• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

ANASTASIA APRILIYANTI LESTARININGSIH

NIM : 011324002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Karya sederhana ini teristimewa kupersembahkan kepada my-BIG BOSS

Bunda Maria dan juga Bapa Yusuf

Bapak tercinta Marcus Sudaliman dan Ibu tersayang Ursula Yuningsih

My lovely sister Lucia Rosari Ratri Nariswari

And

Om & Bulik, makasih ya si Om & si Bul atas dukungan dan semuanya (kucuran dananya juga).

Mbak Prima yang always bantuin dari pemilihan judul sampai selesai. Pathup’ de cool smangat bro…

Keluarga mas Andre & mbak Ari (thanks dah nyindir2 terus…akhirnya aku lulus)

Dio….Jauh di mata dekat di hati…(makasih banget atas semuanya)

PE’01 Girls… Rina (thanks ya atas bantuan, dukungan n pinjaman skripsinya), Mela, Riana, Eka, Silas,

Santi, Ita, Anggi, Asus, Fenty, Lilis, Yessy. We are the best pren!

PE’01 Boys…She Phe, Kaka, Hari, HoHo, Sinto, Joyo, Dion, Bruno, Ronald, Edi, Agung, Sigit, Herman,

Suradi, Yudhi, Adi (thanks for everything)

Temen2 senasib sepenanggungan: Mas Satoto, Andi n Mbak Budi..akhirnya lulus juga ya.

Romo Riana, Romo Banu, Romo Sar, Fr Resto, Fr Gun yang selalu menanyakan kapan Ririn lulus.

Temen-temen KaNOPI & Lektor: Ocha-Ojul (makasih ya laptop nya), Hani, Hari, , Dita, Ardian, Mario.

Semuanya makasih ya!

Temen-temen MUKIJI (MUdika KIdul LojI) : Mas Angger (kapan Bowling lagi…), Sandy (thanks ya dah

bantuin abstraknya), Sony, Lusy, Mas Henri, Mas Pulung, Septi, mas Iwan (thanks ya tinta print nya…)

Temen-temen kantor Posko KARINA: Piping, Wowok, Mas Yoyok, Mas Kris, Mas Ganang & Tanto.

(kapan2 makan di Hard Chicken lagi ya.Maaf kalo dulu sering mbolos kantor buat ke kampus. Maaf…..)

AB5729WS & AB4486MS yang selalu mau menemaniku kemanapun aku pergi.

(5)

v

Jika gagal tujuh kali,

bangkitlah untuk yang kedelapan kali

(peribahasa Jepang)

Kapan pun dan dim an apun ada kesem patan un tuk

berkem ban g, am bil dan lakukan .

Karen a pasti akan ada m en ghasilkan hal yan g baik.

(my self)

Sat u hal t anamkan di hat i , i ndah segal a yang

(6)

vi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anastasia Apriliyanti Lestariningsih

Nomor Mahasiswa : 011324002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan roya lty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

(7)

vii

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Desember 2007

Penulis

(8)

viii

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: 1) Preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD; 2) Preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap UGM, UNY, USD, UAJY, UII, UMY; 3) Pengaruh asal sekolah, afiliasi, jurusan dan tingkat pendapatan orang tua terhadap preferensi siswa dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA BOPKRI I dan SMA N 9 Yogyakarta pada bulan Desember 2006 – Januari 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA kelas III di empat sekolah tersebut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 siswa-siswi yang diambil dengan metode Judgment sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan Friedman two way anova

untuk menguji preferensi siswa dalam memilih fakultas dan perguruan tinggi, Mann Whitney U-test untuk menguji asal sekolah dan afiliasi menentukan preferensi siswa dalam memilih perguruan tinggi, danKruskal-Wallis One Way Anova menguji jurusan dan pendapatan orang tua menentukan preferensi siswa dalam memilih perguruan tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Fakultas ekonomi cenderung dipilih siswa-siswi SMA kelas III (χ2=3,32, sig=0,000); 2) UGM cenderung dipilih siswa-siswi SMA kelas III (χ2=2,26, sig=0,000); 3)a.Asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (UUGM=3400, sig=0,298; UUII=3087, sig=0,054;

UUNY=3242, sig=0,142; UUMY=3368, sig=0,255; UUSD=3088, sig=0,058; UUAJY=3371,

sig=0,275); b. Afiliasi tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (UUGM=3635, sig=0,732; UUNY=3545, sig=0,554; UUSD=3143, sig=0,082;

UUAJY=3220, sig=0,127).Afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam

memilih perguruan tinggi (UUII=2768, sig=0,004; UUMY=3086, sig=0,048); c. Jurusan tidak

menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (KWUGM=2,113, sig=0,348; KWUII=3,176, sig=0,204; KWUNY=4,699, sig=0,095;

KWUMY=5,654, sig=0,059; KWUSD=5,677, sig=0,059; KWUAJY=5,478, sig=0,065); d. Tingkat

pendapatan orang tua tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (KWUGM=3,538, sig=0,171; KWUII=4,879, sig=0,087; KWUNY=4,644,

sig=0,098; KWUMY=0,283, sig=0,868; KWUSD=0,784, sig=0,676; KWUAJY=1,718,

(9)

ix

IN YOGYAKARTA SPECIAL TERITORY

Anastasia Apriliyanti Lestariningsih 011324002

Sanata Dharma University Yogyakarta 2007

ABSTRACT

This research aims to examine and analyze: 1)The preferences of the third grade students of senior high schools toward faculty of economics, engineering, letters, social and politics, pharmacy, psychology, Faculty of Teacher Training College and Teacher’s Training for Elementary School Teacher; 2) Preferences of the third grade student of senior high schools toward UGM, UNY, USD, UAJY, UII, UMY; 3) The influence of schools where students come from, affiliation, department, and parent’s income level determine student’ preference in chosing university in Yogyakarta.

This research is a descriptive research conducted at Muhammadiyah I Senior High School, Stella Duce I Senior High School, BOPKRI I Senior High School and SMA N 9 Yogyakarta from December 2006 until January 2007. The population in this research were all third grade students at that four schools. The samples in this research were 200 students who were chosen based on Judgment sampling. The technique of data analysis was questionnaire. The techniques of data analysis to examine the hypothesis was Friedman two way anova that was to examine students preference in chosing faculties and universities; Mann Whitney U-test was to examine schools where students come from and affiliation determine students’ preference in chosing universities, and Kruskal-Wallis One Way Anova was to examine students’ department and parents income which could determined students’ preference in chosing universities.

