HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BERIBADAH DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1
AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
MUHAMMAD AFIF NIM 111-12-053
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Muhammad Afif
Nim :111-12-053
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017
Telah kami setujui untuk di munaqosahkan
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Salatiga, 1 Maret 2017
Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
MOTTO
.ب ابل لاا اول وا رك ذتي امنا
لقنوملعي لا ني ذلاو نوملعي ني ذلا ىوتسي له لق
“…….adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui ?” Hanya sesungguhnya yang dapat menerima pelajaran ialah orang-orang yang berakal”(Q.S. Az-Zumar : 9)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini orang-orang yang sangat kukasihi dan kusayangi :
1. Bapak dan ibu tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada bapak dan ibu yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak dan Ibu bahagia.
2. Sahabat terbaikku yang tak pernah henti mendukungku, memberi semangat padaku Paramita Ayu Ekasari.
3. Teman-taman PAI satu angakatan 2012 4. Teman-teman KKN IAIN Salatiga.
5. Teman-teman PPL di SMK Muhamadiyah Salatiga.
6. Kepala Sekolah SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Sri Rahayu Windiarti.S.Pd
7. Guru agama Kelas VII SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Bapak
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberkan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya min hadza ilaa yaumil qiyamah Amiin Allahumma Amiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul “Hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017” terselesainya skripsi ini bukan semata-mata hasil dari jerih payah sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik moral maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga,
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembibing yang dengan sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.
5. Bapak Sumono, S.Pd Guru Agama Kelas VII
6. Bapak serta ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa
material maupun spiritual.
7. Sahabat- sahabat tebaikku yang selalu memberi semangat kepada penulis. 8. Seluruh teman-teman PAI angkatan 2012.
9. Seluruh teman-teman KKN IAIN Salatiga.
10. Seluruh teman- teman PPL SMK Muhamadiyah Salatiga.
11. Dan seluruh teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat bimbingan dan petujuknya kepada kita semua. Amiin.
Salatiga, 14 Maret 2017
ABSTRAK
Afif, Muhammad, 2017, Hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Skipsi. Fakultas Tarbiyah Dan IlmuKeguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembibing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
Kata Kunci:Hasil Kemandirian Beribadah dan Kemandirian Belajar
Pemelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Pertanyaan utama yang dijawab melalui penelitian ini (1) Bagaimana tingkat kemandirian beribadah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017? (2)Bagaimana tingkat kemandirian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017? (3) Adakah hubungan kemandirian beribadah terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017?
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan analisis statistik Product Moment dan menggunakan alat bantu SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang menggunakan 55 responden. Pengumpulan menggunakan instrumen angket untuk menjaring data X dan data Y.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. ... Lat ar Belakang ... 1
B. ... Ru musan Masalah ... 4
D. ... Ma nfaat Penelitian ... 5 E. ... Hip
otesis ... 6 F. ... Pen
egasan Istilah ... 7 G. ... Me
tode Penelitian ... 10 H. ... Sist
ematika Penulisan ... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. ... Pen gertian Kemandirian Beribadah
1. ... Ke mandirian Beribadah ... 19 2. ... Ma cam-macam Ibadah ... 21 3. ... Tuj uan Ibadah ... 22 4. ... Ke utamaan Ibadah ... 23 B. ... Pen
gertian Kemandirian Belajar
3. ... Fak tor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 28 C. ... Hu bungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar ... 31
BAB III Laporan Hasil Penelitian
A. ... Ga mbaran Umum Lokasi Penelitian ... 33 B. ... Pen
yajian Data ... 42
BAB IV Analisis Data
A. ... An alisis Deskriptif ... 51 B. ... Uji
Validitas dan Reabilitas... 55 C. ... Uji
Analis Korelasi ... 58 D. ... Pe
mbahasan Hasil Uji Hipotesis ... 59
BAB V PENUTUP
A. ... Ke simpulan ... 66 B. ... Sar an ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rancangan Angket Kemandirian Beribadah Siswa ... 14
Tabel 1.2 Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa ... 15
Tabel 3.1 Data Ruang Kelas ... 34
Tabel 3.2 Data Ruang Belajar ... 34
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik ... 35
Tabel 3.4 Data Ketenagakerjaan Pendidik/ Guru ... 36
Tabel 3.5 Data Ketenagakerjaan Non Pendidik/ Guru ... 39
Tabel 3.6 Data Siswa Kelas VII ... 39
Tabel 3.7 Jawaban Angket Kemandirian Beribadah ... 41
Tabel 3.8 Jawaban Angket Kemandirian Belajar ... 43
Tabel 3.9 Nilai Hasil Angket Kemandirian Beribadah ... 45
Tabel 3.10 Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar ... 48
Tabel 4.1 Rekapitulasi Kemandirian Beribadah Siswa ... 53
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemandirian Belajar Siswa ... 54
Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kemandirian Beibadah dan Kemandirian Belajar ... 55
Tabel 4.4 Rekapitulasi Uji Realibilitas Varibel Kemandirian Beribadah dan Kemandirian Belajar ... 57
Tabel 4.6 KorelasiAntara Kemandirian Beribadah dan Kemandirian Belajar ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Soal
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat dari SMP N 1 Ampel Lampiran 4. Nota Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam membangun masa depan suatu bangsa, pendidikan agama merupakan suatu prioritas utama dalam rangka melahirkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengalaman dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Maka pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran wajib untuk semua jenjang pendidikan,dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Pembangunan di bidang pendidikan agama sedikitnya dapat ditinjau dari dua segi. Pertama dari segi kedudukannya sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Kedua dari segi kedudukannya sebagai bagian penting dari pembangunan sektor agama yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional secara keseluruhan. (Perwiranegara, 1982 :25), Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra’du ayat 11 :
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri” (Q.S. Ar-Ra’du : 11).
Dalam proses pendidikan sebelum mendapat bimbingan dari sekolah seorang anak terlebih dahulu mendapat bimbingan dari keluarganya. Oleh karena itu pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan yang pertama dan utama, sehingga orang tua yang bertanggung jawab atas kehidupan keluarga, harus memberikan dasar dan pengarahan yang benar terhadap anak yakni dengan menanamkan ajaran agama dan akhlak karim.
Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. ( Zakiyah Drajadt 1970 :56)
Sering terdengar orang tua yang mengeluh karena anaknya malas belajar, kalau mau belajar itu harus disuruh beberapa kali bahkan harus dimarahi terlebih dahulu. Dari pihak guru pun banyak yang mengatakan bahwa siswa sekarang malas belajar, tugas pekerjaan rumah tidak dikerjakan, dan lain-lain..
sekolah, padahal sudah mengikuti rombongan belajar dilembaga bimbingan belajar. Siswa-siswa tersebut menurut pengamatan peneliti justru yang termasuk berprestasi dan ibadahnya kuat. Peneliti berani mengemukakan, siswa yang memiliki kemandirian beribadah kuat terlihat dari keseharian anak-anak tersebut sering melaksanakan puasa sunnah, berpuasa beberapa hari saat tes, pelajaran pendidikan agama nilainya bagus seperti bacaan sholat, hafalan surat-surat Al-Quran dan doa-doa harian maupun dikuasai berarti anak-anak tersebut selalu mengamalkannya.
Sebaliknya anak-anak yang memiliki kemandirian beribadah yang rendah di kelas, kemandirian belajarnya pun juga sangat kurang. Hal ini dapat diketahui dari nilai pelajaran dan ujian yang dilakukan di sekolah nilainya kurang baik.
Dengan demikian permasalahan yang ada sebagaimana tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kemandirian beribadah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 2. Bagaimana tingkat kemandirian belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 3. Adakah hubungan kemandirian beribadah terhadap kemandirian
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017?
C. Tujuan Penelitian
Agar penelitian ini dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kemandirian beribadah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
2. Untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
3. Untuk mengetahui Hubungan Kemandirian beribadah terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII SMP N 1 Ampel Tahun pelajaran 2016/2017.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak, antara lain bermanfaat untuk :
1. Manfaat Teoritik
a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu pendidikan.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
kemandirian belajar dan kemandirian beribadah siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Menyebarkan informasi mengenai arti pentingnya kemandirian belajar dan kemandirian beribadah siswa secara optimal.
b. Sebagai pendidik maka pengetahuan selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik maupun pada masyarakat luas pada umumnya.
E. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang di bawah, dan “thesa”
artinya kebenaran. (Arikunto, 2006: 62) Pengertian hipotesis adalah sebagaimana rumusan Sumadi Suryabrata, jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih di uji secara empiris. atau hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul ( Suryabrata, 1983 :62).
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau salah.
Dalam hal ini Hipotesis yang dalam penelitian kali ini adalah “Ada Hubungan yang signifikan antara kemandirian beribadah dengan
kemandirian belajar pada siswa kelas VII SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/ 2017”.
F. Penegasan Istilah
Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, penulis memberikan Penegasan Istilah terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1. Kemandirian Beribadah
tanpa perintah. Menurut Poerwadarminta (2006:430) kata beribadah berarti menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT..
Jadi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengetahui lebih lanjut tentang hubungan kemandirian beribadah terhadap kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2016/2017.
2. Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar adalah salah satu aspek penting yang perlu ditingkatkan siswa. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 555), adalah hal atau keadaan yang dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada orang lain. Hal ini senada dengan pendapat Hakim Atang Abd dan Jain Mubarok (2010: 353) bahwa mandiri mempunyai arti tidak tergantung orang lain bebas, dan dapat melakukan sendiri.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah rasa ketidaktergantungan pada orang lain dan disertai rasa berani mengambil keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensi yang akan diperoleh.
3. Indikator dan Variabel
Ada dua Variabel dalam Penelitian ini yaitu kemandirian beribadah dan kemandirian belajar.
a. Kemandirian Beribadah
a) Melaksanakan Shalat Fardu. b) Mengikuti Shalat berjamaah. c) Melaksanakan Puasa Sunnah. d) Membaca Al-Quran.
e) Mengahafal doa-doa harian.
f) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu g) Selalu beribadah tanpa diperintah
b. Kemandirian Belajar a) Belajar dengan teratur.
b) Mempersiapkan peralatan sekolah sendiri. c) Berpartisipasi aktif dalam belajar.
d) Berkunjung ke Perpustakaan untuk menambah referensi e) Mengevaluasi sendiri hasil belajar
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006 :23), Adapun yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana uraian berikut :
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010 : 18). Sedangkan menururut Saiffudin Anwar, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Anwar, 1997 : 80).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang ada di SMP N 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017 yang beragama islam yang berjumlah 212 siswa.
2. Sampel
Peneliti menyimpulkan bahwa sampel adalah wakil dari keseluruhan anggota populasi penelitian. Besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tapi perlu diingat bahwa semakin besar sampel yang diambil maka kesimpulan yang diperoleh semakin baik. Menurut Arikunto untuk sekedar perkiraan maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih ( Arikunto, 2006:112). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 25% dari jumlah populasi. Jadi sampel yang penulis ambil sejumlah 55 siswa dari seluruh siswa 218 secara acak.
3. Pendekatan dan rancangan penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantiatif yang bersifat korelasional. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mencari hubungan antara variabel x dalam hal ini kemandirian belajar dengan variabel y yaitu kemandirian beribadah.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan diagendakan dari tanggal 24 Januari sampai selesai yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.
5. Teknik Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data mengenai kemandirian beribadah dan kemandirian belajar, penulis menggunakan teknik angket, dan dokumentasi .
a. Metode Angket/ Kuesioner
Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Anwar, 1997 : 73).
