Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan 1
Geografis 2
Penduduk 2
Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 3
Kepegawaian 4
1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan 4
1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 6
1.4. Issu-Issu Strategis 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA 16 2.1. Rencana Stratergis 16 2.2. Perjanjian Kinerja 17 2.3. Indikator Kinerja Utama 26
2.4. Program Pendukung Pencapaian Strategis 27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28 3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 28 3.2. Perbandingan Dengan Target Jangka Menengah 135
3.3. Realisasi Anggaran 135
3.4. Aspek Pendapatan Daerah 135
3.5. Aspek Belanja Daerah 136
3.6. Anggaran Terkait Pencapaian Sasaran 136
3.7. Efisiensi Sumber Daya 136
BAB IV PENUTUP 137
4.1. Simpulan Umum Capaian Kinerja 137
4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja 141
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi DAFTAR TABEL
1. Tabel I -1, Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi 1
2. Tabel I-2, Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 3
3. Tabel II-1, Penetapan Kinerja 13
4. Tabel III-1, Sasaran Strategis 1 28
5. Tabel III-2, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 1 29
6. Tabel III-3, Sasaran Strategis 2 30
7. Tabel III-4, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 2 31
8. Tabel III-5, Sasaran Strategis 3 32
9. Tabel III-6, 38
10. Tabel III-7, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 3 45
11. Tabel III-8, Sasaran Strategis 4 46
12. Tabel III-9, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 4 48
13. Tabel III-10, Sasaran Strategis 5 49
14. Tabel III-11, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 5 51
15. Tabel III-12, Sasaran Strategis 6 52
16. Tabel III-13, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 6 53
17. Tabel III-14, Sasaran Strategis 7 54
18. Tabel III-15, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 7 55
19. Tabel III-16, Sasaran Strategis 8 56
20. Tabel III-17, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 8 57
21. Tabel III-18, Sasaran Strategis 9 58
22. Tabel III-19, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 9 60
23. Tabel III-20, Sasaran Strategis 10 61
24. Tabel III-21, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 10 63
25. Tabel III-22, Sasaran Strategis 11 64
26. Tabel III-23, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 11 64
27. Tabel III-24, Sasaran Strategis 12 66
28. Tabel III-25, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 12 66
29. Tabel III-26, Sasaran Strategis 13 68
30. Tabel III-27, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 69
31. Tabel III-28, Sasaran Strategis 14 70
32. Tabel III-29, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 14 71
33. Tabel III-30, Sasaran Strategis 15 74
34. Tabel III-31, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 15 75
35. Tabel III-32, Sasaran Strategis 16 76
36. Tabel III-33, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 16 76
37. Tabel III-34, Sasaran Strategis 17 78
38. Tabel III-35, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 17 78
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
40. Tabel III-37, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 18 81
41. Tabel III-38, Sasaran Strategis 19 82
42. Tabel III-39, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 19 83
43. Tabel III-40, Sasaran Strategis 20 85
44. Tabel III-41, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 20 86
45. Tabel III-42, Sasaran Strategis 21 87
46. Tabel III-43, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 21 88
47. Tabel III-44, Sasaran Strategis 22 89
48. Tabel III-45, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 22 89
49. Tabel III-46, Sasaran Strategis 23 90
50. Tabel III-47, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 23 90
51. Tabel III-48, Sasaran Strategis 24 92
52. Tabel III-49, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 24 92
53. Tabel III-50, Sasaran Strategis 25 94
54. Tabel III-51, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 25 95
55. Tabel III-52, Sasaran Strategis 26 96
56. Tabel III-53, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 26 96
57. Tabel III-54, Sasaran Strategis 27 98
58. Tabel III-55, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 27 98
59. Tabel III-56, Sasaran Strategis 28 99
60. Tabel III-57, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 28 99
61. Tabel III-58, Sasaran Strategis 29 100
62. Tabel III-59, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 29 101
63. Tabel III-60, Sasaran Strategis 30 102
64. Tabel III-61, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 30 102
65. Tabel III-62, Sasaran Strategis 31 103
66. Tabel III-63, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 31 104
67. Tabel III-64, Sasaran Strategis 32 105
68. Tabel III-65, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 32 105
69. Tabel III-66, Sasaran Strategis 33 107
70. Tabel III-67, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 33 107
71. Tabel III-68, Sasaran Strategis 34 108
72. Tabel III-69, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 34 109
73. Tabel III-70, Sasaran Strategis 35 110
74. Tabel III-71, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 35 111
75. Tabel III-72, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 36 111
76. Tabel III-73, Sasaran Strategis 37 112
77. Tabel III-74, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 37 113
78. Tabel III-75, Sasaran Strategis 38 113
79. Tabel III-76, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 38 114
80. Tabel III-77, Sasaran Strategis 39 115
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
82. Tabel III-79, Sasaran Strategis 40 118
83. Tabel III-80, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 40 119
84. Tabel III-81, Sasaran Strategis 41 119
85. Tabel III-82, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 41 120
86. Tabel III-83, Sasaran Strategis 42 120
87. Tabel III-84, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 42 121
88. Tabel III-85, Sasaran Strategis 43 121
89. Tabel III-86, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 43 122
90. Tabel III-87, Sasaran Strategis 44 123
91. Tabel III-88, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 44 126
92. Tabel III-89, Sasaran Strategis 45 127
93. Tabel III-90, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 45 129
94. Tabel III-91, Sasaran Strategis 46 129
95. Tabel III-92, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 46 131
96. Tabel III-93, Sasaran Strategis 47 131
97. Tabel III-94, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 47 132
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKj IP)
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2015
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
B
BAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAAN N
1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan
Geografis
Sulawesi Selatan yang terletak di bagian selatan semenanjung Pulau
Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah kepulauan
Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung antara kawasan barat
dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan sebagai pintu gerbang
Kawasan Timur Indonesia (KTI). Terkenal sebagai kota pelabuhan dan berada
dalam jalur strategis yang secara geografis terletak antara 0°12’ - 8° Lintang
Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur serta berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat disebelah Utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di
sebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah
Barat, secara tidak langsung mengantarkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah
perdagangan dan jasa dan secara ekonomis memiliki keunggulan komparatif dan
kompetitif, dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran
internasional, di samping sebagai titik simpul transportasi laut dan udara yang
menghubungkan Asia Timur dan Benua Australia.
Provinsi Sulawesi Selatan terletak pada bagian selatan Pulau Sulawesi
yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.033
desa/kelurahan memiliki luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 sebagaimana
yang terdapat pada Tabel I-1.
Tabel I-1
Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan
No Kabupaten/Kota Luas Area Km2
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
1 Kabupaten Kepulauan Selayar 1.199,91 11 88
2 Kabupaten Bulukumba 1.170,10 10 136
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Kabupaten/Kota Luas Area Km2
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
4 Kabupaten Jeneponto 837,99 11 113
5 Kabupaten Takalar 620,26 9 100
6 Kabupaten Gowa 1.802,08 18 167
7 Kabupaten Sinjai 924,15 9 80
8 Kabupaten Maros 1.538,44 14 103
9 Kabupaten Pangkep 814,95 13 103
10 Kabupaten Barru 1.192,39 7 55
11 Kabupaten Bone 4.593,38 27 372
12 Kabupaten Soppeng 1.337,99 8 70
13 Kabupaten Wajo 2.394,15 14 176
14 Kabupaten Sidrap 2.081,01 11 106
15 Kabupaten Pinrang 1.892,42 12 108
16 Kabupaten Enrekang 1.821,41 12 129
17 Kabupaten Luwu 2,940,51 22 227
18 Kabupaten Tana Toraja 2.149,67 19 159 19 Kabupaten Luwu Utara 7.365,51 12 179 20 Kabupaten Luwu Timur 7.315,77 11 128 21 Kabupaten Toraja Utara 1.169,95 21 151
22 Kota Makassar 181,35 14 143
23 Kota Parepare 88,92 4 22
24 Kota Palopo 254.57 9 48
Sulawesi Selatan 46.083,94 306 3.030
Sumber: Profil Pembangunan Daerah Sulsel 2015
Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
Jumlah Penduduk Sulawesi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 mencapai
8.432.163 jiwa. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel I-2, nampak bahwa
hingga Tahun 2015 penduduk Sulawesi Selatan terkonsentasi di Kota Makassar
yakni sebesar 1.429.242 jiwa, sementara itu Kabupaten Kepulauan Selayar
merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil yakni hanya 128.744
jiwa.
Tabel I-2
Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
No Kabupaten/Kota Jumlah (jiwa) No Kabupaten/Kota Jumlah (jiwa)
1 Kepulauan Selayar 128.744 13 Wajo 391.980
2 Bulukumba 407.775 14 Sidrap 286.610
3 Bantaeng 182.283 15 Pinrang 364.087
4 Jeneponto 353.287 16 Enrekang 198.194
5 Takalar 283.762 17 Luwu 347.096
6 Gowa 709.386 18 Tana Toraja 227.588
7 Sinjai 236.497 19 Luwu Utara 299.989
8 Maros 335.596 20 Luwu Timur 269.405
9 Pangkep 320.293 21 Toraja Utara 224.003
10 Barru 170.316 22 Makassar 1.429.242
11 Bone 738.515 23 Parepare 136.903
12 Soppeng 225.709 24 Palopo 164.903
Sulawesi Selatan 8.432.163 jiwa
Sumber : BPS Sulsel
Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, hingga
Tahun 2014 telah ditetapkan 1.444 jabatan struktural dalam lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah jabatan struktural tersebut tersebar pada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki 47 SKPD dan 105 Unit Pelaksana Teknis Dinas maupun Badan.
Di samping Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dalam struktur
organisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terdapat pula kelompok
jabatan struktural Staf Ahli dimana sesuai Peraturan Daerah tentang Organisasi
Pemerintah Provinsi terdapat 5 (lima) jabatan staf ahli yakni, 1) Staf Ahli
Bidang Hukum dan Politik, 2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, 3) Staf Ahli Bidang
Pembangunan, 4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, 5) Staf Ahli
Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan pada Tahun 2015 sebanyak 10.238 orang. Dari jumlah tersebut 5.282
adalah pegawai laki-laki dan 4.956 pegawai perempuan. Jika diamati menurut
golongan kepangkatan, jumlah pegawai golongan III paling banyak, yaitu 5.664
orang, menyusul golongan II sebesar 2.645 orang dan golongan IV sebanyak
1.693 orang, sedangkan sisanya 236 orang adalah pegawai golongan I.
1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan
Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dituangkan dalam Visi
yaitu “ Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan
Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018 ”
Pilar Utama Pembangunan Nasional yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap
solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia khususnya dalam perwujudan
ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai
dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, ketertiban
dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi.
Simpul Jejaring yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi simpu distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan
dan kesehatan, serta simpul distribusi perhubungan darat, laut dan udara di luar
Jawa dan kawasan timur Indonesia khususnya.
Akselerasi Kesejahteraan yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki
awal kematangan ekonomi. Pada saat ini Indeks Pembangunan Manusia berada
pada kategori menengah-tinggi. Pembangunan Ekonomi berada di atas rata-rata
Nasional, pendapatan per kapita sekitar Rp. 30 Juta. Angka Kemiskinan dan
pengangguran di bawah rata-rata Nasional, agroindustri berkembang pesat serta
industri dan jasa berkontribusi signifikan dalam perekonomian. Ini ditandai oleh
kondisi dinamis Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan
Kabupatn dan Kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional,
nasional dan internasional.
Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut
didukung oleh misi sebagai upaya-upaya umum dalam pencapaian visi yaitu :
1. Mendorong semakin meningkatnya masyarakat yang religius dan kerukunan
intra dan antar umat beragama.
2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, ksehatan dan
infrastruktur.
4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global.
5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum.
6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015
Pada tahun 2015 legislatif baru dan kabinet baru mulai berjalan. Karena
itu, sebagian dari kebijakan akan menyesuaikan dengan arahan dari kabinet baru
tersebut. Kebijakan yang diprioritaskan pada tahun ini adalah :
1. Pengembangan Kerjasama Daerah dan Daya Saing daerah:
a) Pengembangan kerjasama ProvinsiSulawesi Selatan dengan Provinsi
Luar Negeri;
b) Pengembangan kerjasama Kabupaten/Kota dengan Kabupaten/Kota lain
di Indonesia dan Luar Negeri;
c) Pengembangan iklim dan sarana/prasarana pendukung investasi daerah;
d) Pengembangan sistem jaringan distribusi komoditas strategis;
e) Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja;
f) Penguatan sistem inovasi daerah;
g) Penguatan dukungan pada poros maritim
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan;
3. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan
Pembangunan kesehatan;
4. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah.
5. Pengembangan Kawasan Strategis;
6. Pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi;
7. Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan
1.4. Issu-issu Strategis
Issu-issu strategis yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu issu global dan issu daerah. Untuk issu global yang
dihadapi saat ini adalah adanya Perdagangan Bebas yang disepakati oleh
Negara-negara Asean yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Dengan diberlakukannya Perdagangan Bebas banyak memberi dampak
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
barang yang intens serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan
dampak positif bagi perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan
kualiatas dan inovasi produk lokal. Namun disisi yang lain, pemberlakuan ini
dapat menambah penderitaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih
berada dibawah garis kemiskinan. Mereka digiring kepada sebuah dunia dimana
kekuatan pasar menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan peranan dari negara
dalam bidang ekonomi berdampak multiplayer effect pada kemiskinan yang meningkat dan akan mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini
mengakibatkan kerja keras pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus,
yakni perbaikan ekonomi dan sekaligus melakukan reformasi terhadap
masalah-masalah sosial. Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada
masyarakat Sulawesi Selatan, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu
kebijakan yang rasional untuk mengantar masuk dalam kancah perekonomian
global.
Adapun issu strategis daerah yang dihadapi disajikan dengan pendekatan
urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan. Issu strategi
urusan-urusan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Urusan Wajib :
a. Urusan Pendidikan
1) Masih tingginya angka buta aksara serta angka partisipasi sekolah cenderung menurun;
2) Standar pelayanan minimal pendidikan belum tercapai;
3) Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
4) Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat; b. Urusan Kesehatan
1) Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 2) Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) masih kurang;
3) Gerakan SUN (Scaling Up Nutrition) untuk perbaikan Gizi anak atau perbaikan Gizi 1000 hari pertama kehidupan.
4) Pembinaan Gizi Masyarakat;
c. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi
2) Belum optimalnya kinerja sarana dan prasana sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan Sulsel
3) Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak
4) Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang masih tinggi
5) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana.
6) Belum semua wilayah mempunyai Rencana Dasar Tata Ruang, produk tata ruang yang telah disusun belum disadari sebagai produk yang mempunyai
kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib
penataan ruang.
7) Pelaksanaan Penataan RuangNasional
d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1) Belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam perizinan dan pensertifikatan tanah.
2) Belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih besarnya kesenjangan pemenuhan akan rumah layak huni.
e. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
1) Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
f. Urusan Sosial
1) Masih cukup tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
2) Tingginya konflik sosial di masyarakat dan kejadian bencana alam.
3) Panti-panti sosial kurang diberdayakan
4) Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak g. Urusan Lingkungan Hidup
1) Menurunnya daya tampung lingkungan akibat pencemaran dan pengrusakan lingkungan
2) Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku
3) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup masih kurang;
4) Dampak pemanasan global semakin meningkat h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga.
2) Masih kurangnya pembinaan kepemudaan,
3) Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, i. Urusan Penanaman Modal
1) Belum optimalnya pengelolaan investasi.
2) Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan;
3) Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas. j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah
1) Pemberdayakan koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,
2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang berdampak pada diversifikasi produk masih rendah;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
k. Urusan Kependukan dan catatan Sipil
1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib administrasi kependudukan.
2) Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk l. Urusan Ketenagakerjaan
1) Masih terbatasnya lapangan kerja,
2) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan pasar m. Urusan Ketahanan Pangan
1) Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal,
2) Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi fokus daerah,
3) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun.
n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak.
2) Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak,
3) Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar dan anak putus sekolah masih ada;
4) Peningkatan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan;
5) Tingginya bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, diskriminasi, dan perlakuan salah pada anak dan perempuan
o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1) Belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi,
2) Jumlah penduduk indonesia naik dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir, diprediksi mencapai 254,4 juta-255,8 juta jiwa tahun 2015 (BPS dan
lembaga demografi UI) bila pertambahan penduduk masih 1,49%
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
p. Urusan Perhubungan
1) Kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,
2) Daya tampung infrastruktur transportasi
3) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi
4) Pengembangan dan pengendalian jaringan lalu lintas angkutanjalan yang terintegrasi inter, intra dan antar moda danpengembangan wilayah yang
meliputi simpul transportasi jalan,jaringan pelayanan angkutan jalan yang
efisien dan mampumendukung pergerakan penumpang dan barang
q. Urusan Komunikasi dan Informasi
1) Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinan telekomunikasi.
2) Pengembangan pusat informasi desa/balai rakyat.
r. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
1) Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan terbatasnya kemampuan keuangan daerah, kompetensi sebagian pegawai belum
sesuai dengan kebutuhan riil dan produk hukum daerah yang tidak sesuai
dengan perkembangan.
2) SKPD belum semua memiliki Standar Pelayanan Minimal dan Prosedur Standar Operasional;
3) Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan administrasi keuangan daerah (Pembiayaan, pendapatan dan belanja
daerah) dalam rangka mendorong peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah;
4) Penegakan dan pelaksanaan hukum dan perundang-undangan yang masih lemah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 6) Peningkatan SDM aparatur yang memiliki integritas dan kompetensi yang di
harapkan,
7) Lemahnya infrastruktur pendukung pelaksanaan birokrasi.
8) Penataan kelembagaan instansiPemerintah yangmencakup penataan fungsi dan strukturorganisasinya
9) Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Unit Pelayanan Publik
10) Pengembangan dan penerapan E-Goverment
11) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih kurang;
12) Pengalokasian pegawai pada setiap SKPD tidak merata
13) Perangkat daerah yang cenderung terlalu gemuk (banyaknya pada setiap SKPD)
14) Munculnya berbagai masalah pertanahan termasuk asset Pemda yang bermasalah
s. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran
perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa.
2) Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi, rendahnya
kapasitas SDM, dan terbatasnya Akses informasi, sarana, modal, pasar
dan pelayanan
3) Belum fokus dan tidak sinerginya gerakan pemberdayaan masyarakat yang
dilaksanakan antara pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot dan desa.
4) Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program PNPM
t. Urusan Kebudayaan
1) Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih
terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya.
2) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 4) Terjadinya degradasi nilai budaya dan kearifan local
u. Urusan Statistik
1) Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan statistik.
2) Pembiayaan, sarana dan prasarana yang kurang v. Urusan Kearsipan
1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana kearsipan.
2) Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah.
3) Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan secara maksimal.
4) Belum sinergi pengelolaan kearsipan di tingkap provinsi dan kab/kota. w. Urusan Perpustakaan
1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana perpustakaan.
2) Masih rendahnya minat baca masyarakat, terutama anak sekolah.
3) Pengelolaan perpustakaan yang belum profesional
4) Bahan bacaan perpustakaan yang masih minim x. Urusan Perencanaan Pembangunan
1) Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up planning) yang disebabkan oleh kurang akuratnya data pendukung perencanaan
pembangunan,
2) Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara
perencanaan (program/kegiatan) pembangunan dan alokasi
penganggarannya;
Urusan Pilihan Pemerintah Daerah
a. Urusan Kelautan dan Perikanan
1) Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 3) Peningkatan produksi kelautan dan perikanan & pembangunan sentra
perikanan terpadu
4) Pemberantasan UU fishing
5) Keterbatasan infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya, tangkap dan pengelolaan hasil kelautan dan perikanan
6) Produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan b. Urusan Pertanian
1) Pengembangan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan,
peternakan, perikanan serta teknologi untuk mendukung peningkatan
produksi dan produktivitas;
2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;
3) Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, serta belum optimalnya manajemen agribisnis.
4) Pengembangan penyediaan sarana prasarana, teknologi dan kelembagaan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah
hasil perkebunan
5) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
6) Ternak ruminansia betina produktif berdasarkan UU No. 41 tahun 2014 (perubahan atas undang-undang nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan) adalah ternak ruminansia betina yang
organ reproduksinya masih berfungsi secara normal dan dapat beranak.
Produktifitas yang diharapkan dari ternak ruminansia betina yakni dapat
menambah jumlah populasi.
c. Urusan Kehutanan
1) Degradasi hutan dan lahan;
2) Alih fungsi lahan;
3) Luas hutan semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
d. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
1) Terbatasnya pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga
2) Masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan.
3) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum dimanfaatkan secara optimal
e. Urusan Pariwisata
1) Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW, dan belum
optimalnya kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata.
2) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan pariwisata masih rendah.
f. Urusan Industri
1) Masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM,
2) Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata
3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha.
4) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. g. Urusan Perdagangan
1) Rendahnya daya saing produk di pasar nasional maupun global, belum lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis,
2) Kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015
3) Kurang memadainya kondisi sarana prasarana pasar tradisional. h. Urusan Ketransmigrasian
1) Animo masyarakat untuk bertransmigrasi lokal relative rendah dan ketidaksiapan lokasi transmigrasi;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
RPJMD adalah dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum
pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program yang
sifatnya kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Perubahan RPJMD
menjadi acuan utama penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
bagi setiap SKPD Provinsi Sulawesi Selatan dengan memperhatikan RPJM
Nasional Tahun 2015-2019. Untuk menjamin sinergitas dalam upaya pencapaian
tujuan dan sasaran tahunan, maka setelah penetapan PPRPJMD dokumen ini
menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang menjadi dasar penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, serta
menjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota.
Perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 dilakukan dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan
dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi
Sulawesi Selatan;
2. Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro ekonomi;
3. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
2015 – 2019; dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri
Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat
(1) bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal: (1) hasil
pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan
substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan; (2) terjadi perubahan yang mendasar; dan (3)
merugikan kepentingan nasional. Serta melihat pada Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2010 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Pasal 59 : Perubahan Dokumen Perencanaan, Ayat (1)
Perencanaan pembangunan daerah bersifat dinamis mengikuti perubahan
lingkungan strategis, Ayat (2) Substansi dinamis sebagaimana dimaksud ayat (1)
Dapat dilakukan perubahan parsial tanpa mengubah dokumen perencanaan
secara keseluruhan.
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/
perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja
yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator
kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja
2015 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD.
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan Perjanjian Kinerja
sebagai berikut :
Tabel II – 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
1 Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama
1 Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
2 Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama
2 Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi wawasan kebangsaan
820 orang
3 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan
3 Produksi Padi 5.658.260 Ton 4 Produksi Jagung 1.418.011 Ton 5 Produksi Kedelai 50.377 Ton 6 Produktivitas Padi 53,30 Kwt/Ha 7 Produktivitas Jagung 48,22 Kwt/Ha 8 Produktivitas Kedelai 15,22 Kwt/Ha 9 Produksi Hortikultura 138.772 Ton 10 Populasi Sapi Potong 1.347.080
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
25 Produktivitas Kelapa Dalam 901 Kg/Ha 26 Produktivitas Kopi 679 Kg/Ha 27 Nilai Produksi Kakao 4.451 triliun,- 28 Nilai Produksi Tebu 0.524 triliun,- 29 Nilai Produksi Kelapa Dalam 0.428 triliun,- 30 Nilai Produksi Kopi 1.032 triliun,- 31 Produksi Perikanan Tangkap 298.111,6 Ton 32 Produksi Perikanan Budidaya 3.051.023 Ton 33 Produksi Udang 38.630 Ton 34 Produksi Rumput Laut 2.866.119 Ton 35 Produksi Bandeng 123.280 Ton 36 Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan 212.146 M3 37 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu 2.309 Ton 4 Meningkatnya produksi
dan produktivitas industri daerah
38 Jumlah industri 53.061 Unit
39 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB 12,73% 5 Meningkatnya kualitas dan
peran koperasi dan UMKM
40 Jumlah koperasi aktif
6.554 unit 41 Jumlah koperasi besar
15 unit 42 Jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah
131.510 unit 43 Jumlah usaha menengah menjadi usaha
besar* 3.313 unit
44 Jumlah Wira Usaha Baru
132.765 orang 6 Berkembangnya Daya
Saing Pariwisata Daerah
45 Jumlah Wisata nusantara 5.500.000 wisnus 46 Jumlah wisata mancanegara 160.000
wisman 47 Jumlah destinasi yang menjadi destinasi
wisata unggulan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
7 Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional
48 Jumlah Regulasi lahan pangan berkelanjutan 1 Perda
8 Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
49 Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani
melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian 50 Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan
dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan
berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot. 50 BP3K 9 Meningkatnya ketahanan
pangan masyarakat
51 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
82,53 10 Berkurangnya penduduk
miskin di desa dan kota
52 Persentase Penduduk miskin 9,34%
11 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup
penyandang masalah kesejahteraan sosial
53 Persentase PMKS yang menerima bantuan 10%
12 Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
54 Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi
sumber daya alam 24 lokasi 55 Penurunan beban pencemaran
12,72 jt ton 56 Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup
2,94 13 Meningkatnya kapasitas
dan pengelolaan
konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian
keanekaragaman hayati
57 Luas lahan kritis 469.885 Ha
58 Luas kebakaran hutan yang dikendalikan 360,79 Ha
59 Jumlah illegal logging yang tertangani 100,35 M3 14
Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat
60 Angka melek huruf 90,41%
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
62 Jumlah pengunjung perpustakaan 463.335 orang 15 Meningkatnya akses dan
mutu penyelenggaraan
wajib belajar 12 tahun 63 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sederajat 107,09%
64 Angka Partisipasi Murni (APM) SD sederajat 103,00%
65 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD sederajat 98,10%
66 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP 110,00%
67 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP 76,80%
68 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP 88,42%
69 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA 83,00%
70 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA 62,40%
71 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA 62,90% 16 Berkembangnya
pendidikan tinggi 72 Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke
perguruan Tinggi 1,5
73 Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP
Gratis 24.610 orang
17 Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman
74 Jumlah situs budaya yang dilestarikan 3 situs
75 Jumlah benda budaya yang dilestarikan 250 benda budaya
76 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan
budaya 18 festival
18 Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan
77 Jumlah atlet yang difasilitasi. 435 Atlit
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
79 Jumlah Pemuda yang difasilitasi. 2.960 orang
80 Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan 49 OKP 19 Berkembangnya layanan
rumah sakit bertaraf Internasional
81 Jumlah RS yang terakreditasi Nasional 5
20 Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat
82 Rasio tenaga perawat per 100.000 Penduduk 95/ 100.000 Penduduk 83 Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA
65%
84 Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)
94%
85 Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin
100%
21 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi
86 Jumlah Kematian Ibu 106
87 Jumlah Kematian Bayi 1.026
88 Prevalensi balita gizi buruk 5,20% 22 Meningkatnya pola hidup
sehat, keberdayaan
pertumbuhan penduduk 90 Prevalensi peserta KB Aktif 66%
24 Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa
91 Persentase Panjang Jalan Provinsi dalam
kondisi mantap 87,42%
92
Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi
87,98% 25 Tersedianya jaringan
prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa
93 Persentase pelayanan transportasi darat 20%
94 Persentase pelayanan transportasi udara 74%
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
26 Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa
96 Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line
45%
27 Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan
97 Rasio Rumah Layak Huni 0,192
98 Persentase rumah tangga bersanitasi 83,00
99 Persentase RT berakses air minum 87,45 28 Meningkatnya kualitas dan
cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah
100 Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik (Ha) 41.354 Ha
101 Jumlah DRT dalam kondisi baik 17
102 Jumlah embung 23
29 Meningkatnya
ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah
103 Persentase desa berlistrik 91
104 Jumlah instalasi bio energi (unit) 270
105
Jumlah penyediaan air bersih melalui
pengeboran air tanah 8
Produksi Logam (Ton) 85.957.134
Produksi Non Logam (Ton) 7.286.316
Produksi Batuan (Ton) 23.433.930
Produksi Batubara (Ton) 17.514.655
30 Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.
