BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dunia bisnis semakin meningkat, terbukti dari hasil Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)terhadap 2000 perusahaan sedang dan besar menghasilkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) yaitu indikator perkembangan ekonomi terkini sebesar 106,92% pada triwulan IV-2011. Peningkatan kondisi bisnis ini terjadi disemua sektor kecuali sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada sektor konstruksi dengan nilai ITB sebesar 111,51%.
Dari sisi pertumbuhan produksi, industri manufaktur besar dan sedang tahunan pada tahun 2011 naik sebesar 5,56% dari tahun 2010. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri logam dasar, industri kendaraan bermotor dan industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia.Peningkatan kondisi bisnis ini menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dimana persaingan semakin ketat.
Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis membuat posisi manajer keuangan menjadi sangat penting. Hal ini dipertegas oleh pendapat Lukman (2001:181) yang menyatakan bahwa terdapat tiga tugas pokok bagi seorang manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu
penanaman modal dalam aktiva dan mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan.Fungsi seorang manajer keuangan dalam menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan ini, berkenaan dengan data finansial perusahaan yang dapat digunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan, perencanaan kebutuhan-kebutuhan modal perusahaan pada masa yang akan datang dan menilai kemungkinan produktivitas penentuan bentuk atau jenis-jenis modal yang akan ditarik.
Adapun sumber dana atau modal perusahaan terdiri dari sumber intern
(modal sendiri) dan sumber ekstern (utang). Perusahaan yang menggunakan
utang sebagai modal perusahaannya diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, yaitu dengan memanfaatkan dana tersebut ke dalam aktiva produktif. Manfaat dari penggunaan utang yaitu berkurangnya pajak perusahaan akibat adanya bunga yang dibayarkan. Namun, hal yang harus diperhatikan perusahaan dari adanya penggunaan utang yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar biaya tetap seperti biaya bunganya atau yang sering disebut dengan leverage keuangan. Menurut Lukman
Syamsudin (2001:75) finansial leverage dapat didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham (earning per share).
Rasio leverage dapat digunakan untuk mengukur proporsi utang
perusahaan yang digunakan untuk membiayai investasi dan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan utangnya.Rasio leverage diantaranya debt
to equity ratio, debt to total assets, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage, dan time interest earned ratio. Dalam penelitian ini,
rasio leverage yang digunakan yaitu Debt To Equity Ratio (DER). Menurut
Agus Sartono (2008:121) debt to equity ratiomenunjukkan proporsi
penggunaan utang perusahaan dengan modal sendiri.
Penggunaan utang yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan utangnya. Kemampuan perusahaan dalam mengembalikan utangnya dengan cepat dan tepat dapat meningkatkan kepercayaan para kreditur untuk meminjamkan dana kepada perusahaan. Kemampuan perusahaan tersebut, sering diukur dengan rasio likuiditas yaitu current ratioyang merupakan perbandingan aktiva lancar
dengan utang lancarnya yang berarti kemampuan perusahaan menutup utang lancarnya dari aktiva lancarnya. Perusahaan yang memiliki current ratio
yang tinggi berarti memiliki aktiva lancar yang cukup untuk mengembalikan utang lancarnya sehingga memberikan peluang untuk mendapatkan kemudahan dalam memperoleh utang dari kreditor dan investor.
Munawir (2007:32) memberikan penjelasan tentang likuiditas dan solvabilitas,yaitu:“Dalam hubungannya antara likuiditas dan solvabilitas ada empatkemungkinan keadaan yang dapat dialami oleh perusahaan diantaranyaperusahaan yang likuid dan solvabel, perusahaan yang likuid daninsolvabel, perusahaan yang illikuid dan solvabel, dan perusahaan yangillikuid dan insolvabel”.
Salah satu tujuan perusahaan menggunakan utang sebagai modal perusahaan yaitu untuk meningkatkan keuntungannya. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dapat diukur dengan rasio profitabilitas, diantaranya gross profit margin, operating income ratio, operating ratio, net profit margin, earning power ratio, return on equity, dan return on assets.Rasio profitabilitas merupakan salah satu indikator yang
penting untuk menilai suatu perusahaan. Menurut Agus Sartono(2008:121) rasio profitabilitas dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik hubungannya dengan penjualan, assets maupun bagi modal sendiri. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity(ROE) yaitu menunjukkan seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendirinya. Modigliani dan Miller (2009:216) mengatakan bahwa kenaikan utang pada struktur modal akan menaikkan ROE (Return On Equity).Tingkat
keuntungan yang tinggi tidak terlepas dari munculnya risiko keuangan. Adapun yang dimaksud dengan risiko keuangan menurut Lukman Syamsudin (2001) adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mampu menutup biaya finansialnya. Dapat dikatakan bahwa leverage keuangan akan memperbesar
risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan misalnya ketidakmampuan perusahaan membayar bunga serta pinjamannya dengan segera.