Oleh sebab itu, Anwar (1997 : 220) menyatakan cara menjawab metode angket ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu: Pertanyaan tetutup (Pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu, sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan), pertanyaan terbuka (pertanyaan yang variasi jawabannya belum diketahui terlebih dahulu, sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab dari peranyaan yang diajukan, dan pertanyaan semi terbuka. Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode pertanyaan tertutup.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemandirian beribadah dan kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 135) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal- hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.
sekolah yaitu berupa : Profil Sekolah, Struktur Organisasi, Jumlah sampel, dan lain-lain.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peniliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2011 : 68). Instrumen Penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrument yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kemandirian beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel.
a. Rancangan angket kemandirian beribadah
Tabel 1.1
Rancangan Angket Kemandirian Beribadah Siswa No. Indikator Item
angket
Jumlah
1. Melaksanakan sholat fardhu
1, 2, 3 3
2. Mengikuti sholat berjamah
3. Melaksanakan
b. Rancangan angket kemandirian belajar
Tabel 1.2
Perpustakaan
Setelah penulis memperoleh data, penulis akan melakukan rekap dan kemudian mengadakan analisis data. Dalam proses analisisnya dibagi menjadi beberapa tahapan. Analisis pendahuluan dengan menggunakan tabel distribusi sederhana untuk setiap variabel. Dengan menggunakan Kriteria:
a. Untuk jawaban alternatif dengan nilai 3 b. Untuk jawaban alternatif dengan nilai 2 c. Untuk jawaban alternatif dengan nilai 1
P =
Keterangan :
N = Jumlah sampel (Sudiyono, 1991:40)
Langkah selanjutnya penulis menggunakan analisis dan statistic Product moment. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variable Kemandirian Belajar dengan Kemandirian Beribadah siswa.
Analisis statistic Product moment.
: Koofisien korelasi antara x dan y
:Jumlah perkalian untuk skor x dan y
: Variabel Kemandirian belajar
: Variabel Kemandirian Beribadah
: Jumlah Kuadrat dari skor x
: Jumlah Kuadrat dari skor y
: Jumlah responden (Arikunto, 2010:318)
Meskipun demikian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu program SPSS (Statistic Package For Social Sciences )untuk mengetahui mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan instrumen (tes) dalam melakukan fungsi ukurannya.
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Analisis Data, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Bab dua yang berisi tentang landasan teori dari judul yang diangkat yang terdiri dari 3 sub bab, yang pertama urgensi kemandirian, sub bab yang kedua memuat kemandirian beribadah dan kemandirian belajar
BAB III Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian meliputi data keadaan sekolah dan penyajian data penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti.
BAB IV Dalam bab ini penulis memaparkan analisis data meliputi analisis terhadap tiap-tiap variabel, uji validitas dan reliabilitas , uji analisis korelasi ,dan pembahasan hasil uji hipotesis.
BAB II
LANDASAN TEORI
I.Pengertian Kemandirian Beribadah
1. Pengertian Kemandirian Beribadah
Kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang kehidupan manusia. Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi fisik, emosional, kognitif yang memberikan pemikiran logis tentang cara berpikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pegasuhan orang tua dan aktivitas individu. Menurut (Nawawi, 1993:63),Kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik kesiapan fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus, dan melakukan aktivitas atas tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak menggantungkan diri pada orang tua.
Kemandiran beribadah merupakan dua kata yang berasal dari dua kata dasar, yaitu mandiri dan ibadah. Menurut Poerwadinata dalam Kamus besar Bahasa Indonesia kata mandiri memiliki arti tidak bergantung kepada orang lain (2006:20).
Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka kemandirian beribadah tersebut dapat diartikan sejauh mana kesadaran menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari-hari dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.
Dari segi bahasa kata ibadah berarti taat. Tunduk, merendah diri dan menghambakan diri. Ibnu Taimiyah memberikan pengertian ibadah menurut istilah syara’ dengan tunduk dan cinta,
yaitu tunduk mutlak kepada Allah disertai cinta sepenuhnya kepada-Nya (Bahnasi, 2008:79).
Menurut Soenarjo dkk dalam (Thoha, 2004: 170) Ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan mutlak terhadapnya.
ghayah (tujuan) dijadikan jin, manusia, dan makhluk yang lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Adz-Dzariat :56
َِّلَّ لاِإَّ َسْنِ ْلْا َوَّ ن ِجْلاَُّتْقَلَخَّاَم َو
َِّنوُدُبْعَي
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Departemen agama Islam, 2004)
2. Macam- Macam Ibadah
Menurut Hakim dan Jain Mubarok (2010: 32) Macam-macam Ibadah ditentukan oleh alat pembaginya.
1) Pembagian Ibadah didasarkan pada umum dan khusunya, Maka ibadah ada dua macam, yakni ibadah khasah yaitu ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji . dan ibadah ‘ amah ialah semua pernyataan baik, yang dilakukan dengan niat baik dan semata-mata karena Allah, seperti makan dan minum, bekerja dan lain sebagainya.
2) Pembagian Ibadah Berdasarkan dengan hal-hal yang bertalian
3) Pembagian Ibadah dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat, dibagi menjadi dua yaitu : ibadah fardu seperti sholat dan puasa, dan ibadah ijtima’i seperti zakat dan haji.
3. Tujuan Ibadah
Ibadah merupakan tugas kita terhadap Allah, melakukan apa yang telah diperintahNya dan menjauhi segala laranganNya, Ibadah menjadikan kita hamba yang Abdi, seorang hamba dituntut untuk mengikuti perintah tuannya, tanpa Tanya kenapa dan untuk apa. Pada intinya ibadah adalah tujuan manusia berada di dunia. Tujuan akhir dari apapun yang kita lakukan di dunia ini agar manusia benar-benar menjadi Abdi.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan dimuliakan seperti yang tertera dalam surat At- Tin Ayat 4:
ٍَّميِوْقَتَِّنَسْحَأَّيِفََّناَسْنِ ْلْاَّاَنْقَلَخَّْدَقَل
Artinya: “ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
4. Keutamaan Ibadah
Menurut Rifa’i (2007:121) Keutamaan sekaligus pembeda Ibadah menurut ajaran Islam dapat dinyatakan sebagai berikut ini :
a. Bebas dari segala perantara
Islam telah melepasakan ibadah dari ikatan perantara yang menghubungkan manusia dengan sang maha pencipta. Islam meyogyakan adanya hubungan langsung antara manusia dengan Tuhannya, sehingga sebenarnya peranan perantara tidak diperlukan lagi.
