• Tidak ada hasil yang ditemukan

meliputi baik industri jasa maupun industri manufaktur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "meliputi baik industri jasa maupun industri manufaktur."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IV. PENGUMPULAN DATA

Jurusan Teknik Industri didirikan pada tahun 1992 dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Direktorat Jendral Perguruan Tii^gi No. 156/DIKTI/Kept/1992 dan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi No. 30/KeptATTKA^yi992.

Latar belakang didirikannya Jurusan Teknik Industri ini adalah untuk mengantisipasi pembahan kebutuhan secara cepat, mudah dan luwes sebagai salah satu tantangan dan tugas yang kompleks bagi bangsa Indonesia untuk maju melangkah bersama negara-negara lain. Perubahan tersebut membutuhkan integrasi pengetahuan pengetahuan di bidang iknu-iknu dasar, ilmu-ilmu teknik, ilmu-ilmu ekonomi, teknologi komputer dan informasi serta ilmu-ilmu sosial dan lingkungan.

Menilik pada alasan tersebut maka Jurusan Teknik Industri diarahkan secara umum berkaitan dengan perancangan, pengembangan dan instalasi sistem yang terintegrasi, meliputi manusia, material, peralatan, metode, modal, energi dan infonnasi. Sedangkan industri yang dimaksudkan meliputi baik industri jasa maupun industri manufaktur.

Jurusan Teknik Industri ini mempunyai visi yaitu; Menjadi Jurusan yang menciptakan nuansa belajar berdasarkan nilai-nilai agamawi, industri dan manajemen mutu. Jurusan Teknik Industri akan menjadi panutan dalam pengembangan dan peningkatan mutu manajemen industri dengan ditunjang adanya peran para dosen yang mempunyai kualifikasi, proses transfer

(2)

pengetahuan yang mempunyai standar mutu dan fasilitas yang mendukung di lingkungan Universitas Kristen Petra.

Untuk mencapai visi tersebut, Jurusan Teknik Industri menetapkan kualifikasi pengajar merupakan lulusan dari imiversitas-universitas terkenal di dalam maupun di luar negeri. Hal tersebut ditunjang pula dengan hadimya para pengajar-pengajar dari kalangan praktisi yang telah berpengalaman di dalam industri untuk memberikan wama tersendiri dan membagikan pengetahuan secara businesslike.

Proses transfer pengetahuan tersebut dituangkan dalam kurikulum yang menitikberatkan pada penguasaan sistem-sistem industri termasuk industri manufaktur. Beban studi pada Jurusan Teknik hidustri adalah 152 sks yang diselesaikan dalam 8 semester. Kurikulumnya dibagi dalam empat tahap yaitu:

Tahap I : Mahasiswa akan mendap)at wawasan global mengenai dunia industri, permasalahan dan perkembangannya. Mahasiswa diajak untuk berpikir dalam konteks sistem industri. Ilmu-ilmu yang ajarkan adalah ilmu dasar keteknikan yang bertumpu pada matematika, fisika dan kimia, ilmu-ilmu dasar ekonomi serta dasar-dasar pemrograman komputer. Untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri secara nil, pada tahap ini dilakukan kunjungan ke suatu industri.

Sasaran : Mahasiswa mempunyai kesadaran dan keahlian teknik {Awareness and Skill)

(3)

Tahap II :Mahasiswa dibekali kemampuan untuk memahami konsep perancangan secara sistematik dengan alat statistik melalui mata kuliah Statistika Indnstri dan Perancangan Eksperimen Statistika. Selain itu mahasiswa dibekali kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa pemilihan peralatan-peralatan teknik yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses produksi melalui beberapa mata kuliah seperti Elemen Mesin, Analisa dan Pengukuran Keqa, Akuntansi Biaya, Ekonomi Teknik.

Sasaran: Mahasiswa memahami konsep perancangan sistem. Tahap I I I: Mahasiswa diarahkan untuk mendalami dan menguasai keahlian

yang diperlukan dalam merancang sistem industri dimana didalamnya termasuk pemecahan masalah-masalah yang akan dihadapi di industri secara nyata melalui beberapa mata kuliah yaitu : Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas Statistika, Perancangan Tata Letak Pabrik, Manajemen Sumber Daya Manusia, Analisa Keputusan dan Analisa Kelayakan PabriL Perancangan yang dilakukan selalu memperhitungkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup. Sebagai tambahan diajarkan pula prinsip-prinsip kewirausahaan. Pada tahap ini, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan dua kali Keija Praktek di perusahaan-perusahaan industri.

