• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA & TAHUNAN Jakarta, 20 April 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA & TAHUNAN Jakarta, 20 April 2016"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

LUAR BIASA &

TAHUNAN 2015

(2)
(3)

Lokasi RUPS

Tahunan

Area Standby

Paramedis

Ruang Tunggu

VIP

(4)

•Bahwa saat ini kita berada di Ruang Mawar,

Lantai 2,Gedung Balai Kartini, Jakarta

Selatan

. Pada lantai 2 ini terdapat 3 (tiga) Pintu Darurat, yang berada di sekitar Ruang

Mawar

,

1 (satu) pintu darurat di sebelah lift barang

sisi selatan Ruang Mawar

,

1 (satu) pintu

darurat di depan Balai Kartini Office dan 1 (satu) pintu darurat berada di Boutique Hotel;

•Jika terjadi keadaan darurat seperti gempa bumi, kebakaran atau keadaan darurat lainnya,

maka seluruh peserta RUPS Tahunan, turun melalui pintu darurat tersebut di atas, serta

berkumpul pada

Assembly Point

yang terletak di area parkir kendaraan, sesampai di

Assembly Point

jangan mencoba masuk ke ruang RUPS Tahunan atau Gedung Balai Kartini,

sampai ada petunjuk lebih lanjut ;

•Usahakan jangan panik dan amankan dokumen atau barang-barang bawaan anda sebelum

meninggalkan ruang RUPS Tahunan, serta dengarkan baik-baik pengumuman dari

Building

Manajemen Balai Kartini

dan ikuti petunjuk yang diberikan ;

•Petugas security Gedung dan security CODE 4 akan mengarahkan dan membantu para

peserta RUPS Tahunan untuk meninggalkan lokasi RUPS Tahunan tersebut menuju

Assembly Point

yang telah ditentukan ; dan

•Panitia juga menyediakan 1 (satu) unit ambulance dan paramedis CODE 4 untuk

mengantisipasi keadaan darurat tersebut.

(5)
(6)

www.petrosea.com

Mohon memperhatikan Tata Tertib Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa dan Tahunan yang telah dibagikan.

Mohon mematikan telpon seluler anda selama presentasi ini

berlangsung.

(7)
(8)

Perubahan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan perihal Tempat

Kedudukan Perseroan

1

Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perseroan Terbuka

dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Perubahan Pasal 12 ayat 5 tentang Pembagian Tugas, Tanggung Jawab

dan Wewenang Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

2

(9)

Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Untuk Tahun Buku

Yang Berakhir 31 Desember 2015

2

Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Untuk Tahun Buku Yang

Berakhir 31 Desember 2015

3

Penunjukan Akuntan Publik Untuk Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember

2016

4

Persetujuan Perubahan Susunan Dewan Komisaris Dan Direksi Perseroan

5

Persetujuan Atas Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Pertanggungjawaban

Direksi Perseroan Dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Perseroan

1

(10)
(11)

Perubahan Pasal 1 ayat 1

Anggaran Dasar

Perseroan perihal

Tempat Kedudukan Perseroan

(12)

Perseroan yang semula berkedudukan di Jakarta Selatan menjadi

Tangerang Selatan sejak 29 Juni 2015

sebagai salah satu penunjang

kebutuhan khusus Perseroan. Merubah Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar

Perseron sebagaimana berikut:

SEBELUM

SESUDAH

Perseroan Terbatas ini bernama

“PT Petrosea Tbk” (selanjutnya dalam

anggaran

dasar

cukup

disingkat

dengan

“Perseroan”), berkedudukan di

Jakarta Selatan.

Perseroan

Terbatas

ini

bernama

“PT Petrosea Tbk” (selanjutnya dalam

anggaran

dasar

cukup

disingkat

dengan

“Perseroan”), berkedudukan di

(13)

1.

Menyetujui Perubahan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan tentang

perubahan Tempat Kedudukan Perseroan, semula Jakarta Selatan menjadi

Tangerang Selatan

.

sehingga Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan

menjadi berbunyi sebagai berikut:

1.

