• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Paradigma

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang seperti yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana

Peneliti menggunakan penelitian paradigma kualitatif yang berarti meyakini bahwa di dalam masyarakat terdapat keteraturan. Keteraturan itu terbentuk secara natural, karena tugas peneliti adalah menemukan keteraturan itu, bukan menciptakan atau membuat sendiri batasan-batasannya berdasarkan teori yang ada. Atas dasar itu, pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah bukan untuk menguji teori atau hipotesis. Karenanya, secara epistemologis, paradigma kualitatif tetap mengakui fakta empiris sebagai sumber pengetahuan tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai bahan dasar untuk melakukan verifikasi. 36

Dalam penelitian kualitatif, “proses” penelitian merupakan sesuatu yang lebih penting dibanding dengan “hasil” yang diperoleh. Karena itu peneliti sebagai instrumen pengumpul data merupakan suatu prinsip utama. Hanya dengan

      

36 Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Pustaka Pelajar

(2)

keterlibatan peneliti alam proses pengumpulan datalah hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Khusus dalam proses analisis dan pengambilan keputusan, paradigma kualitatif menggunakan induksi analitis (Analytic Induction) dan ekstrapolasi

(extrpolation). Induksi analitis adalah satu pendekatan pengolahan data ke dalam konsep-konsep dan kategori-kategori (bukan frekuensi). Jadi simbol-simbol yang digunakan tidak dalam bentuk numerik,melainkan dalam bentuk deskripsi, yang ditempuh dengan cara merubah data ke formulasi. Sedangkan ekstrapolasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan yang dilakukan simultan pada saatproses induksi analitis dan dilakukan secara bertahap dari satu kasus ke kasud lainnya, kemudian dari proses analisis itu dirumuskan suatu pernyataan teoristis.

Berdasarkan rumusan masalah yang akan peneliti teliti, tipe penelitian yang peneliti gunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Pengujian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sumardi Subrayata Penelitian Deskriptif adalah “penelitian yang bermaksud untuk membuat penggambaran (deksripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”.37 Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya

(3)

melukiskan variabel demi variabel.38 Penelitian deskriptif menghasilkan informasi yang digunakan untuk mengembangkan teori atau mengidentifikasi pertanyaan untuk diteliti lebih lanjut, karena itu metode penelitian deskriptif tidak bertujuan menguji teori. 39

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, dan mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualiatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Keirl dan Miller yang dimaksud penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia, kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.40 Sedangkan menurut pendapat ahli lain yaitu Lofland yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang ditandai dengan jenis-jenis pertanyaan seperti apakah yang berlangsung di sini?, bagaimanakah bentuk-bentuk fenomena ini?, variasi apa

      

38 Jalaludin Rakhma, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdikarya, 1995,

Hlm.24

39 Wawan Ruswanto, Penelitian Komunikasi Jakarta: PT.Universitas Terbuka 1995, Hlm.23 39 Lexy J Moleong Metode Penelitian Kualitatif , Bandung: Remaja Rosdakarya 2004. Hlm. 131

(4)

yang dapat kita temukan dalam fenomena ini? Dan kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Berkaitan dengan pengertian di atas, adapun fungsi dan pemanfaatan dari penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Digunakan untuk meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar subjek penelitian

2. Digunakan untuk lebih dapat memahami fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui.

3. Digunakan untuk menentukan prespektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui.

4. Digunakan oleh peneliti yang bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam.

5. Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah sesuatu latar belakang misalnya tentang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.

6. Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang belum banyak diketahui ilmu pengetahuan.

Berdasarkan uraian fungsi dan pemanfaatan penelitian kualitatif, maka alasan peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif berkaitan dengan strategi meningkatkan kinerja karyawan Atria Hotel & Conference, Studi kasus Employee Gathering adalah peneliti ingin memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek

(5)

atau penelitian yang ada. Kemudian peneliti mengumpulkan informasi-informasi yang actual, mengidentifikasi kondisi yang terjadi serta mengevaluasi penelitian tersebut dalam rangka memperoleh gambaran yang jelas berdasarkan fakta-fakta yang muncul berkaitan dengan penelitian yang diteliti sehingga peneliti mendapatkan pemahaman mengenai masalah pokok penelitian.