The result research shows that: 1) Faculty of economics tends to be chosen by the third grade students of Senior High School (χ2= 3,32, sig = 0,000); 2) UGM tends to be chosen by the third grade students of Senior High School (χ2= 2,26, sig = 0,000); 3) a.Schools where students come from do not detemine third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (UUGM=3400, sig=0,298; UUII=3087, sig=0,054;

UUNY=3242, sig=0,142; UUMY=3368, sig=0,255; UUSD=3088, sig=0,058; UUAJY=3371,

sig=0,275); b. Affiliation does not determine the third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (UUGM=3635, sig=0,732; UUNY=3545, sig=0,554;

UUSD=3143, sig=0,082; UUAJY=3220, sig=0,127). Affiliation determine the third grade

students of Senior High School’s preference in chosing universities (UUII=2768, sig=0,004;

UUMY=3086, sig=0,048); c. Department does not detemine the third grade students of Senior

High School’s preference in chosing universities (KWUGM=2,113, sig=0,348; KWUII=3,176,

sig=0,204; KWUNY=4,699, sig=0,095; KWUMY=5,654, sig=0,059; KWUSD=5,677, sig=0,059;

KWUAJY=5,478, sig=0,065); 6) Parents’ income does not determine the third grade students

of Senior High School’s preference in chosing universities (KWUGM=3,538, sig=0,171;

KWUII=4,879, sig=0,087; KWUNY=4,644, sig=0,098; KWUMY=0,283, sig=0,868;

(10)

x

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat, berkat dan terang roh kudus-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Preferensi Siswa Terhadap Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik tanpa kendala yang berarti.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dukungan, semangat, bimbingan dan doa ya ng melimpah dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Bpk Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahua n Sosial

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

4. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sangat sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

5. Bapak Y. M. Vianey Mudayen, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

(11)

xi

Romo Gieles, SJ (Alm), Pak Darno (Alm), Pak Markiswo, Pak Wid, Pak Heri, Pak Bondan, Bu Catur, Pak Muhadi, terima kasih atas bimbingan dan ilmu- ilmu yang sudah diberikan kepada penulis

8. Mbak Titin, Pak Wawiek, dan Mbak Aris yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi selama kuliah terlebih dalam penyusunan skripsi ini

9. Siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA BOPKRI I, dan SMA N 9 Yogyakarta yang sudah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan

10. My lovely parent Bapak Marcus Sudaliman dan Ibu Ursula Yuningsih. Terima kasih atas doa, bimbingan, kasih sayang dan juga kesabaran yang sangat besar. (Tetep doain Ririn ya Pak, Bu, karena ini awal dari hidup ke depan pasti lebih berat. Tapi semuanya akan tetap mudah untuk dihadapi karena doa Bapak dan Ibu)

11. Lucia Rosari Ratri Nariswari, adikku yang paling manis, manja, baik, de el el…. Thanks ya atas semuanya. Tetep kompak ya….Jadi kan kita jalankan bisnis kita…? 12. Eyang Sosro Kakung, Eyang Sosro Putri, dan Eyang Suntoro… Matur Nuwun Yang,

sudah sabar mendoakan Ririn. Doa yang tak habis-habisnya dari YangKung, YangTi, Yang Suntoro sudah menjadi pegangan kuat bagiku. Tetep doain Ririn sampai kapanpun ya Yang. Ririn sayang sama Eyang semua. Matur Nuwun

(12)

xii

kelemahan dan kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Yogyakarta, 21 Februari 2008 Penulis

(13)

xiii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Landasan Teori... 8

B. Kerangka Berpikir... 21

(14)

xiv

A. Jenis Penelitian... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 26

C. Subjek Penelitian... 27

D. Objek Penelitian... 27

E. Populasi dan Sampel... 27

F. Teknik Pengambilan Sampel... 27

G. Teknik Pengumpulan Data... 28

H. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran... 28

I. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 42

A. Deskripsi Data... 42

B. Analisis Data... 57

C. Pembahasan... 72

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN... 82

A. Kesimpulan... 82

B. Keterbatasan... 88

C. Saran... 89

(15)

xv

Halaman

Tabel III.1 Pilihan Fakultas... 31

Tabel III.2 Pilihan Perguruan Tinggi... 32

Tabel III.3 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta dan Sekolah Negeri... 34

Tabel III.4 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik dan Sekolah Non Katolik... 36

Tabel III.5 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Jurusan... 38

Tabel III.6 Pilihan Pergur uan Tinggi Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua... 40

Tabel IV.1 Urutan Pilihan Fakultas... 43

Tabel IV.2 Pilihan Fakultas... 44

Tabel IV.3 Urutan Pilihan Perguruan Tinggi... 47

Tabel IV.4 Pilihan Perguruan Tinggi... 48

Tabel IV.5a Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta... 50

Tabel IV.5b Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Negeri... 51

Tabel IV.6a Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik... 52

(16)

xvi

Tabel IV.8 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Tingkat

Pendapatan Orang Tua... 55 Tabel IV.9 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Tingkat

(17)

xvii

Lampiran kuesioner... 95 Lampiran data induk ... 101 Lampiran hasil uji pilihan fakultas menggunakan Friedman Test... 105 Lampiran hasil uji pilihan perguruan tinggi

menggunakan Friedman Test... 106 Lampiran hasil uji asal sekolah

menggunakan Mann-Whitney Test... 107 Lampiran hasil uji afiliasi

menggunakan Mann-Whitney Test………. 108 Lampiran hasil uji jurusan dengan Kruskal Walls-test………. 109 Lampiran hasil uji tingkat pendapatan orang tua

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini di Indonesia telah terjadi banyak perubahan di segala bidang, salah satunya adalah perubahan di lingkungan bisnis. Perubahan tersebut semakin meningkatkan intensitas persaingan baik di pasar lokal maupun di pasar global. Persaingan antar produk dan antar organisasi yang demikian ketat menjadikan dunia bisnis bagaikan ajang pertempuran untuk memperebutkan posisi superior. Memenangkan pilihan konsumen merupakan hal terpenting bagi setiap organisasi dalam situasi persaingan yang semakin ketat. Kunci keberhasilan dalam persaingan adalah kemampuan produk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kemampuan sumber daya manusia dalam memasarkan produk kepada pelanggan.

Pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dibutuhkan suatu penyedia jasa pendidikan. Secara umum, penyedia jasa pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 2 macam, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

(19)

yang bersifat tidak berwujud, serta tidak berakibat pada kepemilikan terhadap sesuatu. Bagi penyedia jasa pendidikan, peserta didik merupakan pelanggan yang langsung menikmati jasa pendidikan yang ditawarkan oleh penyedia jasa pendidikan.

