• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

61

(2)

62

Lampiran 2. Komposisi Kaplet Topras® dan Nodrof® Daftar Spesifikasi Sampel

1. Nodrof® (PT. Tempo Scan Pacific) No. Reg : DTL8722702309A1 Expire Date : November 2015

Komposisi : Parasetamol…………... 650 mg Fenilpropanolamin HCl...………. 15 mg 2. Topras® (PT. Gracia Pharmindo)

No. Reg : DTL0435300404A1 Expire Date : September 2019

(3)

63 Lampiran 3. Gambar Alat

Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800) dan Seperangkat PC dengan Software UV Probe

Neraca analitik (Mettler Toledo)

(4)

64

Lampiran 4. Perhitungan Pembuatan HCl 0,1N HCl pekat = 37% setara dengan 12 N V1 x N1 = V2 x N2

V1 x 12 N = 1000 mL x 0,1 N

V1 = 0,1N

N 12

mL 1000

x

(5)

65 Lampiran 5. Bagan Alir Prosedur Penelitian

LIB II Parasetamol 100 μg/mL

2,5 μg/mL

LIB I Parasetamol 1000 μg/mL

(6)

66 Lampiran 5 ( Lanjutan )

LIB II Fenilpropanolamin HCl 100 μg/mL

2,5 μg/mL

LIB I Fenilpropanolamin HCl 1000 μg/mL

(7)

67 Lampiran 5 ( Lanjutan )

Larutan Standar Fenilpropanolamin HCl

(2,5; 5;7,5;10;12,5;15 μg/mL)

λ= 223.4 nm

Persamaan Regresi

Y= 0.000155X + 0.0000289

(8)

68 Lampiran 5 ( Lanjutan )

Larutan Standar Parasetamol (2,5; 5;7,5;10;12,5;15 μg/mL)

λ= 271.8 nm

Persamaan Regresi

Y= 0.00013X + 0.000025

(9)

69

Lampiran 6. Penentuan Kadar Fenilpropanolamin HCl dan Parasetamol dalam Sediaan Kaplet

←ditimbang setara 100 mg parasetamol

←dihitung kesetaraan fenilpropanolamin HCl yang terkandung didalamnya (penimbangan dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan)

←dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL

←dilarutkan dengan HCl 0,1N

←dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit

←dicukupkan dengan HCl 0,1N sampai garis tanda

←disaring , dibuang ± 10 ml filtrat pertama

←ditampung filtrat selanjutnya

←dipipet 0,2 mL

←dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml

←ditambahkan dengan larutan baku fenilpropanolamin HCl konsentrasi 23,08 μg/mL sebanyak 10,64 ml.

←dicukupkan dengan HCl 0,1N sampai garis tanda

←diukur serapan pada panjang gelombang 223,4 nm dan 271,8 nm, dianalisis pada derivat ke dua.

(10)

70

Lampiran 7. Spektrum Serapan Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl

Spektrum serapan Parasetamol konsentrasi 2,5 μg/mL

Spektrum serapan Parasetamol konsentrasi 5 μg/mL

Spektrum serapan Parasetamol konsentrasi 7,5 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

1.50000

1.00000

0.50000

(11)

71 Lampiran 7 ( Lanjutan )

Spektrum serapan Parasetamol konsentrasi 10 μg/mL

Spektrum serapan parasetamol konsentrasi 12,5 μg/mL

Spektrum serapan parasetamol konsentrasi 15 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

1.50000

1.00000

0.50000

(12)

72 Lampiran 7 ( Lanjutan )

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 μg/mL

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 5 μg/mL

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 7,5 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.80000

0.60000

0.40000

0.20000

(13)

73 Lampiran 7 ( Lanjutan )

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 10 μg/mL

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 12,5 μg/mL

Spektrum serapan Fenilpropanolamin HCl konsentrasi 15 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.80000

0.60000

0.40000

0.20000

(14)

74

Lampiran 8. Spektrum Serapan Derivat Kedua, ▲λ=2 Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 2,5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 7,5 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00

Ab

s.

0.00500

0.00400

0.00200

0.00000

(15)

75 Lampiran 8 ( Lanjutan )

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 10 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 12,5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol 15 μg/mL

nm .

200.00 220.00 240.00 260.00 280.00 300.00

Ab

s.

0.00500

0.00400

0.00200

0.00000

-0.00200

-0.00400

(16)

76 Lampiran 8 ( Lanjutan )

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 2,5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 7,5 μg/mL

nm .

200.00 210.00 220.00 230.00 240.00 250.00

Ab

s.

0.02500 0.02000

0.01000

0.00000

-0.01000

(17)

77 Lampiran 8 ( Lanjutan )

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 10 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 12,5 μg/mL

Spektrum Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl 15 μg/mL

nm .

200.00 210.00 220.00 230.00 240.00 250.00

Ab

s.

0.02500

0.02000

0.01000

0.00000

-0.01000

(18)

78

Lampiran 9. Spektrum Serapan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl

Spektrum serapan derivat kedua Parasetamol konsentrasi 8 μg/mLpada λ = 271,8 nm

Spektrum serapan derivatif kedua fenilpropanolamin HCl konsentrasi 10 μg/mL pada λ = 223,4 nm

Spektrum serapan derivatif kedua campuran Parasetamol konsentrasi 8 μg/mL dan fenilpropanolamin HCl konsentrasi 10 μg/mL.

nm .

200.00 220.00 240.00 260.00 280.00 300.00

Ab

s.

0.01000

0.00500

0.00000

-0.00500

(19)

79

Lampiran 10. Data Kalibrasi Parasetamol BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi

Kalibrasi Serapan Derivat Kedua Parasetamol pada Panjang Gelombang 271,8 nm

Perhitungan Persamaan Garis Regresi

No. X Y XY X2` Y2

(20)

80 Perhitungan Koefisien Korelasi (⥾)

⥾= (∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/�

��(∑ �2)(∑ �)2/���(∑ �2)(∑ �)2/��

⥾= (0,075275 )−(52,5)(0,00700 )/7

�[(568,75)−(52,5)²/7][(0,0000099666 )−(0,00700 )2/7]

⥾ = 0,022775 0,022785

⥾ = 0,9996

(21)

81

Lampiran 11. Data Kalibrasi Fenilpropanolamin HCl, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi

Kalibrasi Serapan Derivat Kedua Fenilpropanolamin HCl pada Panjang Gelombang 223,4 nm

Perhitungan Persamaan Garis Regresi

No. X Y XY X2` Y2 (10-10)

(22)

82 Perhitungan Koefisien Korelasi (⥾)

⥾= (∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/�

��(∑ �2)(∑ �)2/���(∑ �2)(∑ �)2/��

⥾= (0,08965 )−(52,5)(0,00834 )/7

�[(568,75)−(52,5)²/7][(0,0000014138 )−(0,00834 )2/7]

⥾ = 0,0271 0,02711

⥾ = 0,9996

Maka, koefisien korelasi dari data kalibrasi serapan derivat kedua

(23)

83

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Parasetamol

Persamaan garis regresinya adalah �= 0,00013�+ 0,000025

(24)

84

Lampiran 13. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Fenilpropanolamin HCl\ Persamaan garis regresinya adalah Y = 0,000155X + 0,0000289

(25)

85

Lampiran 14. Spektrum Serapan Derivat Kedua Sampel Kaplet Nodrof ®

Spektrum serapan sampel Nodrof®-1

Spektrum serapan sampel Nodrof®-2

Spektrum serapan sampel Nodrof®-3

n m .

2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0

Ab

s.

0 ,0 2 0 0 0

0 ,0 1 0 0 0

0 ,0 0 0 0 0

(26)

86 Lampiran 14. ( Lanjutan )

Spektrum serapan sampel Nodrof®-4

Spektrum serapan sampel Nodrof®-5

Spektrum serapan sampel Nodrof®-6

n m .

2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0

Ab

s.

0 ,0 2 0 0 0

0 ,0 1 0 0 0

0 ,0 0 0 0 0

(27)

87

Lampiran 15. Spektrum Serapan Derivat Kedua Sampel Kaplet Topras ®

Spektrum serapan sampel Topras®-1

Spektrum serapan sampel Topras®-2

Spektrum serapan sampel Topras®-3

n m .

2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0

Ab

s.

0 ,0 2 0 0 0

0 ,0 1 0 0 0

0 ,0 0 0 0 0

(28)

88 Lampiran 15 ( Lanjutan )

Spektrum serapan sampel Topras®-4

Spektrum serapan sampel Topras®-5

Spektrum serapan sampel Topras®-6

n m .

2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0

Ab

s.

