• Tidak ada hasil yang ditemukan

MABIFO Manihot utilissima sebagai Fitore

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MABIFO Manihot utilissima sebagai Fitore"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MABIFO : Manihot utilissima sebagai Fitoremidiator untuk Memperbaiki Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Bekas Tambang dan Pembuatan Bioetanol Kulit

Singkong berbasis Lingkungan Oleh :

Yoko Simbolon dan Mariatul Kiptiyah

Kondisi Lahan Tambang di Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang luas serta memiliki potensi untuk

pengembangan dan peningkatan sumber devisa negara. Sumber daya geologi yang

berupa sumber daya mineral, batubara, bitumen padat, gambut dan panas bumi

merupakan beberapa sumber yang mampu meningkatkan devisa negara Indonesia.

Pemberdayaan sumber daya alam tersebut dapat dilakukan dengan pengelolan

melalui kegiatan pertambangan.

Pertambangan merupakan kegiatan yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, dan

pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang (Mentri

ESDM., 2009). Kegiatan pertambangan saat ini sudah meluas diseluruh wilayah

Indonesia. Luas lahan pertambangan di Indonesia telah mencapai 84.152.875,92

ha atau ± 50% luas daratan Indonesia (Sriwahyuni., 2012).

Kerusakan Tanah Akibat Kegiatan Pertambangan.

Aktifitas dari kegiatan pertambangan saat ini telah mengalami perubahan

yang sangat signifikan terhadap lingkungan Indonesia. Kerusakan lingkungan

yang disebabkan kegiatan pertambangan mencapai 70% (Irwanto., 2013).

Kerusakan alam dan lingkungan saat ini telah mencapai 4.358,7 Ha, khusus untuk

di daerah Mandor seluas 161,4 Ha (65,17%) dari luas areal Desa Mandor (Raharjo

et al., 2012). Akibat dari kegiatan pertambangan menyebabkan tanah yang berada

disekitar tambang mengalami kerusakan secara fisik, kimia dan biologi

(Marganingrum dan Noviardi., 2010). Karakteristik fisik tanah akibat kegiatan

pertambangan ditandai dengan berkurangnya lapisan tanah (top soil), profil tanah

sulit untuk teridentifikasi, struktur serta tekstur tanah rusak, dan menghambat

sistem perkembangan perakaran tanaman. Karakteristik kimia, ditandai dengan

(2)

dalam tanah. Selain itu, juga ditandai hilangnya lifter (forna), seresah, dan humus,

sebagai bahan dasar carbon (C) dalam tanah, serta tidak tersediannya bakteri

rhizobium dan bradyrhizobium dalam tanah (Waryono., 2000). Oleh sebab itu,

akibat dari kerusakan sifat tanah juga mampu menurunkan tingkat kesuburan

tanah. Kesuburan tanah akibat lahan bekas tambang memiliki karakteristik seperti

pH tanah masam hingga sangat masam, kadar C-organik rendah, rendahnya

kandungan usur hara N, P, K dan KTK tanah.

Kerusakan lahan serta penurunan tingkat kesuburan tanah akibat kegiatan

pertambangan umumnya dapat diperbaiki melalui sistem reklamasi, bioremidiasi,

dan fitoremidiasi. Salah satu upaya perbaikan lahan bekas tambang yang efektif

yakni dengan sistem fitoremidiasi. Fitoremidiasi merupakan upaya perbaikan

lahan bekas tambang dengan cara membudidayakan tanaman untuk

mengakumulasi logam dalam tanah (Suharno dan Retno., 2013). Sehingga

kedepannya, kondisi lahan bekas tambang yang ada di Indonesia mampu

produktif kembali.

Konsep Manihot utilissima untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi

tanah bekas lahan pertambangan serta pemanfaatannya sebagai bioetanol.