Dalam sistem pendidikan nasional, jenjang pendidikan yang harus dilalui oleh peserta didik adalah jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar pada lembaga pendidikan tinggi. Jasa pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Kebutuhan jasa pendidikan tinggi meningkat setiap tahunnya karena pemikiran masyarakat Indonesia tentang pendidikan sudah mulai berubah dan masyarakat mulai menyadari bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi akan dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan yang terjadi menyebabkan kapasitas jasa pendidikan tinggi yang diselenggarakan pemerintah tidak lagi mampu menampung seluruh calon peserta didik.

(20)

dari 38 akademi, 2 politeknik, 18 sekolah tinggi, 5 institut dan 15 universitas. Sedangkan untuk perguruan tinggi negeri di wilayah DIY terdapat 3 perguruan tinggi negeri.

Banyaknya jumlah perguruan tinggi swasta ditambah lagi dengan adanya perguruan tinggi negeri memicu adanya persaingan antar perguruan tinggi untuk memperebutkan calon mahasiswa (lulusan SMA). Calon mahasiswa pada umumnya sudah mulai memikirkan dan mempertimbangkan perguruan tinggi mana yang akan mereka pilih. Banyak hal dan alasan yang mendasari mereka memilih satu perguruan tinggi yang nantinya akan mereka masuki, misalnya saja jurusan apa yang akan mereka pilih saat di perguruan tinggi nanti, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu, letak perguruan tinggi tersebut, dan masih ada banyak hal yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi. Calon mahasiswa juga bertindak rasional dalam memilih perguruan tinggi, karena pilihannya tersebut akan mempengaruhi masa depan dan kualitas diri calon mahasiswa tersebut.

(21)

calon mahasiswa juga menjadi salah satu hal yang wajib untuk dipikirkan oleh calon mahasiswa.

Pada umumnya siswa yang bersekolah di sekolah swasta cenderung lebih memilih perguruan tinggi swasta, dan yang bersekolah di sekolah negeri akan cenderung untuk memilih perguruan tinggi negeri. Tetapi pilihan untuk ke perguruan tinggi negeri masih menjadi pilihan pertama. Namun jumlah perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMA yang ingin mendaftar. Oleh karena itu, para lulusan juga mulai berpikir dan mengarahkan pilihannya pada perguruan tinggi swasta. Berdasarkan kondisi tersebut perguruan tinggi swasta mulai saling bersaing untuk memenangkan persaingan dalam menarik para lulusan SMA dan mencoba memenuhi semua kebutuhan para calon mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi swasta.

(22)

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui keberagaman pilihan siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perguruan tinggi mana yang lebih utama yang mereka pilih. Penulis memilih judul “PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD?

2. Bagaimana preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Unive rsitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?

(23)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD

2. Untuk menguji dan menganalisis preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yo gyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Untuk menguji dan menganalisis asal sekolah, afiliasi, jurusan siswa-siswi SMA kelas III dan pendapatan orang tua menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perguruan Tinggi

(24)

2. Bagi peneliti / penulis

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui tentang perguruan tinggi di Dearah Istimewa Yogyakarta yang lebih cenderung dipilih oleh siswa-siswi SMA kelas III.

3. Bagi siswa-siswi SMA kelas III

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk siswa-siswa SMA kelas III yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, karena dari hasil penelitian ini dapat terlihat rating dari beberapa universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Bagi pembaca

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang dilalui setelah seseorang menempuh sekolah menengah. Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat banyak perguruan tinggi, baik yang negeri maupun yang swasta. Sebagian besar siswa-siswi lulusan SMA bercita-cita melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak mengherankan bila menjelang tahun ajaran baru siswa-siswi lulusan SMA mulai mencari informasi tentang perguruan tinggi. Jika pertimbangan alternatif melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai pilihan utama maka informasi tentang hal itu sangat diperlukan. Ada beberapa informasi yang diperlukan misalnya bidang studi pokok yang menunjang untuk memasuki suatu fakultas atau jurusan, syarat untuk masuk, serta biaya-biaya yang diperlukan untuk memasuki perguruan tinggi.

Siswa-siswi SMA kelas III yang bisa disebut calon mahasiswa mempunyai banyak peluang untuk memilih perguruan tinggi yang akan mereka masuki. Dengan informasi yang mereka dapatkan dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mereka dapat memilih dengan tepat perguruan tinggi yang akan mereka masuki.

(26)

preferensi, jenis sekolah, afiliasi, jurusan, pendapatan orang tua dan juga tentang perilaku konsumen akan menjadi landasan dalam penelitian ini.

1. Jenis sekolah

Sekolah ditinjau dari pihak yang mengusahakan berdirinya sekolah dapat dibedakan menjadi Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Sekolah negeri adalah sekolah yang diusahakan oleh pemerintah. Di Indonesia kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan ditetapkan dalam pasal 31 UUD 1945 dan penyelenggaraannya diatur di dalam UU Pokok Pendidikan No 4 tahun 1950 pasal 11 dan 12. Sedangkan sekolah swasta adalah sekolah yang diusahakan oleh badan usaha. Berdirinya sekolah swasta di suatu negara baru mungkin jika negara tersebut menggunakan asas demokrasi di dalam pendidikan. Penyelenggaraan sekolah swasta di Indonesia diatur di dalam pasal 13 dan 14 UU Pokok Pendidikan No 4 tahun 1950 (Suwarno, 1988: 74)

Sekolah-sekolah swasta memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka memperluas kesempatan belajar. Menurut Djojonegoro, sekolah swasta telah membuktikan kelebihan dalam hal kemandirian pengelolaan sekolah dan kebebasan dalam mengembangkan ciri khas sekolah (Anwar, 2003: 83)

(27)

sehingga seseorang dapat berkembang menjadi lebih baik dan terdapat jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai ke Perguruan Tinggi.

Ada beberapa jenjang pendidikan yang harus ditempuh untuk dapat sampai ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Seperti pada umumnya calon mahasiswa harus melalui Taman Kanak-Kanak dilanjutkan ke tingkat Sekolah Dasar kemudian ke Sekolah Menengah Pertama dan tingkat selanjutnya ke Sekolah Menengah Atas. Di jenjang Sekolah Menengah Atas siswa-siswi benar-benar dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masyarakat.

Sekolah Mene ngah Atas (SMA) merupakan lembaga pendidikan umum yang disatu pihak sebagai kelanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan di lain pihak sebagai persiapan ke Perguruan Tinggi (PT) (Hamalik, 1990: 159). Sedangkan menurut Suwarno (1988: 74) sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang tertentu. Sekolah ini lebih ditekankan sebagai persiapan untuk pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya.

(28)

Pendidikan merupakan suatu sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20 Tahun 2003).

Prof. Driyarkara S.J berpendapat bahwa pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri tunggal ayah, ibu, anak dimana terjadi pemanusiaan, pembudayaan dan pelaksanaan nilai- nilai anak, dengan dia berproses untuk akhirnya memanusiakan, membudaya dan bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia (Driyarkara, 1980: 129).

