• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD

(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG) Reny Mufidah, Kadim Masjkur, Sutopo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang

E-mail: reny.muf@gmail.com

ABSTRAK: Perbedaan cara atau bentuk berkembangnya ide dan konsep pada diri

siswa menjadi latar belakang adanya perbedaan kemampuan dalam memecahkan masalah antara siswa expert dan novice. Metode yang digunakan adalah metode think aloud. Metode ini menggunakan penyampaian kerja memori otak dengan lisan. Penelitian ini mendiskripsikan pola berpikir 5 siswa expert dan 5 siswa novice dalam memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata-kata lisan, tulisan pekerjaan siswa, dan transkrip wawancara siswa dikumpulkan dengan teknik tes tertulis, rekaman think aloud, wawancara, dan observasi.Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan dengan teknik triangulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa expert dan novice menggunakan strategi dalam memecahkan soal. Siswa expert menganalisis variabel, kemudian mengkaitkan dengan prinsip fisika yang sesuai, dan menarik kesimpulan/jawaban. Sedangkan siswa novice menyampaikan jawaban, kemudian mengkaitkan dengan prinsip fisika tetapi tidak sesuai. Siswa novice hanya menyelesaikan tugas, tidak berusaha untuk mencari prinsip-prinsip yang dibutuhkan dalam memecahkan soal.

Kata Kunci : Pola berpikir, Pemecahan Masalah, Think Aloud, siswa expert dan novice

Tujuan pembelajaran fisika adalah membentuk kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang fisika, bidang ilmu lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (Slavin, 2009). Pemecahan masalah melibatkan proses berpikir dan melibatkan penuh usaha sesuai yang diungkapkan Marteen (1994) “Problem solving is the cognitive process”. Hal ini mengartikan bahwa tanpa proses berpikir dan tanpa usaha yang penuh, maka bukan dikatakan memecahkan masalah. Pandangan ini menyatakan bahwa proses pemecahan masalah, melibatkan proses berpikir dan dilakukan penuh usaha, memilih di antara banyak kemungkinan yang ada.

Ada perbedaan mendasar cara siswa expert dan novice dalam memecahkan masalah. Siswa dengan kemampuan tinggi akan menggunakan pengetahuannya lebih efektif dibandingkan siswa berkemampuan rendah. Siswa expert lebih mampu melihat dan menyelesaikan masalah dari pada novice pada keadaan yang sama. Siswa dengan kemampuan tinggi memiliki mekanisme kualitas kontrol lebih baik di suatu kondisi dibandingkan novice (Kathleen, 2007) sehingga ketika menyelesaikan masalah keduanya mempunyai pola berpikir yang berbeda.

Dalam pernyataan Elizabeth (2003), think Aloud merupakan sebuah metode yang baik dalam mengungkapkan bagaimana siswa mengkonstruksi pikiran mereka, apa saja yang mereka pikirkan, apa yang sulit dan apa yang mudah bagi mereka.

(2)

berupa soal uraian (essay) menjadikan hal menarik untuk dipelajari dan diteliti. menggunakan metode think aloud, metode ini sangat baik untuk melihat proses konstruksi pemikiran pada siswa SMP sehingga guru akan sangat terbantu dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan diberikan di SMP Negeri 4 pada materi pokok Getaran dan Gelombang.

METODE

Penelitian merupakan deskriptif kualitif. Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan perbedaan pola berpikir antara siswa expert dan novice dalam memecahkan masalah Getaran dan Gelombang dengan menggunakan metode Think Aloud siswa SMPN 4 Malang kelas VIII. Data penelitian ini berupa kata-kata lisan/tertulis, dan coretan siswa ketika memecahkan soal fisika secara tertulis. Subjek penelitian ini dipilih dengan menentukan dasar kategori siswa expert dan siswa novice dengan memberikan soal uraian sebanyak empat soal uraian.

