• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KERJA PRAKTEK MEMPELAJARI QUALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL KERJA PRAKTEK MEMPELAJARI QUALI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

MEMPELAJARI QUALITY CONTROL DAN INVENTORY

CONTROL PADA PT FILTRONA INDONESIA

Oleh:

EDWIN DANU B

32415113

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

(2)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

MEMPELAJARI QUALITY CONTROL DAN INVENTORY

CONTROL PADA PT ABCD

PROPOSAL MAGANG

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan magang pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Gunadarma

Oleh : EDWIN DANU B

32415113

Disetujui, Bekasi, Februari 2018

(3)

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Didalam dunia industri cacat merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Didalam dunia industri terdapat dua jenis cacat, yaitu : cacat yang dapat diolah kembali dan cacat yang sudah tidak dapat diolah kembali. Untuk jenis cacat yang masih dapat diolah kembali tentunya perusahaan tidak terlalu dirugikan (produk yang menjadi cacat masih dapat di rework lagi dan membutuhkan biaya untuk proses produksi baru) tetapi untuk jenis cacat yang tidak dapat diolah kembali perusahaan akan rugi (material akan terbuang sia-sia), oleh karena itu banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk

meminimalisasi terjadinya cacat. Dengan meminimalisasi jumlah cacat maka nilai efisiensi mesin akan meningkat sehingga upaya untuk

mendapatkan profit sebanyak-banyaknya akan tercapai. Dengan

mendapatkan profit yang tinggi maka diharapkan dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor lainnya. Persaingan tidak hanya terjadi didalam pasar lokal saja akan tetapi pasar dunia juga (persaingan memperebutkan pasar yang sama dengan banyak kompetitor yang memiliki produk kompetitif, harga terjangkau, dan jaminan kualitas).

FILTRONA INDONESIA merupakan perusahaan penghasil filter rokok, dimana terdapat berbagai macam produk filter mulai dari Mono Acetate

Filters, Black Active Acetat Filters sampai dengan Special Filters seperti Thread Filter, NWA (non wrap acetate), COR dan juga Dual Filters. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini tidak hanya dipesan oleh perusahaan–perusahaan rokok dari dalam negeri saja tetapi banyak juga perusahaan rokok luar negeri yang memesan produk dari PT. FILTRONA INDONESIA, seperti diantaranya :

perusahaan rokok dari negara cina, inggris, dll.

Dual filter merupakan gabungan antara mono acetat dan black active acetat filters, yang mana kegiatan produksinya dimulai dari proses produksi dari mesin KDF2 (menghasilkan mono acetat filter) dan mesin KDF2 carbon

(4)

diletakkan pada palet. Palet tersebut nantinya akan dipindahkan

menuju storage sementara (masing-masing mesin memiliki storage sementara sendiri-sendiri), dari strorage sementara filter akan dibawa menuju mesin dual untuk digabungkan.

Dalam memproduksi filter rokok membutuhkan satu mesin, yang mana didalam mesin tersebut terdapat komponen-komponen yang memiliki fungsi berbeda-beda. Ketika terdapat filter yang tidak sesuai dengan spesifikasi order maka filter tersebut akan secara otomatis akan keluar dari mesin. Filter-filter yang lolos dari proses inspeksi didalam mesin nantinya juga akan diinspeksi ulang setelah filter dimasukkan kedalam tray dan sebelum filter akan dikirim ke

konsumen. Proses inspeksi yang dilakukan diluar mesin dilakukan secara manual (untuk mengetahui cacat filter secara visual). Selain inspeksi secara manual, filter juga diinspeksi dengan mesin QTM (Quality Tester Module). Pada mesin QTM ini nantinya akan dapat diketahui secara detail tentang kadar PD (Preassure Droop) dan berat filter. Proses inspeksi yang kedua ini dilakukan karena pihak perusahaan masih belum mempercayai kinerja mesin. Proses pengiriman filter ke konsumen pada palet ada yang dilakukan dengan sistem pressing palet, maksudnya palet yang sudah diinspeksi akan di kemas dengan platik untuk meredam terjadinya goncangan (agar filter tidak rusak) dan tanpa pembungkus plastik. Palet yang dibungkus dengan menggunakan plastik hanya dilakukan pada pesanan-pesanan luar negeri.

