• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN GUBERNUR 2017 sulselprovgoid 580f7f42354a8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERATURAN GUBERNUR 2017 sulselprovgoid 580f7f42354a8"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan 1

 Geografis 2

 Penduduk 2

 Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 3

 Kepegawaian 4

1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan 4

1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 6

1.4. Issu-Issu Strategis 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA 16 2.1. Rencana Stratergis 16 2.2. Perjanjian Kinerja 17 2.3. Indikator Kinerja Utama 26

2.4. Program Pendukung Pencapaian Strategis 27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28 3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 28 3.2. Perbandingan Dengan Target Jangka Menengah 135

3.3. Realisasi Anggaran 135

3.4. Aspek Pendapatan Daerah 135

3.5. Aspek Belanja Daerah 136

3.6. Anggaran Terkait Pencapaian Sasaran 136

3.7. Efisiensi Sumber Daya 136

BAB IV PENUTUP 137

4.1. Simpulan Umum Capaian Kinerja 137

4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja 141

(2)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi DAFTAR TABEL

1. Tabel I -1, Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi 1

2. Tabel I-2, Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 3

3. Tabel II-1, Penetapan Kinerja 13

4. Tabel III-1, Sasaran Strategis 1 28

5. Tabel III-2, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 1 29

6. Tabel III-3, Sasaran Strategis 2 30

7. Tabel III-4, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 2 31

8. Tabel III-5, Sasaran Strategis 3 32

9. Tabel III-6, 38

10. Tabel III-7, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 3 45

11. Tabel III-8, Sasaran Strategis 4 46

12. Tabel III-9, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 4 48

13. Tabel III-10, Sasaran Strategis 5 49

14. Tabel III-11, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 5 51

15. Tabel III-12, Sasaran Strategis 6 52

16. Tabel III-13, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 6 53

17. Tabel III-14, Sasaran Strategis 7 54

18. Tabel III-15, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 7 55

19. Tabel III-16, Sasaran Strategis 8 56

20. Tabel III-17, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 8 57

21. Tabel III-18, Sasaran Strategis 9 58

22. Tabel III-19, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 9 60

23. Tabel III-20, Sasaran Strategis 10 61

24. Tabel III-21, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 10 63

25. Tabel III-22, Sasaran Strategis 11 64

26. Tabel III-23, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 11 64

27. Tabel III-24, Sasaran Strategis 12 66

28. Tabel III-25, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 12 66

29. Tabel III-26, Sasaran Strategis 13 68

30. Tabel III-27, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 69

31. Tabel III-28, Sasaran Strategis 14 70

32. Tabel III-29, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 14 71

33. Tabel III-30, Sasaran Strategis 15 74

34. Tabel III-31, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 15 75

35. Tabel III-32, Sasaran Strategis 16 76

36. Tabel III-33, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 16 76

37. Tabel III-34, Sasaran Strategis 17 78

38. Tabel III-35, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 17 78

(3)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

40. Tabel III-37, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 18 81

41. Tabel III-38, Sasaran Strategis 19 82

42. Tabel III-39, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 19 83

43. Tabel III-40, Sasaran Strategis 20 85

44. Tabel III-41, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 20 86

45. Tabel III-42, Sasaran Strategis 21 87

46. Tabel III-43, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 21 88

47. Tabel III-44, Sasaran Strategis 22 89

48. Tabel III-45, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 22 89

49. Tabel III-46, Sasaran Strategis 23 90

50. Tabel III-47, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 23 90

51. Tabel III-48, Sasaran Strategis 24 92

52. Tabel III-49, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 24 92

53. Tabel III-50, Sasaran Strategis 25 94

54. Tabel III-51, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 25 95

55. Tabel III-52, Sasaran Strategis 26 96

56. Tabel III-53, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 26 96

57. Tabel III-54, Sasaran Strategis 27 98

58. Tabel III-55, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 27 98

59. Tabel III-56, Sasaran Strategis 28 99

60. Tabel III-57, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 28 99

61. Tabel III-58, Sasaran Strategis 29 100

62. Tabel III-59, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 29 101

63. Tabel III-60, Sasaran Strategis 30 102

64. Tabel III-61, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 30 102

65. Tabel III-62, Sasaran Strategis 31 103

66. Tabel III-63, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 31 104

67. Tabel III-64, Sasaran Strategis 32 105

68. Tabel III-65, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 32 105

69. Tabel III-66, Sasaran Strategis 33 107

70. Tabel III-67, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 33 107

71. Tabel III-68, Sasaran Strategis 34 108

72. Tabel III-69, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 34 109

73. Tabel III-70, Sasaran Strategis 35 110

74. Tabel III-71, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 35 111

75. Tabel III-72, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 36 111

76. Tabel III-73, Sasaran Strategis 37 112

77. Tabel III-74, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 37 113

78. Tabel III-75, Sasaran Strategis 38 113

79. Tabel III-76, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 38 114

80. Tabel III-77, Sasaran Strategis 39 115

(4)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

82. Tabel III-79, Sasaran Strategis 40 118

83. Tabel III-80, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 40 119

84. Tabel III-81, Sasaran Strategis 41 119

85. Tabel III-82, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 41 120

86. Tabel III-83, Sasaran Strategis 42 120

87. Tabel III-84, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 42 121

88. Tabel III-85, Sasaran Strategis 43 121

89. Tabel III-86, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 43 122

90. Tabel III-87, Sasaran Strategis 44 123

91. Tabel III-88, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 44 126

92. Tabel III-89, Sasaran Strategis 45 127

93. Tabel III-90, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 45 129

94. Tabel III-91, Sasaran Strategis 46 129

95. Tabel III-92, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 46 131

96. Tabel III-93, Sasaran Strategis 47 131

97. Tabel III-94, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 47 132

(5)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKj IP)

PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2015

(6)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

B

BAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAAN N

1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Geografis

Sulawesi Selatan yang terletak di bagian selatan semenanjung Pulau

Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah kepulauan

Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung antara kawasan barat

dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan sebagai pintu gerbang

Kawasan Timur Indonesia (KTI). Terkenal sebagai kota pelabuhan dan berada

dalam jalur strategis yang secara geografis terletak antara 0°12’ - 8° Lintang

Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur serta berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat disebelah Utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di

sebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah

Barat, secara tidak langsung mengantarkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah

perdagangan dan jasa dan secara ekonomis memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif, dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran

internasional, di samping sebagai titik simpul transportasi laut dan udara yang

menghubungkan Asia Timur dan Benua Australia.

Provinsi Sulawesi Selatan terletak pada bagian selatan Pulau Sulawesi

yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.033

desa/kelurahan memiliki luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 sebagaimana

yang terdapat pada Tabel I-1.

Tabel I-1

Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan

No Kabupaten/Kota Luas Area Km2

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa/Kelurahan

1 Kabupaten Kepulauan Selayar 1.199,91 11 88

2 Kabupaten Bulukumba 1.170,10 10 136

(7)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Kabupaten/Kota Luas Area Km2

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa/Kelurahan

4 Kabupaten Jeneponto 837,99 11 113

5 Kabupaten Takalar 620,26 9 100

6 Kabupaten Gowa 1.802,08 18 167

7 Kabupaten Sinjai 924,15 9 80

8 Kabupaten Maros 1.538,44 14 103

9 Kabupaten Pangkep 814,95 13 103

10 Kabupaten Barru 1.192,39 7 55

11 Kabupaten Bone 4.593,38 27 372

12 Kabupaten Soppeng 1.337,99 8 70

13 Kabupaten Wajo 2.394,15 14 176

14 Kabupaten Sidrap 2.081,01 11 106

15 Kabupaten Pinrang 1.892,42 12 108

16 Kabupaten Enrekang 1.821,41 12 129

17 Kabupaten Luwu 2,940,51 22 227

18 Kabupaten Tana Toraja 2.149,67 19 159 19 Kabupaten Luwu Utara 7.365,51 12 179 20 Kabupaten Luwu Timur 7.315,77 11 128 21 Kabupaten Toraja Utara 1.169,95 21 151

22 Kota Makassar 181,35 14 143

23 Kota Parepare 88,92 4 22

24 Kota Palopo 254.57 9 48

Sulawesi Selatan 46.083,94 306 3.030

Sumber: Profil Pembangunan Daerah Sulsel 2015

Penduduk

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi

(8)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

Jumlah Penduduk Sulawesi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 mencapai

8.432.163 jiwa. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel I-2, nampak bahwa

hingga Tahun 2015 penduduk Sulawesi Selatan terkonsentasi di Kota Makassar

yakni sebesar 1.429.242 jiwa, sementara itu Kabupaten Kepulauan Selayar

merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil yakni hanya 128.744

jiwa.

Tabel I-2

Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

No Kabupaten/Kota Jumlah (jiwa) No Kabupaten/Kota Jumlah (jiwa)

1 Kepulauan Selayar 128.744 13 Wajo 391.980

2 Bulukumba 407.775 14 Sidrap 286.610

3 Bantaeng 182.283 15 Pinrang 364.087

4 Jeneponto 353.287 16 Enrekang 198.194

5 Takalar 283.762 17 Luwu 347.096

6 Gowa 709.386 18 Tana Toraja 227.588

7 Sinjai 236.497 19 Luwu Utara 299.989

8 Maros 335.596 20 Luwu Timur 269.405

9 Pangkep 320.293 21 Toraja Utara 224.003

10 Barru 170.316 22 Makassar 1.429.242

11 Bone 738.515 23 Parepare 136.903

12 Soppeng 225.709 24 Palopo 164.903

Sulawesi Selatan 8.432.163 jiwa

Sumber : BPS Sulsel

Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, hingga

Tahun 2014 telah ditetapkan 1.444 jabatan struktural dalam lingkup Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah jabatan struktural tersebut tersebar pada

(9)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan memiliki 47 SKPD dan 105 Unit Pelaksana Teknis Dinas maupun Badan.

Di samping Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dalam struktur

organisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terdapat pula kelompok

jabatan struktural Staf Ahli dimana sesuai Peraturan Daerah tentang Organisasi

Pemerintah Provinsi terdapat 5 (lima) jabatan staf ahli yakni, 1) Staf Ahli

Bidang Hukum dan Politik, 2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, 3) Staf Ahli Bidang

Pembangunan, 4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, 5) Staf Ahli

Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Kepegawaian

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan pada Tahun 2015 sebanyak 10.238 orang. Dari jumlah tersebut 5.282

adalah pegawai laki-laki dan 4.956 pegawai perempuan. Jika diamati menurut

golongan kepangkatan, jumlah pegawai golongan III paling banyak, yaitu 5.664

orang, menyusul golongan II sebesar 2.645 orang dan golongan IV sebanyak

1.693 orang, sedangkan sisanya 236 orang adalah pegawai golongan I.

1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan

Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dituangkan dalam Visi

yaitu Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan

Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018

Pilar Utama Pembangunan Nasional yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap

solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia khususnya dalam perwujudan

ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai

dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai

(10)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, ketertiban

dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi.

Simpul Jejaring yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi simpu distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan

dan kesehatan, serta simpul distribusi perhubungan darat, laut dan udara di luar

Jawa dan kawasan timur Indonesia khususnya.

Akselerasi Kesejahteraan yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki

awal kematangan ekonomi. Pada saat ini Indeks Pembangunan Manusia berada

pada kategori menengah-tinggi. Pembangunan Ekonomi berada di atas rata-rata

Nasional, pendapatan per kapita sekitar Rp. 30 Juta. Angka Kemiskinan dan

pengangguran di bawah rata-rata Nasional, agroindustri berkembang pesat serta

industri dan jasa berkontribusi signifikan dalam perekonomian. Ini ditandai oleh

kondisi dinamis Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan

Kabupatn dan Kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional,

nasional dan internasional.

Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut

didukung oleh misi sebagai upaya-upaya umum dalam pencapaian visi yaitu :

1. Mendorong semakin meningkatnya masyarakat yang religius dan kerukunan

intra dan antar umat beragama.

2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan

kelestarian lingkungan.

3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, ksehatan dan

infrastruktur.

4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global.

5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum.

6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa.

(11)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015

Pada tahun 2015 legislatif baru dan kabinet baru mulai berjalan. Karena

itu, sebagian dari kebijakan akan menyesuaikan dengan arahan dari kabinet baru

tersebut. Kebijakan yang diprioritaskan pada tahun ini adalah :

1. Pengembangan Kerjasama Daerah dan Daya Saing daerah:

a) Pengembangan kerjasama ProvinsiSulawesi Selatan dengan Provinsi

Luar Negeri;

b) Pengembangan kerjasama Kabupaten/Kota dengan Kabupaten/Kota lain

di Indonesia dan Luar Negeri;

c) Pengembangan iklim dan sarana/prasarana pendukung investasi daerah;

d) Pengembangan sistem jaringan distribusi komoditas strategis;

e) Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja;

f) Penguatan sistem inovasi daerah;

g) Penguatan dukungan pada poros maritim

2. Pengembangan ekonomi kerakyatan;

3. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan

Pembangunan kesehatan;

4. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah.

5. Pengembangan Kawasan Strategis;

6. Pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi;

7. Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan

1.4. Issu-issu Strategis

Issu-issu strategis yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

dibagi menjadi 2 (dua) yaitu issu global dan issu daerah. Untuk issu global yang

dihadapi saat ini adalah adanya Perdagangan Bebas yang disepakati oleh

Negara-negara Asean yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Dengan diberlakukannya Perdagangan Bebas banyak memberi dampak

(12)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

barang yang intens serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan

dampak positif bagi perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan

kualiatas dan inovasi produk lokal. Namun disisi yang lain, pemberlakuan ini

dapat menambah penderitaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih

berada dibawah garis kemiskinan. Mereka digiring kepada sebuah dunia dimana

kekuatan pasar menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan peranan dari negara

dalam bidang ekonomi berdampak multiplayer effect pada kemiskinan yang meningkat dan akan mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini

mengakibatkan kerja keras pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus,

yakni perbaikan ekonomi dan sekaligus melakukan reformasi terhadap

masalah-masalah sosial. Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada

masyarakat Sulawesi Selatan, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu

kebijakan yang rasional untuk mengantar masuk dalam kancah perekonomian

global.

Adapun issu strategis daerah yang dihadapi disajikan dengan pendekatan

urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan. Issu strategi

urusan-urusan tersebut diuraikan sebagai berikut:

Urusan Wajib :

a. Urusan Pendidikan

1) Masih tingginya angka buta aksara serta angka partisipasi sekolah cenderung menurun;

2) Standar pelayanan minimal pendidikan belum tercapai;

3) Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;

4) Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat; b. Urusan Kesehatan

1) Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak

(13)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 2) Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) masih kurang;

3) Gerakan SUN (Scaling Up Nutrition) untuk perbaikan Gizi anak atau perbaikan Gizi 1000 hari pertama kehidupan.

4) Pembinaan Gizi Masyarakat;

c. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi

2) Belum optimalnya kinerja sarana dan prasana sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan Sulsel

3) Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak

4) Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang masih tinggi

5) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana.

6) Belum semua wilayah mempunyai Rencana Dasar Tata Ruang, produk tata ruang yang telah disusun belum disadari sebagai produk yang mempunyai

kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib

penataan ruang.

7) Pelaksanaan Penataan RuangNasional

d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

1) Belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam perizinan dan pensertifikatan tanah.

2) Belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih besarnya kesenjangan pemenuhan akan rumah layak huni.

e. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

1) Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan.

(14)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

f. Urusan Sosial

1) Masih cukup tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

2) Tingginya konflik sosial di masyarakat dan kejadian bencana alam.

3) Panti-panti sosial kurang diberdayakan

4) Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak g. Urusan Lingkungan Hidup

1) Menurunnya daya tampung lingkungan akibat pencemaran dan pengrusakan lingkungan

2) Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku

3) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup masih kurang;

4) Dampak pemanasan global semakin meningkat h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga.

2) Masih kurangnya pembinaan kepemudaan,

3) Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, i. Urusan Penanaman Modal

1) Belum optimalnya pengelolaan investasi.

2) Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan;

3) Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas. j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah

1) Pemberdayakan koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,

2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang berdampak pada diversifikasi produk masih rendah;

(15)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

k. Urusan Kependukan dan catatan Sipil

1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib administrasi kependudukan.

2) Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk l. Urusan Ketenagakerjaan

1) Masih terbatasnya lapangan kerja,

2) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan pasar m. Urusan Ketahanan Pangan

1) Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal,

2) Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi fokus daerah,

3) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun.

n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1) Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak.

2) Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak,

3) Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar dan anak putus sekolah masih ada;

4) Peningkatan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan;

5) Tingginya bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, diskriminasi, dan perlakuan salah pada anak dan perempuan

o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1) Belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi,

2) Jumlah penduduk indonesia naik dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir, diprediksi mencapai 254,4 juta-255,8 juta jiwa tahun 2015 (BPS dan

lembaga demografi UI) bila pertambahan penduduk masih 1,49%

(16)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

p. Urusan Perhubungan

1) Kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,

2) Daya tampung infrastruktur transportasi

3) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi

4) Pengembangan dan pengendalian jaringan lalu lintas angkutanjalan yang terintegrasi inter, intra dan antar moda danpengembangan wilayah yang

meliputi simpul transportasi jalan,jaringan pelayanan angkutan jalan yang

efisien dan mampumendukung pergerakan penumpang dan barang

q. Urusan Komunikasi dan Informasi

1) Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinan telekomunikasi.