Terdapat beberapa spesies tanaman mampu menyerap logam berat dalam

jumlah banyak melalui proses metabolismenya. Tanaman sawi sudah terbukti

dapat digunakan sebagai tanaman penambang yang dapat mengakumulasi logam

Au, Zn, Pb, Ni, Cr dan Co (Widyati., 2011). Tanaman sawi (Brassica juncea)

merupakan jenis tanaman hiperakumulator pada lahan bekas tambang. Tanaman

sawi hanya mampu menyerap logam berat pada tanah dan tidak dapat

memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah (Lestari., 2012). Tanaman

singkong dari famili euphorbiaceae memiliki kemampuan sebagai akumulator

yang efektif untuk mengakumulasi Pb, Zn, Cu, Ni dan Co. Euphorbiaceae mampu

mendetoksifikasi tanah lahan bekas tambang sehingga juga mampu memperbaiki

sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Aprilia dan Kristanti., 2013). Singkong

(Manihot ultilisima) merupakan tanaman familili dari euphorbiacea yang dapat

digunakan sebagai tanaman akumulator pada lahan bekas tambang (Kurniawan

(3)

akumulator, mekanisme tanaman singkong mengakumulasi logam berat sebagai

berikut : (Haruna, 2010)

1. Penyerapan oleh akar tanaman. Logam berat dan larutan akan dibawa ke

daerah perakaran (rhizozfer). Berpindahnya logam berat ke daerah perakaran

terjadi saat tanaman menyerap air dalam tanah.

2. Translokasi logam berat dari akar ke jaringan tanaman yang lain. Berpindahnya

logam berat terjadi melalui jaringan pengangkut tanaman (xilem dan floem).

3. Lokalisasi logam berat pada sel dan jaringan. Mekanisme ini bertujuan agar

logam berat tidak merusak proses metabolisme tanaman. Pada proses ini

tanaman singkong mempunyai sifat yang mampu mendetoksifikasi logam berat

sehingga proses metabolisme tanaman berjalan lancar.

Singkong dapat dibudidayakan dimana saja karena sifatnya yang mudah

adaftif terhadap berbagai keadaan lingkungan. Salah satu lahan yang bisa ditanami

singkong adalah lahan bekas tambang. Selain dapat digunakan sebagai tanaman

akumulator, singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan

bioetanol. Dasar dari pembuatan bioetanol disebabkan karena semakin

berkurangnnya bahan bakan bakar fosil yang ada dibumi serta tidak ramah

lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu kebijakan dalam diversifikasi,

intensifikasi, konservasi dan hemat energi.

Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang saat ini menjadi

bahan bakar alternatif ramah lingkungan serta memiliki sifat yang dapat

terbaruhkan (renewable) atau terurai secara biologis (biodegradable). Penggunaan

bioetanol mampu menurunkan emisi gas CO2 hingga 18%. Saat ini perkembangan

bioetanol nasional pada tahun 2010 mencapai 223,12 ribu KL. Sedangkan

produksi minyak bumi hanya 7,40 Milyar Barel, sehingga dalam beberapa tahun

kedepan minyak bumi akan semakin terus berkurang karena sifatnya yang tidak

terbahruhkan serta tingginya volume penggunaan bahan bakar (ESDM., 2015).

Selama ini bagian singkong yang digunakan sebagai bahan dasar

pembuatan bioetanol adalah buahnya. Selain buah singkong, kulit singkong juga

dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bioetanol. Singkong

mengandung karbohidrat 36,8%, protein 1%, lemak 0,3%, serat 0,9%, abu 0,5%

(4)

Susilowati (2007) kulit singkong mengandung karbohidrat yang cukup tinggi

untuk dikonversikan menjadi etanol. Berdasarkan hasil penelitian Hikmiyati dan

Yanie (2009), yakni dengan menggunakan kulit singkong mampu menghasilkan

etanol sebesar 1,95% v/v dengan densitas 1,052 g/ml.

