LUAR BIASA &
TAHUNAN 2015
Lokasi RUPS
Tahunan
Area Standby
Paramedis
Ruang Tunggu
VIP
•Bahwa saat ini kita berada di Ruang Mawar,
Lantai 2,Gedung Balai Kartini, Jakarta
Selatan
. Pada lantai 2 ini terdapat 3 (tiga) Pintu Darurat, yang berada di sekitar Ruang
Mawar
,
1 (satu) pintu darurat di sebelah lift barang
sisi selatan Ruang Mawar
,
1 (satu) pintu
darurat di depan Balai Kartini Office dan 1 (satu) pintu darurat berada di Boutique Hotel;
•Jika terjadi keadaan darurat seperti gempa bumi, kebakaran atau keadaan darurat lainnya,
maka seluruh peserta RUPS Tahunan, turun melalui pintu darurat tersebut di atas, serta
berkumpul pada
Assembly Point
yang terletak di area parkir kendaraan, sesampai di
Assembly Point
jangan mencoba masuk ke ruang RUPS Tahunan atau Gedung Balai Kartini,
sampai ada petunjuk lebih lanjut ;
•Usahakan jangan panik dan amankan dokumen atau barang-barang bawaan anda sebelum
meninggalkan ruang RUPS Tahunan, serta dengarkan baik-baik pengumuman dari
Building
Manajemen Balai Kartini
dan ikuti petunjuk yang diberikan ;
•Petugas security Gedung dan security CODE 4 akan mengarahkan dan membantu para
peserta RUPS Tahunan untuk meninggalkan lokasi RUPS Tahunan tersebut menuju
Assembly Point
yang telah ditentukan ; dan
•Panitia juga menyediakan 1 (satu) unit ambulance dan paramedis CODE 4 untuk
mengantisipasi keadaan darurat tersebut.
www.petrosea.com
Mohon memperhatikan Tata Tertib Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa dan Tahunan yang telah dibagikan.
Mohon mematikan telpon seluler anda selama presentasi ini
berlangsung.
Perubahan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan perihal Tempat
Kedudukan Perseroan
1
Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan OJK
No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perseroan Terbuka
dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Perubahan Pasal 12 ayat 5 tentang Pembagian Tugas, Tanggung Jawab
dan Wewenang Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
2
Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Untuk Tahun Buku
Yang Berakhir 31 Desember 2015
2
Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Untuk Tahun Buku Yang
Berakhir 31 Desember 2015
3
Penunjukan Akuntan Publik Untuk Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember
2016
4
Persetujuan Perubahan Susunan Dewan Komisaris Dan Direksi Perseroan
5
Persetujuan Atas Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Pertanggungjawaban
Direksi Perseroan Dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Perseroan
1
Perubahan Pasal 1 ayat 1
Anggaran Dasar
Perseroan perihal
Tempat Kedudukan Perseroan
Perseroan yang semula berkedudukan di Jakarta Selatan menjadi
Tangerang Selatan sejak 29 Juni 2015
sebagai salah satu penunjang
kebutuhan khusus Perseroan. Merubah Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar
Perseron sebagaimana berikut:
SEBELUM
SESUDAH
Perseroan Terbatas ini bernama
“PT Petrosea Tbk” (selanjutnya dalam
anggaran
dasar
cukup
disingkat
dengan
“Perseroan”), berkedudukan di
Jakarta Selatan.
Perseroan
Terbatas
ini
bernama
“PT Petrosea Tbk” (selanjutnya dalam
anggaran
dasar
cukup
disingkat
dengan
“Perseroan”), berkedudukan di
1.
Menyetujui Perubahan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan tentang
perubahan Tempat Kedudukan Perseroan, semula Jakarta Selatan menjadi
Tangerang Selatan
.
sehingga Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan
menjadi berbunyi sebagai berikut:
1.
Perseroan Terbatas ini bernama "
PT PETROSEA Tbk
" (selanjutnya
dalam anggaran dasar cukup disingkat dengan "
Perseroan
"),
berkedudukan di
Tangerang Selatan
.
2.
Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan
yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan
dengan perubahan Angaran Dasar Perseroan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar
Perseroan tersebut diatas.
Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar
Perseroan
dengan
Peraturan
OJK
No.
