• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Upah (Upah Minimum Provinsi) dan Angkatan Kerja Terhadap Pengangguran di Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tingkat Upah (Upah Minimum Provinsi) dan Angkatan Kerja Terhadap Pengangguran di Sumatera Barat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Tingkat Upah (Upah Minimum Provinsi)

Menurut Permen no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 tahun berjalan (Badan Pusat Statistik).

Sedangan Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi). Penetapan upah minimum propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal 1 Januari. Dasar hukum penetapan UMP adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum. UMP ditetapkan oleh gubernur dengan memperhatikan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi (Badan Pusat Statistik).

(2)

rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi dan rekomendasi bupati/walikota. UMK ditetapkan dan diumumkan oleh gubernur selambat-lambatnya tanggal 21 November setelah penetapan UMP dengan jumlah yang lebih besar dari UMP. Upah Minimum yang telah ditetapkan, berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya dan ditinjau kembali setiap tahun.

2.1.2 Angkatan kerja

Angkatan kerja atau labour force adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 15-64 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

 Bukan angkatan kerja

Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang tidak bersedia bekerja atau belum bekerja. Misal, pelajar dan mahasiswa yang masih bersekolah.

 Angkatan kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.

(3)

yang sudah memasuki usia kerja. Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun sampai 64 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa, serta penerima pendapatan (pensiunan).

Makin banyak komposisi jumlah penduduk laki -laki dalam suatu negara, semakin tinggi pula angkatan kerja di negara itu. Sementara, usia penduduk berpengaruh pada jumlah angkatan kerja dalam suatu negara. Semakin besar jumlah penduduk yang berusia produktif, maka semakin tinggi pula angkatan kerjanya. Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan penduduk suatu negara, maka akan makin rendah pula angkatan kerjanya, sebab saat ini tingkat pendidikan adalah salah satu syarat untuk memasuki dunia kerja. Agar dapat menyatukan keinginan perusahaan atau instansi yang membuka kesempatan kerja dengan pencari kerja, maka dibutuhkan media yang dapat mempertemukan mereka. Media ini biasanya disebut bursa tenaga kerja. Di bursa tenaga kerja akan diperoleh informasi tentang lowongan kerja dari beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, seperti jabatan yang tersedia, spesialisasi, kualifikasi, dan keahlian yang dibutuhkan.

(4)

suatu negara mempunyai sumber daya alam dan modal yang besar, dia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya. Tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam yang merupakan faktor produksi tidak hanya berperan penting dalam peningkatan jumlah produksi, tetapi juga dapat mendorong naiknya pendapatan nasional. Tingginya pendapatan nasional memungkinkan terbentuknya tabungan, baik tabungan masyarakat, tabungan perusahaan, atau tabungan pemerintah. Tabungan adalah sumber investasi untuk perluasan usaha, sehingga akan membuka lapangan kerja baru. Banyaknya angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(5)

Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang siap bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai kelompok usia produktif. Dari seluruhan angkatan kerja dalam suatu Negara tidak semuanya mendapat kesempatan bekerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja. Mereka inilah yang disebut pengangguran.

Angkatan kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di negara berkembang maupun negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan mpengangguran berhubungan erat dengan ketersediannya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya. Dengan demikian, semaki tinggi tingkat penganggurannya.

Yang termasuk angkatan kerja dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

 Mereka yang punya pekerjaan namun sedang tidak bekerja

(6)

 Mereka yang tidak memiliki pekerjaan namun sedang mencari pekerjaan atau

mengharapkan pekerjaan

Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

 Mereka yang mengurus rumah tangga

 Mereka yang sedang bersekolah (sedang menempuh pendidikan)

 Mereka yang memiliki pendapatan namun tidak melakukan kegiatan ekonomi,

seperti penerima pensiunan dan penderita cacat yang hidupnya tergantung orang lain.

Orang yang tergolong bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menjadi angkatan kerja bila usianya masih tergolong produksi. Contoh, anak yang telah lulus sekolah kemudia segera mencari pekerjaann. Hal ini berarti bahwa, penduduk yang tergolong bukan angkatan kerja ini dinamakan angkatan kerja potensial.

2.1.3 Pengangguran

Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarga karena kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja. Indikator beban ini disebut Dependency Ratio, yang dihitung dengan cara:

(7)

Makin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif.

Di dalam ilmu ekonomi pengangguran ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

 Pengangguran siklis adalah pengangguran yang disebabkan merosotnya

perekonomian atau resesi ekonomi suatu negara.

 Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena tidak

sesuainya jenis pekerjaan yang diminta dengan yang ditawarkan.

 Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian

musim. Biasanya terjadi di daerah pertanian.

 Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya

modernisasi dalam berproduksi.

 Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan karena adanya

pergeseran antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, tenaga kerja yang keluar dari pekarjaan karena ingin pekerjaan yang lebih baik.  Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena kesempatan

kerja lebih sedikit jika dibandingkanangkatan kerja.

Tingginya angka penganguran yang terjadi di suatu negaran dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

(8)

Masalah ketenagakerjaan di indonesia sekarangini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan, antara lain ditandai oleh jumlah pengangguran dan setengah pengagguran yang besar, pendapatan relatif rendah dan kurang merata.

Berikut ini adalah kerugian-kerugian sebagaimana ditimbulkan oleh pengangguran;

1) Menurunnya tingkat produktifitas

2) Turunnya penerimaan Negara

3) Tidak meratanya distribusi pendapatan nasional

4) Peningkatan biaya sosial.

Cara paling utama untuk mengatasi pengangguran adalah melakukan perluasan kesempatan kerja. Sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran. Meskipun demikian, upaya itu juga berbeda-beda tergantung pada jinis pengangguran itu.

Berikut ini cara mengatasi penganguran yaitu:

1) Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal

2) Pengelolaan permintaan masyarakat

3) Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja

4) Program pendidikan dan pelatihan kerja

(9)

6)Wiraswasta

(10)

2.2Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama,Tahun,Judul Variabel Metode analisis Hasil

(11)

2.3Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.4Hipotesis

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

 Tingkat upah (UMP) memberikan pengaruh positif terhadap pengangguran di

Sumatera Barat

 Angkatan kerja memberikan pengaruh positif terhadap pengangguran di Sumatera

Barat

Tingkat upah

minimum provinsi (X1)

Angkatan kerja (X2)

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa dalam gugatan balik (Rekonvensi) Penggugat/ Pembanding menuntut 3 (tiga) hal, pertama Pengembalian hutang Tergugat/ Terbanding kepada Penggugat/Pembanding

Didalam sebuah program magang juga terdapat sebuah perjanjian antara peserta magang dan perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan berkat, kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sampai saat penelitian ini dilakukan belum ada penelitian yang secara khusus memuat atau menelaah bahasa Klamu baik secara

Penerapan teknologi mikoriza dan pemupukan batuan fosfat pada tanah masam dan defisien unsur hara P, dapat menggantikan superfosfat dalam upaya meningkatkan produksi jagung dan

Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mendominasi motivasi berkunjung wisatawan Indonesia ke Korea Selatan dengan

Dari keempat pembuktian hipotesis mengenai work engagement sebagai mediator untuk variabel independen job resources dan kepemimpinan transformasional terhadap variabel

Kemudian prosentase ranah Psikomotor mengalami peningkatan dari 84% pada Siklus I menjadi 92% pada Siklus II.Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah