ABSTRAK
Skripsi ini berjudul THE FIGURE OF SANTIAGO AS AN OLD FISHERMAN IN
“THE OLD MAN AND THE SEA” BY ERNEST HEMINGWAY. Seorang nelayan tua
yang bernama Satiago akan menjadi pusat pembahasan dalam skripsi ini. Santiago yang sering menghabiskan waktunya di laut dianggap sial oleh orang-orang di sekitarnya. Santiago dijuluki salao karena tidak pernah mendapatkan ikan selama delapan puluh empat hari. Santiago yang tidak memiliki siapapun dalam hidupnya terlihat tegar dan yakin bahwa suatu saat ia akan menemukan hari keberuntungannya. Kehidupan Santiago yang penuh dengan penderitaan membuat penulis tertarik untuk menganalisis kisahnya. Penulis beranggapan bahwa perjuangan Santiago yang penuh semangat dan tidak pernah menyerah dapat dijadikan contoh oleh siapapun yang membaca ceritanya. Dua hal utama yang akan menjadi permasalahan dalam analisis ini antara lain adalah bagaimana kehidupan sosial Santiago dan bagaimana peran Santiago sebagai seorang nelayan. Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan kehidupan sosial Santiago dalam bermasyarakat dan perannya sebagai seorang nelayan tua. Dalam menganalisis novel ini, penulis menggunakan metode pendekatan intrinsik yang menganalisis karya sastra melalui teks sastra itu sendiri. Dasar teori yang dipakai adalah Teori Kesusastraan karya Rene Wellek dan Austin Waren (1977). Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. Hasil yang diperoleh penulis dari analisis tersebut antara lain, Santiago yang kurang bergaul dengan orang-orang sekitar terlihat asing di lingkungannya sendiri. Santiago tidak pernah bergabung dengan teman-temannya sesama nelayan sejak ia tidak mendapatkan ikan selama delapan puluh empat hari. Santiago yang selalu dipandang rendah, tidak pernah menyerah dan putus asa, ia selalu bersemangat menjalani hidupnya. Santiago mampu berlayar lebih jauh dibandingkan dengan nelayan lain. Fisiknya yang terlihat tua tidak menyusutkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai bahaya yang ada di laut. Santiago terus berjuang untuk dapat membuktikan kepada orang-orang bahwa ia bukan lah seorang nelayan sial seperti yang mereka fikirkan. Perjuangan Santiago tidak sia-sia, ia berhasil mewujudkan harapannya setelah ia bersusah payah bertaruh melawan seekor ikan besar. Meski pada akhirnya ikan tersebut tidak dapat dibawanya pulang dalam keadaan utuh, namun para turis memuji hasil tangkapan Santiago yang hanya berupa sebuah kerangka.