut :
1.7.1Metode Penelitian Kepustakaan
Penelitian Kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan dengan cara membaca
dan mempelajari buku-buku perkuliahan ataupun umum, serta mencari sumber
informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
1.7.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data pada penulisan Karya Ilmiah ini, penulis
menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari UPTD. Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan dan data SNI 01-0005-1995.