b. Tidak ditunjukkan untuk wilayah tertentu
Islam tidak saja membebaskan peribadatan manusia dari segala belenggu keperantaraan. Tetapi juga membebasakan dari keterkaitan terhadap tempat tertentu. Islam memandang seluruh tempat. Bahkan di punggung hewan tunggangan sekalipun ataupun di geladak kapal di tengah samudra luas, dan tentu saja masjid yang menjadi yang memang sengaja dibangun untuk melaksanakan ibadah, merupakan tempat yang layak untuk beribadah.
c. Melingkupi segala
segala perbuatan baik yang dilaksanakan dengan tulus serta kesadaran bahwa segalanya dilaksanakan untuk mencari ridha Allah, maka hal tersebut merupakan Ibadah dan untuk itu ia akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. (Khursid , 2002: 51-54)..
J. Pengertian Kemandirian Belajar 1. Kemandirian Belajar
Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Seseorang dalam menjalani kehidupan ini tidak lepas dari cobaan dan rintangan. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak bergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( 1966: 625), kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Sedangkan menurut Chabib Toha ( 2001:121), Kemandirian adalah bentuk sikap terhadap obyek di mana individu memiliki indepedensi yang tidak terpengaruh terhadap orang lain .
diri, membuat keputusan sendiri, serta mampu megatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang (siswa) dalam mewujudkan kehendak atau keinginan secara nyata tanpa bergantung kepada orang lain, dalam hal ini siswa mampu belajar sendiri, dapat menentukan belajar yang efektif, dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri.
Belajar adalah suatu kata yang akrab dengan semua lapisan masyarakat, bagi pelajar atau siswa kata “ belajar” merupakan kata yang
tidak asing bahkan sudah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Sriyanti,dkk 2011:14).
Belajar merupakan istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan, Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan( Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:19).
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Sriyanti, dkk, 2011:5).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam diri seseorang yang disengaja dan terarah untuk menuju pada suatu tujuan kepribadian yang lebih utuh dan tangguh. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan suatu proses siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dan sebagainya. Dengan demikian belajar dalam penelitian adalah unsur yang terkait dengan kemandirian, belajar yang dimaksudkan adalah belajar yang mandiri yang dapat menjadikan siswa mampu belajar secara mandiri.
Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan kemandirian belajar adalah aktifitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu mempertanggung jawabkan tindakannya. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia telah mampu melakukan tugas belajarnya tanpa bergantung kepada orang lain.
2. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar
siswa. Menurut Chabib Thoha (1996: 123-124) membagi ciri kemandirian belajar dalam delapan jenis, yaitu :
a. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif. b. T idak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. c. Tidak lari atau menghindari masalah.
d. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.
e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan
orang lain.
f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan. h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa ciri-ciri kemandirian belajar pada setiap siswa akan nampak jika siswa telah menunjukkan perubahan dalam belajar. Siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya secara mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Menurut Poerwadarminta (2006:54) kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri (endogen) dan faktor – faktor yang terdapat di luar dirinya (eksogen). a. Faktor endogen
dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibunya mungkin akan didapatkan didalam diri seseorang, seperti bakat, potensi, intelektual dan potensi pertumbuhan tubuhnya.
b. Faktor eksogen
Faktor eksogen adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandiriannya.
Menurut Chabib Thoha (1996:124-125) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat dibedakan dari dua arah, yakni :
1) Faktor dari dalam
Faktor dari dalam dari anak antara lain faktor kematangan usia dan jenis kelamin. Di samping itu intelegensi anak juga berpengaruh terhadap kemandirian anak.
2) Faktor dari luar
a) Kebudayaan, masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya kemandirian dibanding dengan masyarakat yang sederhana.
b) Keluarga, meliputi aktifitas pendidikan dalam
keluarga,kecendrungan cara mendidik anak, cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai cara hidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian anak. c) Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan di sekolah
yang tidak mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian remaja sebagai siswa.
d) Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja atau siswa.
kehidupan lebih lanjut. Kemandirian siswa dalam belajar akan terwujud sangat bergantung pada siswa tersebut melihat, merasakan, dan melakukan aktifitas belajar atau kegiatan belajar sehari-hari di dalam lingkungan tempat tinggalnya.
K. Hubungan Antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar siswa
Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi setiap insan manusia. Seseorang dalam menjalani kehidupan tak lepas dari cobaan dan rintangan. Seseorang yang memiliki kemandirian tinggi mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi.
Faktor dari dalam yang sangat menentukan perilaku mandiri adalah kekuatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bagi anak yang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat terhadap agama, mereka cenderung untuk memiliki sifat-sifat mandiri yang yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa ayat sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Mudatsir :38)
َّ ةَنيِه َرَّ ْتَبَسَكَّاَمِبَّ ٍٍۭسْفَنَُّّلُك
Artinya: “ Setiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP N 1 Ampel
b. NPSN : 20308505
c. Alamat : Jalan Candi, Ampel, Boyolali
d. Telepon : (0276) 33190
e. Kepemilikan : Milik Pemerintah
f. Luas Tanah : 7.830 m
g. Luas Bangunan : 3.818 m
2. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Sekolah :
Membentuk manusia yang beriman, berkuwalitas, terampil dan berbudaya
b. Misi Sekolah :
1) Melaksanakan pembinaan imtaq yang berkelanjutan 2) Melakasanakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
3) Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif
4) Meningkatkan kelas unggulan atau kelompok bina lomba bagi kelas VII dan VIII
5) Meningkatkan pelayanan jaringan internet sekolah 6) Memaksimalkan penggunaan fasilitas perpustakaan
dan laboratorium
7) Meningkatkan kualitas profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
8) Melaksanakan sistem penilaian yang utuh, objektif, dan otentik
9) Melaksanakan pembinaan olahraga secara
berkesinambungan
10) Menyediakan pembinaan dan penyelenggaraan seni
musik, vocal, tari
11) Menyelenggarakan bimbingan karya ilmiah remaja 12) Mengembangkan kepribadian peserta didik
3. Keadaan Fisik Sekolah
a. Luas Tanah : 7.830 m
b. Luas Bangunan : 3.818 m
Tabel 3.1
d. Data Ruang belajar lainnya
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Data Tenaga Pendidik
No. Guru/ Staff Jumlah
1. Guru Tetap (PNS/ Yayasan) 35 2. Guru Tidak Tetap/ Guru
Bantu
1
3. Guru PNS Dipekerjakan (DPK)
-
4. Staff Tata Usaha 3
4. Kondisi Lingkungan Sekolah
SMP N 1 Ampel merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di wilayah kabupaten Boyolali. Situasi dan kondisi lingkungan sekolah SMP N 1 Ampel sudah cukup memadai untuk menujang proses pembelajaran. Lokasi sekolah yang terletak di daerah pedesaan dan perumahan penduduk menjadikan aktifitas belajar mengajar menjadi nyaman dan tenang dan menjadikan konsentrasi pada pelajaran.
5. Fasilitas Sekolah a. Ruang Kelas
e. Ruang Laboratorium Komputer f. Ruang Laboratorium Bahasa g. Ruang UKS
6. Data Ketenagakerjaan Pendidik / Guru
Tabel 3.4
Data Ketenagakerjaan Pendidik / Guru
6. Dra. Endang Wahyuningsih
19591021 198603 2 006
P IV PKn
21. Sumadi, S Ag 19580706 198803 1 26. Sugiarto 1965060808 199003
1 009 29. Suryaningsih, S.Pd 19700517 200312 2
Nugroho 001
*) Yusmiyati, S. Pd Guru SMP Negri 1 Teras
7. Data Ketenagakerjaan Non Pendidik/ Guru
Tabel 3.5
Data Ketenagakerjaan Non Pendidik/ Guru SMP Negeri 1 Ampel
No Nama NIP L/P Tugas
1. Sarjono 19651013 199103 1 007 L Ka Subag TU
2. Wahyu Sri Kadarini
19690826 199702 2 004 P Bendahara
3. Surajin 19650510 201406 1 001 L Agendaris
4. Rini Rahayu - P Kepegawaian
5. Rusmiatun - P Kesiswaan
7. Ahmad Arifin - L Pemb Pelaks 8. Antonius Eko
Mintarso. SE
- L Perpustakaan
9. Sri Maryati - P Kebersihan
10. Suyanto - L Satpam
11. Syaifudin - L Jaga Malam
8. Daftar Siswa Kelas VII
Tabel 3.6
DATA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 AMPEL TAHUN 2016/2017
No. absen
Nama L/P Agama
1. Adisty Widayanti P Islam
2. Ahmad Purwanto L Islam
3. Atya Nur R P Islam
4. Cahyo Ardianto L Islam
5. Dani Setyawan L Islam
6. Danisa Trining Tyas P Islam
8. Faris Muhammad Irfan L Islam
9. Fransisco Yosi Adi S L Islam
10. Hanggarwati Kusuma A.T P Islam
11. Lukita Ayu Fitriani P Islam
12. Muhammad Adi Mustofa L Islam
13. Novita Tri Lestianingrum P Islam
14. Nuur An Nisaa P Islam
15 Oktaviani Eka Pradana P Islam
16. Paundria Dwijo Hapsari P Islam
17. Rahayu Septi Wulandari P Islam
18. Resa Aulia F P Islam
19. Riwik Narhisa P Islam
20. Rosa Lina D P Islam
21. Savivi Andriana P Islam
22. Sri Handayani Wulandari P Islam
23. Surya Atmojo L Islam
24. Widhiastuti Saputri P Islam
25. Adam Tri S L Islam
26. Agung Budi Santosa L Islam
27. Alexandria Laudyana F P Islam
28. Andhika Regiawan L Islam
29 Anya Anggraeni D.H P Islam
30. Arfando Surya L Islam
32. Cipta Andistya Juang T. M P Islam
33. Defka Divianty R L Islam
34. Desi Rahmadhani P Islam
35. Devi Agustina W P Islam
36. Devy Puspitasari P Islam
37. Dian Anggraini P Islam
38. Dina Saputri P Islam
39. Ella Setya Ashari P Islam
40. Hernawan Budhi J L Islam
41. Imam Ahmad Sofyan L Islam
42. Listiyani Emiliya P Islam
43. Lutvina Nanda Pratiwi P Islam
44. Nabilla Eka Dyas P P Islam
45. Nima Nur A P Islam
46. Nindia Saksita Putri P Islam
47. Novianto Baskara Adi L Islam
48. Nur Kholis L Islam
49. Nur Fadillah P Islam
50. Riko Akbar Fadillah L Islam
51. Rizky Intan Cahyani P Islam
52. Risky Wahyu. K P Islam
53. Sekar Anjani Qurratu’an P Islam
54. Tegar Wicaksono L Islam
B. Penyajian data
1. Hasil Jawaban Angket
a. Hasil Jawaban Angket Kemandirian Belajar
Untuk mendapatkan data tentang kemandirian belajar penulis menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Angket terdiri dar 15 butir soal. Data tentang jawaban angket dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Jawaban Angket Kemandirian Beribadah Siswa Kelas VII SMP N 1 Ampel
No. Jumlah Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
38. 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 33 39. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 30 40. 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 31 41. 3 2 1 3 1 2 2 1 2 3 2 1 3 1 1 32 42. 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 33 43. 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 34 44. 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 1 3 2 1 1 28 45. 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 36 46. 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 33 47. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 28 48. 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 31 49. 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 33 50. 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 31 51. 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 1 1 30 52. 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 32 53. 3 2 2 2 1 2 1 3 2 3 1 2 3 1 1 30 54. 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 36 55. 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 28
b. Hasil Jawaban Angket Kemandirian Beribadah
Tabel 3.8
Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Ampel
No. Jumlah Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
45. 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 35 46. 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 1 29 47. 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 31 48. 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 23 49. 2 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 1 28 50. 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 29 51. 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 35 52. 3 2 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 32 53. 2 1 3 3 2 2 1 2 2 1 1 2 3 3 1 31 54. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 28 55. 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 37
2. Data hasil angket
Untuk memperoleh data tentang hubungan antara kemandirian beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan angket yang berisi indikator kemandirian belajar sebanyak 15 item dan indikator kemandirian beribadah sebanyak 15 item, setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A,B,dan C dengan bobot penilaian sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban A dengan bobot nilai 3
c. Alternatif jawaban C dengan bobot nilai 1
Adapun hasil yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.9
Nilai Hasil Angket Kemandirian Beribadah Siswa SMP N 1 Ampel
No. Jawaban Nilai Jumlah Nominasi
A B C 3 2 1
1. 9 5 4 18 10 4 32 B
2. 2 12 1 6 24 1 31 B
3. 2 9 4 6 18 4 28 C
4. 9 5 4 18 10 4 32 B
5. 2 12 1 6 24 1 31 B
6. 2 12 1 6 24 1 31 B
7. 5 5 5 15 10 5 30 C
8. 5 7 3 15 14 3 32 B
9. 6 9 - 18 18 - 36 A
10. 1 11 3 3 22 3 28 C
11. 6 7 2 18 14 2 34 A
12. 6 7 4 18 14 4 36 A
13. 1 14 - 3 28 - 31 B
14. 9 5 4 18 10 4 32 B
16. 2 12 1 6 24 1 31 B
17. 2 11 2 6 22 2 30 C
18. 6 7 2 18 14 2 34 A
19. 2 10 3 6 20 3 29 C
20. 1 14 - 3 28 - 31 B
21. 9 5 4 18 10 4 32 B
22. 2 12 1 6 24 1 31 B
23. 1 14 - 3 28 - 31 B
24. 2 10 3 6 20 3 29 C
25. 5 7 3 15 14 3 32 B
26. 4 8 3 12 16 3 31 B
27. 3 9 3 9 18 3 30 C
28. 4 6 5 12 12 5 29 C
29. 3 8 4 9 16 4 29 C
30. 6 7 2 18 14 2 34 A
31. 2 9 4 6 18 4 28 C
32. 6 9 - 18 18 - 36 A
33. 3 8 4 9 16 4 29 C
34. 2 9 4 6 18 4 28 C
35. 3 8 4 9 16 4 29 C
36. - 13 2 - 26 2 28 C
37. 6 7 4 18 14 4 36 A
38. 4 10 1 12 20 1 33 B
40. 4 8 3 12 16 3 31 B
41. 6 5 4 18 10 4 32 B
42. 4 10 1 12 20 1 33 B
43. 6 7 2 18 14 2 34 A
44. 3 7 5 9 14 5 28 C
45. 6 7 4 18 14 4 36 A
46. 4 10 1 12 20 1 33 B
47. - 13 2 - 26 2 28 C
48. 4 8 3 12 16 3 31 B
49. 4 10 1 12 20 1 33 B
50. 4 8 3 12 16 3 31 B
51. 4 7 4 12 14 4 30 C
52. 4 9 2 12 18 2 32 B
53. 5 5 5 15 10 5 30 C
54. 6 7 4 18 14 4 36 A
55. 2 9 4 6 18 4 28 C
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut :
i
=
Xt = Nilai tertinggi ideal
Xr = Nilai terendah ideal
Ki = Kelas interval
Sesuai dengan rumus intervalnya sebagai berikut:
i =
i =
i =
i =
i =
a. Nominasi A adalah nilai 34-36 Intensitas tinggi
b. Nominasi B adalah nilai 31-33 Intensitas sedang
c. Nominasi C adalah nilai 28-30 Intensitas rendah
Tabel 3.10
Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa SMP N 1 Ampel
No. Jawaban Nilai Jumlah Nominasi
A B C 3 2 1
2. 3 6 6 9 12 6 27 C
3. 3 11 1 9 22 1 32 B
4. 3 9 3 9 18 3 30 B
5. 2 9 4 6 18 4 28 B
6. 3 10 2 9 20 2 31 B
7. 3 10 2 9 20 2 31 B
8. 2 10 3 6 20 3 29 B
9. 3 6 6 9 12 6 27 C
10. 4 8 3 12 16 3 31 B
11. 1 12 2 3 24 2 29 B
12. 3 9 3 9 18 3 30 B
13. 3 11 1 9 22 1 32 B
14. 3 10 2 9 20 2 31 B
15. 1 12 2 3 24 2 29 B
16. 3 11 1 9 22 1 32 B
17. 3 10 2 9 20 2 31 B
18. 2 10 3 6 20 3 29 B
19. 5 9 1 15 18 1 34 A
20. 6 8 1 18 16 1 35 A
21. 2 10 3 6 20 3 29 B
22. 4 8 3 12 16 3 31 B
23. 3 9 3 9 18 3 30 B
24. 2 10 3 6 20 3 29 B
26. 3 8 4 9 16 4 29 B
27. 4 9 2 12 18 2 32 B
28. 4 10 1 12 20 1 33 A
29. 6 4 5 18 8 5 31 B
30. 1 10 3 3 20 3 26 C
31. 2 8 5 6 16 5 27 C
32. 6 9 - 12 18 - 30 B
33. 1 12 2 3 24 2 29 B
34. 4 9 2 12 18 2 32 B
35. 6 4 5 18 8 5 31 B
36. 1 11 3 3 22 3 28 B
37. 4 10 1 12 20 1 33 A
38. 3 10 2 9 20 2 31 B
39. 3 7 5 9 14 5 28 B
40. 4 8 3 12 16 3 31 B
41. 4 9 2 12 18 2 32 B
42. 3 9 3 9 18 3 30 B
43. 7 7 1 21 14 1 36 A
44. 4 9 2 12 18 2 32 B
45. 6 8 1 18 16 1 35 A
46. 4 6 5 12 12 5 29 B
47. 3 10 2 9 20 2 31 B
48. 1 6 8 3 12 8 23 C
50. 2 10 3 6 20 3 29 B
51. 6 8 1 18 16 1 35 A
52. 4 9 2 12 18 2 32 B
53. 5 6 4 15 12 4 31 B
54. - 13 2 - 26 2 28 B
55. 7 8 - 21 16 - 37 A
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut :
i
=
Keterangan : i = Interval ideal
Xt = Nilai tertinggi ideal
Xr = Nilai terendah ideal
Ki = Kelas interval
Sesuai dengan rumus intervalnya sebagai berikut:
i =
i =
i =
i =
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada atau tidaknya hubungan antara kemandirian beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/1017. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kemandirian beribadah dengan kemandirian belajar maka data yang diperolah akan dianalisis statistik dan analisis kuatitatif. Dalam menganalisis data tersebut penulis menggunakan teknik product moment sebagai berikut:
A. Analisis Deskriptif
Analisis Pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kemandirian belajar dan kemandirian beribadah siswa dengan mengguanakan rumus persentase sebagai berikut :
x 100%
Keterangan :
P = Persentase F = Frekuesi
N = Jumlah responden
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang hubungan antara kemandirian beribadah siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyoali Tahun Pelajaran 2016/2017 diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi tentang kemandirian beribadah siswa antara skor 34-36 ada 10 responden
