• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN LIFE SKILL DI SMA MUHAMMADIYAH 02 KAB. PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN LIFE SKILL DI SMA MUHAMMADIYAH 02 KAB. PEKALONGAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

41

A. Gambaran Umum SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan

SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan merupakan alih fungsi dari SPG Muhammadiyah (1976) namun, sesuai dengan perkembangan zaman, masyarakat membutuhkan pendidikan ke tingkat jenjang yang lebih tinggi, Akhirnya SPG (Sekolah pendidikan guru) Muhammadiyah dialihfungsikan menjadi SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan dengan dikeluarkannya SK No.988/103.j/H tahun 1988 pada tanggal 2 Mei 1988. SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan berada dalam naungan yayasan Muhammadiyah yang dikelola oleh Majlis Dikdasmen Pekajangan.

Setelah gedung berdiri dengan kondisi permanen kepala sekolah yang terpilih dari tahun 1973 sampai sekarang antara lain sebagai berikut:

1. Drs.Moch. Wieldan Hilal (1973-1979) 2. Drs. H. Hadjam Zakaria (1979-1993) 3. Dra. Dyah Pramaningrum (1993-2004) 4. Drs. Sokhirun (2004-sekarang)1

Kegiatan belajar mengajar di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan diselelnggarakan pagi hari dari pukul 07.00-13.00 WIB. Tenaga

1 Sokhirun, Kepala SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara Pribadi,

(2)

pendidik dan pengajar SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan sesuai dengan klasifikasi bidang keahliannya.dan dengan akreditasi nilai sekolah A.

Adapun yang menjadi tujuan pendidikan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan peserta didik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mewujudkan manusia yang berkualitas.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetensi dalam bidang pendidikan yang lebih tinggi secara nasional maupun global.

3. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang agama dan kebudayaan yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat.

4. Membentuk manusia muslim berakhlak mulia, cakap, percaya diri pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan bangsa.2

SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan merupakan sekolah menengah keatas yang beralamat di jalan raya Ambokembang No. 46 Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Dapat dikatakan strategis, karena terletak pada lintasan Kabupaten atau Kota Pekalongan. Adapun batas-batas lokasi SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan adalah:

1. Sebelah utara : Pemukiman warga Ambokembang 2. Sebelah barat : Jalan raya Kedungwuni-Pekalongan. 3. Sebelah timur : TK ABA Muhammadiyah Ambokembang

4. Sebelah Selatan : Gang XIII Ambokembang dan Rumah Sakit Islam Pekajangan PKU Muhammadiyah.3

2

(3)

1. Keadaan Guru SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan

Guru SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan berjumlah 27 orang yang terdiri dari 14 orang guru laki-laki dan 13 guru perempuan. Tenaga pendidik dan pengajar SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan sudah sesuai dengan klasifikasi bidang keahliannya. Ada tiga kriteria guru yang dimilki oleh SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan yaitu:

a. Guru DPK berjumlah 3 orang guru.

b. Guru tetap yayasan berjumlah 20 orang guru. c. Guru tidak tetap berjumlah 4 orang guru.4

Untuk mengetahui lebis jelas tentang daftar personalia guru SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan periode tahun 2013/2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1

Keadaan Guru SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/20145

No Nama L/P Pendidikan Mata Pelajaran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Endang Widiyanti, S.Pd. Kholis Rosanti, S.Pd. Dra. Umi Badiasih Nita Uji R. F, S.Pd Drs. Mulyono Novianto, S.Pd,I Ahmad Rizano, S.H.I Eka Fitriana, S.Pd Andi Rusdi, S.Pd Rina Setiawati, S.Pd P P P P L L L P L P S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 Bilogi Matematika Kimia Matematika Fisika

Pend. Agama Islam Pend. Agama Islam Bhs. Indonesia Bhs. Indonesia Sejarah

3 Observasi pada tanggal 14 Mei 2014,pukul 10.00 WIB.

4 Observasi dari daftar guru di ruang TU pada tanggal 21 Mei 20014

5

(4)

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Heru Catur, S.Pd Drs, Sokhirun

Sri Prihantini, K, S.Si Ani Setyaningrum, S.Pd Rusmalina Basuki, S.Pd Winarsih, Sp Drs. Sajiyo Ani Fitriani, S.T Novi Ikasari, S.Pd Supeno, S.Pd