Sasaran ; Mahasiswa mampu mengintegrasikan ilmu yang telah diperoleh sebelumnya untuk melakukan perancangan sistem

(4)

industri dengan memperhitungkan kenyataan-kenyataan yang teqadi di lapangan.

Tahap IV : Mahasiswa diarahkan pada peminatan atau konsentrasi terhadap suatu kelompok ilmu tertentu dan diprogramkan untuk memiliki kemampuan merancang suatu sistem industri yang cukup kompleks. Dua kelompok ilmu yang ditawarkan adalah :

□ Manajemen dan Manajemen Kualitas □ Manajemen dan Sistem Produksi

Disamping dua kelompok konsentrasi tersebut, terdapat satu kelompok mata kuliah pilihan umum.

Sasaran : Mahasiswa memiliki kemampuan perancangan yang mendalam pada kelompok konsentrasi yang dipilihnya.

Tugas A khir: Sebagai bagian dari proses pengajaran, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi) yang diarahkan pada pemecahan masalah-masalah industri secara nyata baik berupa perancangan sistem industri secara kompleks maupun perancangan sistem analisa kineija dan kemungkinan pengembangannya dalam lingkup dunia industri.

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Jurusan dan Perangkat Penunjang Jurasan

Berdasarkan S\irat Keputusan Yayasaa Perguruan Tinggi No. 05/KeptATTK/II/1998 mengenai Organisasi dan Tata Keija Universitas Kristen Petra ditetapkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi keberadaan Jurusan Teknik Industri beserta fasilitas pendukungnya. Pada kaidahnya

(5)

Jurusan adalah unsur pelaksana akademilc pada fakultas di bidang studi tertentu yang berada di bawah Dekan, dipimpin oleh Ketua Jurusan dan bertanggung jawab pada Dekan. Sedangkan tugas Jurusan adalah melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Untuk melaksanakan tugas tersebut jurusan mempunyai fungsi yaitu;

a. Melaksanakan dan mengembangkan sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

b. Melaksanakan penelitian lontuk pengembangan sebagian atau satu cabang ihnu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. d. Melaksanakan kegiatan administrasi jurusan.

e. Melaksanakan panggilan iman Kristiani dalam bentuk kesaksian, pelayanan, dan persekutuan.

f. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika.

Sedangkan Laboratorium/Studio merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan pada jurusan dalam pendidikan akademik dan/atau profesional yang bertugas menunjang kegiatan jurusan. Dalam pengelolaaimya dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu dan bertanggungjawab langsung pada Ketua Jurusan.

Sebagai penunjang pelaksanaan pendidikan sesuai kurikulum, Jurusan Teknik Industri melengkapi dtri. dengan berbagai laboratorium.

(6)

Beberapa laboratorium merupakan keijasama dengan jurusan lain dalam lingkungan Universitas Kristen Petra. Laboratorium yang tersedia antara lain; □ Laboratorium Teknologi Mekanik (Bekerjasama dengan Jurusan Teknik

Mesin).

□ Laboratorium Material Teknik (Bekeijasama dengan Jurusan Teknik Mesin).

□ Laboratorium Fisika (Bekeqasama dengan Jurusan Teknik Mesin).

□ Laboratorium Menggambar Teknik /Studio Gambar (Bekeijasama dengan Jurusan Teknik Mesin).

□ Laboratorium Komputer (Bekeijasama dengan Pusat Komputer Universitas Kristen Petra).

□ Laboratorium Analisa Pengukuran Keija dan Ergonomi (Dibawah tanggung jawab Kalab. Produktivitas, dipimpin oleh Kasub Lab. APK & Ergonomi).

□ Laboratorium Simulasi dan Optimasi Industri (Dibawah tar^gung jawab Kalab. Produktivitas, dipimpin oleh Kasub Lab. Simulasi & Optimasi). □ Laboratorium PPC (Dibawah tanggung jawab Kalab. Produktivitas,

dipimpin oleh BCasub Lab. PPC).

□ Laboratorium Tata Letak Pabrik (Dibawah tangling jawab Kalab. Produktivitas, dipimpin oleh BCasublab TLP).

□ Laboratorium Statistika (Dibawah tanggung jawab Kalab. Kuahtas, dipimpin oleh Kasub Lab. Statistika).

□ Laboratorium QC ( Dibawah tanggung jawab Kalab Kualitas, dipimpin oleh Kasub Lab.QC).

(7)

Dalam pelaksanaan kegiatan Jumsan, tentu tidak terlepas dari keberadaan bagian Tata Usaha. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pendidikan di fakultas atau jumsan yang bersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Melaksanakan administrasi umum dan perlengkapan

b. Melaksanakan administrasi keuangan dan kepegawaian. c. Melaksanakan administrasi pendidikan.

d. Melaksanakan administrasi kemahasiswaan dan alumni.

3. Struktur Oi^anisasi Jurusan Teknik Industri

Struktur organisasi Jurusan Teknik Industri yang berlaku selama ini dapat dilihat pada lampiran Manual Mutu.

4. Tanggung jawab dan wewenang

Tanggung jawab dan wewenang jajaran organisasi Jurusan Teknik Industri dapat dilihat pada lampiran Manual Mutu.

5. Terminologi ISO 9001:2000 di Jurusan Teknik Industri

Beberapa terminologi yang digunakan dalam penyusunan desain sistem manajemen mutu standar ISO 9001 : 2000 di Jurusan Teknik Industri adalah:

(8)

No. Terminologi Keterangan 1. Sistem Manajemen Mutu

(SMM)

Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi meliputi tanggung jawab manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk, proses pemantauan, dan pengukuran.

2. Kebijakan Mutu Maksud dan arahan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pucuk pimpinarL

3. Tujuan Mutu Sesuatu yang dicari atau dituju, berkaitan dengan mutu.

4. Organisasi Kelompok orang dan fasilitas, dengan pengaturan tanggung jawab, wewenang dan hubvingan. Organisasi yang dimaksud disini adalah Jurusan Teknik Industri.

5. Pucuk Pimpinan Orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat tertinggi. Dalam susunan organisasi Jurusan Teknik Industri yang menjadi pucuk pimpinan adalah Ketua Jurusan.

6. Pelanggan Organisasi atau orang yang menerima produk. Dalam Jurusan TI, pelanggan adalah mahasiswa, dunia keija, dan masyarakat yang dibedakan menjadi pelanggan primer, sekunder maupun tersier.

7. Proses Set kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Prosedur Cara tertentu dalam menjalankan suatu kegiatan atau proses.

9. Produk Hasil suatu proses.

10. Tinjauan Manajemen Evaluasi formal penodik dari efektivitas sistem mutu yang diterapkan dalam mencapai rencana dan tujuan mutu.

11. Audit Proses sistematis, mandiri dan terdokmnentasi untuk memperoleh bukti obyektif dan menilainya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kineija audit telah terpenuhi.

(9)

No. Terminologi Keterangan

12. Auditor Orang dengan kemampuan melakukan audit.

13. Auditee Organisasi yang diaudit.

14. Bukti obyektif Data pendukung adanya atau kebenaran sesuatu. Bukti obyektif dapat berupa catatan mutu (rekaman).

15. Ketidaksesuaian Tidak dipenuhinya suatu persyaratan. 16. Persyaratan Kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,

langsung maupun tidak.

17. Tindakan koreksi Tindakan memperbaiki ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.

18. Tindakan pencegahan Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki.

19. Inspeksi Penilaian kesesiiaian dengan pengamatan dan penilaian yang diiringi dengan pengukuran, pengujian atau pembandingan.

20. Verifikasi Penegasan melalui penyediaan bukti obyektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi.

21. Validasi / pembenaran Penegasan, melalui penyediaan bukti obyektif bahwa persyaratan bagi pemakaian atau penerapan tertentu telah terpenuhi.

22. Pengeijaan ulang Tindakan pada produk yang tidak sesuai untuk menjadikan sesuai dengan dengan persyaratan.

23. Perbaikan Tindakan pada produk yang tidak sesuai lintuk menjadikannya dapat diterima bagi pemakaian yang dimaksudkan.

24. Dokumen mutu Meliputi Pedoman Mutu, Prosedur Sistem Mutu dan Formulir.

25. Dokumen terkendali Dokumen dan catatan yang didistribusikan kepada personil yang sudah ditentukan, dan apabila teijadi pembahan/revisi terhadap dokumen atau data tersebut maka dokumen tersebut wajib untuk direvisi dan memastikan bahwa dokumen yang lama telah ditarik.

(10)

No. Terminologi Keterangan

26. Dokumen tidak terkendali Dokumen dan data yang didistribusikan dengan tujuan sebagai informasi, dan apabila teijadi perubahan/revisi pada dokumen dan data tersebut tidak wajib untuk direvisi dan dokumen yang lama tidak perlu ditarik._________________ 27. Dokumen internal Dokumen yang berasal dari dalam

Jurasan Teknik Industri.

28. Dokumen ekstemal Dokumen yang berasal dari luar Jurusan Teknik Industri.

29. Rekaman Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberikan bukti pelaksanaan kegiatan._______________ 6. Hasil scanning di Jurusan Teknik Industri

Pengumpulan data pengamatan/scanning di Jurusan Teknik Industri bertujuan untuk memperoleh masukan seberapa besar tingkat kesesuaian sistem manajemen yang telah diaplikasikan selama ini terhadap persyaratan ISO 9001:2000. Scanning juga memberikan gambaran sistem pendokumentasian yang selama ini berlaku, beberapa proses sudah dilakukan oleh Jurusan hanya belum terdokumentasi.

Tabel 4.2 Hasil scanning di Jurusan Teknik Industri

Klausul ISO 9001: 2000 Jumlah* Prosentase Kesesuaian

4 Sistem Manajemen Mutu 4/28 14.29 %

4.1 Persyaratan Umum 0/8 4.2 Persyaratan Dokumentasi 4.2.1 Umum 1/5 4.2.2 Pedoman Mutu 0/3 4.2.3 Pengendalian Dokumen 1/9 4.2.4 Pengendalian Rekaman 2/3

(11)

KlausulISO 9001:2000 Jumlah* Prosentase

5 Tanggung jawab Manajemen 2/33 6.06 %

5.1 Ikrar Pelibatan Manajemen 2/5 5.2 Pusat Perhatian pada Pelanggan 0/1

5.3 Kebijakan Mutu 0/5

5.4 Perencanaan

5.4.1 Tujuan Mutu 0/2

5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu 0/2 , 5.5 Tanggung jawab, Wewenang dan

Komunikasi

5.5.1 Tanggung jawab dan Wewenang 1/1

5.5.2 Wakii Manajemen 0/3 5.5.3 Komunikasi Internal 0/1 5.6 Tinjauan Manajemen 5.6.1 Umum 0/3 5.6.2 Masukan Tinjauan 0/7 5.6.3 Keluaran Tinjauan 0/3

6 Pengelolaan Sumber Daya 8/12 66.67 %

6.1 Penyediaan Sumber Daya */2

6.2 Sumber Daya Manusia

6.2.1 Umum 1/1

6.2.2 Kemampuan, Kesadaran dan Pelatihan 2/5

6.3 Prasarana 3/3

6.4 Lingkungan Keija 1/1

7 Realisasi Produk 20/29 68.97 %

7.1 Perencanaan Realisasi Produk 6/7 7.2 Proses berkaitan dengan Pelanggan

7.2.1 Penetapan Persyaratan yang Berkaitan dengan Pelanggan

2/4 7.2.2 Tinjauan Persyaratan Berkaitan dengan

Produk

4/8

7.2.3 Komunikasi Pelanggan 2/3

7.3 Perancangan dan Pengembangan

-7.4 Pembelian

-7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

3/5 7.5.2 Pembenaran Proses untuk Produksi dan

Penyediaan Jasa

-7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur 3/3

7.5.4 Kepemilikan Pelanggan

(12)

Klausul ISO 9001:2000 Jumlah* Persentase 7.6 Pengendalian Sarana Pemantauan dan

Pengukuran

-8 Pengukuran dan Pemantauan 10/46 21.74 %

8.1 Umum 1/3

8.2 Pemantauan dan Pengukuran

8.2.1 Kepuasan Pelanggan 2/2

8.2.2 Audit Internal 0/9

8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses 0/3 8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk 5/5 8.3 Pengendalian Produk tidak Sesuai 2/3

8.4 Analisis Data 0/5 8.5 Perbaikan 8.5.1 Perbaikan Berlanjut 0/1 8.5.2 Tindakan Koreksi 0/8 8.5.3 Tindakan Pencegahan 0/7 TOTAL 44/148 Keterangan;

*) X fY adalah perbandingan jumlah persyaratan yang dapat dipenuhi/total jumlah persyaratan yang ada.

Gambar

Tabel 4.2 Hasil scanning di Jurusan Teknik Industri

Referensi

Dokumen terkait

mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan

Secara khusus Kunjungan Panja PTSL dan Tata Ruang Daerah Komisi II DPR RI ke Provinsi Sulawesi Tenggara adalah ingin mendapatkan informasi mengenai salah satu program stategis

Pertanggungan manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan ini tidak berlaku jika Tertanggung mencapai usia 70 tahun saat Tanggal Polis Mulai Berlaku atau tanggal

Optimasi aliran daya menggunakan metode Binary Linear Programming (BLP) dengan penempatan 3 buah distributed generation tipe Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Walaupun kontribusi sektor konstruksi masih relatif sangat kecil bila dibandingkan industri pengolahan, namun pertumbuhan sektor konstruksi (14,5%) pada tahun 2013

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan

KU3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya