• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pengelolaan Arsip Statis Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pengelolaan Arsip Statis Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi

pimpinan dalam mengambil sebuah keputusan dan merumuskan kebijakan.

Mengingat pentingnya keberadaan dan fungsi arsip dalam mendukung aktivitas

dalam sebuah organisasi atau instansi, maka perlu adanya manajemen atau

pengelolaan arsip. Pengelolaan arsip yang baik dan benar dapat membantu

kelancaran suatu pekerjaan pada organisasi ataupun instansi baik pemerintahan

maupun swasta, sehingga dapat menyelamatkan dan memanfaatkan informasi

yang terkandung di dalam arsip tersebut (Lungvy dan Pramusinto, 2014). Selain

itu arsip juga merupakan sarana evaluasi dalam proses penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan serta sebagai bahan pertanggungjawaban nasional

untuk generasi mendatang. Oleh karena itu Arsip harus dikelola dengan baik dan

benar menggunakan suatu sistem yang baik agar informasi yang tersimpan dalam

arsip tetap terjaga keotentikannya. Pengelolaan arsip yang baik juga dapat

mempermudah dalam temu kembalii arsip, ketika arsip tersebut dibutuhkan

sewaktu-waktu (Rusita, 2014).

Kearsipan merupakan suatu proses atau kegiatan yang dimulai dari

penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan,

perawatan, dan penyimpanan menurut suatu sistem tertentu yang telah ditentukan.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah banyaknya kegiatan

(2)

yang tercipta. Jika dibiarkan begitu saja akan banyak informasi yang bersifat

penting pun dapat hilang. Maka organisasi perlu melakukan pembenahan pada

sistem kearsipan mereka. Suatu organisasi perlu menyadari pentingnya fungsi

arsip, sehingga arsip dapat dikelola, disimpan, dan dirawat dengan baik.

Instansi pemerintah merupakan salah satu yang melakukan kegiatan

administrasi secara rutin. Dengan bertambahnya kegiatan adminisi akan

menambah volume arsip. Apabila tidak dikelola dengan baik arsip pada instansi

pemerintah tersebut akan semakin menumpuk dan nilai guna arsip pun akan

hilang. Hal ini perlu pengelolaan arsip yang efektif dan efesien.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 37 Tahun 2008 mempunyai fungsi dan tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan dibidang perpustakaan dan kearsipan

berdasarkan atas asas otonomi dan tugas perbantuan. Dengan adanya fungsi

tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai bertanggung

jawab mengelola dan melestarikan arsip yang berada di daerah Kota Tanjung

Balai, serta melayani kepentingan masyarat maupun pihak-pihak yang

membutuhkan informasi tentang arsip daerah Kota Tanjung Balai. Dengan adanya

tanggung jawab tersebut maka dibutuhkan pengelolaan arsip statis yang efektif

dan efesien.

Dalam Peraturan Pemerintah menyangkut pelaksanaan Undang-undang

Nomor 43 Thn 2009 tentang kearsipan, dinyatakan bahwa Pengelolaan Arsip

(3)

sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan,

dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.

Dari tahun 2015 sampai tahun 2016 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Tanjung Balai memiliki jumlah arsip yang tersimpan dalam keadaan tertata

sebanyak 2.552 box arsip dan tahun 2017 sebanyak 156 karung arsip yang

tersimpan dalam keadaan belum tertata. Arsip Statis yang dimiliki Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung balai terdiri atas: arsip pemerintahan,

arsip kependudukan, arsip keagamaan, arsip infrastruktur, arsip pariwisata, arsip

pendidikan, arsip industri dan perdagangan, arsip pertanian, arsip kesehatan, arsip

kesenian dan kebudayaan, dan arsip bencana alam.

