GAMBARAN PERILAKU PENCARIAN PENANGANAN TERHADAP JERAWAT PADA REMAJA DI SMA DI KECAMATAN MEDAN DENAI
Oleh:
Toghur Arifani Lubis 110100008
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
Toghur Arifani Lubis 110100008
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Gambaran Perilaku Pencarian Penanganan terhadap Jerawat pada Remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai.
Nama : Toghur Arifani Lubis NIM : 110100008
Pembimbing Penguji I
Dr. Aryati Yosi, Mked (KK), SpKK dr. Zaldi, SpM NIP. NIP.
Penguji II
dr. Khairani Sukatendel, SpOG NIP.
Medan, 29 November 2010 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Jerawat menjadi masalah pada remaja. Angka kejadian yang tinggi memiliki dampak yang besar dalam mempengaruhi kepercayaan diri dan kepuasan terhadap penampilan wajah. Penanganan dan perbaikan dari keluhan jerawat mempengaruhi peningkatan kualitas hidup penderita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pencarian penanganan terhadap jerawat pada remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross-sectional yang dilakukan di 5 sekolah menengah atas sederajat di Medan Denai, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sekolah yang diteliti ditentukan berdasarkan randomisasi sedangkan subjek ditentukan berdasarkan nonprobability sampling.
Subjek berjumlah 100 orang berjerawat. Kelompok subjek terbanyak adalah umur 17 tahun sebesar 32%, perempuan sebesar 55%, derajat sedang sebesar 59%. Sebesar 50% subjek memperoleh informasi melalui internet, 44% dari teman, 37% dari televisi, dan 33% dari keluarga. Tindakan pencarian penanganan saat ini terbanyak adalah menangani sendiri sebesar 52% dan terendah dengan mencari penanganan sebesar 7%. Tindakan pencarian penanganan sebelumnya terbanyak dengan menangani sendiri sebesar 90%. Menangani sendiri terbanyak dengan rajin mencuci muka sebesar 69%. Mencari penanganan terbanyak dengan pergi ke salon sebesar 36%. Cara pakai obat terbanyak dengan topikal sebesar 80%. Prioritas subjek terbanyak adalah memperhatikan khasiat penanganannya sebesar 84%. Sebesar 52% subjek merasa tidak puas dengan hasil penanganan yang telah dilakukan.
Disimpulkan bahwa remaja memiliki perilaku pencarian penanganan terhadap jerawat terutama menangani sendiri dengan mencuci muka. Remaja lebih banyak pergi mencari penanganan ke salon dan menggunakan obat cara pakai topikal, memperoleh informasi terutama dari internet dan memprioritaskan khasiat penanganan namun masih banyak yang tidak puas dengan hasil penanganannya.
Abstract
Acne vulgaris becomes a problem on all teenagers. Although it didn’t result in death, high of insidence rate have a large impact in affecting the confidence and satisfaction of the appearance. Early treatment and improvement of acne can have a positive impact in quality of life.
This research has to find an image of treatment seeking behavior of acne on teenagers in senior high school in Medan Denai as purpose. This is a descriptive research using a cross sectional study approach. The research was carried out in 5 senior high schools in Medan Denai, Medan city, North Sumatera province. That 5 schools investigation determined based on randomization while the subject is determined based on nonprobability sampling.
There are 100 subject of acne patiens with demographic characteristic
of subject’s group most is seventeen years old amounted 33% and woman 55%, moderate acne 59%, 50% subject have an information about acne and treatment via internet, friends 44%, television 37%, and families 33%. The treatment seeking currently carried out most of the subject is to handle its own 52%, and the lowest is by looking for handling of 7%. By 90% the subject stated ever to handle their acne before. Self treatment by wash the face amounted 69% while the action by looking for handling by going to salon 36%. Amounted to 80% subject means of topical use. Effectivness is the most priority 84%, 52% subject feel dissatisfaction with the result of their treatment.
Based on result concluded that teenagers have their treatment seeking behavior the most is self treatment by wash the face, most of who looking for handling going to salon, means of topical use. Get an information via internet, effectivenes is a priority but still feel dissatisfaction with their treatment.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah menganugerahkan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Perilaku Pencarian
Penanganan terhadap Jerawat pada Remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai“.
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
derajat strata 1 kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan
.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar, meningkatkan ilmu pengetahuan
dan keahlian.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
keahlian.
3. dr. Ariyati Yosi, Mked(kk) SpKK selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan dan dengan sabar membantu
pelaksanaan penelitian ini.
4. dr. Rina Amalia, MARS selaku dosen pembimbing statistik yang
senantiasa memberikan bimbingan mengenai penelitian.
5. dr. Zaldi, SpM dan dr. Khairani Sukatendel, SpOG selaku penguji yang
telah berkenan memberikan masukan-masukan berharga demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
6. Pihak sekolah, beserta murid-muridnya yang bersedia meluangkan waktu
7. Seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan serta doa hingga
peneliti tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam pelaksanaan dan
penyelesaian penelitian ini.
8. Sahabat penulis yaitu Fenti Novita Sari, Mutia Fri Fahrunnisa, Ayu
Mahfuza, Winda Wijayanti, Tengku Nurhasanah, Atika Najlah, Widya
Manja Putri dan Anika Restu Pradini yang senantiasa senantiasa
memberikan dukungan serta doa hingga peneliti tetap bersemangat dan
pantang menyerah dalam pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini.
