• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 2 ISSN (E) : 2540 - 7589

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK

TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

Tania Agustin Eka Putri 1), Bambang Endro Yuwono 2)

Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

taniagustin2208@gmail.com bambang.endro@trisakti.ac.id

Abstrak

Pelaksanaan proyek konstruksi akan menimbulkan berbagai macam risiko selama pengerjaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengurangi dan mentransfer risiko yang akan terjadi selama pekerjaan proyek konstruksi berlangsung. Salah satu alternatif pengalihan risiko guna mengurangi potensi risiko dalam proyek konstruksi tersebut adalah dengan menggunakan Asuransi Contractor All Risk (CAR) yang merupakan salah satu produk asuransi engineering yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi umum (general insurance) khususnya oleh perusahaan asuransi umum yang ada di Indonesia. Jumlah sampel penelitian ini adalah 20 perusahaan jasa konstruksi yang ada di Jakarta, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert, yang terdiri 1 variabel laten eksogen (Variabel X) dan 1 varabel endogen (Variabel Y) dengan total 7 indikator dan 23 item pertanyaan. Metode analisis data menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan program LISREL 8.80. Dari hasil penelitian dan pembahasan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil dari Second Order Construct untuk nilai R² (Koefisien Determinasi) untuk masing-masing persamaan hubungan dapat disimpulkan bahwa penggunaan asuransi contractor all risk (CAR) memiliki presentase pengaruh sebesar 72.54% terhadap pengalihan potensi risiko pada proyek konstruksi.

Kata kunci : asuransi contractor all risk, risiko, proyek konstruksi. Pendahuluan

Dalam dunia konstruksi, banyak dijumpai berbagai macam hambatan-hambatan. Salah satu yang menjadi hambatan dalam dunia konstruksi adalah adanya risiko-risiko pada proyek konstruksi yang dapat memberikan dampak kerugian pada proyek konstruksi apabila risiko tersebut terjadi. Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi adalah dengan metode pengalihan risiko dan penggunaan asuransi proyek konstruksi untuk mengurangi potensi kerugian yang akan terjadi selama pelaksanaan proyek berlangsung.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Indikator apa saja yang dominan dan dapat digunakan untuk mengetahui pihak kontraktor dalam menggunakan asuransi Contractor All Risk (CAR) ?

b. Indikator apa saja yang dominan dan dapat digunakan untuk mengetahui potensi risiko yang dapat dialihkan dengan adanya penggunaan asuransi Contractor All Risk (CAR) ?

c. Bagaimanakah pengaruh antara penggunaan asuransi Contractor All Risk (CAR) terhadap pengalihan potensi risiko pada proyek konstruksi ?

Tujuan penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui indikator apa saja yang dominan dan dapat digunakan untuk mengetahui pihak kontraktor dalam menggunakan asuransi Contractor All Risk (CAR) ?

(2)

252

c. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara penggunaan asuransi Contractor All Risk (CAR) terhadap pengalihan potensi risiko di proyek konstruksi ?

Studi Pustaka

a. Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.Hubungan antara pihak-pihak yang terkait dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. (Ervianto : 2008)

b. Risiko

Menurut Abas (2014 : 4), risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (loss).

c. Asuransi

Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan,kehilangan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. (Pasal 246 Kitab Undang-Undang Dagang Republik Indonesia)

d. Asuransi Contractor All Risk (CAR)

Menurut (Apwiddhal, 2008:52), konsep dasar dari asuransi CAR adalah memberikan jaminan yang menyeluruh terhadap kerusakan / kegagalan yang terjadi selama waktu pelaksanaan proyek rancangan bangunan,baik untuk pembangunan gedung maupun proyek-proyek infrastruktur.

Tertanggung atau pemegang polis dalam hal ini bisa pihak pemilik bangunan atau kontraktor atau penyandang dana atau pihak-pihak lain yang berkepentingan yang harus mencantumkan nama sebagai bagian utama dan terpenting atas proyek tersebut.

Tanggung jawab asuransi CAR meliputi control works, yaitu semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan kontraknya, termasuk temporary works, dan bahan-bahan material yang diperlukan untuk pembangunan proyek, construction plant and equipment, construction machinery, cost for clearance of debris, third party liability baik untuk property damage maupun bodily, serta surrounding property.

Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, Penggunaan metode ini digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh seberapa besar hubungan penggunaan asuransi contractor all risk terhadap pengurangan potensi risiko di proyek konstruksi. Pengujian model dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) yang merupakan metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk menggambarkan keterkaitan hubungan linier secara simultan antara variabel pengamatan (indikator) dan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (variabel laten)

Karena pengolahan data menggunakan metode SEM, maka jumlah sampel yang digunakan untuk estimasi ML (Maximum Likelihood) adalah minimal 5 pengamatan.

(3)

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 2 ISSN (E) : 2540 - 7589

Bentler dan Chou (1987) dalam Wijanto (2008:46), menyarankan bahwa paling rendah rasio 5 responden per variabel teramati. Jumlah item dlam kuesioner dalam penelitian ini adalah 33 butir, dengan demikian, sampel yang diperlukan sekurang-kurangnya sebanyak 33 x 5 = 165. Dalam penelitian ini, jumlah responden yang diambil adalah sebanyak 174 orang yang disebar ke 20 perusahaan jasa konstruksi yang proyeknya sedang berlangsung di Jakarta.

Dalam penelitian ini, merurjuk pada peneliian terdahulu yaitu penelitian (Irawan, 2012) dan penelitian (Haryono, Jemmy and W, Lusi Agustin Kusuma, 2004) variabel yang digunakan dijelaskan dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 1. Hubungan antar Variabel

Pembahasan

Sesuai dengan hasil first order construct untuk kedua variabel yakni variabel X (penggunaan asuransi CAR) dan variabel Y (pengurangan potensi risiko di proyek konstruksi) didapat nilai validitas dan reliabilitas untuk masing-masing item pertanyaan.

Tabel 1. Hasil First Order SEM Variabel X dan Y

Penggunaan Asuransi

Contractor All Risk

Pengalihan Potensi Risiko Pada Proyek Konstruksi

(4)

254

Determinasi) untuk masing-masing persamaan hubungan. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara penggunaan asuransi contractor all risk (CAR) terhadap pengalihan potensi risiko diproyek konstruksi memiliki nilai prosentase sebesar 72,54% yang dipengaruhi oleh pemahaman kontraktor terhadap penggunaan asuransi CAR, tingkat kepentingan menggunakan asuransi CAR, premi asuransi CAR, dan klaim kontraktor ke perusahaan asuransi.

Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil first order dari olah data Indikator Penggunaan Asuransi Contractor All Risk (CAR), maka sub indikator paling dominan, yaitu: proses klaim Asuransi contractor all risk (CAR) cukup mudah dan tidak terlalu lama, tarif premi asuransi contractor all risk (CAR) cukup ringan dan sesuai dengan nilai proyeknya, risiko yang dihadapi kontraktor sangat besar dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi, maka diperlukan suatu pengalihan risiko untuk mentransfer kerugian tersebut ke perusahaan Asuransi.

b. Berdasarkan hasil first order dari olah data indikator pengurangan potensi kerugian di proyek konstruksi, maka sub indikator yang paling dominan, yaitu: asuransi contractor all risk (CAR) sangat membantu untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kehilangan material dan peralatan di lokasi proyek karena pencurian, asuransi contractor all risk (CAR) sangat membantu untuk memberikan perlindungan pada proyek konstruksi terhadap kerugian akibat kerusakan bangunan / harta benda milik pihak ketiga akibat pekerjaan subkontraktor, dimana tanggung jawab tersebut dibebankan kepada kontraktor, asuransi contractor all risk (CAR) sangat membantu untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kerusakan bangunan / harta benda milik pihak ketiga yang disebabkan oleh pengoperasian alat berat proyek.

c. Berdasarkan hasil second order construct, dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan asuransi contractor all risk (CAR) terhadap pengalihan potensi risiko diproyek konstruksi memiliki nilai prosentase sebesar 72,54% yang dipengaruhi oleh pemahaman kontraktor terhadap penggunaan asuransi CAR, tingkat kepentingan menggunakan asuransi CAR, premi asuransi CAR, dan klaim kontraktor ke perusahaan asuransi.

(5)

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 2 ISSN (E) : 2540 - 7589

Daftar Pustaka

Apwiddhal. 2008. Pengalihan Resiko Proyek Konstruksi Pada Perusahaan Asuransi Indonesia (Tugas Akhir). Padang : Politeknik Negeri Padang

Ayat, Safri. 2012. Pengantar Asuransi, Prinsip dan Praktek Asuransi. Jakarta : STMA Trisakti.

Chandra, Henry P. 1997. Pengantar Bisnis Modul 4. Universitas Kristen Petra. Ervianto, L Wulfram. 2008. Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta : Andi Publishing Fisk, Edward R. 1997. Construction Project Administration. New Jersey.

Gustavson, Trieschmann. 1995. Risk Management & Insurance, Ohio:South Western College Publshing.

Haryono, Jemmy and W, Lusi Agustin Kusuma. 2004. Studi tentang asuransi all risk pada perusahaan konstruksi (Tesis). Surabaya : Universitas Kristen Petra

Irawan, Dafid. 2012. Apresiasi Kontraktor Dalam Penggunaan Asuransi Pada Pembangunan Konstruksi Di Malang (Skripsi). Malang : Universitas Widyagama Malang. Jasaraharja Putera. 1997. Makalah Asuransi Engineering. Jakarta.

Kasanah, Aprilia. 2015. Penggunaan Metode Structural Equation Modelling Untuk Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Perpustakaan Dengan Program Lisrel 8.80 (Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang

Khansa, Fabiola. 2016. Hubungan Antara Kualitas Pemasok Dengan Kepuasan Pelanggan (Tugas Akhir). Jakarta : Universitas Trisakti.

Maulana, Ipan. 2012. Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Motivasi Mahasiswa Dalam Penyelesaian Tugas Terstruktur Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI (Skripsi). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Mintarsa, Budi., dan Bernard, Maukar, Ign. 2001. Studi Tentang Penggunaan Asuransi C.A.R (Contractor All Risk Insurance) Sebagai Alternatif Pengalihan Resiko dan Salah Satu upaya Proteksi Dampak Risiko Pada Proyek Konstruksi (Tugas Akhir). Surabaya : Universitas Kristen Petra.

Mukhlis, Azis. 2011. Kontribusi Penguasaan Mata Kuliah Fisika Terhadap Penguasaan Mata Kuliah Mekanika Rekayasa I Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil S1 FPTK UPI. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Salim, Abas. 2014. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sawab, Waristo. 1997. Asuransi CAR. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Wijanto, Setyo Hari. Structural Equation Modelling dengan LISREL 8.8:Konsep dan Tutorial. Cet.1, Yogyakarta : Graha Ilmu

Gambar

Gambar 1. Hubungan antar Variabel Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Dan saya enggan jadi perempuan karena saya tak mau sebodoh mama.” (Alberthiene Endah, 2006: 59), terlebih lagi saat ia mengetahui bahwa kedua orang tuanya telah

yang memiliki perbedaan yang sangat signifikan terhadap rata-rata leadtime. Oleh karena itu, metrik kinerja ini juga termasuk dalam metrik kinerja yang belum mencapai target. Kelima

Sebagai kelanjutan dari proses pengumuman ini, akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan Surat Perintah Kerja. Demikian untuk

Persepsi dan pemahaman bahasa seni visual iaitu rupa, jalinan, imbangan, kontra, dan harmoni yang terdapat pada alam semula jadi dan karya seni dalam penghasilan corak

Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan penghitungan untuk menentukan persentase tingkat keterlaksaanan penera- pan pembelajaran kelompok pola tutor sebaya, persentase

Sedangkan Apartemen adalah tipe hunian yang berjenis gedung tinggi ( High Rise Buildings ). Pada gedung tinggi dan multi- stories , beberapa masalah dapat timbul

'ilTontriausil h6llebumian tPa[a cPemqangtnan Wi[ayfr Nangroe flcefr lDantssakm [.an. Sumatera 'l)tdra (Pasm Eencana $eitpa [an

Struktur komunitas mangrove yang ada di beberapa lokasi pesisir Pulau Nusalaut juga diketahui memiliki kondisi baik dengan nilai penting dan jenis yang beragam.. Kerapatan