• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Keluarga yang utuh mempunyai peranan yang sangat penting pada perkembangan psikologis anak. Peranan masing-masing orangtua dalam pertumbuhan anak pun mempunyai peran yang sangat penting. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang utuh dan mempunyai ayah yang turut serta dalam perkembangan anaknya cenderung menjadi seorang anak yang secara psikologis dan emosional lebih sehat (Biller dalam Ball dan Daly, 2012:71).

Kerap kali peran orangtua di dalam maupun di luar rumah hanya diberatkan pada sosok ibu, melupakan adanya sosok ayah dalam keluarga. Meskipun ayah mempunyai peranan penting dalam keputusan dan aturan yang berlaku dalam keluarga namun sosok ayah jarang berperan banyak dalam kehidupan anak sehari-hari dikarenakan kurangnya interaksi dan komunikasi dengan anak. Ayah cenderung memilih untuk berperan di balik layar dibandingkan dengan aktif berpartisipasi dengan kegiatan anak sehari-harinya. Gagasan mengenai pentingnya sosok ibu dalam perkembangan anak sama pentingnya dengan gagasan pentingnya sosok ayah dalam perkembangan anak. Kehadiran dan peran ayah sangatlah penting bagi perkembangan intelek, emosional dan sosial anak (Biller dalam Harris, 2010)

Sejak dulu dipercayai bahwa pria bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan bekerja di lapangan sehingga beban pada pekerjaan rumah tangga diserahkan pada wanita. Pekerjaan rumah tangga juga mencakup membesarkan dan mendidik anak-anak hingga dewasa. Dengan pikiran seperti ini pula banyak pria yang tanpa sadar menghindar dari tanggung jawab mereka berperan sebagai seorang ayah dalam keluarga. Peran masing-masing orangtua harus saling mendukung untuk menciptakan keluarga yang utuh sehingga dapat memberikan hasil yang positif bagi perkembangan anak. Akan tetapi dikarenakan salahnya gagasan mengenai peran masing-masing orangtua itu sendiri,

(2)

tidak jarang banyak peran dan sosok ayah hilang dalam keluarga dan diperankan oleh ibu sehingga ibu juga memainkan peran ayah dalam rumah. Seringnya terjadi hal tersebut dalam keluarga, melupakan hak anak yang seharusnya mendapatkan dorongan dari masing-masing orangtua memerankan masing-masing peran dalam keluarga. Kurangnya keterlibatan peran ayah dalam keluarga dapat mempengaruhi masalah psikologis pada anak. Seperti yang dikutip dari Biller (dalam Ball dan Daly, 2012:71) mengenai ketidakhadiran ayah, yaitu anak yang tumbuh besar dalam keluarga yang tidak memiliki sosok seorang ayah berisiko menderita masalah psikologis.

Sifat dan karakter orang Jepang yang keras dan suka bekerja memicu pecahnya tanggung jawab dan peranan masing-masing orangtua dalam keluarga. Kelalaian ayah dalam memainkan perannya menyebabkan hilangnya sosok ayah dalam keluarga. Sosok ibu yang pada akhirnya akan menanggung peran ayah sekaligus di dalam rumah, membuat anak semakin kehilangan sosok ayah. Untuk mendapatkan hasil yang baik bagi pertumbuhan anak, diperlukannya kerja sama antara orangtua dan interaksi dengan anak. Masing-masing orangtua memiliki peran dan tanggungjawabnya. Sehingga bila salah satu orangtua gagal dalam menjalankan tugasnya, maka perkembangan anak akan terganggu.

Chichioya fuzai (父親不在) merupakan salah satu fenomena lama yang terjadi di Jepang. Chichioya fuzai adalah gabungan dari dua buah kata, chichioya (父親) yang mempunyai arti ayah dan fuzai (不 在) yang berarti tidak hadir. Sehingga bila digabungkan dua kata tersebut melahirkan sebuah kosa kata baru yang berarti “ketidakhadiran seorang ayah”. Meskipun fenomena tersebut baru dikenal luas setelah usainya Perang Dunia II, namun fenomena chichioya fuzai sudah lama muncul jauh sebelum terjadinya Perang Dunia II. Sifat orang Jepang, terutama para lelaki yang dikenal sebagai pekerja keras yaitu lebih memilih untuk menyelesaikan tugasnya dibanding untuk beristirahat. Berakhir dengan kurangnya kehadiran mereka di dalam keluarga. Sifat yang sudah hadir sejak jaman para samurai dahulu ini dikenal sebagai salah satu ajaran Bushido yang berkaitan langsung dengan ajaran Buddha. Ajaran yang

(3)

terpatri dalam benak orang Jepang inilah yang kemudian menjadi suatu kebiasaan yang tak terhindarkan.

Meskipun masih belum ada alasan yang konkrit, namun para peneliti mempercayai bahwa tidak sedikit kasus keluarga Jepang terjadi karena kurangnya sosok seorang ayah dalam keluarga yaitu dimana fenomena chichioya fuzai dipercayai sangat berpengaruh pada psikologis anak dalam keluarga. Sosok ayah yang seharusnya ada untuk membimbing masa-masa pertumbuhan sang anak atau melindungi anak mereka di kehidupan sehari-hari menjadi kurang. Sehingga anak-anak di Jepang menjadi kurang hormat kepada sang ayah. Hilangnya sosok seorang ayah dalam keluarga dapat terjadi bukan hanya pekerjaan yang tak kunjung selesai di kantor. Tetapi juga dapat terjadi karena kematian sang ayah atau perceraian antara orangtua.

Dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken, karakter Tokiko Umezawa adalah anak tunggal dari istri pertama Heikichi Umezawa, Tae Umezawa. Pernikahan orangtuanya berakhir ketika Tokiko baru berumur satu tahun. Heikichi, sang ayah menceraikan ibunya tanpa alasan dan memutuskan untuk menikahi seorang wanita yang sudah mempunyai tiga orang anak beberapa bulan kemudian. Karakter Heikichi yang lebih memilih untuk menyendiri dan mengasingkan diri dari kehidupan sosial dan keluarga memberikan dampak yang negatif pada perkembangan psikologis Tokiko. Karakter Tokiko yang rapuh terhadap sosok seorang ayah namun menyayangi ayahnya, dengan jelas menggambarkan bagaimana ketidakhadiran sosok dan peran ayah dalam keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan psikologis anak dan memberikan dampak yang sangat buruk dan fatal bagi psikologis dan keputusan anak ketika ia beranjak dewasa. 1.2 Masalah Pokok

Permasalahan pokok yang akan penulis teliti adalah dampak fenomena chichioya fuzai terhadap tokoh Tokiko Umezawa yang dapat ditemukan di dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken karya Soji Shimada (1981).

(4)

1.3 Formulasi Masalah

Penulis akan menganalisis dampak chichioya fuzai terhadap kepribadian Tokiko Umezawa dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken (Soji Shimada, 1981) dan menganalisis dampak moral dan emosional terhadap tokoh Tokiko.

1.4 Ruang Lingkup Permasalahan

Penelitian dipusatkan pada dampak chichioya fuzai terhadap tokoh Tokiko Umezawa dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken (Soji Shimada, 1981).

1.5 Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak yang disebabkan oleh masalah sosial chichioya fuzai terhadap tokoh Tokiko Umezawa dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken (Soji Shimada, 1981).

1.6 Tinjauan Pustaka

Dengan berkembanganya zaman, fenomena chichioya fuzai semakin banyak terjadi di kalangan masyarakat sehingga jumlah peneiti yang meneliti fenomena tersebut semakin banyak. Diantara lain yang meneliti fenomena tersebut merupakan Nakatani (2006) dan Hasegawa (1998). Bagi Nakatani (2006), chichioya fuzai merupakan istilah ketidakhadiran ayah di dalam rumah. Tidak jauh berbeda dengan Nakatani (2006), menurut Hasegawa (1998) bila dibandingkan dengan ibu, bayangan ayah sebagai orangtua sangatlah tipis. Hal tersebut dapat disebut dengan absennya seorang ayah. Berbeda dengan Nakatani (2006) dan Hasegawa (1998) yang meneliti mengenai penyebab terjadinya fenomena chichioya fuzai di dalam keluarga, Biller (1993) meneliti dampak psikologis pada diri anak yang disebabkan oleh fenomena ketidakhadiran sosok ayah tersebut. Bagi Biller (1993), ketidakhadiran seorang ayah dapat memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan sosial, kecerdasan dan emosional anak.

Jurnal Lamb dan Tamis-Lemonda (2010) membahas mengenai ayah yang mempunyai peran dalam perkembangan anak. Lamb dan Tamis-Lemonda (2010) meneliti hubungan lngsung dan tidak langsung antara ketidakhadiran ayah dalam

(5)

keluarga yang dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Sementara itu, berbeda dengan Lamba dan Tamis-Lemonda (2010), dalam skripsi yang ditulis oleh Hasanah (2003) membahas mengenai fenomena ketiadaan ayah dalam keluarga Jepang di perkotaan. Hasanah (2003) meneliti mengenai perubahan pada perilaku dan kebiasaan anak muda Jepang yang semakin buruk dengan meningkatnya kasus rumah tangga yang tidak memiliki sosok dan peran ayah dalam keluarga yang disebabkan oleh ayah yang sibuk bekerja atau lainnya.

Berbeda dengan peneliti-peneliti sebelumnya yang membahas mengenai dampak chichioya fuzai terhadap psikologis anak secara umum ataupun dampak ketidakhadiran ayah pada perkembangan anak, penulis akan meneliti dampak yang disebabkan oleh chichioya fuzai pada tokoh Tokiko Umezawa dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken (1981) karangan Soji Shimada.

Dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken, karakter Tokiko Umezawa adalah anak tunggal dari istri pertama Heikichi Umezawa, Tae Umezawa. Pernikahan orangtuanya berakhir ketika Tokiko baru berumur satu tahun. Heikichi, sang ayah menceraikan ibunya tanpa alasan dan memutuskan untuk menikahi seorang wanita yang sudah mempunyai tiga orang anak beberapa bulan kemudian. Karakter Heikichi yang lebih memilih untuk menyendiri dan mengasingkan diri dari kehidupan sosial dan keluarga memberikan dampak yang negatif pada perkembangan psikologis Tokiko. Karakter Tokiko yang rapuh terhadap sosok seorang ayah namun menyayangi ayahnya, dengan jelas menggambarkan bagaimana ketidakhadiran sosok dan peran ayah dalam keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan psikologis anak dan memberikan dampak yang sangat buruk dan fatal bagi psikologis dan keputusan anak ketika ia beranjak dewasa.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus