• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus pada PT. Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus pada PT. Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL

(Studi Kasus pada PT. Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya)

Adi Zulfikar 083403080 Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui modal kerja yang ada di perusahaan (2) untuk mengetahui laba opersional peusahaan (3) untuk mengetahui pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Operasional Perusahaan Aksa Reksa Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Aksa Reksa Jaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan skala pengukuran rasio. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian mengenai pengaruh modal kerja terhadap laba operasional yaitu modal kerja berpengaruh signifikan terhadap laba operasional.

Kata kunci : modal kerja, laba operasional

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi dalam negeri pasca krisis ekonomi dan moneter mengharuskan negara kita lebih berkonsentrasi dalam menentukan berbagai kebijakan ekonomi, terlebih dalam menghadapi era pasar bebas sekarang ini. Perusahaan- perusahaan dalam hal ini harus bersikap kritis terhadap perubahan- perubahan situasi ekonomi yang terjadi, dan yang lebih penting lagi manajemen harus mampu menentukan kebijakan- kebijakan dan membuat suatu keputusan tentang problematika yang terjadi dengan tepat, baik yang bersifat panjang atau untuk jangka panjang.

Persaingan bisnis tidak mungkin bisa dihindari, dalam hal ini perusahaan harus mampu bersaing untuk tetap bertahan, artinya perusahaan harus mampu mempertahankan kontinuitas usahanya sendiri, disamping pencapaian tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba. Berdasarkan hal ini, maka manajemen tidak lagi dihadapkan pada

bagaimana cara memproduksi yang baik, serta pemasaran produk yang efektif, melainkan manajemen dituntut untuk lebih memahami masalah yang paling mendasar yaitu kebutuhan akan dana sebagai tambahan modal kerja. Tanpa dana, perusahaan tidak akan berjalan, karena dana dipakai untuk membiayai segala aktifitas perusahaan.

Modal kerja berpengaruh secara langsung terhadap laba operasional perusahaan. Jika aktivitas perusahaan semakin tinggi maka pendapatan atau laba operasional perusahaan juga akan semakin meningkat. Dengan adanya tambahan laba yang diperoleh perusahaan diharapkan modal kerja juga akan kembali bertambah sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan dapat melakukan ekspansi atau perluasan usaha.

Dalam kegiatan suatu perusahaan, termasuk perusahaan yang bergerak dibidang produksi, masalah yang utama adalah modal

(2)

2 kerja. Karena tanpa adanya modal kerja yang cukup maka perusahaan tersebut akan mengalami krisis keuangan dan yang paling dkhawatirkan adalah kebangkrutan. Maka para manajer diharapkan memahami bagaimana cara menciptakan suatu sistem pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi sasaran dari aktivitas produksi yang dilakukan akan tercapai dan laba yang diperoleh sesuai dengan keinginan perusahaan.

Salah satu cara yang dilakukan PT Aksa Reksa Jaya untuk mempertahankan atau memenuhi target produksi yang telah ditentukan, adalah dengan selalu berusaha mengelola modal kerja yang dialokasikan dengan dengan tepat dan diaharapkan akan masuk kembali ke perusahaan dalam waktu yang pendek melalui penjualan produknya. Hal ini dikarenakan hasil dari penjualan akan segera dialokasikan kembali untuk membiayai kegiatan operasional secara berkesinambungan.Jadi setiap kenaikan pemberian kredit akan diikuti oleh kenaikan Rentabilitas bank. Semakin besar kredit yang diberikan oleh bank maka diharapkan semakin tinggi Rentabilitas yang dicapai, juga sebaliknya.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan laba operasional adalah dengan cara menentukan jumlah modal kerja dengan tepat. Namun sampai saat ini belum diketahui sejauh mana pengaruh modal kerja terhadap laba operasional yang terdapat pada perusahaan pupuk organik PT Aksa Reksa Jaya.

Tinjauan Pustaka

Menurut Agnes Sawir (2005 : 129) modal kerja didefinisikan sebagai berikut: “Keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.

Amir Abadi Jusuf (2000:34) mendefinisikan laba operasi sebagai berikut : ”Laba operasi adalah selisih pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha

perusahaan dikurangi dengan beban usaha langsung dari kegiatan operasional”.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada PT. Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Leuwidahu No.131 Indihiang Tasikmalaya dengan objek penelitiannya adalah Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Operasional.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis memilih objek penelitian mengenai perusahaan yang berkenaan dengan pengaruh modal terhadap laba operasional perusahaan pada PT Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya sebagai salah satu perusahaan Cabang Pembantu dari Perusahaan Pupuk Organik milik pemerintah yaitu PT Petrokimia Gresik.

Pada awalnya, kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dimulai sejak tahun 1983 bernama CV. Aksa Jaya yang kemudian berubah menjadi PT. Aksa Reksa Jaya, perusahaan ini bergerak di bidang developer dan perdagangan umum. Pada awal pendiriannya, perusahaan ini bergerak di bidang pengadaan rumah sederhana yang bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara dan Bank Indonesia cabang Tasikmalaya. Seiring berjalannya waktu dan adanya modal perusahaan untuk ekspansi, pada tahun 2003 PT aksa Reksa Jaya ini bekerja sama dengan Perusahaan Pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan pupuk Subsidi dan Non-Subsidi milik Pemerintah yaitu PT. Pertokimia Gresik.

Penelitian yang penulis akan sampaikan yakni pengaruh modal kerja terhadap laba operasional pada PT Aksa Reksa Jaya yang bergerak pada bidang perdagangan umum yaitu Pangadaan Organik. Dimana pengaruh modal kerja dapat berpengaruh signifikan terhadap laba operasional perusahaan.

Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi sederhana, analisis koefisien korelasi sederhana, analisis koefisien determinasi, dan

(3)

3 analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya melalui tabel, dengan menggunakan software SPSS.

Pengujian Hipotesis

Prosedur Pengujian Hipotesis disajikan melalui langkah- langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah pertama dalam pembuatan keputusn adalah menetapkan hipotesis no (Ho), hipotesis nol merupakan hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yang diuji. Hipotesis nol ini pada umumnya diformulasikan untuk ditolak dan ditolaknya hipotesis nol ini, maka hipotesis alternatif (Hi) dapat diterima. Hipotesis alternatif merupakan penelitian dari penulis, berupa prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji.

Adapun hipotesis operasional dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut :

 Ho : = 0 : Besarnya modal kerja tidak berpengaruh signifikansi terhadap laba operasional perusahaan.

 Hi : ≠ 0 : Besarnya modal kerja berpengaruh signifikansi terhadap laba operasional perusahaan.

2. Penetapan Tingkat Signifikansi Taraf signifikan ( ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai profitabilitas 95% atau toleransi kekeliruan adalah 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel- variabel yang diteliti, dengan derajat kebebasan (n-2).

3. Uji Signifikansi

Untuk menguji signifikansi dari koefisiensi korelasi yang diperoleh, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2006 :217)

Dimana :

t = nilai uji signifikansi r = nilai koefisiensi korelasi n = jumlah tahun yang diteliti r² = koefisiensi determinasi n-2 = derajat kebebasan 4. Kaidah Keputusan

Kaidah keputusan penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Terima Ho (Tolak Hi), jika –t ½ ≤ t hitung t ½

 Tolak Ho (Terima Hi), jika –t ½ > t hitung atau t ½ < t hitung 5. Penarikan Keputusan

Apabila Ho diterima berarti bahwa besarnya modal kerja tidak berpengaruh yang signifikan terhadap laba operasional. Sedangkan apabila Ho ditolak berarti diterima berarti bahwa besarnya modal kerja berpengaruh yang signifikan terhadap laba operasional.

(4)

4

Hasil dan Pembahasan Tabel 1

Modal Kerja pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya Periode 2006-2011 Tahun Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Modal Kerja (Rp) Peningkatan (Penurunan) (Rp) 2006 316.114.030 141.013.581 175.100.449 2007 359.801.096 121.564.800 238.236.296 63.135.847 2008 522.195.086 275.979.778 246.215.308 7.979.012 2009 591.770.750 202.080.900 389.689.850 143.474.542 2010 563.491.629 264.009.990 299.481.639 (90.208.211) 2011 645.871.138 268.619.500 377.251.638 77.769.999 (Sumber : Perusahaan Aksa Reksa Jaya)

Berikut ini di uraikan mengenai modal kerja Perusahaan Aksa Reksa Jaya periode tahun 2006-2011 :

1) Tahun 2006 modal kerja bersih Perusahaan Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 175.100.449. 2) Tahun 2007 modal kerja bersih Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 238.236.296 mengalami kenaikan sebesar 63.135.847 dari tahun 2006.