(5)

Dengan diidentifikasikannya setiap bentuk kegagalan tersebut maka dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan yang nantinya dapat diterapkan dalam mengantisipasi terjadinya cacat produk.

Banyaknya jumlah cacat yang terjadi pada mesin dual D3E tentunya

merupakan problem yang harus diselesaikan oleh PT. FILTRONA INDONESIA. Dengan meningkatnya jumlah cacat maka nilai dari efisiensi mesin akan turun. Hal ini disebabkan, jika terjadi cacat maka material (dari produk cacat) akan terbuang sia-sia, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap

jumlah output yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah cacat yang terjadi maka terdapat problem tentang efisiensi mesin. Cacat yang dihasilkan oleh PT.

FILTRONA INDONESIA ini tidak dapat di rework sehingga jika terdapat kerusakan pada mesin atau mesin downtime seketika maka cacat akan semakin bertambah. Ketika mesin mengalami downtime maka mesin akan mengeluarkan produk cacat, operator akan dapat mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi pada mesin sampai mengakibatkan mesin berhenti beroperasi. Kegiatan

penanganan yang dilakukan oleh operator ini bersifat sementara (mesin sewaktu-waktu akan mengalami kerusakan yang sama) maka perlu dilakukan perawatan secara berulang-ulang kali.

2. PERUMUSAN MASALAH

Keinginan perusahaan untuk mengurangi jumlah cacat yang terjadi pada proses pembuatan dual filter sehingga nantinya diharapkan nilai efisiensi dari mesin dual D3E dapat meningkat.

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Penelitian ini adalah :

1. Menggambarkan keadaan sebenarnya dari perusahaan saat penelitian dilakukan.

2. Mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan dalam proses produksi. 3. Melakukan perbaikan pada proses produksi sehingga didapatkan nilai

(6)

4. BATASAN PENELITIAN

Batasan Penelitian yang digunakan dalam Tugas ini adalah :

1. Penelitian dilakukan pada objek pengamatan dual filter. 2. Pengamatan dilakukan pada mesin dual D3E.

3. Operator yang bertugas mengoperasikan mesin adalah operator yang berwenang menangani mesin secara langsung.

5. METODE PENELITIAN

Tahap penelitian merupakan sebuah kerangka penelitian yang memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam memecahkan permasalahan yang dicapai. Bab ini merupakan tahap-tahap dan tata cara penulisan laporan penelitian. Fungsinya adalah sebagai kerangka utama yang menjaga arah tata cara penulisan laporan penelitian untuk mencapai tujuan yng ditetapkan dan meminimalisasi kesalahan yang mungkin timbul pada penulisan laporan.

Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dilakukan pengamatan awal pada perusahaan untuk melihat kondisi sebenarnya dari perusahaan dan mencari permasalah yang dihadapi oleh perusahaan, dalam hal ini adalah jumlah defect yang tinggi.

Perumusan Masalah Dan Menetukan Tujuan Penelitian

Melalui tahap idntifikasi masalah, maka permasalahan yang akan diteliti adalah meningkatkan efisiensi mesin dual. Dengan adanya defect yang tinggi pada produk menunjukkan bahwa nilai efisiensi dari mesin akan menurun. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan maka ditetapkan tujuan penelitian dari Tugas ini adalah :

1. Menggambarkan keadaan sebenarnya dari perusahaan saat penelitian dilakukan.

2. Mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan dalam proses produksi. 3. Melakukan perbaikan pada proses produksi sehingga didapatkan nilai

(7)

Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan studi pustaka dengan tujuan untuk mendapatkan konsep serta metode yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian yang akan dicapai.

