• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT WAWANCARA Lampiran 1. Subjek 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAFT WAWANCARA Lampiran 1. Subjek 1"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

113

DRAFT WAWANCARA

Lampiran 1.

Subjek 1

Nama: Sunavip Ra Indrata Jabatan: Pemimpin Redaksi Jenis Kelamin: Laki-laki Umur: 40 Tahun

(2)

114 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini mas?

J: “Beda-beda yaa.. Kalau TV itu biasanya mereka sore karena mereka harus ngejar siaran untuk yang Kabar Malang itu kan jam 19.00. Kalau Radio itu full setiap saat karna tidak ada jamnya. Kalao Online sama juga nggak ada waktu yang khusus. Yang khusu cuman TV aja”.

2 T: bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg? J: “Kalau dikita kan karena sistem organisasinya masih sangat simple artinya disitu hanya sekedar ada Pimpinan Redaksi, kemudian ada Redaktur atau Editor namanya di kita, kemudian setelah itu ke Reporter atau crew. Crew itu macem-macem ada crew campers Camera Person untuk yang di TV dan ada juga reporter yang dilapangan. Hamper sama juga dengan Radio cuman di Radio tidak ada Campersnya saja. Nah, kalau yang di Online hamper sama juga seperti itu hanya saja disitu juga bukan editor tapi redaktur juga. Masing-masing juga sama kalau Pimpinan Redaksi itu yang di gariskan oleh Dewan Pers situ kan harus sudah bersertifikasi Wartawan Utama yang tugasnya berkoordinir tentunya otomatis bertanggung jawab. Biasanya itu Pimpinan Redaksi itu Penanggung Jawab. Dibawahnya itu ada yang Namanya kalau sebenernya ada Redaktur Pelaksana sama Korlip tapi kalau disini tidak ada, adanya cuman sekedar Koordinator Liputan, iyaa kan kenapa seperti itu lagi-lagi karena organisasinya masih sangat sederhana, tapi yaa mengkoordinir liputan-liputan itu termasuk juga memberikan penugasan-penugasan kepada reporter yang ada dilapangan. Sama antara Radio sama TV sama. Nah dibawah Korlip itu ada Namanya Editor atau Redaktur itu biasanya yaa mereka sama harus menyaring berita-berita itu. Nah bedanya kalau di Radio itu mereka menyalin jadi sebuah naskah siaran yang dibacakan penyiar, kalau yang di TV itu mereka menjadikan sebuah berita yang ditayangkan di TV, artinya menyiarkan itu selain mereka mengedit tulisan juga mengedit gambar mengsinkronaiskan antara tulisan sama gambar. Kalau yang dilapangan standart lah mereka bertuga mencari berita platformnya karena kita ini media Konvergensi berita yang di dapatkan oleh Reporter TV itu bisa juga dipakai untuk Radio hanya beda dipenyajian kepada pendengar dan juga pada pemirsa itu yang membedakannya”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan?

J: “Satu, kalau kita ngomongin soal berita undangan gampang yaa.. karena kalau misalkan undangan atau apa-apa mereka pasti datang. Kedua, adalah bagaimana kita mengetahui tentang peristiwa yang sekarang terjadi yang lagi happening istilahnya katakanlah lah di Malang karena kita media lokal itu sudah lokalitasnya bagaimana. Katakan misal sekarang Arema lagi main mempersiapkan untuk finall besok artinya, kita harus mencari berita-berita yang terkait tentang Arema itu atau sekarang lagi happening adalah soal jalan berlubang yaa kita mencari berita-berita tentang kondisi jalan berlubang itu kenapa sampai seperti itu dan sebagainya. Atau sekarang lagi musim hujan banjir yaa kita cari berita-berita yang seperti itu”.

(3)

115

J: “Kalau di TV satu jam siaran itu kita itu standratnya empat kali segmen. Empat segmen itu empat kali bagian. Kalau di Radio nggak ada segmen,semuanya adalah siaran sesuai kalau bahasanya enak didengarkan dan enak di dapatkan informasi yang ada dalam siaran itu tadi”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “Karena ini adalah media konvergensi itu artinya bahwa dari satu berita yang didapatkan dari Reporter ataupun juga crew nah itu semua bisa dipakai untuk semua medium ini TV maupun Radio ataupun juga Online. Katakan nanti ada Talkshow jam 20.00 nah Talkshow ini bisa dijadikan sebuah berita Online kita dan juga di Radio kita. Nah itu yang Namanya Media Konvergensi”.

6 T: bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: “Ketika Wartawan mencari berita itu, mereka dapat berita, mereka menulis berita itu kemudian masuk kedalam redaktur. Nah redaktur itu nanti yang akan mengolah redaktur apa. Kalau redaktu TV yaa harus disesuaikan dengan antara tulisan dengan Audio Visual. Kalau di Radio disesuaikan dengan tulisan dan audionya tanpa ada visual. Kalau di Online disesuaikan antara tulisan dengan foto”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “Kalau semua sudah redaktur sudah oke dan tidak ada masalah, yasudah masuk kedalam produksi. Kalo di Online berarti di Uploadernya. Kalo di Radio berarti dia mau disiarkan penyiarnya. Kalau di TV disarkan oleh penyiarnya juga”.

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: ““seperti yang sudah dijelaskan tadi… jika naskah sudah dikirim oleh wartawan, itu

sudah bisa diolah dan diterbitkan sesuai dengan masing-masing, TV, Radio dan Online”

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita? J: “bedanya kalau di Radio itu mereka menyalin jadi sebuah naskah siaran yang dibacakan

penyiar, kalau yang di TV itu mereka menjadikan sebuah berita yang ditayangkan di TV, artinya menyiarkan itu selain mereka mengedit tulisan juga mengedit gambar mengsinkronaiskan antara tulisan sama gambar. Kalau yang dilapangan standart lah mereka bertuga mencari berita platformnya karena kita ini media Konvergensi berita yang di dapatkan oleh Reporter TV itu bisa juga dipakai untuk Radio hanya beda dipenyajian kepada pendengar dan juga pada pemirsa itu yang membedakannya”

(4)

116

J: ““seperti yang sudah dijelaskan tadi… jika naskah sudah dikirim oleh wartawan, itu sudah bisa diolah dan diterbitkan sesuai dengan masing-masing, TV, Radio dan Online”

11 T: Bagaimana pelaksanaan peliputan berita dari TV, Radio dan Online?

J: ““pelaksaan peliputan sesuai dengan wilayah pos masing-masing. Saya rasa wartawan sudah tau tugasnya di lapangan seperti apa. Narasumbernya siapa.”

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “Rapat itu setiap hari karena itu terkait dengan perencanaan jadi misalkan hari ini kita

ngobrol. Rapat itu kan tidak harus seperti ini di ruang rapat apalagi sekarang kan kita punya WA grup dan lain-lain setiap saat bisa kita lakukan”.

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

J: “Kebaruan iyalah semua kebaruan karena sekarang apalgi Radio, TV, Online semua itu berkejeran dengan berita-berita yang terbaru. Pengaruhnya ada nggak kepada masyrakat Malang ada peristiwanya nggak disitu. Jadi kalau kita konsentrasi kita memang itu semua disesuaikan dengan frame media itu sendiri, masing-masing media punya frame sendiri-sendiri. Nah kita lebih coenderung adalah mengangkat dari sisi News dan Entartain, Trourism. Nah berita-berita yang terkait itu tentunya layak muat oleh kita. Katakan mengapa jalan berlubang itu muat berita layak, satu peristiwanya itu bagus karena mempengaruhi hajat hidup orang banyak, kedua kalau jalannya nggak bagus otomatis pariwisatanya juga akan terganggu karena orang akan malas datang kesini. Nah konsep-konsep itu disesuaikan dengan bagaimana kondisi frame dari sebuah media itu sendir”.

14 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam peliputan berita? J: “Berita itu kan How To Get, How to Present dan How to Read, bagaimana pengawasannya seketika itu kita awasi. Pertama itu How to Get, bagaimana cara dia mendapatkan berita itu sendiri”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita?

J: “Sama halnya ketika ketika peliputan How to Present, jikalau beritanya bagus tapi tulisannya jelek juga tidak bisa”.

(5)

117

J: “Itu semua Redaktur yang menilai layak muat atau tidaknya berita dengan itu tadi How to Read”.

17 T: Bagaimana proses pengawasan ruang redaksi yang ada di Arema Media Group?

J: “Dari Pimpinan Redaksi sudah mempercayakan juga ke kita, kita yang garap, kita yang ngawasi sendiri karena kita rangkap-rangkap jabatan toh”.

18 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi? J: “Mungkin kita satu kekurangan orang untuk mengcover seluruh Malang Raya, yang kedua lagi kita kemungkinan adalah waktu kita kurang kenapa bisa dikatakan kurang karena satu TV itu kita masih punya jam siaran yang terbatas, Radio juga sama Online juga sama. Sebenarnya itu bukan sebuah hambatan sih.. tapi kita belum bisa maksimal”.

(6)

118 Lampiran 2.

Subjek 2

Nama: Anwar Fuadi Jabatan: Redaktur TV Jenis Kelamin: Laki-laki Umur: 23 Tahun

(7)

119 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini mas?

J: “Jam 2 siang sampai jam 10 malem itu yang di redaksi. Kalau wartawan itu dari pagi jam berapapun itu, waktu pertama lah sampai mereka dapat berita ya kapan aja bisa yaa itu”.

2 T: bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg?

J: “Pertama, Pimpinan Redaksi trus dibawah Pimpinan Redaksi itu kan ada redaktur dari masing-masing media, TV. Oh itu dulu, koordinatornya dulu. Koordinator Online, yang di radio, yang di TV. dibawahnya itu ada redaktur, reporternya kan jadi satu semua”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan? J: “Kita rapat itu tadi, menunggu agenda dari group berangkat liputan dan membawa hasilnya, baru kita olah diruang redaksi”.

4 T: Ada berapa segmen berita di TV dan Radio?

J: “Kalau di radio nggak ada paket berita itu setiap jam kalau di TV ada 5 segmen. 1 dan 2 itu berita biasa berita Nasional dan berita Malang, 3 VOA, 4 itu kayak berita-berita unik refrensi film lagu-lagu, yang ke 5 berita lokal”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “Setelah reporter ke lapangan, mereka mengirimkan materinya ke satu platfrom yang sudah kita siapkan. Tapi kalau gambar, ada yang ngirim via email ada juga yang langsung dikasih ke kantor. tapi nanti kita masukan jadi satu sehingga semuanya tersedia disana. setelah itu masing-masing media mengunduh mengambil bahan-bahan yang sekiranya mereka perlukan setelah itu diedit, diedit naskahnya, gambarnya, kasih VO habis kasih VO, sudah dipastikan semua benar, ke master kontrol. master kontrol itu kan yang ngatur ketika kita siaran dia yang ngeplay. kalau online kan ada publikshernya. kalau radio penyiarnya yang baca.”.

6 T: bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: Kalau kita sih gini yaa dari masuk kita sesuaikan dulu, apakah berita ini bener-bener ee… sudah benar atau masih ada yang harus dirubah. Misalnya ada kesalahan nama kita harus browsing dulu nama yang bener ini siapa, misalnya kayak kapolres gitu kan namanya kalau salahkan agak rancu nih yaa.. nggak bisa jadi kita harus sesuaikan dulu dengan nama

(8)

120

yang asli atau pangkat-pangkatnya yang asli baru kita bisa rilis dan baru diedit gituu.. semuanya gitu sama…”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “Setelah wartawan ke lapangan, mereka mengirimkan materinya ke satu platfrom yang sudah kita siapkan. Tapi kalau gambar, ada yang ngirim via email ada juga yang langsung dikasih ke kantor. tapi nanti kita masukan jadi satu sehingga semuanya tersedia disana. setelah itu masing-masing media mengunduh mengambil bahan-bahan yang sekiranya mereka perlukan setelah itu diedit, diedit naskahnya, gambarnya, kasih VO habis kasih VO, sudah dipastikan semua benar, ke master kontrol. master kontrol itu kan yang ngatur ketika kita siaran dia yang ngeplay. kalau online kan ada publihshernya. kalau radio penyiarnya yang baca.”.

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: Itu kita disini serahkan sama PA (Production Assisten) kalau di TV jadi

dia yang mengatur setelah dari redaksi yang mendistribusikan berita itu kepada editor adalah PA.

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita?

J: “Karna disini kita cuman 2 orang ya, jadi siapa yang dating setelahnya yang satunya ngambil, nggak ada yang kayak di koran kan ada olahraga, Pendidikan, kriminal kalau kita nggak ada. Jadi yang duluan ambil yaa di download, trus yang sebelahnya ambil”.

10 T: kalau pembagian tugas yang dilakukan pihak redaksi dalam penerbitan berita?

J: “nggak ada sih, udah selesai semuanya tayang, udah gitu aja, langsung di kasi ke MCR”.

11 T: Bagaimana pelaksanaan peliputan berita dari TV, Radio dan Online? J: “ itu biasanya ketika ada agenda dia langsung berangkat aja. Cuman sebelum jadi pembatasan dia kirim berita, itu harus sebelum pukul 17.00 sore jadi batasnya itu.”.

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “Di dalam grup dan rapat. Kalau di grupkan apapun yang terjadi kita

update disana biar semuanya tau, kalau rapatkan hanya sekali, baik ada kesalahan atau apa-apa ada disitu”.

(9)

121

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

J: “Kalau di TV, yaudah kita langsung ambil sesuai kebutuhannya. Kalau sekiranya kita beritanya butuh yaa kita ambil dan sesuai nggak naskah sama gambar pendukungnya. Misalnya kayak criminal kalua kita nggak butuh nggak kita ambil, dan sesuai dengan proyeksi hari itu apa, misalnya banyak berita pemilu, yaudah semuanya kita coba untuk berbau-bau pemilu. Initinya biasanya kita nggak ada yang dibuang beritanya rata-rata pasti tayang, karna yaa kita reporternya cuman sedikit, acaranya juga satu jam. Kalau dari TV itu mereka sesuai kebutuhannya kalau Online sudah update, mislanya kejadian jam 12.00 TV kan tetep tayang jam 19.00. ngirim gambarnya kan lebih lama, biasanya kalua online kalua sudah ada datanya dari jam 12.00 yaudah dia sudah nggak ambil lagi yang disini. Sesuai dengan kebutuhan setiap platformnya masing-masing, kalau Onlinekan lebih cepat”.

14 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam peliputan berita? J: “kalo pengawas kan ada korlip, reporter kan jadi satu dari TV Radio

Online, itu korlipnya yang ngatur tuh. Ada penugasan ke , ini kayak gini nih, kalua kayak gini berarti berbayar jadi ada list ordernya jadi itu harus di ambil pokonya kalau ada order kayak gitu. Trus kalau berita-berita terkini misalnya KPK penggeledahan atau apa gitu korlipnya yang memerintahakan siapa yang berangkat kesana yaudah pengawasaanya ditanya sudah di ambil belum? Di kasi fotonya, berarti dia sudah ambil di lokasi toh, trus selesai pulang ada hasilnya berarti di sudah berangkat”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita? J: “Pimpinan Redaksinya ngecek gitu kan bagaimana beritanya, trus produser acaranya juga ngecek, dan redakturnya memastikan datanya seperti apa, kita pokoknya kroscek dan ricek trus sama pengawasan dari Pimpinan Redaksi trus sampai kebelakang dibantu sama PA juga apakah sudah benar, apakah gambarnya sudah ada, pokoknya pengawasannya itu lead nya itu di Pimpinan Redaksinya yang ke masing-masing redaktur dan juga produser acara. Karena kan yang memakai produk kan produser acaranyakan.”.

16 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam penerbitan berita?

J: “sama hal nya. Kan PA sudah memastikan benar yasudah tinggal baca, tayang. Nah itu, urusan koordinator kalau ada kesalahan yaa coordinator MCR dan studio karena mereka yang nge-playkan. Misalnya gambarnya rusak atau entah apa yaa dia yang tanggung jawab. Dan tugas PA itu disini yaa sebenernya banyak yaa kalau sesungguhnya adalah tugasnya. Kalau disini PA itu mengambil gambar dari platform yang telah kita siapkan tadi,

(10)

122

dia membagi tugas editor, editor ini edit berita ini, kalau sudah jadi beritanya dan dia yang ambil VO dari sini kan jadi digabung jadi satu gambar, VO, naskah. Trus digarapkan dibagi sama dia, habis digarap dia ngecek lagi apakah ini sudah benar Namanya sudah benar apa belum title-titlenya sudah benar atau ada yang keliru, atau mungkin gambarnya ketukar nggak. Setelah itu setelah di cek ok semua baru dia yang kirim ke master control”.

