• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Pengguna Jasa Karaoke Keluarga Kota Salatiga T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Pengguna Jasa Karaoke Keluarga Kota Salatiga T1 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENUTUP

1.1.

Kesimpulan

Pada Bab terakhir ini, penulis dalam penelitian ini akan mengemukakan kesimpulan

dari permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. kesimpulan yang diperoleh

penulis adalah sebagai berikut :

I. Dalam kedudukan Konsumen sebagai posisi tawar yang lemah, Salah satu faktor yang

menybabkan lemahnya kedudukan konsumen adalah karena rendahnya tingkat

kesadaran konsumen mengenai hak-haknya, Karena kurangnya pengetahuan konsumen

mengenai produk dan posisi tawar menawar konsumen yang lemah secara ekonomi.

Namun kerugian yang di alami oleh konsumen tidak hanya karena perbuatan yang

dilakukan oleh pelaku usaha, tapi juga dapat terjadi karena konsumen sendiri, yang

disebabkan oleh ketidak tahuan konsumen mengenai suatu produk dan atau layanan

jasa yang disediakan oleh pelaku usaha. Hukum yang berlaku selain mampu

melindungi konsumen dari perbuatan oleh pelaku usaha, Pemerintah dalam hal

pembentuk kebijakan juga harus mampu memberikan perlindungan dan pengetahuan

kepada konsumen mengenai keamanan dan keselamatan dalam menggunakan suatu

produk atau layanan dari pelaku usaha.

II. Bahwa sangat jelas dengan penyediaan layanan hiburan keluarga dilakukan oleh para

pelaku usaha, ini bertentangan dengan UU no.8 tahunn 1999 dimana dalam tujuan

meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi

dirinya serta menumbuh kembangkan sikap perilaku usaha yang bertanggung jawab.

Tindakan pelaku usaha dinilai jelas tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar

(2)

undang-undang perlindungan konsumen, maupun peraturan daerah tentang penyelenggaraan

usaha pariwitsata.

III. Sedikit celah yang terlihat terghadap praktek hiburan ini, penulis berusaha memaparkan

suatu tindak pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha,

i. Terjadinya penyalahgunaan tempat hiburan karaoke keluarga dimana pelaku usaha

memperdagangkan minuman beralkohol secara ilegal, hal tersebut di perjelas oleh

wawancara penulis dengan pemerintah yang berwenang dalam pengawasan oprasional

tempat hiburan, namun seperti yang telah diketahui, pelaku usaha masih menyediakan

minuman beralkohol tetapi hingga saat ini belum ada tindakan dari pemerintah terhadap

prilaku pelaku usaha tersebut.

ii. Tidak terjaminnya keamanan konsumen, Peaku usaha dalam penyelenggaraan usaha

tidak menyediakan pihak keamanan dalam beroperasinya layanan jasa tersebut, tidak

ada tindakan tegas terhadap penggunaan layanan jasa yang di pergunakan tidak

memenuhi nilai keagamaan, norma sosial. Dengan maksud, konsumen dengan tidak ada

pengawasan dari tempat hiburan dapat membawa minuman beralkohol dan senjata

tajam dan atau senjata api ke dalam lingkungan tempat hiburan. Hal tersebut

membuktikan tidak adanya jaminan terhadap keamanan yang di berikan oleh pelaku

usaha.

iii. Tindakan pelaku usaha dalam menyediakan minuman beralkohol tanpa memiliki izin

dalam penjualannya, hal tersebut merupakan pelanggaran pelaku usaha yang di nilai

tidak ada itikad baik dalam berusaha. Pemerintah membentuk kebijakan mengenai

Pengendalian peredaran minuman keras dan jelas pelaku usaha melanggar apa yang di

tentukan oleh pemerintah.

iv. Pelaku usaha menyediakan hiburan dalam artian Hiburan Keluarga, Dengan praktek

(3)

oleh pelaku usaha jelas tidak sesuai, Penyediaan layanan hiburan yang di nilai tidak ada

kelayakannya sebagai hiburan keluarga. hal tersebut berpengaruh pada lingkungan dan

ketertiban masyarakat. Penyediaan hiburan oleh pelaku usaha melanggar ketentuan

dalam undang-undang perlindungan konsumen perihal tidak memenuhi atau tidak

sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan dan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

IV. Penyelenggara usaha jasa karaoke keluarga yang di jalankan oleh pelaku usaha tidak

memperhatikan prinsip dari Asas keseimbangan dimana harus mengacu pada prinsip

itikad baik, keadilan, dan transaksi jujur. Hal ini menimbulkan tidak adanya prinsip

itikad baik pelaku usaha dalam menyelenggarakan usaha, dimana menyediakan minuman

beralkohol dalam lingkungan tempat hiburan keluarga, dan tidak adanya jaminan akan

keamanan konsumen di tempat hiburan keluarga. hal tersebut menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan kota Salatiga, ketertiban umum, dan ketentraman

masyarakat, Pelaku usaha dinilai hanya menjalankan suatu kepentingannya tanpa

memperhatikan ketertiban, dalam hal ketidak layakan suatu penyelenggaraan hiburan

yang berbasis atau di sediakan untuk keluarga.

