BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Brand Image (citra merek) terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda Beat dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Mahasiswa/i FISIP USU, karena responden yang akan ditemui adalahMahasiswa/i FISIP USU yang menggunakan sepeda motor Honda Beat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 dengan waktu yang disesuaikan sesuai dengan kebutuhan peneliti.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Peneliti menggunakan teknik Probability Sampling yang berarti setiap anggota dalam populasimemiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, dengan memakaipendekatanSimple Random Sampling yang pengambilan sampelnya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi tersebut.
Dalam penelitian ini, penentuan jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n = �
1+(��2)
Keterangan:
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e = persen kesalahan yang diinginkan/ditolerir (sebesar 10%)
n = 195
1+195(10%)2
= 195
1+1,95 = 66,1 digenapkan menjadi 70 orang
3.4 Definisi Konsep
Definisi konsep pada penelitian ini adalah:
1. Menurut Supranto dan Limakrisna (2007:132) Citra Merek adalah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang suatu merek.
pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya, hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
3.5 Definisi Operasional
1. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan pada variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini, Brand Image (citra merek) Sepeda Motor Honda Beat (X) sebagai variabel bebas.
2. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini, keputusan pembelian Honda Beat padaMahasiswa/i FISIP USU (Y) adalah variabel terikat. Untuk lebih jelasnya mengenai variabel-variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel Definisi Operasional Variabel di bawah ini:
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi
Variabel
Keunikan Merek
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu Data Primer dan Data Sekunder, yakni sebagai berikut :
3.6.1 Data Primer
pada kolom yang tersedia, kemudian angket yang sudah terisi dikumpulkan ke peneliti. Setelah itu, peneliti menerima angket dan memeriksa kelengkapan pengisian.
3.6.2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, dan berupa data pendukung untuk data primer, yang melalui Penelitian Kepustakaan yang berarti pengumpulan data yang diperoleh melalui berbagai skripsi dan jurnal dari penelitian terdahulu yang memiliki hubungan terhadap penelitian, serta media elektronik internet
3.7 Teknik Penentuan Skor
Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti membutuhkan teknik penentuan skor.Teknik penentuan skor yang digunakan adalah melalui penyebaran angket yang berkaitan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Untuk menilai jawaban kuesioner responden, ditentukan alternatif jawaban pada setiap pertanyaan.Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 2. Untuk pilihan jawaban Setuju diberi skor 4
3. Untuk pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3
4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Interval =
banyak bilangan
skor tertinggi – skor terendah
Interval = 5
5 – 1
= 0,8
Dengan interval 0, 8 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 – 5,00 2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20 3. Skor untuk kategori netral : 2,61 – 3,40 4. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60 5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.
3.8 Teknik Analisa Data 3.8.1 Metode Uji Instrumen 3.8.1.1 Uji Validitas Instrumen
Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 21.0.Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
3.8.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha, menggunakan bantuan program SPSS Statistics 21.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrumen yang diuji tersebut reliabel atau terpercaya.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut tidak reliabel atau tidak terpercaya
3.8.2 Metode Analisis Data 3.8.2.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
a. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 dan
b. data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 3.8.2.2Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana dapat digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent).Dengan tujuan untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).(Siregar, 2013:284). Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Statistics 21.0 for windows.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah Y = a + bX
Dengan keterangan:
Y = Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan X = Subjek variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen 3.8.3Pengujian Hipotesis
3.8.3.1 Uji Signifikan Parsial (uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
B. Dengan menggunakan angka probabilitas siginifikansi
1) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas siginifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.8.3.2 Uji Koefisien Determinasi (��)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.Uji koefisien determinasi (�2) adalah dengan presentasi
pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan.Koefisien determinan (�2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 <(�2)< 1). Jika Koefisien determinan
