• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HAi I MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA OBLAS V MI AR ROSYIDIN NGANDONG KEC. GivABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HAi I MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA OBLAS V MI AR ROSYIDIN NGANDONG KEC. GivABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan u n tu k M em p eroleh Gelar Sarjana P en didikan Islam

Oleh:

ACHMAD FAIZIN

NIM: 11408229

JURUSAN TARBIYAH

PROC RAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

Achmad Faizin

11408229

Tarbiyah

Pendidikan Agama Islam

PENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA

PELAJARAN FIQIH MATERI HAJI MELALUI

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V

MI AR ROSYIDIN NGANDONG KECAMATAN

GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010

Telah kami setujui unluk dimunaqosahkan. Nama

NIM

Jurusan

Program Studi

Judul

Salatiga, 6 Agustus 2010

d^pibing

f '

Rqyi’in,

NIP. 197: Vl.Ag

0526 199903 1 005

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Achmkd Faizin dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408229 yang berjudul

Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji Melalui Metode Demonstrasi Pada

Siswa Kelas V MI Ar I

telah dimunaqosahkan

Islam Negeri (STAIN)

dari syarat-syarat untul

osyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2010

ialam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama

Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.l.)

Ketua Sidang

Salatiga , 28 Agustus 2010

Se&etaris Sidang

Di Rahmat lfariyadi,M.Pd

N If. 19670112 199203 1 005

Penguji II

Hj.MaslikahJM.Sfi

NIP. 19700529 200003 2 001

•Ag

30526 199903 i 005

(4)

Saya yang bertandatangen di bawah in i:

Nama : Achmad Faizin

NIM : 11408229

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skiipsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari kaiya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 6 Agustus 2010

Yang menyatakan,

Achmad Faizin

(5)

MOTTO:

Kegagalan adalah j eluang untuk memulai lagi secara lebih cerdik.

PERSEMBAHAN

Untuk Ayahku Bapak S a y u ti,

para dosenku di STAIN Salatiga

sahabat-sahabat sepeijuanganku

dan anak istriku tercinta.

(6)

Alkhamdulillah

rahmat-Nya sehingga

selalu terlimpahkan pa

robbil’alamin. Puji syukur pada Allah SWT yang telah melimpahkan

fenulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam

la Nabi Muhammad SAW , keluarganya, serta para pengikutnya.

Penilis sudah b

penulis juga menyadar

arahan dari berbagai pi

penulis mengucapkan1

1. Bapak Dr. Imam Si

frusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini bisa sempurna, namun

bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan . Berkat bimbingan dan

iak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka tidak berlebihan bila

erimaksaih yang sedalam-dalamnya kepada :

:omo,M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya yang telah

memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan fasilitas di STAIN Salatiga.

2. Bapak Rovi’in,MA g selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untk me

elaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ar Rosyidin Ngandong yang telah

sukan dalam penelitian ini.

uanganku yang telah memotivasi untuk menyelesaikan skripsi.

semoga skripsi ini dapat menambah wawasan para pembaca pada

can salah satu referensi untuk penelitian tindakan kelas berikutnya.

(7)

Achmad Faizin

*

11408229. Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji 'elalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V M I Ar Rosyidin Vgandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2010. Skripsi.

urusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah

inggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Rovi’in, M.Ag.

Kata kunci: pemaham; n materi haji dan metode demonstrasi.

Penelitian Tincakan

haji dan memperbailj

kelas V MI Ar Rosyi

tahun pelajaran 2009/21)1

Kelas ini disusun dengan tujuan meningkatkan pemahaman materi

i proses pembelajaran pada materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih di

in Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang semester genap

0.

Pelaksanaan tin

2010 dan Jum’at 21

beijumlah 21 anak dar

Magelang.

iakan dilakukan melalui dua siklus yaitu pada hari Jum’at tanggal 14 Mei

tinggal Mei 2010, dengan subyeknya adalah peserta didik kelas V yang

bertempat di MI Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten

Dengan penera

jan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman peserta didik

adanya peningkatan rata-rata nilai tes formatif yaitu 58,67 pada pra siklus

us I dan di akhir siklus II menjadi 72,33.

itasan pra siklus 29%, pada siklus I 71%, ini berarti mengalami kenaikan

nosentase ketuntasan 90%, bila dibanding dengan prosentase ketuntasan

mengalami peningkatan 61% dan bila dibandingkan dengan siklus I

(8)

PERSETUJUAN PEMI

D. Hipotesis Tindikan dan Indikator Keberhasilan... 4

(9)

5. Amalan-arr

lo r yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 30

BAB III A. Deskripsi Pelal^sanaan Siklus 1... 43

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...47

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Pembahasa Antar Siklus...62

(10)

1.

Materi Mata f elajaran Fiqih Kelas V Semester Genap

Jadwal Peneli ian...

Daftar Nilai L

Pedoman Obs

angan Harian Pra Siklus,

srvasi Siklus I...

Daftar Nilai T :s Formatif Siklus I.

Pedoman Obilervasi Siklus II.

Daftar Nilai T

Hasil Pengam

Perolehan NiL

;s Formatif Siklus II...

itan Siklus I dan II...

li Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(11)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Grafik Hasil

Grafik Hasil

Grafik Hasil

Grafik Ketuntisan.

Pengamatan siklus I...

Pengamatan siklus II...

Pengamatan siklus I dan II

Grafik Proseni

Grafik Rata-ra

ase Ketuntasan Belajar,

ta Nilai...

Grafik Nilai tertinggi dan Terendah.

.60

.61

.63

64

.65

.65

.66

(12)

Pe ididikan merupakan sarana yang sangat setrategis dalam

melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Sistem

nilai terse but meliputi ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan.

Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan

pemahamiin kepada peserta didik, namun lebih diarahkan pada

pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Untuk itu penyampaian

proses penbelajaran hendaknya dikemas menjadi proses yang membangun

pengalam; m baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan semangat

keijasama menantang dan menyenangkan.

Tu: ;as pendidik dalam konteks ini membantu mengkondisikan peserta

didik pac a sikap, perilaku atau kepribadian yang benar agar mampu

berkembang dan berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan dan

masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran harus mampu membantu peserta didik

agar menj adi manusia yang berbudaya tinggi dan bermoral tinggi.

Ui tuk mewujudkan capaian tersebut salah satu cara yang bisa

dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang

inovatif.

(13)

Psda tahun pelajaran 2009/2010 ini penulis mengajar kelas V MI Ar

Rosyidin Sgandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang terdiri dari

15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Selama tahun ini penulis merasa

kurang berhasil dalam mengajar Mata Pelajaran Fiqih. Hal ini didasarkan pada

rendahnyj hasil belajar mata pelajaran tersebut, yaitu pada ulangan harian

yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 30 April 2010 diperoleh nilai

rata-rata 1 elas 58,67 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditetapkai adalah 65, dengan demikian dapat diartikan bahwa kompetensi

dasar yang diajarkan secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6

anak mendapat nilai di atas KKM selebihnya (15anak) memperoleh nilai di

bawah KKM, dengan demikian prosentase ketuntasannya hanya 29%.

Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses

pembelajjiran yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada Kepala

Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi penyebab

rendahnyj hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil

belajar U rsebut yang dapat penulis catat adalah peserta didik kurang

memperhi tikan dalam proses pembelajaran, penyampaian materi oleh guru

kurang m enarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan mencatat, guru

belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi.