Pembuatan bioetanol dari kulit singkong terdiri dari beberapa tahap antara

lain (Komarayati dan Gusmailina 2010) :

1. Tahap pretreatment; Kulit singkong dibersihkan, dikeringkan, kemudian kulit

singkong dihaluskan menggunakan grinder hingga kulit singkong menjadi

tepung. Melakukan proses gelatinasi (proses koagulasi koloid) proses ini

dilakukan dengan melarutkan kulit singkong dengan aquades lalu dipanaskan

dengan suhu 100oC.

2. Tahap hidrolisis; Hidrolisis (proses pemecahan H2O menjadi H+) dilakukan

dengan menggunakan enzim α-amilase dan glukoamilase (enzim yang

digunakan untuk mempercepat proses hidrolisis). Proses hidrolisis dibagi

menjadi 2 tahap yakni Liquifikasi dan Sakarfikasi. Proses liquifikasi

ditambahkan enzim α-amilase 5mL, lalu dipanaskan dengan suhu 80o-90oC

selama 30 menit. Tahap sakarfikasi ditambahkan enzim glukoamilase sebanyak

7mL, dipanaskan dengan suhu 60oC selama 90 menit.

3. Tahap fermentasi; Kulit singkong hasil hidrolisa kemudian dimasukan kedalam

mesin fermentor. Pada proses fermentasi digunakan ragi dan NPK.

Masing-masing konsentrasi NPK yakni 3g, 5g, dan 9g. Kemudian seluruh bahan

dicampur dengan ragi lalu dilakukan proses fermentasi secara anaerob selama 6

hari.

Sehingga melalui karya tulis ini, diharapkan kedepannya dengan

memanfaatkan tanaman singkong mampu memperbaiki kondisi tanah akibat

kegiatan pertambangan serta mampu meningkatkan perekonomian dan

meningkatkan energi bioetanol berdasarkan kulit singkong yang berdaya saing

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, D.D., dan I.P. Kristanti. 2013. Pengaruh Pemberian Mikoriza Glomus fasciculatum terhadap Akumulasi Logam Timbal (Pb) pada Tanaman Euphorbia milii. Sains dan Seni Pomits, 2(1): 79-81.

Haruna, E.T., I. Ishak., dan S. Nita. 2010. Fitoremidiasi pada Media Tanah Yang Mengandung Cu dengan Tanaman Kangkung Darat. Universitas Negeri Gorontalo.

Irwanto. 2013. Kerusakan Lingkungan. [Serial Online]. http://wwwirwantoshut. net/ kerusakan _ lingkungan. htm. Diakses tanggal 18 April 2014.

Juwita, A. Anak, Chirilla Susilowati. 2007. Bioetanol dari ampas dan kulit singkong. Diponegoro : Universitas Diponegoro.

Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. 2008. Reklamasi dan Penutupan Tambang.

Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. 2015. Statistik Energi Baru Terbarukan.

Komarayati, S., dan Gusmailina. 2010. Prospek Bioetanol Sebagai Pengganti Minyak Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

Kurniawan, A.R., dan S. Wulandari. 2013. Model Reklamasi Tambang Rakyat Berwawasan Lingkungan: Tinjauan Atas Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batu Apung Ijobalit, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Bara. Teknologi Mineral dan Batubara, 9(3): 165-170.

Marganingrum, D. 2010. Pencemaran Air dan Tanah di Kawasan Pertambangan Batubara di PT. Berau Coal, Kalimantan Timur. Geologi dan Pertambangan, 20(1): 11-15.

Sriwahyuni. 2012. Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang PT.Incosorowako dengan Bahan Organik, Bakteri Pelarut Pelarut Fosfat dan Bakteri Pereduksi Nikel. Riset Industri, 6(2): 149-155.

Suharno, dan P.S. Retno. 2013. Fungi Mikoriza Arbuskula: Potensi Teknologi Mikorizoremediasi Logam Berat dalam Rehabilitasi Lahan Tambang. Bioteknologi, 10(1): 31-35.