V. Peran pemerintah dalam permasalahan ini sangat dibutuhkan, di karenakan pelaku usaha

menjalankan suatu usaha bertentangan dengan apa yang telah di atur oleh pemerintah.

Fungsi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat terutama dalam upaya mewujudkan

kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan sebagaimana amanat

Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah di tuntut untuk

melindungi hak-hak asasi manusia atau memenuhi the rights to receive warga negara.

Dalam rangka pelayanan untuk menuju kesejahteraan melalui pemerintah yang

(4)

terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat.1 Pemerintah seharusnya melayani dan

menyelesaikan setiap persoalan tersebut apalagi dengan munculnya hak untuk

mendapatkan sesuatu (the rights to receive) bagi warga negara, tidak perduli apakah

persoalan itu di tentukan atau tidak di dalam peraturan perundang-undangan.

Diletakkannya kewenangan diskresi kepada organ pemerintah dan keterlibatannya secara

aktif dalam kehidupan warga negara akan memungkinkan terlaksananya fungsi

pelayanan dan perlindungan yang tepat dan cepat.

3.2 Saran

Dari uraian kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut

:

I. Pelaku Usaha dalam menjalankan usahanya harus lebih memperhatikan

ketentuan-ketentuan hukum yang sesuai dengan asas-asas Usaha yang sehat, sesuai dengan

nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, penyelenggaraan sesuai dengan peraturan dan syarat

yang berlaku. supaya dalam menjalankan usaha dapat tercipta keseimbangan dalam

hukum baik antar sesama pelaku usaha maupun masyarakat sebagai konsumen serta

diperlukannya suatu sistem pengaturan yang dapat melindungi pihak yang memiliki

posisi yang tidak menguntungkan dalam menjalankan kegiatan usaha.

II. Pemerintah Kota Salatiga selaku pihak yang berwenang dalam pembentuk kebijakan

harus memberi perbedaan terhadap pendirian suatu jenis usaha agar masyarakat mengerti

apa dan bagaimana suatu usaha tersebut dapat baik jika di konsumsi oleh masyarakat.

III. Pemerintah terhadap perizinan dan pemberdaya gunaan serta pengawasan dalam hal ini

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus meninjau kembali suatu syarat yang

diperuntukan kepada bidang atau jenis usaha penyelenggaraan pariwisata. Dan

1G.H.Addink,et.al. (Eds), Sourcebook Human Right & Good Gavernance, Universiteit Utrecht, Utrecht,

(5)

melakukan kordinasi yang lebih baik dengan instansi dalam hal ini Satpol PP terhadap

pengawasan dan pembinaan pelaku usaha.

IV. Satpol PP lebih peka dan ekstra dalam pengawasan dan penindakan dalam mengawasi

jam oprasional, dan tindakan yang dilanggar oleh pelaku usaha, serta menegakkan

aturan-aturan dari walikota, dan peraturan daerah. Menciptakan ketertiban umum dan

Referensi

Dokumen terkait

achievement of students of class VIII SMP Islam Sunan Gunung Jati

Permainan Fish Hunter Terpopuler dan Deposit Murah Agen Jakarta Selatan – Bagi anda yang tidak percaya bisa bergabung untuk membuktikan bahwa yang saya jelaskan adalah benar dan

Papan pantul terbuat dari papan keras yang ditempatkan di belakang ring untuk memantulkan bola jika tidak masuk ke dalam keranjang atau untuk memasukkan bola ke dalam keranjang

Melonggarkan otot bahu.Gunakan seutas getah, pegang kedua hujungnya, angkat sebelah tangan melepasi kepala dan sebelah lagi separas dengan bahu.. Angkat kedua

[r]

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 147.. siswa di MTsN pulosari Ngunut Tulungagung yang terdiri dari

kedatangan pasukan bola sepak Chelsea menjadi isu apabila terdapat warga Israel dalam pasukan tersebut.. Avram Grant

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara yang disebabkan oleh faktor internal yaitu, rasa kesal yang berasal dari dalam diri pelaku, Supriyadi