Ti iak bisa dipungkiri bahwa semua guru mengharapkan peserta

didiknya dapat memperoleh nilai hasil belajar yang lebih dari Kriteria

(14)

Untuk irencapai harapan tersebut diperlukan kreativitas guru dalam

merancan pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik,

yaitu denj an melakukan inovasi pembelajaran.

Mencermati keterangan seperti yang diuraikan di atas penulis dapat

menyampaikan bahwa secara garis besar ada dua masalah yang dihadapi

guru/peni

sehingga

yang akj

pembelaji

kelas V ^

is yaitu pertama rendahnya hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih

kedua gin u masih monoton dalam mengajar.

Dtngan minta masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat serta

memperh itikan data nilai hasil belajar maka penulis hendak mengadakan

Penelitiar Tindakan Kelas (PTK). Yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di

kelas der gan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran

lasil belajar meningkat menurut Suhardjono (2006:58). Tindakan

n dilakukan oleh guru (penulis) adalah memperbaharui proses

rannya, yaitu dengan menerapkcui Metode Demonstrasi pada siswa

I Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Dengan p embaharuan pada metode pembelajarannya diharapkan akan dapat

meningkctkan kreativitas peserta didik dan hasil belajarnya.

B. Rumusan Masalah

B*

penulis

Kelas ini

rdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat

s impaikan rumusan masalah dalam proposal Penelitian Tindakan

(15)

dalam mata pelajaran Fiqih Siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat

dilakukan dengan Metode Demonstrasi?’

C. Tujuan Penelitian

Se alan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

tujuan dililkukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :

1. Memperbiiki proses pembelajaran pada materi haji dalam Mata Pelajaran

Fiqih di telas V.

2. Meningkf tkan pemahaman materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih di kelas

V.

;nurut Subyantoro (2009:43) hipotesis tindakan merupakan

/ang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi '

nyelenggaraan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis yang dapat

diajukan

pelajaran

dilakukan

Ac

penulis la

jenulis adalah: “Peningkatan pemahaman materi haji dalam mata

Fiqih pada siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat

dengan Metode Demonstrasi.”

a dua indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang

csanakan, yaitu terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik

serta men yenangkan bagi peserta didik dan meningkatnya hasil belajar yang

(16)

4. Kegunaai

igan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan

guna k-pada berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan

ran khususnya pada mata pelajaran Fiqih , diantara yang

eh manfaat itu antara lain :

kek

a. Gurji dapat menciptakan perbaikan pembelajaran sehingga siswa

tem otivasi untuk belajar.

b. Gun lebih percaya diri, karena mampu menganalisis terhadap

kin< ijanya di dalam kelas sehingga menemukan kelemahan dan

latannya kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi

mahannya.

ilui penelitian tindakan kelas ini guru berperan aktif

i gembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri, karena bertindak

gai perancang dan pelaku perbaikan tersebut.

termotivasi untuk belajar karena proses pembelajarannya

cukan bervariasi dan menantang.

akan meniru guru untuk selalu mengadakan analisis terhadap

(17)

g. Sistematika Penulisan

Si tematika penulisan penelitian tindakan kelas merujuk pada Buku

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN Salatiga tahun 2009.

Adapun s stematikanya sebagai berikut:

Bab I Per |dahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,

kegunaan penelitian, definisi operasional, dan metode

penelitian yang memuat rancangan penelitian, subjek

penelitian, langkah-langkah,instrument penelitian,

pengumpulan data, analisis data. Dan dibagian akhir bab

ini disampaikan sistematika penulisan.

Bab II K; i an Pustaka, memuat teori-teori yang mendukung dan relevan

dengan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

masalah yang akan diselesaikan (rendahnya hasil belajar

Fiqih) dan variabel bebas (X) yaitu tindakan yang

dilakukan guru/penulis.

Bab III P aksanaan Penelitian, pada bab ini akan dideskripsikan pelaksanaan

(18)

A. Mata Peh jaran Fiqih

Mata pelajaran Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan pada sebuah madrasah. Dalam mata pelajaran ini dibahas tata cara

beribadah sesuai yang dicontohkan Rosululloh SAW. Menurut Anis Tanwir

Hadi (200?) materi mata pelajaran Fiqih di kelas lima terdiri dari tiga Standar

Kompeter si dan delapan Kompetensi Dasar. Materi tersebut selengkapnya

tampak seperti pada table di bawah in i:

Ta >el 1: Materi Mata Pelajaran Fiqih Kelas V Tahun 2009/2010

Semester Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi

Pokok

Alokasi

Waktu

I Mengenal 1 .Menjelaskan Makanan 12 jam

makanan dan ketentuan makanan dan pelajaran

minuman yang dan minuman yang minuman (6x perte

halal dan haram halal dan haram. halal dan muan)

2.Menjelaskan binatang haram

halal dan haram.

3.Menjelaskan manfaat

makanan halal.

4.Menjelaskan akibat

(19)

makanan dan

minuman haram

II Mengenal 1 .Menjelaskan Kurban 4 jam

ketentuan kurban ketentuan kurban. pelajaran

2.Mendemonstrasikan (2x perte

tata cara kurban. muan)

Mengenal tata 1 .Menjelaskan tata cara Haji 6 jam

cara haji haji. pelajaran

2 .Mendemonstrasikan (3x perte

tata cara haji.

> muan)

________

Seperti s [idah disampaikan pada bab 1 di atas, bahwa terjadi masalah

pembelajt ran pada mata pelajaran Fiqih terutama pada materi haji yaitu

rendahnyt pemahaman materi haji yang dibuktikan dengan rendahnya hasil

belajar, i laka untuk mengatasi masalah tersebut penulis mengadakan

penelitian tindakan kelas. Maka tidak berlebihan kalau penulis sampaikan

hal-hal mengcpai penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

1. Penge kian Penelitian Tindakan Kelas

At a beberapa penelitian pendidikan yang sering dilakukan oleh para

ahli di bidang pendidikan, salah satunya adalah Penelitian Tindakan Kelas

(20)

beberai >a pengertian tentang Penelitian Tindakan Kelas disampaikan oleh

para pilkar pendidikan. Menurut Kemmis dan Taggart dalam Subyantoro

(2009: 0 Penelitian tindakan adalah suat" bentuk penelitian refleksif diri

kolekt l yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi social untuk

meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik

social mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik - praktik itu dan

terhad ap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.

Se iangkan Arikunto (2006:3) menyampaikan pengertian bahwa

peneli ian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh

guru itau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Jadi dari

pengertian tersebut dapat diketahui bahwa yang melakukan tindakan

adalah guru dan yang dikenai tindakan adalah peserta didik.

Prfkar pendidikan lain yang memberikan batasan tentang penelitian

tindalan kelas yang hampir sama adalah Suhardjono (2006:57) penelitian

tindalan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama

dengah peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak sebagai

penel li) di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada

impumaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Dari

rtian ini dapat diartikan bahwa dalam penelitian tindakan kelas ini

sebagai peneliti bekerja sama atau berkolaborasi dengan teman penye

penge

(21)

sejawal Pengertian yang demikian sejalan dengan pendapat Supardi

(2006:104) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai

suatu bp"tuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan

spiral, 'ang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan system, metode

keija, jroses, isi, kompetensi, dan situasi.