0 ,0 2 0 0 0

0 ,0 1 0 0 0

0 ,0 0 0 0 0

(29)

89

(30)

9�

Lampiran 17. Hasil Analisis Kadar Fenilpropanolamin HCl dalam Sediaan Kaplet Nama

Sediaan Penimbangan Setara Abs

Cons. Teoretis

Cons.

Praktek Kadar

(31)

91

Lampiran 18. Perhitungan Kadar Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dalam Sediaan Kaplet

Berat 20 kaplet = 16442,5 mg

Ditimbang serbuk sampel setara dengan 100 mg parasetamol, maka jumlah sampel yang ditimbang adalah;

x1=

100 mg

(20 x 650 mg ) x 16442,5 mg = 126,5 mg

Kemudian dihitung kesetaraan fenilpropanolamin HCl yang terkandung dalam 126,5 mg sampel setelah penimbangan.

x= 126 ,5 mg

(16442 ,5 mg ) x (20 x 15 mg) = 2,308 mg

Dilarutkan dengan HCl 0,l N dengan kuantitatif dalam labu tentukur 100 mL sampai garis tanda. Larutan kemudian dihomogenkan dengan pengaduk ultrasonik selama 10 menit. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung.

Konsentrasi parasetamol = 100 mg

(100 mL )x

1000 μg/mL

1 mg = 1000 μg/mL Konsentrasi fenilpropanolamin HCl = 2,308 mg

(100 ml ) x

1000μg/mL

1 mg = 23,08 μg/mL

Kemudian dari larutan filtrat ini, dipipet 0,2 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dan diencerkan dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda.

Konsentrasi parasetamol sampel = 1000μg /mL x 0,2 mL

(25 mL ) = 8 μg/mL Konsentrasi fenilpropanolamin HCl sampel =23,08 μg/mL x 0,2 mL

(32)

92

larutan induk fenilpropanolamin HCl konsentrasi 23,08μg/mL, lalu dipipet sebanyak :

Volume pemipetan fenilpropanolamin HCl dari LIB = 25mL x 9,82 μg/mL (23,08 μg /mL) = 10,64 mL Maka Volume analisis Fenilpropanolamin HCl adalah

= ( Fenilpropanolamin HCl awal + Fenilpropanolamin HCl yang ditambahkan) = 0,2 mL + 10,64 mL

= 10,84 mL

Konsentrasi fenilpropanolamin HCl dalam larutan sampel:

=23,08 μg/mL x 10,84 mL 25mL

(33)

93

Misalnya berat yang ditimbang adalah 126,5 mg maka terlebih dahulu dihitung kesetaraan dengan parasetamol dan fenilpropanolamin HCl.

Kesetaraan dengan parasetamol = 126 ,5 mg

Konsentrasi fenilpropanolamin HCl dalam labu I = 2,308 mg 100 mL x

1000μg/mL 1 mg = 23,08 μg/mL

Dipipet larutan sampel sebanyak 0,2 mL ke dalam labu 25 mL. Konsentrasi akhir teoretis parasetamol = 1000 ,15 μg/mL

25 mL x 0,2 mL = 8,0012 μg/mL

Konsentrasi akhir teoretis fenilpropanolamin HCl = 23,08 μg/mL

25 mL x 10,84 mL = 10,007 μg/mL

Diukur larutan sampel pada panjang gelombang 200 - 400 nm kemudian dianalisis pada panjang gelombang 223,4 nm untuk fenilpropanolamin HCl dan 271,8 nm untuk parsetamol ; derivat ke dua. Dihitung kadar zat melalui nilai absorbansi masing-masing panjang gelombang analisis.

Absorbansi parasetamol pada derivat kedua pada panjang gelombang 271,8 nm adalah 0,00102.

(34)

94

Absorbansi fenilpropanolamin HCl pada derivat kedua pada panjang gelombang 223,4 nm adalah 0,00159.