Perseroan Terbatas ini bernama "

PT PETROSEA Tbk

" (selanjutnya

dalam anggaran dasar cukup disingkat dengan "

Perseroan

"),

berkedudukan di

Tangerang Selatan

.

2.

Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan

yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan

dengan perubahan Angaran Dasar Perseroan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar

Perseroan tersebut diatas.

(14)

Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar

Perseroan

dengan

Peraturan

OJK

No.

32/POJK.04/2015

tentang

Penambahan

Modal

Perseroan

Terbuka

dengan

Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu

(15)

Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan

dalam

rangka penyesuaian peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015

tentang

Penambahan Modal Perseroan Terbuka dengan

Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

.

(16)

PASAL 4 AYAT

SEBELUM SESUDAH

1. Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.201.721.000.000,00 (dua ratus satu miliar tujuh ratus dua puluh satu juta Rupiah) terbagi atas 4.034.420.000 (empat miliar tiga puluh empat juta empat ratus dua puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.50,00 (lima puluh Rupiah).

Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar

Rp.201.721.000.000,00 (dua ratus satu miliar tujuh ratus dua puluh satu juta Rupiah) terbagi atas 4.034.420.000 (empat miliar tiga puluh empat juta empat ratus dua puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.50,00 (lima puluh Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 1.008.605.000 (satu miliar delapan juta enam ratus lima ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.50.430.250.000,00 (lima puluh miliar empat ratus tiga puluh juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta.

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 1.008.605.000 (satu miliar delapan juta enam ratus lima ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.50.430.250.000,00 (lima puluh miliar empat ratus tiga puluh juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta.

(17)

Penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

3. Saham yang belum dikeluarkan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan dengan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham pada waktu, harga dan cara serta syarat-syarat yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan yang termuat dalam anggaran dasar ini, dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan asalkan pengeluaran saham itu tidak dengan harga dibawah pari.

Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan cara penawaran umum terbatas, dengan memperhatikan peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Kuorum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 11 ayat 2 huruf a Anggaran Dasar ini.

(18)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

4. a. Jika saham yang masih dalam penyimpanan hendak dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dan/atau Perseroan akan menerbitkan obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis dengan itu, maka seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan diberi kesempatan untuk membeli terlebih dahulu saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis yang akan dikeluarkan tersebut dan masing-masing Pemegang Saham berhak membelinya secara proporsional, sesuai dengan perbandingan jumlah saham yang mereka wakili dengan penyetoran tunai.

Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh. Penyetoran atas saham dilakukan dalam bentuk lain selain uang, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. terkait langsung dengan rencana penggunaan dana. b. menggunakan Penilai untuk menentukan nilai wajar

dari bentuk lain selain uang yang digunakan sebagai penyetoran dan kewajaran transaksi penyetoran atas saham dan bentuk lain selain uang.

c. Dalam hal penyetoran atas saham berupa hak tagih kepada Perseroan yang dikompensasikan sebagai setoran saham, hak tagih tersebut harus sudah dimuat dalam laporan keuangan terakhir Perseroan yang telah diaudit oleh Akuntan.

d. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang dan penyetoran atas saham berupa hak tagih wajib memenuhi peraturan perundang-undangan lain yang mengatur penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang dan kompensasi hak tagih sebagai setoran saham.

(19)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

4. b. Hak para Pemegang Saham untuk membeli terlebih dahulu tersebut, dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

c. Pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Persyaratan dan jangka waktu pengeluaran saham tersebut, ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam anggaran dasar ini, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

d. Mengenai keputusan pengeluaran saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dengan cara penawaran umum terbatas, Direksi diwajibkan untuk mengumumkannya dalam 2 (dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional.

e. Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

(20)