x 100%
x 100%
b. Untuk kategori sedang tentang kemandirian beribadah siswa antara skor 31-33 ada 25 responden
x 100%
x 100%
c. Untuk kategori rendah tentang kemandirian beribadah siswa antara
skor 28-30 ada 20 responden
x 100%
Tabel 4.1
Rekapitulasi Kemandirian Beribadah Siswa
SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Kategori Interval Frekuensi Presentase
1. Tinggi 34-36 10 18,2%
2. Sedang 31-33 25 45,5%
3. Rendah 28-30 20 36,3%
Perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian beribadah siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyoali Tahun Pelajaran 2016/2017, yang tinggi sebesar 18,2% yang sedang sebesar 45,5% dan yang rendah sebesar 36,3%Sehingga dengan demikian kemandirian beribadah siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyoali Tahun Pelajaran 2016/2017 tergolong kategori sedang yaitu sebesar 45,5%
2. Analisis Deskriptif Kemandirian Belajar
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang hubungan antara lain siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 diketahui rekapitulasi sebagai berikut:
x 100%
x 100%
b. Untuk kategori sedang tentang kemandiran belajar siswa antara skor
28-32 ada 42 responden
x 100%
x 100%
c. Untuk kategori rendah tentang kemandirian belajar siswa antara skor 23-27 ada 5 responden
x 100%
x 100%
Tabel 4.2
Rekapitulasi Kemandirian Belajar Siswa
SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Kategori Interval Frekuensi Presentase
1. Tinggi 33-37 8 14,5%
2. Sedang 28-32 42 76,3%
Perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyoali Tahun Pelajaran 2016/2017, yang tinggi sebesar 14,5% yang sedang sebesar 76,3% dan yang rendah sebesar 9,09% Sehingga dengan demikian kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Kabupaten Boyoali Tahun Pelajaran 2016/2017 tergolong kategori sedang yaitu sebesar 76,3%
B. Uji Validitas dan Realibilitas 1. Uji Validitas
Angket yang baik harus memenuhi syarat validitas. Untuk itu perlu diadakan pengujian validitas, uji validitas instrumen untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan instrumen (tes) dalam melakukan fungsi ukurannya. Hasil perhitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dari masing-masing variabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Menjelaskan dari masing-masing 15 butir pertanyaan yang diajukan pada tiap-tiap variabel Kemandirian Belajar (X), Kemandirian Beribadah (Y) seluruhnya menunjukkan nilai r hitung > r tabel. Hal ini berarti masing-masing angket menunjukkan angket yang valid.
2. Uji Realibilitas
pertanyaan yang terdapat pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang digunakan untuk memperoleh data sebagai dasar untuk melakukan analisis. Tingkat kehandalan (df) yang digunakan adalah 5% kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Bila r hitung > r tabel : berarti reliabel Bila r hitung < r tabel : berarti tidak reliabel
r tabel dengan taraf signifikan (5%) n = 34 = 0,339. Dari perhitungan uji reliabilitas tiap variabel dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel Kemandirian Belajar dan Kemandirian Beribadah
Variabel r hitung
r tabel
Kriteria
5% 1%
Kemandirian
Beribadah 0,939
0,266 0,345
Reliabel
Kemandirian
Belajar 0,889 Reliabel
Sumber : Analisis Reliabilitas dengan SPSS
Dari analisis reliabilitas seperti tabel menunjukkan nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian angket dari masing-masing variabel Kemandirian Belajar (X), dan Kemandirian Beribadah (Y) menunjukkan angket yang reliabel.
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya. Hubungan variabel X dan Y bersifat:
a. Positif, artinya jika X naik, maka Y naik.
b. Negatif, artinya jika X naik, maka Y turun.
Tabel 4.5
Analisis Korelasi
Correlations
kemandirian_ber ibadah
kemandirian_bel ajar
kemandirian_beribadah Pearson Correlation 1 .286*
Sig. (2-tailed) .034
N 55 55
kemandirian_belajar Pearson Correlation .286* 1
Sig. (2-tailed) .034
N 55 55
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber dari Output SPSS
D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Analisis hipotesis dilakukan dengan mengolah data yang terkumpul dari nilai variabel kemandirian belajar dan kemandirian beribadah siswa lalu mencari hubungan dengan menggunakan product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menujukkan kuat lemahnya pengaruh
antar variabel.
signifikansi 5% yaitu 0,345 Dan pada taraf signifikansi 1% yaitu 0,266 Jika r hitung > r tabel r tabel, maka ada pengaruh yang positif antara variabel x dan y. jika r hitung = 0, maka tidak ada pengaruh sama sekali antara variabel x dan y. jika r hitung , r tabel maka terdapat pengaruh negatif antara variabel x dan y.
Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kemandirian belajar dan kemandirian beribadah siswa. Untuk variabel kemandirian belajar (X) dan kemandirian beribadah (Y). Selanjutnya kedua variabel tersebut didistriusikan ke dalam koefisien dan perkalian antara nilai- nilai variabel x dan nilai-nilai variabel y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor . maka sebelum melakukan perhitungan penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara kemandirian
Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Kemandirian Beribadah (x) dan Variabel Kemandirian Belajar (y) Siswa SMP N 1 Ampel Tahun Pelajaran
2016/2017
No. X Y x.y
1. 31 27 961 729 837
2. 27 29 729 841 783
3. 32 28 1024 784 896
4. 30 26 900 676 780
5. 28 27 784 729 756
6. 31 31 961 961 961
7. 31 27 961 729 837
8. 29 25 841 625 725
9. 27 27 729 729 729
10. 31 28 961 784 868
11. 29 27 841 729 783
12. 30 26 900 676 780
13. 32 27 1024 729 864
14. 31 26 961 676 806
15 29 25 841 625 725
16. 32 31 1024 961 992
17. 31 25 961 625 775
18. 29 27 841 729 783
19. 34 29 1156 841 986
21. 29 26 841 676 754
22. 31 26 961 676 806
23. 30 31 900 961 930
24. 29 29 841 841 841
25. 32 32 1024 1024 1024
26. 29 31 841 961 899
27. 32 30 1024 900 960
28. 33 29 1089 841 957
29 31 29 961 841 899
30. 26 27 676 729 702
31. 27 28 729 784 756
32. 30 36 900 1296 1080
33. 29 29 841 841 841
34. 32 28 1024 784 896
35. 31 29 961 841 899
36. 28 28 784 784 784
37. 33 26 1089 676 858
38. 31 33 961 1089 1023
39. 28 30 784 900 840
40. 31 31 961 961 961
41. 32 32 1024 1024 1024
42. 30 26 900 676 780
43. 36 34 1296 1156 1224
45. 35 25 1225 625 875
Setelah diketahui masing-masing jumlah indikatornya, maka dapat dimasukkan rumus Product Moment, yang meliputi:
) Jadi r= 0,286, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Dengan N=55, pada taraf signifikansi 5% (0,345) dan 1% (0,266) sedangkan untuk r hitung adalah 0,286 . Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya biar r hitung lebih besar dari r
BAB V
PENUTUP
L. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMP N 1 Ampel dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Dengan responden berjumlah 55 dan nilai r hitung 0,287 yanng berlaku pada populasi.
Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat kemandirian beribadah sebagai berikut:
a) Tergolong kategori tinggi 34-36 atau 18,2% ada 10 siswa b) Tergolong kategori sedang 31-33 atau 45,5% ada 25 siswa c) Tergolong kategori rendah 28-30 atau 36,3% ada 20 siswa 2. Tingkat kemandirian belajar sebagai berikut:
a) Tergolong kategori tinggi 33-37 atau 14,5% ada 8 siswa b) Tergolong kategori sedang 28-32 atau 76,3% ada 42 siswa c) Tergolong kategori rendah 23-27 atau 9,09% ada 5 siswa
3. Dari hasil olah data secara statistik dapat diketahui bahwa ada
dengan kemandirian belajar sisiwa SMP N 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017
M. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kemandirian belajar dan kemandirian beribadah, sesuai dengan tujuan penulis skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa di SMP N 1 Ampel pada khususnya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemandirian dalam belajar dan kemandirian dalam beribadah sehingga sifat bergantung kepada orang lain dapat diminimalisir selain itu dapat meningkatkan prestasi siswa dibidang akademik maupun non akademik.
2. Bagi Guru
Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan kemandirian belajar siswa dan sikap keberagamaan. Agar dapat memberi kesan bahwa untuk menenamkan sikap mandiri dalam belajar adalah penting bagi dirinya sendiri sehingga sikap mandiri itu akan merasa dibutuhkan bagi siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
________________ ,2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Awawi,Handari. 1993. Pendidikan Dasar Islam. Surabaya: Al- Ikhlas.
Bahnasi, Muhammad. 2008. Falsafah Ibadah dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.
Departemen Agama RI. 2004. Al Quran dan Terjemahannya. Surabaya: CV. Mekar.
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta didik, 2014, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hakim, Atang Abd &Jain Mubarok. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fathurrohman, M & Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Sukses Offset.
Perwiranegara, Ratu Alamsyah . 1982. Pembinaan Pendidikan Agama, Jakarta: Depag RI.
Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dasar Islam. Surabaya: Al- ikhlas.
Poerwardarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Sriyanti, Lilik,dkk. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Rifa’I, Muh. 2007. Risalah Tuntunan Shalat Lengap. Semarang. PT. Karya Toha
Saifuddin Anwar, 1997. Metode Penelitian, Jakarta: Pustaka Pelajar. Salim, Mukhtar. 2009. Sehat Jiwa Raga dengan Shalat. Klaten: Wafa Press. Sumadi Suryabrata, 1983, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali.
Sutrisno Hadi, 1987.Metodologi Research, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Thoha, Chabib, dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas : B. Petunjuk teknis
1. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini kemudian berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c, sesuai dengan keadaan anda!
2. Jawablah secara jujur karena tidak berpengaruh terhadap nilai apapun.
3. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
C. ANGKET KEMANDIRIAN BERIBADAH 1. Apakah anda selalu mengerjakan shalat lima waktu?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2. Apakah anda selalu mengerjakan shalat fardhu dengan tepat waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Apakah anda pernah meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah anda rajin melaksanakan shalat berjamaah?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 5. Apakah anda suka melakukan shalat berjamaah meskipun tidak dilakukan
di Masjid?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah anda terbiasa melaksanakan puasa sunnah?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 7. Apakah anda terbiasa melaksanakan puasa senin-kamis?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Apakah anda terbiasa membaca Al-Qur’an?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apakah anda selalu membaca Al-Qur’an sehabis melaksanakan shalat
Maghrib?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apakah anda berdoa untuk memulai dan mengakhiri kegiatan?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
11. Apakah anda hanya berdoa ketika mengalami kesulitan?