Pendidikan adalah membimbing anak menuju kedewasaan oleh seorang yang bertanggung jawab (Drs. Noeng Muhadjir, 1975: 11). Lebih jauh dikatakan bahwa pendidikan akan mempersiapkan generasi mendatang dan siap dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua.

(29)

secara objektif (selaras dengan bidang penyelidikan yang bersangkutan) dan meneliti suatu sasaran dari suatu sudut pandang tertentu atas keputusan subjek sendiri, dengan metodis menangkap hubungan sebab akibat dan rangkaian kaitan antara unsur-unsur dalam bidang sasaran tersebut (TAP MPR RI, 1983). Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan

yang pernah dialaminya. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Mifflen bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin berpeluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang statusnya tinggi dan berakibat pada tingkat pendapatan yang tinggi pula (Mifflen F.J dan Mifflen S.C, 1986: 54).

(30)

dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Pendidikan tinggi dimulai setelah seseorang berhasil lulus dari SMA. Setelah selesai dari sekolah menengah atas, melanjutkan ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan lembaga yang pada tingkat setinggi-tingginya memberi sumbangan dari sumber-sumber yang ada pada masyarakat Sesuai dengan UU No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, menetapkan perguruan tinggi, berupa akademi, sekolah tinggi, institut, universitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan Peraturan Pemerintah (misalnya seminari).

a. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan kejuruan, yang di lingkungannya biasa dikenal sebagai pendidikan professional.

b. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.

(31)

d. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Universitas dapat terdiri dari banyak fakultas dan fakultas dapat terdiri dari beberapa jurusan.

2. Pendapatan Orang Tua

Dalam penelitian ini tidak dibedakan antara penghasilan dengan pendapatan. Penghasilan yang diperoleh berdasar hasil kerja dari orang tua untuk menghidupi keluarga. Pengertian penghasilan atau pendapatan keluarga menurut Gilarso (1991: 63-64) adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi yang dapat bersumber pada:

a. Usaha sendiri misalnya: berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan perusahaan sendiri.

b. Bekerja pada orang lain misalnya: pekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau karyawan (swasta atau pemerintah).

c. Hasil dari milik misalnya mempunyai sawah kemudian disewakan , menyewakan rumah.

Gilarso membedakan bentuk penghasilan sebagai berikut:

(32)

selain penghasilan kemungkinan masih ada penerimaan atau uang masik lainnya, misalnya:

1) Uang pensiun bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu bekerja pada pemerintah.

2) Sumbangan atau hadiah seperti sokongan dari saudara.

3) Pinjaman atau hutang adalah uang masuk tetapi pada suatu saat harus dilunasi.

Pendapatan dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu pendapatan berupa uang, pendapatan berupa barang dan pendapatan lain- lain.Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa barang, uang yang sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa. Sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain- lain balas jasa serupa dengan majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara di halaman rumah, hasil investasi serta keuntungan sosial.

(33)

Untuk lain- lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman penerimaan yang bersifat transfer atau restribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya: penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman ua ng, kiriman uang, warisan.

Ketiga bentuk pendapatan tersebut dapat dirinci dalam kategori sebagai berikut :

a) Pendapatan berupa uang

(1) Dari gaji dan upah yang diperoleh: kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur, kerja kadang-kadang.

(2) Dari usaha sendiri meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri, penjualan dari kerajinan rumah, komisi.

(3) Investasi: pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.

(4) Dari keuntungan sosial: pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial. b) Pendapatan berupa barang: bagian pembayaran upah atau gaji yang

diwujudkan dalam beras, transportasi, perumahan, rekreasi. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

(34)

3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan awal bagian dari kegiatan manusia sehingga jika membahas tentang perilaku konsumen berarti membahas tentang kegiatan konsumen dalam ruang lingkup yang terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah – ubah sesuai dengan pengaruh sosial, budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial yang semakin mendesak, sehingga perusahaan berusaha untuk memberi motivasi dalam diri konsumen.

Dari keadaan yang demikian menyebabkan munculnya teori – teori yang mencoba meneliti tentang perilaku konsumen. Menurut Swastha dan Handoko (1987: 9) perilaku konsumen adalah:

Kegiatan individu – individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut.

Menurut Engel dkk (1995: 446) perilaku konsumen adalah:

Kegiatan individu ya ng secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut.

(35)

keputusan dengan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa ekonomi.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen a. Faktor lingkungan internal

Faktor internal atau disebut sebagai faktor psikologis meliputi motivasi, pengamatan belajar kepribadian dan konsep diri serta sikap (Swastha dan Handoko, 1982: 75)

1) Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Motivasi yang ada dalam diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang nyata dalam upaya mencapai kepuasannya.

2) Pengamatan

(36)

berdasarkan pengalaman. Sebaliknya pengalaman sendiri dapat mempengaruhi pengamatan tentang suatu hal.

3) Belajar

Hamalik (1983: 21) mendefinisikan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmaniah.

4) Kepribadian dan Sikap Diri

(37)

sama orang tersebut mempunyai gambaran tentang orang lain (Swastha, 1984: 285)

5) Sikap

Kotler (1996: 144) mendefinisikan sikap sebagai suatu evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

b. Faktor lingkungan eksternal 1) Kebudayaan

Menurut Koentjaraningrat ,dalam buku karangan Mulyadi (1999: 32) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Sedangkan definisi kebudayaan menurut Haviland, dalam buku karangan Mulyadi (1999: 32) adalah seperangkat peraturan yang standar , yang apabila dipenuhi atau dilaksanakan oleh anggota masyarakatnya akan menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima oleh anggota masyarakatnya. Simbol yang dimaksud dalam definisi tersebut merupakan sesuatu yang abstrak ( sikap, pendapat, kepercayaan, nilai, bahasa dan agama ) / dapat pula bersikap konkrit ( peralatan, perumahan, produk dsb ) 2) Kelas Sosial

(38)

masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap urutan jenjang tersebut memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.

B. Kerangka Berpikir

1. Jenis sekolah

(39)

karena perguruan tinggi negeri bisa dikatakan sudah mempunyai “nama” yang cukup besar. Misalnya saja Universitas Gadjah Mada sudah terkenal dimana-mana. Seseorang akan bangga jika diterima dan dapat kuliah di Universitas Gadjah Mada.