Adapun kelompok perusahaan yangditeliti adalah salah satu kelompok perusahaan manufaktur sektor logam dan baja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Dilihat dari laporan keuangannya, terdapat beberapa
perusahaan yang mempunyai proporsi utang yang lebih besar daripada modal sendirinya tetapi likuiditas dan profitabilitasnya justru turun. Dalam hal ini, konidisi perusahaan tersebut tidak sesuai dengan teori Modigliani & Miller yang menyatakan bahwa kenaikan utang akan meningkatkan Return on Equity (ROE).Kemudian terdapat beberapa penelitian yang meneliti pengaruh
rasio leverage(Debt to Equity Ratio), terhadap rasio likuiditas (Current Ratio)
dan profitabilitas (Return On Equity)diantaranya : penelitian Debora Setiati
Santosa (2009) dimana DER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE, kemudian Kwan Billy Kwandinata (2005) menunjukkan pengaruh yang signifikan positif DER terhadap ROE dan penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan pengaruh yang signifikan negatif DER terhadap ROE dan ROA. Selanjutnya penelitian Muhammad Rusyad (2008) yang menunjukkan pengaruh yang signifikan positif solvabilitas terhadap likuiditas dan penelitian Fitri Mega Mulianti (2010) menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
Berdasarkan latar belakang diatas dan fenomena yang terjadi antara pengaruh DER terhadap CR dan ROE yang tidak konsisten dalam penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai “PENGARUH RASIO LEVERAGETERHADAPRASIO
LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS” (Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Logam dan BajaPeriode 2007-2010).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh debt to equity ratio terhadap current ratio?
2. Bagaiman pengaruh debt to equity ratio terhadap return on equity?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program perkuliahan DIII Jurusan Akuntansi Program Studi Keuangan dan Perbankan.
2. Untuk mengetahui bagaiman pengaruh debt to equity ratio terhadap current ratio.
3. Untuk mengetahui bagaiman pengaruh debt to equity ratio terhadap return on equity.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya : A.Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisis rasio keuangan suatu perusahaan.
2. Dapat mengaplikasikan teori analisis laporan keuangan dan manajemen keuangan dengan cara menganalisis langsung laporan keuangan perusahaan.
3. Mengetahui efektifitas penggunaan hutang yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba.
B.Bagi Perusahaan
1. Untuk memberikan informasi kepada perusahaan berapa besar kontribusi hutang dapat menghasilkan laba dan kemampuan perusahaan dalam menjamin utang lancar dari aktiva lancarnya. 2. Sebagai bahan pertimbangan manajer perusahaan untuk mengambil
keputusan dalam penggunaan hutang dimasa datang.
3. Sebagai bahan evaluasi dari hutang yang digunakan perusahaan yang akan berpengaruh terhadap penilaian investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba per saham. C.Bagi Investor
Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan melalui likuiditas, leverage dan profitabilitas sebagai pertimbangan untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
D.Bagi Pendidikan
Memberikan informasi dan pengetahuan dari hasil penelitian untuk dijadikan referensi dalam pembelajaran mata kuliah manajemen keuangan dan analisis laporan keuangansehingga dapat menambah wawasan ilmiah.
1.5 Kerangka Pemikiran
Untuk lebih memahami secara jelas alur berpikir pada penelitian ini perlu adanya kerangka pemikiran yang jelas mengenai pengaruhrasio
leverage terhadap rasio likuiditas dan profitabilitas. Sumber dana perusahaan
berasal dari sumber intern yaitu modal sendiri dan sumber ekstern yaitu
pinjaman. Sangat penting bagi suatu perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian untuk mendanai aktivanya, misalnya dengan penggunaan hutang (leverage keuangan) atau hanya dengan modal sendiri. Namun pada
dasarnya, perusahaan menginginkan perolehan laba yang besar. Untuk itu, biasanya perusahaan tidak hanya mengandalkan sumber internnya tetapi juga menambah modalnya dari leverage keuangan. Rasio leverage sebagai alat
untuk mengetahui proporsi utang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Adapun rasio leverage tersebut yaitu debt to equity ratio.
