• Tidak ada hasil yang ditemukan

ECONOMY CONNECTION PATTERN OF REGENCY/TOWN IN SOUTH EAST SULAWESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ECONOMY CONNECTION PATTERN OF REGENCY/TOWN IN SOUTH EAST SULAWESI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

   

vii 

ECONOMY CONNECTION PATTERN OF REGENCY/TOWN IN SOUTH EAST SULAWESI

Nama Mahasiswa : Juntipul Mexball Linneker Tangketasik

NRP : 3605 100 061

Department : Urban and Regional Planning

Faculty of Civil Engineering and Planning - ITS Advisor : Ir. Putu Rudy Setiawan MSc.

Abstract

The concept of developing of area holds significant function in determining development of one area included economy development. To reach a good economy growth, it needs developing of potential that has by the area optimally. One approximation is by mapping superior sector and emphasize in cooperation relationship within regency/town in that area. Approximation of developing economy in South East Sulawesi hasn’t taken advantages in every regency/town optimally so it didn’t create development spread evenly in South East Sulawesi. Therefore, it needs a new approximation that more emphasize in cooperation within the regency/town which is expected will give impact that development isn’t concentrated in certain area. Before formulate a cooperation inter-area, it needs to determine potential and economy relationship between those areas in order to create potential cooperation. Therefore, it needs mapping pattern of economy connection inter-area as a basic of determining economy cooperation.

Potential mapping of superior connection in every regency/town is done by location quotient method and shift-share method. LQ and SS method is used to determine superior sector in every regency/town. While, input-output analysis method is used to map economy connection within regency/town. Economy connection which is mapped in this research is economy connection sectors that classified as superior sector in each regency/town. Other supported data that used in this research is availableness infrastructure data. This data is used to estimate the value of proper economy connection relationship within regency/town which is connected with accessibility aspect.

Economy connection in South East Sulawesi indicates that almost all of the regency/town has economy connection with others. It creates a connection pattern. And this economy connection pattern is

(2)

based on distribution of main sector (primary-secondary-tertiary). This pattern can be classified in two connections, which are connection pattern based on primary-tertiary sector and secondary-tertiary sector.

Keywords: superior sector, economy connection pattern of regency/town

(3)

   

ix 

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih, berkat dan anugerah -Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul “Pola Keterkaitan Ekonomi Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara” ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Papa dan Mama serta Keluarga Tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa.

2. Bapak Ir. Putu Rudy Setiawan, Msc selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah lelah membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Ir. Sardjito MT, Bapak Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso, dan Bapak Ir. Agus Dwi Wicaksono Lic. Rer. Reg, Bapak Ardy Maulidy Navastara ST. MT dan

Bapak

Cahyono Susetyo ST, MSc selaku Dosen Pembahas

dan Penguji yang telah memberikan banyak masukan

dalam sidang preview, sidang pembahasan dan

sidang akhir.

4. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg dan Bapak Putu Gde Ariastita, ST, MT yang memberikan banyak masukan kepada penulis terkait penyelesaian tugas akhir. 5. Bapak/Ibu dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

ITS atas segala ilmu yang telah diajarkan pada penulis. 6. Seluruh mahasiswa PWK ITS, khususnya teman-teman

angkatan 2005 atas kebersamaannya selama ini.

7. Keluarga Besar “kontrakan 36” (Achmad Syafi’i, Farry Adistyo, Mahmud Rizal, Waskitho Hendrawan, Ramadhan Adi), sebagai keluarga kecil yang selalu hidup saling menopang (huuahaha)

8. Rie yang selalu memberikan ‘spirit’ dan doa (odoob...hehehe ☺)

(4)

9. Rani Marselia yang membantu dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir ini (tengkyu2 y ran..hehe)

10. Teman-teman KMST yang selalu memberikan dukungan dan doa.

11. Seluruh karyawan Tata Usaha, terutama Ibu Ika, Pak Dody, Pak Budi, Ibu Erna, Mas Ipul atas dukungannya dalam urusan administrasi (hehehehe...)

12. Serta berbagai pihak yang telah banyak membantu, yang tidak bisa disebutkan satu per satu (tengkyu ya smuanya...)

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih meiliki kekurangan. Oleh karena itu, masukan dan saran sudah sepatutnya diterima oleh penulis atas laporan tugas akhir ini.

Surabaya, Agustus 2009

(5)

   

xi  DAFTAR ISI

Judul... i

Lembar Pengesahan... iii

Abstrak... v

Kata Pengantar... ix

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel... xiii

Daftar Gambar... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 7

1.3 Tujuan dan Sasaran... 7

1.4 Lingkup Penelitian... 8 1.4.1 Lingkup Wilayah... 8 1.4.2 Lingkup Materi... 11 1.4.3 Lingkup Substansi... 11 1.5 Manfaat Penelitian... 11 1.6 Kerangka Pemikiran... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 15

2.1 Pengertian Wilayah... 15

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Ketimpangan Wilayah... 16

2.3 Pengembangan Wilayah... 19

2.3.1 Pendekatan dalam Pengembangan Wilayah... 19

2.3.2 Konsep Dasar Pengembangan Wilayah... 21

2.3.3 Konsep Penataan Ruang dalam Pengembangan Wilayah... 25

2.3.4 Petumbuhan Wilayah... 28

2.3.5 Pola Keterkaitan Spasial dalam Pengembangan Wilayah... 29

   2.3.6  Peran Infrastruktur dalam Pengembangan Wilayah... 32

(6)

   2.3.7 Infrastruktur dan Sumber Daya Alam sebagai Potensi

Wilayah... 33

2.4 Sintesa Tinjauan Pustaka... . 34

BAB III METODE PENELITIAN... 39

3.1 Pendekatan Penelitian... . 39

3.2 Jenis Penelitian... . 39

3.3 Variabel Penelitian... 40

3.4 Tahapan Penelitian... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 45

3.6 Teknik Analisis Data... 45

3.6.1 Analisis Sektor Unggulan... 46

3.6.2 Analisis Keterkaitan Sektor Ekonomi Wilayah... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 57

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian... 57

4.1.1 Demografi dan Sosial... 57

4.1.2 Ekonomi Wilayah... 60

4.1.3 Pergerakan Barang (Kegiatan) Antar Kabupaten/Kota... 63

4.1.4 Infrastruktur Transportasi... 64

4.2 Pembahasan... 73

4.2.1 Analisis Sektor Unggulan... 73

4.2.2 Analisis Keterkaitan Sektor Ekonomi Wilayah... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 153

5.1 Kesimpulan... 153 5.2 Rekomendasi... 155 Daftar Pustaka... 159 Lampiran A... 163 Lampiran B... 167 Lampiran C... 173 Biodata Penulis... 191

(7)

   

xiii 

DAFTAR TABEL  

Tabel 1.1 Perbandingan PDRB Perkapita Kabupaten/Kota di

Propinsi Sulawesi Tenggara... 5

Tabel 2.1 Penjelasan Konsep Regional Network... 27

Tabel 2.2 Keterkaitan Utama dalam Pembangunan Ruang... 31

Tabel 3.1 Jenis Variabel dan Devinisi Variabel Penelitian... 41

Tabel 3.2 Urutan Analisa dalam Penelitian... 45

Tabel 3.3 Model Tabel I-O Sederhana... 51

Tabel 4.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Per Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara Per Kabupaten/Kota Tahun 2005-2007... 58

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Usaha di Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2005-2007... 59

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Angkatan Kerja, Angkatan Kerja yang Bekerja serta Angkatan Kerja yang Mencari Pekerjaan di Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2005-2007... 60

Tabel 4.4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2003-2007... 61

Tabel 4.5 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Rupiah)Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2004-2007... 62

Tabel 4.6 Jumlah Bandar Udara, Tujuan, Status dan Fungsi di Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007... 65

Tabel 4.7 Jumlah dan Klasifikasi Pelabuhan Laut di Propinsi Sulawesi Tenggara... 66

Tabel 4.8 Aktivitas Pelayaran dan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 67

Tabel 4.9 Perkiraan Waktu Tempuh (jam) Perjalanan Antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 69

(8)

Tabel 4.10 Sektor Unggulan Berdasarkan Analisa LQ Masing-Masing Kabupaten/Kota Pada Tahun

2004-2007... 79

Tabel 4.11 Sektor Unggulan Berdasarkan Analisa Shift-Share Masing-Masing Kabupaten/Kota Tahun 2007 (Tahun awal 2003 & Tahun akhir 2007)... 84

Tabel 4.12 Pengelompokkan Sektor Berdasarkan Hasil Analisa LQ dan SS Masing-Masing Kabupaten/Kota Tahun 2007... 85

Tabel 4.13 Matriks Kebalikan (I-A)-1 Atas Dasar Harga Produsen Tahun 2006... 91

Tabel 4.14Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan Tahun 2006... 93

Tabel 4.15Keterkaitan Sektor Ekonomi Wilayah... 101

Tabel 4.16Tinjauan Aksesibilitas Antar Kabupaten/Kota... 105

Tabel 4.17Hubungan Kerjasama Antarkabupaten/kota... 113  

(9)

   

xv 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Propinsi Sulawesi Tenggara... 9 Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian... 13 Gambar 2.1 Keterkaitan Kota-Desa... 26 Gambar 2.2 Urutan Prioritas Pengembangan Infrastruktur.. 33 Gambar 2.3 Konseptualisasi Teoritik Pola Keterkaitan

Ekonomi Wilayah... 37 Gambar 3.1 Tahapan-Tahapan dalam Penelitian... 44 Gambar 4.1 Diagram Prosentase Jumlah Penduduk

Berdasarkan Mata Pencaharian... 59 Gambar 4.2 Peta Persebaran Infrastruktur Transportasi di

Propinsi Sulawesi Tenggara (Jaringan Jalan, Pelabuhan Laut dan Bandar Udara)... 71 Gambar 4.3 Persentase Keterkaitan Antar Sektor

Ekonomi... 103 Gambar 4.4 Peta Potensi Kabupaten/Kota di Propinsi

Sulawesi Tenggara... 107 Gambar 4.5 Peta Keterkaitan Ekonomi Setiap

Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 109

Gambar 4.6 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi

Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 111 Gambar 4.7 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Pertanian) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 127 Gambar 4.7 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Pertanian) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 127 Gambar 4.8 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Pertambangan dan Penggalian) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 129 Gambar 4.9 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Industri Pengolahan) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 131

(10)

Gambar 4.10 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor Listrik, Gas dan Air) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 133 Gambar 4.11 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Konstruksi) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 135 Gambar 4.12 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran) Kabupaten/Kota di

Propinsi Sulawesi Tenggara... 137 Gambar 4.13 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Angkutan dan Komunikasi) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 139 Gambar 4.14 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 141 Gambar 4.15 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi (Sektor

Jasa-Jasa) Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tenggara... 143 Gambar 4.16 Peta Pola Keterkaitan Ekonomi Berdasarkan

Kelompok Sektor Setiap Kabupaten/Kota di Propinsi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengumpulan plasma nufah sebanyak 7 aksesi markisa yang meliputi 4 aksesi markisa asam dan 3 aksesi markisa manis tersebut telah ditanam di lapang Kebun Percobaan

Mobil robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke lima arah sehingga bisa menekuk. Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan didukung elemen-

1.Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien gangguan kesehatan jiwa 2.Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien gangguan kesehatan jiwa 3.Membuat perencanaan keperawatan

Kendala yang dialami oleh SMK RSBI antara lain: (a) belum diperolehnya akreditasi dari sekolah mitra yang bertaraf internasional; (b) sekolah belum mampu membangun

Dari gambar 3 terlihat bahwa tebal lapis ulang dengan menggunakan Bina Marga Metoda Lendutan Pd.T-05-2005-B memiliki nilai yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan petunjuk serta melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis

Terjadi pada hari pertama saat pasien masuk ke rumah sakit melalui IGD dan pada saat dokter dan apoteker memberikan resep, hasil laboraturium belum keluar.. 12 55 Tahun CKD stage V

Salah satu masalah dalam operasi pemboran yaitu hilang sirkulasi lumpur (lost circulation), lost circulation atau hilang sirkulasi lumpur merupakan hilangnya sebagian