ALTERNATIF PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR SECARA NUMERIK DENGAN MAPLE 10
Andi Rusdi
Jurusan Pendidikan Matematika PPs UNM
Abstrak: Matriks menjadi suatu alternatif dalam penyelesaian sistem persamaan linear, matriks diperbesar adalah salah satu cara untuk meringkas suatu sistem persamaan linear, matriks ini pula yang digunakan untuk menyelesaikan sistem tersebut dengan berbagai metode yaitu metode invers matriks, eliminasi gauss, metode crammer. Untuk mempermudahkan proses tersebut penyelesaian digunakan bantuan aplikasi maple 10
Kata kunci: matriks diperbesar, eliminasi gauss, crammer, invers matriks, addrow, mulrow, gausselim, gaussjord.
I. PENDAHULUAN
Informasi dalam bidang sains dan matematika seringkali ditampilkan dalam
bentuk baris-baris dan kolom-kolom yang membentuk jajar empat persegi panjang
yang disebut matriks Matriks seringkali merupakan tabel-tabel data numerik yang
diperoleh melalui pengamatan fisik, tetapi dapat juga muncul dalam berbagai macam
konteks matematis.
Charless (1993: 49) mendefinisikan matriks adalah suatu bilangan yang
berbentuk persegi panjang. Cara yang biasa digunakan untuk menuliskan sebuah
matriks dengan m baris dan n kolom, dan salah satu cara aplikasi penggunaaan
matriks untuk mempersingkat sistem persamaan linear cara seperti ini disebut matriks
diperbesar (Rorres, 2004: 25).
Aplikasi matriks yang disusun dalam bentuk matriks diperbesar banyak
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
2
aturan Crammer, Eliminasi Gauss, Invers Matriks, dalam penggunaan metode-metode
tersebut digunakan berbagai sifat-sifat operasi matriks.
II. PEMBAHASAN
A. Sitem Persamaan Linear
Suatu sistem sebarang dari m persamaan linear dengan n faktor yang tidak
diketahui dapat dituliskan sebagai:
dimana x1, x2, ... xn adalah faktor yang tidak diketahui, dan a dan b dengan subskrip
merupakan konstanta. Sebagai contoh, suatu sistem umum yang terdiri dari tiga
persamaan linear dengan empat faktor yang tidak diketahui dapat ditulis sebagai:
Penulisan dua subkrip pada koefisien yang tidak diketahui merupakan yang
berguna untuk menyatakan lokasi koefisien dalam sistem tersebut. Subkrip yang
pertama pada koefisien aij menunjukkan persamaan di mana koefisien tersebut berada
dan subskrip yang kedua menunjukkan faktor yang tidak diketahui yang dikalikan
dengan koefisien tersebut. Sehingga a12 terletak pada persamaan pertama dan
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
3
B. Matriks yang Diperbesar
Jika kita dapat mengingat lokasi-lokasi dari +, x dan =, maka suatu sistem
persamaan linear yang terdiri dari m peramaan dengan n faktor yang tidak diketahui
dapat disingkat dengan hanya menuliskan deretan bilangan-bilangan dalam jajaran
empat persegi panjang.
Ini disebut Matriks diperbesar (augment matrix) dari sistem tersebut, (Istilah
matriks) digunakan dalam matematika untuk menyatakan jajaran empat persegi
panjang dari bilangan-bilangan. Matriks muncul dalam banyak konteks, khususnya
dalam penyelesaian sistem persamaan linear.
C. Alternatif Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Secara Numerik dengan Maple
1. Invers Matriks
Rorres (2004: 66), Jika A adalah suatu matriks n x n yang dapat dibalik, maka
untuk setiap matriks b, n x 1, sistem persamaan Ax=b memiliki tepat satu solusi,
yaitu x = A-1b. A dapat dibalik (det (A) 0).
Contoh: 1
Perhatikan sistem persamaan linear
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
4
Dalam bentuk matriks sistem ini dapat ditulis sebagai Ax = b, dimana:
Dengan menggunakan maple kita dapat menghitung invers (A).
> with(linalg): > A:=Matrix(<< 1 | 2 | 3 >,< 2 | 5 | 3 >,< 1 | 0 | 8 >>); > det(A); 1 > invA:=inverse(A); > b:=Vector[column](< 5,3,17 >); > x:=evalm(invA&*b);
Dari hasil tersebut diperoleh nilai
Kelemahan yang terjadi pada metode ini, sistem persamaan linear yang mempunyai
solusi banyak tidak dapat diselesaikan karena matriks yang dibentuk tidak
mempunyai invers.
A :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
2
3
2
5
3
1
0
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
invA :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
K
40 16
9
13
K
5
K
3
5
K
2
K
1
ù
ú
ú
ú
ú
û
b :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
5
3
17
ù
ú
ú
ú
ú
û
x := [ 1
K
1
2 ]
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
5
2. Metode Crammer
Rorres (2004: 123), Jika Ax = b adalah suatu sistem dari n persamaan lineat
dengan n faktor yang tidak diketahui sedemikian sehingga det 0, maka sistem ini
memiliki solusi yang unik, solusinya adalah
di mana Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti entri-entri pada kolom
ke-j dari A dengan entri-entri pada matriks.
Contoh: 2
Dengan menggunakan aturan Crammer untuk menyelesaikan:
Penyelesaian: >with(linalg); >egns:={x+2*z=6,-3*x+4*y+6*z=30,-x-2*y+3*z=8}; > A:=genmatrix(egns,[x,y,z],flag);
egns := {x
C
2 z = 6,
K
3 x
C
4 y
C
6 z = 30,
K
x
K
2 y
C
3 z = 8 }
A :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
2
6
K
3
4
6 30
K
1
K
2
3
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
6
> egns:={x+2*z=6,-3*x+4*y+6*z=30,-x-2*y+3*z=8}; > p:=genmatrix(egns,[x,y,z],flag); > M := Matrix(3,4,[[1,0,2,6],[-3,4,6,30],[-1,-2,3,8]]); > A:=SubMatrix(M,[1,2,3],[1,2,3]); > Ax:=SubMatrix(M,[1,2,3],[4,2,3]); > Ay:=SubMatrix(M,[1,2,3],[1,4,3]);
egns := {x
C
2 z = 6,
K
3 x
C
4 y
C
6 z = 30,
K
x
K
2 y
C
3 z = 8 }
p :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
2
6
K
3
4
6 30
K
1
K
2
3
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
M :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
2
6
K
3
4
6 30
K
1
K
2
3
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
A :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
2
K
3
4
6
K
1
K
2
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
Ax :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
6
0
2
30
4
6
8
K
2
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
Ay :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
6
2
K
3 30
6
K
1
8
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
7
> Az:=SubMatrix(M,[1,2,3],[1,2,4]); > x:=det(Ax)/det(A); > y:=det(Ay)/det(A); > z:=det(Az)/det(A); Jadi nilai
Kesulitan terjadi pada saat penyelesaian mempunyai solusi banyak
3. Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss diperkenalkan Karl Friendrich Gauss (1777 1855) dengan
melakukan mengubah matriks diperbesar dari suatu sistem persamaan linear menjadi
matriks eselon baris tereduksi. Rorres (2004: 13) setiap matriks memiliki bentuk
eselon baris tereduksi yang unik; artinya kita akan memperoleh eselon baris tereduksi
yang sama untuk matriks yang tertentu bagaimanapun variasi operasi baris yang
dilakukan. (Bukti hasil ini terdapat pada artikel The Reduced Row Echelon Form of
Az :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
6
K
3
4 30
K
1
K
2
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
x :=
K
10
11
y :=
18
11
z :=
38
11
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
8
a Matrix Is Unique: A Simple Proof, oleh Thomas Yuster, Matematichs Maganize, Vol 57 No 2 1984: 93-94), Sebaliknya Bentuk eselon baris dari matriks tertentu adalah tidak unik: urutan-urutan operasi baris yang berbeda akan menghasilkan bentuk-bentuk eselon baris yang berbeda pula.
Algoritma Eliminasi Gauss (Rorres, 2004: 9) adalah: mengubah matriks
menjadi matriks sehingga memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
(1)Jika satu baris tidak seluruhnya nol, maka bilangan tak nol pertama pada baris
itu adalah 1. Bilangan 1 ini disebut 1 utama (leading 1).
(2)Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka baris-baris ini akan
dikelompokkan bersama-sama pada bagian paling bawah dari matriks.
(3) Jika terdapat dua baris berurutan yang tidak seluruhnya terdiri dari nol, maka
1 utama pada baris yang lebih rendah terdapat pada kolom yang lebih kanan
dari 1 utama pada baris yang lebih tinggi.
(4)Setiap kolom yang memiliki 1 utama memiliki nol pada tempat-tempat lainya.