Widya Puri Sari Ratih, Khaerudin, S.Pd

Rahmat Nur Hadi, S.Pd Retno Wati, S.Pd Triyas Nugroho, S.Pd Muhaimin, S.Pd L L P P P P L L P P L L P P L P L S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.I S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 S.1 Sosiologi Sosiologi Geografi Bhs. Inggris Bhs. Inggris P.Kn PAI Bahasa jawa TIK Seni Budaya Penjaskes B.K B.K Ekonomi/Akutansi Ekonomi/Akutansi TIK Matematika

Selain mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar dan bertanggung jawab kepada sekolah, Guru merupakan unsur utama dalam sebuah lembaga pendidikan sama halnya dengan peserta didik yang bertugas sebagai tenaga pelaksana program kegiatan belajar-mengajar.

Guru memiliki kontribusi yang besar terhadap perkembangan siwa dalam peningkatan kecerdasan siswa. Kecerdasan tersebut meliputi kognitif atau pengetahuan, sikap atau afektif dan juga keterampilan atau psikomotorik.

Aktivitas guru SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebagai pengajar semata, melainkan juga sebagai pendidik yang bertanggung jawab atas baik buruknya peserta didik di sekolah, disamping itu, guru juga sebagai konsultan yang memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam kaitannya dengan

(5)

kesulitan dalam belajar ataupun masalah-masalah lain yang berhubungan dengan siswa itu sendiri.6

Guru di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan mempunyai tanggung jawab meliputi:

a. Membuat program pengajaran: 1) Analisis meteri pelajaran (AMP)

2) Program tahunan/semester (Prota/Promes) 3) Program rencana pelajaran (RP)

4) Lembar Kerja siswa (LKS)

b. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, semester, tahunan.

c. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

d. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. e. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru dalam proses kegiatan belajar

mengajar.

f. Membuat alat peraga/alat bantu pelajaran.

g. Memberikan arahan pada bidang keterampilan siswa. h. Mengadakan kegiatan pengembangan bidang pengajaran.

Dalam rangka pengelolaan pengajaran, guru perlu memahami karakteristik anak didiknya dengan melihat ciri-ciri yang khusus sebagai individu, baik dari segi fisik maupun psikis dalam pertumbuhan dan perkembagannya sebagai makhluk yang dinamis.

6 Sokhirun, Kepala SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara pribadi,

(6)

2. Keadaan Siswa SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan

Siswa merupakan salah satu faktor terpenting dalam kegiatan pembelajaran pada hakikatnya, siswa merupakan individu yang berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Jumlah siswa SMA Muhamadiyah 02 Kab. Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 265 siswa yang terdiri dari 110 orang laki-laki dan 155 orang siswa perempuan dan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2

Keadaan Siswa SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/20147

No. Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan 1. X.1 10 20 30 2. X.2 10 20 30 3. X.3 14 15 29 4. XI-IPA 7 18 25 5. XI-IPS.1 17 14 31 6. XI-IPS.2 15 14 29 7. XII-IPA 14 15 29 8. XII-IPS.1 12 20 32 9. XII-IPS.2 11 19 30 TOTAL 110 155 265

Jumlah siswa SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan adalah 265 siswa yang terbagi dalam 9 kelas, dengan perincian 3 kelas untuk kelas X (X.1,X.2 dan X.3) 3 kelas untuk XI (XI-IPA,XI-IPS.1 dan XI.IPS.2), serta 3 kelas untuk kelas XII (XII-IPA, XII-IPS.1 dan XII-IPS.2) Dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut: Jumlah siswa kelas X.I adalah 30

7

(7)

siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan ; jumlah siswa X.2 adalah 30 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan ; jumlah siswa X.3 adalah 29 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan; jumlah siswa kelas XI-IPA adalah 25 siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan ; jumlah siswa kelas XI-IPS.1 adalah 31 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan; Jumlah siswa kelas XI-IPS.2 adalah 29, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, Jumlah siswa kelas XII-IPA adalah 29 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan; Jumlah siswa kelas XII-IPS.2 adalah 30 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

3. Struktur Organisasi

Sekolah adalah lembaga yang didalamnya memiliki berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Di dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah agar dapat berjalan dengan lancar dan baik diperlukan kerjasama dengan semua staf yang termasuk dalam Struktur Organisasi Sekolah.

Sebagai satuan pendidikan, sekolah memiliki wewenang dalam mengatur kinerja semua elemen yang ada didalamnya. Dengan adanya wewenang dan otoritas kerja dari semua unsur yang ada di sekolah maupun madrasah, maka segala yang menjadi tujuan atau saasarn pendidikan dapat dicapai secara maksimal. Dengan demikian keberadaan

(8)

struktur organisasi di sekolah atau lembaga menjadi sesuatu yang penting untuk mengembangkan manajemen sekolah atau madrasah secara terpadu.

Struktur organisasi di suatu sekolah memiliki peranan yang sangat vital dalam mengatur dan mengelola satuan pendidikan tersebut sesuai dengan visi, misi dan tujuan diselenggarkannya kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan tersebut, dalam hal ini di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. Sehingga dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka mekanisme kerja sekolah dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan target-target yang menjadi sasaran dan tujuan dapat terpenuhi secara optimal.

Berikut ini kami sajikan bagan Struktur SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang menjadi penggerak dari keseluruhan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut, yaitu:

(9)

Struktur Organisasi di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/20148

8

Dokumentasi SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, diambil tanggal 14 Mei 2014

Kepala SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan Toolman/ Laborat Komite Sekolah Siswa Penjaga Sekolah Siswa TU & Bendahara Siswa Siswa Siswa Dewan Guru Unit Perpustakaan Siswa Ka. Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan

(10)

4. Administrasi

Sedangkan yang dimaksud administrasi adalah suatu usaha dalam mengarahkan, melayani dan mengatur kegiatan sekolah dalam mencapai tujuan. Secara lengkap mencakup seluruh kegiatan pendidikan dalam pendayagunaan tenaga, pembiayaan, sasaran dan penunjang usaha pendidikan dan pengajaran.

Dalam mencapai admistrasi secara baik dan teratur, maka pelaksanaannya diadakan pembagian kerja ,yakni sebagai berikut:

a. Administrasi waka bidang kurikulum, bertugas: 1) Menyusun program pengajaran

2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal tugas pelajaran. 3) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum dan ujian akhir. 4) Menentukan kriteria pernyataan naik atau tidak dan kriteria

kelulusan.

5) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar dan STTB.

6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.

7) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 8) Membina kegiatan MGMP

9) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.

10) Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/Media. 11) Melaksanakan pemilihan guru teladan.

(11)

12) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti: LPIR, LKIR, IMO.

b. Administrasi waka bidang kesiswaan

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan OSIS.

2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pegendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental.

5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan,keberhasilan, ketertiban, kerindangan, keindahan, kekeluargaan.

6) Melaksankan pemilihan calon siswa, penerimaan beasiswa.

7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah.

8) Mengatur mutasi siswa.

9) Menyusun program kegiatan ekstra kulikuler dan life skill.

10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. c. Administrasi waka bidang hubungan masyarakat, bertugas:

1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua wali/ wali murid

(12)

3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya. 4) Menyusun laporan hubungan masyarakat secara berkala. d. Administrasi waka bidang sarana prasarana

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana. 2) Mengkoordinasi pendayagunaan sarana dan prasrana. 3) Pengelolaan pembiyaaan alat-alat pelajaran.

4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana. 9

5) Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasana yang dimiliki SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan dapat dilihat dari data tabel yang ada di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 3

Sarana dan Prasarana SMA Muhammdiyah 02 Kab. Pekalongan10

No Ruang Jml Luas (m2) Status Kondisi

1. Kelas X, XI,dan XII 14 882,0 Milik Sendiri Baik 2. Ruang Serbaguna 1 7 X 8 Milik Sendiri Baik 3. Ruang Laboratorium 1 9 X 8 Milik Sendiri Baik 4. Ruang Kepala Sekolah 1 3 X 3 Milik Sendiri Baik

5. Ruang Guru 1 8 X 8 Milik Sendiri Baik

6. Ruang Tamu 1 3 X 3 Milik Sendiri Baik

7. Perpustakaan 1 6 X 5 Milik Sendiri Baik

8. Ruang UKS 1 2 X 4 Milik Sendiri Baik

10. Ruang komputer 1 5 X 4 Milik Sendiri Baik

11. WC Guru 1 1 X 6 Milik Sendiri Baik

12. WC Siswa 1 1.5 X 1,5 Milik Sendiri Baik

13. Ruang BP/BK 1 36 Milik Sendiri Baik

14. Koperasi 1 3X 3 Milik Sendiri Baik

15. Ruang Tata Usaha 1 40 Milik Sendiri Baik

9Dokumentasi SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, diambil tanggal 14 Mei 2014

10

(13)

16. Ruang OSIS 1 3 X 3 Milik Sendiri Baik

17. Gudang 1 6 X 8 Milik Sendiri Baik

18. Ruang Ibadah 1 7 X 8 Milik Sendiri Baik 19. Rumah Penjaga 1 6 X 5 Milik Sendiri Baik 20. Ruang Lab. Físika/

Kimia

1 8 X 9 Milik Sendiri Baik 21. Lab. Bahasa 1 8 X 9 Milik Sendiri Baik

B. Data Tentang Pengembangan kreativitas di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan

Secara umum kegiatan pengembangan kreativitas dengan basis atau dasar life skill siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, termasuk pengembangan siswa untuk mampu mempelajari keterampilan teknik yang dilaksanakan dengan sistem tambahan, yaitu teknik otomotif, teknik listrik, TIK dan tata busana. Program ini dilaksanakan secara interaktif dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kreativitas dan potensi yang dimiliki siswa. Kegiatan ini ternyata mampu menggugah kemauan siswa untuk secara sadar dan bertanggung jawab untuk melakukan latihan-latihan dalam rangka mengasah kreativitas, bakat dan keterampilan yang mereka miliki.

Pengembangan kreativitas siswa SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan diarahkan dan dikelompokan dengan bakat dan minat siswa sesuai dengan jurusan keterampilan yang mereka pilih, ini dengan tujuannya agar siswa bisa lebih aktif dan produktif. Kegiatan pengelompokkan siswa ini juga untuk mengetahui kecenderungan siswa pada sesuatu hal, sehingga guru instuktur dapat memberikan arahan dan bimbingan. Sebab dalam kegiatan

(14)

pengembangan kreativitas siswa ini diperlukan pengenalan progam yang akan pelajari sehingga nantinya akan mendukung kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Dari kegiatan observasi dan juga wawancara dengan kepala sekolah dan guru instruktur SMA Muhammdiyah 02 Kab. Pekalongan menjelaskan bahwa pengembangan kreativitas bagi siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan sebagai upaya pembekalan keterampilan dalam bidang teknik dari kalangan siswa untuk bisa dikembangan dan nantinya dapat digunakan untuk masuk dalam dunia kerja dalam bidang-bidang tertentu yang sesuai dengan standar pelatihan.

Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan kreativitas bagi siswa yang diselenggarakan oleh SMA Muhammdiyah 02 Kab.Pekalongan meliputi pengembangan berbasis IPTEK yang terkait dengan kegiatan pembelajaran bidang-bidang Teknik otomotif, teknik kelistrikan, TIK dan tata busana, adapun keikutsertaan siswa dan alokasi waktu yang di sediakan telah disesuaikan.11

Bentuk-bentuk kreativitas siswa SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan diajarkan pada tahap dasar dan di kembangkan sesuai dengan materi pelatihan dengan di bantu oleh guru instruktur dari balai pelatihan kerja yang telah memenuhi standar sesuai dalam bidangnya.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan kepada Waka Bidang Kurikulum, dengan pernyataannya sebagai berikut:

(15)

Pada dasarnya pengembangan kreativitas bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan dalam bentuk teknik keterampilan. Sehingga kita selalu berkoordinasi pada guru instruktur yang kami datangkan dari balai pelatihan kerja kabupaten pekalongan untuk mengajarkan pengembangan kreativitas bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 kab.Pekalongan ini yang sesuai dengan standar pelatihan dan nantinya sertifikat teknik yang di dapat sesuai dengan apa yang di butuhkan dalam bidang pekerjaan tertentu”12

Menurut Febriyanto selaku guru Instruktur mengatakan bahwa:

’’saya menerapkan standar pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan khususnya teknik otomotif dalam hal ini sepeda motor jadi apabila lulus nanti siswa bisa mengaplikasikannya dalam pekerjaan yang sesuai ketrampilan yg dimilikinya.”13

Mengenai bidang pelatihannya meliputi teknik otomotif dimana pada bidang otomotif ini siswa di ajarkan tentang cara dan teknik modifikasi body motor dan perakitan onderdil motor dengan cara membongkar dan memasang komponen-komponen dalam mesin motor dengan baik dan benar.

Menurut febriyanto selaku guru Instruktur otomotif mengatakan: ” Tahap pertama pembagian kelompok menjadi tiga:

Kelompok unit kompetensi umum/dasar,yang meliputi prosedur pengenalan dan penggunaan alat-alat dalam teknik otomotif kedua kelompok unit kompetensi inti, meliputi memperbaiki komponen sistem, merakit, memasang, menguji,dan melakukan penilaian komponen, unit kompetensi khusus memeliputi memelihara dan memperbaiki sistem menegement engine.” 14

12Andi Rusdi, Waka SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara yang

dilaksanakan tanggal 29 April 2014. 13

Febriyanto, Guru Instruktur Otomotif di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara pribadi, Ambokembang,17 Mei 2014 Pukul 09.00 WIB

14 Febriyanto, Guru Instruktur Otomotif di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan,

(16)

Sementara dalam program TIK siswa belajar mendalami tentang cara dan bagaimana mendesain dengan aplikasi seperti coreldraw, photoshop dan autocad untuk kegiatan rancang bangun.

Ani fitriani selaku guru TIK mengatakan:

”Tahap pertama saya memberikan materi ajar pengembangan kreativitas dalam bidang TIK yg sesuai dengan buku panduan pelatihan, dan siswa mempraktekannya dengan saya arahkan dan di beri bimbingan mengenai program tersebut, pengembangannya mengenai cara mengoperasikan corel drow, membuat desain grafis, dan mengfungsikan program Auto cad dalam rancang bangun.” 15 Sedangkan dalam program kelistrikan pengembangan kreativitas yang terlihat adalah siswa dapat mengetahui dan mempraktekan cara merangkai kelistrikan yang benar.

Mulyono selaku guru fisika mengatakan;

”Pelajaran fisika berkaitan dengan kelistrikan, untuk itu saya mengajarkan kepada siswa bidang kelistrikan dasar untuk mengisi kegiatan program pengembangan kreativitas yang diadakan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, pelatihan tahap pertama saya menyiapkan papan yang telah saya penuhi dengan rangakaian kabel, bolam dan saklar, yang nantinya saya gunakan sebagai media pelatihan mengenai cara merangakai arus listrik yang baik dan benar”.16

Selain ketiga bidang ketrampilan Otomotif, TIK dan kelistrikan yang diajarkan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan ada juga dalam bidang tata busana.

Menurut Andi Rusdi selaku waka kurikulum. Dia mengatakan bahwa:

15

Ani Fitriani, Guru Teknologi dan Informatika Komputer SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 3 Juni 2014

16 Mulyono, Guru fisika SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara Pribadi,

(17)

“Dalam kegiatan pengembangan kreativitas siswa ini ada empat bidang ketrampilan meliputi bidang teknik otomotif, kelistrikan dan computer, di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan ini, kami juga memberikan pelatihan keterampilan menjahit dengan mendesain dan membuat model pakaian sebagai bagian dari kegiatan pengembangan kreativitas yang ada”17

Dalam kegiatan bidang tata busana guru instruktur di datangkan dari balai pelatihan kerja (BLK) kabupaten Pekalongan dan Widya Ningrum Selaku guru instruktur progam tata busana mengatakan;

“Banyak dari siswa khususnya perempuan yang ingin belajar tentang kreativitas dalam bidang tata busana dan saya memberikan Pelatihan kepada siswa tentang berkreasi membuat model dan teknik-teknik dalam mendesain pakaian dengan melalui tahap tentang teknik atau cara pembuatan pola desain pakaian, kemudian tahap selanjutnya pengukuran dan pemotongan pola desain pada bahan, dan tahap terakhir tentang pelatihan praktek menjahit” 18

Dengan diadakannya kegiatan pengembangan kreativitas siswa yang beragam akan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk dapat menggeluti bidang ketrampilan yang sesuai dengan keinginannya, kedepannya dapat dijadikan bekal untuk dapat bersaing dalam dunia kerja.

Berkaitan dengan itu, Andi Rusdi juga menjelaskan bahwa:

”Dengan mengembangkan kreativitas, siswa bisa lebih aktif dan produktif. siswa akan lebih siap ketika nanti lulus atau menyelesaikan belajar di SMA

Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan dan kedepannya dapat terserap sebagai tenaga kerja yang memiliki ketrampilan atau bisa membuka usaha dengan bekal ketrampilan yang mereka dimiliki.” 19

17 Andi Rusdi, Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 02 Kab. pekalongan, Wawancara

pribadi, Ambokembang,14 Mei 2014 Pukul 09.15 WIB 18

Widya Ningrum, Guru instrukur tata busana SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 3 Juni 2014

19 Andi Rusdi, Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 02 Kab. pekalongan, Wawancara

(18)

Adapun kendala yang masih dihadapi mengenai faktor sarana pendukung kegiatan ini seperti masih terbatasnya perlengkapan alat penunjang kegiatan sebagai contoh dalam program otomotif stand motor yang di gunakan siswa dalam praktek masih berjumlah sedikit dan kurang variatif sehinggga dalam prakteknya siswa hanya mengetahui komponen mesin pada jenis motor tertentu, dalam program tata busana mesin jahit yang digunakan masih sedikit sehingga siswa harus bergantian dalam prakteknya, dan dalam program kelistrikan media dan alat yg digunakan masih menggunakan sistem manual hal ini yang menjadikan pelatihan kurang maksimal.

Untuk itu sekolah selalu berusaha mengembangkan baik fasilitas sarana pendukung kegiatan seperti peralatan, media maupun guru pendidik agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan kreativitas dan juga menjalin kerja sama kepada semua pihak agar kedepannya program ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, khususnya dalam dunia kerja. 20

20 Data Observasi di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, pada tanggal 29 April

(19)

C. Data Tentang Pendidikan Life Skill di SMA Muhammaadiyah 02 Kab. Pekalongan.

1. Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata Pelajaran di SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan, terdiri dari :

a. Kelompok Normatif: Pendidikan Agama, PKn, B Indonesia, Penjaskes, Seni Budaya.

b. Kelompok Adaptif: Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan, Fisika, Kimia.

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya sekolah di Provinsi Jawa Tengah.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional. Muatan lokal untuk Kompetensi yang

(20)

dikembangkan adalah Bahasa Jawa dan Pendidikan Life Skill.

3. Pendidikan Life Skill

Pendidikan yang dilaksanakan oleh SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan sesuai dengan program yang diatur dalam kurikulum sekolah Menengah umum, di luar itu juga dilakukan program pengembangan peserta didik dalam bidang life skill Artinya bahwa meskipun sekolah menengah umum, disamping mengembangkan materi kecakapan emosional, kecakapan relegius dan kecakapan sosial juga dilakukan penguatan kemampuan yang lain,mengembangkan materi keterampilan (vokasi).

Pada dasarnya pendidikan life skill bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan dalam bentuk teknik keterampilan yang memiliki dasar yang mengarah pada kemampuan atau kecakapan hidup atau yang dinamakan dengan life skill. Dari berbagai bidang Life skill yang di ajarkan tersebut siswa dapat mempelajari jenis ketrampilan yang sesuai dengan minat masing-masing, dan dengan melakukan pendekatan-pendekatan melalui program pendidikan life skill, ketrampilan siswa lebih terwadahi sebagai sarana belajar yang mendukung kegiatan sekolah.

4. Pengembangan Diri

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik.

Referensi

Dokumen terkait

Keija adalah 5.78 jam dari 8 jam waktu keija yang ditetapkan perusahaan. Pada Analisa Network Diagram dapat diketahui lintasan kritisnya yaitu:. l.. Peristiwa dengan total float

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat karunia yang diberikan sehingga penulis dapat tepat waktu melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) dan

Telah dilakukan sintesis satu seri hidrogel superabsorben dari campuran asam akrilat yang dinetralkan sebagian (Dn = 0,5) dengan KOH pada beragam konsentrasi glukomanan (0,25 % hingga

PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN LIKUID ITAS TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERCATAT D I BURSA EFEK IND ONESIA TAHUN 2010 –

Pada perancangan sist em ini dibuat lah konsep unt uk membangun Hot spot SM AN 1 PAKONG dimulai dari pengolahan user, Pembangunan Squid proxy server sert a penerapan rout ing

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek yang terdiri dari atribut, manfaat, nilai, dan kepribadian produk Sophie Martin

Peran guru pembimbing khusus (GPK) dalam melatih kemampuan berhitung penjumlahan bilangan bulat anak berkebutuhan khusus (ABK) a. Berperan sebagai mediator yang melakukan

Dalam penulisan tugas akhir ini, studi kasus yang akan dibahas adalah perencanaan rekonfigurasi penyulang untuk memenuhi permohonan daya atas nama PT Mayora Tbk sebesar 5 MVA yang