Tabel 1. Pengkategorian siswa novice dan expert

Kemampuan Siswa Kesalahan soal

Novice 2-4

Expert 0-1

Dari 40 siswa yang mengerjakan tes, kemudian hasil dioalah berdasarkan Tabel.1 didapatkan 5 siswa expert dan 35 siswa novice. Subjek penelitian yang diambil adalah 5 siswa expert dan 5 siswa novice. Selanjutnya kesepuluh subjek penelitian diberikan soal yang sama dengan sebelumnya, namun yang berbeda adalah proses pengerjaanya. Untuk mendukung analiss data, dilakukan wawancara kepada kesepuluh subjek. Untuk mempermudah pemaparan, kelima subjek penelitian diberikan inisial (S.E) untuk siswa

expert, dan inisial (S.N) untuk siswa novice. Hasil wawancara akan diolah dengan

metode triangulasi untuk menentukan kevalidan hasil penelitian.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.

HASIL

1. Pemecahan Masalah Bagi Siswa Expert.

Hasil pemecahan masalah tentang faktor yang mempengaruhi periode bandul.

Tabel 2. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan pertama

Siswa

Expert Langkah Memecahkan Masalah

S.E 1  Menganalis variabel yang ditanyakan (periode)

 Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (periode di pengaruhi oleh panjang tali)

 Mengidentifikasi variabel yang diketahui (panjang tali)  Menarik kesimpulan/ jawaban (waktu ayunan sama)

S.E 2  Menganalisis variabel yang diketahui (mencari perbedaan dan kesamaan kedua bandul )

(3)

 Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (panjang tali bandul mempengaruhi waktu ayunan)

 Menarik kesimpulan / jawaban (amplitudo tidak mempengaruhi waktu ayunan)

S.E 3  Siswa diam (kemungkinan menganalisis berbagai kemungkinan untuk menjawab masalah)

 Menjawab permasalahan(kecepatan sama)

 Mengkaitkan prinsip yang sesuai (panjang tali bandul sama sehingga tidak mempengaruhi)

S.E 4  Menganalisis variabel yang diketahui (amplitudo)

 Mengkaitkan variabel yang diketahui dengan prinsip fisika yang sesuai (amplitudo tidak mempengaruhi waktu)

 Menarik kesimpulan / jawaban (waktu yang dibutuhkan sama)

S.E 5  Menganalisis variabel yang diketahui (panjang tali, perbedaan simpangan)

 Menarik kesimpulan / jawaban

 Memberikan alasan yang berkaitan dengan prinsip fisika yang sesuai (amplitudo tidak mempengaruhi waktu)

Hasil pemecahan masalah tentang konsep perambatan gelombang membawa energi tidak memindahkan materi.

Tabel 3. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan kedua Siswa

Expert Langkah Memecahkan Masalah

S.E 1  Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (gelombang memindahkan energi)“  Menarik kesimpulan / jawaban (uang tidak berpindah)

S.E 2  Menganalisis variabel yang diketahui dihubungkan dengan pengalaman prakteknya (Menganalogikan kertas = uang)

 Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (tali yang diberi kertas, kertas tidakberpindah ketikan diberi usikan)

 Menarik kesimpulan / jawaban (uang tidak akan bergerak)

S.E 3  Diam (kemungkinan menganalisis berbagai kemungkinan)  Menjawab kesimpulan / jawaban (uang tidak berpindah)

 Menyatakan prinsip yang sesuai dengan permasalahan, tetapi prinsipnya kurang ada penjelasan (gelombang memindahkan energi bukan materi )

S.E 4  Menganalisis variabel yang diketahui (pemberian usikan)

 Mengakaitkan variabel yang diketahui dengan akibatnya(usikan mengakibatkan timbul gel. tranversal)

 Prinsip fisika tentang gel.transversalnya salah.

 Menarik kesimpulan / jawaban (uang menuju sumber usikan)

S.E 5  Menjawab kesimpulan / jawaban (uang akan mengarah ke bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan materi (uang) berpindah tempat)

Hasil pemecahan masalah tentang memvisualisasikan soal dalam bentuk gambar.

Tabel 4. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan ketiga

Siswa

Expert Langkah Memecahkan Masalah

S.E 1  Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,  Memberikan keterangan pada gambar

S.E 2  Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,  Memberikan keterangan pada gambar

(4)

 Memberikan keterangan pada gambar

S.E 4  Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,  Mencari kalimat mana yang menjadi kunci  Memberikan keterangan pada gambar

S.E 5  Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,  Memberikan keterangan pada gambar

Hasil pemecahan masalah tentang aplikasi rumus hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi.