Studi Lapangan

Melakukan studi pada perusahaan dilakukan dengan pengamatan dan orientasi di lantai produksi, untuk melihat kondisi nyata produksi filter rokok.

Pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan dilakukan pemgumpulan informasi yang

berhubungan dengan proses pembuatan dual filter, pengidentifikasian jenis cacat secara visual yang terjadi pada dual filter, dan penentuan jenis cacat yang sering muncul pada dual filter. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melihat

langsung kondisi lantai produksi sebenarnya dan dan menanyakan secara langsung kepada pihak supervasior tentang proses produksi dan jenis cacat yang dapat di identifikasi secara visual.

Pengolahan data

Pada tahap ini dilakukan pengukuran terhadap besarnya

nilai severity, occurance, dan detection pada proses pembuatan dual filter dengan menggunakan mesil dual D3E. Penentuan nilai severity, occurance,

dan detection tersebut dilakukan dengan cara brainstorming dengan pihak supervisior PT. FILTRONA INDONESIA. Hal tersebut dilakukan karena pihak supervasior dipandang memiliki keahlian, pengalaman kerja dan mengenal banyak tentang karakteristik dari mesin yang bersangkutan sehingga menjamin suatu kepastian tentang keakuratan data yang diperoleh.

RPN (Risk Priority Number)

(8)

kemuadian akan dipilih nilai RPN yang paling besar untuk dilakukan recomanded action.

Implementasi dari solusi perbaikan proses

Setelah mengetahui alternatif perbaikan proses yang telah dipilih, maka pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap alternatif perbaikan tersebut. Dengan membandingkan antara kondisi sistem sebelum perubahan dengan sesudah perubahan, maka kita dapat melihat hasil dari implementasi tersebut.

Penentuan nilai efisien mesin setelah implementasi

Setelah tahap implementasi tersebut selesai dilakukan, maka wujud dari tahap implementasi yang dapat dilihat yaitu berupa nilai efisiensi mesin. Dimana nantinya jika nilai efisiensi mesin setelah implementasi mengalami peningkatan maka implementasi dari alternatif perbaikan yang dipilih tersebut telah berhasil.

Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya peningkatan efisiensi mesin secara kontinyu.

6. RENCANA WAKTU PENELITIAN

(9)

7. DAFTAR PUSTAKA

Dhillon, B. S. 1992. System Reliablibity, Maintainability and

Management. Department of Mechanical Engineering University Of Ottawa. Dieter, G.E. 2003. Engineering Design 3rd Edition. McGraw-Hill International

Editions.

Eugenee Yanti A. 2004. Eliminasi Terjadinya Defect Cetakan Etiket

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan yang semakin meningkat terhadap alat-alat dan software yang dapat memudahkan pekerjaan dari tahun ke tahun tidak dapat dipungkiri lagi. Tanggung

Dalam melaksanakan program praktek, kita sebagai mahasiswa diharapkan untuk melakukan studi kasus, yang mengangkat kasus yang ditemukan dalam program praktek untuk

Dalam tahapan ini, kami ingin mengetahui apa itu geothermal, bagaimana proses kerja yang dilakukan PLTP Kamojang secara keseluruhan dari awal sampai akhir, alat-alat atau

Sebagai tambahan, fokus utama penulis dalam melaksanakan kerja praktek nantinya adalah memahami bagaimana penerapan metode gravity digunakan untuk menganalisa struktur

Sebagai sarana pengenalan instansi pendidikan kuliah khususnya Jurusan Teknik mesin, pada badan usaha perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang dihasilkan oleh

Peserta dalam kerja praktik ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ( Mechanical Engineering ), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi

Maka perlu dirancang mesin  Inovasi  Mesin Pencetak Bata Anti Gempa yang nantinya diharapkan akan mampu mengurangi kerusakan lingkungan akibat produksi  batu bata tradisional

Dimana setiap departemen memiliki fungsi dan tugas masing, masing guna menunjang program kerja dan pelayanan di Bengkel Motor Bakar Politeknik Negeri Bengkalis Diharapkan nantinya