Dengan adanya penggunaan utang sebagai sumber dana perusahaan, maka perusahaan harus memperhitungkan kemampuannya untuk mengembalikan utangnya tersebut khususnya dari dana yang tersedia dalam perusahaan. Adapun kemampuan untuk mengembalikan utangnya tersebut biasanya diukur dengan rasio likuiditas yaitu current ratio.Rasio likuiditas
menurut Irham Fahmi (2011:121) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Sementara
current ratiosendiri adalah kemampuan perusahaan untuk menutupi utang
lancarnya dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Adapun untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menggunakan rasio profitabilitas. Profitabilitas perusahaaan dapat dihitung dengan membandingkan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri, yang disebut rentabilitas modal sendiri. Dalam rasio
profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendirinya yaitu rasio Return on Equity. Menurut Munawir
(2007) keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan ukuran bahwa perusahaan tersebut rentabel. Oleh karena itu bagi manajemen, profitabilitas yang tinggi lebih penting dari pada keuntungan yang besar.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah debt to equity ratio sebagai variabel independen, Current Ratiodan return on equitysebagai
variabel dependen. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Hipotesis Modal Intern MODAL Rasio Leverage (Debt to Equaty Ratio)
Pengembalian Rasio Likuiditas
(Current Ratio) Rasio Profitabiltias (Return on Equity)
Modal Ekstern Keuntungan
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
a. Hipotesis untuk permasalahan pertama:
H0: β1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel debt
to equity ratio terhadap current ratio)
H1 : β1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan dari variabel debt to
equity ratio terhadap current ratio)
b. Hipotesis untuk permasalahan kedua :
H0 :
α1
= 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel debtto equityratio terhadap return on equity)
H1 :
α1
≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan dari variabel debt toequity ratio terhadap return on equity)
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data.
1.7.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.7.1.1 Variabel Dependen
Yaitu variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah :
1. Return OnEquity
Return On Equity yaitu mengukur tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh pemilik perusahaan yang diinvestasikan. Satuan persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah laba setelah pajak dan modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (Handono,2009)
ROE = LabaSetelah PajakModal Sendiri 𝑋 100% 2. CurrentRatio
Yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (Munawir,2007)
CR = Hutang LancarAktiva Lancar X 100%
1.7.1.2 Variabel Independen
Yaitu sebagai variabel X dimana variabel tersebut mempengaruhi variabel lain. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah debt equity ratio.
Debt to Equity Ratio menunjukkan proporsi antara total utang
dengan modal sendiri. Pada setiap laporan keuangan didalam ICMD sudah mencantumkan DER, apabila nilai DER tidak dicantuman maka variabel DER dihitung dengan membagi jumlah total utang dengan modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ( Agus Sartono:2008)
DER = Modal sendiriTotal Utang
Tabel 1.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Skala Pengukuran Literatur
1 Debt to
Equity Ratio
Perbandingan antara total utang dengan modal sendiri yang mencerminkan struktur modal perusahaan Rasio TU MS Agus Sartono (2008) 2 Current Ratio Perbandingan antara utang lancar dengan aktiva lancar Rasio CL CL Munawir (2007) 3 Return On Equity
Perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri
Rasio EAT
MS
Handono (2009) Keterangan:
TU: Total Utang, MS: Modal Sendiri, CL: Current Liabilities, CA: Current Assets, EAT: Earning After Tax.
1.7.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh melalui ICMD (Indonesian Capital Market Direktory)
dan melalui website www.idx.co.id yang berupa data kuantitatif seperti laporan keuangan perusahaan dan data kualitatif berupa catatan laporan keuangan perusahaan. Adapun yang dijadikan objek penelitian dalam penelititan ini adalah perusahaan-perusahaan logam dan bajayang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010.
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini, diantaranya :
1. Studi Kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan data
dengan cara mempelajari buku-buku dan literature yang ada untuk
mendapatkan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu meliputi :
a. Quotasi, yaitu pengambilan data sesuai dengan hasilnya yang
dikutip dari referensi atau literature yang ada.
b. Phrase, yaitu mengambil intisari dari suatu pernyataan dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
c. Summary, yaitu mengambil rangkuman dari suatu bab atau buku.
2. Melalui penelusuran informasi dari media internet.
1.7.4 Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi yang diamati penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor logam dan baja yang sahamnya terdaftar di BEI sejak tahun 2007-2010. Kemudian teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, artinya sampel dipilih berdasarkan pertimbangan subyektif
penelitian dimana persyaratan yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai sampel (Subayo,1997).
Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling
dengan kriteria:
1. Perusahaan manufaktur sektor logam dan baja yang listed di BEI dan selalu menyajikan laporan keuangan tahun buku berakhir 31 desember selama periode pengamatan (2007-2010) baik terdapat di ICMD maupun annual report.
2. Pada awal periode pengamatan hingga akhir periode pengamatan mempunyai modal yang positif.
1.8 Alat Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara kuantitatif guna menghitung apakah terdapat pengaruh antara debt to equity ratio terhadap current ratio dan return on equity. Pengujian dilakukan
dengan alat analisis regresi linier sederhana menggunakan software SPSS Statistics versi 16.0 for windows.
1.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi memenuhi asumsi normalitas atau tidak. Pemeriksaan asumsi normalitas dalam hal ini akan meyakini dengan melihat histogram dari residual atau normal probability plot. Normal probability plot adalah plot yang membandingkan distribusi kumulatif data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari sebaran normal teoritis. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal. Jika distribusi data yang diuji normal, maka sebaran titik-titiknya akan mengikuti (berada disekitar) garis diagonal tersebut. Bila ada titik-titik yang terpencil cukup jauh dari garis normal, maka distribusi data tersebut tidak normal.
1.8.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen (DER) terhadap CR dan ROE, maka dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana. Adapun model penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: Model penelitian untuk permasalahan pertama dirumuskan sebagai berikut (Neneng Nuryati:2010):
Y1 = β0 + β1X1
Keterangan : Y1 = Current Ratio
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien Regresi X1= Debt to Equity Ratio
Model penelitian untuk permasalahan kedua dirumuskan sebagai berikut (Neneng Nuryati:2010) :
Keterangan :
Y2 = Return On Equity
α
0 = Konstantaα
1 = Koefisien Regresi X1= Debt to Equity Ratio1.8.3 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel jika data yang digunakan memiliki skala interval atau rasio. Untuk mencari koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut (Neneng Nuryati:2010). rxy = n ∑XY − ∑X (∑Y ) n ∑X2− ∑X2 −√{n ∑Y 2− (∑Y2) Keterangan : Y2=
α
0 +α
1X1rxy = Koefisien korelasi n = Jumlah pengamatan
∑X= Jumlah dari pengamatan nilai X ∑Y= jumlah dari pengamatan nilai Y
rxymerupakan koefisien korelasi yang nilainya akan senantiasa berkisar antara -1 sampai dengan 1. Bila koefisien korelasi semakin mendekati angka satu berarti korelasi tersebut semakin kuat, tetapi jika koefisien korelasi tersebut mendekati angka 0 (nol) berarti korelasi tersebut semakin lemah. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran seperti pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai Kriteria
0,00 s.d 0,29 Korelasi sangat lemah 0,30 s.d 0,49 Korelasi lemah 0,50 s.d 0,69 Korelasi cukup 0,70 s.d 0,79 Korelasi kuat 0,80 s.d 1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber : Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Suliyanto,2011)
1.8.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinan R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai koefisien
determinan adalah 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas (Ghozali,2009). Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk menghindari bias, maka digunakan nilai Adjusted R2, karena Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model. Menurut Gujarati (2003), jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.
1.8.5 Uji Secara Parsial (Uji – t )
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Imam Ghozali:2009). Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah 5% 3. Membandingkan t hitung dan table t- table
H0 diterima jika –t α/2 df ≤ thitung ≤ t α/2 df
H ditolak jika thitung < -t α/2 df atau t hitung > t α/2 df
4. Berdasarkan probabilitas
H0 ditolak apabila P < 0,05 H0 diterima apabila P > 0,05
3. Melihat pengaruh hubugan antara variabel indipenden dengan variabel dependen, apakah bertanda positif atau negatif.
1.9 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan go public sektor logam dan baja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menganalisis laporan keuangan periode 2007-2010 yang diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.iddan ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Adapun waktu yang
digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu selama 4 bulan, mulai dari bulan maret sampai dengan bulan juni.