17 T: Bagaimana proses pengawasan ruang redaksi yang ada di Arema Media Group?

J: “Dari Pimpinan Redaksi sudah mempercayakan juga ke kita, kita yang garap, kita yang ngawasi sendiri karena kita rangkap-rangkap jabatan toh”.

18 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi?

J: “Hambatan yang berarti sih nggak ada yaa cuman yaa masalah deadline itu orang jam 19.00 harus tayang kan kadang mereka masih di lapangan jam 16.00 yaa itu aja. Harus jam segitu kan yaa emang bisa jam segitu lah lantas kejadiannya jam 16.00 kan nggak mungkin jam 17.00 udah jadi semua toh, jadi kita harus nunggu lagi kan ini merembet disini belum VO disana juga belum garap”.

19 T: Bagaimana cara penyelesaian hambatan-hambatan yang terjadi? J: “Cara penyelesaiannya adalah bagaimana cara kita bersilahturahmi antar sesama maksudnya bagaimana caranya editor ini masih bisa garap dengan waktu yang singkat misalnya 18.30, tolong ngene-ngene ngene trus nanti koordinasi sama koordiator editor ini ada berita lagi misalnya 18.30 yaah kan tayang 19.00 yaudah bagaimana caranya mereka ngedit berita itu. Koodinasi sih, koodinasi yang baik antara semua pihak”.

(11)

123 Lampiran 3.

Subjek 3

Nama: Fitriatul Aini Jabatan: Redaktur TV Jenis Kelamin: Perempuan Umur: 24 Tahun

(12)

124 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini?

J: “Jam 14.00 siang sampai jam 16.00 untuk redaksinya”.

2 T: bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg? J: “Pimpinan Redaksi itu tugasnya bertanggung jawab atas semua berita yang naik kemudian mendelegasikan berita yang harus diambil mislanya kombis kepada wartawan dan menginformasikan kepada tim redaksinya untuk bahwa akan ada beritaini yangharus tayang gituu tayang untuk hari ini di program apa gitu kan, Malang berartikan kalua disini. Trus kalau untuk yang koordinator news, dia yang mengkoordinir wartawan sama berita-berita yang dinaikkan jadi sudah dapat mandate dari pimpinan redaksi trs dia yang menaikkan berita dari wartawan berita ini pantas untuk naik atau nggak missal berita yang dikirimkan oleh wartawan itu ternyata kejadiannya itu sudah satu minggu yang lalu, tapi dilihat ini masih hot nggak isu nya kalau masih hot oke dinaikkan kalau nggak yaa turun beritanya gitu. Nah untuk redaktur lainnya, anggota redakturnya itu untuk sama kerjaannya sama koordinator newsnya cuman lebih banyak ngedit berita. Jadi naskah yang masuk ini dari wartawan kita edit dulu baru bisa rilis, gitu. Trus untuk wartawan seperti biasa mencari berita ke lapangan.”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan?

J: “Kalau untuk materi liputan, berarti ee.. terutama untuk peliputan berbayar yaa… itu sudah di bilang atau sudah dirapatkan sebelumnya atau sudah diberikan semacam kertas kayak gini itu untuk jadi dari Pemimpin Redaksi itu menyalurkan juga ke anggota redakturnya. Nah tapi yang menulis itu adalah adminnya. Trus barulah dari situ minimal ada satu atau dua yang diwawancara, jadi kita bilang yang wajib diwawancarai misalnya ini acara jadi yang wajib di wawancarai adalah ketua pelaksaannya seperti itu atau panitia.. gitu.. sekedar itu aja dan untuk seterusnya itu wartawannya”.

4 T: Ada berapa segmen berita di TV dan Radio?

J: “Kalau di radio aku kurang tau yaa.. Tapi kalau di TV ada 5 segmentasi dan berita ini dimasukkan dalam masing-masing segmen. Untuk 1 dan 2 dan 5 itu menyesuaikan, biasanya kalau 1 itu kejadian/ peristiwa yang lagi hot gitu.. cuman untuk di segmen 3 itu khusus berita Internasional dan segmen 4 itu khusus entertain. ”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “Pertama sih dari wartawan yaa.. kirim di email, dari email itu semua bisa ambil muali dari Online trus TV tapi biasanya Radio dapet dari TV. Jadi, dari email misalnya TV yang kita ambil kita edit sesuai ketentuan naskah dari TV. Setelah selesai kita kirim juga ke Radio tapi kalau Online itu bisa ambil sendiri karena emailnya kan sudah tau masing-masing terus langsung ambil disana diedit sesuai dengan ketentuan masing-masing-masing-masing

(13)

125

Online yaa sesuai ketentuan dari Online, TV sesuai ketentuan TV dan Radio sesuai Radio. Baru nanti, kalau yang TV masuk ke editor di edit baru tayang”.

6 T: bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: “Kalau kita sih gini yaa dari masuk kita sesuaikan dulu, apakah berita ini bener-bener ee… sudah benar atau masih ada yang harus dirubah. Misalnya ada kesalahan nama kita harus browsing dulu nama yang bener ini siapa, misalnya kayak kapolres gitu kan namanya kalau salahkan agak rancu nih yaa.. nggak bisa jadi kita harus sesuaikan dulu dengan nama yang asli atau pangkat-pangkatnya yang asli baru kita bisa rilis dan baru diedit gituu.. semuanya gitu sama…”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “Itu kita disini serahkan sama PA (Production Assisten) kalau di TV jadi dia yang mengatur setelah dari redaksi yang mendistribusikan berita itu kepada editor adalah PA. nah setelah didistribusikan oleh editor, baru dia cek berita itu sudah sesuai dengan naskah atau belum, kalua belum berarti harus melalui proses editing lagi kalau sudah berarti sudah siap masuk ke MCR untuk setelah itu di tayangkan saat Live. Untuk yang radio biasanya sebelum berita sih atau jam sama jamnya jam 19.00 dia ada sendiri. Kalau Online bisa kapanpun setelah berita itu masuk, lewat editing bisa langsung rilis.”.

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: “Langsung sih kayak yang sudah aku jelasin. Jadi, kalau sudah siap berita langsung

taruh MCR kalau di TV yahh tayang langsung rilis.setelah rilis di TV baru habis itu rilis di Youtube. Kalau Online email langsung editor naskah langsung rilis. Kalau Radio pun sama, sudah editing dia baru beritakan lewat Radio langsung jadi dia baca gituu.”.

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita? J: “Kalau dari Redaktur sih disini kita karena orangnya cuman 2 divisi news disini cuman

2 yang edit, jadi kita bagi. Misalnya berita yang masuk ada 2 yaudah satu satu gitu… Kalau misalnya yang masuk ada 3 yaudah kamu duluan aku yang kedua nanti yang ketiga siapa yang cepet itu yang kerjakan. Jadi nggak ada pembagian pasti cuman untuk segmen 4 itu kan entertain, itu bisa diisi kuliner atau bisa diisi dengan berita-berita mancanegara yang berhubungan dengan entertain misalnya musik atau film. Nah itu untuk Selasa satu orang sendiri yang sesuaikan tema, dan hari Rabunya orang lain lagi yang menentukan tema, kalau Selasanya music, Rabunya film gitu..”.

10 T: kalau pembagian tugas yang dilakukan pihak redaksi dalam penerbitan berita? J: “Kita disortis sih, intinya di edit dan disortir, gitu aja…”.

11 T: Bagaimana pelaksanaan peliputan berita dari TV, Radio dan Online?

J: “Berarti dari wartawannya yah, kebetulan sebenernya dulunya kita ada 3 wartawan. Pembagian dari kabupaten, kota sama batu. Cuman sekarang batu sudah ada diisi lagi

(14)

126

cuman masih magang yah atau masih training juga tapi yang kabupaten sama kota ini sudah ada pasti orangnya dan yang kota inikan Namanya Joffa dia sudah lebih dari setahunlah itu pelaksanaannya kalau sudah terima penugasan, dia mau nggak mau harus berangkat harus menyempatkan untuk hadir dan ambil gambar sama wawancara. tapi kalau misalnya nggak ada penugasan, berarti dia biasanya dia kan kalau wartawan sudah ada grup sendiri, wartawan se Malang gitu… itu biasanya ketika ada agenda dia langsung berangkat aja. Cuman sebelum jadi pembatasan dia kirim berita, itu harus sebelum pukul 17.00 sore jadi batasnya itu.”.

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “Jadi karena sekarang zamannya zaman milenial yah mbak yaa.. digital yahh.. jadi kita

lebih banyak lewat WA sih yaa.. Kalau rapat-rapat itu paling cepet yaa 2 minggu sekali atau sebulan sekali itu untuk yang kalau ada agenda besar gitu…”.

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

J: “Pertama, kita lihat dulu tanggalnya, trus hot issue sama busuk atau nggaknya. Dikatakan busuk atau itukan sudah kalau di tayangkan hari ini itu sudah ada berita yang terbaru itukan busuk sudah tidak bisa naik gitu… dari Radio maupun Online juga sama”. 14 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam peliputan berita?

J: “Kalau pengawas sih kalau dari Radiokan ada sendiri jadi kayak koordinatornya sendiri kalau di Online kan ada editornya sendiri editor naskah, kalau di TV kan ada PA gituu.. PA yang memegang kesesuaian dari gambar dan naskah gitu…”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita?

J: “Pengawasaanya sih cuman dilihat dari kesesuaiannya, yang dilakukan disini itu apa yaa sekedar melihat bahwa berita ini pantas untuk naik atau tidak gitu.. Jadi, ketika nggak pantas yang ngawasin sudah melihat bahwa lho.. ini nggak pantas yaudah misalnya ada gambar, yang nggak bisa ditayangkan di TV, nggak boleh misalnya, itu di blur gitukan atau di apa dia harus bilang. Jadi dia ngawasinnya dari situ.”.

16 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam penerbitan berita?

J: “Kalau TV dari MCR. Untuk segmentasi kan dia juga sudah catat segmen ini yang keluar beritanya ini dia yang ngawasin. Kalau Radio sendiri, kan kalau Radio langsung ngomong tuh.. berita sudah ada jadi yang ngawasin yaa dirinya sendiri yang siaran. Kalau yang Online ada kan disitu koordinator Online.”.

17 T: Bagaimana proses pengawasan ruang redaksi yang ada di Arema Media Group? J: “Dari Pimpinan Redaksi sudah mempercayakan juga ke kita, kita yang garap, kita yang ngawasi sendiri karena kita rangkap-rangkap jabatan toh”.

(15)

127

18 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi? J: “Ada.. yang pertama SDM, kedua, internet kalau misalnya ada eror atau gimana itu semua kan keganggu banget entah itu dari TV Radio atau Online. Karena kan kita basisnya dari internet kirim-kirim apanya mungkin dari gambar, atau naskah itu kan dari Online kan kita. Trus yang ketiga adalah paling sering yahh itu adalah trouble di pengiriman dari wartawan ke email redaksi. Jadi kan ada yang ditempatin di kabupaten nih yaa.. kabupaten pas sinyalnya susah di kabupaten yaa kan.. dia kirim gambar itu waduuhh.. lama banget yaa kan, kan batasnya sebenernya jam 17.00 after jam 17.00 gambar belum kekirim, sudah dipastikan bahwa berita itu nggak bisa naik hari itu karena kan harus melewati editing naskah, VO dulu baru editing, dan sedangkan harus Live jam 19.00 malam dan berita sudah harus ada di MCR sebelum pukul 19.00 malam”.

19 T: Bagaimana cara penyelesaian hambatan-hambatan yang terjadi?

J: “Nah.. kalau misalnya ada berita yang nggak bisa naik, kita cover sama berita lain. Jadi missal kita kasi ee feature, feature kan kita sudah ada banyak nah kalau yang dari wartawan kan biasanya di targetkan harus ada feature seminggu satu atau seminggu dua, jadikan berita yang slow lah yaa yang bisa dipakai dan nggak busuk. Misalnya sudah dipakai sebenrnya minggu kemarin, tapi karna kepepet hari ini harus memenuhin target segmentasi kan harus ada berita tuh disitu karena terpaksa yang ini nggak bisa naik karena hambatan itu yasudah kita isi sama berita lainnya yang meskipun dari minggu kemarin di tayangin minggu ini juga nggak bisa busuk. Contohnya, feature”.

(16)

128 Lampiran 4.

Subjek 4

Nama: Erika Rosalinda Jabatan: Redaktur Radio Jenis Kelamin: Perempuan Umur: 27 Tahun

(17)

129 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini?

J: “Kita kerjanya itu selama kita on air, jadi kalau mungkin bedanya di TV kan kerjanya adalah pengolahan ada peristiwa, itu kerja redaksi kalau di TV itu produksi beritanya setiap hari satu kali sehari jam 19.00 yaa.. Kalau di Radio nggak, kita kerjanya 16 jam itu full keredaksian tapi kita disini dibagai jadi dua shift, shift satu nya jam 06.00 sampai jam 14.00 shift dua dari jam 14.00 sampai 22.00. Jadi kerja redaksi di Radio itu berjalan selama 16 jam.”.

2 T: Bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg? J: “Disini ada penangung jawab Radio dan ada Station Manager itu yang ngengkoordinir Operational Radio, yang lainnya Penyiar. Tapi penyiar pun kita dibebani banyak hal, dan kita konsepnya multitasking yaa.. ada penyiar sekaligus music director, ada penyiar plus jadi programmer, programmer itu kita beda dengan radio-radio yang kebanyakaan di Malang itukan mereka mayoritasnya ini playlist manual. Itu dalam artian kalau baru diputer baru diseret lagunya gitu. Kalau kita nggak gitu, kita main playlist. Jadi kita punya rundown, kita pakai software radiobos pakai rundown playlist sudah disusun jadi playlistnya jalan sendiri. Waktu penyiar ngomong, sudah jalan sendiri, lagu waktunya abis lagu apa-apa itu semua tersusun sendiri jalan sendiri. Jadi nggak seret satu seret gitu. Ada juga penyiar plus admin medsos. Pokoknya disini penyiarnya plus jadi apa gitu..”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan?

J: “Yang dilakukan teman-teman adalah materi pasti yaa. Kalau materinya sudah ini kita fokus ke Pariwisata terutama. Berbagaihal tentang Pariwisata entah itu mungkin ada wisata baru tapi kita beritanya Hard News yaa bukan Soft News. Misalnya peresmian wisata apa atau Malang ada mengagendakan apa di Ulang Tahunnya. Boleh pertama itu tentang Pariwisata kemudian baru Pendidikan, Ekonomi, Pemerintahan trus bisa juga soal Politik, Kesehatan kaya gitu tapi semuanya konsepnya adalah berita Hard News berita yang actual. Itu kita cari di platform media Online tadi bisa Media Onlinenya orang atau Media Onlinenya kita kan ada Aremamediaonline.com sama Malang Post itu yang satu holding sama kita. kita kan Arema Media Group satu Group sama Arema TV, sama Arema Media Online sama Malang Post juga. Jadi kita saling sinergi. Bisa juga dapet dari ada kejadian apa di Malang, mungkin kemacetan kita langsung telfon sumber dijadikan berita juga bisa. Jadi beritanya juga bisa dari sumbernya langsung”.

4 T: Ada berapa segmen berita di TV dan Radio?

J: “Kita punya program regular, jadi mulai dari jam 06.00 on air itu sebenernya kita on air itu jam 05.00 tapi mulai jam 05.00 – 06.00 itu baru siaran dalam bentuk record, baru nanti jam 06.00 – 22.00 kita siaran itu yang ada penyiarnya. Jadi siaran regular kita setiap jam, itu isinya adalah traffic record, sebenernya kita konsepnya Tourism yaa itu Pariwisata. Tapikan yang namanya Pariwisata itu pasti turunannya banyak ada yang

(18)

130

fasilitas umum, ada juga transportasi, jadi siaran regular itu mayoritas yang kita bahas adalah tentang kebijakan-kebijakan fasilitas umum mungkin ada keluhan masyarakat, misalnya jalan berlubang atau apa.. kebanyakan lagi soal traffic. Itu setiap jam sekali pokoknya satu jam itu on air empat kali. Trus setiap satu jam sekali juga ada program Namanya 911.Oz jadi ini kita harus kerja keredaksian terus untuk apa utnuk menghimpun informasi dari pendengar, kita buka dua line satunya lewat Whatsapp satunya lewat telfon. Jadi kan ada setiap hari pendengar yang ngasi info traffic, traffic, traffic, dan satu jam sekali kita banyak tiga berita”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “Jadi kita mengalir aja sih tergantung programnya. Kalau di program regular, yang setiap satu jam sekali. Kita kan Radio sebenernya nggak punya wartawan yang pakem satu orang khusus wartawan itu nggak ada. Yang ada itu kecuali kalau kita salah satu di tugaskan ayo.. ada peristiwa apa gitu liputan tapi kalau kita itu wartawan itu nggak punya sebenernya yang Radio. Kita memanfaatkan karena kita satu grup kita memanfaatkan wartawannya TV. Itupun juga nggak setiap saat. Jadi misalnya wartawan TV baru ngerjain liputan, kan sudah disusun dalam bentuk naskah, itu didistribusikan jadi satu wartawan TV itu beritanya dikasihkan ke temen-temen TV diproduksi dengan bentuk Audio Visualnya suara dan gambar, kemudian di kasihkan ke temen-temen Radio jadi suara dikasikkan ke temen-temen Media Online jadi tulisan. Jadi, satu wartawan itu bisa dimuat di berbagai berita”.

6 T: Bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: “Yang pertama itu beritanya harus Hard News yaa actual dan yang kedua itu di utamakan yang Malang dulu. Kalau nanti Malang sudah sepi berita baru Jawa Timur, kalau agak sepi baru Nasional, dan Internasional”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “Kita selalu Hard News, kita upayakan beritanya selalu yang actual. Itu untuk timing beritanya sendiri kita rutin satu jam sekali setiap menit 00.00. jadi misalnya jam tiga jam tiga pas itu ada berita penyiar membacakan berita itu program masuk program regular kita setiap jam, satu jam itu kan isinya siaran yang mayoritas traffic satu kalinya lagi disetiap menit 00.00 itu baca berita tiga berita. Trus diluar program regular, kita juga punya program harian. Ada program harian dan program mingguan. Program harian kita itu Namanya Talkshow Ijentalks itu setiap hari senin- sabtu jam 07.00 – 10.00 itu isinya adalah tentang laporan masyrakat sama talkshow. Jadi yang jam 07.00-08.00 laporan masyarakat, jam 08.00-09.00 talkshow dan jam 09.00-10.00 laporan masyrakat. itu disiarkan di Radio dan di TV, jadi konsepnya Radio on TV.

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: “Kalau itu tidak ditentukan siapa dulu yang On Air. Tergantung timingnya. Misalkan

temen-temen ngasih berita jam 19.00 lewat berapa gitu kan kita harus produksi dulu ada beritanya lagi jam 20.00 kita tayangkan jam segitu untuk berita UWG itu”.

(19)

131

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita? J: “Wartawan itu cuman ngasihkan bahannya, selebihnya yang ngolah itu adalah team

medianya masing-masing. Kalau di kasi di TV yang mengolah tim redaksi TV. Kan tentunya struktur berita TV, Radio, dan Media Online sudah beda kan yaa itu.. Kalau media TV kan memang struktur bahasanya adalah struktur untuk audio dan visual jadi mereka yang tau mereka yang nyusun. Temen-temen Radio juga gitu, temen-temen radio yang nyusun kita cuman dikasih bahannya. Temen-temen Media Online juga sama. Tapi kita punya satu berita yang sama dengan sudut pandang yang berbeda-beda pastinya. Gaya penulisnnya berbeda-beda”.

10 T: Kalau pembagian tugas yang dilakukan pihak redaksi dalam penerbitan berita? J: “Semua penyiar juga bertugas di team Newsroom. Jadi semua penyiar juga diwajibkan

untuk buat berita semua penyiar diwajibkan untuk mengontrol Whatsapp, kemudian memasukkan informasi dari telfon kita job descnya sama. Yang membedakan hanya job desc tambahan kita. kalau job desc di siaran dan di Newsroom ini sudah One Package”.

11 T: Bagaimana pelaksanaan peliputan berita dari TV, Radio dan Online?

J: “Ini sebenernya kita nggak punya program rutin yang memang harus apa yang dimuat di TV itu harus di muat di Radio itu kita nggak seperti itu. Selama ini misalnya ada berita ini yang diseleksi itu hanya berita memang berita yang lagi In dibicarakan itu kita saling sinergi. Oh TV ini loh.. lagi bahas ini nanti wartawannya TV seperti yang tadi aku maksud, ketika itu peristiwanya lagi In banget, wartawannya TV punya berita apa kita telfon temen-temen wartawannya TV kita yang minta tapi nggak, mereka nggak ngasih tiap hari, kalau kita rasa itu penting banget misalnya kebakaran dimana, itu kan penting banget kayak kemarin kebaran di Sport Station yang di Mayjen Panjaitan sini kita telfon wartawan Arema TV, kita minta bahannya dong.. gini gini gini.. jadi lebih kita ke jemput bola, kita yang meminta tapi kita nggak disetorin tiap hari kita sudah produksi berita sendiri”.

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “Kedepan kita rencananya tapi sudah akan direalisasikan paling tidak satu bulan atau

dua bulan kedepan itu ada program Namanya Newsroom Holding itu dimana nanti semua media itu singkrong membahas topik yang sama. Jadi setiap satu bulan sekali ada satu pembahasan yang sama jadi ketika TV membahas itu, Radio juga membahas itu, Media Online juga membahas itu. Itu strateginya gimana biar bisa match antara satu media dengan media lain, kita ada tim yang Namanya Newroom Holding. Jadi setiap media itu ada perwakilannya masing-masing, jadi ini dirapatkan setiap satu bulan sekali rapat bulan ini kita mau mengambil tema apa, iya nanti sama-sama kita angkat dengan bahasanya kita masing-masing, dan pembawaannya kita masing-masing dengan tema yang sama. Supaya tujuannya sih supaya bisa terasa Arema Media Group lagi bahas ini dengan media-medianya kita langsung”.

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

(20)

132

J: “Dan kalau seleksinya sendiri dari temen-temen, ketika temen-temen dimasukkan di kru Newsroom sini mereka sudah diajari bagaimana untuk memilih dan memilah bagaimana berita yang boleh untuk disiarkan”.

14 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam peliputan berita? J: “Seperti yang saya tadi bilang, karna kita tidak setiap kali menunggu berita dari Wartawan, dan karena kita juga memproduksi berita sendiri jadi pengawasannya lebih ke mencari beritanya”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita?

J: “Proses pengawasannya itu berjalan ketika lagi shift. Dan biasanya pengawasan itu lebih ke temem-temen baru yang kru baru. Itu beritanya pasti diedit dulu dan misalnya beritanya sudah layak yaa sudah disiarkan, kalau beritanya belum layak yaa kita hapus yaa kayak gitu..

16 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam penerbitan berita?

J: “Sebelum berita di siarkan, penyiar pasti sudah membaca beritanya terlebih dahul dan juga berhak untuk mengedit berita ini”.

17 T: Bagaimana proses pengawasan ruang redaksi yang ada di Arema Media Group? J: “Di Radio juga yang mengawasi ada Station Managernya, tidak selalu ada di Radio namun ketika di jalan pas dengerin Radio dari situ bisa di control, mungkin ada siarannya kurang apa kurang apa. Dan kita juga pasti ada evalusi dan ada pembelajaran baru. Misalnya ada evaluasi tentang kinerja di Newsroom dan juga kinerja siaran plus ada materi baru soal reportase. Itu mungkin yang membedakan kita dengan radio-radio lainnya”.

18 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi? J: “Hambatannya adalah kita satu orang itu punya banyak tanggung jawab. Jadi karena kan kita harus bener-bener membagi fokus, dan yang diutamakan kan siaran, entah seheboh apapun, siaran harus tetep bagus smeentara kita banyak tanggung jawab. Tanggung jawab siaran, tanggung jawab Newsroom, produksi berita, sambil siaran sambil juga produksi newsroom. Itu kendala kita adalah disaat multitasking itu kita harus bisa menyelesaikan tanggung jawab sesuai dengan target dan tetep harus bagus siarannya”.

19 T: Bagaimana cara penyelesaian hambatan-hambatan yang terjadi?

J: “Kadang kalau sepi berita atau kekurangan info tentang traffic kita harus puter otak agar tidak stagnan siarannya dan kita dapat mengalihkan ke isu publik misalnya. Nanti bisa telfon ke pihak-pihak terkait. Misalnya sekarang lagi musimnya soal jalan berlubang

(21)

133

kita bisa telfon pakar Transportasi, pakar Teknik Sipil bisa juga telfon dari dinas seperti itu untuk meramaikan siaran”.

(22)

134 Lampiran 5.

Subjek 5

Nama: Dodik Wahyudi

Jabatan: Redaktur Media Online Jenis Kelamin: Laki-laki

Umur: 27 Tahun Bergabung sejak: 2017

(23)

135 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini mas?

J: “Khusus untuk Online kita tidak di planning waktu, harus jam sekian… beda sama TV. Hampir sama kayk radio sih kalau Online. Karena Online harus pandai-pandai melihat momen dalam artian 24 jam”.

2 T: Bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg?

J: “Job descnya sesuai dengan kapasitas SDMnya mereka masing-masing. Satu, editor dalam artian editor disini itu bertugas untuk ngedit naskah dari berita mentah berupa dari wawancara audio ataupun secara langsung di lapangan. Kedua, editor untuk penentuan fotografinya + video, karena kita terkoneksi dengan TV di Online berita paling bawah itu ada Namanya Arema TV 30 detik terkoneksi langsung ke channel Youtube Arema TV”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan? J: “Kita kondisional. Kebanyakan wartawan berita kita kan yang turun di lapangan adalah wartawan TV. Online hanya beberapa orang kadangpun kita turun. Jadi kita kondisional yang kita utamakan adalah berita dari TV dulu sebelum TV naik, Online kita dulukan terutama program-program yang ada disini. Baru selanjutnya materinya kita siapkan langsung dari kerja sama media kita. Kita kan media grup, dengan Malang Post, Jawa Post jadi kita simulasir dari mereka yang udah naik dulu”.

4 T: Ada berapa segmen berita di Online?

J: “Di online makimal 30 minimal 20 berita perhari baik itu berita tentang teknokrat kesehatan apa aja ada banyak. Keyword yang kita siapkan kan banyak.. mulai berita lokal, nasional, internaisonal, tokoh, gaya hidup, dan sebagainya. Kita selalu mencoba untuk memenuhi keyword-keyword itu. Dan sampai saat ini kita hanya sampai mentok kita SDM kita juga kurang itu hanya 30 konten, 30 judul, 30 berita”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “Alurnya seperti tadi itu, wartawan yang bagaian TV dia yang turun lapangan, ketika dia sudah menyetor deadline mereka ke redaksi, jam 16.00 mereka sudah harus kirim berupa gambar, video + penulisan naskah. Penulisan naskah itu tugas uploder mengambil dari redaksi yang kita siapkan dirubah dari naskah TV dirubah menjadi naskah Online. Karena naskah Online sama TV beda, begitu juga Radio. Trus kita standby disini dekat dengan Radio, mereka dari Radio ngirim konten ke kita. Dari

(24)

136

hasil mereka dialog secara live, seperti itu. Karena kita media konvergensi, mengkonvergensi dari empat media yang ada menjadi satu pintu seperti itu”.

6 T: Bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: “Malam itu sudah kita list berita. Nah ini.. ngelunya redaksi disini, ketika mereka satu wartawan mengirim dua berita nih tidak semua harus kita tampil kita harus memilih ini berita basi apa nggak, karena kalau ngikutin ritmenya Onlinekan itu harus news update semua. Intinya kita menyiapkan list berita itu harus pandai-pandai berita ini termasuk feature, timeless, atau peristiwa. Kalau peristiwa mau nggak mau jam berapapun harus cepet kita naikkan. Nah gitu kita list kita kirim ke grup kita share mereka baca nih dengan list yang tadi sesuai traffic jam sekian gini-gini sampai selesai”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “Kita sistem medsos trus kita punya applikasi di android, satu pintu tadi itu. Namanya arema media. Di aplikasi itu tersedia Radio, TV, Online, sama Koran Digital itu Malang post. Itu sistemnya streaming semua. Ketika kalian nggak sempet live streaming kita punya channel Youtube Arema TV itu tak up disitu semua. Itu market distribusi kita”.

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: “ Karena naskah Online sama TV beda, begitu juga Radio. Trus kita

standby disini dekat dengan Radio, mereka dari Radio ngirim konten ke kita. Dari hasil mereka dialog secara live, seperti itu. Karena kita media konvergensi, mengkonvergensi dari empat media yang ada menjadi satu pintu seperti itu”.

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita?

J: “Sudah ada shedulenya masing-masing. Seperti di hari senin tugas saya konten check up. Kita mengecek konten berita. Semua sebenernya juga bisa uploader”.

10 T: kalau pembagian tugas yang dilakukan pihak redaksi dalam penerbitan berita?

J: “ Habis berita di edit naskah, foto dan videonya maka itu tugas uploader untuk menaikkan beritanya. Habis berita naik, Redaktur dan juga uploader mensharenya di sosmed AMEG, ada FB, IG, dan sebagainya”

(25)

137

J: ““Kita punya tiga wartawan yang sudah ditaruh sesuai wilayah masing-masing di Malang Raya. Ada kota, ada batu, dan di kabupaten”.

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “Kalau koordinasi, kita selalu berkoordinasi dengan Pimpinan Redaksi

dalam arti dia memegang penuh dari TV, Radio, Online. Koordinasi utama dari Pimpinan yang menunjukkan konten berita untuk hari ini”.

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

J: “Kita punya tiga wartawan yang sudah ditaruh sesuai wilayah masing-masing di Malang Raya. Ada kota, ada batu, dan di kabupaten. ”.

14 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam peliputan berita? J: “Pengawasan melalui via email yang masuk ke email redaksi kita.

kecuali berita itu berita kombis itu komisi bisnis. Memang itu sebuah instansi memesan kita untuk diliput dan itu berbayar sifatnya”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita? J: “Pengawasan satu pintu itu dari Pimpinan Redaksi kalau sudah ok..ok.. baru turun ke saya. Tolong berita ini di cek itu sudah jadi kebijakan Pimpinan”.

16 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam penerbitan berita?

J: “Sama halnya semua satu pintu. Nanti kita kan menjadi Newsroom”. 17 T: Bagaimana proses pengawasan ruang redaksi yang ada di Arema Media

Group?

J: “Semua dari Pimpinan Redaksi sudah mempercayakan juga ke kita, kita yang garap”

18 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi?

J: “Hambatannya adalah ketika kita koordinasi, konfirmasi temen-temen di lapangan dan di dalam ruangan yang lemot ngirim naskah lah yang nganu.. pokoknya tantangan kerja yaa gimana. Kita ini dituntut sama atasan seperti ini ini salah benernya kan di saya. Kadang itu salah penulisan atau ada yang typo, konfirmasi ada sesuatu harusnya ada satu

(26)

138

pintu sistem sebelum ke Pimpinan Redaksi ke redaksi dulu contoh memasukkan iklan atau sebagainya, karena pengaruh dari marketing juga yang maunya kadang ambil pintas langsung ke uploader tanpa melalui redaksi berarti kan menyalahi suatu sistem. Sistem yang diterapkan dan kita sepakati. Yaa nggak salah juga mereka”.

19 T: Bagaimana cara penyelesaian hambatan-hambatan yang terjadi? J: “Yaa sama kita meeting. Ketika kita memberikan masukan, kita untuk diajukan karena lambat tahun di media untuk yang menerima”.

(27)

139 Lampiran 6.

Subjek 6

Nama: Joffa Asafik Jabatan: Wartawan (TV) Jenis Kelamin: Laki-laki Umur: 25 Tahun

(28)

140 NO Pertanyaan & Jawaban

1 T: Kapan waktu kerja bidang redaksi ini mas?

J: “Di news itu, wartawan bebas sih tergantung agenda. Biasae ngikutin agenda, kalo ada jam 7 ya jam 7 kalo adae jam 10 yo wes jam 10 itu. Tapi, kalo engga ada agenda biasanya jam 9 itu udah berangkat sih, itu nongkrong di dewan cari info disitu. Misale kita shraing-sharing pas duduk-duduk ada berita apa gitu misale ada berita ini, yowes kita bareng-bareng berangkate, gitu sih”.