PASAL 4 AYAT

SEBELUM SESUDAH

4. e. Apabila ada diantara para Pemegang Saham tidak melaksanakan hak atas pembelian saham dan/atau obligasi konversi dan/atauwaran dan/atau efek konversi. Iainnya yang sejenis tersebut di atas yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar secara tunai dan sesuai dengan ketentuan di atas, maka Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut kepada para Pemegang Saham lain yang telah mengajukan permohonan beli yang Iebih besar dari proporsi bagiannya.

f. Apabila setelah alokasi tersebut dalam huruf e ayat ini masih terdapat sisa yang tidak terjual, maka sisa saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dapat dijual oleh Perseroan kepada siapapun juga dengan harga dan persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi, satu dan lain dengan ketentuan harga dan persyaratan tersebut, tidak lebih ringan dari persyaratan yang telah ditetapkan di atas dan dengan mengindahkan ketentuan yang dimuat dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia, di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

(21)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

5. a. sebagai pengecualian terhadap ketentuan ayat 4, Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan dan/atau menerbitkan obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis dengan itu tanpa melakukan penawaran umum terbatas kepada para Pemegang Saham. Saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dapat dijual oleh Perseroan kepada siapapun juga dengan harga dan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi, dengan ketentuan bahwa pengeluaran tersebut:

1. Ditujukan kepada pegawai Perseroan;

2. Ditujukan kepada pemegang saham obligasi konversi, waran, atau efek konversi lainnya yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Dilakukan dalam rangka re-organisasi dan/atau

restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau

4. Dilakukan dengan mengindahkan jumlah dan jangka waktu sebagaimana diatur didalam peraturan perundang-undangan bidang Pasar Modal atau diatur dengan pengecualian yang mungkin diterima Perseroan.

Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham yang

menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan

dengan cara penawaran umum terbatas maupun

peningkatam modal tanpa hak memesan efek

terlebih dahulu memutuskan jumlah maksimum

saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan,

maka Rapat Umum Pemegang Saham tersebut

harus melimpahkan kewenangan pemberian

kuasa

kepada

Dewan

Komisaris

untuk

menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya

telah dikeluarkan dalam rangka penawaran umum

terbatas atau peningkatan modal tanpa hak

memesan efek terlebih dahulu tersebut.

(22)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

5

b.

1.

Kecuali sebagaimana ditentukan huruf a ayat 5, jika

saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan

cara penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek

terlebih

dahulu

(selanjutnya

cukup

disingkat

dengan:

"Penawaran Umum Terbatas") kepada para Pemegang Saham,

maka seluruh Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam

Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum

tanggal panggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang

menyetujui Penawaran Umum Terbatas tersebut mempunyai hak

terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan

tersebut (selanjutnya disebut "Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu" atau disingkat "HMETD") seimbang dengan jumlah

saham yang mereka miliki (proporsional).

2. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain

dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3.

Direksi

harus

mengumumkan

keputusan

tentang

pengeluaran saham dengan penawaran umum terbatas tersebut

dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian

berbahasa Indonesia yang berperedaran luas dalam wilayah

(23)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

4. Para Pemegang Saham atau pemegang HMETD berhak membeli

saham yang akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah

HMETD yang dimilikinya pada waktu dan dengan persyaratan yang

ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang

dimaksud dalam ayat 3.

5. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham tersebut di atas, para Pemegang Saham

atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas

pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan

jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas secara

tunai harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka

saham tersebut akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham

yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari:

porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah

dilaksanakan, dengan mengindahkan Ketentuan anggaran dasar

dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham:

i. Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran

Umum Terbatas tersebut jumlah maksimumnya belum ditetapkan

serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari pembeli siaga, maka

sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi

dikeluarkan dan tetap dalam simpanan Perseroan;

(24)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

ii. Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas telah ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pembeli siaga, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas, yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut, demikian dengan harga dan syarat yang tidak lebih ringan dengan yang telah ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;

dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya yang dapat dinilai dengan uang, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Jika efek yang bersifat Ekuitas akan dikeluarkan oleh Perseroan, maka:

a.Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham 8 (delapan) hari kerja setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

(25)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

b. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:

1. Ditujukan kepada karyawan Perseroan;

2. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh

Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau

4. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.

c. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

d. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.

(26)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

7.

Dalam hal dilakukan peningkatan modal dasar,

maka setiap penempatan saham lebih lanjut

hanya dapat dilakukan oleh Direksi pada waktu

dan

dengan

persyaratan

tertentu

yang

ditetapkan oleh Direksi, dan Direksi harus

menentukan

harga

saham

yang

akan

dikeluarkan serta persyaratan lainnya yang

dianggap perlu, tetapi tidak dengan harga

dibawah pari, keputusan Direksi tersebut harus

pula mendapat persetujuan dari Rapat Umum

Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak

mengurangi izin dari pihak yang berwenang.

Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk

pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau

Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham,

dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum

Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah

menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

8.

Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah

terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan

mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang

mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh

Perseroan,

dengan

tidak

mengurangi

kewajiban

Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia.

(27)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

9. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

10. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: a.telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal dasar;

b.telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

c.penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf b Pasal ini;

d.dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf c Pasal ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal disetor menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu pada ayat 10 huruf c Pasal ini tidak terpenuhi;

e.persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf a Pasal ini termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf d Pasal ini

(28)

PASAL 4

AYAT SEBELUM SESUDAH

11.

Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar

menjadi

efektif

setelah

terjadinya

penyetoran

modal

yang

mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling sedikit 25%

(dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak

yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan,

dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus

persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan

modal disetor tersebut.

(29)

1.

Menyetujui Penyesuaian Pasal 4 ayat 3 sampai dengan ayat 11

Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor: 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Perseroan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek

Terlebih Dahulu sehingga menjadi berbunyi sebagaimana yang

dapat dilihat pada materi Rapat yang telah dibagikan sebelum Rapat

dimulai dan ditampilkan pada layar presentasi

.

2.

Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala

tindakan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta

tersendiri

sehubungan

dengan

perubahan

Angaran

Dasar

Perseroan tersebut diatas.

(30)

Perubahan Pasal 12 ayat 5

tentang

Pembagian

Tugas,

Tanggung

Jawab

dan

(31)

Kondisi operasional Perseroan agar tetap berjalan dinamis dan kondusif,

dipandang perlu bagi Dewan Komisaris untuk menentukan pembagian tugas dan

wewenang setiap anggota Direksi:

Sebelum

Sesudah

Pembagian tugas dan wewenang setiap

anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham. Dalam hal

Rapat Umum Pemegang Saham tidak

menetapkan,

pembagian

tugas

dan

wewenang anggota Direksi ditetapkan

berdasarkan keputusan Direksi.

Pembagian tugas dan wewenang setiap

anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat

Umum

Pemegang

Saham

dan

wewenang

tersebut

dapat

didelegasikan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham kepada Dewan

Komisaris

.

Apabila Rapat Umum

Pemegang Saham tidak menetapkan

dan

tidak

mendelegasikan

kewenangan tersebut kepada Dewan

Komisaris,

maka

hal

tersebut

ditetapkan oleh Direksi. Susunan

organisasi Perseroan harus terlebih

dahulu

disetujui

oleh

Dewan

Komisaris

.

(32)

1.

Menyetujui perubahan Pasal 12 ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan sehingga

berbunyi menjadi sebagai berikut:

(5) Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat

didelegasikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan

Komisaris. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan dan

tidak mendelegasikan kewenangan tersebut kepada Dewan Komisaris, maka

hal tersebut ditetapkan oleh Direksi. Susunan organisasi Perseroan harus

terlebih dahulu disetujui oleh Dewan Komisaris.

2.

Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan

yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan

dengan perubahan Angaran Dasar Perseroan tersebut diatas.