2. Jurusan siswa-siswi kelas III

(40)

3. Pendapatan orang tua

Peranan orang tua dalam hal pendidikan anak sangat penting karena orang tua yang menjamin keberlangsungan pendidikan anaknya. Keberlangsungan pendidikan anak tidak terlepas dari tingkat pendapatan orang tua yang diterima selama 1 bulan. Besar kecilnya pendapatan orang tua dapat mempengaruhi dalam memilih perguruan tinggi karena pendidikan di zaman sekarang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Orang tua siswa-siswi yang memiliki pendapatan yang tinggi dapat menjamin bahwa pendidikan anak tidak akan berhenti di tengah jalan, sedangkan bagi orang tua siswa-siswi yang memiliki yang memiliki pendapatan yang pas-pasan biasanya akan banyak menghadapi kesulitan dalam pendanaan pendidikan anaknya. Dengan adanya kondisi ekonomi yang cukup maka anak-anak akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapannya. Mereka akan lebih banyak memperoleh kesempatan untuk terus sekolah tanpa menemui kesulitan dalam hal biaya. Kesempatan ini jarang ditemui anak-anak dari keluarga yang tidak mampu karena mereka akan menghadapi masalah-masalah finansial sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

(41)

yang ada di Yogyakarta. Mereka mencari informasi dengan tujuan agar mereka memperoleh informasi yang benar dan aktual tentang perguruan tinggi yang mereka inginkan. Beberapa perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,.

(42)

C. Hipotesis

Dari kerangka berpikir di atas diambil jawaban sementara dari permasalahan. Hipotesis yang diambil peneliti adalah

1. Ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD.

2. Ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian tentang subjek tertentu dengan subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti. Selain itu penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif karena penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sekedar pengungkapan fakta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini diadakan di empat sekolah di wilayah kota Yogyakarta yaitu SMA Stella Duce I, SMA Muhammadiyah I, SMA BOPKRI I, SMAN 9. Karena di wilayah kota Yogyakarta masih dikenal dengan sebutan kota pelajar sehingga banyak pendatang dari luar kota yang bersekolah di Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(44)

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA kelas III di wilayah Yogyakarta.

D. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah preferensi Siswa-siswi SMA kelas III terhadap Perguruan Tinggi di Yogyakarta.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA kelas III di Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 200 siswa-siswi kelas III SMA yang berasal dari beberapa sekolah di Yogyakarta.

F. Teknik Pengambilan Sampel

(45)

sampel oleh peneliti berdasarkan suatu kriteria yaitu siswa atau siswi SMA kelas III.

G.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Peneliti menyebar 200 kuesioner kepada 200 responden. Kuesioner akan dibagikan kepada siswa-siswi kelas III di SMA Stella Duce I, SMA Muhammadiyah I, SMA BOPKRI I, SMAN 9 di Yogyakarta. Dengan pembagian sebagai berikut:

SMA Stella Duce I : 50 kuesioner SMA Muhammadiyah I : 50 kuesioner SMA BOPKRI I : 50 kuesioner

SMAN 9 : 50 kuesioner

H.Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran

(46)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis sekolah

Jenis sekolah dapat dibedakan menjadi sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah negeri adalah sekolah yang diusahakan oleh pemerintah. Bisa juga dikatakan sekolah negeri adalah sekolah yang didirikan, diatur, dan dikelola oleh pemerintah. Sedangkan sekolah swasta adalah sekolah yang diusahakan oleh badan usaha. Sekolah swasta bisa juga diartikan sekolah yang didirikan dan dikelola oleh non pemerintah (pihak-pihak yang tidak berkaitan dengan pemerintah).

Dalam penelitian ini sekolah diklasifikasikan sebagai berikut: Sekolah negeri : 1

Sekolah swasta : 2 2. Jurusan

(47)

Dalam penelitian ini jurusan diklasifikasikan sebagai berikut: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : 1

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : 2

Bahasa : 3

3. Afiliasi

Pembedaan sekolah berdasarkan pendidikan keagamaan yang diberikan kepada siswa-siswi. Sekolah berdasarkan afiliasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sekolah katolik dan sekolah non katolik. Sekolah katolik adalah sekolah yang didirikan dengan berdasar pada semangat atau iman Katolik. Sedangkan sekolah non Katolik adalah sekolah yang didirikan dengan semangat dan dasar yang berbeda dengan iman Katolik. Walaupun berbeda tetapi pendidikan keagamaan itu sama tujuannya yaitu mempersiapkan siswa-siswi menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai- nilai ajaran agamanya.

Dalam penelitian ini afiliasi diklasifikasikan sebagai berikut: Sekolah Katolik : 1

Sekolah Non Katolik : 2 4. Pendapatan Orang Tua.

(48)

Tinggi : Rp. 920.001 - ...

Sedang : Rp. 460.001 – Rp. 920.000 Rendah : 0 – Rp. 460.000

Variabel terikat dalam penelitian adalah prefe rensi siswa. Preferensi siswa dapat diartikan keutamaan siswa dalam memilih perguruan tinggi. Karena ada berbagai macam perguruan tinggi di kota Yogyakarta, dan setiap siswa-siswi mempunyai pilihan yang beragam dalam memilih perguruan tinggi tersebut. Dengan banyaknya perguruan tinggi yang terdapat di Yogyakarta siswa-siswi mempunyai banyak peluang untuk memilih satu dari sekian banyak perguruan tinggi tersebut.

I. Teknik Analisis Data

Untuk menguji permasalahan yang pertama dan kedua digunakan perhitungan dengan Friedman two way anova. Friedmantwo way anovadigunakan untuk menguji hipotesis bahwa sampel diambil dari populasi yang sama. Uji

(49)

Untuk permasalahan yang pertama, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.1 Pilihan Fakultas

FAKULTAS

SEKOLAH EKO TEKN SAST SOSPOL FAR PSI FKIP PGSD SMA STELLA DUCE

I

SMA N 9

SMA

MUHAMMADIYAH I

SMA BOPKRI I

Untuk permasalahan kedua, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.2

Pilihan Perguruan Tinggi

PERGURUAN TINGGI

SEKOLAH UGM UNY UII UMY USD UAJY

SMA STELLA DUCE I

SMA N 9

SMA

MUHAMMADIYAH I

SMA BOPKRI I

(50)

diharapkan secara random (chance). Untuk itu kita perlu menghitung nilai statistik yang diberi simbol Fr sbb:

(

)

=

(

)

Atau bisa ditulis juga dengan lambang χ2, karena distribusi yang terbentuk adalah distribusi Chi Kuadrat. Rumus yang digunakan:

(

1

) ( )

3

(

1

)

K = banyak kolom (variabel atau kondisi)

(51)

Sedangkan untuk menguji permasalahan yang ketiga mengenai asal sekolah dan afiliasi digunakan pengujian dengan Mann Whitney U-test. Setelah data terkumpul kemudian disusun dalam tabel.

Untuk permasalahan yang ketiga mengenai pengaruh asal sekolah terhadap preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap perguruan tinggi, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.3

Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta dan Sekolah Negeri

Perguruan Tinggi

Sekolah Swasta

Peringkat

Sekolah Negeri

Peringkat

1. UGM 2. UNY 3. UII 4. UMY 5. USD 6. UAJY

(52)

Setelah semua data pengamatan dimasukkan dalam tabel kemudian menetapkan peringkat, kemudian menjumlahkan peringkat yang ditetapkan untuk tiap sampel. Hitung nilai statistik dengan menggunakan rumus:

(

)

R1 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n1

R2 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n2

(53)

Untuk permasalahan yang ketiga mengenai pengaruh afiliasi terhadap preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap perguruan tinggi, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.4

Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik dan Sekolah Non Katolik

Perguruan

Setelah semua data pengamatan dimasukkan dalam tabel kemudian menetapkan peringkat, kemudian menjumlahkan peringkat yang ditetapkan untuk tiap sampel. Hitung nilai statistik dengan menggunakan rumus:

(54)

Keterangan:

R1 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n1

R2 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n2

Setelah menghitung statistik U kemudian uji hipotesis dengan membandingkan nilai U hitung dengan nilai U tabel.

(55)

Permasalahan yang ketiga mengenai pengaruh jurusan terhadap preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap perguruan tinggi, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.5

Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Jurusan

JURUSAN PERGURUAN

TINGGI

IPA IPS BAHASA

UGM UNY UII UMY USD UAJY

(56)

Setelah semua data dimasukkan dalam tabel maka besarnya nilai statistik Kruskal-Wallis One Way Anova dapat dihitung dengan rumus:

(

)

(

)

nj = jumlah kasus dalam jatah sampel

N = jumlah kasus dalam sampel gabungan (jumlah dari nj’s) Rj = rata-rata ranking dalam jatah sampel atau grup

(57)

Permasalahan yang ketiga mengenai pengaruh pendapatan orang tua terhadap preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap perguruan tinggi, skor pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel III.6

Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua

PENDAPATAN ORANG TUA PERGURUAN

TINGGI

TINGGI SEDANG RENDAH

UGM

Setelah semua data dimasukkan dalam tabel maka besarnya nilai statistik Kruskal-Wallis One Way Anova dapat dihitung dengan rumus:

(58)

Atau

nj = jumlah kasus dalam jatah sampel

N = jumlah kasus dalam sampel gabungan (jumlah dari nj’s) Rj = rata-rata ranking dalam jatah sampel atau grup

R = (N+1)/2 = rata-rata ranking dalam sampel gabungan.

Jika k sampel ditarik dari populasi yang sama atau identik, maka Ho adalah benar dan sampling distribution dari statistik KW dapat dihitung dan nilai probabilitas observasi nilai yang berbeda dari KW dapat dibuat tabel. Jika ada lebih dari k=3 grup dan jika jumlah observasi dalam setiap grup melebihi 5, maka sampling distribution KW mendekati χ2 distribusi dengan df = k – 1. Probabilitas KW dapat ditentukan dengan melihat Appendix Tabel C.

(59)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pilihan Jurusan

Setiap responden diberi kesempatan untuk mengurutkan fakultas yang menjadi kecenderungan yang mereka pilih. Tersedia 8 fakultas yang harus mereka urutkan. Responden bebas mengurutkan fakultas sesuai dengan selera masing- masing.

Penulis tampilkan hasil pilihan fakultas oleh siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I:

(60)
(61)

Data urutan 1 dimasukkan dalam tabel yang ditampilkan sebagai berikut:

Muhammadiyah I Stella Duce I BOPKRI I

Total

Sumber: Data primer 2007

Fakultas ekonomi, teknik, sosial politik dan farmasi lebih banyak dipilih oleh siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I menjadi urutan yang pertama. Walaupun bisa dilihat dari tabel bahwa jarak jumlah antara fakultas ekonomi, teknik, sosial politik dan farmasi tidak jauh berbeda dengan jurusan sastra, psikologi, FKIP tidak terlalu besar tetapi bisa dilihat bahwa sebagian besar siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I lebih cenderung memilih jurusan ekonomi, teknik, sosial politik dan farmasi.

(62)

responden memilih fakultas teknik sebagai urutan pertama, 18% responden memilih fakultas psikologi sebagai urutan pertama dan 16% responden memilih fakultas ekonomi sebagai urutan pertama. Dan 42% lainnya memilih fakultas sastra, sosia l politik , farmasi dan FKIP. Untuk fakultas PGSD, dari semua responden di SMA Muhammadiyah I sama sekali tidak ada yang memilih PGSD menjadi urutan yang pertama.

Di SMA Stella Duce I pilihan 1 sebagian besar diberikan untuk fakultas farmasi baru setela h itu jurusan ekonomi. Sebanyak 24% responden memilih fakultas farmasi sebagai pilihan pertama, 22% responden memilih fakultas ekonomi sebagai pilihan 1 dan 18% responden memilih fakultas sosial politik sebagai urutan 1. Sama halnya dengan SMA Muhammadiyah I , untuk fakultas PGSD di SMA Stella Duce I juga tidak ada yang memilih fakultas PGSD menjadi urutan pertama.

(63)

Siswa-siswi SMA BOPKRI I juga tidak banyak berbeda dalam menentukan urutan pertama untuk fakultas yang sudah disediakan oleh penulis. Dari 100% responden di SMA BOPKRI I, 22% responden memilih fakultas sosial politik sebagai urutan pertama, 22% responden memilih fakultas farmasi sebagai urutan pertama dan 20% responden memilih fakultas ekonomi sebagai urutan ya ng pertama. Sedangkan 36% responden lainnya memilih fakultas sastra, teknik, psikologi, FKIP sebagai urutan pertama. Demikian halnya dengan ketiga SMA yang lain, SMA BOPKRI I juga tidak ada yang menempatkan fakultas PGSD sebagai urutan pertama yang dipilih.

Dari tabel di atas dapat juga dilihat bahwa walaupun ada tetapi hanya sebagian kecil dari responden yang memilih FKIP menjadi urutan pertama. Di SMA Muhammadiyah I hanya 10% responden yang memilih FKIP menjadi urutan pertama, di SMA N 9 hanya 8% responden yang memilih FKIP menjadi urutan pertama , dan di SMA Stella Duce I dan SMA BOPKRI I masing-masing hanya 6% responden yang memilih FKIP menjadi urutan pertama. 2. Pilihan Perguruan Tinggi

Setiap responden diberi kesempatan untuk mengurutkan pergurua n tinggi yang menjadi kecenderungan yang mereka pilih. Tersedia 6 perguruan tinggi yang harus mereka urutkan. Responden bebas mengurutkan perguruan tinggi sesuai dengan selera masing- masing.