Tabel 5. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan keempat

Siswa Expert

Langkah Memecahkan Masalah S.E 1 Soal a

 Menganalis variabel yang diketahui (data lebar satu bukit)  Menganalisis pengertian dari variabel yang dibutuhkan (λ)  Mengkaitkan dengan variabel yang diketahui (lebar 1 bukit  λ).  Menyatakan variabel yang diketahui (frekuensi)

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (amplitudo)

 Menganalisis variabel yang diketahui (mencari data kalimat yang dibutuhkan untuk menjawab amplitudo)

 Menganlisis variabel yang ditanyakan (pengertian amplitudo) dan mengolah informasi dengan perhitungan matematis

 Hasil perhitungan sebagai kesimpulan / jawaban Soal b

 Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f)

 Hasil dari pengolahan data pada sebelumnya, nilainya dimasukkan secara matematis dalam rumus.

 Hasil perhitungan sebagai kesimpulan / jawaban

S.E 2 Soal a

 Menganalisis variabel yang ditanyakan (mencari kalimat yang menjadi kunci permasalahan)

 Mengolah data variabel dengan perhitungan matematik  Menarik kesimpulan / jawaban (amplitudonya 2,5 m) Soal b

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat)

 Menganalis variabel yang diketahui (data panjang 1 bukit gel)  Menghubungkan dengan prinsip fisika (λ = 1 bukit dan 1 lembah)  Mengolah data secara matematik (melakukan perhitungan dalam rumus)  Menarik kesimpulan / jawaban

S.E 3 Soal a

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (amplitudo)  Menggunakan perhitungan matematik

 Menarik kesimpulan / jawaban

Konteks: mencari amplitudo adalah jarak dibagi dua yaitu 5 dibagi 2 = 2,5 m Soal b

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat)  Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f)  Menggunakan perhitungan matematik

 Menarik kesimpulan / jawaban

S.E 4 Soal a

 Menganalisis variabel yang diketahui (menggaris bawahi kalimat yang menjadi kunci untuk menjawab amplitudo)

(5)

 Memberikan alasan jawaban dengan menggunakan perhitungan matematik disertai mengakaitkan prinsip fisika yang sesuai

Konteks: 2,5 m hasil dari 5 dibagi 2, kenapa dibagi 2 karena kan itu dari titik titik tertinggi dan terendah

Soal b

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat gelombang)  Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f)

 Menganalisis variabel yang diketahui dengan menggaris bawahi (panjang satu bukit adalah 1,5)

 Mengolah data untuk memenuhi variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan Konteks: lamdanya adalah 1,5 x 2, soalnya kenapa lamdanya satu bukit dan satu

lembah berarti 3 m.

 Mengakaitkan prinsip fisika yang sesuai dan melakukan langkah matematis (3 x 10)

 Menarik kesimpulan / jawaban (30 m/s)

S.E 5 Soal a

 Menganalisis variabel yang diketahui (data frekuensi, jarak simpangan dan panjang 1 bukit)

 Menarik kesimpulan / jawaban (mengalami beberapa kesalahan / keraguan) Konteks: amplitudonya 5 m, eh salah amplitudonya itu kan 5, berarti amplitudonya

2,5.

 Memberikan alasan yang berhubungan dengan prinsip fisika yang sesuai (Prinsip amplitudo)

Soal b

 Menyatakan variabel yang ditayakan (cepat rambat gelombang air)

 Menganalisis variabel yang diketahui dan menganalisisnya ( 1 bukit gelombang = 0,5 gelombang)

 Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f)  Melakukan perhitungan matematik (1,5 x 2; λ = 3)  Menarik kesimpulan/ jawaban

2. Pemecahan Masalah Bagi Siswa Expert.

Hasil pemecahan masalah tentang faktor yang mempengaruhi periode bandul.