(33)
(34)

Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Untuk Tahun

Buku Yang Berakhir 31 Desember 2015

2

Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Untuk Tahun Buku Yang

Berakhir 31 Desember 2015

3

Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember

2016

4

Persetujuan Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

5

Persetujuan

atas

Laporan

Tahunan

Perseroan,

Laporan

Pertanggungjawaban Direksi Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan

Dewan Komisaris Perseroan

(35)

Persetujuan

atas laporan tahunan perseroan, laporan

pertanggungjawaban direksi perseroan dan laporan tugas

pengawasan dewan komisaris perseroan

&

Pengesahan

laporan keuangan konsolidasian perseroan

untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2015

(36)
(37)

Pebruari 2015

Proyek ABN, GBP dan KJA menerima penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur

atas pencapaian

“Nihil Kecelakaan Kerja” & “Pencegahan dan Penanggulangan

HIV-AIDS di Tempat Kerja”

Maret 2015

POSB mengikuti Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC)

April 2015

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta Paparan Publik

Kontrak kerjasama dengan PT Maruwai Coal (BHP Billiton)

Juni 2015

Penghargaan PROPERDA HIJAU kepada POSB

Perpindahan kantor Grha Bintang ke Petrosea Support Facility (PSF) di Tanjung

Batu

Meresmikan kantor baru di Indy Bintaro Office Park

(38)

Agustus 2015

Salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Kalimantan, telah membeli

kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar

51,25%

September 2015

Penghargaan Nihil Kecelakaan dan Pengelolaan Program Pencegahan Penanggulangan

HIV/AIDS dari MENAKER serta penghargaan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan

dari Dirjen MINERBA - ESDM

Oktober 2015

Kontrak kerja dengan PT Indoasia Cemerlang (IAC) untuk melakukan pemindahan

lapisan tanah penutup di daerah Kintap, Kalimantan Selatan

Nopember 2015

Perjanjian fasilitas kredit untuk sewa pembiayaan dengan PT Mitsubishi UFJ Lease &

Finance Indonesia

(39)

Program pencegahan kecelakaan kerja, manajemen risiko yang

bijaksana, pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

kepemimpinan dan peningkatan yang berkelanjutan, perlindungan

lingkungan dan fokus pada program pemenuhan sistem pengelolaan

K3L

Akhir Desember 2015, Petrosea mengukir prestasi 31 juta jam tanpa

kecelakaan (LTI Free)

KESEHATAN

KESELAMATAN KERJA

DAN LINGKUNGAN

(40)

• Selama lebih dari 15 tahun, Perseroan telah mempertahankan sertifikat

standar mutu internasional ISO 9001:2008, untuk cakupan manajemen

proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan jasa

lainnya.

MANAJEMEN

MUTU

(41)

Sumber Daya Manusia

Per 31 Desember 2015

= 2.537 orang, menurun dibanding 2014 (3.189

orang)

Jumlah Karyawan

Tahun 2015, melaksanakan program pelatihan 84.803 jam

Program Pelatihan

(42)
(43)

Pada tahun 2015, Petrosea mempertahankan keberlanjutan melalui ketepatan diversifikasi usaha

dan optimalisasi biaya serta manajemen modal kerja dan kas.

40,56%

menjadi

US$ 206,83 juta

(tahun 2014 US$ 347,97 juta)

75,81%

menjadi

US$ 9,73 juta

(tahun 2014 US$ 40,22 juta)

56,30%

menjadi

US$ 29,14 juta

(tahun 2014 US$ 66,68 juta)

Laba Kotor

Pendapatan Usaha

Laba Operasi

43

36,83%

menjadi

US$ 177,69 juta

(tahun 2014 US$ 281,29 juta)

Beban Usaha Langsung

26,64%

menjadi

US$ 19,41 juta

(tahun 2014 US$ 26,46 juta)

Beban Administrasi

(44)

Penyebab Penurunan Laba Operasi

Rugi Bersih

• Volume Pengupasan lapisan tanah penutup (overburden)

lebih rendah menjadi 65,95 juta bcm (turun 49,72% dari tahun

2014)

• Hal tersebut diatas diimbangi dengan :

Penurunan beban usaha langsung hingga 36,83% yang

disebabkan oleh penurunan biaya pengoperasian alat berat.

Penurunan beban administrasi sebesar 26,64%.

(45)

• Aset lancar turun 19,55% menjadi

US$ 141,19 juta

• Aset tidak lancar turun dari US$ 292,23 juta pada tahun 2014 menjadi

US$ 284,18 juta

pada tahun 2015

• Jumlah aset menurun 9,06% pada tahun 2015 menjadi

US$ 425,37

juta

Aset

(46)

• Liabilitas jangka pendek Perseroan turun menjadi

US$90,94 juta

dibanding tahun sebelumnya sebesar US$107,51 juta.

• Liabilitas jangka panjang Perseroan turun sebesar 7,04% menjadi

US$156,15 juta

.

• Jumlah liabilitas Perseroan turun dari US$275,49 juta menjadi

US$247,09 juta

• Rasio Pinjaman terhadap Modal menjadi

1,01x

Interest coverage ratio

menjadi

6,22x

Liabilitas dan Pinjaman

Modal Kerja Bersih

(47)

• Saldo Ekuitas:

US$ 178,28 juta

• Dividen tahun buku 2014:

Dibagikan sebesar

US$ 1.62 juta

atau

US$ 0,00161

per lembar

saham

Pembayaran :

29 Mei 2015

Ekuitas & Dividen

(48)

Saldo Kas dan setara kas adalah

US$53,57 juta

Arus Kas dari aktivitas operasional adalah

US$ 45,99

juta yang merupakan

hasil operasi dan manajemen modal kerja.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah

US$ 41,06

juta (tahun

2014 :

US$ 36,68

juta).

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar

US$ 16,73

juta (tahun 2014 :

US$ 43,98

juta).

Arus Kas

Belanja modal Perusahaan sebesar

US$ 40,85 juta

pada tahun 2015 turun

dibanding tahun 2014 yang sebesar

US$ 42,92

juta, digunakan untuk

peremajaan peralatan yang digunakan dalam usaha jasa pertambangan dan

pengembangan fasilitas jasa migas.

(49)

Komite-komite yang membantu pelaksanaan tugas pengawasan

Dewan Komisaris:

1. Komite Audit

2. Komite Tata Kelola Perusahaan

3. Komite Human Capital

4. Komite Risiko & Investasi Manajemen

Perseroan terus berkomitmen pada prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan sebagai pedoman berperilaku dan pendelegasian

wewenang yang telah berlaku di Perseroan

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

(50)

Komite Tata Kelola Perusahaan

dibentuk untuk membantu Dewan

Komisaris Perseroan dalam mengkaji dan memantau penerapan

prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di Perseroan berdasarkan bench marking

atas praktek terbaik yang diterapkan oleh industri pertambangan,

memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, penerapan Corporate Social Responsibility dan lain-lain hal

yang diputuskan oleh Dewan Komisaris Perseroan dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan di atas

Komite Audit

melakukan:

peninjauan dan evaluasi secara berkesinambungan atas aktivitas divisi

Internal Audit Perseroan

Peninjauan atas kinerja auditor eksternal Perseroan (Kantor Akuntan

Publik Osman Bing Satrio & Enyserta melakukan pertemuan dengan

perwakilan auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang lingkup dan

pelaksanaan audit, serta hasil audit laporan keuangan

(51)

Komite Human Capital

dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan untuk membantu

dalam hal menetapkan kebijakan etika Perseroan serta sumber daya manusia dan

implementasi etika Perseroan serta menetapkan kriteria calon anggota Dewan

Komisaris dan Direksi serta menetapkan sistem remunerasi

Komite Risiko dan Investasi Manajemen

memberikan rekomendasi Dewan

Komisaris Perseroan dalam menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan

rencana investasi Perseroan agar sesuai dengan Visi, Misi dan Destination Statement

Perseroan. Disamping itu, membantu Dewan Komisaris Perseroan menetapkan

kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perseroan, serta memastikan bahwa telah

dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tidakan Perseroan

yang berpotensi mengandung risiko, serta memberikan rekomendasi terhadap

tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut

(52)

jalannya Perseroan dan tata usaha Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015.