2 T: bagaimana job description untuk masing-masing bagian redaksi yang ada di Ameg? J: “Job desc disini ada yang digabung. Kayak mas adi iki dia presenter + redaktur. Kalau aku wartawan tok”.

3 T: Bagaimana cara pihak redaksi dalam mempersiapkan materi liputan?

J: “ee biase lihat isu sih, kalau isunya yang hangat gimana, dia langsung ngongkon. Kalo engga gitu ada penugasan-penugasan sendiri sih. Misale kantor punya isu kayak gini, liput”.

4 T: Ada engga sih perbedaan waktu antara segmen itu?

J: “engga ada sih kalo di TV engga sih bebas. Tergantung hari ini ada event apa itu yang di liput”.

5 T: Bagaimana alur ditribusi bahan peliputan beritanya?

J: “distribusinya, biasanya pake email. Kalau naskah pakai email ke redaksi. Trus untuk gambar, ada yang pakai email ada yang langusng ke kantor. Kayak aku di kota biasanya langsung ke kantor. Kalau yang jauh-jauh biasae pake email”.

6 T: bagaimana persiapan pengolahan beritanya?

J: kalau persiapan biasae ngikutin ae sih mbak. Biasae itu sih habis liputan, nulis naskah, baru itu gambar dikirim. Dan maksimal listing itu jam 14.00, misale ada berita apa aja yang naik sekarang harus listingada grupnya sendiri. Dan untuk video maksimal kirimnya jam 17.00. kalau radio itu tergantung mereka, mereka mau berita apa kan di share. aku share di email semua bisa lihat. biasae kalau radio online ambil disitu”.

7 T: Kalau persiapan penerbitan berita

J: “kalau persiapan penerbitannya itu, ya itu yowes mulai dari jam 15.00 sore itu redaktur udah disini ngolah berita itu sih, jam 16.00 mulai editing dan jam 19.00 malam tayang”.

(29)

141

8 T: bagaimana alur penerbitan berita dari TV ke Radio dan Online? J: “alurnya ya itu ke redaksi, baru redaksi yang ngolah ini tayang atau engga gitu sih”.

9 T: Bagaimana sistem pembagian tugas yang dilakukan redaktur dalam pengolahan berita? J: “Ngaturnya biasanya udah ada posnya sih. Misalkan aku, posnya di kota yaudah di

kota itu sih dan ada yang kabupaten yaudah yowes yang di kabupaten itu. Tapi nanti misale ada penugasan dari kantor di kota ada banyak misal ada 4 dan aku engga sanggup backup semua, nanti redaktur atau orang kantor nyuruh wartawan pos lain ikut bantu”.

10 T: kalau pembagian tugas yang dilakukan pihak redaksi dalam penerbitan berita? J: “kan disini redaksinya sendiri-sendiri, radio sendiri, tv sendiri, online sendiri. Dan

selama ini yang untuk wartawan itu dari tv. Aku orang tv ngesahre ke email, nanti setiap redaksi itu lihat di email dia yang ngolah lagi. Misal di online, nanti naskah tv akan diolah jadi online yang radio juga diolah jadi radio gitu sih”.

11 T: Bagaimana pelaksanaan peliputan berita dari TV, Radio dan Online?

J: “itu satu pintu. Maksudte satu wartawan nanti di bagi jadi 3, tv radio online itu”.

12 T: bagaimana koordinasi yang dilakukan kepada seluruh anggota redaksi? J: “biasae satu bulan pasti rapat sih, rapat yaitu bahas permasalahe iki seperti apa. Dan

ee bulan yang berikutnya ini setelah rapat itu apa isu-isu yang akan di angkat. Jadi setiap wartawan nanti ada itu bawa isu-isu sendiri. Misale pas ada berita atau berapa gitu. biasae rapat 1 bulan 2x rapat”.

13 T: Bagaimana proses penyeleksian berita TV, Radio dan Online pada Ameg sebelum berita diterbitkan?

J: “Itu semua tergantung dia redaktur mana yang tayang apa engga”.

14 T: Bagaimana proses engawasan yang diterapkan dalam peliputan berita? J: “kalo pengawasannya sih engga ada. Biasanya paling dilihat nanti misale siapa yang nyuruh orang kantor misale marketing ada iklan dia yang mantau wes diambil apa belum gitu, wes standby engga disini. Tapi kalau misale ada penugasan dari redkatur yang nyuruh, ini ada KPK wes diambil a, kalo wes ya wes, gitu”.

15 T: Bagaimana proses pengawan yang diterapkan dalam pengelolaan berita? J: “kalo disini wes woles”.

16 T: Bagaimana proses pengawasan yang diterapkan dalam penerbitan berita? J: “sama disini juga woles”.

(30)

142

17 T: Bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi di dalam proses manajemen redaksi? J: “Biasae kurang teliti itu nulis narasumber. Kan kita biasae bukuan tu itu misal jam 8 sama-sama ada kegiatan yo, aku harus nyelesekno kegiatan yang pertama toh ke yang ini baru pindah. Takutnya ini wes selesai apa belum maksudnya yang berikute ngono aku takutnya itu. mangkane aku nulis naskahnya cepet-cepet itu nulis naskah. atau biasanya deadling berita kan jam 3, aku masih belum buat naskah sih itu gopoh wes. disitu buat kayak nasakah-naskahe keliru namanya kah apanya gitu”.

18 T: bagaimana cara penyelesaian hambatan-hambatan yang terjadi?

J: “Biasae sama redaktur bilang ini kok salah, dia kan yang paham itu jabatan siapa. Trus abistu disuruh cari sendiri”.

(31)

143 Lampiran 7. (Platform Arema Media Group)

Apps Arema Media

(32)

144 Lampiran 8. (Newsroom Arema Media Group)

(33)
(34)

146

2. Berita diolah oleh masing-masing Redaktur:

• Naskah Berita yang telah diedit oleh Redaktur TV

SLUG : KOMBIS UWG

TAYANG : KABAR MALANG

JUDUL : PUNCAK PERINGATI DIES NATALIS KE-48 UWG

DURASI : -

LOKASI : KOTA MALANG

TANGGAL : 1 APRIL 2019

========================================PKG======================= ===========

((LEAD))

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG / MENGGELAR JALAN SEHAT / DALAM PUNCAK PERINGATAN DIES NATALISNYA YANG KE 48 /PADA MINGGU PAGI DI HALAMAN KAMPUS 3 UWG // PADA MOMEN DIES NATALIS KE-48 INI / SUDAH BANYAK CAPAIAN YANG UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG / SEPERTI BANYAKNYA PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN LAYANAN KEPADA MAHASISWA //

(( PKG ))

PUNCAK PERINGATAN DIES NATALIS KE-48 UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG DITANDAI DENGAN JALAN SEHAT / PADA MINGGU PAGI / DI HALAMAN KAMPUS 3 UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG //

KEGIATAN PUNCAK INI DI IKUTI OLEH SEGENAP CIVITAS AKADEMIKA / ALUMNI / SERTA PARA KARYAWAN YANG BERADA DIBAWAH NAUNGAN YPPI WIDYAGAMA MALANG / MULAI DARI SMA / SMK / DAN STIKES //

(35)

147

PARA PESERTA MENEMPUH RUTE JALAN SEHAT SEJAUH 4 KILOMETER / SETELAH ITU PESERTA MELAKUKAN SENAM SEHAT BERSAMA DI PELATARAN KAMPUS UWG // SELAIN ITU / JUGA ADA 20 STAND BAZAAR YANG MENJAJAKAN PRODUKNYA// BERBEDA DARI TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA / KALI INI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG MENGGELAR KEGIATAN DI KAMPUS 3 / SEKALIGUS MENGAJAK PESERTA JALAN SEHAT UNTUK MELIHAT GEDUNG YANG TELAH DI BANGUN / SEHINGGA PARA PESERTA DAPAT MELIHAT LANGSUNG BANYAK PERUBAHAN YANG DILAKUKAN UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG SELAMA SETAHUN TERAKHIR // SELAIN ITU / DALAM JALAN SEHAT INI / PENYELENGGARA JUGA MENYIAPKAN SARAPAN BERUPA SOTO AYAM SEBANYAK 900 MANGKUK / SERTA 215 DOORPRISE MENARIK / SERTA HADIAH UTAMA 2 BUAH UNIT SEPEDA MOTOR //