Tabel 6. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan pertama Siswa

Novice Langkah Memecahkan Masalah

S.N 1  Memberikan jawaban (waktu berbeda)

 Alasan yang sesuai dengan prinsip fisika (tali bandul pendek maka waktu ayunan lebih cepat)

S.N 2  Memberikan jawaban (hubungan T = λ x v)

 Alasan yang diberikan tidak berhubungan (panjang tali = lebar simpangan)

S.N 3  Memberikan jawaban (t ani > t budi)

 Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan mempengaruhi waktu ayun)

S.N 4  Memberikan jawaban (t ani < t budi)

 Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan mempengaruhi waktu ayun)

S.N 5  Memberikan jawaban (budi lebih cepat dari pada ani)

 Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan lebih lebar  lebih cepat untuk berayun)

(6)

energi tidak memindahkan materi.

Tabel 7. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan kedua

Siswa

Novice Langkah Memecahkan Masalah

S.N 1  Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan uang berpindah tempat)

S.N 2  Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan uang berpindah tempat)

S.N 3  Menyatakan variabel yang diketahui

 Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan uang berpindah tempat)

S.N 4  Menjawab permasalahan (uang akan mendekat ke bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan uang berpindah tempat)

S.N 5  Menjawab permasalahan (uang akan menjauh dari bayu)

 Memberikan alasan, namun masih sesuai dengan intuisi pikiranya (gelombang akan menyebabkan uang berpindah tempat)

Hasil pemecahan masalah tentang memvisualisasikan soal dalam bentuk gambar.

Tabel 7. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan ketiga

Siswa

Novice Langkah Memecahkan Masalah

S.N 1  Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat)  Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci

S.N 2  Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat)  Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci

S.N 3  Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat)  Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci

S.N 4  Tidak mampu mengunkapkan proses menggambarnya,

S.N 5  Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,  Memberikan keterangan pada gambar

Hasil pemecahan masalah tentang aplikasi rumus hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi.

Tabel 9. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan keempat

Siswa

Novice Langkah Memecahkan Masalah

S.N 1 Soal a

 Memberikan penjelasan (gerakan gabus + lebar 1 bukit)  Menjawab permasalahan / jawaban

Soal b

 Menyatakan variabel yang ditanyakan

 Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f)

 Hasil dari pengolahan data pada bagian awal, nilainya dimasukkan secara matematis dalam rumus.

 Hasil perhitungan / jawaban (Jawaban belum tepat)

S.N 2 Soal a

 Menjawab permasalahan / jawaban, dengan memberikan penjelasan (penjelasanya tidak berhubungan dengan prinsip fisika hanya dikaitkan dengan variabel yang ada

(7)

pada soal)

 Memberikan pernyataan (tidak tahu apa itu amolitudo) Soal b

 Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat)  Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f)  Tidak ada kesimpulan masalah / jawaban

S.N 3 Soal a

 Menjawab permasalahan, dengan memberikan penjelasan matematik (perhitungan matematiknya salah, cara perhitungan matematik juga tidak berhubungan dengan prinsip fisika yang seharusnya digunakan)

Soal b

 Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f)

Memberiakan jawaban, tanpa ada proses (hasil data di bagian a salah)

S.N 4 Soal a

 Memberikan jawaban secara perhitungan matematik, namun tidak sesuai dengan rumus fisika yang seharusnya digunakan.

Soal b

 Memberikan jawaban secara perhitungan matematik, namun tidak sesuai dengan rumus fisika yang seharusnya digunakan.

S.N 5 Soal A

 Memberikan jawaban

 Memberikan alasan yang berhubungan dengan variabel yang diketahui, namun kurang tepat (Prinsip amplitudo)

Soal B

 Menyatakan variabel yang ditayakan (cepat rambat gelombang air)  Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f)

 Melakukan perhitungan matematik

 Menarik kesimpulan (jawaban karena salah dalam memasukkan nilai λ) PEMBAHASAN

1. Cara Pemecahan Masalah Bagi Siswa Expert

Pada pemecahan masalah pertama tentang faktor yang mempengaruhi periode sebuah bandul, langkah pengerjaan siswa expert dengan alur maju. Strategi yang diterapkan dimulai dengan menganalisis varibel yang diketahui, mencari hubungan prinsip yang dibutuhkan, kemudian mengolah dengan cara menganalisis atau perhitungan matematik, dan sebagai hasil akhir menarik kesimpulan / jawaban. Penggunaan prinsip yang dibutuhkan diperlukan pemahaman, dan pengetahuan yang baik, sehingga siswa harus tahu kapan konsep digunakan. Keefektifan dalam menggunakan pengetahuannya, membantu siswa dalam mengidentifikasi prinsip-prinsip utama. Keyakinan prinsip yang benar itu, membantu siswa dalam mengambil kesimpulan yang benar.

