• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR VARIASI PENAMBAHAN ASAM ASETAT DAN KATALIS PADA PROSES ESTERIFIKASI ETANOL DARI KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADISIACA L.) MENJADI ETIL ASETAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKHIR VARIASI PENAMBAHAN ASAM ASETAT DAN KATALIS PADA PROSES ESTERIFIKASI ETANOL DARI KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADISIACA L.) MENJADI ETIL ASETAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

VARIASI PENAMBAHAN ASAM ASETAT DAN KATALIS PADA

PROSES ESTERIFIKASI ETANOL DARI KULIT PISANG RAJA

(MUSA PARADISIACA L.) MENJADI ETIL ASETAT

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Teknik Kimia

Politeknik Negri Sriwijaya

Oleh:

Andari Yuta Palwa

0613 3040 0314

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

VARIASI PENAMBAHAN ASAM ASETAT DAN KATALIS PADA

PROSES ESTERIFIKASI ETANOL DARI KULIT PISANG RAJA

(MUSA PARADISIACA L.) MENJADI ETIL ASETAT

Palembang, Juli 2016

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Anerasari M, B. Eng., M.Si

Ir. Robert Junaidi, M.T

NIP. 196605311992012001

NIP. 196607121993031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Kimia

(3)

ABSTRAK

VARIASI PENAMBAHAN ASAM ASETAT DAN KATALIS

PADA PROSES ESTERIFIKASI ETANOL DARI KULIT PISANG RAJA

(Musa Paradisiaca L.

) MENJADI ETIL ASETAT

Andari Yuta Palwa, 2016, 40 Halaman, 6 Tabel, 6 Gambar, 3 Lampiran

Etil asetat adalah cairan jernih, tak berwarna, berbau khas yang biasa digunakan sebagai penambah cita rasa, pelarut pada bensin, dan untuk meningkatkan bilangan oktan pada bensin. Etil asetat dapat disintesis dengan mereaksikan etanol dan asam asetat melalui reaksi esterifikasi. Kulit pisang mengandung komponen yang bernilai, seperti karbohidrat, vitamin C, kalsium dan nutrien lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam sintesis etil asetat sehingga meningkatkan nilai ekonomisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah kulit pisang raja (Musa paradisiaca L.) dalam pembuatan etil asetat. Limbah kulit pisang dicuci lalu dihaluskan. Bubur kulit pisang sebanyak 100 gram selanjutnya dihidrolisis dengan menggunakan katalis asam (HCl) hingga pH=1 selama 180 menit dengan magnetic stirrer, selanjutnya disaring dan diperoleh hidrolisat, hidrolisat ditambahkan NaOH 0,1 M hingga pH nya 4,5. Hidrolisat

kemudian difermentasi dengan menambahkan ragi instan ‘Fermipan’ sebanyak 14,29 %

dari berat bahan baku dan dihomogenkan dengan shaker selama 15 menit dengan kecepatan 150 rpm, campuran selanjutnya difermentasi selama 24 jam. Etanol hasil fermentasi selanjutnya diesterifikasi dengan asam asetat dengan bantuan katalis asam sulfat dengan perbandingan mol etanol dan mol asam asetat = 1 : 3 dan asam sulfat 32%. Pengaruh dari berbagai variabel proses seperti perbandingan jumlah asam asetat etanol diamati dalam percobaan ini. Spesifikasi etil asetat optimum yang diamati adalah kadar etanol, kadar etil asetat. Yield maksimum yang diperoleh pada penelitian ini adalah 29.88% dengan kondisi perbandingan asam asetat dan etanol 1 : 3 dan suhu 50°C. Adapun kadar etanol, dan indeks bias etil asetat terbaik ini secara berurutan adalah 29,37 %, 1.360. Hasil yang diperoleh pada penelitian menunjukkan bahwa kulit pisang raja dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif yang murah dan mudah didapat dalam memproduksi etil asetat.

Kata kunci:

(4)

ABSTRACT

THE VARIATION OF ACETIC ACID AND CATALYST ADDITION

IN ETHANOL PROCESS ESTERIFICATIO

N FROM RAJA’S BANANA

PEELS (MUSA PARADISIACA L.) BECOME ETHYL ACETAT

Andari Yuta Palwa, 2016, 40 Pages, 6 Tables, 6 Pictures, 3 Attachments

Ethyl acetate is a clear liquid, colorless, and has distinctive smell that is commonly used as a flavor enhancer, solvent in gasoline, enhancing the octane number in gasoline. Ethyl acetate can be synthesized with ethanol and acetic acid through esterification reaction. The banana peel contains valuable components, such as carbohydrates, vitamin C, calcium and other nutrients that can be utilized in the synthesis of ethyl acetate thus increasing its economic value. The purpose of this study was to utilize waste banana peel (Musa paradisiaca L.) in the making of ethyl acetate. The inside of a banana skin has scraped then dried and ground up into poridge banana peel. 50 grams of porridge banana peel was subsequently hydrolyzed using acid catalyst (HCl) at pH1 for 180 minutes with a magnetic stirrer, then filtered and obtained hydrolyzate, the hydrolyzate was added 0.1 M NaOH until pH 4.5. The hydrolyzate was then fermented by adding yeast 'Fermipan' 14.29% of the weight of raw materials and homogenized with a shaker for 15 minutes at 150 rpm, the mixture is fermented for 24 hours later. Ethanol fermentation results further esterified with acetic acid in the presence of hydrochloric acid in the mol ratio of ethanol and acetic acid is 1 : 3 and sulfuric acid 96%. The effect of various process variables such as the ratio of the amount of acetic acid and ethanol observed in this experiment. Specifications ethyl acetate observed was optimum volume of ethyl acetate, %yield, and refractive index of ethyl acetate. The maximum yield obtained in this study was 29.88 % with the condition of acetid acid and ethanol of 1: 3 and a temperature of 50°C. The levels of glucose and refractive index of ethyl acetate sequentially best is 29.37% and 1.360. The results obtained in the study showed that the skin of waste banana peel can be used as alternative are cheap and easily in the manufacture of ethyl acetat.

(5)

Motto:

“Pendidikan merupakam perlengkapam paling baik untuk hari tua”

(Aristoteles)

“Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah penakut dan

bimbang. Teman yang paling setia adalah keberanian dan

keyakinan yang teguh” (Andrew Jackson).

“Jdilah seperti karang di lautan yang kuat meski dihantam ombak,

kerjakan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain

karena hidup ini hanya sekali penuhi dengan perbuatan yang baik”

Andari Yuta Palwa)

Ku persembahkan untuk :

Kedua orangtuaku (Warta dan

Yus Aminah)

Belahan jiwaku

Adikku tersayang ( Putri Palwa

Begelawa)

Kedua Pembimbingku (Ibu

Anerasari Meidinariasty dan

Bapak Robert Junaidi)

Sahabat-sahabat 6 KB

Teman seperjuangan (Mega

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Akhir Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

dengan baik dan tepat waktunya. Sholawat teriring salam selalu tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya yang suci dan

sahabatnya yang terpuji.

Judul Laporan Akhir yang diangkat penulis didalam Laporan Akhir ini

adalah

Variasi Penambahan Asam Asetat dan Katalis Pada Proses Esterfikasi

Etanol dari Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca L.) Menjadi Etil Asetat

adapun

maksud dan tujuan dari penulisan Laporan ini adalah untuk menyelesaikan

pendidikan Diploma III, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya,

Palembang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik materi maupun dorongan dalam menyelesaikan

Laporan Akhir ini terutama kepada :

1. Dr.Ing Ahmad Taqwa, M.T., Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya.

2. Carlos R.S, S.T., M.T., Pembantu Direktur I Politeknik Negeri Sriwijaya.

3. Adi Syakdani, S.T., M.T Ketua Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri

Sriwijaya.

4. Ahmad Zikri, S. T., M. T., Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri

Sriwijaya.

5. Anerasari M, B.Eng,. M.Si Dosen Pembimbing I Laporan Akhir Jurusan

Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.

6. Ir. Robert Junaidi, M. T., Dosen Pembimbing II Laporan Akhir Jurusan

Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.

7. Seluruh Dosen, Teknisi, dan Staff Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri

(7)

8. Kedua orang tuaku dan adikku tercinta, Warta, Yus Aminah, dan Putri Palwa

Begelawa yang telah membantu baik secara moril maupun materil selama

mengerjakan laporan Akhir maupun semasa berkuliah di Politeknik Negeri

Sriwijaya.

9. Mega Shinthia, Siti Rahma, Hafifa Marza, Lian Elvani, dan Optimisma

Situngkir

yang selalu memberikan keceriaan dan semangat selama proses

pembuatan laporan akhir.

10. Kakak-kakak senior yang telah membantu memberikan saran, semangat dan

berbagi pengalaman pada saat pengerjaan laporan akhir.

11. Teman-teman seperjuangan kelas 6 KB yang saling memberi dukungan serta

berbagi pengalaman selama proses pembuatan laporan akhir.

Seperti kata pepatah ”tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari

bahwa laporan ini masih membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk

menyempurnakan laporan akhir ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita

semua

Palembang, Juli 2016

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN

ii

ABSTRAK

iii

ABSTRACT

iv

MOTTO

v

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR ISI

viii

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Tujuan Penelitian

3

1.3 Manfaat Penelitian

3

1.4 Rumusan Masalah

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Etil Asetat

5

2.2 Bahan Baku Pembuatan Etil Asetat

6

2.3 Pembuatan Etil Asetat

9

2.4 Analisa Kemurnian

24

2.5 Potensi Ekonomi

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

28

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

28

3.3 Perlakuan dan Rancangan Percobaan

29

3.4 Prosedur Percobaan

30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

34

4.2 Pembahasan

34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

40

5.2 Saran

40

DAFTAR PUSTAKA

42

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Sifat- Sifat Etil Asetat

5

2.2

Produksi Pisang

6

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Pisang Raja

8

2.2

Saccharomyces cerevisae

17

3.1 Flowchart Persiapan Bahan Baku

32

3.2 Flowchart Hidrolisis Bubur Kulit Pisang

32

3.3 Flowchart Fermentasi Hidrosilat

33

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan infusa kulit pisang raja (Musa Paradisiaca L.) diharapkan dapat berkembang secara luas sehingga dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam menurunkan

Adanya pengaruh penambahan ammonium sulfat pada media fermentasi yang dilakukan dengan substrat kulit pisang raja ( Musa paradisiaca L. var sapientum ), penambahan ammonium

Tabel 3 menyatakan hasil data densitas dan kadar etanol dihasilkan dari bahan baku kulit pisang raja kering terhadap variasi rasio massa ragi 2%, 3%, dan 4% dari volume

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang uji aktiviitas senyawa antioksidan pada kulit pisang raja (Musa paradisiaca L)

Gambar L2.4 Hasil Analisis GC Komposisi Etil Asetat Pada Kondisi Perbandingan Bahan Baku dan Air 1 : 4 dan Suhu 50°C... Gambar L2.5 Hasil Analisis GC Komposisi Etil Asetat Pada

Identifikasi tumbuhan dan karakterisasi simplisia dilakukan sebelum pembuatan ekstrak kulit buah pisang raja, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak kulit buah pisang raja

ABSTRACT ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ... Kajian Pustaka ... Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Uraian Tumbuhan

Hasil kadar glukosa yang diperoleh dari kulit pisang raja dengan konsentrasi asam sulfat 0.5 M dengan suhu 80oC dan waktu hidrolisis 45 menit didapat kadar glukosa sebesar 6,0%, pada