2) Pengembangan pusat informasi desa/balai rakyat.

r. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

1) Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan terbatasnya kemampuan keuangan daerah, kompetensi sebagian pegawai belum

sesuai dengan kebutuhan riil dan produk hukum daerah yang tidak sesuai

dengan perkembangan.

2) SKPD belum semua memiliki Standar Pelayanan Minimal dan Prosedur Standar Operasional;

3) Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan administrasi keuangan daerah (Pembiayaan, pendapatan dan belanja

daerah) dalam rangka mendorong peningkatan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah;

4) Penegakan dan pelaksanaan hukum dan perundang-undangan yang masih lemah

(17)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 6) Peningkatan SDM aparatur yang memiliki integritas dan kompetensi yang di

harapkan,

7) Lemahnya infrastruktur pendukung pelaksanaan birokrasi.

8) Penataan kelembagaan instansiPemerintah yangmencakup penataan fungsi dan strukturorganisasinya

9) Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Unit Pelayanan Publik

10) Pengembangan dan penerapan E-Goverment

11) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih kurang;

12) Pengalokasian pegawai pada setiap SKPD tidak merata

13) Perangkat daerah yang cenderung terlalu gemuk (banyaknya pada setiap SKPD)

14) Munculnya berbagai masalah pertanahan termasuk asset Pemda yang bermasalah

s. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran

perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa.

2) Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi, rendahnya

kapasitas SDM, dan terbatasnya Akses informasi, sarana, modal, pasar

dan pelayanan

3) Belum fokus dan tidak sinerginya gerakan pemberdayaan masyarakat yang

dilaksanakan antara pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot dan desa.

4) Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program PNPM

t. Urusan Kebudayaan

1) Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih

terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya.

2) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;

(18)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 4) Terjadinya degradasi nilai budaya dan kearifan local

u. Urusan Statistik

1) Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan statistik.

2) Pembiayaan, sarana dan prasarana yang kurang v. Urusan Kearsipan

1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana kearsipan.

2) Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah.

3) Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan secara maksimal.

4) Belum sinergi pengelolaan kearsipan di tingkap provinsi dan kab/kota. w. Urusan Perpustakaan

1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana perpustakaan.

2) Masih rendahnya minat baca masyarakat, terutama anak sekolah.

3) Pengelolaan perpustakaan yang belum profesional

4) Bahan bacaan perpustakaan yang masih minim x. Urusan Perencanaan Pembangunan

1) Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up planning) yang disebabkan oleh kurang akuratnya data pendukung perencanaan

pembangunan,

2) Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara

perencanaan (program/kegiatan) pembangunan dan alokasi

penganggarannya;

Urusan Pilihan Pemerintah Daerah

a. Urusan Kelautan dan Perikanan

1) Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya

(19)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 3) Peningkatan produksi kelautan dan perikanan & pembangunan sentra

perikanan terpadu

4) Pemberantasan UU fishing

5) Keterbatasan infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya, tangkap dan pengelolaan hasil kelautan dan perikanan

6) Produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan b. Urusan Pertanian

1) Pengembangan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan,

peternakan, perikanan serta teknologi untuk mendukung peningkatan

produksi dan produktivitas;

2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;

3) Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, serta belum optimalnya manajemen agribisnis.

4) Pengembangan penyediaan sarana prasarana, teknologi dan kelembagaan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah

hasil perkebunan

5) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

6) Ternak ruminansia betina produktif berdasarkan UU No. 41 tahun 2014 (perubahan atas undang-undang nomor 18 Tahun 2009 tentang

Peternakan dan Kesehatan Hewan) adalah ternak ruminansia betina yang

organ reproduksinya masih berfungsi secara normal dan dapat beranak.

Produktifitas yang diharapkan dari ternak ruminansia betina yakni dapat

menambah jumlah populasi.

c. Urusan Kehutanan

1) Degradasi hutan dan lahan;

2) Alih fungsi lahan;

3) Luas hutan semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan;

(20)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

d. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

1) Terbatasnya pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga

2) Masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan.

3) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum dimanfaatkan secara optimal

e. Urusan Pariwisata

1) Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW, dan belum

optimalnya kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata.

2) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan pariwisata masih rendah.

f. Urusan Industri

1) Masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM,

2) Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata

3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha.

4) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. g. Urusan Perdagangan

1) Rendahnya daya saing produk di pasar nasional maupun global, belum lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis,

2) Kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015

3) Kurang memadainya kondisi sarana prasarana pasar tradisional. h. Urusan Ketransmigrasian

1) Animo masyarakat untuk bertransmigrasi lokal relative rendah dan ketidaksiapan lokasi transmigrasi;

(21)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

RPJMD adalah dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum

pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program yang

sifatnya kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Perubahan RPJMD

menjadi acuan utama penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)

bagi setiap SKPD Provinsi Sulawesi Selatan dengan memperhatikan RPJM

Nasional Tahun 2015-2019. Untuk menjamin sinergitas dalam upaya pencapaian

tujuan dan sasaran tahunan, maka setelah penetapan PPRPJMD dokumen ini

menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang menjadi dasar penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, serta

menjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota.

Perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 dilakukan dengan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan

dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi

Sulawesi Selatan;

2. Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro ekonomi;

3. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN

2015 – 2019; dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri

Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(22)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat

(1) bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal: (1) hasil

pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan

substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan; (2) terjadi perubahan yang mendasar; dan (3)

merugikan kepentingan nasional. Serta melihat pada Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2010 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan. Pasal 59 : Perubahan Dokumen Perencanaan, Ayat (1)

Perencanaan pembangunan daerah bersifat dinamis mengikuti perubahan

lingkungan strategis, Ayat (2) Substansi dinamis sebagaimana dimaksud ayat (1)

Dapat dilakukan perubahan parsial tanpa mengubah dokumen perencanaan

secara keseluruhan.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/

perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja

yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator

kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja

2015 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD.

Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan Perjanjian Kinerja

sebagai berikut :

Tabel II – 1

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

1 Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama

1 Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

(23)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

2 Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama

2 Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi wawasan kebangsaan

820 orang

3 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan

3 Produksi Padi 5.658.260 Ton 4 Produksi Jagung 1.418.011 Ton 5 Produksi Kedelai 50.377 Ton 6 Produktivitas Padi 53,30 Kwt/Ha 7 Produktivitas Jagung 48,22 Kwt/Ha 8 Produktivitas Kedelai 15,22 Kwt/Ha 9 Produksi Hortikultura 138.772 Ton 10 Populasi Sapi Potong 1.347.080

(24)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

25 Produktivitas Kelapa Dalam 901 Kg/Ha 26 Produktivitas Kopi 679 Kg/Ha 27 Nilai Produksi Kakao 4.451 triliun,- 28 Nilai Produksi Tebu 0.524 triliun,- 29 Nilai Produksi Kelapa Dalam 0.428 triliun,- 30 Nilai Produksi Kopi 1.032 triliun,- 31 Produksi Perikanan Tangkap 298.111,6 Ton 32 Produksi Perikanan Budidaya 3.051.023 Ton 33 Produksi Udang 38.630 Ton 34 Produksi Rumput Laut 2.866.119 Ton 35 Produksi Bandeng 123.280 Ton 36 Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan 212.146 M3 37 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu 2.309 Ton 4 Meningkatnya produksi

dan produktivitas industri daerah

38 Jumlah industri 53.061 Unit

39 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB 12,73% 5 Meningkatnya kualitas dan

peran koperasi dan UMKM

40 Jumlah koperasi aktif

6.554 unit 41 Jumlah koperasi besar

15 unit 42 Jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah

131.510 unit 43 Jumlah usaha menengah menjadi usaha

besar* 3.313 unit

44 Jumlah Wira Usaha Baru

132.765 orang 6 Berkembangnya Daya

Saing Pariwisata Daerah

45 Jumlah Wisata nusantara 5.500.000 wisnus 46 Jumlah wisata mancanegara 160.000

wisman 47 Jumlah destinasi yang menjadi destinasi

wisata unggulan

(25)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

7 Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional

48 Jumlah Regulasi lahan pangan berkelanjutan 1 Perda

8 Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

49 Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani

melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian 50 Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan

dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan

berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot. 50 BP3K 9 Meningkatnya ketahanan

pangan masyarakat

51 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

82,53 10 Berkurangnya penduduk

miskin di desa dan kota

52 Persentase Penduduk miskin 9,34%

11 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup

penyandang masalah kesejahteraan sosial

53 Persentase PMKS yang menerima bantuan 10%

12 Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

54 Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi

sumber daya alam 24 lokasi 55 Penurunan beban pencemaran

12,72 jt ton 56 Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup

2,94 13 Meningkatnya kapasitas

dan pengelolaan

konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian

keanekaragaman hayati

57 Luas lahan kritis 469.885 Ha

58 Luas kebakaran hutan yang dikendalikan 360,79 Ha

59 Jumlah illegal logging yang tertangani 100,35 M3 14

Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat

60 Angka melek huruf 90,41%

(26)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

62 Jumlah pengunjung perpustakaan 463.335 orang 15 Meningkatnya akses dan

mutu penyelenggaraan

wajib belajar 12 tahun 63 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sederajat 107,09%

64 Angka Partisipasi Murni (APM) SD sederajat 103,00%

65 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD sederajat 98,10%

66 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP 110,00%

67 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP 76,80%

68 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP 88,42%

69 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA 83,00%

70 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA 62,40%

71 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA 62,90% 16 Berkembangnya

pendidikan tinggi 72 Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke

perguruan Tinggi 1,5

73 Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP

Gratis 24.610 orang

17 Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman

74 Jumlah situs budaya yang dilestarikan 3 situs

75 Jumlah benda budaya yang dilestarikan 250 benda budaya

76 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan

budaya 18 festival

18 Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan

77 Jumlah atlet yang difasilitasi. 435 Atlit

(27)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

79 Jumlah Pemuda yang difasilitasi. 2.960 orang

80 Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan 49 OKP 19 Berkembangnya layanan

rumah sakit bertaraf Internasional

81 Jumlah RS yang terakreditasi Nasional 5

20 Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat

82 Rasio tenaga perawat per 100.000 Penduduk 95/ 100.000 Penduduk 83 Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA

65%

84 Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)

94%

85 Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin

100%

21 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

86 Jumlah Kematian Ibu 106

87 Jumlah Kematian Bayi 1.026

88 Prevalensi balita gizi buruk 5,20% 22 Meningkatnya pola hidup

sehat, keberdayaan

pertumbuhan penduduk 90 Prevalensi peserta KB Aktif 66%

24 Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa

91 Persentase Panjang Jalan Provinsi dalam

kondisi mantap 87,42%

92

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi

87,98% 25 Tersedianya jaringan

prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa

93 Persentase pelayanan transportasi darat 20%

94 Persentase pelayanan transportasi udara 74%

(28)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

26 Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa

96 Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line

45%

27 Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan

97 Rasio Rumah Layak Huni 0,192

98 Persentase rumah tangga bersanitasi 83,00

99 Persentase RT berakses air minum 87,45 28 Meningkatnya kualitas dan

cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah

100 Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik (Ha) 41.354 Ha

101 Jumlah DRT dalam kondisi baik 17

102 Jumlah embung 23

29 Meningkatnya

ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah

103 Persentase desa berlistrik 91

104 Jumlah instalasi bio energi (unit) 270

105

Jumlah penyediaan air bersih melalui

pengeboran air tanah 8

Produksi Logam (Ton) 85.957.134

Produksi Non Logam (Ton) 7.286.316

Produksi Batuan (Ton) 23.433.930

Produksi Batubara (Ton) 17.514.655

30 Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.

109 Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi

6

110 Luas Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha)

(29)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

31 Tersedianya infrastruktur dan kesiap-siagaan penanganan bencana

111 Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana

100

112 Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dlm penanganan darurat bencana.

75 TRC

32 Terjaganya iklim investasi berkualitas yang

mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.

113 Nilai investasi PMA 400 Juta USD

114 Nilai investasi PMDN 3 Triliun

33 Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

115 Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja

178.983 jiwa

116 Persentase Tingkat pengangguran terbuka 5%

34 Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

117 Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yg dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah

8 litbang

118 Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan

1 inovasi

35 Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.

119 Jumlah Kerjasama Daerah. 50 Mou/PKS

120 Jumlah kerjasama “Sister City” yang berjalan 1 Kab/Kota 121 Jumlah Kerjasama dengan Lembaga

Internasional

1 MoU

122 Jumlah Kerjasama dalam Berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di Luar Negeri

1 MoU

36 Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan

123 Jumlah kerjasama antar kabupaten/ kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan

1 MoU

37 Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial

124 Persentase Penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran

20%

125 Persentase pengesahan ranperda menjadi perda

100%

38 Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik

(30)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 4

127 Jumlah Orkemas yang mendapatkan bantuan fasilitasi. 129 Cakupan perempuan korban kekerasan yang

mendapatkan penanganan

98%

130 Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

60%

131 Jumlah kabupaten/kota layak anak 3 Kab

132 Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98%

133 Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

60%

40 Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman &

kenyamanan dalam masyarakat

134 Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk

2,18

135 Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, poleksosbudkam yang kondusif.

17 kegiatan

41 Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI

136 Jumlah masyarakat yg telah diberi pemahaman wawasan kebangsaan

1.050 orang

137 Jumlah Pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan.

4 pokja

42 Terwujudnya kelembagaan & tatalaksana

pemerintahan daerah yg kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi

138 Persentase pelayanan administrasi

kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima

100%

43 Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi

pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan

139 Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan

100% 140 Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang

lulus ujian

100%

141 Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian

142 Persentase peningkatan penerimaan PAD 12% 143 Persentase Peningkatan penerimaan

pendapatan daerah

5,00%

(31)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

145 Penilaian Evaluasi SAKIP CC 146 Jumlah Wajib Pajak yang mendapatkan

kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000

200%

45 Terwujudnya perencanaan & pengendalian

147 Rasio Ketaatan terhadap RTRW 0,63% 148 Rasio RTH per satuan luas wilayah ber

HPL/HGB

20%

149 Persentase Program dalam APBD yang responsif gender

37 SKPD dan 6 kab/kota

150 Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi.

4 Dokuman

151 Persentase Program RPJMD yang di akomodir dalam RKPD

100%

46 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat

152 Jumlah BUMDES yang aktif 276 153 Jumlah LPM yang aktif 3 154 LPM yang Berprestasi 11,50% 155 Persentase LSM yang aktif 55,51% 156 Persentase PKK aktif 97,69% 47 Meningkatnya kekuatan

kelembagaan dan

kemampuan pemerintahan desa

157 Jumlah desa berstatus swasembada 100 desa/ kelurahan

158 Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

3.721

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis instansi Pemerintah yang digunakan untuk

perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemerintah Provinsi

Sulsel sebagai bentuk perbaikan yang berkelanjutan terhadap Sistem

Akuntabilitas Kinerja, telah melakukan revisi terhadap IKU di tahun 2015 dengan

melengkapi setiap indikator dengan satuan dari indikator kinerja disertai

(32)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

dinilai merupakan output penting sehingga tetap dimasukkan sebagai IKU.

Adapun IKU Pemprov Sulsel yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1

lampiran 2 dalam LKj ini.

2.4. Program Pendukung Pencapaian Sasaran Strategis

Dalam rangka mewujudkan pencapaian Sasaran Strategis beserta

indikator kinerjanya, telah ditetapkan program dan kegiatan sebagai pendukung

dari setiap indikator yang telah ditetapkan baik dalam Dokumen RPJMD maupun

dalam Dokumen Perjanjian Kinerja 2015. Program beserta anggarannya yang

terkait dengan pencapaian masing-masing indikator kinerja diuraikan dalam tabel

(33)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara

target indikator sasaran strategis pada Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dengan realisasinya serta

membandingkan capaian kinerja Tahun-Tahun sebelumnya, sebagai berikut :

Tabel III-1

No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%)

1 2 3 4 5

1 Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

1.485 orang 1.485 orang 100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 1 yaitu Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan

agama“ capaian kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut :

1. Temu Koordinasi terkait Pembinaan dan Peningkatan Kegiatan Keagamaan

dalam rangka meningkatkan pengetahuan pemahaman lembaga keagamaan

bagi 800 orang peserta yang dilaksanakan di Kota Makassar, Enrekang, Wajo,

Barru, Jeneponto, Soppeng,

SASARAN STRATEGIS 1

(34)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

2. Temu Koordinasi Peningkatan Manajemen Masjid dalam rangka

meningkatkan pengetahuan manajemen pengelolaan masjid bagi 70 orang

pengurus masjid,

3. Peningkatan Fungsi dan Peran Forum Kerukunan Ummat Beragama dalam

rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam menciptakan

suasana yang kondusif yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng dan Kota

Makassar dengan jumlah peserta 170 orang,

4. Seminar Pemberdayaan Lembaga Keagamaan terkait Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan wawasan

dan pemahaman dalam meningkatkan pengetahuan pernikahan Kristen

melalui lembaga keagamaan dengan jumlah peserta 220 orang yang

dilaksanakan di Kota Makassar dan Kota Parepare,

5. Serasehan Peningkatan Mental Spiritual Bagi Organisasi Pemuda

Keagamaan dalam rangka meningkatkan pemahaman mental spiritual bagi

275 orang pengurus organisasi pemuda keagamaan yang dilaksanakan di

Kota Makassar dan Kabupaten Toraja Utara,

6. Monitoring dan Evaluasi Lembaga Keagamaan dan Kerjasama Sosial

Kemasyarakatan di 13 Kab/Kota di Sulsel

Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan

Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi

dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan kegiatan yaitu

kegiatan peningkatan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama,

kegiatan Temu koordinasi dalam rangka pembinaan dan peningkatan kegiatan

keagamaan, dan kegiatan temu koordinasi peningkatan manajemen masjid.

Capaian indikator ini juga didukung alokasi anggaran sebesar

Rp.1.197.965.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.181.570.698,- sehingga

(35)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan

capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup signifikan, hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel III-2

No. Indikator Kinerja Realisasi Capaian (2013-2015)

2013 2014 2015

1. Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

700 orang 815 orang 1.485 orang

Walaupun realisasi capaian 3 tahun terakhir (Tabel III-2) cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu

6.140 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada.

Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa indikator sebagai alat ukur

pencapaian sasaran masih berupa output kegiatan, sehingga untuk

menggambarkan kondisi yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan

agama masih membutuhkan informasi tambahan berupa dampak yang timbul

dimasyarakat dengan bertambahnya jumlah pemuka agama yang telah

mendapat pembinaan dalam kegiatan sosialisasi. Diharapkan dengan makin

banyaknya pemuka agama dan lembaga agama yang memberikan bimbingan

keagamaan kepada masyarakat dapat menciptakan kondisi yang makin kondusif

bagi masyarakat dalam penghayatan dan pengamalan agama.

Terhadap permasalahan tersebut maka solusi yang akan dilakukan

adalah perbaikan terhadap indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut

dapat langsung menggambarkan kondisi dalam penghayatan dan pengamalan

(36)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi Tabel III-3

No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%)

1 2 3 4 5

1 Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan

820 orang 820 orang 100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 2 yaitu Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama“ capaian

kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 2 ini juga menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan.

Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut :

1. Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Dai Muda dalam rangka meningkatkan

wawasan dan pengetahuan bagi 100 orang Dai Muda dalam mensyiarkan

agama.

2. Menyelenggarakan Forum Pembinaan Tokoh Ulama se Sulawesi Selatan

dalam rangka meningkatkan peran tokoh ulama dalam masyarakat untuk

mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dengan diikuti 150 orang

peserta.

3. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Peran Alim Ulama Dalam

Pembangunan Daerah dalam ranhka meningkatkan peran alim ulama dalam

menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis di masyarakat dengan

jumlah peserta 100 orang.

SASARAN STRATEGIS 2

(37)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 4. Peningkatan Kualitas Pemuka Agama dan Mubaliq-Mubaliqah/Khatib se

Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran pemuka agama dan

mubaliq-mubaliqah dalam peningkatan syiar agama dengan jumlah peserta

75 orang.

5. Peningkatan Kualitas Bagi Guru Mengaji se Sulawesi Selatan bagi 70 orang

guru mengaji dalam rangka pemberantasan buta aksara Al-Qur’an.

Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan

Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi

dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan dukungan anggaran

sebesar Rp. 151.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 150.800.000,-

Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan

dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel III-4

No. Indikator Kinerja Realisasi Capaian (2013-2015)

2013 2014 2015

1. Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan

230 orang 630 orang 820 orang

Meski realisasi capaian 3 tahun terakhir cenderung meningkat, akan

tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 3.530 orang,

diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada.

Permasalahan yang dihadapi untuk pencapaian sasaran strategis yang

kedua ini tidak jauh berbeda dengan sasaran strategis pertama yaitu indikator

yang digunakan masih berupa output kegiatan, sehingga untuk menggambarkan

tercapainya kondisi kerukunan intra dan antar agama masih membutuhkan

(38)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut dapat langsung

menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan.

Tabel III-5

No Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi Capaian (%)

(39)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

No Indikator Kinerja Target

Kinerja Realisasi Capaian (%)

Nilai Produksi Kelapa Dalam Nilai Produksi Kopi

Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budi Daya Produksi Udang

Produksi Rumput Laut Produksi Bandeng

Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu

679 Kg/Ha “Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura,

kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan “dengan 35 (tiga puluh lima) indikator kinerja, terdapat 19 (sembilan belas) indikator kinerja yang melebihi

target sehingga Capaian Sasaran Strategis 3 sebesar 106,27% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 3 ini didukung oleh 5 (lima) SKPD yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan

Perikanan, dan Dinas Kehutanan.

Pencapaian produksi padi tahun 2015 hanya 97,71% disebabkan adanya

dampak el nino (kemarau berkepanjangan) yang dimulai pada bulan Juli sampai

Desember 2015 sehingga pada bulan Agustus terjadi puso yang sangat besar

sekitar 30.300 Ha terutama di sentra produksi padi yaitu Kabupaten Bone,

Soppeng dan Wajo. Puso yang terjadi selama tahun 2015 sangat besar dengan

total 56.866 Ha. Kondisi kemarau tidak memungkinkan petani melakukan

(40)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

Penanaman padi hanya terjadi di wilayah-wilayah yang mempunyai irigasi,

meskipun luasannya sangat kecil. Jika dibandingkan dengan target RPJMD

6.739.078 ton, produksi padi tahun 2015 masih dibawah target yaitu 5.471.807

ton demikian pula dengan target nasional yang mencapai 75.341.886 ton.

