S K R I P S I
Diajukan u n tu k M em p eroleh Gelar Sarjana P en didikan Islam
Oleh:
ACHMAD FAIZIN
NIM: 11408229JURUSAN TARBIYAH
PROC RAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Achmad Faizin
11408229
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
PENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA
PELAJARAN FIQIH MATERI HAJI MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V
MI AR ROSYIDIN NGANDONG KECAMATAN
GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
Telah kami setujui unluk dimunaqosahkan. Nama
NIM
Jurusan
Program Studi
Judul
Salatiga, 6 Agustus 2010
d^pibing
f '
Rqyi’in,
NIP. 197: Vl.Ag
0526 199903 1 005
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara Achmkd Faizin dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408229 yang berjudul
Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji Melalui Metode Demonstrasi Pada
Siswa Kelas V MI Ar I
telah dimunaqosahkan
Islam Negeri (STAIN)
dari syarat-syarat untul
osyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2010
ialam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama
Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.l.)
Ketua Sidang
Salatiga , 28 Agustus 2010
Se&etaris Sidang
Di Rahmat lfariyadi,M.Pd
N If. 19670112 199203 1 005
Penguji II
Hj.MaslikahJM.Sfi
NIP. 19700529 200003 2 001
•Ag
30526 199903 i 005
Saya yang bertandatangen di bawah in i:
Nama : Achmad Faizin
NIM : 11408229
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skiipsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,
bukan jiplakan dari kaiya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 6 Agustus 2010
Yang menyatakan,
Achmad Faizin
MOTTO:
Kegagalan adalah j eluang untuk memulai lagi secara lebih cerdik.
PERSEMBAHAN
Untuk Ayahku Bapak S a y u ti,
para dosenku di STAIN Salatiga
sahabat-sahabat sepeijuanganku
dan anak istriku tercinta.
Alkhamdulillah
rahmat-Nya sehingga
selalu terlimpahkan pa
robbil’alamin. Puji syukur pada Allah SWT yang telah melimpahkan
fenulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam
la Nabi Muhammad SAW , keluarganya, serta para pengikutnya.
Penilis sudah b
penulis juga menyadar
arahan dari berbagai pi
penulis mengucapkan1
1. Bapak Dr. Imam Si
frusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini bisa sempurna, namun
bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan . Berkat bimbingan dan
iak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka tidak berlebihan bila
erimaksaih yang sedalam-dalamnya kepada :
:omo,M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya yang telah
memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan fasilitas di STAIN Salatiga.
2. Bapak Rovi’in,MA g selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya untk me
elaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ar Rosyidin Ngandong yang telah
sukan dalam penelitian ini.
uanganku yang telah memotivasi untuk menyelesaikan skripsi.
semoga skripsi ini dapat menambah wawasan para pembaca pada
can salah satu referensi untuk penelitian tindakan kelas berikutnya.
Achmad Faizin
*
11408229. Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji 'elalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V M I Ar Rosyidin Vgandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2010. Skripsi.
urusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah
inggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Rovi’in, M.Ag.
Kata kunci: pemaham; n materi haji dan metode demonstrasi.
Penelitian Tincakan
haji dan memperbailj
kelas V MI Ar Rosyi
tahun pelajaran 2009/21)1
Kelas ini disusun dengan tujuan meningkatkan pemahaman materi
i proses pembelajaran pada materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih di
in Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang semester genap
0.
Pelaksanaan tin
2010 dan Jum’at 21
beijumlah 21 anak dar
Magelang.
iakan dilakukan melalui dua siklus yaitu pada hari Jum’at tanggal 14 Mei
tinggal Mei 2010, dengan subyeknya adalah peserta didik kelas V yang
bertempat di MI Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten
Dengan penera
jan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
adanya peningkatan rata-rata nilai tes formatif yaitu 58,67 pada pra siklus
us I dan di akhir siklus II menjadi 72,33.
itasan pra siklus 29%, pada siklus I 71%, ini berarti mengalami kenaikan
nosentase ketuntasan 90%, bila dibanding dengan prosentase ketuntasan
mengalami peningkatan 61% dan bila dibandingkan dengan siklus I
PERSETUJUAN PEMI
D. Hipotesis Tindikan dan Indikator Keberhasilan... 4
5. Amalan-arr
lo r yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 30
BAB III A. Deskripsi Pelal^sanaan Siklus 1... 43
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Pembahasa Antar Siklus...62
1.
Materi Mata f elajaran Fiqih Kelas V Semester Genap
Jadwal Peneli ian...
Daftar Nilai L
Pedoman Obs
angan Harian Pra Siklus,
srvasi Siklus I...
Daftar Nilai T :s Formatif Siklus I.
Pedoman Obilervasi Siklus II.
Daftar Nilai T
Hasil Pengam
Perolehan NiL
;s Formatif Siklus II...
itan Siklus I dan II...
li Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Grafik Hasil
Grafik Hasil
Grafik Hasil
Grafik Ketuntisan.
Pengamatan siklus I...
Pengamatan siklus II...
Pengamatan siklus I dan II
Grafik Proseni
Grafik Rata-ra
ase Ketuntasan Belajar,
ta Nilai...
Grafik Nilai tertinggi dan Terendah.
.60
.61
.63
64
.65
.65
.66
Pe ididikan merupakan sarana yang sangat setrategis dalam
melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Sistem
nilai terse but meliputi ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan.
Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan
pemahamiin kepada peserta didik, namun lebih diarahkan pada
pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Untuk itu penyampaian
proses penbelajaran hendaknya dikemas menjadi proses yang membangun
pengalam; m baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan semangat
keijasama menantang dan menyenangkan.
Tu: ;as pendidik dalam konteks ini membantu mengkondisikan peserta
didik pac a sikap, perilaku atau kepribadian yang benar agar mampu
berkembang dan berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan dan
masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran harus mampu membantu peserta didik
agar menj adi manusia yang berbudaya tinggi dan bermoral tinggi.
Ui tuk mewujudkan capaian tersebut salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang
inovatif.
Psda tahun pelajaran 2009/2010 ini penulis mengajar kelas V MI Ar
Rosyidin Sgandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang terdiri dari
15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Selama tahun ini penulis merasa
kurang berhasil dalam mengajar Mata Pelajaran Fiqih. Hal ini didasarkan pada
rendahnyj hasil belajar mata pelajaran tersebut, yaitu pada ulangan harian
yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 30 April 2010 diperoleh nilai
rata-rata 1 elas 58,67 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkai adalah 65, dengan demikian dapat diartikan bahwa kompetensi
dasar yang diajarkan secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6
anak mendapat nilai di atas KKM selebihnya (15anak) memperoleh nilai di
bawah KKM, dengan demikian prosentase ketuntasannya hanya 29%.
Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses
pembelajjiran yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada Kepala
Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi penyebab
rendahnyj hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil
belajar U rsebut yang dapat penulis catat adalah peserta didik kurang
memperhi tikan dalam proses pembelajaran, penyampaian materi oleh guru
kurang m enarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan mencatat, guru
belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi.
Ti iak bisa dipungkiri bahwa semua guru mengharapkan peserta
didiknya dapat memperoleh nilai hasil belajar yang lebih dari Kriteria
Untuk irencapai harapan tersebut diperlukan kreativitas guru dalam
merancan pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik,
yaitu denj an melakukan inovasi pembelajaran.
Mencermati keterangan seperti yang diuraikan di atas penulis dapat
menyampaikan bahwa secara garis besar ada dua masalah yang dihadapi
guru/peni
sehingga
yang akj
pembelaji
kelas V ^
is yaitu pertama rendahnya hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih
kedua gin u masih monoton dalam mengajar.
Dtngan minta masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat serta
memperh itikan data nilai hasil belajar maka penulis hendak mengadakan
Penelitiar Tindakan Kelas (PTK). Yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas der gan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran
lasil belajar meningkat menurut Suhardjono (2006:58). Tindakan
n dilakukan oleh guru (penulis) adalah memperbaharui proses
rannya, yaitu dengan menerapkcui Metode Demonstrasi pada siswa
I Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
Dengan p embaharuan pada metode pembelajarannya diharapkan akan dapat
meningkctkan kreativitas peserta didik dan hasil belajarnya.
B. Rumusan Masalah
B*
penulis
Kelas ini
rdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat
s impaikan rumusan masalah dalam proposal Penelitian Tindakan
dalam mata pelajaran Fiqih Siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat
dilakukan dengan Metode Demonstrasi?’
C. Tujuan Penelitian
Se alan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dililkukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
1. Memperbiiki proses pembelajaran pada materi haji dalam Mata Pelajaran
Fiqih di telas V.
2. Meningkf tkan pemahaman materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih di kelas
V.
;nurut Subyantoro (2009:43) hipotesis tindakan merupakan
/ang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi '
nyelenggaraan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis yang dapat
diajukan
pelajaran
dilakukan
Ac
penulis la
jenulis adalah: “Peningkatan pemahaman materi haji dalam mata
Fiqih pada siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat
dengan Metode Demonstrasi.”
a dua indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang
csanakan, yaitu terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik
serta men yenangkan bagi peserta didik dan meningkatnya hasil belajar yang
4. Kegunaai
igan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan
guna k-pada berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan
ran khususnya pada mata pelajaran Fiqih , diantara yang
eh manfaat itu antara lain :
kek
a. Gurji dapat menciptakan perbaikan pembelajaran sehingga siswa
tem otivasi untuk belajar.
b. Gun lebih percaya diri, karena mampu menganalisis terhadap
kin< ijanya di dalam kelas sehingga menemukan kelemahan dan
latannya kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi
mahannya.
ilui penelitian tindakan kelas ini guru berperan aktif
i gembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri, karena bertindak
gai perancang dan pelaku perbaikan tersebut.
termotivasi untuk belajar karena proses pembelajarannya
cukan bervariasi dan menantang.
akan meniru guru untuk selalu mengadakan analisis terhadap
g. Sistematika Penulisan
Si tematika penulisan penelitian tindakan kelas merujuk pada Buku
Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN Salatiga tahun 2009.
Adapun s stematikanya sebagai berikut:
Bab I Per |dahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,
kegunaan penelitian, definisi operasional, dan metode
penelitian yang memuat rancangan penelitian, subjek
penelitian, langkah-langkah,instrument penelitian,
pengumpulan data, analisis data. Dan dibagian akhir bab
ini disampaikan sistematika penulisan.
Bab II K; i an Pustaka, memuat teori-teori yang mendukung dan relevan
dengan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah
masalah yang akan diselesaikan (rendahnya hasil belajar
Fiqih) dan variabel bebas (X) yaitu tindakan yang
dilakukan guru/penulis.
Bab III P aksanaan Penelitian, pada bab ini akan dideskripsikan pelaksanaan
A. Mata Peh jaran Fiqih
Mata pelajaran Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan pada sebuah madrasah. Dalam mata pelajaran ini dibahas tata cara
beribadah sesuai yang dicontohkan Rosululloh SAW. Menurut Anis Tanwir
Hadi (200?) materi mata pelajaran Fiqih di kelas lima terdiri dari tiga Standar
Kompeter si dan delapan Kompetensi Dasar. Materi tersebut selengkapnya
tampak seperti pada table di bawah in i:
Ta >el 1: Materi Mata Pelajaran Fiqih Kelas V Tahun 2009/2010
Semester Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Alokasi
Waktu
I Mengenal 1 .Menjelaskan Makanan 12 jam
makanan dan ketentuan makanan dan pelajaran
minuman yang dan minuman yang minuman (6x perte
halal dan haram halal dan haram. halal dan muan)
2.Menjelaskan binatang haram
halal dan haram.
3.Menjelaskan manfaat
makanan halal.
4.Menjelaskan akibat
makanan dan
minuman haram
II Mengenal 1 .Menjelaskan Kurban 4 jam
ketentuan kurban ketentuan kurban. pelajaran
2.Mendemonstrasikan (2x perte
tata cara kurban. muan)
Mengenal tata 1 .Menjelaskan tata cara Haji 6 jam
cara haji haji. pelajaran
2 .Mendemonstrasikan (3x perte
tata cara haji.
> muan)
________
Seperti s [idah disampaikan pada bab 1 di atas, bahwa terjadi masalah
pembelajt ran pada mata pelajaran Fiqih terutama pada materi haji yaitu
rendahnyt pemahaman materi haji yang dibuktikan dengan rendahnya hasil
belajar, i laka untuk mengatasi masalah tersebut penulis mengadakan
penelitian tindakan kelas. Maka tidak berlebihan kalau penulis sampaikan
hal-hal mengcpai penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
1. Penge kian Penelitian Tindakan Kelas
At a beberapa penelitian pendidikan yang sering dilakukan oleh para
ahli di bidang pendidikan, salah satunya adalah Penelitian Tindakan Kelas
beberai >a pengertian tentang Penelitian Tindakan Kelas disampaikan oleh
para pilkar pendidikan. Menurut Kemmis dan Taggart dalam Subyantoro
(2009: 0 Penelitian tindakan adalah suat" bentuk penelitian refleksif diri
kolekt l yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi social untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik
social mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik - praktik itu dan
terhad ap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.
Se iangkan Arikunto (2006:3) menyampaikan pengertian bahwa
peneli ian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh
guru itau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Jadi dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa yang melakukan tindakan
adalah guru dan yang dikenai tindakan adalah peserta didik.
Prfkar pendidikan lain yang memberikan batasan tentang penelitian
tindalan kelas yang hampir sama adalah Suhardjono (2006:57) penelitian
tindalan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama
dengah peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak sebagai
penel li) di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada
impumaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Dari
rtian ini dapat diartikan bahwa dalam penelitian tindakan kelas ini
sebagai peneliti bekerja sama atau berkolaborasi dengan teman penye
penge
sejawal Pengertian yang demikian sejalan dengan pendapat Supardi
(2006:104) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai
suatu bp"tuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan
spiral, 'ang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan system, metode
keija, jroses, isi, kompetensi, dan situasi.
D ai pendapat beberapa pakar pendidikan seperti disampikan di atas,
maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengertian penelitian
tindaki m kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kineijaiya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi
meninjtkat
2. Langk (di-!angkah dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
Da am melaksanakan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa
langka n yang dilakukan oleh penulis. Diantara yang dilaksanakan antara
adalah
a. M< ngidentifikasi masalah
Suatu rencana penelitian tindakan kelas diawali adanya
< salah yang dirasakan oleh penulis. Masalah merupakan suatu : senjangan antara harapan dengan kenyataan (Mulyadi . 2009).
i tuk mengidentifikasi masalah, upaya yang dilakukan penulis
dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti yang dianjurkan m<
ke
\G / ini
D
2)
J t Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:26) seperti di bawah
A.pa yang sedang terjadi di kelas saya?
Vlasalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut?
3) |Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya?
4)
5)
Apa yang terjadi bila masalah tersebut saya biarkan?
Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut
atau memperbaiki situasi yang ada?
Berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan di atas kemudian
pei lulis memilih salah satu jenis masalah yang mungkin bisa ditangani
sesuai dengan kebutuhan kelas, kemampuan guru , dan waktu untuk
melaksanakannya, karena tidak mungkin semua masalah bisa
ditangani oleh penulis dalam waktu yang bersamaan.
b. Menganalisis dan merumuskan masalah
Setelah masalah teridentifikasi penulis perlu melakukan
an alisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Abimanyu
da am Subyantoro (2009:40) memberi arahan yang perlu diperhatikan
da am pemilihan permasalahan untuk Penelitian Tindakan Kelas
D
muridnya, atau topic yang melibatkan guru dalam serangkaian
aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah.
Jangan memilih masalah yang di luar kemampuan dan atau
kekuasaan guru untuk mengatasinya.
Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan
terbatas (manageable).
Usahakanlah untuk bekeija secara kolaboratif dalam
pengembangan focus penelitian.
Kaitkan Penelitian tindakan Kelas yang akan dilakukan dengan
prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan
sekolah.
Setelah menetapkan fokus permasalahan serta menganalisisnya
tehjadi bagian-bagian kecil, selanjutnya penulis perlu merumuskan
i masalahan secara lebih jelas,spesifik dan operasional. Sebagai
an pendukung dalam mengidentifikasi masalah penulis juga
le ngumpulkan data tertulis berupa daftar nilai ulangan harian/ hasil
formatif dan menelaah Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
ini dilakukan dengan minta masukan dari teman sejawat dan
pala Madrasah, sehingga penulis dapat merumuskan masalah
c. Mei lencanakan perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka kegiatan
penlilis selanjutnya adalah membuat perencanaan 'proposal penelitian
tint akan kelas) dan menentukan siklus tindakan. Termasuk dalam hal
lm adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dis< suaikan dengan hipotesis tindakan yang diajukan.
Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat
empat langkah kegiatan (siklus) yang lazim dilakukan. Menurut
Arlkunto (2006:16) keempat langkah tersebut adalah (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
Tatiap 1: Menyusun rencana tindakan (planning)
Dalam tahap ini penulis menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. Seperti telah disampaikan di muka, bahwa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi maka penulis minta
masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat.
Ta lap 2 : Pelaksanaan tindakan (acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan
Tahap3 : Pengamatan (observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
gum/pemilis. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau
pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan
karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan sedang berlangsung. Jadi, keduanya berlangsung
dalam waktu yang bersamaan.
Tat ap 4 : Refleksi (reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam kegiatan ini
guru/penulis melakukan evaluasi diri atau dengan kata lain
guru/penulis mengadakan “dialog” pada diri sendiri
terhadapa apa yang telah dilakukannya. Kegiatan refleksi ini
sangat tepat dilakukan ketika guru / penulis sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian hasil refleksi ini digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan tindakan
pada siklus berikutnya.
d. Mc aksanakan tindakan
Skenario pembelajaran yang sudah dibuat akan dilaksanakan
pada tahap ini, termasuk pengamatan terhadap pelaksanaan perbaikan.
teman sejawat. Kolaborasi dengan teman sejawat sangat diperlukan
tentama dalam mengumpulkan data atau catatan selama pelaksanaan
pembelajaran yang berisi tentang kekurangan-kekurangan maupun
kekuatan tindakan yang dilakukan penulis,
e. Merefleksi diri
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau
tidiik terjadi,apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil
ditijntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan
(Subyantoro.2009:58). Dalam kegiatan ini peran teman sejawat juga
sargat penting, karena masukan dari beliau akan terasa lebih obyektif
dai lebih cermat.
B. Materi H:
1. Penge
Ibr
memerluk
dan keset ‘J*
rtian
dah haji merupakan salah satu ibadah yang paling berat karena
ui kesiapan seseorang dari berbagai hal baik biaya, tenaga, waktu
atan. Dengan melihat beratnya ibadah haji, setiap muslim yang
melaksam kannya harus benar-benar iklhas, hanya mengharap ridlo Allah Swt.
Da
artinya: E
am Kifayatul akhyar Moh. Rifa’I (1978) menyampaikan arti haji
bahwa he i menurut bahasa adalah maksud. Sedangkan menurut istilah ermaksud berkunjung ke Masjidil Haram (ka’bah) untuk tujuan
Ibacah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang
diwajibkan bagi setiap orang Islam yang mampu melaksanakannya.
Kewajiban ibadah haji ini diperintahkan Allah Subhaanahu Wata’ala dalam
Surah Ali ‘ mron ayat 97.
*. V I .11
' \ s'**
Artinya: J1adanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[2. 5]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; meni erjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216J. barangsia} a mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [215j ia,ah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.[216j yaitu: o n n g yang sanggup mendapatkan perbekalan Jan alat-alat pengangkitan serta sehat jasmani dan perjalandnpun aman.
Ibs ah haji memiliki syarat haji, rukun haji dan wajib haji yang harus
dipenuhi agar ibadah tersebut dapat terlaksana dengan sempurna. Menurut
Anis Tanvnr Hadi (2009) ketentuan tersebut di atas adalah:
2. Syara Haji:
Se ap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji harus memenuhi
a. Islam.
Orang y
b. Berakal
ang tidak beragama Islam tidak wajib atau tidak sah pergi haji,
sehat.
Anak y i
d. Mampu
Arti mi
cukup i
Orang y ang gila atau tidak sehat akalnya tidak wajib menunaikan haji. <)
c. Baligh
mg belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan haji.
impu adalah mampu jasmani dan rohani, memiliki bekal yang
intuk pulang pergi ke Mekah dan keluarga yang ditinggal, ada
kendaraan, aman dalam peijalanan, bagi wanita harus disertai muhrimnya
atau beisama wanita lain yang dipercaya.
3. Rukun Haji:
Rukun haji merupakan serangkaian perbuatan yang harus dilakukan
dalam ibadah haji yang tidak <^apat diganti. Apabila salah satu rukun haji ada
yang tidak dilaksanakan, hajinya batal dan harus diulang tahun depan. Rukun
haji melipiti:
a. Ihram
iram adalah berniat memulai melakukan haji dengan mengenakan
akaian ihram yang terdiri atas dua helai kain putih tidak dijahit
jagi laki-laki). Pakaian ihram bagi wanita adalah menutup seluruh
b. Wukuf
Wukuf adalah tinggal di Arafah sejak saat matahari terbenam
tsinggal 9 Zulhijah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari Nahar
( 1 anggai 10 Zulhijah).
c. Tawaf
d. Sa’i
e. Tahalul
1
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
a’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah dan
^baliknya sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari bukit Safa dan
berakhir di bukit Marwah.
4. Wajib
Wa
haji. Apab
ahalul adalah keadaan seseorang yang telah
C|ibolehkan(dihalalkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya
cilarang selama berihram. Tahalul ditandai dengan mencukur
rambut paling sedikit beberapa helai.
Taji:
ib haji merupakan amalan-amalan yang dikerjakan dalam ibadah
diganti de■ngan membayar dam (denda). Wajib haji meliputi beberapa
kegiatan, y iitu:
a. Melaks anakan ihram sesuai dengan miqat yang ditentukan.
b. Berma un di Muzdalifah sesudah tengah malam.
c. Melem sar jumrah ‘aqabah pada hari raya ‘Idul Adha.
d. Melem >ar ketiga jumrah pada hari Tasyrik ( tanggal 11,12,13 Zulhijah)
setelah matahari condong ke barat.
e. Berma am (mabit) di Mina selama dua atau tiga malam pada hari Tasyrik.
f. Melaki ikan Tawaf Wadak (tawaf perpisahan bagi mereka yang
meninj galkan Mekah)
g. Mengh ndari segala larangan di musim haji.
5. Amala n-amalan Ibadah Haji:
a. Amala i Menjelang Ihram
1. Ma idi menjelang memulai ihram merupakan amalan sunah, ini
sek aligus menandai dimulainya ihram.
2. Me motong kuku, mencukur kumis, mencabut rambut ketiak, dan
me icukur rambut di sekitar kemaluan.
3. Me makai pakaian ihram
4. Nii t. Ihram tidak sah kecuali dengan niat.
5. Me igulang-ulang kalimat talbiyah. Kalimat talbiyah adalah sebagai
Y c Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi po nggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi pc iggilan-Mu. Sesengguhnya segala puji, nikmat, dan segenap ke keuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.(HR Bukhari dc n Muslim)
b. Amal; n ketika Wukuf
W|ukuf berarti berhenti atau berdiam sebentar di Padang Arafah.
Wukuf tersebut dilaksanakan sebagai berikut.
Pt|da tanggal 8 Zulhijah, seluruh jamaah haji diberangkatkan menuju
ke Padang Arafah setelah mengerjakan shalat Zuhurdan Asar.
Mfenjelang v/aktu Maghrib, jamaah haji tiba di Padang Arafah dan
menginap menunggu waktu wukuf.
2. Wukuf dilakukan tanggal 9 Zulhija. Menunggu waktu wukuf
se >aiknya diisi dengan berzikir, bertasbih, dan membaca Al Qur’an
sefta memperbanyak bacaan talbiyah dan berdoa.
3. Silat pelaksanaan wukuf, kita mengerjakan sholat Zuhur dan Asar
di amak takdim (digabung dan diringkas).
4. S( sudah matahari terbenam (selesai wukuf), jamaah haji menuju ke
c. Amalan ketika di Muzdalifah (tanggal 10 Zulhijah)
Beberapa amalan yang dilakukan di Muzdalifah, antara lain:
1. Memperbanyak membaca talbiyah, zikir, takbir, tahlil, tahmid dan
menbaca Al Qur’an.
t erapa amalan yang dilakukan di Mina, antara lain:
lontar ketiga jamrah dengan batu kerikil, selain batu tidak sah.
batu dilontarkan satu persatu.
ntar dengan tertib, dimulai dari jamrah pertama, kedua dan ketiga
wusta,dan aqabah)
mbayar dam bagi yang belum menyembelih hewan kurban,
ketika Tawaf
Tawaf adalah peijalanan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Beberapa hal yang berkaitan dengan amalan tawaf, antara lain:
1. Nh hendak me;lakukan tawaf.
2. Su( i dari hadas dan kotoran.
3. Menutup aurat.
4. Tawaf di Baitullah harus didalam Masjidil Haram, sekalipun jauh.
5. Tawaf dilakukan tujuh kali tanpa jeda.
7. Selesai tawaf, melaksanakan shalat dua rakaat di belakang makam
Ibra lim.
f. Amalar
Sa’ adalah berlari-lari kecil tujuh kali bolak-balik antara bukit Safa
dan Marwah. Beberapa hal yang berkaitan dengan amalan Sa’i adalah:
1. Nia hendak melaksanakan Sa’i
2. Dili kukan dalam keadaan suci
3. Dili iksankan setelah Tawaf ketiaka Sa’i
4. Me nperbanyka doa maupun zikir
5. Bei henti di Safa dan Marwah untuk berdoa,
g. Amalan dalam Tahalul
Tal alul adalah mengakhiri ihram dengan menggunting rambut kepala
paling sedikit tiga helai. Bagi laki-laki lebih terpuji apabila mencukur
habis rambutnya. Mereka yang sudah tahlul boleh memakai pakaian biasa
dan lanngan dalam ihram semuanya gugur.
5. Cara Melaksanakan Haji:
Adi tiga cara melaksanakan untuk melaksanakan haji, yaitu tamatuk,
ifrad dan q
a. Haji Ti
Haji Ti
haji. J Iran.
imatuk
imatuk adalah mengeijakan Umrah lebih dahulu, baru mengerjakan
b. Haji Ifi
Haji Ifi
umrah,
dapat
c. Haji Q
Haji
dalam
haji da
ad
ad adalah mengerjakan ibadah haji lebih dahulu, baru mengerjakan
Cara ini tidak wajib membayar dam. Pelaksanaan dengan cara ini
cSpilih oleh jamah haji yang yang waktu wukufnya sudah dekat.
ran
Ciran adalah melakukan haji dan umrah secara bersama-sama di
Batu niat. Caranya, ialah denagn meniatkan dalam ihramnya untuk
umrah sekaligus. Haji cara ini wajib membayar dam.
6.Larangan Selama Melaksanakan Haji:
a. Larangan bagi laki-laki.
Laki-k ci dilarang mengenakan baju yang dijahit, sorban, celana, mantel,
sepatu |yang menutupi mata kaki atau memakai kaos kaki. Di samping itu
dilaranh pula menjadi wali nikah. Rasulullsh bersabda sebagai berikut:
y s v» y
■> 'l
Artiny; : Janganlah kamu mengenakan baju, serban, celana, mantel dan khuf, k ecuali bagi seseorang yang tidak bisa mendapatkan sandal, boleh menge jakan khuf dengan dipotong lebih rendah dari dua mata kaki dan janganlah mengenakan pakaian yang diberi wangi-wangian dan
Selama melaksanakan haji wanita tidak boleh mengenakan cadar dan
sarung tangan.
b. Larang an bersetubuh, berbuat fasik dan berbantah-bantahan.
Laki-la|ci dan wanita selama melaksanakan haji dilarang bersetubuh,
berbua fasik, dan berbantah-bantahan. Allah Swt berfirman dalam Surah
Al Baqarah ayat 197. berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji, yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya, ilah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah
u Hai orang-orang yang berakal,
i tlah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
lafats artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak atau bersetubuh.
naksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri buatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.
c. Laranj an memotong kuku, merontokkan rambut dan membunuh kutu
kepala
Laranj an memotong kuku, merontontokkan rambut, dan membunuh kutu
kepala, disepakati oleh para ulama berdasarkan amaliah beberapa orang
d. Larang in berburu binatang.
Larang ui berburu binatang yang halal dimakan dagingnya ketika sedang
berihra m dijelaskan Allah Swt dalam Surah Al Maidah 95 .
" i
95. He i orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan^436], ketika kamu sedang ihram, barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja. Maka dendanya ialah mengganti dengan binatatg ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusai dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad[437] yang dibawa sampai ke Ka'bah[438] atau (dendanya) membayc- kaffarat dengar memberi makan orang-orang miskin[439] atau berpuasa seimbang dengar, makanan yang dikeluarkan itu[440], supaya dia merasakan akibat buruk duri perbuatannya. Allah Telah memaafkan apa yang Telah lalu[44u]. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untukmenyiksa.
[436] i ulah: binatang buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing buas, dalam suatu ri vayat termasuk juga ular.
[437] alah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Harem dan dai ingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji. [438] yang dibawa sampai ke daerah Haram untuk disembelih di sana dan dai ingnya dibagikan kepada fakir miskin.
[439] seimbang dengan harga binatang ternak yang akan penggganti binatan g yang dibunuhnya itu.
[441] mengha
Maksudnya: membunuh binatang sebelum turun ayat yang amkan ini.
B. Belajar dan Fpktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
Urtuk mendukung pelaksanaan penelitian tindakan kelas maka penulis
perlu menyampaikan beberapa teori dari para ahli tentang balajar, hasil belajar
dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti berikut.
1. Belaj; r
Bcjnyak pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli di bidang
pendi ikan. Seperti Dakir (1993:126) menyimpulkan dari pendapat
beberapa tokoh definisi belajar atau pengertian belajar secara umum,
cirrin irinya ialah : perbuatan-perbuatan yang menghasilkan “perubahan”
yang menuju ke sesuatu yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubhan
itu di dapat atas dasar latihan-latihan yang disengaja. Oleh karenanya hasil
belaj ir tidak diketemukan hanya secara kebetulan saja.
P< ngertian belajar menurut Syai’ful Bahri Djamarah (2002) dalam
buku iya “Psikologi Belajar” adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk
leroleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
du dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut mem
indiv
tangap in yang disebabkan oleh pengalaman. Dari beberapa pendapat para
ahli tintang pengertian belajar seperti dikemukakan di atas dapat
dipahani bahwa belajar adalah suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh
seseoning atau individu yang melibatkan unsur jasmani dan rohani untuk
memp< roleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman hidupnya dari
hasil ir teraksi dengan lingkungannya.
suatu p
pengak
yaitu: ]
a. Pro
Me limit Gagne dalam Sri Anitah dkk (2008:13) bahwa belajar adalah
oses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
man. Dari pengertian tersebut, terdapat tiga ciri pokok belajar,
jroses, perubahan perilaku dan pengalaman.
akti
orai
pen
keg les
Bel ijar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
mei asakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya
'. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati
g lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang
sed; mg belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan
isaan siswa. Yang dapat diamati guru ialah manifestasinya, yaitu
atan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan
fa tersebut. sisv
Has 1 belajar berupa perubahan perilaku. Seseorang yang belajar akan
bea bah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan,
ketr impilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Namun tidak semua
pembahan perilaku merupakan hasil belajar, karena ada perubahan
tingkah laku yang disebabkan karena kematangan, atau karena tidak
disadari sebagai akibat minum minuman keras. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman
(intpraksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosional
teij tdi.
c. Pergalaman
Bel ijar adalah mengalami; dalam arti belajar teijadi di dalam interaksi
antira individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
linj[kungan sosial. Lingkungan fisik seperti buku, alat peraga dan alam
sekitar, sedangkan lingkungan social misalnya guru, teman, kepala
sekolah, pembina pramuka. Belajar dapat melalui pengalaman
langsung maupun tidak langsung. Belajar melalui pengalman
langsung, yaitu belajar dengan melakukan sendiri atau dengan
mehgalaminya sendiri dan ini biasanya akan memberikan hasil yang
lebfh optimal. Hal ini sesuai dengan teori kerucut Edgar Dale (Aqib.
20)2:59) yang mengatakan bahwa tingkat pengalaman yang paling
tinggi nilainya adalah pengalaman yang diperoleh dengan kontak
2. Faktor /ang Mempengaruhi Hasil Belajar
Kel)erhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor -
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
(Anital .2008), yaitu faktor dari luar individu (ekstern) dan faktor dari
dalam intern),
a. Fal tor dari luar (ekstern)
Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar dia
antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana
kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan),
lin jkungan social budaya, lingkungan keluarga, program seklah, guru,
.
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab
gu*u merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Oleh karena itu
g u n dituntut agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
mtmyenangkan, aktif dan menantang.
b. Fa
be
ko
1)
rtor dari dalam (intern)
Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil
ajar diantaranya motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan
(isep diri (Djaali.2008:101).
Motivasi
Menurut Purwanto (1997:60) motivasi adalah segala sesuatu
2)
Sedangkan Suryabrata (1984:70) mengemukakan bahwa motivasi
adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Adapun Greenberg dalam Djaali
(2008:101) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses
membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah
suatu tujuan. Sementara itu Gates dan kawan-kawan dalam Djaali
(2008:101) menyampaikan bahwa motivasi adalah suatu kondisi
fisiologis dan psikilogis yang terdapat dalam diri sesorang yang
mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Dari beberapa
pendapat tentang motivasi di atas dapat penulis disimpulkan bahwa
motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).
Sikap
Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap
definisi berbeda satu sama lain. Djaali (2008:114) menyampaikan
pendapat dari beberapa ahli tentang definisi sikap, diantaranya
Trow mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau
emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat.
Sementara Allport seperti dikutip oleh Gable mengemukakan
3)
tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung
kepada respon individu terhadap semua objek atau situasi yang
berhubungan dengan objek itu.
Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap
itu tidak muncul seketika atau dibawa sejak lahir, tetapi disusun
dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh
langsung kepada respon seseorang.