Pada permasalahan kedua tentang konsep perambatan gelombang tidak memindahkan materi, tetapi hanya energi. Dari penyelesaian tersebut menunjukkan tidak semua siswa expert menjawab dengan benar. Kelima siswa menyelesaikan permasalahan ini dengan strategi yang sama pada permasalahan pertama yaitu menganalisis variabel, menggunakan prinsip dan menyimpulkan. Lebih khususnya prinsip yang digunakan S.E 2 adalah recall memori dari hasil pengetahuan ketika melaksanakan praktikum. S.E 4, dan 5 melakukan strategi yang sama, namun prinsip yang digunakan kurang tepat (perambatan gelombang dapat memindahkan materi). Kedua siswa cenderung masih terpengaruh oleh intuisinya bahwa gelombang akan dapat memindahkan materi (uang lembaran) ke tepi kolam mendekati Bayu tidak berusaha menemukan prinsip yang melandasi persoalan.

(8)

Pada permasalahan ketiga yakni cara memvisualisasikan persoalan dalam bentuk gambar, kelima siswa melakukan dengan baik. Salah satu cara dengan menggarisbawahi untuk menentukan kalimat yang menjadi kunci untuk menjawab permasalahan. Hal ini menunjukkan cara penggunaan strategi yang baik dalam memahami permasalahan.

Pada permasalahan keempat yakni aplikasi dari hubungan bahwa besar cepat rambat sama dengan panjang gelombang dikali frekuensinya. Dalam proses penyelesaian ini, kelima siswa expert menggunakan cara strategi pemecahan sama dengan permasalahan pertama. Lebih khususnya, siswa S.E 1 untuk memahami soal, dengan cara memvisualisasikan dalam bentuk gambar terlebih dahulu sebelum menganalis yang ditujukkan dari hasil pengerjaan secara tertulis. Pada soal ini, perlu diperhatikan bahwa siswa harus memahami prinsip amplitudo dan panjang gelombang dengan baik. Siswa tidak hanya mampu memilih rumus dan prinsip mana yang sesuai, tetapi kelima siswa mampu mempertimbangkan kemungkinan konsep-konsep apa dapat membantu pemecahan masalah.

Berdasarkan pembahasan dari keempat soal diatas, siswa expert menunjukkan mempunyai keefektifan dalam menggunakan pengetahuan, dengan cara merecall

memori atau menganalis dengan pemahaman agar dapat menentukan prinsip yang sesuai pada suatu permasalahan. Siswa expert mempunyai strategi yang baik dan bekerja dengan alur maju. Dalam proses penyelesaian ada beberapa permasalahan yang masih terpengaruh dengan intuisi yang dimiliki, tetapi dalam permasalahan lain mereka mampu memilah hanya prinsip utama yang digunakannya dan mempertimbangkan kemungkinan hubungan antara konsep-konsep yang didapat.

2. Cara Pemecahan Masalah Bagi Siswa Novice

Pada keempat permasalah yang disajikan, proses penyelesaian yang dilakukan siswa novice dengan alur mundur. Siswa memberikan pernyataan jawaban terlebih dahulu, kemudian memberikan alasan. Pada permasalahan pertama dan kedua, alasan yang diberikan oleh siswa novice seluruh prinsip fisikanya belum tepat. Kelima siswa

novice masing terpengaruh dengan intuisinya dalam memberikan penjelasan alasan.

Pada permasalahan yang ketiga, keempat siswa novice belum tepat dalam memvisualisasikan soal cerita dalam bentuk gambar, kecuali S.N 5. Siswa belum menunjukkan pencarian kunci kalimat untuk membantu menggambar, sehingga pemahaman akan variabel yang diketahui dan ditanyakan perlu digali lagi. Pada permasalah keempat yakni aplikasi rumus dalam gelombang, dan amplitudo diperlukan pemahaman, dan pengetahuan yang baik, sehingga siswa tahu kapan konsep harus digunakan. Pada kenyataanya siswa tidak mencoba menganalisis dari variabel ataupun mencoba menghubungkan antar konsep. Beberapa siswa menggunakan rumus yang benar, namun karena tidak ada pertimbangan untuk hubungan antar variabel, dan prinsip yang digunakan belum sesuai yang dibutuhkan sehingga hasil akhir yang didapatkan belum tepat.