3) Tahun 2008 modal kerja bersih Perusahaan Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 246.215.308 mengalami kenaikan sebesar 7.979.012 dari tahun 2007.

4) Tahun 2009 modal kerja bersih Perusahaan Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 389.689.850 mengalami kenaikan sebesar 143.474.542 dari tahun 2008.

5) Tahun 2010 modal kerja bersih Perusahaan Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 299.481.639 mengalami penurunan sebesar Rp. 90.208.211 dari tahun 2009.

6) Tahun 2011 modal kerja bersih Perusahaan Aksa Reksa Jaya sebesar Rp 377.251.638 mengalami kenaikan sebesar Rp. 77.769.999 dari tahun 2010.

(5)

5 Tabel 2 Laba Operasional

Pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya Periode 2006-2011

Tahun Laba Operasional (Rp) Kenaikan (Penurunan) (Rp) 2006 17.693.689 2007 45.508.758 27.815.069 2008 70.447.742 24.938.984 2009 159.438.385 88.990.643 2010 82.979.667 (76.458.718) 2011 178.039.765 95.060.098

(Sumber : Perusahaan Aksa Reksa Jaya)

Berikut ini diuraikan pecapaian laba operasional Perusahaan Aksa Reksa Jaya tahun 2006-2011:

1) Tahun 2006 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 17.693.689.

2) Tahun 2007 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 45.508.758 mengalami kenaikan sebesar

Rp. 27.815.069 dari tahun 2006.

3) Tahun 2008 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 70.447.742 mengalami kenaikan sebesar

Rp. 24.938.984 dari tahun 2007.

4) Tahun 2009 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 159.438.385 mengalami kenaikan yang

signifikan sebesar Rp. 88.990.643 dari tahun 2008.

5) Tahun 2010 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 82.979.667 mengalami penurunan yang

cukup besar yaitu sebesar Rp. 76.458.718 dari tahun 2009

6) Tahun 2011 laba operasional Perusahaan

Aksa Reksa Jaya sebesar Rp. 178.039.765 sehingga kembali

mengalami kenaikan sebesar Rp 95.060.098 dari tahun 2010.

(6)

6 Regression Sederhana Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Modal Kerjaa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Laba Operasional

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .980a .961 .951 .18854

a. Predictors: (Constant), Modal Kerja

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.510 1 3.510 98.742 .001a

Residual .142 4 .036

Total 3.652 5

a. Predictors: (Constant), Modal Kerja b. Dependent Variable: Laba Operasional

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -35.324 5.375 -6.571 .003 Modal Kerja 2.747 .276 .980 9.937 .001

a. Dependent Variable: Laba Operasional

Untuk mengetahui pengaruh besarnya modal kerja terhadap laba operasional pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya, maka dilakukan uji atas hipotesis. Di mana hipotesis tersebut adalah "modal kerja berpengaruh signifikan terhadap laba operasional". Yang berarti bahwa

modal kerja meningkat maka laba operasional meningkat pula.

Pada penelitian ini, analisis data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0. Hasil penelitian yang

(7)

7 diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat pengaruh modal kerja terhadap laba operasional. Untuk mengetahui besarnya pengaruh modal kerja (variabel independen) terhadap laba operasional (variabel dependen), maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana sebagai berikut.

Y = a + b(X)

Hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS. Ver. 16.0 diperoleh bahwa :

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui nilai sebagai berikut:

a = - 35,324 b = 2,747

Maka persamaan regresi adalah Y = - 35,324 + 2,747 (X)

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat dikatakan bahwa apabila terdapat peningkatan modal kerja sebesar 1 rupiah (X = 1) maka akan menyebabkan laba operasional meningkat sebesar Rp. 2,747. Jadi semakin naik modal kerja akan diikuti oleh kenaikan laba operasional di Perusahaan Aksa Reksa Jaya.

Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara modal kerja dengan laba operasional, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS. 16.0 yang terdapat dalam tabel correlations, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,980. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh modal kerja terhadap laba operasional adalah sebesar 0,980 dan angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi yang sangat kuat.