(�2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan program variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika Koefisien determinan (�2) semakin mengecil (mendekat nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan program variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Statistics 21.0 for windo ws. Adapun rumus koefisien Determinasi yaitu
� = (���)2� 100%
Keterangan:
D = Koefisien Determinan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:
1. Visi Perusahaan
AHM ingin menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dan menjadi pemain kelas dunia, dengan mewujudkan impian konsumen, menciptakan kegembiraan bagi konsumen dan berkontribusi kepada masyarakat Indonesia
2. Misi Perusahaan
Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan terbaik
4.1.2 Sejarah PT. Astra Honda Motor (AHM)
berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT. Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT. Honda Federal (1974)yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT. Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT. Honda Astra
Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT. Federal Izumi Mfg. (1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT. Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadisatu dengan nama PT. Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT. Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT. Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke-3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat.Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT. Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertamayang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia, pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke-3, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT. Astra Honda Motor didukung oleh 1.600 Showroom Dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siapmelayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT. Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebutdiperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT. Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
4.1.3 Jenis Produk Sepeda Motor
Tabel 4.1
Jenis Produk Sepeda Motor Honda Jenis Produk Sepeda Motor Honda
Honda Sport Honda Bebek Honda Matic
CBR1000RRSP Supra X 125 PGM-FI New Beat Street eSP CB650F Absolute Revo 110 All New Beat eSP
CB500X Blade New Spacy F1
CBR500R Supra X 125 R All New Vario 150 eSP
CRF1000LAFRICATWIN All New Supra GTR 150 Vario 125 eSP
CBR250RR Supra X Helm-in New Vario eSP
CRF250RALLY New Blade 125 F1 All New PCX All New CBR 150 R New Revo F1 Beat POP eSP
All New CB 150 R All New Scoopy eSP
New Sonic 150 R Verza 150
Mega Pro F1
Sumber : http://www.astra-honda.com (2017)
Tabel 4.2
Data Penjualan Sepeda Motor tahun 2013 – 2015
No. Merek Penjualan (Unit)
2013 2014 2015 Total
1. Honda 4.696.999 5.051.100 4.453.888 19.217.578 2. Yamaha 2.492.596 2.371.082 1.798.630 10.961.360 3. Suzuki 393.803 275.067 109.882 2.209.525 4. Kawasaki 151.703 165.371 115.008 1.108.652 Jumlah 7.735.101 7.862.620 6.477.408 33.497.115 Sumber:AISI, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 produksi sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh AHM. Hal ini dapat dilihat dari kesuksesan AHM sebagai market leader di pasaran Indonesia, dengan nilai penjualan terbesar diantara sepeda motor produk perusahaan lain.Walaupun memiliki beberapa saingan yang juga cukup terkenal di pasaran seperti Yamaha, Suzuki, dll, perusahaan-perusahaan industri sepeda motor tersebut tidak mampu berbuat banyak dalam persaingan memperebutkan pasar secara keseluruhan. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa perusahaan Yamaha yang terus menempel ketat Honda dalam memperebutkan posisi market leader. Dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh setiap perusahaan sepeda motor tidak tertutup kemungkinan penjualan perusahaan-perusahaan tersebut semakin meningkat begitu juga dengan perusahaan AHM.
4.1.4 Data Penjualan Sepeda Motor Honda Beat
Gambar 4.1
Gambar Sepeda Motor Honda Beat
Sumber
Permintaan pasar terhadap produk sepeda motor Honda Beat terus meningkat dan menjadi yang terlaris di pasarnya.Kenyataan ini dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Data Penjualan Sepeda Motor Skutermatik Tahun 2013-2015
No. Merek Penjualan (Unit)
2013 2014 2015 Total
1. Honda Beat 1.856.637 2.062.745 1.970.220 5.889.602 2. Honda Vario 1.314.685 1.149.706 1.347.913 3.812.304 3. Yamaha Mio 1.139.217 846.913 651.068 2.637.198 Jumlah 4.310.539 4.059.364 3.969.201 12.339.104 Sumber:AISI, 2016
AHM tidak berbangga diri dan terus terdorong untuk memperbaharui produknya dengan berbagai inovasi.
4.2.Penyajian Data
Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian berlangsung di FISIP USU. Penyajian data ini terdiri dari karakteristik responden yang meliputi data pribadi responden berdasarkan Jurusan di FISIP, Jenis Kelamin dan Usiaserta menyajikan data variabel penelitian yang berupa jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner yang di uraikan dalam tabel.
4.2.1. Identitas Responden
Berdasarkan teknik pengambilan sampel sebagaimana disampaikan pada babterdahulu (Bab III), sampel yang digunakan sebanyak 70 orang (Responden).Karakteristik responden ini mencakup data menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.
Tabel 4.4
Kriteria Responden Berdasarkan Jurusan di FISIP
No. Jurusan di FISIP Jumlah Persentase
1. Ilmu Administrasi Niaga 11 15,7%
Tabel di atas menhunjukkan bahwa pengguna sepeda motor Honda Beat berasal dari jurusan Ilmu Administrasi Negara sebanyak 19 orang (27,1%), dan diikuti oleh jurusan Ilmu Komunikasi sebanyak 13 orang (18,6%), Ilmu Administrasi Niaga sebanyak 11 orang (15,7%), Ilmu Politik 7 orang (10,0%), Antropologi Sosial sebanyak 6 orang (8,6%), kemudian Kesejahteraan Sosial dan Sosiologi sebanyak 5 orang (7,1%) selanjutnya Adm. Pajak sebanyak 4 orang (5,7%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jurusan Ilmu Administrasi Negara memiliki pengguna sepeda motor Honda Beat terbanyak dengan persentase 27,1% karena mahasiswa/i jurusan tersebut lebih percaya terhadap kualitas dari produk perusahaan Honda yaitu sepeda motor Honda Beat.
Tabel 4.5
Kriteria Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 32 45,7%
2. Perempuan 38 54,3%
Total 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.6
Kriteria Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (tahun) Jumlah Persentase
1. 18 9 12,9%
2. 19 18 25,7%
3. 20 20 28,6%
4. 21 20 28,6%
5. 22-25 3 4,2%
Total 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berusia 20 dan 21 tahun yang menggunakan sepeda motor Honda Beat secara bersama-sama sebanyak 20 orang (28,6%), berusia 19 tahun sebanyak 18 orang (25,7%), berusia 18 tahun sebanyak 9 orang (12,9%) serta berusia 22 tahun sampai 25 tahun sebanyak 3 orang (4,2%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa/i berusia 20 tahun dan 21 tahun menjadi pengguna sepeda motor Honda Beat yang terbanyak yaitu sama-sama mencapai 20 orang karena kalangan mahasiswa/i yang berusia 20-21 tahunlah yang sudah memerlukan sepeda motor dikarenakan kesibukan kuliah dan mampu memilih sepeda motor mana yang tepat untuk digunakan, dan disesuaikan dengan selera pengguna serta kualitas produk.
4.2.2 Variabel Penelitian
4.2.2.1Brand Image (X)
Dalam mengukur variabel Brand Image (X) di FISIP USU, peneliti menggunakan 2 (dua) indikator yaituBrand Association (Asosiasi Merek) dan sikap positif (Favorability), Kekuatan (Strength) serta keunikan merek (Uniqueness of Brand). Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 12 (dua belas) item pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Tentang Merek Sepeda Motor Honda Beat Mudah Untuk Diingat
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 37 52,9%
2. Setuju 29 41,4%
3. Netral 4 5,7%
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Merupakan Sepeda Motor Yang Irit Bahan Bakar
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 27 38,6%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 47,1% (33 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 38,6% (27 responden), hal ini menunjukkan bahwa di dalam pikiran konsumen sepeda motor Honda Beat merupakan salah satu produk sepeda motor irit bahan bakar yang beredar di pasaran, dan dengan tidak adanya responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, semakin menegaskan bahwa sepeda motor Honda Beat merupakan sepeda motor yang irit bahan bakar
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Memiliki Harga Yang Relatif Terjangkau
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 18 25,7%
Berdasarkan tabel 4.9 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 47,1% (33 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 25,7% (18 responden), hal ini menunjukkan bahwa harga dari sepeda motor Honda Beat relatif murah dan terjangkau oleh mahasiswa, serta 14,3% (19 responden) menjawab “netral” yang berarti responden tersebut merasa harga tidak menjadi masalah karena mereka berasal dari kalangan menengah ke atas.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Tampilannya Simpel Dan Menarik
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 18 25,7%
2. Setuju 40 57,1%
3. Netral 11 15,7%
4. Tidak Setuju 1 1,4%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Mempunyai Tarikan Yang Ringan Sehingga Mudah Untuk Dikendarai
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 22 31,4%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 58,6% (41 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 31,4% (22 responden), hal ini menunjukkan bahwa pengguna sepeda motor Honda Beat merasa tarikan dari motor tersebut ringan sehingga lebih nyaman dan gampang untuk dikendarai
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Sepeda Motor Honda Beat Mencerminkan Generasi Muda
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 13 18,6%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
menunjukkan bahwa di pikiran konsumen dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat dapat mencerminkan konsumen tersebut sebagai pengguna sepeda motor yang muda. Sementara sebesar 1,4% (1 responden) memberikan pernyataan “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju” yang berarti konsumen tersebut tidak merasa dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat dapat mencerminkan penggunanya sebagai generasi muda.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Sepeda Motor Honda Beat Membuat Saya Merasa Percaya Diri
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 9 12,9%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
mendapatkan rasa kepercayaan diri yang lebih dari penggunaan sepeda motor Honda Beat.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Sepeda Motor Honda Beat Membuat Saya Tampil Lebih Elegan
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 4 5,7%
2. Setuju 28 40,0%
3. Netral 31 44,3%
4. Tidak Setuju 6 8,6%
5. Sangat Tidak Setuju 1 1,4%
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Sesuai Dengan Selera Saya Yang Selalu Tampil Gaya
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 11 15,7%
2. Setuju 23 32,9%
3. Netral 31 44,3%
4. Tidak Setuju 4 5,7%
5. Sangat Tidak Setuju 1 1,4%
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Memiliki Daya Tahan Mesin Yang Baik
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 17 24,3%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 57,1% (40 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 24,3% (17 responden), hal ini menunjukkan setiap konsumen memastikan bahwa daya tahan mesin yang dimiliki oleh sepeda motor Honda Beat cukup baik.
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Merupakan Produk Sepeda Motor Yang Berkelas Dan Terkenal
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 15 21,4%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Honda Beat merupakan sepeda motor yang berkelas dan terkenal. Pernyataan “setuju” sebesar 35,7% (25 responden), diperkuat oleh pernyataan “sangat setuju” 21,4% (15 responden) yang artinya konsumen tersebut percaya bahwasanya sepeda motor Honda Beat merupakan salah satu sepeda motor yang berkelas dan terkenal, pernyataan “tidak setuju” 4,3% (3 responden) menunjukkan bahwa sedikit konsumen yang tidak mengakui sepeda motor Honda Beat merupakan sepeda motor terkenal
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Tentang Sepeda Motor Honda Beat Mempunyai Desain Yang Ramping Sehingga Lebih Fleksibel Digunakan Di Jalan
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 24 34,3%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.18 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 55,7% (39 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 34,3% (24 responden), hal ini menunjukkan konsumen membenarkan bahwa desain sepeda motor Honda Beat yang ramping membuat penggunaannya di jalan menjadi lebih fleksibel.
4.2.2.2 Keputusan Pembelian (Y)
Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 11 (sebelas) item pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Merasa Butuh Kendaraan Untuk Bepergian
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 31 44,3%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.19 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “ sangat setuju” yaitu sebesar 44,3% (31 responden) dan didukung pernyataan “setuju” sebesar 37,1% (26 responden), hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelian sepeda motor Honda Beat salah satu alasan kuat konsumen yaitu merasa membutuhkan kendaraan untuk bepergian
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Merasa Butuh Untuk Mengikuti Trend Yang Ada
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 3 4,3%
Berdasarkan tabel 4.20 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “netral” yaitu sebesar 50,0% (35 responden) yang berarti konsumen lebih memilih bersikap ragu-ragu dalam mengakui di saat melakukan pembelian sepeda motor Honda Beatkonsumen merasa butuh untuk mengikuti trend yang ada. Pernyataan “setuju” sebesar 21,4% (15 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 4,3% (3 responden) yang berarti terdapat juga konsumen yang merasa butuh untuk mengikuti trend yang ada sehingga membeli sepeda motor Honda Beat. Pernyataan “tidak setuju” sebesar 20,0% (14 responden) dan didukung juga dengan pernyataan “sangat tidak setuju” sebesar 4,3% (3 responden) hal ini menunjukkan bahwa terdapat juga konsumen yang membeli sepeda motor Honda Beat bukan karena mengikuti trend yang ada, melainkan karena faktor lainnya.
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Tentang Saya Memperoleh Informasi Mengenai Honda Beat Dari Dealer Resmi Honda, Iklan Tv, Katalog/Surat Kabar, Internet
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 9 12,9%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Beat konsumen selalu mencari informasi terlebih dahulu mengenai sepeda motor tersebut, dan setelah dilakukan wawancara singkat oleh peneliti ke pengguna sepeda motor Honda Beat ternyata sebanyak 85,71% (60 responden) memperoleh informasi melalui iklan TV serta terdapat 4,3% (3 responden) yang berarti tidak terlebih dahulu mencari informasi mengenai produk yang hendak dibeli.
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Tentang Saya Mendapatkan Informasi Mengenai Sepeda Motor Honda Beat Melalui Cara Menanyakan Pengalaman Penggunaannya
Kepada Teman, Rekan Kerja, Dan Kerabat/Keluarga
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 8 11,4%
2. Setuju 33 47,1%
3. Netral 22 31,4%
4. Tidak Setuju 7 10,0%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.23
Distribu/si Jawaban Tentang Saya Mengevaluasi Setiap Informasi Yang Berhubungan Dengan Sepeda Motor Honda Beat
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 4 5,7%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.23 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “netral” yaitu sebesar 55,7% (39 responden) yang bararti kebanyakan konsumen yang ragu-ragu dalam mengevaluasi setiap informasi yang berhubungan dengan sepeda motor Honda Beat, pernyataan “setuju” sebesar 28,6% (20 responden), hal ini menunjukkan bahwasebagian besar konsumen terlebih dahulu mengevaluasi setiap informasi yang berhubungan dengan sepeda motor Honda Beat.
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Tentang Saya Melakukan Perbandingan Antara Sepeda Motor Honda Beat Dengan Sepeda Motor Skutermatik Merek Lainnya
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 10 14,3%
Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 47,1% (33 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 14,3% (10 responden), hal ini menunjukkan konsumen cukup banyak yang melakukan perbandingan antara sepeda motor Honda Beat dengan sepeda motor merek lainnya.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Memiliki Kualitas Yang Baik
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 15 21,4%
2. Setuju 42 60,0%
3. Netral 13 18,6%
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Tentang Saya Membeli Sepeda Motor Honda Beat Karena Informasi Yang Saya Dapatkan Sesuai Dengan Apa Yang Saya
Harapkan
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 13 18,6%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.26 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 44,3% (31 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 18,6% (13 responden), hal ini menunjukkan bahwa ketika konsumen hendak melakukan transaksi pembelian dan melihat spesifikasi sepeda motor Honda Beat secara langsung dan mengujinya, konsumen merasakan informasi yang didapat sebelum melakukan pembelian sesuai dengan produk nyatanya.
Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Tentang Saya Merasa Puas Terhadap Pembelian Sepeda Motor Honda Beat
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 18 25,7%
Berdasarkan tabel 4.27 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 61,4% (43 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 25,7% (18 responden), hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan pembelian terhadap sepeda motor Honda Beat dan menggunakannya dalam aktivitasnya sehari-hari, konsumen merasa puas dan senang.
Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Tentang Saya Tidak Ragu Dalam Melakukan Pembelian Ulang Terhadap Produk Sepeda Motor Honda Beat
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 11 15,6%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Tentang Saya Akan Merekomendasikan Sepeda Motor Honda Beat Kepada Orang Lain Yang Membutuhkan
No Karakteristik Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 10 14,3%
Sumber: Hasil pengolahan data,2017
Berdasarkan tabel 4.29 di atas terlihat bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 45,7% (32 responden) dan didukung pernyataan “sangat setuju” sebesar 14,3% (10 responden), hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang telah menggunakan sepeda motor Honda Beat akan merekomendasikan produk tersebut ke orang lain yang sedang membutuhkan sepeda motor. Pernyataan “tidak setuju” sebesar 2,9% (2 responden) yang artinya konsumen tersebut tidak akan merekomendasikan produk sepeda motor Honda Beat kepada orang lain yang sedang membutuhkan.
4.3 Uji Instrumen Penelitian 4.3.1 Uji Validitas Instrumen
r hitunglebih besar dari r tabelmaka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabeldengan df = n – 2 yaitu 70 – 2 = 68, sehingga nilai r tabelpada taraf signifikansi 5% adalah 0,2352. Apabila nilai r hitung > r tabel (0,2352) maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.