(6)

BIODATA PENULIS

Biodata Penulis 1 a. Biodata Diri

1 Nama Lengkap Mariatul Kiptiyah

2 NIM 121510501075

3 Program Studi/Jurusan Agroteknologi

4 Fakultas Pertanian

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 09 Januari 1994

6 Alamat JL. Kalimantan 4 No 71, Jember

7 Email Qiibty@gmail.com

8 Nomor Telepon/ HP 085745443446

b. Penghargaan kepenulisan selama menjadi mahasiswa (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Judul Karya Tahun

Penerima Dana

PKM Dikti 2013

DIKTI Pengendalian Hayati Penyakit Hawar Bakteri pada

Tanaman Kedelai dengan Menggunakan

Bakteriofag GH3

2013

Peserta LKTIM Undip

Universitas Diponegoro

Aplikasi Model “Urban

Farming” Sebagai

Konservasi Lingkungan Dengan Pemanfaatan

Limbah Organik Dari Kelapa

(7)

Peserta Karya Tulis Ilmiah (Lkti)

“Semarak Inovasi Pengembangan Pertanian Indonesia”

IPB Aplikasi Model “Urban

Farming” sebagai

Konservasi Lingkungan dengan Pemanfaatan Limbah Organik dari Kelapa

2013

Peserta LKTIM UNHAS Aplikasi Model “Urban

Farming” sebagai

Konservasi Lingkungan dengan Pemanfaatan Limbah Organik dari Kelapa

2013

Peserta LKTIM UGM

UGM Aplikasi Model “Urban

Farming” sebagai

Konservasi Lingkungan dengan Pemanfaatan Limbah Organik dari Kelapa

2013

Lkti u-green tea

universitas sriwijaya

Universitas Sriwijaya

Program Eco Man : Pembentukan Karakter Manusia Terhadap Lingkungan Pasca Bencana 2013 Finalis LKTIM

SGM 5 FTP UB

Universitas Brawijaya

Modifikasi Mesin Pemisah Biji Cabai Untuk

Meningkatkan Daya Saing Agroindustri

Dalam Negeri

2014

Biodata Penulis 2 a. Biodata Diri

1 Nama Lengkap Yoko Simbolon

2 NIM 131510501090

3 Program Studi/Jurusan Agroteknologi

4 Fakultas Pertanian

(8)

6 Alamat JL. Kalimantan 4 No 62, Jember

7 Email yokoezsimbolon@yahoo.co.id

8 Nomor Telepon/ HP 082141859005

b. Penghargaan kepenulisan selama menjadi mahasiswa (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Judul Karya Tahun

Finalis LKTI Universitas Gajah Mada

“VASBACK” Formulasi Bakteri Synechococcus sp sebagai Foliar Biofertilizer Tanaman Kedelai.

2015

Peserta LKTI Universitas Diponegoro

Pemanfaatan Bakteri Synechococcus sebagai Foliar Biofertilizer untuk Meningkatkan Kualitas Tanaman Kedelai .

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, pada suatu kombinasi tertentu antara jumlah modal dan tenaga kerja yang digunakan akan menghasilkan output yang optimal dan lebih efisiensi

Kanji dalam bahasa Jepang dikategorikan sebagai hyooi moji (表意文字) , sedangkan makna dalam Hanzi pada bahasa Mandarin adalah berhubungan dengan radikal atau

Terdapat perbedaan yang nyata antara biaya produksi dalam pengelolaan berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kebupaten Deli Serdang..

The relatively low a-values and b-values in the area around the Sumatran fault zone, the subduction path, south of Nias Island, and around the Mentawai Islands indicate

Pene litian yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Problem Solving dalam Pembelajaran Hyper Text Markup Language (HTML)” ini

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus di

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 272 menyatakan Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Witri Rahmi, yang menyimpul kan bahwa “penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation mampu