(64)
(65)

Data urutan 1 dimasukkan dalam tabel yang ditampilkan sebagai berikut: Tabel IV.4

Pilihan Perguruan Tinggi Nama Sekolah Nama

Perguruan Tinggi SMA Muhammadiyah

Sumber: Data primer 2007

Pilihan urutan perguruan tinggi oleh siswa-siswi SMA kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I yang terdiri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sanata Dharma yang menjadi universitas yang paling banyak dipilih oleh siswa-siswi SMA kelas III.

(66)

dengan perguruan tinggi lain yang ditawarkan oleh penulis. Karena di SMA Muhammadiyah I 60% dari responden memilih Universitas Gadjah Mada sebagai pilihan pertama mereka, sedangkan 40% lainnya terbagi diantara kelima perguruan tinggi yang lain. Untuk SMA Stella Duce I dan SMA N 9 juga lebih banyak memilih Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi urutan 1. Dan Universitas Sanata Dharma menjadi kecenderungan pilihan yang kedua setelah Universitas Gadjah Mada. Sedangkan untuk SMA BOPKRI I lebih banyak memberikan pilihan kepada Universitas Sanata Dharma sebagai urutan pertama. Baru setelah itu Universitas Gadjah Mada menjadi urutan pilihan berikutnya. Universitas Negeri Yogyakarta kurang diminati oleh siswa-siswi SMA kelas III jadi hanya sedikit dari siswa-siswa-siswi SMA kelas III yang memilih Universitas Negeri Yogyakarta menjadi pilihan pertama mereka. 3. Asal sekolah

(67)

Tabel IV.5a. Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta Nama

Perguruan Tinggi Sekolah Swasta Peringkat

UGM 67 1

USD 38 2

UAJY 14 3

UMY 13 4

UII 12 5

UNY 6 6

Sumber: Data primer 2007

(68)

Tabel IV.5b. Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Negeri Nama

Perguruan Tinggi Sekolah Negeri Peringkat

UGM 27 1

USD 10 2

UII 7 3

UMY 3 4

UNY 2 5

UAJY 1 6

Sumber: Data primer 2007

Dapat dilihat dari tabel di atas, dari jumlah seluruh responden SMA N 9 yang memilih Universitas Gadjah Mada sebagai pilihan pertama ada 54%. 20% memilih Universitas Sanata Dharma sebagai pilihan pertama.26% responden lainnya memilih keempat perguruan tinggi yang lain, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

4. Afiliasi

(69)

masukkan jumlah responden yang memilih setiap perguruan tinggi dengan urutan pertama ke dalam tabel berikut:

Tabel IV.6a.

Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik Nama Perguruan Tinggi Sekolah Katolik Peringkat

UGM 37 1

USD 35 2

UAJY 13 3

UII 6 4

UMY 5 5

UNY 4 6

Sumber: Data primer 2007

(70)

Tabel IV.6b. Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Non Katolik Nama Perguruan Tinggi Sekolah Non Katolik Peringkat

UGM 57 1

UII 13 2

USD 13 2

UMY 11 3

UNY 4 4

UAJY 2 5

Sumber: Data primer 2007

Untuk SMA Muhammadiyah I dan SMA N 9 yang dikelompokkan dalam Sekolah Non Katolik terlihat bahwa 57% responden di SMA Muhammadiyah I dan SMA N 9 memilih Universitas Gadjah Mada sebagai pilihan urutan yang pertama. Sedangkan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta hanya 6% responden yang memilih sebagai urutan pertama.

5. Jurusan

(71)

Tabel IV.7.

Sumber: Data primer 2007

Dari tabel yang sudah penulis tampilkan di atas, bisa dilihat bahwa sebagian besar siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I yang termasuk dalam jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa memilih Universitas Gadjah Mada sebagai urutan pertama. Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta kurang mendapat respon yang bagus dari siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA N 9, SMA BOPKRI I yang berasal dari jurusan bahasa.

6. Pendapatan Orang Tua

(72)

Tabel IV.8.

Pilihan Pergur uan Tinggi

Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat Pendapatan

SMA Muhammadiyah

I

SMA Stella

Duce I SMA N 9

SMA BOPKRI I

Orang Tua Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)

Tinggi 16 32% 31 62% 24 48% 31 62%

Sedang 33 66% 19 38% 23 46% 19 38%

Rendah 1 2% 0 3 6% 0

Jumlah 50 50 50 50

Sumber: Data primer 2007

(73)

Data dari tabel di atas dimasukkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel IV.9.

Pilihan Perguruan Tinggi

Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua Perguruan Tinggi Pendapatan Orang Tua Jumlah

Tinggi Sedang Rendah

UGM 43 50 2 95

UNY 5 3 8

UII 11 10 21

UMY 6 5 11

USD 28 20 2 50

UAJY 9 6 15

Jumlah 102 94 4 200

Sumber: Data primer 2007

(74)

B. Analisis Data

1. Preferensi Siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas

Untuk permasalahan yang pertama, preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD dibuktikan dengan mengunakan pengujian statistik Friedman Two Way Anova. Tabel IV.3 menampilkan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD.

Hipotesis untuk permasalah pertama:

Ho : Tidak ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan Fakultas.

Hi : Ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan Fakultas.

Dari tabel output (lampiran 1) bisa dilihat bahwa hasil uji Friedman Two Way Anova adalah 334,364.

Dengan asymptotic significance adalah 0,00 atau probabilitas di bawah 0,05. (0,00 < 0,05) maka Ho ditolak. Atau bisa dikatakan ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan Fakultas.

2. Preferensi Siswa-siswi SMA kelas III terhadap perguruan tinggi

(75)

Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) . dibuktikan dengan mengunakan pengujian statistik Friedman Two Way Anova. Tabel IV.4 menampilkan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

Hipotesis untuk permasalah kedua:

Ho : Tidak ada perbedaan preferens i siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan perguruan tinggi.

Hi : Ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan perguruan tinggi.

Dari tabel output (lampiran 2) bisa dilihat bahwa hasil uji Friedman Two Way Anova adalah 183,626.

Dengan asymptotic significance adalah 0,00 atau probabilitas di bawah 0,05. (0,00 < 0,05) maka Ho ditolak. Atau bisa dikatakan ada perbedaan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam pemilihan perguruan tinggi.

