HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Respirasi” yang dibuat oleh:
Nama : Rostina
NIM : 121 404 1 012
Kelas : Pendidikan Biologi A Kelompok : VII (tujuh)
telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah diterima.
Makassar, Desember 2012
Koordinator Asisten, Asisten,
Djumarirmanto, S.Pd Meilisa Usman NIM. 101 404 010
Mengetahui,
Penanggung Jawab Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh kita merupakan suatu susunan atas sistem kerja yang sangat kompleks, mulai dari yang bisa terlihat, hingga yang tidak bisa terlihat secara kasat mata. Contohnya saja sel. Tubuh manusia mengandung milyaran sel yang menyusun setiap jaringan dengan sangat baik.
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki beberapa ciri. Dari sekian ciri yang dimiliki oleh manusia diantaranya termasuk respirasi yaitu bernafas. Manusia bernafas menggunakan paru-paru, yang didalamnya terdiri atas elveolus-alveolus yang merupakan termpat pertukaran udara.
Tak hanya manusia, makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan pun juga mengalami respirasi. Namun setiap makhluk hidup hamper memiliki cara yang berbeda untuk melakukan respirasi tersebut. Contohnya saja serangga atau insekta yang menggunakan trakea.
Kecepatan dan kekuatan setiap organisme untuk berespirasi pun juga berbeda-beda. Ada yang cepat, dan ada yang lambat. Respirasi pada hewan dan manusia mengeluarkan karbondioksida, sedangkan pada tumbuhan mengeluarkan oksigen. Selanjutnya apakah kecepatan respirasi antara hewan dan tumbuhan berbeda?.
Perbedaan jenis organisme juga mempengaruhi kecepatan respirasinya, jadi mungkin saja tumbuhan dan hewan berbeda kecepatannya, atau mungkin sama. lalu apakah setiap organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya? Dan bagaimana kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis dan ukuran berat tubuhnya?.
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan sesuatu yang masih tabu atau kurang jelas tentang respirasi.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah:
1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya.
2. Membandingkan kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis dan ukuran berat tubuhnya.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat:
1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi adalah proses oksidasi bahan makanan atau bahan organik yang terjadi di dalam sel yang dapat dilakukan secara aerob maupun anaerob. Dalam kondisi aerob, respirasi ini memerlukan oksigen bebas dan melepaskan karbondioksida serta energy. Reaksi yang terjadi dalam oksidasi gula dapat dituliskan seperti berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6 H2O + energy. Jumlah CO2 yang
dihasilkan dan jumlah O2 yang digunakan dalam respirasi aerob tidak selalu sama. hal
ini tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Perbandingan antara jumlah CO2
yang dilepaskan dan jumlah O2 yang dibutuhkan disebut Respiratory Quotient (RQ)
(Tim Pengajar, 2012).
Respirasi adalah control rinci biologi tentang substansi energy, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Proses utama respirasi terbagi atas 2 yaitu bagian, yaitu: (1) glikolisis dan (2) daur Krebs. Fakta bahwa kloroplas adalah tempat melakukan fotosintesis di dalam sel telah diketahui jauh sebelum proses ini dipahami. Selama pemisahan sentrifugal, pemecahan bagian sel diputar pada kecepatan yang bervariasi (William, 1967).
Menurut Kastawi (2005), ciri umum anggota filum arthropoda adalah:
1. Tubuh simetri bilateral, terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan di bagian luar, dan memiliki tiga lapisan germinal sehingga merupakan hewan tripoblastik.
2. Tubuuh memiliki kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang terpisah atau bergabung menjadi satu.
3. Setiap segmen tubuh memiliki sepasang alat gerak atau tidak ada.
4. Respirasi dengan menggunakan paru-paru buku, trakea, atau dengan insang. 5. Ekskresi dengan menggunakan tubulus malpigi atau kelenjar koksal.
7. Sistem peredaran darah merupakan sistem peredaran darah terbuka. 8. Sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali.
9. Berkelamin terpisah, sehingga fertilisasi secara internal dan bersifat ovipar.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Rabu, 5 Desember 2012 waktu : Pukul 07.40 s.d 09.20 WITA
tempat : Laboratorium biologi lantai III barat FMIPA UNM B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. respirometer sederhana b. spoit
c. stopwatch 2. Bahan
a. Kapas b. Vaselin c. Kristal KOH d. Larutan eosin
e. Kecoa (Blatta orientalis) besar dan kecil
f. Belalang (Dissosteira carolina) besar dan kecil.
g. Kacang hijau (Phaseolus radiatus) dikuliti dan tidak dikuliti. C. Prosedur Kerja
1. Percobaan 1
a. Mengambil kecoa besar dan memasukkannya ke dalam respirometer. b. Membungkus kristal KOH dengan kapas tipis dan memasukkannya ke
c. Menutup tabung respirometer dengan tutupnya yang berhubungan dengan pipa kaca berskala, kemudian meletakkannya pada sandarannya.
d. Mengoleskan vaselin pada sambungan respirometer dengan penutupnya untuk mencegah kebocoran.
e. Meneteskan larutan eosin pada ujung pipa berskala, kemudian mencatat skala pergerakan eosin setiap satu menit dari skala 0,0.
f. Melakukan pengamatan selama 5 menit. 2. Percobaan 2
a. Membersihkan respirometer sederhana.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 2 dengan menggunakan kecoa kecil.
3. Percobaan 3
a. Membersihkan respirometer sederhana.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 3 dengan menggunakan belalang besar.
4. Percobaan 4
a. Membersihkan respirometer sederhana.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 4 dengan menggunakan belalang kecil.
5. Percobaan 5
a. Membersihkan respirometer sederhana.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 5 dengan menggunakan kecambah yang sudah dikuliti. 6. Percobaan 6
a. Membersihkan respirometer sederhana.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a. Percobaan 1: kecoa besar N
b. Percobaan 2: kecoa kecil N
d. Percobaan 4: belalang kecil
e. Percobaan 5: kecambah tanpa kulit N
B. Analisa Data
1. Analisis perhitungan a. Percoban 1
v=penunjukan skala
waktu
¿0,200skala
1menit
¿0,200 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,420skala
2menit
¿0,21 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,580skala
3menit
¿0,193 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,610skala
4menit
¿0,1525 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,690skala
5menit
¿0,138 skala
b. Percobaan 2
v=penunjukan skala
waktu
¿0,06skala
1menit
¿0,06 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,145skala
2menit
¿0,0725 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,180skala
3menit
¿0,06 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,220skala
4menit
¿0,550 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,260skala
5menit
¿0,052 skala
c. Percobaan 3
v=penunjukan skala
waktu
¿0,140skala
menit
¿0,140 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,210skala
1menit
¿0,105 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,290skala
3menit
¿0,097 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,330skala
4menit
¿0,0825 skala
menit
v=penunjukan skala
v=penunjukan skala
v=penunjukan skala
waktu
¿0,140skala
2menit
¿0,070 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,160skala
3menit
¿0,053 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,195skala
4menit
¿0,04875 skala
menit
v=penunjukan skala
v=penunjukan skala
v=penunjukan skala
waktu
¿0,08skala
2menit
¿0,04 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,011skala
3menit
¿0,036667 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,125skala
4menit
¿0,03125 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
v=penunjukan skala
¿0,02skala
1m enit
¿0,02 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,035skala
2menit
¿0,035 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,05skala
3menit
¿0,016667 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
¿0,06skala
4menit
¿0,015 skala
menit
v=penunjukan skala
waktu
1 2 3 4 5 0
0.2 0.4 0.6 0.8
kecoa besar kecoa kecil
menit
ke-s
k
a
la
c. Grafik perbandingan antara respirasi belalang besar dengan
d. Grafik perbandingan antara respirasi kecambah yang dikuliti dengan yang belum dikuliti
1 2 3 4 5
Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah kecepatan respirasi kecoa besar yaitu 0,02 skala/energy; 0,21 skala/energy; 0,193 skala/energy; 0,1525 skala/energy; dan 0,138 skala/energy. Kecepatan respirasi kecoa kecil yaitu 0,06 skala/energy; 0,0725 skala/energy; 0,06 skala/energy; 0,055 skala/energy; dan 0,052 skala/energy. Kecepatan respirasi belalang besar yaitu 0,14 skala/energy; 0,105 skala/energy; 0,097 skala/energy; 0,0825 skala/energy; dan 0,078 skala/energy. Kecepatan respirasi belalang kecil yaitu 0,1 skala/energy; 0,07 skala/energy; 0,053 skala/energy; 0,04875 skala/energy; dan 0,044 skala/energy. Adapun kecepatan respirasi kecambah tanpa kulit yaitu 0,03 skala/energy; 0,04 skala/energy; 0,037 skala/energy; 0,03125 skala/energy; dan 0,029 skala/energy. Yang terakhir yakni kecepatan respirasi kecambah dengan kulitnya yaitu 0,02 skala/energy; 0,0175 skala/energy; 0,017 skala/energy; 0,015 skala/energy; dan 0,012 skala/energy.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya, dan kebutuhan oksigen organisme yang berbeda baik dari jenis dan ukuran berat tubuhnya adalah berbeda.
B. Saran
a. Kepada praktikan selanjutnya, diharapkan agar menguasai materi dan konsep praktikum sebelum memasuki ruangan laboratorium, menyiapkan fisik dan mental untuk mengikuti praktikum, mematuhi peraturan dan tata tertib laboratorium.
b. Kepada asisten, diharapkan ketika mendampingi praktikan dalam praktikum di laboratorium, agar menggunakan baju lab.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Respirasi. http://id.wikipedia.org/wiki/respirasi. Diakses pada tanggal 11 Desember 2012 pukul 19.00 WITA.
Kastawi, Yusuf dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM Press.
William, Irving Knobloch. 1967. Readings in Biological Science. New York : Appleton-Century-Crofts Inc.
LAMPIRAN
1. Apa fungsi KOH yang dibingkus dengan kapas ?
Jawab : untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan oleh oranisme saat bernafas.
2. Apa fungsi eosin pada percobaan ini ? dapatkah eosin diganti dengan cairan yang lain ? jelaskan.
Jawab: eosin berfungsi untuk mengetahui kecepatan respirasi organisme yang di uji. Larutan eosin dapat diganti dengan bromtimol blue atau yang lainnya, tergantung dari sifat fisik dan kimia dari bahan tersebut.
3. Bagaimana mengetahui volume eosin yang digunakan pada percobaan diatas? Jawab: dengan melihat pergerakannya hingga ke skala terakhir.
4. Adakah perbedaan jumlah kebutuhan oksigen berdasarkan jenis organisme ? jelaskan!
Jawab: ada. Respirasi hewan lebih cepat daripada tumbuhan. Berarti hewan butuh lebih banyak oksigen dibanding tumbuhan. Hal ini disebabkan oleh ukuran hewan yang lebih besar daripada tumbuhan, disamping itu pada dasarnya memang hewan lebih kuat untuk berrespirasi dibanding tumbuhan. 5. Adakah perbedaan jumlah kebutuhan oksigen berdasarkan ukuran organisme ?
jelaskan!