3.2 Metodologi Penelitian

Dalam pembuatan skripsi ini metodologi penelitian yang peneliti gunakan adalah metodologi yang bersifat studi kasus, “yaitu metode penelitian ilmu–ilmu sosial. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang pertanyaan penelitiannya berkenaan dengan “Bagaimana dan mengapa (“How” atau “Why”), bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa– peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana focus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam kehidupan nyata.38 Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu-ilmu sosial, dimana uraian dan penjelasannya dilakukan secara komprehensif mengenai berbagai macam aspek seperti seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.

Penggunaan setiap metode itu sendiri memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri tergantung kepada tiga hal, yaitu:

1. Tipe Pertanyaan Penelitiaannya.

      

(6)

2. Kontrol yang dimiliki peneliti terhadap peristiwa perilaku yang akan diteliti.

3. Fokus terhadap fenomena penelitiannya (fenomena kontemporer atau fenomena historis).

Alasan peneliti memilih metode studi kasus untuk penelitian ini, karena merupakan strategi yang lebih cocok dengan pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why. Dimana setiap analisis kasus mengandung data berdasarkan wawancara, pengamatan (observasi), data dokumenter, esai dan pernyataan orang lain mengenai kasus tersebut. Untuk pemilihan metode studi kasus itu sendiri disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu; bagaimana strategi departemen housekeeping dalam meningkatkan kinerja karyawan di Atria Hotel & Conference.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka berkenaan dengan pemilihan metode studi kasus, peneliti dalam fokus penelitianya lebih menekankan pada fenomena kontemporer (masa kini) yang terjadi di Atria Hotel & Conference. Menurut Lincoln dan Guba sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempuyai beberapa keuntungan, adapun keuntungan tersebut sebagai berikut:

1. Studi Kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

(7)

3. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi faktual tetap juga keterpercayaan (trust worthiness).

Tujuan dari penggunaan metode studi kasus oleh peneliti dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis, actual dan akurat mengenai strategi menerapkan kinerja karyawan di Atria Hotel & Conference. Berdasarkan tujuan dari penggunaan metode studi kasus, maka kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa studi kasus tidak berlaku secara umum, tetapi hanya terbatas pada suatu pesan atau kasus-kasus tertentu yang sedang diteliti peneliti pada objek tertentu atau perusahaan yang bersangkutan.

Metode ini lebih membutuhkan peran langsung peneliti untuk terjun langsung ke lapangan (tempat penelitian) dalam mengumpulkan data melalui narasumber atau informan untuk dievaluasi.

3.3 Narasumber

Menurut Lexy J. Moleong bahwa yang dimaksud dengan informan adalah “Sumber informasi atau orang dalam latar suatu penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi serta mengetahui secara jelas mengenai pokok permasalahan yang akan diteliti. Dalam hal tertentu informan perlu direkrut seperlunya dan diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian jika hal itu mungkin dilakukan dengan harapan peneliti memperoleh informasi yang benar-benar memenuhi persyaratan. Dalam melakukan wawancara yang mendalam maka sumber yang di wawancara sebagai nara sumber adalah informan

(8)

yang berkompeten dan memenuhi karakteristik yang diinginkan oleh peneliti. Selain itu juga narasumber tersebut mengetahui dengan jelas strategi menerapkan kinerja karyawan di Atria Hotel & Conference. Berikut ke 5 nara sumber yang diwawancarai dan dimintai informasi oleh peneliti :

1. Bapak Adhi Purwanto selaku Executive Housekeeper, Alasan memilih beliau adalah karena beliau atasan langsung yang dapat memberikan informasi tentang situasi yang terjadi di organisasi hotel tersebut dan memberikan informasi interen tentang kegiatan di department Housekeeping.

2. Bapak Oji Badanji selaku Senior Housekeeping Supervisor, Alasannya adalah beliau dapat memberikan informasi tentang perilaku dan organisasi dalam setiap melaksanakan kegiatan training internal.

3. Bapak Deni Haryadi selaku Housekeeping Supervisor, Alasannya adalah beliau dapat memberikan informasi tentang kegiatan karyawan dan hasil pekerjaan karyawan dalam menciptakan iklim dalam berorganisasi

4. Bapak Nurochman selaku Housekeeping attendant dalam Public Area Section, Alasanya adalah kita dapat mengetahui bagaimana nara sumber tersebut menerima dengan baik atau tidaknya iklim organisasi pada public area section di departemen tersebut.

5. Bapak Dani Adiono selaku Housekeeping Attendant dalam Room Section, Alasannya adalah kita dapat mengetahui bagaimana

(9)

narasumber tersebut menerima dengan baik atau tidaknya iklim organisasi pada Room section di departemen tersebut.

3.4 Definisi konsep

Mengenai definisi konsep yang peneliti gunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah konsep-konsep yang berkaitan dan berhubungan dengan strategi menerapkan kinerja karyawan di departemen housekeeping Atria Hotel & Conference. Strategi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggungjawab dalam mengerjakan tugas–tugas mereka, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memberikan informasi yang dapat dipercaya dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberikan penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan – keputusan dalam organisasi, dan menambah perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Dimana hal ini, konsep-konsep tersebut berdasarkan tataran teori yang ada dalam tinjauan pustaka yang peneliti ambil serta berdasarkan judul penelitian. Definisi konsep ini diarahkan pada:

1. Employee Gathering

Kegiatan yang direncanakan oleh Departemen Housekeeping Atria Hotel & Conference.

(10)

2. Kinerja

Hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak baik peroangan maupun kelompok sehingga terselasaikan tepat pada waktu dan tujuan yang telah ditentukan.

3. Karyawan

Karyawan Operasional dan Karyawan Manajerial yang terlibat dalam organisasi yang bekerjasama dalam merancang struktur organisasi.

3.5 Fokus Penelitian

Adanya keterbatasan yang dimiliki peneliti baik tenaga, dana dan waktu serta supaya hasil penelitian lebih terfokus karena luasnya masalah penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan focus penelitian untuk menetapkan batasan masalah yang akan diteliti. Menurut Spradley bahwa focus penelitian dalam penelitian kualitatif adalah “domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial”. Sedangkan yang dimaksud dengan fokus penelitian menurut Lexi J. Moleong adalah “membatasi bidang inkuiri dimana seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang dikumpulkan dan data mana yang tidak perlu dijamah ataupun mana data yang akan dibuang”. Berkaitan dengan focus penelitian tersebut, dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar personal Atria Hotel & Conference melalui kegiatan employee gathering dalam menerapkan kinerja karyawannya. Memahami komunikasi dan hubungan antar pribadi dari

(11)

sudut pandang individu adalah menempatkan pemahaman mengenai komunikasi di dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Karena pemahaman tersebut bersifat sangat pribadi dan sangat bermakna bagi individu, maka pemahaman psikologis acap kali dianggap sebagai makna yang sesungguhnya dari suatu hubungan antar pribadi.

Dalam hal ini peneliti memfokuskan komunikasi antarpersonal berdasarkan pada konsep Devito tentang lima kualitas komunikasi interpersonal dari sudut pandang humanistik bahwa:

“Untuk menciptakan Antarpersonal yang efektif dalam sebuah hubungan yang jelas, harus terdapat 5 kualitas umum yang harus dimiliki komunikator, yaitu:

1. Keterbukaan (Openness), 2. Empati (empathy),

3. Sikap mendukung (supportiveness), 4. Sikap positif (positiveness),

5. Kesetaraan (equality).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif antara lain: wawancara, pengamatan langsung (observasi), dan pemanfaatan dokumen (studi kepustakaan). Adapun teknik pengumpulan yang akan dilakukan peneliti berdasarkan data primer dan data sekunder

(12)

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.6.1 Data primer

Untuk mencari perolehan data primer yang dilakukan yaitu: 1. Wawancara mendalam (in depth interview)

Wawancara mendalam ini dilakukan dengan melakukan Tanya jawab langsung dengan manajemen housekeeping, dan staff-staffnya yang terlibat langsung dalam mempertahankan kinerja dalam bekerja.

2. Pengamatan langsung (Observasi)

Selain menggunakan wawancara dalam teknik pengumpulan data primer, maka, teknik pengumpulan data primer selanjutkan yang peneliti gunakan adalah pengamatan langsung, dengan melakukan pemilihan, pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data yang ditinjau secara langsung atau pengamatan yang diperoleh secara teratur.

3.6.2 Data sekunder

Untuk mencari perolehan data sekunder, dilakukan dengan cara: 1. Studi kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari buku – buku yang bersifat ilmiah yang berkaitan dengan materi penelitian.