Minat
Minat adalah salah satu aktivitas manusia yang berhubungan
dengan aspek psikis dan fisik, yang disadari dengan segera
direalisir pada aktivitas nyata dengan sengaja disertai dengan
perasaan senang dan seseorang merasa lebih berharga dengan
aktivitas tersebut. Sedangkan menurut Sukirin (1986:71) Minat
adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
suatu obyek atau menyenangi suatu obyek. Minat adalah rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh (Slameto. 1991:182).
Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir , tetapi diperoleh
4)
5)
Cebiasaan belajar
Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui
)el°jar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi
menetap dan bersifat otomatis. Perbuatan kebiasaan tidak
memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam
melakukannya (Djaali. 2008:128). Jadi kebiasaan belajar dapat
diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa
pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengeijakan
tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.
Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya
sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang
perilakunya isi pikiran dan perasaanya, serta bagaimana
perilakunya tersebut berpengaruh pada orang lain (Anant Pai
dalam Djaali (2008:129)
3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Dengan mencermati teori-teori yang sudah dikemukakan di atas dapat
penulis sampaikan bahwa yang dimaksud hasil belajar mata pelajaran fiqih
adalah hasil belajar berupa perubahan tingkah laku setelah peserta didik
melaklikan kegiatan belajar atau tindakan dari guru/penulis pada mata
pemahaman tentang haji yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar
secara 1 uantitatif berupa nilai ulangan harian atau tes formatif.
C. Metode Demonstrasi
1. Hakikai Metode Mengajar
Mei ode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus
digunal an dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim belajar yang
kondus f dan merangsang peserta didik untuk berinteraksi dan berkreasi
sehingga tujuan pembelajaran mudah tercapai. Oleh karena itu, dalam
memilih dan menerapkan metode mengajar harus disesuaikan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai, karakteristik kelas, kemampuan guru
dan waktu yang tersedia. Hal ini sesuai dengan pendapat Sri Anitah
(2008:f 5) yang mengemukakan fungsi-fungsi metode mengajar sebagai
berikut
a. Sebigai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau
membentuk kompetensi siswa. Setiap pembelajaran memiliki tujuan
sehingga dalam proses pembelajarannya harus ada suatu cara maupun
tekrik yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut secara
efektif.
b. Seb igai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru
kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar
jajar pada dasarnya adalah prosedur dari masing-masing metode
; digunakan dalam pembelajaran tersebut. dalam
mergi
yani
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian
pen belajaran. Karakteristik metode mengajar dapat dijadikan sebagai
perimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode ceramah, tanya jawab akan berbeda
pen ilaiannya dengan metode demonstrasi atau latihan/praktik.
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut
per u diberikan bimbingan individu atau kelompok.
Menceimati hakekat metode mengajar di atas, menunjukkan betapa
penting pya metode mengajar dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.
menyu: un rumusan tujuan pembelajaran ,agar dapat member motivasi
yang ktfat pada peserta didik untuk belajar; (b) mempersiapkan alat bantu
yang a can digunakan dalam pembelajaran; (c) memberikan penjelasan
tentang topik yang akan didemonstrasikan; (d) memberikan penjelasan
tentang topik yang akan didemonstrasikan; (e) pelaksanaan demonstrasi
bersam:ian dengan perhatian dan peniruan dari peserta didik; (f) guru
perlu m jmberikan penguatan di akhir kegiatan.
Seperti metode pembelajaran yang lain bahwa penggunaan suatu
metode memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian halnya pada
metode demonstrasi. Adapun keunggulan dari penggunaan metode ini
adalah (a) peserta didik dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek
yang setenarnya; (b) dapat mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik;
(c) dapa melakukan pekeijaan berdasarkan proses yang sistematis; (d)
dapat mi ngetahui hubungan yang structural atau urutan objek, (e) dapat
melakukin perbandingan dari beberapa objek. Sedangkan kelemahan
digunakannya demonstrasi yaitu; (a) hanya dapat menimbulkan cara
berpikir yang ;kongkret saja; (b) jika jumlah peserta didik banyak dan
posisi duduk tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif; (c) bergantung
pada alat bantu yang sebenarnya; (d) sering teijadi peserta didik kurang
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Sidah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian
tindakan telas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana, pelaksanaan,
pengamat Jn/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih rincinya tahapan-
tahapan t< rsebut akan disampaikan di bawah ini, sedangkan data, analisis data
dan pemb ihasannya akan disampaikan pada Bab IV.
1. Perencanaan, sebelum membuat perencanaan pada tahap ini terlebih dahulu
penulis mjngadakan refleksi terhadap pembelajaran mata pelajaran Fiqih yang
sudah diberikan sebelumnya yaitu pada hari Jum’at tanggal 30 April 2010.
Hasil ular gan harian yang dilaksanakan di kelas V yang terdiri dari 21 anak
tersebut ciperoleh nilai rata-rata kelas 58,67. Adapun Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan pada awal tahun pelajaran adalah 65,
dengan di
atas KKN
yaitu deng
mikian dapat diartikan bahwa kompetensi dasar yang diajarkan
secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6 anak mendapat nilai di
selebihnya (15 anak) memperoleh nilai di bawah KKM. Data
tersebut lemudian dianalisis untuk mengetahui prosentase ketuntasannya
menggunakan rumus;
Ketuntasan = [X tuntas : X peserta didik ] x 100%. Karena jumlah peserta
didik yang tuntas ada 6 anak dan yang belum tuntas ada 15 anak, maka
ketuntasanr ya adalah [ 6: 21 ] x 100% = 29%.
Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses
pembelajar: m yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada Kepala
Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi penyebab
rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil
belajar terebut yang dapat penulis catat adalah (1) peserta didik kurang
memperhatikan dalam proses pembelajaran, (2) penyampaian materi oleh
guru kurai g menarik, (3) kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan
mencatat, 4) guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan
materi.
Mencermati keterangan seperti yang diuraikan di atas penulis dapat
menyampaikan bahwa secara garis besar ada dua masalah yang dihadapi
guru/penul s yaitu pertama rendahnya hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih
kedua guru masih monoton dalam mengajar sehingga pembelajaran tidak
menarik pbrhatian bagi peserta didik. Berdasarkan kedua masalah di atas
maka men
perbaikan
Set
pihak yang
/impulkan bahwa harus ada langkah tindakan oleh guru berupa
jroses pembelajarannya.
;lah mendalami permasalahan dan adanya masukan dari berbagai
Magelang. Karena tes kenaikan kelas semester genap akan dilaksanakan
minggu ktdua bulan Juni maka direncanakan pelaksanaan siklus penelitian
tindakan k pias berakhir pada minggu kelima bulan Mei. Agar pelaksanaan
penelitian tindakan kelas beijalan dengan lancar dan terprogram maka penulis
membuat j idwal seperti pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 : Jadwal Penelitian
Kegiatan MEI JUN
I
JUL
I
Refleksi pra siklus
Penyusunan
proposal
Penyusunan RPP
Siklus I
Pelaksanaan Siklus
I
Refleksi Siklus I
Penyusunan RPP
Pelaksanaan Siklus
II
Refleksi Siklus II
Penyusunan
Laporan PTK
La lgkah berikutnya dalam tahap perencanaan ini adalah menyusun
rencana p« mbelajaran, lembar pengamatan, dan instrument penilaian.
2. Pelaksaman, dalam tahap ini guru/penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dergan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat
sekaligus mengadakan pengamatan. Siklus I ini dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 14 Mei 2010.
3. Pengamal an/pengumpulan data, kegiatan pengamatan dilakukan
guru/penu is pada waktu pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Untuk
memudahi ;an dalam pengamatan maka guru menggunakan lembar
pengamat* n yang sudah disiapkan dalam perencanaan (terlampir). Adapun
aspek yang diamati secara antara lain aktivitas peserta didik dalam
demonstrasi, minat anat untuk mengikuti pembelajaran, keberanian dalam
melakukan demonstrasi, dan kesesuaian antara demonstrasi anak dengan isi
4. Refleksi, (lalam tahap ini guru/penulis berupaya mengevaluasi diri terhadap
apa yang sudah dilakukan pada siklus I, yaitu dengan cara menganalisa
catatan hasil pengamatan dan menganalisa hasil ulangan harian. Berdasarkan
analisa dai a yang telah dikumpulkan dapat diketahui bahwa pada siklus I
keberanian . minat dan kesesuaian demonstrasi dengan isi masih rendah.
Nampak peserta didik masih sungkan-sungkan dalam melakukan demonstrasi,
masih narr pak beberapa anak yang hanya mondar mandir tidak tahu apa yang
harus dipei buat dan melakukan kegiatan yang tidap perlu.
Secara keseluruhan hasil pengamatan pada siklus I adalah sebagai
berikut ;as pek keaktivan 52%, aspek minat 48%, aspek keberanian 48% dan
aspek kesesuaian isi 43%. Untuk hasil ulangan harian diperoleh keterangan
nilai rata-rata kelas 67,48 , peserta didik yang belum tuntas 10 anak dan yang
belum tur tas ada 6 anak. Dengan perolehan hasil yang demikian penulis
masih meiasa harus melakukan tindakan yang kedua walaupun nilai rata-rata
sudah di £ tas nilai KKM. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan seperti
sudah disampaikan di atas yang menunjukkan bahwa secara umum
keberaniarL minat, aktivitas dan kesesuaian isi masih perlu ditingkatkan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11
Perencanaan, dengan memperhatikan dan mendalami hasil refleksi
siklus I di atas, kemudian penulis membuat perencanaan tindakan siklus II
yaitu dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP (terlampir).
menbuat p ;doman pengamatan dan membuat jurnal siswa maupun jurnal guru
yang beris beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Perlu kita ketahui bahwa jurnal ini diisi baik oleh pese-ta didik maupun guru
setelah pelaksanaan pembelajaran berakhir.
Pelaksanaan, siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Mei 2010
dengan mjngacu pada RPP yang berdasarkan pada hasil refleksi siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus kedua ini adalah kegiatan awal (7 menit)
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru
mengadakin apersepsi untuk membawa peserta didik ke dalam suasana
pembelajaran yang diinginkan. Kegiatan inti (40 menit) peserta didik
melakukan demonstrasi towaf, sa’i, melempar jumroh, dan wukuf. Kegiatan
penutup (i| menit) berupa kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan.
Dan pembelajaran diakhiri dengan tes formatif selama 15 menit.
D;ilai.i pelaksanaan siklus II ini penulis berkolaborasi dengan teman
sejawat y< itu Bapak Muntaha. Di sini peran teman sejawat sangat membantu
terutama dalam mengadakan pengamatan yang berpedoman pada lembar
pengamah m.
Pengamatan, dalam tahap ini penulis sangat terbantu oleh hadirnya
teman sejawat, karena hasil pengamatan tentu akan lebih obyektif bila
dibanding dengan hasil pengamatan yang dilakukan sendiri. Kegiatan
pengamat m dilalaikan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan
Re leksi, sebagai akhir kegiatan dari sebuah penelitian tindakan kelas
maka dalan refleksi siklus II ini disampaikan hasil pengamatan dan catatan
selama pembelajaran berlangsung oleh teman sejawat. Setelah dilakukan
analisa bersama diperoleh hasil pengamatan yaitu keaktivan peserta didik
mencapai 86%, minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran 90%,
keberaniai dalam melakukan demonstrasi 81% dan kesesuaian demonstrasi
dengan isi materi 95%.
Se angkan dari data hasil tes formatif yang sudah dianalisis diperoleh
informasi bahwa nilai rata-rata kelas adalah 72,33, jumlah peserta didik yang
sudah tun as ada 20 anak sehingga prosentase ketuntasannya ada 95%. Dan
ada seorctag anak yang belum tuntas karena nilai tes formatinya 56 ,
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 65. Tindak lanjut dari guru
untuk am k yang belum tuntas tersebut adalah dengan memberi tugas untuk
dikeijakai di rumah.
B< rhubung jumlah peserta didik yang sudah tuntas ada 20 anak dan
nilai rata-rata kelas sudah di atas nilai KKM maka penulis menganggap bahwa
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Pra Siklus
Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan, proses pembelajaran
dilaks< nakan secara konvensional. Dalam hal ini guru hanya sekedar
ceramah yang monoton sehingga cenderung membosankan bagi peserta
didik, tidak banyak melibatkan peserta didik dalam psoses pembelajaran.
Peserta didik hanya dijadikan sebagai obyek yang harus menerima ilmu
dari guru bagaikan anak burung yang hanya menunggu diberi makan oleh
induknya Guru mendominasi proses pembelajaran, karena beranggapan
bahwa dirinya paling pandai dan peserta didik dianggap masih kosong.
Kondisi demikian yang menyebabkan hasil belajar rendah dan
proser tase ketuntasannya juga sedikit seperti tampak pada daftar berikut.
Tabel 3: Daftar Nilai Ulangan Harian Pra Siklus (30April2010)
NO NAMA NILAI KETUNTASAN
1 Ahmad Nurul Irva 60 Belum tuntas
2 Amir Santosa 32 Belum tuntas
3 Arum Fadhilah 62 Belum tuntas
4 Dina Parishana 66 Tuntas
5 Faizal Pambudi 56 Belum tuntas
7 Ahmad Hakim 60 Belum tuntas
8 Ibnul Ashori 62 Belum tuntas
9 Imam Munif 62 Belum tuntas
10 Khoirul Umam 66 Tuntas
11 Khusna Yashiroh 46 Belum tuntas
12 Lailatul Afifah 58 Belum tuntas
13 Lailatul fitriyah 66 Tuntas
14 Muhamad Nandhir 46 Belum tuntas
15 Mahmud Riyadi 50 Belum tuntas
16 Nahrowi 52 Belum tuntas
17 Nurul Imam 66 Tuntas
18 Nur Rozikin 56 Belum tuntas
19 Nur Wakhid 66 Tuntas
20 Rofiin 64 Belum tuntas
21 Sofiyatun 66 Tuntas
JUMLAH 1232
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah
58,671, peserta didik yang tuntas 6 anak dan yang belum tuntas 15 anak.
2. Sikluf I
Peda siklus pertama guru/penulis melaksanakan pembelajaran dengan
mater pokok mendemonstrasikan cara berpakaian ihrom, menghafal
dengan mengucap kalimat talbiyah. Sebelum demonstrasi dilakukan oleh
peserla didik, guru/penulis menyampaikan tujuan pembelajaran dan
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, guru/penulis mengadakan
pengamatan. Aspek yang diamati meliputi aktivitas, minat, keberanian dan
ketepatan (yang dilakukan anak dengan ketentuan ibadah).
Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung bisa
diperhatikan pada lembar pengamatan di bawah ini.
Tabel 4 : Pedoman Observasi Siklus I
Mata Pelajaran : Fiqih
Hari/Tanggal : Jum’at 14 Mei 2010
Beril; ih tanda Chek list ( V) pada kolom lembar observasi berikut ini !
No Nama Aspek Pengamatan Keterangan
A B c D
13 Lailatul fitriyah V V - V
20 Rofiin V V - V
ispek Ketepatan Gerakan dengan Isi Materi
da akhir kegiatan guru/penulis mengadakan evaluasi atau tes
tif dengan hasil sebagai nampak pada tabel berikut.
Tabel 5 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I
Pelajaran : Fiqih
ri Pokok : Ibadah Haji
Janggal : Jum’at 14 Mei 2010
No Nama Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Nurul Irva 70 Tuntas
2 Amir Santosa 55 Belum tuntas
3 Arum Fadhilah 82 Tuntas
4 Dina Parishana 66 Tuntas
5 Faizal Pambudi 66 Tuntas
6 Fathul Majid 62 Belum tuntas
7 Ahmad Hakim 74 Tuntas
9 ImamMunif 70 Tuntas
10 1Lhoirul Umam 75 Tuntas
11 1CJhusna Yashiroh 65 Tuntas
12 1.ailatul Afifah 70 Tuntas
13 1„ailatul fitriyah 80 Tuntas
14 1duhamad Nandhir 55 Belum tuntas
15 1dahmud Riyadi 65 Tuntas
16 14ahrowi 60 Belum tuntas
17 ]sturul Imam 70 Tuntas
18 ]4ur Rozikin 60 Belum tuntas
19 14ur Wakhid 68 Tuntas
20 1lofiin 70 Tuntas
21 ;Jofiyatun 60 Belum tuntas
UMLAH 1417
Seiara keseluruhan nilai rata-rata tes formatif siklus 1 adalah 67,48 ,
hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah tuntas.
Namun demikian tindakan masih dilanjutkan pada siklus II karena pada
siklus pertama materi yang didemonstrasikan baru berpakaian Ihrom,
wukuf fii Arofah, mabid di Muzdalifah, bermalam di Mina dan melafalkan
kalimai Talbiyah berkali-kali. Sedangkan materi ibadah haji yang lainnya
3. Siklus [I
Paca siklus ini dilaksanakan tindakan yang sama (demonstrasi) tentang
tata cara ibadah haji yang pada siklus pertama belum dilakukan oleh
peserta didik. Adapun materi demonstrasi ibadah haji pada siklus II ini
adalah Tawaf, Sai dan Tahalul.
Selama proses pembelajaran berlangsung dapat diamati hal-hal seperti
pada k mbar pengamatan berikut.
Tabel 6 : Pedoman Observasi Siswa Siklus II
Mata 3elajaran : Fiqih
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Mei 2010
Berilah tanda Chek list ( V) pada kolom lembar observasi berikut ini !
No Nama Aspek Pengamatan Keterangan
A B
c
D1 Ahmad Nurul Irva V V V V
2 Amir Santosa V V V V
3 Arum Fadhilah V V - V
4 Dina Parishana V V V V
5 Faizal Pambudi V V V V
6 Fathul Majid V V V V
7 Ahmad Hakim V V - V Agak pusing
8 Ibnul Ashori V V V V
9 Imam Munif - V V V
10 Khoirul Umam V V V V
11 Khusna Yashiroh - V V V
12 Lailatul Afifah V V V V
13 Lailatul fitriyah V V V V
14 Muhamad Nandhir V - V
-15 Mahmud Riyadi V V V V
17 Nurul Imam V V V V
PROSENTASE 86% 90% 81% 95%
Keten
spek Ketepatan Gerakan dengan Isi Materi
rdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa tingkat
asaan materi ibadah haji sudah berhasil. Hal ini didukung oleh
han nilai tes formatif yang dilaksanakan pada saat itu, seperti daftar
fah ini.
Tabel 7: Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II
^lajaran : Fiqih
Pokok : Ibadah Haji
'anggai : Jum’at, 21 Mei 2010
No Nama Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Nurul Irva 82 Tuntas
2 Amir Santosa 73 Tuntas
4 Dina Parishana 75 Tuntas
5 Faizal Pambudi 72 Tuntas
6 Fathul Majid 72 Tuntas
7 Ahmad Hakim t>8 Tuntas
8 Ibnul Ashori 75 Tuntas
9 Imam Munif 73 Tuntas
10 Khoirul Umam 76 Tuntas
11 Khusna Yashiroh 72 Tuntas
12 Lailatul Afifah 82 Tuntas
13 Lailatul fitriyah 75 Tuntas
14 Muhamad Nandhir 52 Tidak tuntas
15 Mahmud Riyadi 75 Tuntas
16 Nahrowi 72 Tuntas
17 Nurul Imam 86 Tuntas
18 Nut Rozikin 73 Tuntas
19 Nut Wakhid 72 Tuntas
20 Rofiin 68 Tuntas
21 Sofiyatun 56 Tidak Tuntas
JUMLAH 1519
PROSENTASE KETUNTASAN 90%
M< ncermati daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
tindaka a dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran
tentang Ibadah Haji sudah tuntas, karena nilai rata-rata kelas pada tes
formati f (72,33) di atas KKM.
tindak; m kelas ini adalah rendahnya hasil belajar mata pelajaran Fiqih,
yaitu lierdasarkan hasil tes formatif yang dilaksanakan pada tanggal 30
April ] 010. Dengan mencermati tabel 1 pada awal bab ini dapat penulis
sampa kan bahwa dari 21 anak prosentase ketuntasannya hanya 29%.
Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses
pemtx 1 ajaran yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada
Kepala Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi
penyebab rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab
renda] mya hasil belajar tersebut yang dapat penulis catat adalah peserta
didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, penyampaian
mater oleh guru kurang menarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah
dan n encatat, guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan
mater . Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa yang harus diadakan
perbakan tindakan adalah metode mengajarnya, yaitu menggunakan
metoc e demonstrasi.
P< milihan metode demonstrasi ini didasarkan dengan alasan bahwa
mater ibadah haji banyak yang harus dipraktikkan dan atau