ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA WAWASAN TENTANG PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA SISWA
SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI
OLEH : RTS. FATMAWATI
NIM : ERAID08044
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
HUBUNGAN ANTARA WAWASAN SISWA TENTANG PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA
SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI Oleh : “RTS. FATMAWATI”
Mahasiswi Universitas Jambi fakultas keguruan (BK) RINGKASAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat baca siswa yang rendah, serta bervariasi antara yang satu dengan yanhg lain. Rendahnya minat baca siswa ini disebabkan oleh berbagai faktor . Tidak jarang pula siswa merasakan bahwa mengunjungi perpustakaan merupakan sebuah hukuman atas perilaku belajar yang kurang baik. Hal ini dikarenakan pada umumnya guru memberikan hukuman kepada siswa melakukan sebuah pelanggaran .
Rumusan dalam masalah ini berbunyi Apakah terdapat hubungan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca di SMP Negeri 19 Kota Jambi ini adalah H1:Terdapat hubungan yang positif antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 kota jambi Tahun pelajaran 2011/ 2012.
Penelitian ini berupa korelasi , dengan anggota populasi siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan teknik Sratified Random Sampling sehinggah tiap - tiap tingkatan kelas terwakili .Data pada penelitian Ini dikumpulkan melalui angket dengan skala dikhotomis dan diolah dengan rumus korelasi Product Moment.
Hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penyelenggaraan tentang wawasan penggunanaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP negeri 19 Kota jambi (dengan hasil peerhitungan signifikan sebesar 0,39 ). Hal ini berarti bahwa semakin baik tentang penggunaan perpustakaan semakin tinggi minat baca siswa tentang penggunaan perpustakaan.
I. Pendahuluan
Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak sebab melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang berbagai bidang ilmu. Di samping itu, membaca juga bertujuan untuk mendapatkan informasi, menambah wawasan, berekreasi, serta melatih mengekspresikan emosi seperti misalnya membaca indah. Kemampuan membaca merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dilewati oleh setiap anak. Pada usia sekolah, anak harus sudah menguasai setiap tugas perkembangan, termasuk di antaranya kemampuan membaca.
Membaca pada dasarnya adalah kegiatan berpikir. Dengan membaca, anak akan mengenal hal-hal baru, pengetahuan baru, dan penjelasan mengenai sesuatu. Abdurrahman (2000:200) mengatakan bahwa “membaca merupakan aktivitas komplek yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman”. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata dengan lincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.
Rendahnya minat baca siswa ini disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian siswa di SMP Negeri 19 Kota Jambi, rendahnya minat baca siswa ini disebabkan oleh antara lain kurangnya wawasan dan pengetahuan siswa tentang penggunaan perpustakaan, baik perpustakaan umum (di luar sekolah) maupun perpustakaan sekolah. Para siswa menganggap bahwa mengunjungi perpustakaan merupakan kegiatan wajib yang dibebankan oleh guru kepada mereka, tanpa mengetahui manfaat lain yang lebih
besar bagi dirinya. Tidak jarang pula siswa merasakan bahwa mengunjungi perpustakaan merupakan sebuah hukuman atas perilaku belajarnya yang kurang baik. Hal ini dikarenakan pada umumnya guru memberikan hukuman kepada siswa untuk meringkas suatu bacaan di perpustakaan tatkala siswa melakukan sebuah pelanggaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian dengan judul: Hubungan antara Wawasan tentang Penggunaan Perpustakaan dengan Minat Baca
Siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi.
B. Batasan Masalah
1. Layanan informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah layanan informasi tentang penggunaan perpustakaan yang dilakukan oleh guru pembimbing di SMP Negeri 19 kota Jambi, yaitu berisi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan perpustakaan, meliputi keberadaan perpustakaan, pelayanan, fasilitas, dan tata tertib perpustakaan
2. Wawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Jambi tentang perustakaan, yang meliputi pengetahuan tentang keberadaan perpustakaan, pelayanan, fasilitas, dan tata tertib perpustakaan.
3. Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketertarikan siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Jambi terhadap kegiatan membaca yang meliputi partisipasi membaca, ketertarikan, dan perhatian terhadap aktivitas membaca.
4. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012.
C. masalah yang dirumuskan
Apakah terdapat hubungan antara wawasan tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012?
D. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat ada tidaknya hubungan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012
E .Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
1. Guru pembimbing, sebagai data mengenai gambaran hubungan antara pelaksanaan layanan informasi dengan minat baca siswa.
2. Kepala Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan program di masa berikutnya.
3. Guru mata pelajaran, sebagai masukan dalam membimbing dan membina siswanya. 4. Siswa, sebagai gambaran tinggi rendahnya minat baca siswa
F. Anggapan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Setiap siswa memiliki minat yang berbeda-beda.
2. minat baca seseorang dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya G. Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat hubungan yang positif antara wawasan tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012.
II . Tinjauan Pustaka Minat Baca
Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu rasa lebih suka membaca yang ditandai dengan frekuensi/partisipasi membaca, ketertarikan dan perhatian terhadap kegiatan membaca yang ditunjukklan oleh siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012.
Wawasan tentang Penggunaan Perpustakaan a. Pengertian
Perpustakaan sekolah merupakan hal yang tidak asing lagi bagi berbagai pihak. Menurut Depdikbud (1997:1), “Perpustakaan Sekolah Dasar merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan tempat kumpulan bahan pustaka berupa buku dan bahan bukan buku, yang diatur menurut sistem tertentu dan dipergunakan dalam rangka belajar mengajar bagi siswa dan guru”. Penanggungjawab perpustakaan Sekolah Dasar adalah guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah yang dalam kegiatan sehari-hari dapat dibantu oleh siswa.
b. Tujuan
Perpustakaan sekolah mempunyai tujuan guna meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini sesuai dengan uraian dari Depdikbud (1997:1) yang berbunyi, ”Tujuan perpustakaan sekolah adalah menyediakan bahan pustaka untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah”. Perpustakaan sekolah juga dimaksudkan pula agar dapat membantu menumbuhkan minat baca dan mengembangkan bakat siswa serta menunjang program mengajar bagi guru. c. Peranan
Selain tujuan tersebut, peranan perpustakaan sekolah juga sangat penting, seperti yang diuraikan Depdikbud (1997:1) berikut ini. Perpustakaan sekolah berperan sebagai salah satu sarana pendidikan karena:
1) perpustakaaan merupakan sumber ilmu pengetahauan dan pusat kegiatan belajar mengajar 2) kumpulan bahan pustaka di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi siswa yang
mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam
3) perpustakaan memberikan pengalaman menguasai cara membaca sehingga pandai membaca 4) perpustakaan menimbulkan cinta membaca sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi
siswa dalam pemilihan bacaan
5) perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas,
6) perpustakaan memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengadakan penelitian 7) perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat
d. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah juga mempunyai berbagai fungsi. Depdikbud (1997:1) menguraikan beberapa fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut.
1) Edukatif
Perpustakaan menyediakan buku yang sesuai dengan kurikulum yang dapat mengembangkan minat dan apresiasi siswa dan dapat pula menunjukkan cara menggunakan serta memelihara buku.
2) Informatif
Perpustakaan menyediakan buku yang memut informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan.
3) Rekreatif
Perpustakaan dapat juga dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi anak-anak dengan menyediakan buku bersifat rekreasi.
4) Fungsi Penelitian
Perpustakaan menyediakan buku yang dapat dijadikan sumber penelitian sederhana dalam berbagai bidang.
Di samping fungsi-fungsi perpustakaan yang dikemukakan di atas, Perpustakaan Nasional RI (1998:6) mengemukakan secara garis besar tugas dan fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
Sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi
membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajr, juga bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.
2) Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan
Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri
Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya
5) Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan, kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam
pelajaran selanjutnya
Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi
Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid Pelayanan dalam Penggunaan Perpustakaan
a) Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan kepada pengunjung perpustakaan (pembaca) yang terdiri dari murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah lainnya dapat diselenggarakan dengan baik apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya (Ibrahim Bafadal, Pengelola Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Bumi Akasara, 2005, hal. 125-149).
Pelayanan pembaca dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi merupakan kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah.
Di dalam kegiatan peminjaman dapat dilakukan dengan menggunakan dua sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Dalam sistem terbuka, murid-murid diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Setelah buku yang dibutuhkan dapat ditemukan maka penyerahan buku ke bagian sirkulasi harus menunjukkan kartu anggota atau kartu siswa.
Dalam perpustakaan sekolah yang menggunakan sistem tertutup, murid-murid tidak diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Langkah yang dilakukan , melihat buku katalog untuk memastikan keberadaan buku yang dibutuhkan. Apabila ada minta kartu pesanan, tata cara peminjaman sama dengan pada sistem terbuka. Pengembalian buku pada sistem terbuka dan sistem tertutup sama, yaitu buku yang akan dikembalikan diserahkan kepada bagian sirkulasi.
III . METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yang berusaha mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutja, dkk (2005:52) yang menyatakan bahwa penelitian korelasi adalah penelitian yang berusaha menemukan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
Penelitian ini akan mengungkapkan hubungan antara wawasan tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa di SMP Negeri 19 Kota Jambi.
A. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1993:102).
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012. Anggota populasi adalah keseluruhan siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2011/2012. Sebaran populasi tertera pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Sebaran Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah 1 VII 200 2 VIII 180 3 IX 160 Jumlah 540 1. Sampel
Menurut Arikunto (1993:104) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Karena jumlah anggota populasi besar, yaitu 540 orang, maka jumlah sampel diambil sebesar 20% yaitu sebanyak 108 orang.
Untuk penentuan sampel digunakan teknik stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan proporsi yang sama pada tiap-tiap tingkatan kelas sehingga masing-masing anggota populasi dalam setiap tingkat/kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel nomor satu sama dengan sampel random sampling, sedangkan sampel nomor kedua dan seterusnya ditentukan secara sistematik yaitu meloncat ke nomor berikutnya dengan jarak tertentu. Sebaran sampel penelitian tertera pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Populasi Jumlah Sampel
(20%) 1 VII 200 40 2 VIII 180 36 3 IX 160 32 Total 540 108 B. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tentang wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dan minat baca siswa. Angket atau kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek, yang digunakan untuk mengubah berbagai keterangan yang langsung oleh subjek menjadi data, serta dapat pula digunakan untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami oleh subjek pada masa lampau maupun pengalaman-pengalaman yang dialami pada saat ini. (Sukardi, 1988:108).
Angket pada penelitian ini berupa angket tentang wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dan angket tentang minat baca siswa dengan skala dikothomis yang terdiri dari dua alternatif jawaban, yaitu ya dan tidak. Untuk pernyataan positif jawaban “ya” diberi skor 1, dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Untuk pernyataan negatif, jawaban “ya” diberi skor 0 dan jawaban “tidak” diberi skor 1.
Angket yang digunakan mendapatkan value judgement melalui keputusan Tim Judgement Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling FKIP Unja.
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Penelitian
Variabel Indikator Deskriptor Nomor Item
Minat Baca Siswa
- Partisipasi Membaca - Ketertarikan
- Waktu dan tempat
- Kunjungan ke perpustakaan Kulit
1-6 7-14 15-17
- Perhatian terhadap aktivitas membaca Warna Isi Jenis
a. Memusatkan pikiran terhadap bahan bacaan
b.Hasil membaca bahan bacaan
18-20 21-28 29-31
33-36 37-42
Tabel 4 Kisi – kisi angket wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan
Variabel Indikator Deskriptor Nomor Item
Wawasan Siswa tentang Penggguna an Perpustaka an Berdasarka n Layanan Informasi -Keberadaan Perpustakaan Pelayanan dalam Perpustakaan - Pengertian - Tujuan - Peranan - Fungsi Pelayanan Sirkulasi Pelayanan referensi Tata Tertib
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Skor dan Pengelompokan
Angket pada penelitian ini berupa angket tentang wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan dan angket tentang minat baca siswa dengan skala dikothomis yang terdiri dari dua alternatif jawaban, yaitu ya dan tidak. Untuk pernyataan positif jawaban “ya” diberi skor 1, dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Untuk pernyataan negatif, jawaban “ya” diberi skor 0 dan jawaban “tidak” diberi skor 1.