(13)

2. Data dokumentasi dari kegiatan baik yang bersifat internal dan eksternal dan lain – lain.

3.7 Teknik Analisa data

Setelah melakukan teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder, kegiatan yang dilakukan peneliti berikutnya adalah melakukan teknik analisis data. Disini teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam pembuatan skripsi ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data. Berdasarkan uraian di atas, berarti teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, sebelum di lapangan, dan setelah selesai dilapangan.

Berkaitan dengan proses analisis data itu sendiri, maka menurut Miles dan Huberman39 ada beberapa langkah atau tahapan analisis data yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini untuk mempermudah dalam usaha mengelompok-kelompokkan hasil penelitian. Adapun tahapan atau langkah dalam proses analisis data sebagai berikut adalah:

1. Diawali dengan mereduksi data yaitu melakukan coding atau merangkum dan memilih data-data yang diperoleh berkaitan dengan informasi-informasi penting terkait dalam masalah penelitian, selanjutnya mengelompokkan data tersebut sesuai dengan masing-masing topik permasalahan yang dibahas.

      

39 Miles, Matthew B. dan Micheal Huberman, Analisis Kata Kuatitatif. Jakarta: UI Press 2007

(14)

2. Data yang telah dikelompokkan atau direduksi oleh peneliti selanjutnya melakukan penyajian data yang disusun dalam bentuk uraian narasi-narasi sehingga berbentuk rangkaian informasi yang memiliki arti sesuai dengan permasalahan penelitian. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dan penyajian-penyajian tersebut.

3. Langkah selanjutnya adalah pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap kedua sehingga dapat memberi jawaban atas permasalahan penelitian.

4. Memberikan pembuktian hasil analisis data dengan informan, yang didasarkan pada hasil kesimpulan dari tahap ketiga. Tahap ini bermaksud untuk menghindari kesalahan interpretasi dari hasil wawancara dengan sejumlah informan yang kemungkinan dapat mengkaburkan makna persoalan yang sebenarnya dari fokus penelitian tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara yang mendalam dengan para nara sumber dan dengan tekhnik trianggulasi data yaitu tekhnik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai tekhnik pengumpulan data dari sumber data yang telah ada, maka penelitian ini akan di deskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui dengan budaya manajemen housekeeping dalam mempertahankan kinerja karyawannya.

(15)

3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Selain menggunakan teknik analisis data untuk penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data untuk membandingkan data hasil wawancara denga data hasil pustaka. Menurut Lexy J. Moleong, bahwa yang dimaksud dengan keabsahan data adalah setiap keadaan harus memenuhi:

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

Isu dasar dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah sederhana, yaitu bagaimana peneliti membujuk agar pesertanya (termasuk dirinya) menyatakan bahwa temuan-temuan tersebut dapat dipercaya atau dapat dipertimbangkan. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. 40 Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail,

      

(16)

triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas

(17)

3. Dependability

yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas

yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

Dalam hal ini kriteria keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Credibility karena kriteria ini berfungsi mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jelas pembuktian melalui penggabungan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dimana dalam kriteria Credibility terdapat salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.41 Menurut Susan Stainback (1988) bahwa tujuan dari triangulasi itu sendiri bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Denzin membedakan teknik triangulasi menjadi empat

      

(18)

macam, yaitu teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Berdasarkan macam-macam teknik triangulasi yang telah disebutkan, maka teknik triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber. Menurut Patton triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam hal ini triangulasi dengan sumber dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada atau orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

  Alasan peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber untuk teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang mana dalam hal ini menguji kredibilitas data tentang komunikasi antar personal dalam menerapkan

(19)

kinerja karyawan di Atria Hotel & Conference agar menghasilkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Bahasa Arab. © Miselia

Desisionisme adalah pandangan etis yang berpendapat bahwa keputusan etis hanyalah masalah pemilihan bebas, dan tidak memerlukan norma atau kriteria apapun.. Desisionisme tak

[r]

Angket diberikan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai isi penuntun praktikum berbentuk komik, ketertarikan dan pandangan siswa terhadap penuntun praktikum

Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemiskinan dari realitas masyarakat miskin, yang dalam hal ini adalah keluarga pemulung dan

yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi ( filler ),. yang mempunyai sifat gabungan

Enkulturasi Budaya Masyarakat Bali di Daerah Transmigrasi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu