• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Solin Dalam Menentukan Minimum Spanning Tree Pada Pembuatan Jalur Pipa Air Di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Algoritma Solin Dalam Menentukan Minimum Spanning Tree Pada Pembuatan Jalur Pipa Air Di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Graf

Menurut Foulds (1992) graf G adalah pasangan terurut (�,) dimana V adalah himpunan simpul yang berhingga dan tidak kosong. Dan E adalah himpunan sisi yang merupakan pasangan yang tidak terurut dari simpul �, dimana �, ∈�. Elemen V dinamakan simpul (node) dan elemen E dinamakan sisi (edge), dinotasikan sebagai (i, j), yaitu sisi yang menghubungkan simpul i dengan simpul j, dengan �, ∈�.

Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E). Dalam hal ini, V merupakan himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau node) digambarkan dalam titiktitik, dan E adalah himpunan sisi-sisi (edges atau arcs) digambarkan dalam garis-garis yang menghubungkan sepasang simpul (Munir,

2009). Dapat dikatakan graf adalah kumpulan dari simpul-simpul yang dihubungkan oleh sisi-sisi. Graf dapat digambarkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Graf G

Pada gambar graf G diatas, graf terdiri darihimpunan V dan E yaitu: V = (A, B, C) ……….……….. (1)

(2)

2.2. Jenis-jenis Graf

Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis bergantung pada sudut pandang pengelompokkannya. Pengelompokkan graf dapat dipandang berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul atau berdasarkan orientasi arah pada sisi (Munir R, 2007).

Berdasarkan ada tidaknya gelang atau busur ganda pada suatu graf maka secara umum graf dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:

1. Graf sederhana (simple graph) yaitu graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. Pada graf sederhana, sisi adalah pasangan tak-terurut (unordered pairs). Jadi menuliskan sisi (u,v) sama saja dengan (v,u). Kita dapat juga mendefinisikan graf sederhana G=(V,E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-simpul dan E adalah himpunan pasangan tak-terurut yang berbeda disebut sisi (Munir R, 2007).

2. Graf tak-sederhana (unsimple graph) yaitu graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph).

a. Graf ganda (multigraph) adalah graf yang mengandung sisi ganda. Sisi ganda yang menghubungkan sepasang simpul bias lebih dari dua buah. Sisi ganda dapat diasosiasikan sebagai pasangan tak terurut yang sama (Munir R, 2007). b. Graf semu (pseudograph) adalah graf yang mengandung gelang (loop). Graf semu lebih umum daripada graf ganda karena sisi pada graf semu dapat terhubung ke dirinya sendiri (Munir R, 2007).

Sisi pada graf dapat mempunyai orientasi arah. Menurut orientasi arah pada sisinya, graf dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Graf tidak berarah (undirected graph) adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah, pada graf ini, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan (Munir R, 2007).

(3)

Graf juga ada yang mempunyai bobot atau nilai. Berdasarkan bobotnya, graf dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Graf tidak berbobot (unweighted graph) adalah graf yang tidak mempunyai bobot atau nilai.

2. Graf berbobot (weighted graph) apabila sebuah busur mempunyai sebuah nilai yang menyatakan hubungan antara dua buah simpul, maka busur tersebut dikatakan mempunyai bobot, dan graf disebut graf berbobot atau weighted graph. Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan antara dua buah titik, atau jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui sebuah jalan (Sjukani M, 2012). Contoh graf berbobot diperlihatkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2Graf Berbobot (Weighted Graph)

2.3. Pohon (Tree)

(4)

Gambar 2.3Gambar a merupakan pohon, dan gambar b bukan pohon

Gambar a disebut pohon karena merupakan graf yang tak berarah (directed graph) dan tidak mengandung sirkuit, sedangkan gambar b bukan pohon karena graf tersebut tidak terhubung.

2.4. Pohon Rentang Minimum (Minimum Spanning Tree)

Apabila G adalah graf berbobot, makabobot pohon merentang T dari G didefinisikansebagai jumlah bobot semua sisi di T. Pohonmerentang yang berbeda mempunyai bobot yang berbeda pula. Diantara semua pohon merentang dalam graf G, pohon merentang yang berbobot minimum dinamakan pohon merentang minimum. Pohon merentang minimum ini mempunyai terapan yang luasdalam masalah riil (Munir, 2009).

Minimum spanning treedari sebuah graf berbobot tree yang mencapai semua node dari

(5)

Gambar 2.4Contoh graf berbobot rancanganjaringan distribusi listrik primer dan pohon merentang minimum yang terbentuk

2.5. Algoritma Solin

Algoritma Solin ditemukan oleh Sollin pada tahun 1960. Algoritma Solin merupakan pohon perentang minimum dengan cara melakukan penghapusan sisi-sisi yang tidak menyebabkan graf menjadi tidak terhubung atau membentuk sirkuit. Penghapusan tersebut dimulai dari sisi yang memiliki bobot terbesar hingga terkecil. (Wright, 1985:404).

Langkah-langkah mencari pohon perentang minimum dengan Algoritma Solin sebagai berikut:

1. Urutkan ruas (edges) dari Graf G menurut bobotnya, dari besar ke kecil.

2. Lakukan penghapusan ruas berdasarkan urutan yang sudah dilakukan, dengan ketentuan bahwa penghapusan ruas tersebut tidak menyebabkan graf menjadi tidak terhubung atau membentuk sirkuit.

Contoh Soal :

(6)

Penyelesaian :

1. Urutkan ruas – ruas dari graf berbobot G dengan bobot terbesar sampai bobot yang terkecil, diperoleh

AF BC AC BE CE BF AE DF BD 9 8 7 7 6 5 4 4 3

2. Lakukan penghapusan ruas berdasarkan urutan yang sudah dilakukan, dengan ketentuan bahwa penghapusan ruas tersebut tidak menyebabkan graf menjadi tidak terhubung atau membentuk sirkuit.

• Hapus ruas AF, karena tidak memutus graf G, diperoleh :

Gambar 2.6 Penghapusan ruas AF pada graf berbobot G

• Hapus ruas BC (boleh) karena tidak memutus graf G, diperoleh :

Gambar 2.7Penghapusan ruas BC pada graf berbobot G

(7)

Gambar 2.8Penghapusan ruas AC pada graf berbobot G

• Hapus ruas BE (tidak boleh) karena memutus graf G

• Hapus ruas CE (tidak boleh) karena memutus graf G

• Hapus ruas BF (boleh) karena tidak memutus graf G dan diperoleh :

Gambar 2.9 Penghapusan ruas BF pada graf berbobot G

(8)

Gambar 2.10Hasil minimum spanning tree pada graf berbobot G

• Jadi jumlah bobot minimal spanning treedari graf G adalah 6 + 4 + 7 + 3 + 4 = 24

2.6. Euclidean Distance

Metode pengukuran jarak pada graf Universitas Sumatera Utara menggunakan metode Euclidean Distance. Menurut Putra (2010), bahwa untuk perhitungan jarak antara dua

titik satu dengan lainnya menggunakan Euclidean Distance (Jarak Euclidean). Metode ini bisa diterapkan untuk menghitung jarak antara dua titik bangunan. Pengukuran jarak antara dua titik bangunan menggunakan Euclidean Distance, rumus matematisnya sebagai berikut :

Gambar 2.11Rumus Euclidean Distance

dimana : d = distance (jarak)

�1 = titik koordinat p pada poros x �2 = titik koordinat q pada poros x �1 = titik koordinat p pada poros y �2 = titik koordinat q pada poros y

(9)

Gambar 2.12Rumus Jarak Euclidean Menggunakan Koordinat

Gambar

Gambar 2.2Graf Berbobot (Weighted Graph)
Gambar 2.3Gambar a merupakan pohon, dan gambar b bukan pohon
Gambar 2.5  Graf berbobot G
Gambar 2.6  Penghapusan ruas AF pada graf berbobot G
+3

Referensi

Dokumen terkait

1.1.1 justifikasi pembukaan program studi yang diusulkan, mencakup aspek urgensi penyelenggaraan ditinjau dari aspek kebermanfaatan bagi perguruan tinggi pengusul,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien dan dukungan keluarga dengan motivasi pelaksanaan diet rendah garam pada pasien hipertensi di

Meningkatnya berbagai kegiatan manusia di Jakarta dan sekitarnya akan memberikan kontribusi pencemaran logam NH OLQJNXQJDQ SHUDLUDQ .HSXODXDQ 6HULEX 6HEDJDL VHNHORPSRN SXODX

dilakukan menunjukkan bahwa dari 12 aspek minat karir yang diungkap tes RMIB, hanya ada 3 aspek minat karir yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

Ada tiga aspek yang terdapat dalam Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI untuk mewujudkan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia,pertama, aspek ketauhidan (Ketuhanan Yang

Pemilihan Umum pada tahun 2014 ada dua Pemilu yakni Pemilu Legislatif pada bulan April 2014 dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Juli 2014. Fenomena yang terjadi

Betonarme karkas yapı tasarımı için Türkiyede en çok kullanılan üç yazılım ( İdestatik Probina ve Sta4cad ) ile tasarlanan 6 farklı çok basit yapının sonuçları

Semakin lama proses evaporasi berlangsung maka kadar radionuklida yang terkandung juga semakin banyak, oleh karena itu dibutuhkan pemantauan untuk analisa kadar radionuklida dan