Kadar dihitung dari persamaan regresi pada panjang gelombang analisis fenilpropanolamin HCl Y = 0,000155X + 0,0000289

Konsentrasi praktek: Y = 0,000155X + 0,0000289

Kadar fenilpropanolamin HCl = 10,072 μg/mL

(35)

95

Lampiran 19. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet Topras®

SD = �∑��−��

(36)

96

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Parasetamol dalam kaplet Topras® : μ = � ± (tα/2, dk) x SD/√n)

(37)

97

Lampiran 20. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Topras®

No

(38)

98

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima

Kadar Fenilpropanolamin HCl dalam Kaplet Topras® : μ = � ± (tα/2, dk) x SD/√n)

(39)

99

Lampiran 21. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet Nodrof ®

No

(40)

100

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Parasetamol dalam Kaplet Nodrof® : μ = � ± (tα/2, dk) x SD/√n)

(41)

101

Lampiran 22. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof®

(42)

102

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Fenilpropanolamin HCl dalam Kaplet Nodrof® : μ = � ± (tα/2, dk) x SD/√n)

(43)

103

Lampiran 23. Spektrum Serapan Topras ® pada Uji Perolehan Kembali

Spektrum serapan perolehan kembali 80%-1 pada Kaplet Topras®

Spektrum serapan perolehan kembali 80%-2 pada Kaplet Topras®

(44)

104 Lampiran 23 ( Lanjutan )

Spektrum serapan perolehan kembali 100%-1 pada Kaplet Topras®

Spektrum serapan perolehan kembali 100%-2 pada Kaplet Topras®

(45)

105 Lampiran 23 ( Lanjutan )

Spektrum serapan perolehan kembali 120%-1 pada Kaplet Topras®

Spektrum serapan perolehan kembali 120%-2 pada Kaplet Topras®

(46)

106

Lampiran 24. Spektrum Serapan Nodrof ® pada Uji Perolehan Kembali

Spektrum serapan perolehan kembali 80%- 1 pada Kaplet Nodrof®

Spektrum serapan perolehan kembali 80%- 2 pada Kaplet Nodrof®

(47)

107 Lampiran 24 ( Lanjutan )

Spektrum serapan perolehan kembali 100%-1 pada Kaplet Nodrof®

Spektrum serapan perolehan kembali 100%- 2 pada Kaplet Nodrof®

(48)

108 Lampiran 24 ( Lanjutan )

Spektrum serapan perolehan kembali 120%-1 pada Kaplet Nodrof®

Spektrum serapan perolehan kembali 120%-2 pada Kaplet Nodrof®

(49)

109

Lampiran 25. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Parasetamol pada Kaplet Topras ® dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Method)

(50)

110

(51)

111

Lampiran 27. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Parasetamol pada Kaplet Nodrof ® dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Method)

0,00125 117,7887 81,0432 36,1116 101,76

0,00124 116,8275 81,0432 36,1116 99,09

(52)

112

Lampiran 28. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof ® dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Method)

(53)

113

Lampiran 29. Perhitungan Persen Perolehan Kembali (%recovery) Sampel yang digunakan adalah Kaplet Topras® dan Nodrof® Bobot 20 kaplet = 16442,5 mg

Berat kesetaraan penimbangan sampel pada penetapan kadar = 100 mg Perolehan 80%

Parasetamol 80 % = 80

100x 100 mg = 80 mg

80 mg parasetamol berasal dari 70 % serbuk sampel dan 30% dari baku parasetamol dan 30% dari baku fenilpropanolamin HCl.

Sampel parasetamol 70% = 70

100x 80 mg = 56 mg Baku parasetamol 30% = 30

100x 80 mg = 24 mg Penimbangan serbuk sampel setara 56 mg parasetamol Sampel yang ditimbang = 56 mg

20x650 mg x 16442,5 mg = 70,83 mg Bobot fenilpropanolamin HCl dalam serbuk sampel yang ditimbang : = 70,83 mg

16442 ,5 mg x (20 x 15 mg) = 1,3 mg

(54)

114 Perolehan100%

Parasetamol 100% = 100

100x 100 mg = 100 mg

100 mg parasetamol berasal dari 70 % kaplet dan 30% dari baku parasetamol dan 30% dari baku fenilpropanolamin HCl.