4.3.1.1 Brand Image/Citra Merek (X)
Uji validitas kuesioner untuk variabel Brand Image (X) dalam penelitian ini dilakukan terhadap 70 responden dengan r tabel sebesar 0,2352. Hasil uji validitas untuk variabel Brand Image (X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.30
Uji Validitas Variabel Brand Image(X)
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
P 1 0.433
Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
�ℎ�����> (0.2352).Hal ini menyatakan bahwa seluruh pernyataan variabel Brand
Image dapat disimpulkan lolos uji validitas. 4.3.1.2 Keputusan Pembelian (Y)
Uji validitas kuesioner untuk variabel Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini dilakukan terhadap 70 responden dengan r tabel sebesar 0,2352. Hasil uji validitas untuk variabel Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.31
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
P 13 0.614
Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji Reliabilitas dilakuan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 Maka dapat dikatakan reliabel atau dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:
4.3.2.1Uji RealibilitasBrand Image (X)
Hasil uji reliabilitas untuk variabel Brand Image (X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.32
Uji Reliabilitas Variabel Brand Image (X) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 12
Sumber: Hasil Pengolahan data, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,842. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r Cronbach’s alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,842 > 0,60) maka item kuesioner dalam variabel Brand Image (X) ini dinyatakan reliabel.
4.3.2.2 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian(Y)
Hasil uji reliabilitas untuk variabel Brand Image (X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.33
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian(Y) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 11
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,844. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r Cronbach’s alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,844 > 0,60) maka item kuesioner dalam variabel Keputusan Pembelian(Y) ini dinyatakan reliabel.
4.4 Analisa Data
4.4.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitangan regresi dengan SPSS 21.0, yang dideteksi melalui dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan pendekatanKolmogorov-Smirnov yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas dengan pendekatan grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov:
A. Pendekatan Grafik
Terdapat 2 cara uji normalitas melalui pendekatan grafik ini yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
1) Grafik Histogram
Gambar 4.2
Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2) Grafik Normal P-Plot
Gambar 4.3
Uji Normalitas dengan Grafik Normal P-Plot
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Oleh karena itu, data dikatakan berdistribusi normal.
B. Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji Kolmogorov-Smirnovyaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnovyang dapat dilihat dari kriteria berikut:
1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 dan
2) Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 Tabel 4.34
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kolmogorov-Smirnov Z .625
Asymp. Sig. (2-tailed) .829 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada tabel hasil pengolahan data di atas dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,829. Artinya, perolehan ini lebih besar dari 0,05(Asymp.Sig (2-tailed) (0,829 > 0,05) dan Dengan demikian, uji statistik telah memenuhi kriteria yang ada. Oleh karena itu, data ini dapat dikatakan berdistribusi normal.
4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Pada bagian ini dilakukan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui sejauh mana variabel X yakni Brand Image mempengaruhi variabel Y yaitu Keputusan Pembelian.Hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihatpada tabel 4.35 di bawah ini.
Tabel 4.35
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Hasil pengolahan data, 2017
Dari tabel 4.35di atas diperoleh model persamaan regresi sebesar Y = 15,224 + 0,545 X
1. Konstanta (a)
Konstanta (a) sebesar 15,224 menunjukkan harga konstan dimana jika nilai variabel X = 0, maka nilai Keputusan Pembelian (Y) tetap ada sebesar 15,224 satuan.
2. Koefisien regresi Brand Image (b)
Nilai koefisien Brand Image untuk variabel X adalah sebesar 0,545. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel Brand Image sebesar 1 satuan maka, nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.545. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar variabel Brand Image yang dimiliki sepeda motor Honda Beat, maka keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terhadap produk tersebut akan semakin meningkat.
4.4.3 Uji Hipotesis
4.4.3.1Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Tabel 4.36
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengelolaan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.36 di atas, dapat diketahui bahwa:
Nilai thitung untuk variabel Brand Image (X) sebesar 5,674 dengan
signifikasi sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada ɑ = 5% adalah 1,9954. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung (5,674)> ttabel (1,9954) dan nilai probabilitas 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan Hɑ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian.Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa Brand Image (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Artinya, semakin baik posisiBrand Imagesepeda motor Honda Beat di mata konsumen maka konsumen akan semakin baik pula dalam melakukan keputusan pembelian terhadap sepeda motor tersebut.