3. Asal sekolah, afiliasi, jurusan dan tingkat pendapatan orang tua menentukan preferensi Siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas

(76)

Way Anova adalah alat uji yang digunakan untuk pembuktian keempat hipotesis ini.

a. Hipotesis pertama menyatakan bahwa asal sekolah menentukan preferensi siswa-siswi kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Untuk membuktikan bahwa asal sekolah menentukan preferensi siswa-siswi kelas III terhadap beberapa perguruan tinggi yang telah penulis tentukan menggunakan pengujian statistik Mann-Whitney U-test. Tabel IV.5 menyajikan pilihan perguruan tinggi ditinjau dari asal sekolah yakni sekolah negeri dan sekolah swasta. Yang termasuk dalam sekolah swasta adalah SMA Muhammadiyah 1, SMA Stella Duce I, SMA BOPKRI I, sedangkan SMA N 9 termasuk sekolah negeri.

Langkah- langkah pengujian sebagai berikut:

1) Ho : asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(77)

Ha : asal sekolah menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

2) Perhitungan Mann-Whitney U-test

(a) Terhadap Universitas Gadjah Mada

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann- Whitney U-test adalah 3400.

Dengan asymptotic significance adalah 0,298 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,298 > 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada.

(b) Terhadap Universitas Islam Indonesia

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann-Whitney U-test adalah 3087.

(78)

(c) Terhadap Universitas Negeri Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann-Whitney U-Test adalah 3242.

Dengan asymptotic significance adalah 0,142 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,142 > 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Negeri Yogyakarta.

(d) Terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann-Whitney U-test adalah 3368.

Dengan asymptotic significance adalah 0,255 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,255 > 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(e) Terhadap Universitas Sanata Dharma

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann-Whitney U-test adalah 3088,5.

(79)

(f) Terhadap Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 3) bisa dilihat bahwa hasil uji Mann-Whitney U-test adalah 3371.

Dengan asymptotic significance adalah 0,275 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,275 < 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

b. Hipotesis kedua menyatakan bahwa afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Untuk membuktikan bahwa afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi kelas III terhadap beberapa universitas yang telah penulis tentukan menggunakan pengujian statistik

(80)

Langkah- langkah pengujian sebagai berikut:

1) Ho : afiliasi tidak menentukan preferens i siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

Ha : afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III

terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam

Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

2) Perhitungan Mann-Whitney U-test.

(a) Terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM)

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 3635.

(81)

(b) Terhadap Universitas Islam Indonesia

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 2768.

Dengan asymptotic significance adalah 0,004 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak atau bisa dikatakan bahwa afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Islam Indonesia.

(c) Terhadap Universitas Negeri Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 3545.

Dengan asymptotic significance adalah 0,554 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,554 > 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa afiliasi tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Negeri Yogyakarta.

(d) Terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 3086.

(82)

siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(e) Terhadap Universitas Sanata Dharma

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 3143.

Dengan asymptotic significance adalah 0,082 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,082 > 0,05) maka Ho diterima atau bisa dikatakan bahwa afiliasi tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Sanata Dharma.

(f) Terhadap Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dari tabel output (lampiran 4) bisa dilihat bahwa hasil uji

Mann-Whitney U-test adalah 3220.

Dengan asymptotic significance adala h 0,127 atau probabilitasnya di atas 0,05 (0,127 < 0,05) maka Ho ditolak atau bisa dikatakan bahwa afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

(83)

Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Untuk membuktikan bahwa jurusan menentukan preferensi siswa-siswi kelas III terhadap beberapa universitas yang telah penulis tentukan menggunakan pengujian statistik Kruskal-Walls One Way Anova. Dalam tabel IV.7 ditampilkan pilihan perguruan tinggi ditinjau dari jurusan yakni jurusan IPA, jurusan IPS dan jurusan Bahasa.

Langkah- langkah pengujian sebagai berikut:

1) Ho : jurusan tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII) , Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

Ha : jurusan menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas

(84)

2) Perhitungan. Kruskal-Walls One Way Anova a) Terhadap Universitas Gadjah Mada

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskal-Walls One Way Anova adalah 2,113.

Dengan asymptotic significance adalah 0,348 atau probabilitas di atas 0,05 (0,348 > 0,05). Maka Ho diterima, atau jurusan tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada.

b) Terhadap Universitas Islam Indonesia

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskal-Walls One Way Anova adalah 3,176.

Dengan asymptotic significance adalah 0,204 atau probabilitas di atas 0,05 (0,204 > 0,05). Maka Ho diterima, atau jurusan tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Islam Indonesia.

c) Terhadap Universitas Negeri Yogyakarta

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskal-Walls One Way Anova adalah 4,699.

(85)

d) Terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskal-Walls One Way Anova adalah 5,654.

Dengan asymptotic significance adalah 0,059 atau probabilitas di atas 0,05 (0,059 > 0,05). Maka Ho diterima, atau jurusan tidak

menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

e) Terhadap Universitas Sanata Dharma

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskall-Walls One Way Anova adalah 5,677.

Dengan asymptotic significance adalah 0,059 atau probabilitas di atas 0,05 (0,059 > 0,05). Maka Ho diterima, atau jurusan tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Sanata Dharma.

f) Terhadap Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dari output (lampiran 5) bisa dilihat bahwa hasil uji Kruskall-Walls One Way Anova adalah 5,478.

Dengan asymptotic significance adalah 0,065 atau probabilitas di atas 0,05 (0,065 > 0,05). Maka Ho diterima, atau jurusan tidak

Gambar

Tabel IV.7
Tabel III.1
Tabel III.3
Tabel III.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika anak sudah memasuki usia remaja namun masih saja disikapi atau diperlakukan seperti anak kecil maka akan muncul kekecewaan yang mendalam pada diri anak tersebut, dan akan

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji-t , untuk melihat pengaruh dari metode bercerita menggunakan wayang marionet terhadap perilaku

Pada Gambar 2 jelas terlihat bahwa perilaku komunikasi aktif mencari informasi, perilaku klarifikasi informasi yang diperoleh, keterdedahan televisi dan suratkabar mengumpul pada

2) Guru meminta peserta didik mengartikan kata-kata sulit dalam teks cerita rakyat dalam bentuk ngoko , krama , krama inggil, dan padinan yang disajikan dalam bentuk tabel

1) Matapelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain ditentukan oleh SMA/MA masing- masing sesuai dengan ketersediaan guru dan fasilitas belajar. 2) Sekolah Menengah Atas/Madrasah

guru, dosen telah mengkondisikan mahasiswa dalam perkuliahan Strategi Belajar- Mengajar dan perkuliahan Perencanaan Pengajaran di Universitas Pendidikan Indonesia,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persentase rekapitulasi jawaban angket responden tentang analisis nilai-nilai pancasila yang terdapat dalam

Atas berkat rahmat Allah SWT, maka publikasi Kecamatan Tabir Lintas Dalam Angka 2014 yang diterbitkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan sebagai dasar untuk mengetahui