KETUA PANITIA SEKALIGUS WAKIL REKTOR TIGA UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG YEKTI INTYAS RAHAYU MENGATAKAN / PERAYAAN DIES NATALIS UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG KE-48 INI / SUDAH DI MULAI SEJAK TANGGAL 23 FEBRUARI LALU / DENGAN BERBAGAI RANGKAIAN KEGIATAN MULAI DARI PENGAJIAN / SANTUNAN ANAK YATIM /KEGIATAN-KEGIATAN ILMIAH BAIK JURNAL / SEMINAR BAIK REGIONAL NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL //

WWC : YEKTI INTYAS RAHAYU - KETUA PANITIA (00)

SEMENATARA ITU REKTOR UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG IWAN NUGROHO MENGATAKAN / PADA MOMEN DIES NATALIS KE-48 INI / SUDAH BANYAK CAPAIAN YANG UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG / SALAH SATUNYA DENGAN BANYAKNYA PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN LAYANAN KEPADA MAHASISWA // KEDEPANNYA DITARGETKAN MAHASISWA DAPAT MEMBERIKAN PRESTASI DAN DAPAT LEBIH MEMBERDAYAKAN POTENSI NYA UNTUK KEMAJUAN UNIVERSITAS //

WWC : IWAN NUGROHO - REKTOR UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

DALAM ACARA PUNCAK DIES NATALIS KALI INI / JUGA DIBERIKAN HADIAH BERBAGAI LOMBA SELAMA DIES NATALIS / MULAI DARI FUTSAL / BOLA VOLI DAN BOLA BASKET ANTAR MAHASISWA / DOSEN / KARYAWAN DAN UNIT KERJA // SELAIN ITU REKTOR UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG JUGA MELAKUKAN PEMBARETAN KEPADA 7 ANGGOTA MENWA YON 814 WISANGGENI / YANG BARU SAJA MENGIKUTI DIKLAT PEMBARETAN DI COBAN BIDADARI / YANG MANA PADA AKHIR DIKLAT CAMENWA MELAKUKAN LONGMARCH DAN FINISH DI KAMPUS TIGA PADA MINGGU DINI HARI// JOFFA SAFIK/ AREMA TV //

(36)

148

• Naskah yang telah diedit oleh Redaktur Radio

PUNCAK PERINGATAN DIES NATALIS / UWG

MENGGELAR JALAN SEHAT //

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG / MENGGELAR JALAN

SEHAT DI HALAMAN KAMPUS 3 UWG / DALAM PUNCAK

PERINGATAN DIES NATALISNYA YANG KE 48 / MINGGU

PAGI //

KEGIATAN

INI

DIIKUTI

OLEH

SEGENAP

CIVITAS

AKADEMIKA / ALUMNI / SERTA PARA KARYAWAN YANG

BERADA DIBAWAH NAUNGAN YPPI WIDYAGAMA MALANG

/ MULAI DARI SMA / SMK / DAN STIKES //

KETUA PANITIA SEKALIGUS WAKIL REKTOR TIGA

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG - YEKTI INTYAS

RAHAYU BILANG / PERAYAAN DIES NATALIS UNIVERSITAS

WIDYAGAMA MALANG KE-48 INI / SUDAH DI MULAI SEJAK

TANGGAL 23 FEBRUARI LALU / DENGAN BERBAGAI

RANGKAIAN

KEGIATAN

MULAI

DARI

PENGAJIAN

/

SANTUNAN ANAK YATIM /KEGIATAN-KEGIATAN ILMIAH

BAIK JURNAL / SEMINAR BAIK REGIONAL NASIONAL

MAUPUN INTERNASIONAL //

SEMENTARA / REKTOR UNIVERSITAS WIDYAGAMA

MALANG IWAN NUGROHO BILANG / DALAM DIES NATALIS

INI / SUDAH BANYAK CAPAIAN UNIVERSITAS WIDYAGAMA

MALANG / SALAH SATUNYA DENGAN BANYAKNYA

PEMBANGUNAN / DAN PENINGKATAN LAYANAN KEPADA

MAHASISWA // KEDEPANNYA / DITARGETKAN MAHASISWA

MAMPU

MEMBERIKAN

PRESTASI

/

DAN

LEBIH

MEMBERDAYAKAN POTENSI NYA UNTUK KEMAJUAN

UNIVERSITAS ///

(37)

149

• Naskah yang telah diedit oleh Redaktur Radio

Peringati Dies Natalis Ke-48 UWG, Gelar Jalan Sehat

aremamediaonline.com- Dies Natalis ke-48 Universitas Widyagama Malang

menggelar jalan sehat pada puncak peringatan dies natalis yang digelar di halaman kampus 3 UWG Minggu pagi (31/3).

Panitia menyediakan sarapan soto ayam 900 mangkuk bagi peserta serta 215 buah hadiah yang terdiri dari 50 item barang berasal dari UWG dan 19 sponsor dengan hadiah utama dua buah sepeda motor.

Kegiatan yang diikuti oleh civitas akademika, mahasiswa, alumni, dosen dan karyawan di seluruh naungan YYPI mulai dari SMA, SMK, Universitas dan Stikes ini menempuh jalan sehat sejauh 4 kilometer. Setelah itu peserta melakukan senam sehat bersama, yang turut dimeriahkan dengan 20 stand bazaar. Berbeda pada tahun sebelumnya, kali ini Universitas Widyagama Malang menggelar di kampus 3 yang mengajak peserta untuk melihat bangunan yang telah di bangun. Sekaligus memperkenalkan kepada seluruh pihaknya, sebab banyak perubahan-perubahan yang dilakukan Universitas Widyagama Malang selama setahun ini.

Ketua panitia sekaligus Wakil Rektor III Universitas Widyagama Malang Yekti Intyas Rahayu mengatakan, bahwa perayaan dies natalis Universitas Widyagama Malang ke-48 ini, sudah di mulai sejak tanggal 23 Februari lalu dengan berbagai kegiatan mulai dari pengajian, santunan anak yatim, kegiatan-kegiatan ilmiah baik jurnal, seminar baik regional nasional maupun internasional.

Selain itu rektor Universitas Widyagama Malang Iwan Nugroho mengatakan, dengan gerak jalan ini ingin sehat dan mengajak keluarga untuk bersamaan dan kemajuan kampus.

Dies natalis ke-48 sudah banyak capaian yang telah di dapat Universitas Widyagama Malang, salah satunya dengan banyaknya pembangunan dan sarjana yang bertujuan melayani mahasiswa lebih baik. Kedepannya ditargetkan mahasiswa dapat memberikan prestasi dan dapat memberdayakan potensi nya untuk lebih baik.

Dalam kegiatan ini juga diberikan hadiah-hadiah lomba mulai dari futsal, bola voli dan bola basket antar mahasiswa, dosen, karyawan dan unit kerja. Selain itu Rektor Universitas Widyagama Malang juga melakukan pembaretan kepada 7 anggota Menwa Yon 814 Wisanggeni yang baru saja mengikuti diklat pembaretan di Coban Bidadari. Pada akhir diklat camenwa melakukan longmarch dan finish di kampus tiga pada minggu dini hari. (jf/dk/ameg)

(38)

150 3. Berita yang sudah diterbitkan:

• Berita Media Online

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 14,15, 16 memberikan grafik normal sensitivitas untuk setiap konsentrasi, dapat dilihat bahwa kepekaan dari sensor berfrekuensi harmonisa 3fo menghasilkan

Menurut Pasal 41 Ayat (1) UUPA, yang dimaksud dengan Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau

SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA 14 A320130224 PUSPITA MAHARDHIKA P... PEMBIMBING: Wafrotur Rochmah, Dr.,

Partner event dapat melakukan permintaan penarikan dana atas pembayaran event yang dilakukan oleh setiap peserta melalui halaman Event Revenue. Setiap pembayaran

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut penulis membuat kerangka penelitian disertai beberapa hipotesa mengenai wallpaper “Ragnarok” Online Games versi Indonesia yaitu

Pengaruh Temperatur Annealing Terhadap Struktur, Sifat listrik dan Sifat Optik Film Tipis Zinck Oxide Doping Alumunium (ZnO:Al) Dengan Metode DC Magneton

MATA Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.. Efek spesifik

penelitian yang dilakukan oleh (Lidia, 2018) tentang “Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Rawat Inap Cempaka”, bahwa terjadi