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh modal kerja terhadap laba operasional maka rumus yang digunakan adalah :

Kd = r2 x 100%

Berdasarkan program SPSS. 16.0 yang terdapat dalam tabel summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,961, maka besarnya pengaruh modal kerja terhadap laba operasional adalah sebesar 96,1 %. Dalam hal ini laba operasional dipengaruhi oleh modal kerja sebesar 96,1 %, sisanya sebesar 3,9 % merupakan pengaruh faktor lain yaitu seperti: volume penjualan, biaya produksi dan biaya operasional.

Sedangkan untuk menguji pengaruh modal kerja terhadap laba operasional, maka dapat digunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu modal kerja sebagai variabel independen dengan laba operasional sebagai variabel dependen.

Berdasarkan hasil perhitungan pada program SPSS yang terdapat dalam tabel coefficients pada lampiran 1, diperoleh nilai thitung

sebesar 9,937 kemudian thitung ini dibandingkan

dengan ttabel pada degree of freedom (df) n-2 = 4

dan = 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,776.

Ternyata thitung lebih kecil dari ttabel (9,937>

2,776) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig. diperoleh 0,001 nilai tersebut kurang dari nilai (0,05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Hi (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Hi bahwa pada tingkat keyakinan 95% modal kerja berpengaruh signifikan terhadap laba operasional.

Berdasarkan bahasan-bahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh modal kerja terhadap laba operasional pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1). Modal kerja yang digunakan yaitu seluruh aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya dari periode tahun 2006-2011 secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan terbesar pada periode tahun 2009 yaitu sebesar Rp 389.689.850. Hal ini menunjukan bahwa

(8)

8 aktiva lancar yang disediakan oleh perusahaan selalu mengalami kenaikan meskipun adanya kenaikan hutang lancar sehingga modal kerja yang digunakan untuk operasional sehari-hari selalu mengalami kenaikan.

2). Laba operasional yang merupakan pendapatan dikurangi beban operasional periode tahun 2006-2011 secara umum menunjukkan kenaikan, kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 95.060.098. kenaikan ini disebabkan karena adanya peningkatan laba operasional akibat dari permintaan produk yang kembali meningkat setelah pada tahun 2010 mengalami penurunan.

3). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa pada tigkat keyakinan 95% modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap laba operasional Perusahaan Tepung Tapioka Aksa Reksa Jaya artinya dengan modal kerja bersih yang sesuai dengan kebutuhan produksi pupuk organik akan sedikit mendorong dalam pencapaian laba operasional.

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran pada Perusahaan Aksa Reksa Jaya yang mungkin berguna adalah sebagai berikut :

1). Perusahaan agar mempertahankan jumlah modal kerja yang ada bahkan ditingkatkan dengan memperhatikan jumlah aktiva lancar dan hutang lancarnya sehingga modal kerja yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dapat meningkatkan laba operasional.

2). Untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan konsep skripsi ini, dengan membahas variabel lain diantaranya variabel likuiditas, profitabilitas dan yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Sarwoko. 1999. Manajemen Keuangan, Edisi 2. Yogyakarta; BPFE

Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Amir Abadi Jusup. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta. Penerbit Salemba Jakarta.

Atus Mulyana, 2005. Pengaruh Modal kerja Terhadap Laba Operasi. UNSIL : Tasimalaya

Abdullah Sahab. 2000. Accounting Principle. Edisi Ketujuh. Jilid 1. Bandung: SAS.

Aliminsyah dan Pandji.(2003). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: CV. Yrama Widya.

Bambang Riyanto, 2001, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat, Yogyakarta : BPFE.

Buku Pedoman Bank Indonesia. 2000. Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.

Dwi Ratna Handayani, 2004. Pengaruh Modal Kerja Tehadap Likuiditas, UNIKOM : Bandung. http:/www.UNIKOM.co.id

(9)

9 Guntur Komara Putra. 2009. Pengaruh Modal

Kerja Terhadap Rentabilitas Perusahaan. Skripsi tidak dipublikasikan. FE Unsil.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, “Standar Akuntansi Keuangan”, Buku I dan 2 Jakarta, Penerbit : Salemba.

Irvan Maulana. 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Operasional Perusahaan. Skripsi tidak dipublikasikan. FE Unsil.

Jay M Smith dan Skousen K, Fred. 2002. Akuntansi Intermediate. Tim Penerjemah Erlangga. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Kusnadi S. Maria dan R. Irma Daryani, 2000, “Akuntansi Menengah, Prinsip, Prosedur dan Metode”, Malang : Unbraw.

Muhammad Nazir, 2000, “Metodologi Penelitian”, Jakarta. Penerbit : Ghalia Indonesia

Moch. Ichsan, 1998, “Akuntansi Manajemen”, Bandung : Universitas Pasundan

Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Ke-5.Yogyakarta: LIBERTY.

Mulyadi, Ajang. (2002). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : LIBERTY

Munawir. 2001. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Liberty.

Nelly Krisnawati, 2006. Pengaruh Beban Piutang tak Tertagih Terhadap Laba Operasional. UNIKOM : Bandung. http:/www.UNIKOM.co.id

Niswonger, Robert L, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fress. Terjemahan Hyginus Ruswinarto, 1999, “Prinsip-prinsip Akuntansi”. Edisi ke-16, Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Sarwoko dan Abdul Halim, 1999, “Manajemen Keuangan” Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Siti Nurjanah, 2004. Analisis Pengaruh Perubahan Modal Kerja Terhadap Perubahan Tingkat Laba Kotor.

UNIKOM : Bandung.

http:/www.UNIKOM.co.id

Smith J. M. & Skousen, 1999, Alih Bahasa Alfonsus S. “Akuntansi Intermediate” Jilid 1, Jakarta.

Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta ; Salemba Empat.

(10)

10 Suad Husnan, 2005, Manajemen Keuangan, edisi

ketujuh, Yogyakarta : BPFE.

Sudjana, 2003, Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga, Edisi Baru (Edisi Kelima), Bandung, Penerbit Tarsito.

Sugiono, 2003, Statistik Untuk Penelitian, Cetakan Kelima, Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ke-19. Bandung: Alfabeta.

. 2011. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-14. Bandung: Alfabeta.

Syahrul & Muhammad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Cetakan kedua. Jakarta: Gagas Promosindo

Syahyunan. (2003). Analisis Modal Kerja. (Online).

http://library.usu.ac.id/download/fe/man ajemen-syahyunan3.pdf [15 Oktober 2012]

Winwin Yadiati & Ilham Wahyudi.2010. Pengantar Akuntansi.Cetakan ke-3. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Weston J. Fred and Eugene F. Bringham, 1999, “Manajerial Finance”, Jakarta : Erlangga.

Wild, John J., et al. (2005). Analis Laporan Keuangan Edisi Ke-Delapan Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Yulianti. (2009). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Operasional. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. [17 Oktober 2012 ]

Referensi

Dokumen terkait

1) Memetakan operasi perusahaan: hal ini membutuhkan diketahuinya batas-batas konsesi perusahaan. Sinar Mas tidak membuat informasi ini tersedia untuk umum, dengan

Saran teoritis penelitian ini pada Framing berita tentang Pembingkaian Berita mengenai Pemberitaan terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden Joko Widodo dalam

Metodologi dapat dirumuskan sebagai analisis dan pengaturan secara sistematik dari prinsip-prinsip dan proses-proses rasional dan eksperimental yang membimbing suatu

Terapi antiviral pada sirosis hati dekompensata terkait infeksi virus hepatitis B merupakan suatu tantangan dalam pengobatan, pengembangan agen antiviral spesifik telah

Kondisi pantai di bagian barat Lampung, seperti halnya pantai-pantai yang berhadapan dengan perairan samudera yang terbuka, adalah curam.. Kecuraman pantai di

Huraian Sukatan Pelajaran disediakan untuk membantu guru merancang aktiviti dan bahan pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan tahap kematangan murid selaras dengan

Sedangkan menurut Manullang (2013: 37) terdapat lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis, yaitu lingkungan fisik, lingkungan perekonomian,

dibe bela lanj njak akan an me mela lalu lui i pr pros oses es Pe Peng ngad adaa aan n Ba Barran ang) g)Ja Jasa sa, , di dipe perl rluk ukan an pr pros oses es