2.

Memberikan pembebasan sepenuhnya (

acquit et de charge

) kepada Dewan Komisaris

Perseroan atas tugas pengawasan dan Direksi Perseroan atas tugas pengurusan dalam tahun

2015, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku

2015.

3.

Menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015.

4.

Mengesahkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Perhitungan Laba Rugi Komprehensif

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat wajar dalam semua

hal yang material sebagaimana diuraikan dalam Laporan No. GA 116 0179 PTRO HA

tertanggal 15 Maret 2016.

5.

Menyetujui penyajian kembali (restatement) Laporan Keuangan Perseroan Tahun yang

berakhir 31 Desember 2014 sebagaimana yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

Osman Bing Satrio & Eny sebagaimana termuat dalam laporannya No. GA 116 0179 PTRO

HA tertanggal 15 Maret 2016.

(53)

PERSETUJUAN PENGGUNAAN

LABA BERSIH PERSEROAN UNTUK TAHUN BUKU

YANG BERAKHIR PADA

(54)

Rugi Bersih setelah Pajak adalah sebesar US$ 12,69 juta

sehingga tidak terdapat Laba Bersih untuk tahun buku yang

berakhir 31 Desember 2015

(55)

Menyetujui tidak ada penggunaan laba bersih Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015

(56)

PERSETUJUAN PENUNJUKAN

AKUNTAN PUBLIK PERSEROAN

UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2016

(57)

Terima kasih kepada Kantor Akuntan Publik Osman Bing

Satrio & Eny

Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan

untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk

memeriksa buku-buku Perseroan yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2016 dan memberi wewenang

kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah

honorarium

dan

persyaratan

lainnya

mengenai

pengangkatan Kantor Akuntan Publik

(58)

Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan

untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk

memeriksa buku-buku Perseroan yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2016 dan memberi wewenang

kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah

honorarium

dan

persyaratan

lainnya

mengenai

pengangkatan Kantor Akuntan Publik.

(59)

PERSETUJUAN PERUBAHAN SUSUNAN

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

(60)

1. Menyetujui untuk:

• menerima pengunduran diri

Bapak M. Arsjad Rasjid P.M.

sebagai Presiden

Komisaris,

• menerima pengunduran diri

Ibu Retina Rosabai

sebagai Komisaris,

• menerima pengunduran diri

Bapak Simon Felix Sembiring

sebagai Komisaris

Independen,

• menerima pengunduran diri

Bapak Richard Bruce Ness

sebagai Presiden Direktur,

• menerima pengunduran diri

Bapak Ilda Harmyn

sebagai Wakil Presiden Direktur

• menerima pengunduran diri

Bapak David Edward Adams

sebagai Direktur.

dan memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala

sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan selama Bapak M. Arsjad Rasjid P.M.

menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Ibu Retina Rosabai menjabat sebagai

Komisaris, Bapak Simon Felix Sembiring menjabat sebagai Komisaris Independen, Bapak

Richard Bruce Ness menjabat sebagai Presiden Direktur, Bapak Ilda Harmyn menjabat

sebagai Wakil Presiden Direktur dan Bapak David Edward Adams menjabat sebagai

Direktur Perseroan.

(61)

2. Menyetujui untuk:

• mengangkat

Bapak Richard Bruce Ness

sebagai Presiden Komisaris,

• mengangkat

Bapak Azis Armand

sebagai Komisaris,

• mengangkat

Bapak Hanifa Indradjaya

sebagai Presiden Direktur,

• Mengangkat

Bapak Ilda Harmyn

sebagai Direktur,

terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan meneruskan masa jabatan Direksi dan Dewan

Komisaris yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015, dengan

tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu.

3. Menyetujui untuk mengangkat Bapak Abdurrachman Kun Wibowo sebagai Komisaris

Independen, untuk jangka waktu selama 2 tahun efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat ini

sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2018, dengan tidak

mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan

Komisaris sewaktu-waktu.

(62)

1.

Menyetujui untuk:

• menerima pengunduran diri

Bapak M. Arsjad Rasjid P.M.

sebagai

Presiden Komisaris,

• menerima pengunduran diri

Ibu Retina Rosabai

sebagai

Komisaris,

• menerima pengunduran diri

Bapak Simon Felix Sembiring

sebagai Komisaris Independen,

• menerima pengunduran diri

Bapak Richard Bruce Ness

sebagai

Presiden Direktur,

• Menerima pengunduran diri

Bapak Ilda Harmyn

sebagai Wakil

Presiden Direktur,

• menerima pengunduran diri

Bapak David Edward Adams

sebagai

Direktur.

(63)

2.

Menyetujui untuk:

• mengangkat

Bapak Richard Bruce Ness

sebagai Presiden Komisaris,

• mengangkat

Bapak Azis Armand

sebagai Komisaris,

• mengangkat

Bapak Hanifa Indradjaya

sebagai Presiden Direktur,

• mengangkat

Bapak Ilda Harmyn

sebagai Direktur,

terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan meneruskan masa jabatan Direksi

dan Dewan Komisaris yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tahun 2015, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang

Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi

sewaktu-waktu.

3. Menyetujui untuk mengangkat Bapak Abdurrachman Kun Wibowo sebagai

Komisaris Independen Perseroan, untuk masa jabatan anggota Dewan Komisaris

selama 2 (dua) tahun terhitung efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini sampai

dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada

tahun 2018, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham

untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu.

(64)

Sehingga terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini,

susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: :

Dewan Komisaris:

• Bapak Richard Bruce Ness sebagai Presiden Komisaris;

• Bapak Azis Armand sebagai Komisaris;

• Bapak Richard M. Harjani sebagai Komisaris;

• Bapak Maringan Purba Sibarani sebagai Komisaris Independen;

• Bapak Abdurrachman Kun Wibowo sebagai Komisaris Independen.

Direksi:

• Bapak Hanifa Indradjaya sebagai Presiden Direktur;

• Bapak Ilda Harmyn sebagai Direktur;

• Bapak Mochamad Kurnia Ariawan sebagai Direktur;

• Bapak Johanes Ispurnawan sebagai Direktur Independen;

• Bapak Rusdiawan sebagai Direktur.

(65)

Hasil Keputusan Agenda RUPST Kelima

4.

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang

masing-masing anggota Direksi Perseroan.

(66)

Referensi

Dokumen terkait

independent adalah indeks prestasi mahasiswa (X1) dan keaktifan berorganisasi (X2), sedangkan penelitian yang akan di lakukan variabel independent organisasi HMJ (X) 4

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dapat menarik siswa untuk ikut

Hal ini mengindikasikan, bahwa kata- kata yang dipelajari subjek melalui metode Analisis Glass akan dimunculkan kembali secara cepat (20-30 detik) pada saat proses

Hukum UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Setiap anak berhak mempero- leh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan ebutuhan fisik mental, spiritual dan

Antena mikrostrip metode multi-substrat merupakan salah satu metoda untuk meningkatkan performa antenna dari segi penguatan, bandwidth, dan efisiensi antenna, dimana

Dapatkah Sistem Agroforestri Mempertahankan Diversitas Cacing Tanah Setelah Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Pertanian?.. Dominguez J, Edwards CA,

Hasil analisa sifat fisika dan kimia dari air yang diproduksi PDAM di Kelurahan Berebas Tengah berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh Permenkes

Relevansinya dengan tujuan pertama penelitian ini yaitu dalam mengkaji penelitian pembangunan berkelanjutan diperlukan analisis terhadap perkembangan ekonomi, sosial