D ai pendapat beberapa pakar pendidikan seperti disampikan di atas,

maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengertian penelitian

tindaki m kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kineijaiya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi

meninjtkat

2. Langk (di-!angkah dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

Da am melaksanakan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa

langka n yang dilakukan oleh penulis. Diantara yang dilaksanakan antara

adalah

a. M< ngidentifikasi masalah

Suatu rencana penelitian tindakan kelas diawali adanya

< salah yang dirasakan oleh penulis. Masalah merupakan suatu : senjangan antara harapan dengan kenyataan (Mulyadi . 2009).

i tuk mengidentifikasi masalah, upaya yang dilakukan penulis

dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti yang dianjurkan m<

ke

(22)

\G / ini

D

2)

J t Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:26) seperti di bawah

A.pa yang sedang terjadi di kelas saya?

Vlasalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut?

3) |Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya?

4)

5)

Apa yang terjadi bila masalah tersebut saya biarkan?

Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut

atau memperbaiki situasi yang ada?

Berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan di atas kemudian

pei lulis memilih salah satu jenis masalah yang mungkin bisa ditangani

sesuai dengan kebutuhan kelas, kemampuan guru , dan waktu untuk

melaksanakannya, karena tidak mungkin semua masalah bisa

ditangani oleh penulis dalam waktu yang bersamaan.

b. Menganalisis dan merumuskan masalah

Setelah masalah teridentifikasi penulis perlu melakukan

an alisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Abimanyu

da am Subyantoro (2009:40) memberi arahan yang perlu diperhatikan

da am pemilihan permasalahan untuk Penelitian Tindakan Kelas

(23)

D

muridnya, atau topic yang melibatkan guru dalam serangkaian

aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah.

Jangan memilih masalah yang di luar kemampuan dan atau

kekuasaan guru untuk mengatasinya.

Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan

terbatas (manageable).

Usahakanlah untuk bekeija secara kolaboratif dalam

pengembangan focus penelitian.

Kaitkan Penelitian tindakan Kelas yang akan dilakukan dengan

prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan

sekolah.

Setelah menetapkan fokus permasalahan serta menganalisisnya

tehjadi bagian-bagian kecil, selanjutnya penulis perlu merumuskan

i masalahan secara lebih jelas,spesifik dan operasional. Sebagai

an pendukung dalam mengidentifikasi masalah penulis juga

le ngumpulkan data tertulis berupa daftar nilai ulangan harian/ hasil

formatif dan menelaah Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

ini dilakukan dengan minta masukan dari teman sejawat dan

pala Madrasah, sehingga penulis dapat merumuskan masalah

(24)

c. Mei lencanakan perbaikan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka kegiatan

penlilis selanjutnya adalah membuat perencanaan 'proposal penelitian

tint akan kelas) dan menentukan siklus tindakan. Termasuk dalam hal

lm adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dis< suaikan dengan hipotesis tindakan yang diajukan.

Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat

empat langkah kegiatan (siklus) yang lazim dilakukan. Menurut

Arlkunto (2006:16) keempat langkah tersebut adalah (1) perencanaan,

(2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.

Tatiap 1: Menyusun rencana tindakan (planning)

Dalam tahap ini penulis menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan. Seperti telah disampaikan di muka, bahwa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi maka penulis minta

masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat.

Ta lap 2 : Pelaksanaan tindakan (acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah

pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan

(25)

Tahap3 : Pengamatan (observing)

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh

gum/pemilis. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau

pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan

karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu

tindakan sedang berlangsung. Jadi, keduanya berlangsung

dalam waktu yang bersamaan.

Tat ap 4 : Refleksi (reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam kegiatan ini

guru/penulis melakukan evaluasi diri atau dengan kata lain

guru/penulis mengadakan “dialog” pada diri sendiri

terhadapa apa yang telah dilakukannya. Kegiatan refleksi ini

sangat tepat dilakukan ketika guru / penulis sudah selesai

melakukan tindakan, kemudian hasil refleksi ini digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan tindakan

pada siklus berikutnya.

d. Mc aksanakan tindakan

Skenario pembelajaran yang sudah dibuat akan dilaksanakan

pada tahap ini, termasuk pengamatan terhadap pelaksanaan perbaikan.

(26)

teman sejawat. Kolaborasi dengan teman sejawat sangat diperlukan

tentama dalam mengumpulkan data atau catatan selama pelaksanaan

pembelajaran yang berisi tentang kekurangan-kekurangan maupun

kekuatan tindakan yang dilakukan penulis,

e. Merefleksi diri

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau

tidiik terjadi,apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil

ditijntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan

(Subyantoro.2009:58). Dalam kegiatan ini peran teman sejawat juga

sargat penting, karena masukan dari beliau akan terasa lebih obyektif

dai lebih cermat.

B. Materi H:

1. Penge

Ibr

memerluk

dan keset ‘J*

rtian

dah haji merupakan salah satu ibadah yang paling berat karena

ui kesiapan seseorang dari berbagai hal baik biaya, tenaga, waktu

atan. Dengan melihat beratnya ibadah haji, setiap muslim yang

melaksam kannya harus benar-benar iklhas, hanya mengharap ridlo Allah Swt.

Da

artinya: E

am Kifayatul akhyar Moh. Rifa’I (1978) menyampaikan arti haji

bahwa he i menurut bahasa adalah maksud. Sedangkan menurut istilah ermaksud berkunjung ke Masjidil Haram (ka’bah) untuk tujuan

(27)

Ibacah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang

diwajibkan bagi setiap orang Islam yang mampu melaksanakannya.

Kewajiban ibadah haji ini diperintahkan Allah Subhaanahu Wata’ala dalam

Surah Ali ‘ mron ayat 97.

*. V I .11

' \ s'**

Artinya: J1adanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[2. 5]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; meni erjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216J. barangsia} a mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [215j ia,ah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.[216j yaitu: o n n g yang sanggup mendapatkan perbekalan Jan alat-alat pengangkitan serta sehat jasmani dan perjalandnpun aman.

Ibs ah haji memiliki syarat haji, rukun haji dan wajib haji yang harus

dipenuhi agar ibadah tersebut dapat terlaksana dengan sempurna. Menurut

Anis Tanvnr Hadi (2009) ketentuan tersebut di atas adalah:

2. Syara Haji:

Se ap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji harus memenuhi

(28)

a. Islam.

Orang y

b. Berakal

ang tidak beragama Islam tidak wajib atau tidak sah pergi haji,

sehat.

Anak y i

d. Mampu

Arti mi

cukup i

Orang y ang gila atau tidak sehat akalnya tidak wajib menunaikan haji. <)

c. Baligh

mg belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan haji.

impu adalah mampu jasmani dan rohani, memiliki bekal yang

intuk pulang pergi ke Mekah dan keluarga yang ditinggal, ada

kendaraan, aman dalam peijalanan, bagi wanita harus disertai muhrimnya

atau beisama wanita lain yang dipercaya.

3. Rukun Haji:

Rukun haji merupakan serangkaian perbuatan yang harus dilakukan

dalam ibadah haji yang tidak <^apat diganti. Apabila salah satu rukun haji ada

yang tidak dilaksanakan, hajinya batal dan harus diulang tahun depan. Rukun

haji melipiti:

a. Ihram

iram adalah berniat memulai melakukan haji dengan mengenakan

akaian ihram yang terdiri atas dua helai kain putih tidak dijahit

jagi laki-laki). Pakaian ihram bagi wanita adalah menutup seluruh

(29)

b. Wukuf

Wukuf adalah tinggal di Arafah sejak saat matahari terbenam

tsinggal 9 Zulhijah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari Nahar

( 1 anggai 10 Zulhijah).

c. Tawaf

d. Sa’i

e. Tahalul

1

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

a’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah dan

^baliknya sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari bukit Safa dan

berakhir di bukit Marwah.

4. Wajib

Wa

haji. Apab

ahalul adalah keadaan seseorang yang telah

C|ibolehkan(dihalalkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya

cilarang selama berihram. Tahalul ditandai dengan mencukur

rambut paling sedikit beberapa helai.

Taji:

ib haji merupakan amalan-amalan yang dikerjakan dalam ibadah

(30)

diganti de■ngan membayar dam (denda). Wajib haji meliputi beberapa

kegiatan, y iitu:

a. Melaks anakan ihram sesuai dengan miqat yang ditentukan.

b. Berma un di Muzdalifah sesudah tengah malam.

c. Melem sar jumrah ‘aqabah pada hari raya ‘Idul Adha.

d. Melem >ar ketiga jumrah pada hari Tasyrik ( tanggal 11,12,13 Zulhijah)

setelah matahari condong ke barat.

e. Berma am (mabit) di Mina selama dua atau tiga malam pada hari Tasyrik.

f. Melaki ikan Tawaf Wadak (tawaf perpisahan bagi mereka yang

meninj galkan Mekah)

g. Mengh ndari segala larangan di musim haji.

5. Amala n-amalan Ibadah Haji:

a. Amala i Menjelang Ihram

1. Ma idi menjelang memulai ihram merupakan amalan sunah, ini

sek aligus menandai dimulainya ihram.

2. Me motong kuku, mencukur kumis, mencabut rambut ketiak, dan

me icukur rambut di sekitar kemaluan.

3. Me makai pakaian ihram

4. Nii t. Ihram tidak sah kecuali dengan niat.

5. Me igulang-ulang kalimat talbiyah. Kalimat talbiyah adalah sebagai

(31)

Y c Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi po nggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi pc iggilan-Mu. Sesengguhnya segala puji, nikmat, dan segenap ke keuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.(HR Bukhari dc n Muslim)

b. Amal; n ketika Wukuf

W|ukuf berarti berhenti atau berdiam sebentar di Padang Arafah.

Wukuf tersebut dilaksanakan sebagai berikut.

Pt|da tanggal 8 Zulhijah, seluruh jamaah haji diberangkatkan menuju

ke Padang Arafah setelah mengerjakan shalat Zuhurdan Asar.

Mfenjelang v/aktu Maghrib, jamaah haji tiba di Padang Arafah dan

menginap menunggu waktu wukuf.

2. Wukuf dilakukan tanggal 9 Zulhija. Menunggu waktu wukuf

se >aiknya diisi dengan berzikir, bertasbih, dan membaca Al Qur’an

sefta memperbanyak bacaan talbiyah dan berdoa.

3. Silat pelaksanaan wukuf, kita mengerjakan sholat Zuhur dan Asar

di amak takdim (digabung dan diringkas).

4. S( sudah matahari terbenam (selesai wukuf), jamaah haji menuju ke

(32)

c. Amalan ketika di Muzdalifah (tanggal 10 Zulhijah)

Beberapa amalan yang dilakukan di Muzdalifah, antara lain:

1. Memperbanyak membaca talbiyah, zikir, takbir, tahlil, tahmid dan

menbaca Al Qur’an.

t erapa amalan yang dilakukan di Mina, antara lain:

lontar ketiga jamrah dengan batu kerikil, selain batu tidak sah.

batu dilontarkan satu persatu.

ntar dengan tertib, dimulai dari jamrah pertama, kedua dan ketiga

wusta,dan aqabah)

mbayar dam bagi yang belum menyembelih hewan kurban,

ketika Tawaf

Tawaf adalah peijalanan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

Beberapa hal yang berkaitan dengan amalan tawaf, antara lain:

1. Nh hendak me;lakukan tawaf.

2. Su( i dari hadas dan kotoran.

3. Menutup aurat.

4. Tawaf di Baitullah harus didalam Masjidil Haram, sekalipun jauh.

5. Tawaf dilakukan tujuh kali tanpa jeda.

(33)

7. Selesai tawaf, melaksanakan shalat dua rakaat di belakang makam

Ibra lim.

f. Amalar

Sa’ adalah berlari-lari kecil tujuh kali bolak-balik antara bukit Safa

dan Marwah. Beberapa hal yang berkaitan dengan amalan Sa’i adalah:

1. Nia hendak melaksanakan Sa’i

2. Dili kukan dalam keadaan suci

3. Dili iksankan setelah Tawaf ketiaka Sa’i

4. Me nperbanyka doa maupun zikir

5. Bei henti di Safa dan Marwah untuk berdoa,

g. Amalan dalam Tahalul

Tal alul adalah mengakhiri ihram dengan menggunting rambut kepala

paling sedikit tiga helai. Bagi laki-laki lebih terpuji apabila mencukur

habis rambutnya. Mereka yang sudah tahlul boleh memakai pakaian biasa

dan lanngan dalam ihram semuanya gugur.

5. Cara Melaksanakan Haji:

Adi tiga cara melaksanakan untuk melaksanakan haji, yaitu tamatuk,

ifrad dan q

a. Haji Ti

Haji Ti

haji. J Iran.

imatuk

imatuk adalah mengeijakan Umrah lebih dahulu, baru mengerjakan

(34)

b. Haji Ifi

Haji Ifi

umrah,

dapat

c. Haji Q

Haji

dalam

haji da

ad

ad adalah mengerjakan ibadah haji lebih dahulu, baru mengerjakan

Cara ini tidak wajib membayar dam. Pelaksanaan dengan cara ini

cSpilih oleh jamah haji yang yang waktu wukufnya sudah dekat.

ran

Ciran adalah melakukan haji dan umrah secara bersama-sama di

Batu niat. Caranya, ialah denagn meniatkan dalam ihramnya untuk

umrah sekaligus. Haji cara ini wajib membayar dam.

6.Larangan Selama Melaksanakan Haji:

a. Larangan bagi laki-laki.

Laki-k ci dilarang mengenakan baju yang dijahit, sorban, celana, mantel,

sepatu |yang menutupi mata kaki atau memakai kaos kaki. Di samping itu

dilaranh pula menjadi wali nikah. Rasulullsh bersabda sebagai berikut:

y sy

■> 'l

Artiny; : Janganlah kamu mengenakan baju, serban, celana, mantel dan khuf, k ecuali bagi seseorang yang tidak bisa mendapatkan sandal, boleh menge jakan khuf dengan dipotong lebih rendah dari dua mata kaki dan janganlah mengenakan pakaian yang diberi wangi-wangian dan

(35)

Selama melaksanakan haji wanita tidak boleh mengenakan cadar dan

sarung tangan.

b. Larang an bersetubuh, berbuat fasik dan berbantah-bantahan.

Laki-la|ci dan wanita selama melaksanakan haji dilarang bersetubuh,

berbua fasik, dan berbantah-bantahan. Allah Swt berfirman dalam Surah

Al Baqarah ayat 197. berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji, yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya, ilah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah

u Hai orang-orang yang berakal,

i tlah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.

lafats artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak atau bersetubuh.

naksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri buatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

c. Laranj an memotong kuku, merontokkan rambut dan membunuh kutu

kepala

Laranj an memotong kuku, merontontokkan rambut, dan membunuh kutu

kepala, disepakati oleh para ulama berdasarkan amaliah beberapa orang

(36)

d. Larang in berburu binatang.

Larang ui berburu binatang yang halal dimakan dagingnya ketika sedang

berihra m dijelaskan Allah Swt dalam Surah Al Maidah 95 .

" i

95. He i orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan^436], ketika kamu sedang ihram, barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja. Maka dendanya ialah mengganti dengan binatatg ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusai dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad[437] yang dibawa sampai ke Ka'bah[438] atau (dendanya) membayc- kaffarat dengar memberi makan orang-orang miskin[439] atau berpuasa seimbang dengar, makanan yang dikeluarkan itu[440], supaya dia merasakan akibat buruk duri perbuatannya. Allah Telah memaafkan apa yang Telah lalu[44u]. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untukmenyiksa.

[436] i ulah: binatang buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing buas, dalam suatu ri vayat termasuk juga ular.

[437] alah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Harem dan dai ingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji. [438] yang dibawa sampai ke daerah Haram untuk disembelih di sana dan dai ingnya dibagikan kepada fakir miskin.

[439] seimbang dengan harga binatang ternak yang akan penggganti binatan g yang dibunuhnya itu.

(37)

[441] mengha

Maksudnya: membunuh binatang sebelum turun ayat yang amkan ini.

B. Belajar dan Fpktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.

Urtuk mendukung pelaksanaan penelitian tindakan kelas maka penulis

perlu menyampaikan beberapa teori dari para ahli tentang balajar, hasil belajar

dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti berikut.

1. Belaj; r

Bcjnyak pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli di bidang

pendi ikan. Seperti Dakir (1993:126) menyimpulkan dari pendapat

beberapa tokoh definisi belajar atau pengertian belajar secara umum,

cirrin irinya ialah : perbuatan-perbuatan yang menghasilkan “perubahan”

yang menuju ke sesuatu yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubhan

itu di dapat atas dasar latihan-latihan yang disengaja. Oleh karenanya hasil

belaj ir tidak diketemukan hanya secara kebetulan saja.

P< ngertian belajar menurut Syai’ful Bahri Djamarah (2002) dalam

buku iya “Psikologi Belajar” adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk

leroleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman

du dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut mem

indiv

(38)

tangap in yang disebabkan oleh pengalaman. Dari beberapa pendapat para

ahli tintang pengertian belajar seperti dikemukakan di atas dapat

dipahani bahwa belajar adalah suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh

seseoning atau individu yang melibatkan unsur jasmani dan rohani untuk

memp< roleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman hidupnya dari

hasil ir teraksi dengan lingkungannya.

suatu p

pengak

yaitu: ]

a. Pro

Me limit Gagne dalam Sri Anitah dkk (2008:13) bahwa belajar adalah

oses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

man. Dari pengertian tersebut, terdapat tiga ciri pokok belajar,

jroses, perubahan perilaku dan pengalaman.

akti

orai

pen

keg les

Bel ijar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan

mei asakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya

'. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati

g lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang

sed; mg belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan

isaan siswa. Yang dapat diamati guru ialah manifestasinya, yaitu

atan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan

fa tersebut. sisv

(39)

Has 1 belajar berupa perubahan perilaku. Seseorang yang belajar akan

bea bah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan,

ketr impilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Namun tidak semua

pembahan perilaku merupakan hasil belajar, karena ada perubahan

tingkah laku yang disebabkan karena kematangan, atau karena tidak

disadari sebagai akibat minum minuman keras. Perubahan perilaku

sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman

(intpraksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosional

teij tdi.

c. Pergalaman

Bel ijar adalah mengalami; dalam arti belajar teijadi di dalam interaksi

antira individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

linj[kungan sosial. Lingkungan fisik seperti buku, alat peraga dan alam

sekitar, sedangkan lingkungan social misalnya guru, teman, kepala

sekolah, pembina pramuka. Belajar dapat melalui pengalaman

langsung maupun tidak langsung. Belajar melalui pengalman

langsung, yaitu belajar dengan melakukan sendiri atau dengan

mehgalaminya sendiri dan ini biasanya akan memberikan hasil yang

lebfh optimal. Hal ini sesuai dengan teori kerucut Edgar Dale (Aqib.

20)2:59) yang mengatakan bahwa tingkat pengalaman yang paling

tinggi nilainya adalah pengalaman yang diperoleh dengan kontak

(40)

2. Faktor /ang Mempengaruhi Hasil Belajar

Kel)erhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor -

faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok

(Anital .2008), yaitu faktor dari luar individu (ekstern) dan faktor dari

dalam intern),

a. Fal tor dari luar (ekstern)

Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar dia

antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana

kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan),

lin jkungan social budaya, lingkungan keluarga, program seklah, guru,

.

pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor

yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab

gu*u merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Oleh karena itu

g u n dituntut agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

mtmyenangkan, aktif dan menantang.

b. Fa

be

ko

1)

rtor dari dalam (intern)

Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil

ajar diantaranya motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan

(isep diri (Djaali.2008:101).

Motivasi

Menurut Purwanto (1997:60) motivasi adalah segala sesuatu

(41)

2)

Sedangkan Suryabrata (1984:70) mengemukakan bahwa motivasi

adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna

pencapaian suatu tujuan. Adapun Greenberg dalam Djaali

(2008:101) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses

membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah

suatu tujuan. Sementara itu Gates dan kawan-kawan dalam Djaali

(2008:101) menyampaikan bahwa motivasi adalah suatu kondisi

fisiologis dan psikilogis yang terdapat dalam diri sesorang yang

mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Dari beberapa

pendapat tentang motivasi di atas dapat penulis disimpulkan bahwa

motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat

dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).

Sikap

Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap

definisi berbeda satu sama lain. Djaali (2008:114) menyampaikan

pendapat dari beberapa ahli tentang definisi sikap, diantaranya

Trow mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau

emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat.

Sementara Allport seperti dikutip oleh Gable mengemukakan

(42)

3)

tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung

kepada respon individu terhadap semua objek atau situasi yang

berhubungan dengan objek itu.

Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap

itu tidak muncul seketika atau dibawa sejak lahir, tetapi disusun

dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh

langsung kepada respon seseorang.

Minat

Minat adalah salah satu aktivitas manusia yang berhubungan

dengan aspek psikis dan fisik, yang disadari dengan segera

direalisir pada aktivitas nyata dengan sengaja disertai dengan

perasaan senang dan seseorang merasa lebih berharga dengan

aktivitas tersebut. Sedangkan menurut Sukirin (1986:71) Minat

adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada

suatu obyek atau menyenangi suatu obyek. Minat adalah rasa lebih

suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh (Slameto. 1991:182).

Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam

suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir , tetapi diperoleh

(43)

4)

5)

Cebiasaan belajar

Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui

)el°jar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi

menetap dan bersifat otomatis. Perbuatan kebiasaan tidak

memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam

melakukannya (Djaali. 2008:128). Jadi kebiasaan belajar dapat

diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa

pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengeijakan

tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.

Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya

sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang

perilakunya isi pikiran dan perasaanya, serta bagaimana

perilakunya tersebut berpengaruh pada orang lain (Anant Pai

dalam Djaali (2008:129)

3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih

Dengan mencermati teori-teori yang sudah dikemukakan di atas dapat

penulis sampaikan bahwa yang dimaksud hasil belajar mata pelajaran fiqih

adalah hasil belajar berupa perubahan tingkah laku setelah peserta didik

melaklikan kegiatan belajar atau tindakan dari guru/penulis pada mata

(44)

pemahaman tentang haji yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar

secara 1 uantitatif berupa nilai ulangan harian atau tes formatif.

C. Metode Demonstrasi

1. Hakikai Metode Mengajar

Mei ode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus

digunal an dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim belajar yang

kondus f dan merangsang peserta didik untuk berinteraksi dan berkreasi

sehingga tujuan pembelajaran mudah tercapai. Oleh karena itu, dalam

memilih dan menerapkan metode mengajar harus disesuaikan dengan

kompetensi dasar yang akan dicapai, karakteristik kelas, kemampuan guru

dan waktu yang tersedia. Hal ini sesuai dengan pendapat Sri Anitah

(2008:f 5) yang mengemukakan fungsi-fungsi metode mengajar sebagai

berikut

a. Sebigai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau

membentuk kompetensi siswa. Setiap pembelajaran memiliki tujuan

sehingga dalam proses pembelajarannya harus ada suatu cara maupun

tekrik yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut secara

efektif.

b. Seb igai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru

kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar

jajar pada dasarnya adalah prosedur dari masing-masing metode

; digunakan dalam pembelajaran tersebut. dalam

mergi

yani

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian

pen belajaran. Karakteristik metode mengajar dapat dijadikan sebagai

perimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang

menggunakan metode ceramah, tanya jawab akan berbeda

pen ilaiannya dengan metode demonstrasi atau latihan/praktik.

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam

kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut

per u diberikan bimbingan individu atau kelompok.

Menceimati hakekat metode mengajar di atas, menunjukkan betapa

penting pya metode mengajar dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.

(45)

menyu: un rumusan tujuan pembelajaran ,agar dapat member motivasi

yang ktfat pada peserta didik untuk belajar; (b) mempersiapkan alat bantu

yang a can digunakan dalam pembelajaran; (c) memberikan penjelasan

tentang topik yang akan didemonstrasikan; (d) memberikan penjelasan

tentang topik yang akan didemonstrasikan; (e) pelaksanaan demonstrasi

bersam:ian dengan perhatian dan peniruan dari peserta didik; (f) guru

perlu m jmberikan penguatan di akhir kegiatan.

Seperti metode pembelajaran yang lain bahwa penggunaan suatu

metode memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian halnya pada

metode demonstrasi. Adapun keunggulan dari penggunaan metode ini

adalah (a) peserta didik dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek

yang setenarnya; (b) dapat mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik;

(c) dapa melakukan pekeijaan berdasarkan proses yang sistematis; (d)

dapat mi ngetahui hubungan yang structural atau urutan objek, (e) dapat

melakukin perbandingan dari beberapa objek. Sedangkan kelemahan

digunakannya demonstrasi yaitu; (a) hanya dapat menimbulkan cara

berpikir yang ;kongkret saja; (b) jika jumlah peserta didik banyak dan

posisi duduk tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif; (c) bergantung

pada alat bantu yang sebenarnya; (d) sering teijadi peserta didik kurang

(46)

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Sidah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian

tindakan telas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana, pelaksanaan,

pengamat Jn/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih rincinya tahapan-

tahapan t< rsebut akan disampaikan di bawah ini, sedangkan data, analisis data

dan pemb ihasannya akan disampaikan pada Bab IV.

1. Perencanaan, sebelum membuat perencanaan pada tahap ini terlebih dahulu

penulis mjngadakan refleksi terhadap pembelajaran mata pelajaran Fiqih yang

sudah diberikan sebelumnya yaitu pada hari Jum’at tanggal 30 April 2010.

Hasil ular gan harian yang dilaksanakan di kelas V yang terdiri dari 21 anak

tersebut ciperoleh nilai rata-rata kelas 58,67. Adapun Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan pada awal tahun pelajaran adalah 65,

dengan di

atas KKN

yaitu deng

mikian dapat diartikan bahwa kompetensi dasar yang diajarkan

secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6 anak mendapat nilai di

selebihnya (15 anak) memperoleh nilai di bawah KKM. Data

tersebut lemudian dianalisis untuk mengetahui prosentase ketuntasannya

menggunakan rumus;

(47)

Ketuntasan = [X tuntas : X peserta didik ] x 100%. Karena jumlah peserta

didik yang tuntas ada 6 anak dan yang belum tuntas ada 15 anak, maka

ketuntasanr ya adalah [ 6: 21 ] x 100% = 29%.

Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses

pembelajar: m yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada Kepala

Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi penyebab

rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil

belajar terebut yang dapat penulis catat adalah (1) peserta didik kurang

memperhatikan dalam proses pembelajaran, (2) penyampaian materi oleh

guru kurai g menarik, (3) kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan

mencatat, 4) guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan

materi.

Mencermati keterangan seperti yang diuraikan di atas penulis dapat

menyampaikan bahwa secara garis besar ada dua masalah yang dihadapi

guru/penul s yaitu pertama rendahnya hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih

kedua guru masih monoton dalam mengajar sehingga pembelajaran tidak

menarik pbrhatian bagi peserta didik. Berdasarkan kedua masalah di atas

maka men

perbaikan

Set

pihak yang

/impulkan bahwa harus ada langkah tindakan oleh guru berupa

jroses pembelajarannya.

;lah mendalami permasalahan dan adanya masukan dari berbagai

(48)

Magelang. Karena tes kenaikan kelas semester genap akan dilaksanakan

minggu ktdua bulan Juni maka direncanakan pelaksanaan siklus penelitian

tindakan k pias berakhir pada minggu kelima bulan Mei. Agar pelaksanaan

penelitian tindakan kelas beijalan dengan lancar dan terprogram maka penulis

membuat j idwal seperti pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 : Jadwal Penelitian

Kegiatan MEI JUN

I

JUL

I

Refleksi pra siklus

Penyusunan

proposal

Penyusunan RPP

Siklus I

Pelaksanaan Siklus

I

Refleksi Siklus I

Penyusunan RPP

(49)

Pelaksanaan Siklus

II

Refleksi Siklus II

Penyusunan

Laporan PTK

La lgkah berikutnya dalam tahap perencanaan ini adalah menyusun

rencana p« mbelajaran, lembar pengamatan, dan instrument penilaian.

2. Pelaksaman, dalam tahap ini guru/penulis melaksanakan pembelajaran

sesuai dergan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat

sekaligus mengadakan pengamatan. Siklus I ini dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 14 Mei 2010.

3. Pengamal an/pengumpulan data, kegiatan pengamatan dilakukan

guru/penu is pada waktu pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Untuk

memudahi ;an dalam pengamatan maka guru menggunakan lembar

pengamat* n yang sudah disiapkan dalam perencanaan (terlampir). Adapun

aspek yang diamati secara antara lain aktivitas peserta didik dalam

demonstrasi, minat anat untuk mengikuti pembelajaran, keberanian dalam

melakukan demonstrasi, dan kesesuaian antara demonstrasi anak dengan isi

(50)

4. Refleksi, (lalam tahap ini guru/penulis berupaya mengevaluasi diri terhadap

apa yang sudah dilakukan pada siklus I, yaitu dengan cara menganalisa

catatan hasil pengamatan dan menganalisa hasil ulangan harian. Berdasarkan

analisa dai a yang telah dikumpulkan dapat diketahui bahwa pada siklus I

keberanian . minat dan kesesuaian demonstrasi dengan isi masih rendah.

Nampak peserta didik masih sungkan-sungkan dalam melakukan demonstrasi,

masih narr pak beberapa anak yang hanya mondar mandir tidak tahu apa yang

harus dipei buat dan melakukan kegiatan yang tidap perlu.

Secara keseluruhan hasil pengamatan pada siklus I adalah sebagai

berikut ;as pek keaktivan 52%, aspek minat 48%, aspek keberanian 48% dan

aspek kesesuaian isi 43%. Untuk hasil ulangan harian diperoleh keterangan

nilai rata-rata kelas 67,48 , peserta didik yang belum tuntas 10 anak dan yang

belum tur tas ada 6 anak. Dengan perolehan hasil yang demikian penulis

masih meiasa harus melakukan tindakan yang kedua walaupun nilai rata-rata

sudah di £ tas nilai KKM. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan seperti

sudah disampaikan di atas yang menunjukkan bahwa secara umum

keberaniarL minat, aktivitas dan kesesuaian isi masih perlu ditingkatkan.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11

Perencanaan, dengan memperhatikan dan mendalami hasil refleksi

siklus I di atas, kemudian penulis membuat perencanaan tindakan siklus II

yaitu dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP (terlampir).

(51)

menbuat p ;doman pengamatan dan membuat jurnal siswa maupun jurnal guru

yang beris beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Perlu kita ketahui bahwa jurnal ini diisi baik oleh pese-ta didik maupun guru

setelah pelaksanaan pembelajaran berakhir.

Pelaksanaan, siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Mei 2010

dengan mjngacu pada RPP yang berdasarkan pada hasil refleksi siklus I.

Secara garis besar pelaksanaan siklus kedua ini adalah kegiatan awal (7 menit)

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru

mengadakin apersepsi untuk membawa peserta didik ke dalam suasana

pembelajaran yang diinginkan. Kegiatan inti (40 menit) peserta didik

melakukan demonstrasi towaf, sa’i, melempar jumroh, dan wukuf. Kegiatan

penutup (i| menit) berupa kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan.

Dan pembelajaran diakhiri dengan tes formatif selama 15 menit.

D;ilai.i pelaksanaan siklus II ini penulis berkolaborasi dengan teman

sejawat y< itu Bapak Muntaha. Di sini peran teman sejawat sangat membantu

terutama dalam mengadakan pengamatan yang berpedoman pada lembar

pengamah m.

Pengamatan, dalam tahap ini penulis sangat terbantu oleh hadirnya

teman sejawat, karena hasil pengamatan tentu akan lebih obyektif bila

dibanding dengan hasil pengamatan yang dilakukan sendiri. Kegiatan

pengamat m dilalaikan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan

(52)

Re leksi, sebagai akhir kegiatan dari sebuah penelitian tindakan kelas

maka dalan refleksi siklus II ini disampaikan hasil pengamatan dan catatan

selama pembelajaran berlangsung oleh teman sejawat. Setelah dilakukan

analisa bersama diperoleh hasil pengamatan yaitu keaktivan peserta didik

mencapai 86%, minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran 90%,

keberaniai dalam melakukan demonstrasi 81% dan kesesuaian demonstrasi

dengan isi materi 95%.

Se angkan dari data hasil tes formatif yang sudah dianalisis diperoleh

informasi bahwa nilai rata-rata kelas adalah 72,33, jumlah peserta didik yang

sudah tun as ada 20 anak sehingga prosentase ketuntasannya ada 95%. Dan

ada seorctag anak yang belum tuntas karena nilai tes formatinya 56 ,

sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 65. Tindak lanjut dari guru

untuk am k yang belum tuntas tersebut adalah dengan memberi tugas untuk

dikeijakai di rumah.

B< rhubung jumlah peserta didik yang sudah tuntas ada 20 anak dan

nilai rata-rata kelas sudah di atas nilai KKM maka penulis menganggap bahwa

(53)

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus

1. Pra Siklus

Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan, proses pembelajaran

dilaks< nakan secara konvensional. Dalam hal ini guru hanya sekedar

ceramah yang monoton sehingga cenderung membosankan bagi peserta

didik, tidak banyak melibatkan peserta didik dalam psoses pembelajaran.

Peserta didik hanya dijadikan sebagai obyek yang harus menerima ilmu

dari guru bagaikan anak burung yang hanya menunggu diberi makan oleh

induknya Guru mendominasi proses pembelajaran, karena beranggapan

bahwa dirinya paling pandai dan peserta didik dianggap masih kosong.

Kondisi demikian yang menyebabkan hasil belajar rendah dan

proser tase ketuntasannya juga sedikit seperti tampak pada daftar berikut.

Tabel 3: Daftar Nilai Ulangan Harian Pra Siklus (30April2010)

NO NAMA NILAI KETUNTASAN

1 Ahmad Nurul Irva 60 Belum tuntas

2 Amir Santosa 32 Belum tuntas

3 Arum Fadhilah 62 Belum tuntas

4 Dina Parishana 66 Tuntas

5 Faizal Pambudi 56 Belum tuntas

(54)

7 Ahmad Hakim 60 Belum tuntas

8 Ibnul Ashori 62 Belum tuntas

9 Imam Munif 62 Belum tuntas

10 Khoirul Umam 66 Tuntas

11 Khusna Yashiroh 46 Belum tuntas

12 Lailatul Afifah 58 Belum tuntas

13 Lailatul fitriyah 66 Tuntas

14 Muhamad Nandhir 46 Belum tuntas

15 Mahmud Riyadi 50 Belum tuntas

16 Nahrowi 52 Belum tuntas

17 Nurul Imam 66 Tuntas

18 Nur Rozikin 56 Belum tuntas

19 Nur Wakhid 66 Tuntas

20 Rofiin 64 Belum tuntas

21 Sofiyatun 66 Tuntas

JUMLAH 1232

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah

58,671, peserta didik yang tuntas 6 anak dan yang belum tuntas 15 anak.

2. Sikluf I

Peda siklus pertama guru/penulis melaksanakan pembelajaran dengan

mater pokok mendemonstrasikan cara berpakaian ihrom, menghafal

dengan mengucap kalimat talbiyah. Sebelum demonstrasi dilakukan oleh

peserla didik, guru/penulis menyampaikan tujuan pembelajaran dan

(55)

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, guru/penulis mengadakan

pengamatan. Aspek yang diamati meliputi aktivitas, minat, keberanian dan

ketepatan (yang dilakukan anak dengan ketentuan ibadah).

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung bisa

diperhatikan pada lembar pengamatan di bawah ini.

Tabel 4 : Pedoman Observasi Siklus I

Mata Pelajaran : Fiqih

Hari/Tanggal : Jum’at 14 Mei 2010

Beril; ih tanda Chek list ( V) pada kolom lembar observasi berikut ini !

No Nama Aspek Pengamatan Keterangan

A B c D

13 Lailatul fitriyah V V - V

(56)

20 Rofiin V V - V

ispek Ketepatan Gerakan dengan Isi Materi

da akhir kegiatan guru/penulis mengadakan evaluasi atau tes

tif dengan hasil sebagai nampak pada tabel berikut.

Tabel 5 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I

Pelajaran : Fiqih

ri Pokok : Ibadah Haji

Janggal : Jum’at 14 Mei 2010

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Ahmad Nurul Irva 70 Tuntas

2 Amir Santosa 55 Belum tuntas

3 Arum Fadhilah 82 Tuntas

4 Dina Parishana 66 Tuntas

5 Faizal Pambudi 66 Tuntas

6 Fathul Majid 62 Belum tuntas

7 Ahmad Hakim 74 Tuntas

(57)

9 ImamMunif 70 Tuntas

10 1Lhoirul Umam 75 Tuntas

11 1CJhusna Yashiroh 65 Tuntas

12 1.ailatul Afifah 70 Tuntas

13 1„ailatul fitriyah 80 Tuntas

14 1duhamad Nandhir 55 Belum tuntas

15 1dahmud Riyadi 65 Tuntas

16 14ahrowi 60 Belum tuntas

17 ]sturul Imam 70 Tuntas

18 ]4ur Rozikin 60 Belum tuntas

19 14ur Wakhid 68 Tuntas

20 1lofiin 70 Tuntas

21 ;Jofiyatun 60 Belum tuntas

UMLAH 1417

Seiara keseluruhan nilai rata-rata tes formatif siklus 1 adalah 67,48 ,

hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah tuntas.

Namun demikian tindakan masih dilanjutkan pada siklus II karena pada

siklus pertama materi yang didemonstrasikan baru berpakaian Ihrom,

wukuf fii Arofah, mabid di Muzdalifah, bermalam di Mina dan melafalkan

kalimai Talbiyah berkali-kali. Sedangkan materi ibadah haji yang lainnya

(58)

3. Siklus [I

Paca siklus ini dilaksanakan tindakan yang sama (demonstrasi) tentang

tata cara ibadah haji yang pada siklus pertama belum dilakukan oleh

peserta didik. Adapun materi demonstrasi ibadah haji pada siklus II ini

adalah Tawaf, Sai dan Tahalul.

Selama proses pembelajaran berlangsung dapat diamati hal-hal seperti

pada k mbar pengamatan berikut.

Tabel 6 : Pedoman Observasi Siswa Siklus II

Mata 3elajaran : Fiqih

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Mei 2010

Berilah tanda Chek list ( V) pada kolom lembar observasi berikut ini !

No Nama Aspek Pengamatan Keterangan

A B

c

D

1 Ahmad Nurul Irva V V V V

2 Amir Santosa V V V V

3 Arum Fadhilah V V - V

4 Dina Parishana V V V V

5 Faizal Pambudi V V V V

6 Fathul Majid V V V V

7 Ahmad Hakim V V - V Agak pusing

8 Ibnul Ashori V V V V

9 Imam Munif - V V V

10 Khoirul Umam V V V V

11 Khusna Yashiroh - V V V

12 Lailatul Afifah V V V V

13 Lailatul fitriyah V V V V

14 Muhamad Nandhir V - V

-15 Mahmud Riyadi V V V V

(59)

17 Nurul Imam V V V V

PROSENTASE 86% 90% 81% 95%

Keten

spek Ketepatan Gerakan dengan Isi Materi

rdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa tingkat

asaan materi ibadah haji sudah berhasil. Hal ini didukung oleh

han nilai tes formatif yang dilaksanakan pada saat itu, seperti daftar

fah ini.

Tabel 7: Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II

^lajaran : Fiqih

Pokok : Ibadah Haji

'anggai : Jum’at, 21 Mei 2010

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Ahmad Nurul Irva 82 Tuntas

2 Amir Santosa 73 Tuntas

(60)

4 Dina Parishana 75 Tuntas

5 Faizal Pambudi 72 Tuntas

6 Fathul Majid 72 Tuntas

7 Ahmad Hakim t>8 Tuntas

8 Ibnul Ashori 75 Tuntas

9 Imam Munif 73 Tuntas

10 Khoirul Umam 76 Tuntas

11 Khusna Yashiroh 72 Tuntas

12 Lailatul Afifah 82 Tuntas

13 Lailatul fitriyah 75 Tuntas

14 Muhamad Nandhir 52 Tidak tuntas

15 Mahmud Riyadi 75 Tuntas

16 Nahrowi 72 Tuntas

17 Nurul Imam 86 Tuntas

18 Nut Rozikin 73 Tuntas

19 Nut Wakhid 72 Tuntas

20 Rofiin 68 Tuntas

21 Sofiyatun 56 Tidak Tuntas

JUMLAH 1519

PROSENTASE KETUNTASAN 90%

M< ncermati daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

tindaka a dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran

tentang Ibadah Haji sudah tuntas, karena nilai rata-rata kelas pada tes

formati f (72,33) di atas KKM.

(61)

tindak; m kelas ini adalah rendahnya hasil belajar mata pelajaran Fiqih,

yaitu lierdasarkan hasil tes formatif yang dilaksanakan pada tanggal 30

April ] 010. Dengan mencermati tabel 1 pada awal bab ini dapat penulis

sampa kan bahwa dari 21 anak prosentase ketuntasannya hanya 29%.

Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses

pemtx 1 ajaran yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada

Kepala Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi

penyebab rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab

renda] mya hasil belajar tersebut yang dapat penulis catat adalah peserta

didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, penyampaian

mater oleh guru kurang menarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah

dan n encatat, guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan

mater . Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa yang harus diadakan

perbakan tindakan adalah metode mengajarnya, yaitu menggunakan

metoc e demonstrasi.

P< milihan metode demonstrasi ini didasarkan dengan alasan bahwa

mater ibadah haji banyak yang harus dipraktikkan dan atau

Gambar

Grafik Hasil
Tabel 2 : Jadwal Penelitian
Tabel 3: Daftar Nilai Ulangan Harian Pra Siklus (30April2010)
Tabel 4 : Pedoman Observasi Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran bersama.Yukl (1989) memandang bahwa

Namun ternyata hal itu menyebabkan kurang produktifnya karyawan dalam bekerja, sehingga pekerjaan tersebut akan lebih lama selesai, akibatnya karyawan merasa tidak nyaman dan

Kehilangan barang akan di ganti sesuai dengan Invoice asli yang pertama kami terima , tetapi barang yang hilang dengan kondisi terbungkus rapi dari Shipper ( Packing Asll] Kami

Pada masing masing pembuatan Paving block untuk setiap sampel terlihat nilai kuat tekan yang cukup stabil pada campuran yang terdapat semen sebagai bahan pengikat Hal

Terdapat tiga mekanisme yang diduga terjadi sehingga pasir kuarsa terlapis MnO 2 mampu menurunkan kadar besi yang terkandung pada sampel air tanah, yaitu mekanisme

menghubungkan lebih dari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan. satu alamat

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Pada tahun 2015 Pengusahaan Sutera Alam (PSA) Regaloh Pati mengalami penurunan produksi lagi karena biaya perawatan murbei yang terlalu tinggi mengakibatkan susahnya