Hasil pengamatan dan wawancara secara informal yang dilakukan penulis

dengan dua orang pegawai yang bertugas di bidang kearsipan pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai mengidentifikasi adanya

beberapa masalah dalam pengeloalan arsip. Hal tersebut diantaranya adalah pada

kegiatan akuisisi yang belum terlaksana dengan baik. Kurangnya kepedulian

masyarakat dan juga lembaga-lembag pencipta arsip untuk menyerahkan arsipnya

kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai secara sukarela

untuk dikelola. Selanjutnya waktu penemuan kembali arsip yang masih manual

membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 5-20 menit, penemuan kembali

arsip yang diletakkan di lain ruangan bisa membutuhkan waktu yang lebih lama

lagi. Gedung penyimpanan arsip masih dikatakan sempit dan juga terpisah lokasi

dengan ruangan pegawai bagian kearsipan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

(4)

dilakukan juga hanya memanfaatkan peralatan yang minim dan sederhana sepeti;

pemberian kapur barus, baygon/hit, kemoceng, tisu, dan pengharum ruangan.

Kurangnya fasilitas kearsipan juga terlihat dari box arsip yang masih banyak

diletakkan di lantai. Selanjutnya Kurangnya tenaga ahli khususnya SDM di

bidang kearsipan juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai.

Fasilitas kearsipan yang memadai dan pemeliharaan yang baik dan sesuai

dengan prosedur, serta Sumber Daya Manusia di bidang kearsipan sangat

dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan kearsipan pada suatu instansi. Minimnya

fasilitas kearsipan dapat mengganggu jalannya kegiatan kearsipan yang

seharusnya dapat terus berlangsung. Pemeliharaan dan perawatan arsip yang tidak

sesuai prosedur dapat menyebabkan arsip menjadi cepat rusak. Misalnya

penggunaan fumigasi yang tidak dilakukan secara berkala akan menyebabkan

pelapukan fisik arsip lebih cepat terjadi. SDM kearsipan sebagai sumber daya

manusia juga memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting di bidang kearsipan

dan juga memegang peranan penting dalam pelaksanaan pengelolaan arsip statis,

peranan tersebut bisa dilakukan melalui peningkatan wawasan dalam hal

kearsipan pada umumnya.

Berdasarkan latar belakang terhadap masalah yang terjadi di lapangan,

maka penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Evaluasi

Pengelolaan Arsip Statis pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tajung

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah : Bagaimana Pengelolaan

Arsip Statis yang meliputi akuisisi, deskripsi, pemeliharaan, perawatan,

penggunaan (pelayanan), dan temu kembali pada Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Tanjung Balai?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengelolaan Arsip Statis yang meliputi akuisisi, deskripsi, pemeliharaan,

perawatan, penggunaan (pelayanan), dan temu kembali pada Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Tanjung Balai pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Tanjung Balai.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung balai, sebagai

masukan untuk lebih memperhatikan dan memperbaiki proses pengelolaan

Arsip Statis sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis

tentang pengelolaan Arsip Statis.

3. Bagi Peneliti, untuk berbagai referensi dalam melakukan penelitian

(6)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi oleh Daur Hidup Arsip statis

(life cycle), yang terdiri atas: Akuisisi, Deskripsi, Pemeliharaan, Perawatan,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Sistem Informasi Kearsipan Statis pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, dapat menangani pengelolaan data Arsip. Statis sesuai dengan

Pengelolaan Arsip Statis Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara meliputi pengumpulan arsip statis, membuat Daftar Pertelaan Arsip Sementara

Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda), layanan khazanah arsip statis sangat tergantung dengan pengelolaan arsip statis karena dengan melalui

Pengelolaan data kearsipan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang masih belum terintegrasi karena masih menerapkan sistem pengelolaaan arsip yang konvensional

Pengelolaan Arsip Statis Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara meliputi pengumpulan arsip statis, membuat Daftar Pertelaan Arsip Sementara

Berdasarkan penelitian terkait beberapa permasalahan yang ada di pengelolaan arsip dinamis di dinas perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten sidoarjo terdapat

Dengan adanya Sistem Informasi Kearsipan Statis pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, dapat menangani pengelolaan data Arsip. Statis sesuai dengan

Berdasarkan observasi dan wawancara tentang prosedur pengelolaan arsip Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, kemudian analisis masalah dan solusi