32/POJK.04/2015
tentang
Penambahan
Modal
Perseroan
Terbuka
dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu
Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan
dalam
rangka penyesuaian peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015
tentang
Penambahan Modal Perseroan Terbuka dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
.
PASAL 4 AYAT
SEBELUM SESUDAH
1. Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.201.721.000.000,00 (dua ratus satu miliar tujuh ratus dua puluh satu juta Rupiah) terbagi atas 4.034.420.000 (empat miliar tiga puluh empat juta empat ratus dua puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.50,00 (lima puluh Rupiah).
Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar
Rp.201.721.000.000,00 (dua ratus satu miliar tujuh ratus dua puluh satu juta Rupiah) terbagi atas 4.034.420.000 (empat miliar tiga puluh empat juta empat ratus dua puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.50,00 (lima puluh Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 1.008.605.000 (satu miliar delapan juta enam ratus lima ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.50.430.250.000,00 (lima puluh miliar empat ratus tiga puluh juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 1.008.605.000 (satu miliar delapan juta enam ratus lima ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.50.430.250.000,00 (lima puluh miliar empat ratus tiga puluh juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta.
Penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
3. Saham yang belum dikeluarkan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan dengan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham pada waktu, harga dan cara serta syarat-syarat yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan yang termuat dalam anggaran dasar ini, dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan asalkan pengeluaran saham itu tidak dengan harga dibawah pari.
Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan cara penawaran umum terbatas, dengan memperhatikan peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
Kuorum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 11 ayat 2 huruf a Anggaran Dasar ini.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
4. a. Jika saham yang masih dalam penyimpanan hendak dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dan/atau Perseroan akan menerbitkan obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis dengan itu, maka seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan diberi kesempatan untuk membeli terlebih dahulu saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis yang akan dikeluarkan tersebut dan masing-masing Pemegang Saham berhak membelinya secara proporsional, sesuai dengan perbandingan jumlah saham yang mereka wakili dengan penyetoran tunai.
Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh. Penyetoran atas saham dilakukan dalam bentuk lain selain uang, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. terkait langsung dengan rencana penggunaan dana. b. menggunakan Penilai untuk menentukan nilai wajar
dari bentuk lain selain uang yang digunakan sebagai penyetoran dan kewajaran transaksi penyetoran atas saham dan bentuk lain selain uang.
c. Dalam hal penyetoran atas saham berupa hak tagih kepada Perseroan yang dikompensasikan sebagai setoran saham, hak tagih tersebut harus sudah dimuat dalam laporan keuangan terakhir Perseroan yang telah diaudit oleh Akuntan.
d. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang dan penyetoran atas saham berupa hak tagih wajib memenuhi peraturan perundang-undangan lain yang mengatur penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang dan kompensasi hak tagih sebagai setoran saham.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
4. b. Hak para Pemegang Saham untuk membeli terlebih dahulu tersebut, dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
c. Pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Persyaratan dan jangka waktu pengeluaran saham tersebut, ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam anggaran dasar ini, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
d. Mengenai keputusan pengeluaran saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dengan cara penawaran umum terbatas, Direksi diwajibkan untuk mengumumkannya dalam 2 (dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional.
e. Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
PASAL 4 AYAT
SEBELUM SESUDAH
4. e. Apabila ada diantara para Pemegang Saham tidak melaksanakan hak atas pembelian saham dan/atau obligasi konversi dan/atauwaran dan/atau efek konversi. Iainnya yang sejenis tersebut di atas yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar secara tunai dan sesuai dengan ketentuan di atas, maka Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut kepada para Pemegang Saham lain yang telah mengajukan permohonan beli yang Iebih besar dari proporsi bagiannya.
f. Apabila setelah alokasi tersebut dalam huruf e ayat ini masih terdapat sisa yang tidak terjual, maka sisa saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dapat dijual oleh Perseroan kepada siapapun juga dengan harga dan persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi, satu dan lain dengan ketentuan harga dan persyaratan tersebut, tidak lebih ringan dari persyaratan yang telah ditetapkan di atas dan dengan mengindahkan ketentuan yang dimuat dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia, di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
5. a. sebagai pengecualian terhadap ketentuan ayat 4, Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan dan/atau menerbitkan obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis dengan itu tanpa melakukan penawaran umum terbatas kepada para Pemegang Saham. Saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut dapat dijual oleh Perseroan kepada siapapun juga dengan harga dan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi, dengan ketentuan bahwa pengeluaran tersebut:
1. Ditujukan kepada pegawai Perseroan;
2. Ditujukan kepada pemegang saham obligasi konversi, waran, atau efek konversi lainnya yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Dilakukan dalam rangka re-organisasi dan/atau
restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau
4. Dilakukan dengan mengindahkan jumlah dan jangka waktu sebagaimana diatur didalam peraturan perundang-undangan bidang Pasar Modal atau diatur dengan pengecualian yang mungkin diterima Perseroan.
Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham yang
menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan
dengan cara penawaran umum terbatas maupun
peningkatam modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu memutuskan jumlah maksimum
saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan,
maka Rapat Umum Pemegang Saham tersebut
harus melimpahkan kewenangan pemberian
kuasa
kepada
Dewan
Komisaris
untuk
menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya
telah dikeluarkan dalam rangka penawaran umum
terbatas atau peningkatan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu tersebut.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
5
b.
1.
Kecuali sebagaimana ditentukan huruf a ayat 5, jika
saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan
cara penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek
terlebih
dahulu
(selanjutnya
cukup
disingkat
dengan:
"Penawaran Umum Terbatas") kepada para Pemegang Saham,
maka seluruh Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum
tanggal panggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang
menyetujui Penawaran Umum Terbatas tersebut mempunyai hak
terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan
tersebut (selanjutnya disebut "Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu" atau disingkat "HMETD") seimbang dengan jumlah
saham yang mereka miliki (proporsional).
2. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain
dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
3.
Direksi
harus
mengumumkan
keputusan
tentang
pengeluaran saham dengan penawaran umum terbatas tersebut
dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran luas dalam wilayah
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
4. Para Pemegang Saham atau pemegang HMETD berhak membeli
saham yang akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah
HMETD yang dimilikinya pada waktu dan dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang
dimaksud dalam ayat 3.
5. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham tersebut di atas, para Pemegang Saham
atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas
pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan
jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas secara
tunai harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka
saham tersebut akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham
yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari:
porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah
dilaksanakan, dengan mengindahkan Ketentuan anggaran dasar
dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
6. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham:
i. Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran
Umum Terbatas tersebut jumlah maksimumnya belum ditetapkan
serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari pembeli siaga, maka
sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi
dikeluarkan dan tetap dalam simpanan Perseroan;
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
ii. Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas telah ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pembeli siaga, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas, yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut, demikian dengan harga dan syarat yang tidak lebih ringan dengan yang telah ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
6. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya yang dapat dinilai dengan uang, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Jika efek yang bersifat Ekuitas akan dikeluarkan oleh Perseroan, maka:
a.Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham 8 (delapan) hari kerja setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
b. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:
1. Ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau
4. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.
c. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
d. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas;
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
7.
Dalam hal dilakukan peningkatan modal dasar,
maka setiap penempatan saham lebih lanjut
hanya dapat dilakukan oleh Direksi pada waktu
dan
dengan
persyaratan
tertentu
yang
ditetapkan oleh Direksi, dan Direksi harus
menentukan
harga
saham
yang
akan
dikeluarkan serta persyaratan lainnya yang
dianggap perlu, tetapi tidak dengan harga
dibawah pari, keputusan Direksi tersebut harus
pula mendapat persetujuan dari Rapat Umum
Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak
mengurangi izin dari pihak yang berwenang.
Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk
pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau
Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham,
dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah
menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
8.
Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan
mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang
mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh
Perseroan,
dengan
tidak
mengurangi
kewajiban
Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
9. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
10. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: a.telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal dasar;
b.telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
c.penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf b Pasal ini;
d.dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf c Pasal ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal disetor menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu pada ayat 10 huruf c Pasal ini tidak terpenuhi;
e.persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf a Pasal ini termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf d Pasal ini
PASAL 4
AYAT SEBELUM SESUDAH
11.