Berdasarkan pembahasan keempat permasalahan yang disajikan, menunjukkan proses kognitif siswa novice belum mampu dalam menghubungkan data yang diketahui, dibutuhkan dan yang ditanyakan. Siswa novice belum mampu mengolah dan menggunakan informasi yang diperoleh pada soal untuk merencanakan pemecahan suatu masalah. Kegagalan dalam memahami soal berakibat pada ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. Siswa novice kurang dapat memahami informasi yang didapatkan sehingga tidak menggunakan informasi tersebut untuk dapat

(9)

menyelesaikan permasalahan. Bentuk permasalahan yang tidak diperintahkan untuk menyelesaikan dengan cara tertentu tetapi siswa dibebaskan menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri sehingga menjadi kesulitan dalam menentukan cara yang akan digunakan. Prinsip fisika yang digunakan terbawa oleh intuisinya, dan caranya yang digunakan hanya untuk menyelesaikan tugas bukan memecahkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pola berpikir pada siswa expert adalah menggunakan strategi sesuai yang mereka fahami untuk memecahkan masalah meliputi menganalisis variabel, mengkaitkan prinsip fisika yang sesuai, dan menarik kesimpulan. Pola berpikir pada siswa novice strategi yang digunakan adalah, menjawab pertanyaan secara langsung, kemudian menjelaskan alasan secara fisika, tetapi tidak tepat. Adanya kecenderungan merespon permasalahan hanya dari luar, tidak berusaha untuk menggunakan prinsip fisika yang sesuai sehingga siswa hanya berusah menyelesaikan tugas bukan memecahkan masalah. Terdapat perbedaan pola berpikir antara kedua kelompok siswa.

Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sebaiknya guru lebih menekankan proses memahami masalah sehingga siswa dapat menggunakan informasi dan memberikan latihan kepada siswa untuk menggunakan strategi/teknik pemecahan masalah seperti yang dilakukan siswa expert, sehingga ketika siswa menemukan masalah terutama siswa novice sudah dapat merencanakan dan mengerjakan permasalahan dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Elizabeth. 2003. The Use of Think Aloud Methods in Qualitative Research an

Introduction to Think Aloud Methods. In the domain of physics and the practice of

engineering, University of Wisconsin: Chicago

Herper, Kathleen. 2007. Making Problem Solving Priority. Departemen of Physics, Pittsburg. U.S.A

Laura, E.H. 2002. Problem Solving Concepts and Theories Educational Strategies. Young University og Technology: Sydney

Marteen, W. 1994. The Think Aloud Method a Practical Guide To Modelling Cognitive

Processes. Departemen of Social Informatics University of Amsterdam, London:

Published by academic press.

Slavin, Robert. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan Jilid II.

Gambar

Tabel 1. Pengkategorian siswa novice dan expert  Kemampuan Siswa  Kesalahan soal
Tabel 3. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan kedua  Siswa
Tabel 6. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan pertama  Siswa
Tabel 7. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan kedua  Siswa

Referensi

Dokumen terkait

menjelasakan materi ajar.. 31 membagi dengan menggunakan media sempoa sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan. Saya bertanya jawab dengan peserta didik mengenai

Berdasarkan penjelasan di atas, hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah bahwa scope secara negatif terkait dengan probabilitas pemerintah daerah mengalami

Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat- zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia

Hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard pada empat aspek menunjukkan: (1) Aspek keuangan menunjukkan pengelolaan keuangan cukup ekonomis

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit yang mengandung fosfat tinggi yang melebihi baku mutu yang akan menyebabkan masalah lingkungan hidup sehingga

Metode kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

[r]

Dalam penelitian ini terlihat bahwa mutu pelayanan (administrasi, dokter, perawat, petugas farmasi, alat pelayanan dan ruangan perawatan) berdasarkan analisis