Sampel parasetamol 70% = 70

100x 100 mg = 70 mg Penimbangan serbuk sampel setara 70 mg parasetamol Sampel yang ditimbang = 70 mg

20x650 mg x 16442,5 mg = 88,54 mg Baku parasetamol 30% = 30

100x 100 mg = 30 mg

Jumlah fenilpropanolamin HCl dalam serbuk sampel yang ditimbang : = 88,54 mg

16442 ,5 mg x (20 x 15 mg) = 1,62 mg

Baku fenilpropanolamin HCl yang ditambahkan : =

= 0,7 mg

Perolehan 120% Parasetamol 100% = 120

100x 100 mg = 120 mg

100 mg parasetamol berasal dari 70 % kaplet dan 30% dari baku parasetamol dan 30% dari baku fenilpropanolamin HCl.

sampel parasetamol 70% = 70

(55)

115

Penimbangan serbuk sampel setara 84 mg parasetamol Sampel yang ditimbang = 84 mg

20x650 mg x 16442,5 mg = 106,2 mg Baku parasetamol 30% = 30

100x 120mg = 36 mg

Jumlah fenilpropanolamin HCl dalam serbuk sampel yang ditimbang : = 106,2 mg

16442 ,5 mg x (20 x 15 mg) = 1,94 mg

Baku fenilpropanolamin HCl yang ditambahkan :

Misalnya absorbansi analisis (Y) pada perolehan 80% Parasetamol (271,8 nm) = 0,00084

Fenilpropanolamin HCl (223,4 nm) = 0,00132

Persamaan regresi pada panjang gelombang analisis parasetamol (λ=271,8 nm):

(56)

116

Bobot sampel setelah penambahan bahan baku (A): = Konsentrasi parasetamol x faktor pengenceran = 6,2692μg

mL x 1mg

1000 μg x 12500 mL = 78,3850 mg

Bobot sampel sebelum penambahan bahan baku (B):

= bobot parasetamol dalam sampel yang ditimbang x kadar rata-rata sampel

= 56 mg x 96,27 % = 53,9112 mg

Bobot baku yang ditambahkan (C):

C = Baku parasetamol 30% (yang ditambahkan) x % kadar baku parasetamol dalam sertifikat analisis

(57)

117 Bobot

78,3850 mg – 53,9112 mg 24,0744 mg

Persamaan regresi pada panjang gelombang analisis fenilpropanolamin HCl (λ=

223,40 nm) Y = 0,000155 X + 0,0000289 Konsentrasi Fenilpropanolamin HCl :

Y = 0,000155X + 0,0000289

0,00132 = 0,000155X + 0,0000289 0,000132 + 0,0000289 = 0,000155X

X = 8,3 μg/mL

Bobot sampel setelah penambahan bahan baku (A):

= Konsentrasi fenilpropanolamin HCl x faktor pengenceran = 8,3 μg/mL x 1mg

1000 μgx 230,63 mL = 1,9142 mg

Bobot sampel sebelum penambahan bahan baku (B):

= Bobot fenilpropanolamin HCl dalam sampel yang ditimbang x % kadar rata-rata sampel

= 1,9142 mg x 100,255 % = 1,3033 mg

Bobot baku yang ditambahkan (C):

(58)

118 = 0,6 mg x 99,73%

= 0,5984 mg

% perolehan kembali = A−B

C x 100 %

Dimana :

Bobot Bobot Bobot

(59)

119

Lampiran 30. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol Pada Kaplet Topras®

(60)

120

Lampiran 31. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Topras®

(61)

121

Lampiran 32. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol Pada Kaplet Nodrof ®

(62)

122

Lampiran 33. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof®

(63)
(64)

124

Lampiran 35. Sertifikat Pengujian Parasetamol BPFI

(65)

125

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini kami laporkan bahwa setelah diadakan pengecekan kembali pada data yang tercantum di DNS calon peserta USBN SDN

The NASA UAVSAR was deployed June 2010 to support Deep Water Horizon oil spill response activities specifically, oil detection and characterization, oil extent mapping in

Konten unduh (download) seperti pdf, zip harus disertai judul, deskripsi/abstrak yang jelas dan mudah dipahami pengunjung sebelum mereka mengunduh. Tersedia Konten Informasi

Pengukuran kinerja mandiri dilakukan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah pada tataran pengambil kebijakan daerah dan tataran pelaksana kebijakan daerah dengan

Ada autoresponse yang tampil di website dan dikirim ke email pengunjung ketika pengunjung menghubungi berupa ucapan terimakasih, waktu response yang dibutuhkan untuk menjawab

12 Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat - Pusat 4 Badan Litbangkes 13 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Badan PPSDMK. 14 Direktorat

pada hutan produksi yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Pasal 71 huruf a, huruf b angka 3), huruf f, huruf i, Pasal 73 ayat (5)

Ini terkait juga dengan adanya re-organisasi total Kementerian Kesehatan pada awal Januari 2016 lalu, sehingga selain nama unit berubah, terjadi pula