109 Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi
6
110 Luas Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
31 Tersedianya infrastruktur dan kesiap-siagaan penanganan bencana
111 Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana
100
112 Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dlm penanganan darurat bencana.
75 TRC
32 Terjaganya iklim investasi berkualitas yang
mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.
113 Nilai investasi PMA 400 Juta USD
114 Nilai investasi PMDN 3 Triliun
33 Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
115 Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja
178.983 jiwa
116 Persentase Tingkat pengangguran terbuka 5%
34 Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
117 Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yg dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah
8 litbang
118 Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan
1 inovasi
35 Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.
119 Jumlah Kerjasama Daerah. 50 Mou/PKS
120 Jumlah kerjasama “Sister City” yang berjalan 1 Kab/Kota 121 Jumlah Kerjasama dengan Lembaga
Internasional
1 MoU
122 Jumlah Kerjasama dalam Berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di Luar Negeri
1 MoU
36 Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan
123 Jumlah kerjasama antar kabupaten/ kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan
1 MoU
37 Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial
124 Persentase Penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran
20%
125 Persentase pengesahan ranperda menjadi perda
100%
38 Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1 2 3 4
127 Jumlah Orkemas yang mendapatkan bantuan fasilitasi. 129 Cakupan perempuan korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan
98%
130 Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
60%
131 Jumlah kabupaten/kota layak anak 3 Kab
132 Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98%
133 Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
60%
40 Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman &
kenyamanan dalam masyarakat
134 Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
2,18
135 Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, poleksosbudkam yang kondusif.
17 kegiatan
41 Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI
136 Jumlah masyarakat yg telah diberi pemahaman wawasan kebangsaan
1.050 orang
137 Jumlah Pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan.
4 pokja
42 Terwujudnya kelembagaan & tatalaksana
pemerintahan daerah yg kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi
138 Persentase pelayanan administrasi
kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima
100%
43 Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi
pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan
139 Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan
100% 140 Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang
lulus ujian
100%
141 Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian
142 Persentase peningkatan penerimaan PAD 12% 143 Persentase Peningkatan penerimaan
pendapatan daerah
5,00%
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
145 Penilaian Evaluasi SAKIP CC 146 Jumlah Wajib Pajak yang mendapatkan
kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000
200%
45 Terwujudnya perencanaan & pengendalian
147 Rasio Ketaatan terhadap RTRW 0,63% 148 Rasio RTH per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB
20%
149 Persentase Program dalam APBD yang responsif gender
37 SKPD dan 6 kab/kota
150 Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi.
4 Dokuman
151 Persentase Program RPJMD yang di akomodir dalam RKPD
100%
46 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat
152 Jumlah BUMDES yang aktif 276 153 Jumlah LPM yang aktif 3 154 LPM yang Berprestasi 11,50% 155 Persentase LSM yang aktif 55,51% 156 Persentase PKK aktif 97,69% 47 Meningkatnya kekuatan
kelembagaan dan
kemampuan pemerintahan desa
157 Jumlah desa berstatus swasembada 100 desa/ kelurahan
158 Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya
3.721
2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi Pemerintah yang digunakan untuk
perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemerintah Provinsi
Sulsel sebagai bentuk perbaikan yang berkelanjutan terhadap Sistem
Akuntabilitas Kinerja, telah melakukan revisi terhadap IKU di tahun 2015 dengan
melengkapi setiap indikator dengan satuan dari indikator kinerja disertai
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
dinilai merupakan output penting sehingga tetap dimasukkan sebagai IKU.
Adapun IKU Pemprov Sulsel yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1
lampiran 2 dalam LKj ini.
2.4. Program Pendukung Pencapaian Sasaran Strategis
Dalam rangka mewujudkan pencapaian Sasaran Strategis beserta
indikator kinerjanya, telah ditetapkan program dan kegiatan sebagai pendukung
dari setiap indikator yang telah ditetapkan baik dalam Dokumen RPJMD maupun
dalam Dokumen Perjanjian Kinerja 2015. Program beserta anggarannya yang
terkait dengan pencapaian masing-masing indikator kinerja diuraikan dalam tabel
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
target indikator sasaran strategis pada Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dengan realisasinya serta
membandingkan capaian kinerja Tahun-Tahun sebelumnya, sebagai berikut :
Tabel III-1
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%)
1 2 3 4 5
1 Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
1.485 orang 1.485 orang 100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 1 yaitu “Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan
agama“ capaian kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1. Temu Koordinasi terkait Pembinaan dan Peningkatan Kegiatan Keagamaan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan pemahaman lembaga keagamaan
bagi 800 orang peserta yang dilaksanakan di Kota Makassar, Enrekang, Wajo,
Barru, Jeneponto, Soppeng,
SASARAN STRATEGIS 1
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
2. Temu Koordinasi Peningkatan Manajemen Masjid dalam rangka
meningkatkan pengetahuan manajemen pengelolaan masjid bagi 70 orang
pengurus masjid,
3. Peningkatan Fungsi dan Peran Forum Kerukunan Ummat Beragama dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam menciptakan
suasana yang kondusif yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng dan Kota
Makassar dengan jumlah peserta 170 orang,
4. Seminar Pemberdayaan Lembaga Keagamaan terkait Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan wawasan
dan pemahaman dalam meningkatkan pengetahuan pernikahan Kristen
melalui lembaga keagamaan dengan jumlah peserta 220 orang yang
dilaksanakan di Kota Makassar dan Kota Parepare,
5. Serasehan Peningkatan Mental Spiritual Bagi Organisasi Pemuda
Keagamaan dalam rangka meningkatkan pemahaman mental spiritual bagi
275 orang pengurus organisasi pemuda keagamaan yang dilaksanakan di
Kota Makassar dan Kabupaten Toraja Utara,
6. Monitoring dan Evaluasi Lembaga Keagamaan dan Kerjasama Sosial
Kemasyarakatan di 13 Kab/Kota di Sulsel
Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi
dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan kegiatan yaitu
kegiatan peningkatan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama,
kegiatan Temu koordinasi dalam rangka pembinaan dan peningkatan kegiatan
keagamaan, dan kegiatan temu koordinasi peningkatan manajemen masjid.
Capaian indikator ini juga didukung alokasi anggaran sebesar
Rp.1.197.965.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.181.570.698,- sehingga
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan
capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup signifikan, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel III-2
No. Indikator Kinerja Realisasi Capaian (2013-2015)
2013 2014 2015
1. Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
700 orang 815 orang 1.485 orang
Walaupun realisasi capaian 3 tahun terakhir (Tabel III-2) cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu
6.140 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa indikator sebagai alat ukur
pencapaian sasaran masih berupa output kegiatan, sehingga untuk
menggambarkan kondisi yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan
agama masih membutuhkan informasi tambahan berupa dampak yang timbul
dimasyarakat dengan bertambahnya jumlah pemuka agama yang telah
mendapat pembinaan dalam kegiatan sosialisasi. Diharapkan dengan makin
banyaknya pemuka agama dan lembaga agama yang memberikan bimbingan
keagamaan kepada masyarakat dapat menciptakan kondisi yang makin kondusif
bagi masyarakat dalam penghayatan dan pengamalan agama.
Terhadap permasalahan tersebut maka solusi yang akan dilakukan
adalah perbaikan terhadap indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut
dapat langsung menggambarkan kondisi dalam penghayatan dan pengamalan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi Tabel III-3
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%)
1 2 3 4 5
1 Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan
820 orang 820 orang 100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 2 yaitu “Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama“ capaian
kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 2 ini juga menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan.
Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Dai Muda dalam rangka meningkatkan
wawasan dan pengetahuan bagi 100 orang Dai Muda dalam mensyiarkan
agama.
2. Menyelenggarakan Forum Pembinaan Tokoh Ulama se Sulawesi Selatan
dalam rangka meningkatkan peran tokoh ulama dalam masyarakat untuk
mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dengan diikuti 150 orang
peserta.
3. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Peran Alim Ulama Dalam
Pembangunan Daerah dalam ranhka meningkatkan peran alim ulama dalam
menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis di masyarakat dengan
jumlah peserta 100 orang.
SASARAN STRATEGIS 2
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi 4. Peningkatan Kualitas Pemuka Agama dan Mubaliq-Mubaliqah/Khatib se
Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran pemuka agama dan
mubaliq-mubaliqah dalam peningkatan syiar agama dengan jumlah peserta
75 orang.
5. Peningkatan Kualitas Bagi Guru Mengaji se Sulawesi Selatan bagi 70 orang
guru mengaji dalam rangka pemberantasan buta aksara Al-Qur’an.
Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi
dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan dukungan anggaran
sebesar Rp. 151.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 150.800.000,-
Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan
dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel III-4
No. Indikator Kinerja Realisasi Capaian (2013-2015)
2013 2014 2015
1. Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan
230 orang 630 orang 820 orang
Meski realisasi capaian 3 tahun terakhir cenderung meningkat, akan
tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 3.530 orang,
diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada.
Permasalahan yang dihadapi untuk pencapaian sasaran strategis yang
kedua ini tidak jauh berbeda dengan sasaran strategis pertama yaitu indikator
yang digunakan masih berupa output kegiatan, sehingga untuk menggambarkan
tercapainya kondisi kerukunan intra dan antar agama masih membutuhkan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut dapat langsung
menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan.
Tabel III-5
No Indikator Kinerja Target
Kinerja Realisasi Capaian (%)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
No Indikator Kinerja Target
Kinerja Realisasi Capaian (%)
Nilai Produksi Kelapa Dalam Nilai Produksi Kopi
Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budi Daya Produksi Udang
Produksi Rumput Laut Produksi Bandeng
Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu
679 Kg/Ha “Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura,
kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan “dengan 35 (tiga puluh lima) indikator kinerja, terdapat 19 (sembilan belas) indikator kinerja yang melebihi
target sehingga Capaian Sasaran Strategis 3 sebesar 106,27% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 3 ini didukung oleh 5 (lima) SKPD yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan
Perikanan, dan Dinas Kehutanan.
Pencapaian produksi padi tahun 2015 hanya 97,71% disebabkan adanya
dampak el nino (kemarau berkepanjangan) yang dimulai pada bulan Juli sampai
Desember 2015 sehingga pada bulan Agustus terjadi puso yang sangat besar
sekitar 30.300 Ha terutama di sentra produksi padi yaitu Kabupaten Bone,
Soppeng dan Wajo. Puso yang terjadi selama tahun 2015 sangat besar dengan
total 56.866 Ha. Kondisi kemarau tidak memungkinkan petani melakukan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
Penanaman padi hanya terjadi di wilayah-wilayah yang mempunyai irigasi,
meskipun luasannya sangat kecil. Jika dibandingkan dengan target RPJMD
6.739.078 ton, produksi padi tahun 2015 masih dibawah target yaitu 5.471.807
ton demikian pula dengan target nasional yang mencapai 75.341.886 ton.
Produktivitas padi tahun 2015 hanya 98,33% disebabkan penggunaan
benih unggulan padi belum seluruhnya dapat dipenuhi untuk seluruh pertanaman
padi di Sulawesi Selatan serta pengaruh dari kondisi fisik tanah dan iklim
setempat, sehingga ada wilayah-wilayah yang produktivitas cukup tinggi seperti
Kabupaten Sidrap, Pinrang, dan Soppeng yang melebihi rata-rata produktivitas
Provinsi, dan ada juga di bawah rata-rata produktivitas Provinsi seperti
Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan enrekang yang merupakan wilayah
dataran tinggi/pegunungan. Namun Produktivitas padi tahun 2015 merupakan
yang tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Produktivitas padi tahun 2015
52,41 Kw/Ha masih dibawah target jika dibandingkan dengan target RPJMD
yaitu 56,56 Kw/Ha, akan tetapi sudah hampir menyentuh angka target nasional
yaitu 53,39 Kw/Ha.
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi masalah produksi dan
produktivitas padi adalah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air
terutama untuk wilayah-wilayah yang ada sumber air untuk menyelamatkan
pertanaman padi agar tidak puso, menganjurkan kepada petani untuk menanam
benih padi varietas umur pendek untuk menyesuaikan ketersediaan air.
Melakukan perbaikan saluran irigasi tersier yang banyak mengalami kerusakan
serta membangun kantong-kantong air, embung, cekdam, serta pembuatan
sumur-sumur dalam untuk menjamin ketersediaan air untuk meningkatkan
Intensitas Penanaman (IP) agar dapat menambah luas tanam sehingga dapat
meningkatkan produksi padi.
Tahun 2015 produksi jagung sebesar 107,79% melebihi target yang
ditetapkan, hal ini disebabkan penanaman jagung banyak dilakukan di akhir
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan vi
tidak terlalu dirasakan petani jagung. Petani banyak menanam jagung karena
harga yang cukup stabil serta adanya bantuan benih jagung yang cukup banyak
yang disalurkan ke petani sehingga menunjang peningkatan produksi jagung di
Sulawesi Selatan Tahun 2015. Meski demikian realisasi produksi jagung tahun
2015 sebesar 1.528.414 ton belum sesuai dengan target RPJMD yaitu sebesar
1.712.886 ton, begitupun dengan target nasional yang mencapai 19.605.489 ton.
Produktivitas jagung tahun 2015 sebesar 107,40 % melampaui target,
hal ini dikarenakan petani menggunakan benih unggul jagung produktivitas
tinggi, baik bantuan Pemerintah maupun yang diusahakan sendiri secara
swadaya atau bermitra dengan perusahaan yang menggunakan bahan baku
untuk pakan ternak. Jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 50,43 Kw/Ha
produktivitas jagung tahun 2015 telah melampaui target sebesar 51,79 Kw/Ha
dan hanya sedikit dibawah target nasional yaitu 51,80 Kw/Ha.
Produksi kedelai tahun 2015 jauh melampaui target yaitu sebesar
133,38%, hal ini disebabkan bantuan kedelai dari Anggaran APBN tahun 2015
yang dialokasikan di Sulawesi Selatan sangat besar khususnya untuk
mendukung program swasembada kedelai yang dilaksanakan oleh Pemerintah
untuk menghentikan impor kedelai yang cukup besar. Produktivitas kedelai yang
cukup tinggi disebabkan penggunaan benih unggul bantuan dari Pemerintah
yang menjangkau hampir seluruh pertanaman kedelai di Sulawesi Selatan untuk
mensukseskan Program Swasembada Kedelai Nasional. Produksi Kedelai tahun
2015 yaitu sebesar 67.192 ton melampaui target RPJMD sebesar 58.317 ton
akan tetapi jika dibandingkan dengan target nasional masih jauh dari target yaitu
960.680 ton. Demikian pula halnya dengan produktivitas kedelai tahun 2015
sebesar 17.67 Kw/Ha sudah melampaui target RPJMD sebesar 15.91 Kw/Ha
dan target nasional sebesar 15.65 Kw/Ha.
Pencapaian produktivitas hortikultura tahun 2015 hanya sebesar 98,39%
tidak mencapai target kerena data hortikultura yang disajikan belum final dan