• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Polimer Berbasis Ampas Tebu dan Batu Apung Sebagai Agregat dengan Poliester dan Karet Sir 20 Sebagai Matriks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Polimer Berbasis Ampas Tebu dan Batu Apung Sebagai Agregat dengan Poliester dan Karet Sir 20 Sebagai Matriks"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Aditya, C. 2006. Pengaruh Penambahan Limbah Bubut Besi Sebagai Serat Terhadap Karakteristik Beton Berserat. Laporan Penelitia

2. Amanto, Hari. 2006. Ilmu Bahan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

3. Bapedal-BPTK. 2004. Teknologi Pengendalian Dampak Lingkungan Industri Karet.

4. Feldman, D. 1995. Bahan Polimer Konstruksi Bangunan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

5. Hartomo, A.J. 1993. Dasar – dasar profesi : Politeknik Pemrosesan Polimer Praktis.Edisi ke I.Yogyakarta : Andi Offset

6. K. van Rijswijk, M.Sc, et.al. 2001. Natural Fibre Composites Structures and Materials. Laboratory Faculty of Aerospace Engineering Delft University

of Technology

7. Mahmudah Hamawi., Blotong : Limbah Busuk Berenergi, 2005

8. Massijaya MY, Hadi YS, Tambunan B, Bakar ES, Subari WA. 2000. Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Komponen Bahan Baku Papan Partikel. Jurnal Teknologi Hasil Hutan XIII (2)

9. Muhib, Zainuri A.2008.Kekuatan Bahan.Yogyakarta : Penerbit Andi

10.Munirah Mukhtar et.al. 2007. Characterization and Treatment of Pineapple Thermoplastic Composite for Construction Application. Universitas Teknologi

Malaysia

11.Najib, N.N., dkk, 2011. Correlation Between the Acoustic and Dynamic mechanicalproperties of natural Rubber foam : Effect of Foaming

temperature. University Malaysia Sabah, 88999 Sabah, Malaysia.

12. Nuning Aisah, 2003. ”Pembuatan Komposit Polimer Berpenguat Serat Sintetik Untuk Bahan Genteng” Puslitbang IPTEK Bahan (P3IB)-BATAN

(2)

13.Peter, S. T. 2002. Composite Materials and Processes. In: Harper, C. A. Ed. Handbook of Plastics, Elastomers, & Composites. 4th ed. N. Y.: McGraw-Hill Companies, Inc

14.Plastics. St. Mary Cray : Ministry of Aviation Suply Technical Report No. 45 15. Prayoga Adi Nugroho, 2012. ”Analisa Sifat Mekanik Komposit Serat Tebu

Dengan Matrik Resin Epoxi“ Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

16. Purmuko I Purboputo, 2006, “Pengaruh Panjang Serat Terhadap Kekuatan Impak Komposit Enceng Gondok Dengan Matrik poliester” Muhammadiyah. Surakarta.

17.Remah. 2004. Jakarta: Bapedal-Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor.

18.Saragih, Deli Natalia. 2007.Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Beton yang Dibuat dari Pulp Serat Daun Nenas-Semen Portland Pozolan. Program

Studi Fisika.Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Medan.

19.Steven, Malcom P. 2001. Kimia Polimer. Cetakan 1. Pradnya Paramita, Jakarta.

20.Sturgeon, J.B. 1971. Speciment And Test Methods For Carbon Fiber Reinforced

21.Vlack, L.H. 2004. Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material (S. Djaprie, Penerj.) Erlangga: Jakarta.

22.Vlack, L.H. 1985. Ilmu dan Teknologi Bahan. Erlangga: Jakarta.

23.Wargadinata, A.S. 2002. Pengetahuan bahan. Jakarta : Universitas Trisakti Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hendro Gunawan, MA

[r]

Pada perusahaan sampel penelitian yaitu saham biasa untuk perusahaan go public yang tercatat dalam JII pada tahun 2007-2010, secara bersama-sama (simultan) variabel independen

Dengan keadaan fisis yang cekung dan terhalang P. Nusa kambangan, pesisir Sagara Anakan sering tergenang pasut, maka bentuk konservasi yang sesuai untuk melestarikan dan

D alam melakukan analisis ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan seperti dalam analisis kebutuhan ruang terbuka publik, diasumsikan bahwa seluruh penduduk

Aliran fungsionalisme merupakan anti pengulangan bentuk-bentuk lama dengan menggunakan teknologi baru, anti terhadap ornamen, dekorasi tanpa fungsi adalah hal yang

Banyaknya menggunakan ventilasi pada fasad bangunan, baik yang menghadap ke jalan maupun yang menghadap ke courtyard serta menerapkan sistem ventilasi silang yang mana

c) Daratan laut dalam / daratan abisal: wilayah relief dasar laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1500m wilayah ini meliputi hampir 2/3 relief dasar laut bentuk – bentuk