Produktivitas padi tahun 2015 hanya 98,33% disebabkan penggunaan

benih unggulan padi belum seluruhnya dapat dipenuhi untuk seluruh pertanaman

padi di Sulawesi Selatan serta pengaruh dari kondisi fisik tanah dan iklim

setempat, sehingga ada wilayah-wilayah yang produktivitas cukup tinggi seperti

Kabupaten Sidrap, Pinrang, dan Soppeng yang melebihi rata-rata produktivitas

Provinsi, dan ada juga di bawah rata-rata produktivitas Provinsi seperti

Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan enrekang yang merupakan wilayah

dataran tinggi/pegunungan. Namun Produktivitas padi tahun 2015 merupakan

yang tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Produktivitas padi tahun 2015

52,41 Kw/Ha masih dibawah target jika dibandingkan dengan target RPJMD

yaitu 56,56 Kw/Ha, akan tetapi sudah hampir menyentuh angka target nasional

yaitu 53,39 Kw/Ha.

Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi masalah produksi dan

produktivitas padi adalah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air

terutama untuk wilayah-wilayah yang ada sumber air untuk menyelamatkan

pertanaman padi agar tidak puso, menganjurkan kepada petani untuk menanam

benih padi varietas umur pendek untuk menyesuaikan ketersediaan air.

Melakukan perbaikan saluran irigasi tersier yang banyak mengalami kerusakan

serta membangun kantong-kantong air, embung, cekdam, serta pembuatan

sumur-sumur dalam untuk menjamin ketersediaan air untuk meningkatkan

Intensitas Penanaman (IP) agar dapat menambah luas tanam sehingga dapat

meningkatkan produksi padi.

Tahun 2015 produksi jagung sebesar 107,79% melebihi target yang

ditetapkan, hal ini disebabkan penanaman jagung banyak dilakukan di akhir

(41)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi

tidak terlalu dirasakan petani jagung. Petani banyak menanam jagung karena

harga yang cukup stabil serta adanya bantuan benih jagung yang cukup banyak

yang disalurkan ke petani sehingga menunjang peningkatan produksi jagung di

Sulawesi Selatan Tahun 2015. Meski demikian realisasi produksi jagung tahun

2015 sebesar 1.528.414 ton belum sesuai dengan target RPJMD yaitu sebesar

1.712.886 ton, begitupun dengan target nasional yang mencapai 19.605.489 ton.

Produktivitas jagung tahun 2015 sebesar 107,40 % melampaui target,

hal ini dikarenakan petani menggunakan benih unggul jagung produktivitas

tinggi, baik bantuan Pemerintah maupun yang diusahakan sendiri secara

swadaya atau bermitra dengan perusahaan yang menggunakan bahan baku

untuk pakan ternak. Jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 50,43 Kw/Ha

produktivitas jagung tahun 2015 telah melampaui target sebesar 51,79 Kw/Ha

dan hanya sedikit dibawah target nasional yaitu 51,80 Kw/Ha.

Produksi kedelai tahun 2015 jauh melampaui target yaitu sebesar

133,38%, hal ini disebabkan bantuan kedelai dari Anggaran APBN tahun 2015

yang dialokasikan di Sulawesi Selatan sangat besar khususnya untuk

mendukung program swasembada kedelai yang dilaksanakan oleh Pemerintah

untuk menghentikan impor kedelai yang cukup besar. Produktivitas kedelai yang

cukup tinggi disebabkan penggunaan benih unggul bantuan dari Pemerintah

yang menjangkau hampir seluruh pertanaman kedelai di Sulawesi Selatan untuk

mensukseskan Program Swasembada Kedelai Nasional. Produksi Kedelai tahun

2015 yaitu sebesar 67.192 ton melampaui target RPJMD sebesar 58.317 ton

akan tetapi jika dibandingkan dengan target nasional masih jauh dari target yaitu

960.680 ton. Demikian pula halnya dengan produktivitas kedelai tahun 2015

sebesar 17.67 Kw/Ha sudah melampaui target RPJMD sebesar 15.91 Kw/Ha

dan target nasional sebesar 15.65 Kw/Ha.

Pencapaian produktivitas hortikultura tahun 2015 hanya sebesar 98,39%

tidak mencapai target kerena data hortikultura yang disajikan belum final dan

Gambar

Tabel III-5
Tabel III-7
Tabel III-10
Tabel III-11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

dolichostigma pada tanaman kedelai, khususnya varietas rentan seperti Wilis, dapat menurunkan produksi polong, karena terbentuknya polong pada cabang yang terjadi akibat

Dengan demikian, bahwa untuk pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan memahami cara-cara melakukan kegiatan yang di mulai dari penyusunan rancangan pengabdian kepada

Pengaruh lingkungan kerja dan semangat kerja akan berdampak pada kinerja pegawai dimana kedua variabel tersebut saling berpengaruh dimana kinerja pegaw Kinerja

Yang dimaksud “dapat dibantu oleh atau dapat berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan” adalah memberikan bantuan

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA JABATAN PELAJARAN NEGERI PEJABAT PELAJARAN DAERAH SEKOLAH Menerima penataran PBS dari KPM Menyediakan bahan penataran MULA Menyediakan Laporan

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu

Dengan demikian, sanksi pornografi dalam hukum pidana Islam adalah. Ta’zi>r yang penetapan kadar sanksi merupakan hak bagi Khalifah sesuai dengan tingkat kejahatan