9. Teman satu kelompok yaitu Maghfiratur Rahma Zega dan Vishnu yang
selalu memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam
menyempurnakan karya tulis ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini banyak
kekurangan, mengharapkan saran serta kritik demi kesempurnaan karya tulis
ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
Amin.
Medan, 17 Mei 2014
2.2.8.Diagnosa Banding ... 17
2.2.9.Penatalaksanaan ... 17
2.3. Perilaku ... 21
2.3.1.Defenisi Perilaku ... 21
2.3.2.Perilaku Kesehatan ... 22
2.3.3.Perilaku Pencarian Penanganan/Penyembuhan ... 22
2.3.4.Sumber Informasi ... 24
2.3.5.Prioritas ... 24
2.3.6.Derajat Keparahan ... 25
2.3.7.Kepuasan ... 25
2.3.8.Pengukuran Perilaku ... 25
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI PERASIONAL ... 26
3.1.Kerangka Konsep Penelitian ... 26
3.2.Definisi Operasional ... 26
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 29
4.1.Jenis Penelitian ... 29
4.2.Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
4.2.1.Lokasi Penelitian ... 29
4.2.2.Waktu Penelitian ... 29
4.3. Populasi dan Sampel ... 30
4.3.1.Populasi Target ... 30
4.3.2.Populasi Terjangkau ... 30
4.3.3.Sampel ... 30
4.3.4.Kriteria Inklusi ... 31
4.3.5.Kriteria Ekslusi ... 31
4.4.Teknik Pengumpulan Data ... 32
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
5.1. Hasil Penelitian ... 33
5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33
5.1.2.Deskripsi Karakteristik Subjek ... 34
5.1.3. Tindakan Pencarian Penanganan terhadap Jerawat ... 37
5.1.4. Sumber Informasi ... 39
5.1.5.Prioritas Subjek dalam Pencarian Penanganan terhadap Jerawat ... 40
5.1.6.Motivasi dan Kepuasan terhadap Tindakan Penanganan 41 5.2.Pembahasan ... 41
5.2.1. kelompok jenis kelamin subjek ... 41
5.2.2. kelompok umur subjek ... 42
5.2.3. Derajat keparahan jerawat kelompok subjek ... 42
5.2.4. Lokalisasi Jerawat ... 43
5.2.5. Kondisi Jerawat ... 43
5.2.6. Tindakan Pencarian Penanganan tersering/saat ini terhadap Jerawat ... 44
5.2.7. Tindakan Pencarian Penanganan yang Pernah Dilakukan terhadap Jerawat ... 45
5.2.8. Tindakan Menangani Sendiri Jerawat ... 45
5.2.9. Tindakan dengan Mencari Penanganan Jerawat ... 45
5.2.10. Cara Pakai Obat ... 46
5.2.11. Sumber Informasi subjek ... 46
5.2.12. Prioritas Pencarian Penanganan terhadap Jerawat ... 46
5.2.13. Motivasi dan Kepuasan terhadap Tindakan ... 46
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
6.1. Kesimpulan ... 48
6.2. Saran ... 49
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1. Histology epidermis menunjukkan struktur 6
kulit tipis dan kulit tebal.
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Pengertian atau karakteristik gejala-gejala pada akne. 15
Tabel 2.2. Gradasi Akne vulgaris 16
Tabel 2.3. Persentase pola perilaku masyarakat pada waktu sakit, 23
2006.
Tabel 2.4. Persentase perilaku penduduk yang mengobati sendiri, 23
pedesaan dan perkotaan, tahun 2006.
Tabel 2.5. Persentase perilaku pencarian pengobatan perkotaan dan 24
pedesaan, 2007.
Tabel 5.1. Deskripsi lokasi penelitian 33
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi subjek penelitian 34
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi derajat keparahan jerawat subjek
penelitian 34
Tabel 5.3.1. Distribusi frekuensi lokasi timbulnya jerawat yang dirasa
pernah dialami subjek penelitian 35
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi waktu timbulnya jerawat subjek
penelitian 35
Tabel 5.4.1. Waktu-waktu tertentu timbulnya jerawat 36
Tabel 5.5. Anggapan terhadap keseriusan jerawat 36
Tabel 5.6. Tindakan pencarian penanganan terhadap jerawat saat ini 37
Tabel 5.6.1. Tindakan pencarian penanganan terhadap jerawat yang
dilakukan sebelumnya 37
Tabel 5.6.1.1. Alasan menangani sendiri atau tidak menangani jerawat 38
Tabel 5.6.1.2. Tindakan penanganan sendiri terhadap jerawat 38
Tabel 5.6.1.3. Tindakan dengan mencari penanganan 39
Tabel 5.6.2. Sumber informasi 40
Tabel 5.6.3. Prioritas subjek dalam pencarian penanganan terhadap 40
jerawat
Tabel 5.6.4. Motivasi dalam mencari penanganan terhadap jerawat 41
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Daftar riwayat hidup
Lampiran 2 Lembar penjelasan.
Lampiran 3 Informed consent.
Lampiran 4 Kuesioner
Lampiran 5 Data induk
Lampiran 6 Pernyataan validitas isi kuesioner.
Lampiran 7 Ethical clearance