Dari algoritma tersebut kita dapat menyelesaikan sistem persamaan linear berikut:
Contoh 3:
Dengan menggunakan eliminasi Gauss untuk menyelesaikan:
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
9
> with(linalg):
> egns:={x+y+2*z=9,2*x+4*y-3*z=1,3*x+6*y-5*z=0};
Mengubah matriks menjadi matriks diperbesar > A:=genmatrix(egns,[x,y,z],flag);
Menambahkan -3 kali baris 1 ke baris 2 dari matriks A > addrow(A,1,2,-3);
Menambahkan -2 kali baris 1 ke baris 3 dari matriks diatas (%) > addrow(%,1,3,-2);
Mengalikan 1/3 pada baris 2 dari matriks diatas (%) > mulrow(%,2,1/3);
Menambahkan -2 kali baris 2 ke baris 3 dari matriks diatas (%) > addrow(%,2,3,-2);
egns := {x
C
y
C
2 z = 9, 3 x
C
6 y
K
5 z = 0, 2 x
C
4 y
K
3 z = 1 }
A := é ê ê ê ê ë 1 1 2 9 3 6 K5 0 2 4 K3 1 ù ú ú ú ú û é ê ê ê ê ë 1 1 2 9 0 3 K 11 K 27 2 4 K3 1 ù ú ú ú ú û é ê ê ê ê ë 1 1 2 9 0 3 K11 K 27 0 2 K 7 K 17 ù ú ú ú ú û é ê ê ê ê ê ë 1 1 2 9 0 1 K 11 3 K 9 0 2 K 7 K 17 ù ú ú ú ú ú û é ê ê ê ê ê ê ë 1 1 2 9 0 1 K 11 3 K 9 0 0 1 3 1 ù ú ú ú ú ú ú ûAlternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
10
Mengalikan 3 pada baris 3 dari matriks di atas (%) > mulrow(%,3,3);
Menambahkan 11/3 kali baris 3 ke baris 2 dari matriks diatas (%) > addrow(%,3,2,11/3);
Menambahkan -2 kali baris 3 ke baris 1 dari matriks diatas (%) > addrow(%,3,1,-2);
Menambahkan -1 kali baris 2 ke baris 1 dari matriks diatas (%) > addrow(%,2,1,-1);
Mengecek dengan perintah eliminasi gauss secara langsung. > gaussjord(A);
Dari hasil di atas diperoleh hasil
é
ê
ê
ê
ê
ê
ë
1
1
2
9
0
1
K
11
3
K
9
0
0
1
3
ù
ú
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
1
2
9
0
1
0
2
0
0
1
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
1
0
3
0
1
0
2
0
0
1
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
0
1
0
1
0
2
0
0
1
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
0
1
0
1
0
2
0
0
1
3
ù
ú
ú
ú
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
11
Contoh 4:
Selesaikan sistem persamaan linear homgen berikut dengan menggunakan eliminasi
Gauss-Jordan
Penyelesaian: > with(linalg): > egns:={2*p+2*q-r+t=0,-p-q+2*r-3*s+t=0,p+q-2*r-t=0,r+s+t=0};
Menyatakan sistem persamaan ke matriks diperbesar > A:=genmatrix(egns,[p,q,r,s,t],flag);
Menyatakan sistem persamaan ke matriks diperbesar dengan menghilangkan kolom
terakhir > B:=genmatrix(egns,[p,q,r,s,t]);
egns := {2 p
C
2 q
K
r
C
t = 0,
K
p
K
q
C
2 r
K
3 s
C
t = 0, r
C
s
C
t = 0, p
C
q
K
2 r
K
t = 0 }
A :=
é
ê
ê
ê
ê
ê
ê
ë
2
2
K
1
0
1
0
K
1
K
1
2
K
3
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
K
2
0
K
1
0
ù
ú
ú
ú
ú
ú
ú
û
B :=
é
ê
ê
ê
ê
ê
ê
ë
2
2
K
1
0
1
K
1
K
1
2
K
3
1
0
0
1
1
1
1
1
K
2
0
K
1
ù
ú
ú
ú
ú
ú
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
12
Menguji sistem persamaan apakah solusinya banyak.
> rank(A)-rank(B);
Menyelesaikan sistem persamaan dengan menggunakan eliminasi gauss
> gausselim(A);
Menyelesaikan sistem persamaan dengan menggunakan eliminasi gauss jordan
> gaussjord(A);
Menentukan hasil penyelesaian dengan berbagai parameter.
> backsub(%);
Jadi solusi umumnya adalah
0
é
ê
ê
ê
ê
ê
ê
ë
2
2
K
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
K
9
2
0
0
0
0
0
0
0
0
ù
ú
ú
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ê
ê
ë
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
ù
ú
ú
ú
ú
ú
ú
û
[
K
_t
2K
_t
1_t
2K
_t
10
_t
1]
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
13
Kasus 1
Untuk nilai berapakah, sistem persamaan berikut:
Memiliki solusi trivial
Penyelesaian:
> with(linalg):
> egns:={(lambda-3)*x+y=0,x+(lambda-3)*y=0};
Mengubah matriks menjadi matriks diperbesar
> A:=genmatrix(egns,[x,y],flag);
Menyelesaikan sistem dengan eliminasi gauss jordan
> gausselim(A);
Menentukan nilai untuk sistem yang memiliki non trivial
> factor(-8-(lambda)^2+6*(lambda));
Menentukan hasil faktor dari sistem di atas.
> fsolve(%);
egns := { (
l K
3 ) x
C
y = 0, x
C
(
l K
3 ) y = 0 }
A :=
é
ê
ë
l K
3
1
0
1
l K
3
0
ù
ú
û
é
ê
ê
ë
1
l K
3
0
0
K
8
K l
2C
6
l
0
ù
ú
ú
û
K
(
l K
2 ) (
l K
4 )
2., 4.
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
14
Kasus 2
Untuk nilai berapakah sistem berikut ini tidak memiliki solusi? Tepat hanya satu
solusi? Takterhingga banyaknya solusi?
Penyelesaian: > with(linalg): > egns:={x+2*y-3*z=4,3*x-y+5*z=2,4*x+y+(a^2-14)*z=a+2}; > A:=genmatrix(egns,[x,y,z],flag); > B:=gausselim(A);
Setelah dilakukan eliminasi gauss diperolah persamaan yaitu a2 16, selanjutnya
persamaan ini difaktorkan dengan perintah.
> factor(a^2-16); > fsolve(%);
egns := {x
C
2 y
K
3 z = 4, 3 x
K
y
C
5 z = 2, 4 x
C
y
C
( a
2K
14 ) z = a
C
2 }
A :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
2
K
3
4
3
K
1
5
2
4
1
a
2K
14 a
C
2
ù
ú
ú
ú
ú
û
B :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
2
K
3
4
0
K
7
14
K
10
0
0
a
2K
16 a
K
4
ù
ú
ú
ú
ú
û
( a
K
4 ) ( a
C
4 )
K
4., 4.
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
15
Nilai a = 4 dan a = -4 disubtitusi pada a2 16 dan a 4 diperoleh:
> f := a -> (a^2-16); > f(4); 0 > f(-4); 0 > f := a -> (a-4); > f(4); 0 > f(-4); 8
Selanjutnya untuk nilai a = 4 yang diperoleh disubtitusi ke matriks hasil eliminasi gauss. > M:=matrix(3,4,[1,2,-3,4,0,-7,14,-10,0,0,0,0]); > gaussjord(M); > backsub(%);
f := a
/
a
2K
16
f := a
/
a
K
4
M :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
2
K
3
4
0
K
7
14
K
10
0
0
0
0
ù
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
1
8
7
0
1
K
2
10
7
0
0
0
0
ù
ú
ú
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ë
8
7
K
_t
110
7
C
2 _t
1_t
1ù
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
16
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa untuk a = 4 diperoleh bahwa solusinya banyak.
> N:=matrix(3,4,[1,2,-3,4,0,-7,14,-10,0,0,0,-8]);
> gaussjord(%);
> backsub(%);
Error, (in linalg:-backsub) inconsistent system Untuk nilai a = -4 tidak ada solusi, sedangkan a untuk satu salusi.
III. KESIMPULAN
Berbagai cara yang digunakan untuk menentukan solusi suatu sistem
persamaan linear, kelebihan dan kekurangan tersebut dapat ditutupi satu sama lain,
tinggal kita sebagai pemakai jeli dalam mengaplikasikannya, perkembangan
teknologi tidak membuat kita semakin malas untuk mencoba dengan cara manual,
tetapi menjadi suatu tantangan dan menjadi alat pengetes dari apa yang kita peroleh
dengan metode manual, terkadang ada persoalan-persoalan yang kita dapatkan tidak
bisa diselesaikan dengan teknologi yang berkembang saat ini, demikian sebaliknya.
N :=
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
2
K
3
4
0
K
7
14
K
10
0
0
0
K
8
ù
ú
ú
ú
ú
û
é
ê
ê
ê
ê
ë
1
0
1
0
0
1
K
2
0
0
0
0
1
ù
ú
ú
ú
ú
û
Alternatif Penyelesaian SPL dengan Maple
17
KEPUSTAKAAN
Anton, H., 1988, Aljabar Linier Elementer (Edisi Ketiga), Erlangga, Jakarta.
Charles, 1993, Al Jabar Linear dan Penerapannya, Gramedia. Jakarta.
Kartono, 2001, Al Jabar Linear, Vektor dan Eksplorasi dengan Maple, Graha Ilmu Yogyakarta
Maplesoft., 2005, Maple 10 Harness the Power of Mathematics, Copyright Maple soft.
Monagan, M.B., 1998, Maple V Rel. 5.0 Programming Guide, Waterloo Maple Inc., Canada.
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.