2. Uji Normalitas Data Formula Sturges
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah subjek penelitian berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkah uji Liliefors (Arikunto, 1887:207):
1) Mengukur rentang data (rd) dengan formula rd = (nt-nr) + 1
2) Menetapkan banyaknya kelas interval yang dibutuhkan dengan formula stugers, yaitu: bki = 1 + 3,3 log n, dengan:
bki = banyaknya kelas interval
n = banyaknya data
3) Menetapkan banyaknya kelas interval dengan formula rentang data dibagi dengan panjang interval
4) Menentukan standar deviasi dengan rumus sd = √ (∑tt2) (∑tt)2
n n
5) Menghitung X2 dengan formula (fo –fh )2
X2 = ∑ [ ]
6) Membandingkan harga X2 dengan tabel X2 , bila hasil yang ditemukan lebih kecil dari X2 tabel berarti data normal, namun bila harga X2 lebih besar dari batas harga tabel maka berarti data tidak normal.
Apabila data normal, maka data dapat diolah menggunakan statistik parametrik, dan apabila tidak normal harus diolah dengan statistik non-parametrik
3. Formula Analisa Data
a. Untuk mencapai tujuan penelitian pertama, yaitu mengetahui kualitas minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi Jambi digunakan rumus (Sutja, 2005:74) sebagai berikut:
P = ∑ f x 100% ∑n
Kriteria penafsiran prosentase untuk variabel kualitas minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi digunakan kritria penafsiran (Sutja, 2005:65) sebagai berikut:
Tabel 5. Kriteria Penafsiran Prosentase
No Prosentase Tingkatan 1 89 – 100 % Sangat Tinggi 2 60 – 88 % Tinggi 3 41 – 59 % Sedang 4 12 – 40 % Kurang 5 < 12 % Kurang Sekali
a. Untuk mencapai tujuan penelitian ketiga yang berbunyi mengetahui hubungan antara wawasan tentang penggunaan perpustakaan dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi dipakai korelasi “Product Moment” dari Pearson dalam Suryabrata (2000:375), dengan rumus:
r xy = n∑XY – ( ∑X) ( ∑Y)
√ {n ∑X2.( ∑X) 2 } {n∑Y2.( ∑Y) 2} Di mana :
r xy = Korelasi yang dicari n = Jumlah data
∑X = Jumlah skor yang diperoleh dari variabel X
∑Y = Jumlah skor yang diperoleh dari variabel Y ∑Y2 = Jumlah kuadrat setiap skor dari variabel Y XY = perkalian antara X dan Y
3. Interpretasi Angka Korelasi
Untuk menafsirkan hasil penelitian ini, yaitu korelasi antara dua variabel, maka digunakan interpretasi Suryabrata (2000: 378), sebagai berikut:
Tabel 6 Interpretasi Angka Korelasi
Besarnya Nilai r Interpretasi
Kurang dari 0,20 Sangat kecil, biasanya diabaikan
0,20 s.d 0,40 Rendah, ada tetapi rendah
0,40 s.d 0,70 Sedang, benar-benar ada
0,70 s.d 0,90 Tinggi, korelasi itu meyakinkan
0,90 s.d 1,00 Sangat tinggi
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus korelasional dari Product Moment. Untuk menghitung dan menganalisis data, berikut disajikan nilai-nilai yang diperlukan untuk pengolahan dan analisis data hasil penelitian.
rxy = xy √ (x2) (y2) rxy = 8257996 √ (3155,707 x 135761,1) rxy = 0,39
Berdasarkan analisis data hasil penelitian seperti yang telah dikemukakan dapat dilihat beberapa hasil penelitian sebagai berikut :
Dari 60 siswa yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh hasil bahwa wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan berdasarkan layanan informasi di SMP Ngeeri 19 Kota jambi berada pada tingkatan sedang. Demikian juga minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi adalah sedang dengan rata-rata 55,08. Dengan kata lain bahwa siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi cenderung memiliki wawasan tentang penggunaan perpustakaan dalam kategori sedang serta memiliki minat baca yang cukup/sedang pula. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kenyataannya, siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi pada umumnya memiliki partisipasi membaca, ketertarikan dan perhatian terhadap aktivias membaca dalam kategori cukup V . KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan berdasarkan layanan informasi dengan minat baca siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi (dengan hasil penghitungan korelasi sebesar 0,39). Hal ini berarti bahwa semakin baik penyelenggaraan layanan informasi tentang wawasan penggunaan perpustakaan, semakin tinggi minat baca siswa di SMP Negeri 19 Kota Jambi.
B. Saran-Saran
Berdasarkan temuan penelitian maka disarankan :
1. Kepada guru untuk selalu memberikan perhatian khusus dalam hal mengembangkan minat baca siswa.
2. Kepada siswa SMP Negeri 19 Kota Jambi, agar lebih meningkatkan minat bacanya supaya hasil belajarnya lebih meningkat lagi.
3. Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan berdasarkan layanan informasi dengan minat baca siswa adalah positif dan siginifikan, maka disarankan kepada guru pembimbing untuk menyelenggarakan layanan informasi dengan sasaran siswa yang berbeda sehingga seluruh siswa dapat memiliki minat baca yang tinggi.
4. Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan berdasarkan layanan informasi dengan minat baca siswa adalah positif dan siginifikan, maka disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda.
C. Implikasi Hasil Penelitian terhadap Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara wawasan siswa tentang penggunaan perpustakaan berdasarkan layanan informasi dengan minat baca siswa, maka hasil penelitian tersebut dapat diimplikasikan ke dalam bimbingan dan konseling.
Layanan yang dapat diselenggarakan berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain layanan konseling individual bagi siswa yang memiliki minat baca maupun hasil belajar rendah, layanan informasi tentang wawasan penggunaan perpustakaan bagi siswa yang hasil belajarnya maupun kemampuan-kemampuan lainnya rendah, layanan bimbingan kelompok
bagi siswa yang perlu diberi bimbingan untuk meningkatkan minat baca, layanan konseling kelompok bagi siswa yang memiliki masalah dalam hasil belajar maupun minat baca, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Afri, J. 2009. Materi Bimbingan dan Konseling . Modul Pendidikan dan Latihan Guru Rayon 8 LPTK Jambi
Abdurrahman . M.2000. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta: Rineka cipta
Ahmadi, Abu dan Supriyono ,W .1990 .Psikologi Belajar . Jakarta :Rineka Cipta
A. Mansyur Efendi ,1998. Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam Dalam rangka Pengembangan Sumber daya manusia. Jakarta :Rineka Cipta A.M. Sardiman , 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta :PT. Raja
Grafindo persada,
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, S.B. 1997. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Kartono, K . 1991 . Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Pasaribu dan B. Simanjuntak, 1983. Proses Belajar dan Mengajar . Bandung: Tarasite Prayitno. 1993. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud
Purwanto, M Ngalim, 1990. Psykologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Rahayu, T.2001. Memaknai Cerita Mengasah Jiwa. Panduan Menanamkan Moral
Pada Anak melalui cerita . Solo: Era Intermedia
Robert M. W. Travers. 1997 .Psikologi Belajar . Bandung: Remaja Rosda Karya Slameto. 1999. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sutja, A. Dkk. 2000 . Panduan Penyusunan Skripsi. FKIP Unja
Suryabrata, S , 1995. Psykologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada The Liang Gie, 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: PN Liberty