4.4.3.2Uji Koefisien Determinasi (R²)
1).Semakin kecil nilai R² maka semakin terbatas kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat, begitu juga sebaliknya semakin besar nilai R² maka semakin besarlah kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat.
Tabel 4.37
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .567a .321 .311 4.330
a. Predictors: (Constant), Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengelolaan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.37 Di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai R sebesar 0,567 berarti hubungan antara Brand Image (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,567. Artinya, hubungan antar variabel tergolong erat karena mendekati 1 (satu)
2. Nilai R Square adalah 0,321. Hal ini berarti 32,1% Keputusan Pembelian (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel Brand Image (X) sedangkan sisanya 67,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
adalah melalui penciptaan produk yang mempunyai Brand Image (Citra Merek) yang baik dibenak konsumen, sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian, karena jika suatu produk mempunyai citra yang baik akan merek produk tersebut, maka produk tersebut akan lebih dipilih konsumen. Salah satunya adalah sepeda motor Honda Beat yang merupakan produk yang memiliki Brand Image yang baik dimata konsumen sehingga menjadi salah satu produk yang sangat diminati oleh konsumen, dapat dilihat dari tabel 4.3 yaitu data penjualan sepeda motor skutermatik tahun 2015. Pada periode tahun 2013-2015 sepeda motor Honda Beat menjadi yang terlaris di kelasnya meninggalkan seluruh saingannya.
Dari hasil persamaan diperoleh model regresi sebesar Y = 15,224 + 0,545X yang artinya apabila Brand Image konstan, maka akan ada keputusanpembeliansebesar 15,224 dan apabila Brand Imagedinaikkan 1 kali maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,545. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar Brand Image yang dimiliki sepeda motor Honda Beat maka keputusan pembelian yang dilakukan ksonumen akan semakin meningkat, begitu juga sebaliknya.
konsumen akan semakin baik pula dalam melakukan keputusan pembelian terhadap sepeda motor tersebut.
Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan keputusan yang melibatkan persepsi terhadap kualitas, nilai dan harga suatu produk, yang berujung pada bagian akhirproses keputusan pembelian yaitu penentuan mengenai suatu produk yang akan dibeli atau tidak dibeli. Dapat diketahui bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, salah satunya yaitu Brand Image yang dimiliki sepeda motor Honda Beat.
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di analisis pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa Brand Image (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda Beat yang dilakukan oleh konsumen
2. Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan antar variabelBrand Image terhadap Keputusan Pembelian tergolong cukup erat
3. Hasil pengujian regresi linier sederhana menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Brand Image sepeda motor Honda Beat dengan Keputusan pembelian konsumen “berbanding lurus” yang artinya semakin besar Brand Image yang dimiliki oleh sepeda motor Honda Beat makakeputusan pembelian yang dilakukan konsumen akan semakin meningkat.
4. Brand image yang dimiliki oleh sepeda motor Honda Beat telah membuktikan bahwa dapat mempengaruhi konsumen didalam memilih produk atau merek yang hendak dibeli. Yang berarti bahwaBrand Image sepeda motor Honda Beat dapat menciptakan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didalam membeli produk sepeda motor
akan sepeda moto, karena sepeda motor Honda Beat memiliki kualitas yang tinggi, dihasilkan oleh salah satu perusahaan terbesar di dunia serta mempunyai desain, spesifikasi dan tampilan yang berbeda dengan produk lain
6. Mahasiswa FISIP USU yang membeli dan menggunakan sepeda motor Honda Beat merasa bahwa kebutuhan mereka akan kendaraan sangat penting untuk membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-harinya dan untuk memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan ke kampus ataupun ke tujuan mereka lainnya. Untuk melakukan pembelian lebih banyak mahasiswa melakukan pencarian informasi mengenai sepeda motor tersebut baik secara pribadi, melalui internet, surat kabar dan iklan di TV, dan dari hasil diskusi singkat yang dilakukan peneliti dengan responden yang menggunakan sepeda motor Honda Beat diperoleh bahwa konsumen lebih sering mendapatkan informasi dan terpengaruh oleh iklan sepeda motor Honda Beat yang dibuat di TV,
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.